Anda di halaman 1dari 13

Diet DASH

Kendalikan Hipertensi Tanpa Efek Samping


nutrition Thu, 14 Aug 2008 15:26:00 WIB
Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena
biasanya tidak menunjukkan gejala, dan baru disadari
saat kondisi sudah terlanjur parah. Sebenarnya ada
banyak cara untuk mengatasi hipertensi. Salah satunya
dengan melaksanakan diet DASH.

Hipertensi memang bukan penyakit baru. Berdasarkan


data SKIRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) tahun
2001, prevalensi hipertensi mencapai 17-21 persen dari
jumlah penduduk di Indonesia. Dan setiap tahun, jumlah
penderitanya semakin meningkat.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi jika tekanan darah mengalami kenaikan
secara terus menerus sepanjang hari. Hal ini sangat berbahaya karena membuat
jantung bekerja terlalu keras dan dorongan aliran darah bertekanan tinggi lama
kelamaan akan merusak pembuluh darah. Pembuluh darah akan menjadi tebal,
kaku, dan mudah mengalami penyempitan, bahkan tersumbat. Hipertensi yang
terjadi selama bertahun-tahun akan menyebabkan komplikasi berupa penyakit
jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Selama ini para peneliti menerapkan strategi The Big Four untuk mengatasi
hipertensi, yaitu dengan mengurangi konsumsi garam, mempertahankan berat
badan sehat, berolahraga, dan menjauhi minuman keras. Sekarang strategi itu
bertambah satu, yaitu dengan menjalani diet DASH secara teratur.

Apa itu DASH?

Perubahan pola makan memang sangat penting untuk mengendalikan hipertensi.


DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) merupakan diet pengendalian
hipertensi yang direkomendasikan oleh American Heart Association berdasarkan
hasil penelitian ilmiah yang dikelola National Heart, Lung, and Blood Institute
(NHLBI), Amerika.

Prinsip utama dari diet DASH adalah menyajikan menu makan dengan gizi
seimbang yang kaya akan pangan sumber kalium, kalsium, magnesium, serat
makanan dari sayuran, buah, dan susu, serta membatasi lemak jenuh, kolesterol,
garam, gula, kopi, dan minuman keras.

Dalam penelitian diet DASH yang mengikutsertakan 459 orang dewasa dengan
tekanan darah sistolik =<160 mmHg dan diastolik 80-95 mmHg, terbukti bahwa diet
DASH mampu menurunkan tekanan darah sistolik hingga 6 mmHg dan tekanan
diastolik hingga 3 mmHg dalam waktu 2 minggu sejak mulai menjalankan diet
DASH. Hasil yang lebih baik lagi tampak pada penderita hipertensi (sebanyak 27
persen dari jumlah peserta penelitian) karena mampu menurunkan tekanan darah
sistolik hingga 11 mmHg dan tekanan diastolik hingga 6 mmHg.

Anjuran Diet DASH (2000 kalori/hari)


Bahan makanan Porsi sehari Ukuran porsi

Pangan karbohidrat 3-5 Piring kecil

Lauk hewani 1-2 Potong sedang

Lauk nabati 2-3 Potong sedang

Sayuran 4-5 Mangkuk

Buah-buahan 4-5 Buah/ptg sedang

Susu/yogurt 2-3 Gelas

Menu makanan dalam sehari yang disarankan dalam diet DASH mengandung 2000
kalori yang dibagi dalam tiga kali waktu makan (pagi, slang, dan malam). Tapi
jumlah energi ini bukan 'harga mati' karena bisa disesuaikan dengan kondisi masing-
masing orang yang menjalani diet. Karena itu sebelum menjalani diet DASH,
diperlukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan gizi
secara individual.
Mengurangi konsumsi garam (natrium) merupakan hal paling penting untuk
menurunkan tekanan darah. Berdasarkan jumlah garam yang dikonsumsi sehari,
diet DASH bisa dibedakan menjadi dua, yaitu konsumsi natrium maksimal 2400 mg
yang setara dengan 6 g (1 sdt) garam meja (batasan konsumsi garam maksimal
menurut rekomendasi WHO dan Federal Government National High Blood Pressure
Education Program) dan konsumsi natrium 1500 mg yang setara dengan 4 g (2/3
sdt) garam meja. Jumlah ini sudah termasuk jumlah garam alami yang terdapat
dalam bahan makanan serta jumlah garam yang ditambahkan saat memasak.

Diet DASH 1500 mg natrium memberikan hasil yang lebih baik dengan menurunkan
tekanan darah lebih banyak dibandingkan diet DASH 2400 mg natrium. Tapi untuk
memudahkan Anda beradaptasi dengan diet rendah garam, sebaiknya lakukan diet
DASH 2400 mg natrium/hari pada awal Anda menjalani diet DASH, jika sudah mulai
terbiasa Anda bisa melanjutkan dengan diet DASH 1500 g natrium/hari.

Tak hanya untuk hipertensi

Pelaksanaan diet DASH tak hanya dianjurkan bagi penderita hipertensi (tekanan
darah >140/90 mmHg) dan prehipertensi (tekanan darah 120-139/80-89 mmHg), tapi
juga bermanfaat mencegah berbagai penyakit. Penelitian terbaru pada bulan April
2008 yang dipublikasikan dalamArchives of Internal Medicine, kembali membuktikan
bahwa diet DASH mampu menurunkan risiko penyakit jantung hingga 24 persen dan
risiko stroke hingga 18 persen pada wanita.

Menurut Teresa T. Fung, kepala peneliti dari Simmons College, Boston, ini
disebabkan karena diet DASH berbasis pada sayuran, buah-buahan, protein nabati
yang tinggi akan serat dan mineral sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol
total dan LDL (kolesterol jahat) penyebab penyakit kardiovaskuler hingga 7 persen.

Makanan yang dianjurkan


Zat gizi Bahan makanan

Kentang, bayam, kol, brokoli, tomat, wortel, pisang, jeruk, anggur, mangga, melon, stroberi,
Kalium
semangka, nanas, susu dan yogurt
Tempe, tahu, sardin, bandeng presto, ikan teri, kacang-kacangan, susu, yogurt dan keju rendah
Kalsium
lemak

Beras (terutama beras merah), kentang, tomat, wortel, sayuran berwarna hijau tua, jeruk,
Magnesium
lemon, ikan, seafood, dan daging ayam tanpa kulit

Beras merah, roti, whole wheat, oats, kacang-kacangan, sayuran, daun, kentang, tomat, apel,
Serat
jeruk, dan belimbing

Tempe, tahu, kacang-kacangan, ikan, daging ayam tanpa kulit, susu, yogurt, dan keju rendah
Protein
lemak

Lainnya bawang putih, seledri, lalapan hijau

Makanan yang dijauhi


Zat gizi Bahan makanan

Garam meja, ikan asin, telur asin, kecap, terasi, petis, tauco, MSG, soda kue/baking powder,
Natrium pengawet makanan yang mengandung benzoat, dan pemanis buatan yang mengandung natrium
siklamat

Gula Sirup, cake, soft drink, dan permen

Gajih, daging berlemak, mentega, margarin, santan kental, gulai, gorengan dari minyak bekas,
Lemak
makanan yang digoreng berulang kali, dan makanan yang digoreng dengan suhu tinggi
jenuh
(berlemak trans)

Kolesterol Otak, kuning telur, jeroan, gajih, dan daging berlemak

Lainnya Kopi, soda, minuman beralkohol

Sayuran dan buah-buahan dapat mengontrol gula darah dan berperan sebagai
antioksidan untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas karena itu
melaksanakan diet DASH juga bermanfaat untuk menurunkan risiko diabetes dan
kanker. Diet DASH juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan karena asupan
kalori harian dalam diet ini lebih kecil dibandingkan diet normal. Selain itu karena
diet ini tinggi kalsium dari susu dan sumber lainnya, bila dijalani secara teratur akan
bermanfaat untuk mencegah osteoporosis.

Perlu konsultasi dan perhatian


Meskipun diet DASH tidak memiliki efek samping, namun pelaksanaannya tetap
perlu diperhatikan dan dikonsultasikan dengan dokter, terutama bagi penderita gagal
ginjal kronik. Makanan yang disarankan dalam diet DASH adalah tinggi kalium,
padahal penderita gagal ginjal disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan
tinggi kalium. Kerusakan ginjal akan menyebabkan terjadinya hiperkalemia
(kelebihan kalium dalam darah) yang dapat menimbulkan masalah seperti gangguan
irama jantung yang dapat berakibat fatal.

Dalam diet DASH dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi susu dan produk susu
lainnya. Karena itu, penderita lactose intolerance yang tidak mampu mencerna
laktosa dalam susu kemungkinan akan kesulitan untuk mengikuti diet ini. Konsumsi
susu akan menyebabkan kram perut, kembung, mual, dan diare pada penderita
lactose intolerance. Tapi jangan khawatir, Anda tetap bisa menjalani diet DASH
dengan mengganti susu dengan yogurt karena laktosa dalam yogurt sudah dipecah
oleh bakteri asam laktat sehingga kandungan laktosanya rendah.

Jika Anda sedang mengkonsumsi obat pengontrol hipertensi atas petunjuk dokter,
Anda tidak perlu berhenti mengkonsumsinya selama Anda menjalani diet DASH.
Apalagi untuk penderita hipertensi dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160
mmHg, diet DASH perlu dikombinasikan dengan terapi medik atau obat.
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum dan selama melaksanakan diet DASH.

Bagi Anda yang tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan serealia
dalam jumlah banyak, pada awal pelaksanaan diet DASH akan timbul keluhan
berupa kembung, sering buang angin, dan diare. Ini disebabkan karena belum
terbiasa menyantap buah, sayuran, dan makanan tinggi serat yang sulit dicerna.
Untuk mencegahnya, tingkatkan konsumsi buah dan sayuran secara bertahap.

Nah, tidak sulit kan mengikuti diet DASH? Melaksanakan diet DASH tidak sulit
dilakukan karena tidak ada bahan makanan khusus yang harus dikonsumsi, semua
makanan yang disarankan dapat Anda temukan dengan mullah di pasar dan
supermarket. Tapi ingat, manfaat diet DASH untuk mengatasi hipertensi akan lebih
maksimal jika dikombinasikan dengan gays hidup sehat.

Tip Mengurangi Konsumsi Garam

• Kurangi konsumsi makanan siap saji, makanan kalengan


(sardin, kornet), makanan beku (sosis, nugget, ayam
goreng), sayuran yang diawetkan (sawi asin, acar, asinan),
dan camilan (aneka snack asin) yang mengandung banyak
garam, MSG, bumbu instan, dan pengawet.

• Biasakan membaca label makanan kemasan sebelum


membeli, perhatikan apakah makanan tersebut memiliki
kandungan garam dalam jumlah yang tinggi.

• Batasi penggunaan bumbu masak yang mengandung garam seperti kecap, terasi,
kaldu blok instan, saus tomat, saus cabai, petis, dan tauco.

• Gunakan rempah segar sebagai pengganti garam untuk menambah rasa. Aneka
rempah-rempah seperti kemangi, seledri, bawang putih, oregano, paterseli, lada dan
pala, sudah mencukupi untuk memberikan aroma alami dalam masakan.

• Perbanyak minum air putih, agar kelebihan natrium bisa dilepas oleh tubuh.

Sumber: Nirmala, Juli 2008

Panduan Diet AHA

Revisi 2000: Pernyataan dari seorang Tenaga Medis Profesional dari Komite Nutrisi
AHA

Dokumen ini memberikan panduan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular


melalui pengaturan diet / nutrisi dan pola hidup lainnya. Semenjak panduan ini
dipublikasikan oleh AHA dulu, telah dilakukan modifikasi secara menyeluruh
terhadap pendekatan yang digunakan untuk menekankan hubungan antara panduan
tersebut dengan tujuan spesifik yang dianggap AHA sebagai hal terpenting untuk
menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Panduan yang telah direvisi ini
meningkatkan penekanan pada makanan dan pola makan secara keseluruhan dan
pentingnya seluruh masyarakat Amerika mencapai dan mempertahankan berat
badan yang sehat.

Panduan diet AHA direvisi pada tahun 2000 dan disusun berdasarkan diet Langkah I,
yang menekankan pentingnya diet rendah lemak jenuh dan lemak trans, dan kaya
akan buah, sayur, whole grain, produkdairy bebas lemak atau rendah lemak (low-
fat), dan daging tak berlemak, ikan, dan ayam (unggas). Pada tahun 2006, AHA
kembali meluncurkan Rekomendasi Diet yang baru.

Diet Langkah I dan Langkah II diciptakan oleh Asosiasi Jantung, Paru, dan Darah
Nasional dari National Cholesterol Education Program (NCEP), dan didukung AHA.
Kedua diet tersebut dirancang untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
dengan menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi.

Diet Langkah I membatasi lemak total tidak lebih dari 30% dari total kalori, lemak
jenuh tidak lebih dari 10% dari total kalori, dan kolesterol harus kurang dari 300
mg/hari. Langkah I ditujukan sebagai titik awal bagi pasien yang memiliki kadar
kolesterol yang tinggi.

Target diet Langkah II untuk lemak jenuh dan kolesterol bahkan lebih rendah
daripada Langkah I (lemak jenuh kurang dari 7% dan kolesterol kurang dari 200
mg/hari). Langkah II ditujukan sebagai titik awal bagi mereka yang sudah mencapai
target Langkah I atau untuk pasien dengan kadar kolesterol yang berisiko tinggi
(240mg/dL atau lebih) atau mereka yang pernah mengalami serangan jantung.

Revisi panduan diet AHA pada tahun 2000 dirancang bagi populasi umum dan secara
kolektif menggantikan deskripsi Langkah 1 yang sebelumnya digunakan pada
rekomendasi nutrisi AHA bagi populasi luas. Beberapa pendekatan individual
menyangkut terapi nutrisi medis untuk subkelompok spesifik (misalnya, orang-orang
dengan kelainan lemak, diabetes, dan penyakit kardiovaskular yang telah diderita
sebelumnya) menggantikan petunjuk diet Langkah 2 di panduan sebelumnya untuk
individu dengan risiko lebih tinggi.

Penekanan utama untuk penatalaksanaan berat badan haruslah ditujukan pada


penghindaran kelebihan asupan energi total dan pola aktivitas fisik secara rutin.
Asupan lemak sebanyak 30% dari total energi direkomendasikan untuk membantu
membatasi konsumsi energi total serta lemak jenuh. Panduan ini masih memberikan
advokasi bagi masyarakat luas untuk membatasi asupan lemak jenuh sebanyak 10%
energi total dan asupan kolesterol sebanyak 300 mg/hari. Asupan spesifik bagi tiap
individu haruslah didasarkan pada kadar kolesterol dan lipoprotein serta ada
tidaknya penyakit jantung, diabetes, dan faktor risiko lainnya. Karena adanya
peningkatan bukti dari manfaat konsumsi ikan terhadap kardiovaskular, saat ini
direkomendasikan untuk mengkonsumsi sedikitnya 2 sajian ikan per minggu.
Akhirnya, penelitian akhir-akhir ini mendukung adanya perbaikan besar terhadap
tekanan darah dengan mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, produk susu
rendah lemak, membatasi asupan garam (<6 gram per hari) dan alkohol (tidak lebih
dari 2 minuman per hari dan 1 untuk wanita), serta mempertahankan berat badan
yang sehat.

Ringkasan dan Ikhtisar

Sejak dulu, AHA memiliki komitmen jangka panjang terhadap peningkatan pola
hidup yang ditujukan untuk mencegah berkembangnya atau berulangnya penyakit
jantung dan pembuluh darah dan mempromosikan kesejahteraan secara
keseluruhan. Komponen penting dari misi ini adalah panduan diet / nutrisi bagi
populasi Amerika yang didasari oleh bukti ilmiah terbaik yang tersedia. Pernyataan
yang ada memformulasikan elemen inti untuk rekomendasi populasi luas untuk
perawatan dan pencegahan penyakit kardiovaskular yang didukung oleh penelitian
selama puluhan tahun. Pernyataan yang telah direvisi ini juga menyediakan ikhtisar
dari sejumlah isu tambahan yang juga penting, termasuk kondisi dimana bukti ilmiah
dianggap tidak mencukupi untuk membuat rekomendasi spesifik.

Tiga prinsip mendasari panduan saat ini:

 Terdapat praktek pola makan dan pola hidup lainnya yang dapat diikuti secara
aman oleh semua individu sepanjang masa hidupnya sebagai fondasi untuk
mencapai dan mempertahankan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan pada
umumnya.
 Pola makan yang sehat didasarkan pada pola asupan makanan seseorang
secara keseluruhan selama periode waktu tertentu dan bukan berdasarkan
asupan dalam sekali makan.
 Panduan ini membentuk suatu kerangka dimana rekomendasi nutrisi secara
spesifik dapat diberikan untuk tiap individu berdasarkan status kesehatannya,
pilihan nutrisinya, dan latar belakang budayanya.

Bagi mereka yang berisiko tinggi atau pernah mengalami penyakit kardiovaskular,
AHA telah mengadopsi diet Perubahan Gaya Hidup Terapetik (Therapeutic Lifestyle
Changes – TLC), yang merupakan generasi berikutnya dari diet Langkah II.
Rekomendasi ini diluncurkan pada Mei 2001, bersamaan dengan diluncurkannya
panduan baru untuk penatalaksanaan kolesterol oleh NCEP dalam Third Report of
The Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of Hidh Blood Cholesterol
in Adults (Adult Treatment Panel III – ATP III).

ATP III melanjutkan rekomendasi diet Langkah I untuk masyarakat awam.

Bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi, target diet TLC menawarkan
terapi diet untuk subkelompok orang yang memiliki kondisi medis dan
faktor risiko berikut:

 Kolesterol LDL tinggi atau memiliki kelainan lipid lainnya


 Penyakit jantung koroner atau penyakit kardiovaskular lain
 Diabetes Mellitus, resistensi insulin atau sindrom metabolik

Diet apa yang direkomendasikan TLC?

Pada Mei 2001 NCEP meluncurkan panduan baru untuk penatalaksanaan kolesterol.
Panduan baru ini terdapat dalam Third Report of The Expert Panel on Detection,
Evaluation, and Treatment of Hidh Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment
Panel III – ATP III). AHA menerima dan mendukung laporan ini dan mulai
menyatukan rekomendasi ini ke dalam materinya tentang perubahan diet dan gaya
hidup untuk orang-orang yang memiliki kolesterol darah tinggi.

ATP III memberikan rekomendasi bahwa terapi untuk kolesterol yang meningkat
dimulai dengan intervensi kebiasaan hidup secara lebih intensif, untuk menurunkan
kolesterol dan mengurangi risiko berkembangnya penyakit jantung dan
kemungkinan serangan jantung. Pendekatan ini dikenal sebagai diet “Perubahan
Gaya Hidup Terapetik” (Therapeutic Lifestyle Changes – TLC). Diet ini ditargetkan
pada mereka yang memiliki LDL kolesterol di atas batas target sesuai kategori risiko
penyakit jantung mereka. Berikut adalah komponen penting dari TLC:

Komponen Rekomendasi

Nutrisi yang meningkatkan


LDL

Lemak jenuh* Kurang dari 7% dari kalori total

Kolesterol makanan Kurang dari 200 mg/hari

Pilihan terapi untuk


menurunkan LDL

Stanol / sterol nabati 2 gram per hari

Serat larut 10–25 gram per hari

Kalori total (energi) Sesuaikan asupan kalori total untuk mempertahankan berat badan yang
diinginkan / mencegah kenaikan berat badan

Aktivitas Fisik Lakukan olahraga dengan intensitas sedang untuk membakar sedikitnya 200
kkal per hari

* Asam lemak trans juga meningkatkan LDL dan hanya boleh dikonsumsi
dalam jumlah kecil.

Diet TLC dalam ATP III

Nutrien Rekomendasi asupan sebagai persen dari kalori total


Lemak Total1 25–35%

Jenuh Less than 7%

Tak jenuh Sampai 10%


ganda

Tak jenuh Sampai 20%


tunggal

Karbohidrat2 50–60% dari kalori total

Protein Sekitar 15%

Kolesterol Kurang dari 200 mg per hari

Kalori total3 Seimbangkan asupan dan pengeluaran energi untuk mempertahankan berat
badan yang diinginkan dan mencegah kenaikan berat badan

1. Rekomendasi 25-35% lemak mengizinkan peningkatan asupan lemak tak


jenuh untuk menggantikan karbohidrat pada orang yang mengalami sindrom
metabolic atau diabetes.
2. Karbohidrat harus berasal dari makanan yang kaya akan karbohidrat
kompleks. Ini termasuk biji-bijian / kelompok beras (khususnya whole grain),
buah, dan sayur.
3. Pengeluaran energi harian harus meliputi sedikitnya aktivitas fisik dengan
intensitas sedang (sekitar 200kkal per hari).
4. Pilihan meliputi penambahan serat kental / serat larut 10 – 25 gram; sterol
atau stanol nabati 2 gram/hari. Protein kedelai dapat digunakan untuk
menggantikan beberapa produk hewani.

Referensi:

1. Ronald M. Krauss, MD, AHA Dietary Guidelines. Revision 2000: A Statement


for Healthcare Professionals From the Nutrition Committee of the American
Heart Association: http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/102/18/2284/
2. American Heart Association. Step I, Step II, and TLC
Diets. http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4764

Kompas.com - Diet DASH (Dietary Approachs to Stop Hypertension) terpilih


sebagai metode diet terbaik di tahun 2012 menurut U.S News & World Report. Ini
adalah kali kedua diet DASH, yang bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan
tekanan darah ini memenangkan kategori sebagai diet terbaik.

Diet DASH konon ditemukan di Mediterania dan kini banyak ditemukan di negara-
negara Barat. DASH menawarkan diet kandungan total lemak, kolesterol, lemak
jenuh, dan rendah garam. Selain itu, DASH juga memberikan lebih banyak kalium,
magnesium, kalsium, dan serat pangan.

Dalam diet ini, margarin yang digunakan berasal dari minyak zaitun atau minyak
kanola yang kaya akan MUFA atau asam lemak omega-9. Sayuran dan buah
dikonsumsi sampai lebih dari lima takaran per hari, sedangkan makanan sumber
hidrat arangnya terutama dipilih dari seral dan biji-bijian (grain) yang utuh.

Untuk memenuhi kebutuhan protein, DASH lebih mengutamakan asupan yang


berasal dari ikan dan kacang-kacangan, buncis serta tanaman polong ketimbang
daging.

"Meski awalnya ditujuan untuk menurunkan tekanan darah, sebenarnya diet ini
memiliki nilai nutrisi yang sangat tinggi," kata Deborah Enos, ahli nutrisi dari Seattle.
Di tempat kedua dalam ranking diet terbaik adalah diet TLC (Theraupeutic Lifestyle
Changes) yang bertujuan untuk menurunkan kolesterol. Di urutan selanjutnya adalah
diet Mayo Clinic yang lebih fokus pada penurunan berat badan.

"TLC adalah contoh lain dari jenis diet medikal yang menjadi populer. Akan tetapi
diet yang membatasi asupan sodium ini mungkin cukup sulit bagi sebagian orang
untuk diikuti," kata Enos.

Sementara itu tiga besar diet terbaik untuk menurunkan berat badan adalah diet
Weight Watcher, the Biggest Loser diet dan Jenny Craig diet. Menurut data
konsumen, ternyata diet Weight Watcher lebih mudah diikuti dan efektf dalam
program penurunan berat badan dalam jangka pendek dan panjang.

Pemilihan jenis diet terbaik ini dilakukan oleh panel ahli yang terdiri dari 22 pakar di
bidang diet, nutrisi, obesitas, psikologi makanan, ahli diabetes serta dokter jantung.

Para pakar menilai 25 jenis diet dalam 7 kategori, yakni kemudahan untuk
dijalankan, kemampuan untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek dan
panjang, kelengkapan nutrisi, keamanan dan potensi untuk mencegah penyakit
diabetes dan jantung.

Sumber :
FOXNews

Anda mungkin juga menyukai