Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

An Exploration of Concomitant
Psychiatric Disorders in Children with
Autism Spectrum Disorder
Abd. Mirsyad 11120192096
Pengampu : dr. Fanny Wijaya, Sp. KJ
Pendahuluan
Autism spectrum disorder (ASD) adalah sekelompok
kondisi onset masa kanak-kanak yang heterogen yang
ditandai dengan defisit komunikasi sosial, minat yang
terbatas, dan perilaku berulang

ASD memiliki onset dini dan perjalanan kronis,


banyak individu yang terkena memerlukan
perawatan seumur hidup.

Gangguan psikiatrik secara bersamaan sering


terjadi pada anak-anak dengan ASD

Perkiraan prevalensi di seluruh dunia

6-14/1000 Anak
4-5x >>
Place Your Picture Here

Leyfer et al. (2006)


Dalam sampel 109 anak-anak dengan gangguan spektrum
autisme, melaporkan bahwa 72% anak-anak (usia rata-rata = 9
tahun; 68% IQ> 70) memiliki setidaknya satu gangguan penyerta
menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi
Keempat (DSM-IV)

Simonoff et al. (2008)


29% Social Anxiety Menggunakan sampel epidemiologi anak 10
Disorder
hingga 14 tahun dengan DSM-IV ASD
(N = 112), dilaporkan prevalensi sebesar
30% ODD
70% untuk ASD yang disertai dengan
gangguan psikiatri dan 41% memiliki dua
28% ADHD
atau lebih diagnosis
Place Your Picture Here

Brookman-Frazee et al. (2017)


Melaporkan bahwa 92% anak-anak dengan
ASD (N = 201; usia rata-rata 9 tahun, 78% ADHD

kisaran 4-14 tahun) yang menerima layanan


kesehatan mental di California Selatan
58% OOD
memenuhi kriteria untuk gangguan kejiwaan
lain
56% Social Anxiety
Disorder

Sebaliknya, sampel komunitas yang dipilih secara acak dari 986 anak-
anak dan remaja dengan intellectual disability dari provinsi di Belanda
melaporkan tingkat prevalensi selama 1 tahun yang jauh lebih rendah,
dengan hanya 41% dari mereka yang di skrining positif untuk kriteria ASD
dengan gangguan psikiatrik untuk setiap diagnosis DSM-IV
Metode dan Sampel
Dari 658 anak-anak (585 laki-laki dan
97 perempuan, berusia 3-17 tahun)

Early Childhood Inventory (ECI)/


Child and Adolescent Symptom Clinical Global Impression-
Inventory (CASI) Scale Statistical Methods

1 3 5

2 4
Aberrant Behavior Checklist Measures of Intellectual
(ABC) functioning
Hasil Penelitian
Gambar 2 menggambarkan tumpang tindih diagnostik dalam Diagram Venn proporsional untuk tiga
kategori diagnostik yang paling sering dijumpai : ADHD, ODD, dan gangguan kecemasan
Tabel 1. menunjukkan karakteristik demografi dan klinis
anak-anak dengan ASD dan pengasuh mereka. Secara
keseluruhan, 73,1% anak-anak adalah non-Hispanik kulit
putih dan 59,4% memiliki IQ ≥ 70.
Tabel 2. menunjukkan hasil positif untuk semua kategori diagnostik. 81,1% dari total sampel memenuhi kriteria
untuk semua jenis ADHD, dengan sebagian besar anak memenuhi kriteria untuk subtipe gabungan (49,1%).
Tingkat ODD dan gangguan kecemasan adalah 45,5% dan 41,9%.
Tabel 3. menyajikan hubungan antara ADHD dan kondisi diagnostik lainnya
Tabel 4. menyajikan hubungan antara gangguan kecemasan dan kondisi diagnostik lainnya.
Tabel 5. menunjukkan tidak ada hubungan antara adanya gangguan bersamaan dan
jenis kelamin
Diskusi
Tingginya tingkat ODD dan CD pada anak-anak
dengan ADHD telah diamati di populasi pediatrik
umum dan pada anak-anak dengan ASD. Dalam
sampel saat ini anak-anak dengan ASD, ada juga
kejadian tinggi ADHD dan gangguan kecemasan.

Hampir setengah (244 dari 534) anak-anak dengan


ADHD juga dinyatakan positif mengalami
kecemasan. Perkiraan prevalensi untuk semua
gangguan kecemasan kemungkinan kecil karena
fobia spesifik tidak dimasukkan.

Angold et al. (1999) menyebutkan 14 kasus


dilaporkan secara signifikan
dengan kejadian ADHD dan gangguan kecemasan
yang lebih rendah dibandingkan dengan hubungan
antara ADHD dan ODD/CD.
Diskusi
Hasil dari penelitian ini menimbulkan pertanyaan
mendasar tentang makna gangguan kejiwaan yang
terjadi pada anak-anak dengan ASD. Pengenalan
DSM-III adalah acuan penting untuk diagnosis. Di
sebuah kondisi seperti ASD yang melibatkan banyak
aspek kehidupan sehari-hari, mungkin tidak
mengherankan jika remaja dengan ASD akan
menunjukkan perilaku yang termasuk dalam berbagai
kategori diagnostik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan pola - pola gangguan yang
terjadi bersamaan pada anak-anak dengan ASD dan
untuk mengevaluasi persamaan dan perbedaan dari
subkelompok yang diidentifikasi.
KESIMPULAN
Data tentang anak-anak yang memerlukan pengobatan dengan ASD menunjukkan bahwa masalah kejiwaan
sering terjadi dalam beberapa kasus ASD. Ini adalah bukti lebih lanjut dari presentasi klinis pada ASD dan
kebutuhan untuk melakukan perawatan individual berdasarkan pola spesifik manifestasi klinis. Ketika
perawatan untuk defisit inti ASD diperiksa, efeknya pada komorbid dan gejala juga harus dinilai dengan
cermat. Terakhir, intervensi awal yang komprehensif program harus menyadari pentingnya komorbiditas
psikiatrik masa depan, dan mempertimbangkan intervensi pencegahan berusaha untuk mengurangi
munculnya psikopatologi kemudian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai