Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI PEMBACAAN INTERNA

TEXT BOOK READING NYERI NEUROPATIK

Nama : Mutmainna
Stambuk : 111 2019 2069
Pembimbing : dr. Indah Lestari, Sp.PD, FINASIM
Bagian : Ilmu Penyakit Dalam
Hari/Tanggal : Selasa / 19 Mei 2020

Pembimbing :
1. Apakah pemeriksaan MRI dilakukan pada setiap kasus nyeri neuropatik?
Jawab:
Tidak semua kasus dilakukan MRI, jika telah terdiagnosis nyeri neuropatik maka
dapat diterapi terlebih dahulu dan jika nyeri masih dirasakan secara terus-menerus
ataupun lebih parah maka dapat dilakukan MRI untuk mencari lebih lanjut penyebab
nyeri

2. Apa contoh lain dari nyeri neuropati selain neuropati diabetik?


Jawab:
Post-herpetic neuralgia, penekanan massa tumor

3. Apakah nyeri neuropatik bersifat reversibel atau irreversibel?


Jawab:
Jika tidak ditangani dengan segera kerusakan pada saraf dapat bersifat irreversibel
karena ketika terjadi kerusakan pada saraf sangat sulit untuk bisa kembali seperti
semula

Audience :

1. Apa terapi yg paling sering digunakan untuk nyeri neuropatik?


Jawab:
Terapi yang diberikan jika nyeri masih ringan bisa NSAID ataupun kortikosteroid.
Tetapi jika nyeri dirasakan berat dan terus-menerus bisa diberikan antikonvulsan
seperti gabapentin dan bisa dikombinasi dengan antidepresan jika nyeri masih tetap
dirasakan oleh pasien

2. Bagaimana cara penilaian kualitas dan kuantitas nyeri?


Jawab: Dapat menggunakan VAS untuk menilai tingkat nyeri pasien. Selain itu, dapat
digunakan kuisioner HOPPE untuk menilai nyeri neuropatik pada pasien

3. Pada mekanisme supraspinal dijelaskan bahwa terjadi gangguan inhibisi. Apa yang
dimaksud dengan gangguan inhibisi?
Jawab: Gagal inhibisi adalah karena analgetik endogen tidak keluar sepenuhnya
sehingga banyak impuls nyeri yang masuk ke system saraf sehingga pasien
merasakan nyeri yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai