Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

KEPANITERAAN KLINIK FK UMI


2020

DISKUSI PORTOFOLIO
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
EPISODE MANIA TANPA GEJALA
PSIKOTIK
MUTMAINNA
11120192069
Pengampuh : dr. Nur Isra,
M.Kes, Sp.KJ
1
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.K
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan: Sudah menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Jakarta
Anamnesis

Pasien di antar oleh keluarganya ke UGD RSJ Soeharto Heerdjan dengan


keluhan tidak tidur sejak 3 hari yang lalu. Menurut pasien, dirinya tidak merasa
capek sehingga tidak membutuhkan istirahat atau tidur. Perilaku ini sudah
sering muncul sewaktu berusia 30an tahun, tetapi menghilang dengan
sendirinya. Menurut pasien, pada waktu itu pasien tidak dapat tidur selama
seminggu karena pasien merasa gelisah dan takut sesuatu yang buruk akan
menimpanya. Setelah mendapat saran dari tetangga, pasien pergi ke orang
pintar dan menceritakan semua ketakukan dan kegelisahan pasien, dan pasien
pulang dengan membawa sebotol air untuk diminum selama 7 hari berturut-
turut. Pasien mengatakan setelah itu pasien merasa lega dan tidak ada beban
sehingga pasien dapat tidur dengan nyenyak.
Anamnesis

Sehari-hari pasien biasanya bekerja sebagai pedagang, menjual barang-barang


kebutuhan sehari-hari dan selalu ramah dengan siapa saja. Menurut keluarga pasien, lebih
kurang setahun belakangan ini, perilaku pasien mulai banyak berubah. Pasien sering
berbicara sendiri dan kadang ketika tetangga datang untuk membeli barang, pasien tampak
melamun dan kadang jawaban pasien terdengar ngelantur (tidak nyambung). Keluarga
pasien mengira pasien sudah pikun karena faktor usia. Sehingga keluarga pasien berinisiatif
untuk menutup toko sehingga pasien dapat berisitirahat di rumah saja. Pada saat itu, pasien
menurut dan tidak berkomentar. Di rumah pasien tampak diam melamun kemudian sering
berbicara sendiri dan pasien mengatakan mendengar suara-suara yang memanggilnya tetapi
suara tersebut tidak jelas katakatanya.
Anamnesis

Menurut keluarga pasien, sebelum kejadian ini, pasien sebelumnya pernah pingsan karena
terpeleset di kamar mandi, tetapi dari hasil pemeriksaan dokter, tidak terdapat kelainan yang
berarti sehingga pasien diperbolehkan pulang ke rumah. Karena keluarga pasien takut
dengan perilaku pasien dapat bertambah parah, maka keluarga pasien membawa pasien
berobat ke puskesmas kemudian pasien dirujuk ke RSJ Soeharto Heerdjan dan mendapatkan
pengobatan. Dan setelah mendapat pengobatan, pasien mengalami banyak perbaikan dan
sudah dapat berkomunikasi seperti sedia kala.
Anamnesis

Setelah pengobatan, pasien istirahat di rumah dan hanya melakukan aktivitas rumah
tangga saja. Di awal tahun 2015 ini, pasien baru sadar jika toko dagangnya sudah dijual
oleh anaknya karena terlilit oleh hutang. Pasien saat itu sangat marah sekali dan sempat
mengusir anaknya dari rumah. 3 hari kemudian, sewaktu anak pasien pulang ke rumah,
pasien tampak berantakan dan tidak terurus. Pasien mulai suka marahmarah tidak jelas
dan sempat membanting barang yang ada disekitarnya, setelah itu pasien kabur lari dari
rumahnya. Pasien dibawa kembali ke RSJ Soeharto Heerdjan untuk diperiksakan kembali.
Sehingga pasien kembali di rawat di rumah sakit.
Anamnesis

Keyakinan, ketakutan, dan pikiran yang selalu dipikirkan oleh pasien disangkal. pasien
tidak merasa tidak nyaman atau dirinya berbeda seperti biasanya. pasien tidak merasa
lingkungannya berubah, namun pasien sering merasa kesepian karena pasien sering
ditinggal sendirian dirumah karena semua anaknya telah bekerja dan pulang hingga larut
malam. Menurut pasien, pasien mulai merasa sulit tidur sejak 3 hari yang lalu karena
menurut pasien dirinya tidak merasa capek atau lelah. Menurut keluarga pasien, pasien
tampak sibuk sekali. Mulai dari pekerjaan rumah tangga, pasien dapat mengulang aktivitas
tersebut lebih kurang 2 kali (pagi dan sore hari).
Anamnesis

Pada siang hari pasien ikut arisan dengan tetangganya atau ikut pengajian. Sebelumnya
pasien tidak pernah melakukan aktivitas seperti ini. Menurut pasien, jika pasien aktif maka
tetangga akan mengenal diri pasien seperti sosok yang baru. Sehingga pasien memlih untuk
tidak tidur karena akan mengurangi jatah waktunya untuk memperbaiki diri. pasien
mengatakan dirinya sangat bugar jika terus menerus beraktivitas dan di dalam pikiran
pasien banyak sekali kegiatan yang ingin dilakukan sehingga terkadang pasien bingung
ingin memprioritaskan yang mana terlebih dahalu. Pasien ingin dapat aktif di organisasi
2013 Oktober 2014 April, 2015 wanita di sekitar rumahnya, aktif ikut pengajian dan ingin
sekali dapat membantu di pemerintahan.
STATUS MENTAL
Kesadaran
Penampilan 02
Pasien tampak sesuai usianya, bertubuh
Compos Mentis, GCS 15
01 kurus, mengenakan baju terusan
berwarna kemerahan dan kerudung
berwarna merah muda. Kebersihan dan
kerapihan diri cukup.
04 Pembicaraan
Pembicaraan spontan, lancar dan
Perilaku dan aktivitaspsikomotor keras.
03
Pasien duduk didepan pemeriksa, melakukan
kontak mata. Pasien duduk agak gelisah dan
menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan baik. Pasien kadang tampak
termenung, sebelum melanjutkan
05
percakapan. Sesekali pasien tampak meremas
tangannya
Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
Keadaan afektif (mood), perasaan, empati, Gangguan Persepsi
dan perhatian Halusinasi : Tidak ada
Mood : eutimia Ilusi : Tidak ada
Afek : sesuai Depersonalisasi : Tidak ada
Empati : dapat dirabarasakan Derealisasi : Tidak ada

Proses Berpikir
Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Arus Pikiran
1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan pendidikan
Produktivitas : berpikir cepat, banyak bicara
SMP
Kontuinitas : flight of ideas, asosiasi baik
2. Daya konsentrasi : Baik
Hendaya berbahasa: Tidak ada
3. Orientasi
Waktu, tempat, orang : Baik
2. Isi Pikiran
4. Daya ingat : Baik
Preokupasi : tidak ada
Gangguan isi pikiran : tidak ada
Norma social : Baik
Daya
01 Uji daya nilai : Baik
Nilai
Penilaian realitas : Buruk

02 Tilikan
Derajat 1I
(Insight)

Taraf Dapat Dapat dipercaya


03 Dipercaya
Aksis I :Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik (F31.1)

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Masalah keluarga

Aksis V : GAF Scale 80-71 12


RENCANA TERAPI

• Depakote Na 3x250 • Psikoedukasi dan


mg psikoterapi

Farmakoterapi Nonfarmakoterapi

13
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai