Kunci Jawaban: A
21 : (3 – 10) + 4 × (–2)
= 21 : – 7 – 8
=–3–8
= – 11
Kunci Jawaban: C
28 + 7 × (–5)
= 28 – 35
=–7
Kunci Jawaban: B
–12 + 20 × 4 – (–6) : 3
= –12 + 80 + 6 : 3
= 68 + 2
= 70
Kunci Jawaban: C
14 + (18: (–3)) – ((–2) × 3)
= 14 – 6 – (–6)
=8+6
= 14
5. Nilai n yang memenuhi (12 + 8) + (–3n) = –22 adalah…
A. 14 C. –13
B. 13 D. –14
Kunci Jawaban: A
(12 + 8) + (–3n) = –22
20 – 3n = – 22
– 3n = – 22 – 20
– 3n = – 42
n = –3/–42 = 14
6. 72 – (520 : 8) = …
A. 9 C. 7
B. 8 D. 6
Kunci Jawaban: C
72 – (520 : 8) = 72 - 65
=7
1. Hasil dari (-14)-(-37)+(-25) adalah …
adversitemens
a. -48 c. 2
b. -2 d. 48
Pembahasan :
Terdapat operasi hitung pengurangan dan penjumlahan, maka kerjakanlah urut dari depan.
(-14)-(-37)+(-25) = (-14) + 37 + (-25)
= 23 + (-25)
= – (25-23) = -2 (jawaban b)
2. Hasil dari 63 × 27 : 21 adalah ….
a. 108 c. 81
b. 91 d. 71
Pembahasan :
Terdapat operasi hitung perkalian dan juga pembagian, maka kerjakanlah dari depan sesuai
urutan.
63 × 27 : 21 = 1.701 : 21 = 81 (jawaban c)
3. 514 – (24×12) + 217 = …
a. 453 c. 433
b. 443 d. 395
Pembahasan :
Terdapat tanda kurung, pengurangan dan juga penjumlahan. Kerjakan terlebih dahulu yang ada di
dalam tanda kurung, selanjutnya pengerjaannya urut dari depan.
514 – (24×12) + 217 = 514 – 288 + 217 = 443 (jawaban b)
4. Pak Hadi membeli 3 karung pupuk, setiap karung berisi 20 kg. Kemudian dia membeli lagi 4
karung pupuk, setiap karung berisi 25 kg. Pupuk tersebut kemudian digunakan untuk memupuk
tanaman sebanyak 150 kg. Berapakah sisa pupuk Pak Hadi ?
a. 5 kg c. 73 kg
b. 10 kg d. 98 kg
Pembahasan :
(3×20)+(4×25)-150 = 60 + 100 – 150 = 160 – 150 = 10
Jadi, sisa pupuk Pak Hadi adalah 10 kg (jawaban b)
5. Hasil tangkapan ikan Kapal Baruna sebanyak 14 keranjang. Setiap keranjang berisi 158 ekor
ikan. Ikan – ikan tersebut disetorkan kepada 4 pedagang secara merata. Berapa ekor ikan yang
diterima setiap pedagang ?
a. 548 ekor c. 553 ekor
b. 551 ekor d. 558 ekor
Pembahasan :
(14 × 158) : 4 = 2.212 : 4 = 553
Jadi setiap pedagang menerima 553 ekor ikan. (jawaban c)
6. 4/7 × 2½ : 0,25 = …
a. 5 5/7 c. 5/14
b. 32/35 d. 2/35
Pembahasan :
Terdapat operasi perkalian dan juga pembagian, maka mengerjakannya sesuai urutan dari depan.
4/7 × 2½ : 0,25 = 4/7 × 5/2 : 1/4 = 10/7 x 4/1 = 40/7 = 5 5/7 (jawaban a).
7. 12½% + 0,8 × ¼ = …
a. 0,275 c. 0,325
b. 2,275 d. 1,325
Pembahasan :
Operasi perkalian dikerjakan terlebih dahulu.
12½% + 0,8 × ¼ = 0,125 + 0,2 = 0,325 (jawaban c)
8. Dua buah pipa yang panjangnya ½ m dan ¾ m disambung. Jika 1,2 m pipa ditanam di tanah,
maka panjang pipa yang ada diatas permukaan tanah adalah …
a. 0,05 m c. 0,75 m
b. 0,65 m d. 1,25 m
Pembahasan :
½ + ¾ – 1,2 = ½ + ¾ – 12/10 = 10/20 + 15/20 – 24/20 = 1/20
1/20 = 5/100 = 0,05
Jadi panjang pipa diatas permukaan tanah yaitu 0,05 m. (jawaban a)
9. Ibu mempunyai persediaan 1¾ liter minyak goreng. Kemudian 4/5 liter digunakan untuk
keperluan memasak. Ibu membeli minyak goreng lagi 1 3/5 liter. Persediaan minyak goreng ibu
sekarang adalah …
a. 11/14 liter c. 2¼ liter
b. 1 2/9 liter d. 2 11/20 liter
Pembahasan :
1¾ – 4/5 + 1 3/5 = 7/4 – 4/5 + 8/5
= 35/20 – 16/20 + 32/20
= 51/20 = 2 11/20
jadi persediaan minyak goreng ibu sekarang adalah 2 11/20 liter.
10. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah …
a. 0,25 ; 60% ; 6/12 ; 3/4 ; 0,8
b. 0,25 ; 6/12 ; 60% ; 3/4 ; 0,8
c. 6/12 ; 0,25 ; 60% ; 0,8 ; 3/4
d. 6/12 ; 0,25 ; 60% ; 3/4 ; 0,8
Pembahasan :
Semua pecahan diubah ke bentuk desimal.
60% = 0,6
6/12 = 0,5
3/4 = 0,75
0,8
0,25
Urutan dari yang terkecil adalah 0,25 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,75 ; 0,8 atau 0,25 ; 6/12 ; 60% ; 3/4 ; 0,8.
(jawaban b)
1. 20 + 16
Jawab : 20 + 16 = 36
2. 34 – 8
Jawab : 34 – 8 = 26
3. 12 X 6
Jawab : 12 x 6 = 72
4. 72 : 8
Jawab : 72 : 8 = 9
5. 30 + 12 – 8
Jawab : 30 + 12 – 8 = (30 + 12 ) – 8 = 42 – 8 = 34
6. 86 – (-14) + (-18)
Jawab :
86 – (-14) + (-18) = 86 + 14 + (-18) = 100 + (- 18) = 82
Jawab :
Sponsors Link
Perlu diperhatikan, jika menemukan soal bilangan bulat yang terdapat operasi penjumlahan,
pembagian, perkalian atau pengurangan maka operasi yang pertama kita selesaikan adalah
perkaliannya atau pembagiannya. Kemudian kita selesaikan penjumlahan atau pengurangannya.
Dan jika ada perkalian atau pembagian pada tempat bersamaan, maka kerjakan yang letaknya
terlebih dahulu.
8. 28 x (-5) : 7
Jawab :
Jawab :
10. (- 25 x 12 ) : (-(12 x 2 ) )
Jawab :
Lakukan perkalian yang ada pada kurung terlebih dahulu lalu lanjutkan dengan operasi pembagian
(- 25 x 12 ) : (-(12 x 2 ) )
= – 300 : ( -(24))
Jawab :
Jika ada perkalian atau pembagian pada tempat bersamaan, maka kerjakan yang letaknya terlebih
dahulu.
-64 : (-8) x 12 : 2
= 8 x 12 : 2
= 96 : 2 = 48
12. 12 x (-10 ) : 6
Jawab :
Sama seperti no 11 kerjakan yang letaknya terlebih dahulu (kerjakan operasi perkalian dahulu)
13. 20 + 26 : -4 x -5 + 100
Jawab :
Untuk soal no 13, dikarenakan ada operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian dalam satu
soal maka kita kerjakan terlebih dahulu pembagian setelah itu lakukan perkalian dan terakhir
lakukan penjumlahan.
Sponsors Link
20 + 36 : -4 x -5 + 100
= 20 + ( -9) x -5 + 100
= 20 + 45 + 100
= 165
14. 55 + 100 : 20 x 5 + 8
55 + 100 : 20 x 5 + 8
= 55 + 5 x 5 + 8
= 55 + 25 + 8
= 88
15. 100 + 9 x -5 + 30 : 3
= 100 + -45 + 30 : 3
= 100 + -45 + 10
= 65
Sponsors Link
16. Pak Tono adalah seorang pedagang kue, ia mempunyai modal awal Rp.1.000.000. Pada hari pertama pak
Tono memperoleh penghasilan Rp.1.500.000 kemudian dia belanja bahan kue lagi Rp.750.000. Berapakah
keuntungan dan sisa uang Pak Tono sekarang?
Jawab :
Jadi keuntungan yang Pak Tono dapatkan yaitu Rp.500.000 dan sisa uang Pak Tono sekarang Rp.750.000
17. Pada tanggal 20 september, suhu di Bandung yaitu 28 derajat celcius sedangkan di Gunung Bromo 14
derajat celcius. Berapakan selisih antara suhu di Bandung dengan di Gunung Bromo ?
Jawab :
28 – 14 = 14
Jadi selisi suhu antara Bandung dengan Gunung bromo yaitu 14 derajat celcius.
18. Sebuah truk pengangkut mangga mengangkut 20 kotak mangga, setiap kotak berisikan 25 mangga. Truk
tersebut akan mengantarkan kepada setiap toko, pada toko pertama ia menurunkan 4 kotak mangga, berapa
sisa mangga yang ada di truk?
Jawab :
20 x 25 = 500
4 x 25 = 100
20 x 25 – 4 x 25 = 500 – 100 = 40
1. 5 + 7 – 19 = …
Jawab
5 + 7 – 19 = 12 – 19
= -7
2. 6 + (-8) – 7 = …
Jawab
6 + (-8) – 7 = -2 – 7
= -2 + (-7)
= -9
3. -8 + (-11) – (-7) = …
Jawab
-8 + (-11) – (-7) = -19 – (-7)
= -19 +7
= -12
4. -10 – (-7) + 5 = …
Jawab
-10 – (-7) + 5 = -10 + 7 + 5
= -3 + 5
=2
5. -22 – (-26) + (-19) = …
Jawab
-22 – (-26) + (-19) = -22 + 26 + (-19)
= 4 + (-19)
= -15
6. 21 + (-18) – 13 = …
Jawab
21 + (-18) – 13 = 3 – 13
= 3 + (-13)
= -10
7. -51 + 43 – 20 = …
Jawab
-51 + 43 – 20 = -8 – 20
= -8 + (-20)
= -28
8. -19 + 19 – (-13) = …
Jawab
-19 + 19 – (-13) = 0 – (-13)
= 0 + 13
= 13
9. 19 – (-13) – 26 = …
Jawab
19 – (-13) – 26 = 19 + 13 – 26
= 32 – 26
=6
10. 51 + (-76) – (-47) = …
Jawab
51 + (-76) – (-47) = -25 – (-47)
= -25 + 47
= 22
Masih mengenai bilangan bulat, kali ini kita akan mempelajari tentang operasi hitung pada bilangan bulat.
Namun pada artikel ini kita hanya akan fokus pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta sifat-
sifatnya saja.
2. Jika kedua bilangan berlawanan tanda (positif dan negatif), maka yang harus dilakukan:
Kurangi bilangan yang memiliki nilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil.
Kemudian hasilnya, diberikan tanda sesuai dengan bilangan yang bernilai lebih besar.
Misalnya:
25 + (-50) = -(50 - 25) = -25
(-52) + 120 = 120 - 52 = 68
Sifat Komutatif
Sifat komutatif biasanya disebut juga dengan sifat pertukaran. Dimana untuk setiap bilangan bulat a dan b,
maka selalu berlaku:
a+b=b+a
Contoh:
(-7) + 2 = 2 + (-7) = 5
14 + (-6) = -6 + 14 = 20
Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif juga disebut sifat pengelompokan. Untuk setipa bilangan bulat a, b, dan c,maka berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c)
Contoh:
(4 + -5)) + 6 = 4 + ((-5) + 6 )
(-6 + 5) + (-9) = -6 + (5 + (-9))
Sifat Tertutup
Hasil dari penjumlahan bilangan bulat selalu bilangan bulat pula. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka
berlaku:
a+b=c
Contoh:
14 + (-6) = 8
Bilangan 14 dan -6 merupakan bilangan bulat. Sedangkan 8 merupakan hasil penjumahannya dan 8 pun juga
bilangan bulat.
a+0=0+a=a
Contoh:
-14 + 0 = 0 + (-14) = -14
Invers Pada Penjumlahan
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Lawan dari a adalah -a, sedangkan lawan dari -
a adalah a. Untuk setiap bilangan bulat selain 0 (nol) pasti memiliki lawan.
a + (-a) = (-a) + a = 0
Contoh:
7 inversnya -7, dan -15 lawannya 15.
Contoh :
1. 21 + 45 = 66
2. 6 + (-4) = 6 - 4 = 2
kerjakan :
1. 123 + 45 =
2. -46 + 89 =
3. -23 + (-43) =
4. 78 + (-79) =
5. 689 + 34 =
6. 45 + (-12) =
7. 89 + 67 =
8. -135 + 98 =
9. 192 + 86 =
10. -12 + 34 =
Marilah kita coba beberapa contoh soal agar kamu lebih paham.
Contoh soal 1
Tentukanlah hasil penjumlahan 3 + 7 menggunakan garis bilangan!
Jawab :
3 dan 7 merupakan bilangan bulat positif, maka kita akan gunakan tanda panah ke kanan. Awal
tanda panah akan kita gunakan titik 0 dan tanda panah 7 dimulai dari ujung tanda panah 3 ke arah
kanan.
Hasil penjumlahan 3 + 7 = 10
Contoh Soal 2
Dengan menggunakan garis bilangan, tunjukkanlah hasil penjumlahan dari – 6 + 10 !
Jawab :
-6 bertanda negatif, sehingg arah panahnya adalah ke kiri sebanyak 6 satuan. Setelah itu, dari
ujung panah – 6 ini kita buat lagi panah kekanansebanyak 10 satuan untuk menunjukkan bilangan
10. Hasil penjumlahan adalah seiisih dari kedua tanda panah itu.
Latihan Soal 1
Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah hasil penjumlahan bilangan bulat berikut!
a. 4+6
b. –8+5
c. 6 + (- 9)
d. (-4) + 12
e. (-8) + (-3)
Jika bilangan yang dijumlahkan memiliki tanda yang sama, maka hasilnya adalah sama dengan
tanda kedua bilangan itu.
Contoh Soal 3:
400 + 350 = . . . .
Karena kedua bilangan bulat diatas bertanda positif, maka hasil penjumlahannya juga positif.
400 + 350 = 750
Contoh Soal 4:
-73 + (-24) = . . . .
Kedua bilangan padapenjumlahan diatas juga memiliki tanda yang sama yaitu negatif, maka hasil
penjumlahannya adalah negatif. Jumlahkan saja angka – angkanya, kemudian hasilnya beri tanda
negatif.
-73 + (-24) = - (73 + 24) = - 97
Tetapi jika tanda kedua bilangan berbeda, maka kamu perlu memperhatikan bilangan mana yang
lebih besar.
Jika angka bilangan positif lebih besar = positif
Jika angka bilangan negatif lebih besar = negatif.
Contoh Soal 5 :
98 + (-123) = . . . .
Dari soal diatas, bilangan negatif ternyata lebih besar dibandingkan positif, maka hasil
penjumlahan diatas adalah negatif. Untuk mengetahui hasil penjumlahan, kurangkan saja bilangan
yang lebih besar dengan bilangan yang lebih kecil.
Contoh Soal 6:
159 + (-34) = (159 – 34) = 125
Nah mudah bukan. Pastinya kamu sudah snagat mengerti dengan pelajaran ini. Agar kamu lebih
memahami materi, kerjakanlah beberapa soal berikut :
Soal latihan 2
Dengan menghitung secara langsung, tentukanlah hasil penjumlahan bilangan berikut ini.
a. 23 + 19
b. (-42) + 27
c. 38 + (-53)
d. (-46) + (-35)
e. (-56) + 47
f. 32 + (-18)
g. (-15) + 62
h. (-27) + (-14) + 75
i. (-34) + 46 + (-28)
j. 68 + (-29) + (-45)
Contoh Soal 7 :
8 – 6 = 8 + (-6)
Karena bilangan positif lebih besar, maka hasilnya adalah positif.
8 – 6 = 8 + (-6) = 2
Contoh Soal 8:
-14 – 9 = (-14) + (-9)
Karena kedua bilangan adalah negatif, maka hasilnya juga bertanda negatif. Tinggal jumlahkan
angka – angkanya saja.
-14 – 9 = (-14) + (-9) = - (14 + 9) = - 23
Contoh Soal 9 :
500 – (- 300) = 500 + 300 = 800
Kalian juga bisa melakukan penghitungan menggunakan garis bilangan. Saya tidak akan berikan
contohnya, karena caranya sama persis dengan penjumlahan.
Setelah kalian paham dengan pengurangan bilangan bulat, kerjakanlah soal – soal berikut ini.
Soal latihan 3
Hitunglah hasil operasi hitung dibawah ini!
a. 9–3
b. 5–8
c. – 13 – 9
d. 16 – (-6)
e. -15 – 9 – 12
f. 33 – 23 – 15
g. – 20 – 17 – (-17)
h. 40 – (-35) – 4
Soal latihan 4
Diketahui suhu di Kota Seoul pada musim dingin adalah – 4 degC, sedangkan suhu di kota Kairo
pada musim panas adalah 48 degC. Hitunglah selisih suhu kedua kota tersebut!
Kali ini seputarpengetahuan.co.id akan membahas masing-masing dari operasi hitung bilangan
bulat lengkap dengan contoh-contohnya. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak ulasan
berikut.
Penjumlahan Bilangan
– a + (-b) = – (a + b)
–a+b = – (a – b)
–a+b =b–a
Contoh 1:
– a + (-b) = – (a + b)
– 7 + (-10) = – (7 + 10) = – 17
Contoh 2:
–a+b = – (a – b)
–8+7 = – (8 – 7) = – 1
Contoh 3:
–a+b =b–a
–3+2 =2–3=–1
Pengurangan
a–b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
Contoh 1:
a–b = a + (-b)
7–1 = 7 + (-1) = 6
Contoh 2:
a – (-b) = a + b
8 – (-2) = 8 + 2 = 10
Perkalian
p x (-q) = – (p x q) = – pq
(-p) x q = – (p x q) = – pq
(-p) x (-q) =pxq = pq
Contoh 1:
p x (-q) = – (p x q) = – pq
3 x (-2) = – (3 x 2) = -6
Contoh 2:
(-p) x q = – (p x q) = – pq
(-3) x 2 = – (3 x 2) =6
Contoh 3:
(-p) x (-q) =pxq = pq
(-3) x (-2) =3x2 =6
Pembagian
p:p=p
p : (-p) = (-p)
– p : p = (-p)
– p : (-p) = p
Contoh 1:
p:p=p
Nilai positif dibagi positif hasilnya positif
10 : 2 = 5
Contoh 2:
p : (-p) = (-p)
nilai positif dibagi dengan negatif hasilnya negatif
15 : -3 = -5
Contoh 3:
– p : p = (-p)
Nilai negatif dibagi dengan positif hasilnya negatif
-16 : 4 = -4
Contoh 4:
– p : (-p) = p
Nilai negative dibagi negatif hasilnya positif
-10 : -2 = 5
Perpangkatan
Misal:
42 = 4 x 4 = 16
33 = 3 x 3 x 3 = 27
Sifat-sifat perpangkatan
am x an = am+n
Misal: 32 x 33 = 3(2+3) = 35
am : an = a(m-n)
Misal: 34 : 32 = 3(4-2) = 32
(am)n = a(mxn)
Misal: (34)2 = 3(4×2) = 38
Berlaku jika m adalah bilangan ganjil, maka
(-a)m = -(a)m
3
(-4) = -(4)3
= -64
(a x b)m = am x bm
(2 x 4)2 = 22 x 42
= 4 x 16
= 64
Meski termasuk pelajaran yang mudah dan dasar, pada kenyataannya banyak murid yang
mengalami kesulitan dalam operasi bilngan bulat khususnya yang melibatkan bilangan bulat
negatif. Adakalanya bilangan negatif memang membuat soal menjadi terlihat membingungkan.
Sebenarnya, yang paling penting untuk bisa memahami operasi bilangan bulat kita harus terlebih
dahulu mengatur mindset kita tentang arti dari bilangan bulat negatif.
Selain itu, kita juga harus memahami arti dari operasi pengurangan dan penjumlahan. Tanda
tambah tidak selalu berarti ditambah begitupula tanda kurang tidak selalu berarti dikurangi.
Ada kalanya operasi matematika yang melibatkan pengurangan justru menghasilkan nilai yang
lebih besar karena arti tanda kurang dalam operasi tersebut bukanlah dikurangi.
Cara yang paling mudah dan masuk akal untuk memahami bilangan hulat negatif adalah dengan
menganggap bilangan tersebut sebagai hutang. Jadi, setiap ada bilangan negatif dalam operasi
bilangan bulat misalkanlah bilangan tersebut sebagai hutang anda. Berikut beberapa operasi
bilangan bulat yang harus anda pahami :
Penjumlahan Bilangan Bulat
Berikut ini beberapa konsep penting yang harus anda pahami dalam penjumlahan bilangan bulat :
1. Jika bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat positif, maka hasilnya adalah bilangan bulat
positif.
2. Jika bilangan bulat negatif ditambah bilangan bulat negatif maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
3. Jika bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat negatif, maka hasilnya tergantung pada
bilangan mana yang angkanya lebih besar. Jika bilangan negatif angkanya lebih besar, maka hasilnya
adalah bilangan negatif. Sebaliknya, jika bilangan positif lebih besar, maka hasilnya adalah bilangan
positif.
Contoh dan Keterangan
48 + 32 = 80 (Sudah jelas.)
48 + (-18) = 48 − 18 = 30 (Kamu punya uang 48 untuk membayar hutang 18 maka sisa uang kamu
adalah 30.)
30 + (-50) = 30 − 50 = -20 (Kamu punya uang 30 sementara hutang kamu 50 maka kamu masih
punya hutang 20 lagi.)
-60 + 80 = 80 − 60 = 20 (Kamu punya hutang 60 kamu bayar 80 maka sisa uang kamu adalah 20.)
-40 + 30 = 30 − 40 = -10 (Hutang kamu 40 tapi kamu hanya bayar 30 maka kamu masih punya
hutang 10 lagi.)
-40 + (-30) = -40 − 30 = -70 (Kamu hutang 40 dan hutang lagi 30 maka hutang kamu menjadi
70.)
1. Jika bilangan bulat negatif dikurang dengan bilangan bulat positif, maka hasilnya adalah bilangan bulat
negatif.
2. Jika bilangan bulat positif dikurang dengan bilangan bulat negatif, maka hasilnya adalah bilangan
positif.
3. Jika bilangan bulat negatif dikurang bilangan bulat negatif, maka hasilnya bergantung pada bilangan
mana yang angkanya lebih besar.
Contoh dan Keterangan
48 − 30 = 18 (Sudah jelas.)
30 − 70 = 30 + (-70) =-40 (Kamu punya uang 30 sementara hutang kamu 70, maka kamu masih
berhutang 40.)
60 − (-30) = 60 + 30 = 90 (Tanda kurang bertemu negatif menjadi tanda positif.)
-40 − 50 = -40 + (-50) -90 (Kamu punya hutang 40 terus hutang lagi 50 maka hutang kamu menjadi
90.)
-60 − (-80) = -60 + 80 = 20 (Kamu punya hutang 60 kamu bayar 80 maka sisa uang kamu adalah
20.)
rtikel kali ini mempelajari tentang pengurangan dan penjumlahan bilangan bulat.
Bilangan bulat adalah gabungan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.
Bilangan Positif
a. Pada garis bilangan, angka 4 terletak di sebelah kanan -2 maka 4 > -2.
b. Angka -4 terletak di sebelah kiri 2 maka -4 < 2.
Contoh Soal
Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terkecil. Kemudian, urutkan dari yang terbesar.
a. - 4, -2, 1, 2, 3, -1, -3, 0
b. -11, -5, 1, 7, 4, -8, -2, 10
Jawab:
a. Urutan dari yang terkecil : -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
Urutan dari yang terbesar : 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, -4
3. Salin dan sisipkan lambang “<” atau “>” agar kalimat berikut ini bernilai benar !
a. 7 ..... 5 d. -5 ..... -7
b. 0 ..... 4 e. 11 ..... -12
c. -2 ..... 0 f. -16 ..... -18
Contoh Soal :
1. Gunakan garis bilangan untuk menentukan hasil penjumlahan -3 + 9 berikut !
2. Gunakan garis bilangan untuk menentukan hasil penjumlahan 6 + (-5) !
Jawab :
a. Untuk menghitung -3 + 9 langkah-langkahnya sebagai berikut.
- Buatlah sebuah garis bilangan.
- Dari angka 0 bergeraklah ke angka -3.
Angka bernilai negatif maka bergerak ke kiri sedangkan angka bernilai positif maka ke kanan
Jadi, -3 + 9 = 6
Jadi 6 + (-5) = 1
4. Suatu daerah suhunya 19oC pada pukul 06.00 dan suhu naik 3oC setiap 4 jam. Berapa
suhunya saat pukul 12.00?
c) x = 8 d) X = -4
y = -5 y=6
x + y = ...... x + y = ......
y + x = ...... y + x = ......
e) x = -9 f) X = -13
y = -11 y = -12
x + y = ...... x + y = ......
y + x = ...... y + x = ......
b. Bandingkan hasil pada x + y dan y + x. Apakah x + y = y + x ?
2. Salin dan lengkapilah kalimat matematika berikut ini sehingga menjadi kalimat yang benar!
a. 9+ ...... = 0
b. -12 + ...... = 0
c. .....+ (-14) = 0
d. ..... + (-17) = 0
e. ...... + (-21) = 0
f. -37 + ...... = 0
g. -43 + ...... = 0
h. 57 + (-57) = ......
i. -73 + 73 = ......
Jadi, 6 - 8 = -2
c. Karena lawan dari -6 adalah 6 maka dari -3 bergeraklah 6 satuan ke kanan sampai dengan
3.
Jadi, -3 - (-6) = 3
3. Satu jam yang lalu suhu udara suatu tempat adalah -5oC. Berapa suhu udara di tempat itu
sekarang?
4. Suhu di tempat penyimpanan daging adalah -20oC dan suhu di tempat penyimpanan ikan -
12oC. Tentukan perbedaan suhu tempat penyimpanan daging dan ikan.
5. Sebuah gedung pertemuan mula-mula dapat menampung 1.550 orang. Setelah diadakan
beberapa perbaikan, gedung tersebut dapat menampung 1.725 orang. Berapa peningkatan daya
tampung gedung tersebut?
6. Suhu kamar sebuah hotel yang menggunakan AC adalah 18oC. Di ruang tempat penyimpanan
ikan suhunya 22oC di bawah suhu kamar hotel tersebut. Berapakah suhu di ruang penyimpanan
ikan?
7. Ashna mendapatkan uang dari ibunya Rp.35.000,00. Dia menghasilkan Rp.16.000,00 untuk
membeli buku dan alat tulis. Berapa rupiah uang yang tersisa?
8. Pada pukul 18.00 suhu suatu tempat 22oC. Ketika Rafi mengecek pada pukul 22.00 suhu telah
turun 4oC. Berapa suhu tempat tersebut ketika Rafi mengeceknya?
9. Sherly menyelam sampai kedalaman 13,5 meter saat penyeleman pertama. Saat penyelaman
kedua, dia sampai pada kedalaman 22,4 meter. Berapa perbedaan kedalaman penyelaman
pertama dan penyelaman kedua Sherly?
asumsikan bilangan (+) dan (-) itu dengan bilangan ganjil genap
pembaca tentu tak asing lagi dengan bilangan ganjil genap, karena relatif lebih mudah
mengenalinya
Angka 1,,3,5,7 adalah bilangan ganjil (tak habis dibagi dua)
Angka 2,4,6,8 adalah bilangan genap (habis di bagi dua)
seterusnya,
bilangan (-) kita asumsikan bilangan ganjil
bilangan (+) sebagai bilangan genap
So?
1. Angka genap, ditambah berapa pun angka genap, hasilnya pasti genap.
artinya (+) dengan (+) hasilnya (+) positif
2. Angka genap ditambah dengan angka ganjil, hasilnya pasti ganjil
artinya
(-) dengan (+) hasilnya (-) negatif
(+) dengan (-) hasilnya (-) negatif
3. Angka ganjil, ditambah dengan berapa pun angka ganjil, hasilnya pasti genap
artinya
(-) dengan (-) hasilnya (+) positif
Update:
Meskipun sudah dijelaskan di comment, tapi untuk tidak menyesatkan pembaca artikel ini saya
revisi lagi
cth :
penambahan 1:
(+5) + (-2) = (+3), ada tiga tanda disini
(+), (+), (-2).
kita tinggalkan dulu (+5).
(+) dan (-2) adalah bilangan (+) dan (-)
sesuai aturan bilangan (+) dan (-) maka hasilnya (-)
genap dan ganjil = ganjil
berarti, (+) dan (-2) = (-2)
sekarang kita kembali lagi ke penjumlahan awal
(5) (-2)
angka 5 adalah angka yang lebih besar. jadi, angka hasil penjumlahan akan mengikut angka 5,
yaitu positif (+)
karna (+5) (-2) = (+3)
pengurangan 1 :
(+5) – (-2) = (+7), tiga tanda, (+5), (-), (-2).
kita tinggalkan dulu (+5).
(-) dan (-2) adalah 2 bilangan (-)
aturan (-) (-) adalah (+)
ganjil ganjil = genap
jadi, (-) (-2) = (+2)
kembali ke awal
(+5) (+2)
angka yang lebih besar adalah (5), tanda (+)
maka hasil nya juga akan positif
(+5) (+2) = (+7)
penambahan 2
(+2) + (- 3) = (-1). 3 tanda, (+), (+), (-)
kita tinggalkan dulu (+2)
(+) dan (-3) = (-3) berlaku hukum (+) (-) = (-)
bilangan genap + ganjil = ganjil
kembali keawal
(+2) (-3)
angka yang lebih besar adalah 3, tanda (-), maka hasil akhir akan mengikut negatif (-)
(+2) (-3) = (-1)
pengurangan 2
(-2) – (-1) = (-1). 3 tanda, (-), (-), (-)
seperti sebelumnya, tinggalkan angka (-2) yang pertama
– (-1) adalah 2 tanda negatif.
aturan (-) (-)= (+). ganjil ganjil = genap.
hasilya (+1)
(-2) (+1), angka yang lebih besar adalah (-2), tanda negatif.
maka hasil akhir (-)
(-2) + 1 = (-1)
Contoh Soal 1.
Tentukan hasil dari (16 : 2) + (–5 × 2) –(–3)!
(UN 2010)
Penyelesaian:
Ingat kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
(16 : 2) + (–5 × 2) –(–3)
= 8 + (–10) –(–3)
= 8 –10 + 3
=1
Jadi, (16 : 2) + (–5 × 2) –(–3) = 1
Contoh Soal 2
Tentukan hasil dari:
a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9
b. (–9) – 6 × (–72) : 16 – 20
c. 168 : ((17 – 24) × (–19 + 15))
d. 360 : (15 + ((27 – 32) × (–9 + 16)))
e. 420 : (–7) + 70 – 30 × (–8) + 15
f. 13 × (140 : (–7)) + (–2) × 19
Iklan
Penyelesaian:
a. Ingat kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu
45 + 56 × 48 – 216 : 9
= 45 + (56 × 48) – (216 : 9)
= 45 + 2688 – 24
= 2709
b. Sama seperti soal 1a, kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu, karena
perkalian dan pembagian sama-sama kuat maka kerjakan dari kiri yakni perkalian dulu baru
kemudian pembagian:
(–9) – 6 × (–72) : 16 – 20
= (–9) – (6 × (–72)) : 16 – 20
= (–9) – (–432) : 16 – 20
= (–9) – (–432 : 16) – 20
= (–9) – (–27) – 20
= (–9) + 27 – 20
=–2
c. Ingat kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu dan mulai dari kiri:
168 : ((17 – 24) × (–19 + 15))
= 168 : ((– 7) × (–4))
= 168 : 28
=6
d. Sama seperti soal 1c, kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
360 : (15 + ((27 – 32) × (–9 + 16)))
= 360 : (15 + (– 5 × 7))
= 360 : (15 + (– 35))
= 360 : (– 20)
= –18
e. Ingat kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu, karena perkalian dan
pembagian sama-sama kuat maka kerjakan yang ada di kiri terlebih dahulu:
420 : (–7) + 70 – 30 × (–8) + 15
= (420 : (–7)) + 70 – (30 × (–8)) + 15
= –60 + 70 – (–240) + 15
= –60 + 70 + 240 + 15
= 265
Ingat** bahwa –(–240) = 240 atau –(–240) = + 240
f. Sama seperti soal 1d, kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
13 × (140 : (–7)) + (–2) × 19
= 13 × (–20) + (–2) × 19
= (13 × (–20)) + ((–2) × 19)
= (–260) + (–38)
= –298
Sebelum membahas mengenai contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat, saya akan
menjelaskan apa itu operasi hitung campuran? Apa itu bilangan bulat? Operasi hitung campuran
ialah tahap penyelesaian perhitungan yang tersusun oleh penjumlahan, perkalian, pengurangan
dan pembagian. Kemudian bilangan bulat ialah jenis bilangan Matematika yang terdiri dari
bilangan negatif dan bilangan cacah.
Bilangan Negatif = {-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}
Bilangan Cacah = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}
Maka akan menghasilkan Bilangan Bulat = {... -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ...}
Baca juga : Tabel Trigonometri Sudut Sudut Istimewa
Operasi hitung campuran bilangan bulat memiliki beberapa peraturan pengerjaan yang meliputi :
1. Pengoperasian bilangan yang didalam kurung harus didahulukan.
2. Untuk pengerjakan penjumlahan dan pengurangan harus didahulukan yang
disebelah kiri dulu karena keduanya sama kuat.
3. Untuk pengerjakan perkalian dan pembagian harus didahulukan yang disebelah kiri
dulu karena keduanya sama kuat.
4. Untuk operasi hitung perkalian/pembagian lebih kuat dibandingkan
penjumlahan/pengurangan, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu ialah operasi
perkalian/pembagian.
Kemudian untuk pembagian bilangan bulat juga memiliki ketentuan tanda yakni :
(+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)
Untuk lebih memahami mengenai operasi hitung campuran bilangan bulat diatas. Saya akan
menyajikan beberapa contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat sebagai berikut :
1. -10 + 63 : (-7)
= -10 + (-9)
= -19
2. 3 x -6 + 8
= -18 + 8
= -10
4. 30 - 54 : 2
= 30 - 27
=3
5. 11 x (-3) + (-12)
= -33 + (-12)
= -45
6. 25 x (512 : 16)
= 25 x 32
= 800
7. 24 +(-2) x 30
= 24 +(-60)
= -36
8. 729 : 9 + 400
= 81 +400
= 481
Baca juga : 1 Hektar Berapa Meter Persegi? Berikut Penjelasan Selengkapnya
Contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Kota Meksiko memiliki suhu udara 7° C. Jika di Amerika suhu udaranya 12° C lebih rendah
dibandingkan kota Meksiko. Maka berapa suhu udara di kota Amerika ?
Pembahasan:
Suhu Meksiko = 7° C
Suhu Amerika = -12° C dari kota Meksiko
Suhu Amerika = 7 - 12 = -4° C
Jadi suhu di kota Amerika ialah -4° C.
2. Di sebuah kota suhu disiang hari mencapai 35° C. Ketika dimalam hari suhu udaranya berubah
menjadi 25° C. Maka perbedaan antara suhu udara disiang hari dengan malam hari dikota
tersebut ialah...
Pembahasan:
Kita tinggal kurangkan antara bilangan yang besar dengan yang kecil
Perbedaan suhunya = 35 - 25 = 10° C
Tentukanlah hasil dari operasi hitung campuran berikut ini.
a. 24 + 56 × 42 – 384 : 12
c. 80 : ((11 – 7) × (−4))
Penyelesaian:
a. 24 + 56 × 42 – 384 : 12
= 24 + 2.352 – 32
= 2.344
= 28 × 3.239 : 14
= 90.692 : 14
= 6.478
c. 80 : ((11 – 7) × (−4))
= 80 : (4 × (−4))
= 80 : (−16)
= −5
= −3 × (36 : (–3))
= −3 × (–12)
= 36
Agar pemahaman kalian tentang penerapan konsep operasi hitung campuran bilangan bulat lebih matang,
silahkan kalian pelajari 10 contoh soal dan pembahasannya berikut ini.
a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9
b. 15.762 : 37 – 512 + 96 × 72
c. 19 × 27 + 5.202 : 15 – 269
d. (–9) – 6 × (−72) : 16 – 20
Penyelesaian:
a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9
= 45 + 2.688 – 24
= 2.733 – 24
= 2.709
b. 15.762 : 37 – 512 + 96 × 72
= −86 + 6.912
= 6.826
c. 19 × 27 + 5.202 : 15 – 269
= 591
d. (–9) – 6 × (−72) : 16 – 20
= (–9) – (−27) – 20
= –2
= –1.014 × 36 : (−4)
= –36.504 : (−4)
= 9.126
= 168 : 28
=6
= 24 × (240 : (−24))
= 24 × (−10)
= −240
= –18
= (−60) + 70 – (−240) + 15
= 10 – (−240) + 15
= 250 + 15
= 265
= 13 × (−20) + (−38)
= (−260) + (−38)
= −298
1. Suhu di daerah Padang Pasir pada Malam hari adalah -100C. Pada siang harinya suhunya menjadi 450C.
Perbedaan suhu di Padang Pasir antara Malam hari dan siang hari adalah...
Jawaban :
2. Pada ulangan Matematika Tika menjawab 30 pertanyaan dengan benar, 6 pertanyaan salah dan 4
pertanyaan tidak dijawab. Jika untuk setiap pertanyaan yang benar nilainya 5, pertanyaan yang salah nilainya
-2 serta yang tidak dijawab nilainya -1, maka jumlah seluruh nilai yang didapat tika adalah...
Jawaban :
3. Sebuah pesawat terbang berada di ketinggian 35.000 kaki diatas permukaan laut. Kemudian
menurunkan ketinggiannya sebesar 17.000 kaki. beberapa saat kemudian pesawat tersebut menaikan
ketinggiannya sebesar 7.500 kaki dari ketinggian sebelumnya. Berada di ketinggian berapakah pesawat
terbang terbang tersebut sekarang ...
Jawaban :
Jawaban :
Penyelesaian:
Misalkan, jika naik kita beri tanda positif (+) dan jika turun kita beri tanda negatif (–), maka
karyawan itu sekarang berada di:
=> 2 + (–4) + 6 = 4
Jadi, sekarang karyawan itu berada di lantai 4
Contoh Soal 2
Dalam suatu ujian, penilaian ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.
– Jawaban benar diberikan nilai 3.
– Jawaban salah diberikan nilai –1.
– Untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0.
Dari 100 soal, seorang peserta menjawab 95 soal dan 78 di antaranya dijawab dengan benar.
Tentukan nilai yang diperoleh peserta tersebut.
Penyelesaian:
Sebelum mencari nilai peserta maka kita harus tentukan terlebih dahulu berapa soal yang belum
terjawab dan berapa soal yang dijawab salah, yakni:
Soal tidak dijawab = 100 – 95 = 5
Soal dijawab salah = 95 – 78 = 17
Maka nilai peserta tersebut adalah:
Nilai = 78 × 3 + 5 × 0 + 17 × (–1)
Nilai = 234 + 0 –17
Nilai = 217
Jadi nilai yang diperoleh peserta tersebut adalah 217
Contoh Soal 3
Jumlah tiga bilangan bulat berurutan diketahui –12. Tentukan bilangan-bilangan itu.
Penyelesaian:
Misalkan ketiga bilangan bulat itu adalah (x – 1), x, dan (x + 1), maka:
–12 = (x – 1) + x + (x + 1)
–12 = 3x
x = –12/3
x = –4
substitusi nilai x = –4, maka:
x1 = x – 1 = –4 – 1 = –5
x2 = x = –4
x3 = x + 1 = –4 + 1 = –3
Jadi, ketiga bilangan tersebut adalah –5, –4 dan –3
Contoh Soal 4
Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 100, dan dalam permainan tersebut
dimungkinkan seorang pemain memperoleh nilai negatif. Untuk 6 kali bermain seorang pemain
memperoleh nilai berturut-turut –75, 80, –40, 50, 90, dan –35. Hitunglah jumlah nilai pemain
tersebut.
Penyelesaian:
Jumlah Nilai = –75 + 80 + (–40) + 50 + 90 + (–35)
Jumlah Nilai = –75 + 80 –40 + 50 + 90 –35
Jumlah Nilai = 70
Jadi, jumlah nilai pemain tersebut adalah 70
Soal Cerita 1:
Santi membeli selusin gelas dengan harga Rp17.000,00 per gelas. Kemudian ia membeli 19 gelas lagi
dengan harga Rp34.000,00 per gelas. Berapakah uang yang harus dibayarkan untuk gelas-gelas tersebut?
Penyelesaian:
⇒ 12 × 17.000 + 19 × 34.000
⇒ 12 × 17.000 + 19 × 2 × 17.000
⇒ 17.000 × (12 + 19 × 2)
⇒ 17.000 × 50
⇒ 850.000
Dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar Santi adalah Rp850.000.
Soal Cerita 2:
Enam orang guru memenangkan lomba karya ilmiah. Jumlah hadiah yang mereka terima adalah
Rp45.000.000,00. Masing-masing akan mendapat bagian yang sama setelah dikurangi pajak sebesar 15%.
Berapakah besar bagian masing-masing guru?
Penyelesaian:
Sebelum dibagi sama besar, uang tersebut harus dikurangi sebesar 15% atau 15/100 × 45.000.000 =
6.750.000 sehingga uang yang akan dibagi adalah 45.000.000 – 6.750.000 = 38.250.000. Bagian masing-
masing adalah Rp38.250.000,00 ÷ 6 = Rp6.375.000,00. Dengan demikian, urutan operasi penyelesaian
masalah tersebut adalah sebagai berikut.
⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6
⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6
⇒ 38.250.000 ÷ 6
⇒ 6.375.000
Soal Cerita 3:
Ali membeli 36 bola dengan harga Rp21.000,00 per buah dan bola yang lain sebanyak 32 buah dengan
harga masing-masing Rp42.000,00 per buah. Berapakah uang yang harus dibayar Ali untuk bola-bola
tersebut?
Penyelesaian:
⇒ 756.000 + 1.344.000
⇒ 2.100.000
Soal Cerita 4:
Diketahui aturan dari tes masuk ke suatu SMP adalah jawaban benar diberi nilai 4, jawaban yang salah
diberi nilai −2, dan tidak menjawab diberi nilai 0. Jumlah seluruh soal adalah 50.
c. Berapakah jumlah soal-soal yang dijawab benar jika diketahui nilai yang diperoleh 40 dan sepuluh soal
tidak dijawab.
Penyelesaian:
a. Nilai tertinggi
Nilai tertinggi diperoleh jika 50 soal dapat dijawab dengan benar, sehingga nilai yang didapat adalah
sebagai berikut.
⇒ 50 × 4
⇒ 200
b. Nilai terendah
Nilai terendah diperoleh jika jawaban dari 50 soal adalah salah semua, sehingga nilai yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
⇒ 50 × skor jawaban salah
⇒ 50 × (−2)
⇒ −100
Jumlah soal = 50
Sisa soal = 50 – 10 = 40
Dari sisa 40 soal diperoleh skor 40, jadi ada soal yang terjawab benar dan salah. Misalkan jumlah soal yang
terjawab benar sebanyak b dan jumlah soal yang terjawab salah sebanyak s. Dengan demikian:
⇒ b + s = 40
Nilai jawaban benar + nilai jawaban salah = total nilai yang diperoleh
⇒ (b × 4) + (s × (−2)) = 40
⇒ 4b + (−2s) = 40
⇒ 4b − 2s = 40
⇒ 4b − 2(40 – b) = 40
⇒ 4b – 80 + 2b = 40
⇒ 6b – 80 = 40
⇒ 6b = 40 + 80
⇒ 6b = 120
⇒ b = 120/6
⇒ b = 20
Soal Cerita 5:
Pada percobaan fisika, seorang siswa melakukan pengukuran suhu pada sebongkah es. Suhu es tersebut
mula-mula –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Berapakah kenaikan suhu
es tersebut hingga menjadi air?
Penyelesaian:
Suhu es mula-mula adalah –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Artinya,
suhu es mengalami kenaikan, yaitu selisih suhu terakhir dengan suhu mula-mula. Misalkan kenaikan suhu
es tersebut = t, maka kondisi ini dapat dituliskan sebagai t = 3 – (–5) = 8. Jadi, suhu es naik 8oC hingga
berubah menjadi air.
Soal Cerita 6:
Baca Juga:
Sebuah kantor berlantai 20 mempunyai 3 lantai berada di bawah tanah. Seorang karyawan mula-mula
berada di lantai 2 kantor itu. Karena ada suatu keperluan, ia turun 4 lantai, kemudian naik 6 lantai. Di lantai
berapakah karyawan itu sekarang berada?
Penyelesaian:
Kantor memiliki 20 lantai di mana 3 lantai di bawah tanah. Itu artinya ada 17 lantai di atas tanah. Lantai di
atas tanah dimulai dari lantai 1, lantai 2, lantai 3 dan seterusnya. Sementara 3 lantai di bawah tanah kita
misalkan bertanda negatif, dimulai dari lantai –1, lantai –2, dan lantai –3 (di mulai dari atas ke bawah).
Untuk kasus seperti ini, apabila naik lantai berarti dijumlah sedangkan apabila turun lantai berarti dikurang.
■ Mulai-mula karyawan berada di lantai 2, kemudian ia turun 4 lantai, maka saat ini ia berada di lantai 2 – 4
= –3 (lantai paling bawah).
■ Kemudian karyawan naik lagi 6 lantai, sehingga posisi dia sekarang adalah di lantai –3 + 6 = 3.
Soal Cerita 7:
Jumlah tiga bilangan bulat berurutan diketahui −12. Tentukan bilangan-bilangan itu.
Penyelesaian:
3 buah bilangan berurutan berarti antara bilanga pertama dan kedua memiliki selisih satu dan antara
bilangan pertama dengan bilangan ketiga memiliki selisih dua. Misalkan bilangan pertama adalah n, maka
bilangan kedua dan ketiga adalah n + 1 dan n + 2. Apabila jumlah ketiga bilangan berurutan tersebut
adalah −12, maka bilangan itu dapat dicari dengan cara berikut.
⇒ (n) + (n + 1) + (n + 2) = −12
⇒ n + n + n + 1 + 2 = −12
⇒ 3n + 3 = −12
⇒ 3n = −12 – 3
⇒ 3n = –15
⇒ n = –15/3
⇒ n = –5
Bilangan pertama = n = –5
Bilangan kedua = n + 1 = –5 + 1 = –4
Bilangan ketiga = n + 2 = –5 + 2 = –3
Soal Cerita 8:
Sebuah bak mandi berbentuk kubus tanpa tutup mempunyai panjang rusuk 1,3 m. tentukanlah volume bak
mandi tersebut. (Volume kubus = a3 dan a = rusuk kubus)
Penyelesaian:
Volume = a3 = a × a × a
⇒ 2,197 m3
Soal Cerita 9:
Nina mempunyai sebuah kotak perhiasan yang berbentuk kubus. Panjang rusuk kubus tersebut 18 cm.
Hitunglah volume (isi) kotak perhiasan tersebut!
Penyelesaian:
Volume = a3 = a × a × a
⇒ 18 cm × 18 cm × 18 cm
⇒ 5.832 cm3
Sebuah bilangan jika dikalikan dengan lawannya kemudian dibagi dengan –18, hasilnya adalah bilangan
prima yang kurang dari 3. Tentukanlah bilangan-bilangan itu!
Penyelesaian:
Bilangan prima yang kurang dari 3 adalah 2. Misalkan bilangan yang dimaksud adalah m. Jika bilangan
tersebut dikalikan dengan lawannya (lawan dari m = –m) kemudian dibagi dengan –18 hasilnya 2. Maka
bentuk operasi hitungnya adalah sebagai berikut.
⇒ (m × (–m))/(–18) = 2
⇒ (–m2)/(–18) = 2
⇒ –m2 = 2 × (–18)
⇒ –m2 = –36
⇒ m2 = 36
⇒ m2 = 62
⇒m=6
Ivan ingin membeli sebuah mainan tetapi uangnya belum cukup. Mulai esok harinya Ivan menabung
sebanyak Rp5.000,00 tiap hari, setelah 25 hari uang Ivan menjadi Rp225.000,00. Berapakah uang Ivan mula-
mula?
Penyelesaian:
⇒ 225.000 – 125.000
⇒ 100.000
Penyelesaian:
Jumlah soal yang tidak terjawab = 2 (bisa kita abaikan karena nilainya nol)
⇒ 234 + (−20)
⇒ 214
Kunci Jawaban: A
21 : (3 – 10) + 4 × (–2)
= 21 : – 7 – 8
=–3–8
= – 11
Kunci Jawaban: C
28 + 7 × (–5)
= 28 – 35
=–7
Kunci Jawaban: B
–12 + 20 × 4 – (–6) : 3
= –12 + 80 + 6 : 3
= 68 + 2
= 70
Kunci Jawaban: A
(12 + 8) + (–3n) = –22
20 – 3n = – 22
– 3n = – 22 – 20
– 3n = – 42
n = –3/–42 = 14
6. 72 – (520 : 8) = …
A. 9 C. 7
B. 8 D. 6
Kunci Jawaban: C
72 – (520 : 8) = 72 - 65
=7
7. Suhu mula-mula suatu ruangan adalah 250° C. Ruangan tersebut akan digunakan untuk
menyimpan ikan sehinga suhunya diturunkan menjadi –30° C. Besar perubahan suhu pada
ruangan tersebut adalah ....
A. –280° C C. 220° C
B. –220° C D. 280° C
Kunci Jawaban: C
Perubahan suhu = 25°C – (–3°C)
= 25°C + 3°C
= 28°C
selamat berlatih ya adik-adik semoga bisa membantu. happy matematika
Untuk lebih jelasnya simak gambar tabel bilangan pangkat dua dasar, bilangan kuadrat, akar
pangkat dua dan hasil akar pangkat dua seperti di bawah ini ...
Jika dijabarkan lebih terperinci, maka bilangan pangkat dua dan bilangan kuadrat dasar seperti di
bawah ini :
12 =1 x 1 = 1
22 =2 x 2 = 4
32 =3 x 3 = 9
42 =4 x 4 = 16
52 =5 x 5 = 25
62 =6 x 6 = 36
72 =7 x 7 = 49
82 =8 x 8 = 64
92 =9 x 9 = 81
102 =10 x 10 = 100
Bilangan yang di dapat dari hasil perkalian berulang sebanyak dua kali disebut bilangan kuadrat.
Dan apabila bilangan kuadrat itu di akarkan dengan akar pangkat dua maka hasilnya adalah
bilangan yang dipakai pada perkalian berulang tadi. Contoh akar pangkat dua dari 64 adalah 8.
Angka kecil
Angka satuan 1 pasangannya adalah 1
Angka satuan 2 pasangannya adalah 4
Angka satuan 3 pasangannya adalah 9
Angka satuan 4 pasangannya adalah 6
Angka satuan 5 pasangannya adalah 5
Angka besar
Angka satuan 6 pasangannya adalah 6
Angka satuan 7 pasangannya adalah 9
Angka satuan 8 pasangannya adalah 4
Angka satuan 9 pasangannya adalah 1
Angka satuan 0 pasangannya adalah 0
Setelah mengetahui angka satuan dan pasangannya, kita bisa melihat ada angka pasangan yang
sama yaitu 1, 4, 6, dan 9 dari angka kecil dan angka besar.
Nah, untuk mencari akar pangkat dua dari bilangan kuadrat di atas 100, kita gunakan trik jitu yaitu
dengan memasang-masangkan bilangan pangkat dua dan satuan bilangan kuadrat. Dan langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
• Pisahkan 2 angka dari belakang/ kanan.
• Cari bilangan pangkat 2 yang bilangan kuadratnya kurang atau sama dengan bilangan di
depannya/kirinya.
• Abaikan 2 angka yang dipisahkan tadi. Lihat satuan bilangan kuadrat (angka paling belakang)
kemudian cari pasangannya.
Catatan penting
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada bilangan kuadrat, angka paling belakang pasti 1, 4, 5,
6, 9 atau 0. Angka paling belakang ini yang harus diperhatikan juga lalu cari pasangannya.
Nah, untuk memilih pasangan yang tepat untuk angka belakang, maka kita harus memperhatikan
hasil pengurangan bilangan depan.
Jika sisa pengurangan lebih kecil dari hasil akar pangkat dua maka gunakan angka satuan dan
pasangannya (angka kecil). Namun jika sisa pengurangan lebih besar atau sama dari hasil akar
pangkat dua maka gunakan angka satuan dan pasangannya (angka besar).
Contoh Soal
Disini saya ambil contoh angka kuadrat yang memiliki angka belakang (satuan) yang sama.
a. Tentukan √1936
Jadi √1936 = 44
b. Tentukan √4356
Jadi √4356 = 66
c. Tentukan √6561
Jadi √6561 = 81
d. Tentukan √9801
Jadi √9801 = 99
Bagaimana? Masih belum jelaskah? Kalau dirasa masih belum jelas berarti kita harus kembali ke
cara lama yang biasanya diajarkan di sekolah yaitu dengan pembagian yang mirip dengan
porogapit. Pada cara ini, kita harus memprediksi dan mencari angka kembar untuk perkalian yang
hasilnya harus sama persis dengan hasil pengurangan.
Sebenarnya ada juga cara mencari akar pangkat dua yaitu dengan pohon faktor. Namun
menurut saya, mencari akar pangkat dua dengan pohon faktor kurang efektif karena terlalu
lama dan percayalah, pasti bikin tangan kalian kriting jika yang dicari adalah bilangan
kuadrat ribuan. Pohon faktor itu cocoknya ya untuk mencari FPB dan KPK. Cara Menghitung
Akar Pangkat 2
Cara menghitung akar kuadrat lebih mudah dari akar pangkat 3, 4 ataupun 5. Sebenarnya ada
beberapa cara untuk menyelesaikan soal akar pangkat 2. Salah satunya adalah sebagai berikut.
Cara Pertama
Contoh, kita akan mencari hasil dari √2209. Maka cara menghitungnya adalah:
Lihat 1 digit angka terakhir pada soal tersebut. Dalam contoh ini angka terakhirnya adalah
9. Maka akar dari bilangan tersebut kemungkinan adalah 3 atau 7 (3×3= 9 atau 7×7 = 49).
Untuk memudahkan Anda, silakan simak tabel di bawah:
Angka Kuadrat Angka terakhir akarnya
…1 1 atau 9
…4 2 atau 8
…5 hanya 5
…6 4 atau 6
…9 3 atau 7
…0 hanya 0
Langkah berikutnya lihat bilangan paling depan sebanyak jumlah digit bilangan dikurangi 2.
Cara ini khusus untuk angka di atas 100. Berdasarkan contoh, terdapat 4 digit angka, maka
4-2 = 2. Dengan begitu kita cermati 2 digit paling depan, yakni 22.
Rumus akar pangkat dua selanjutnya adalah dengan mencari bilangan kuadrat tepat di
bawah bilangan di atas. Contohnya tadi kita ketahui bahwa dua digit di depan adalah 22.
Bilangan kuadrat yang tepat di bawahnya adalah 16 yang bila di akar hasilnya 4.
Gabung dengan bilangan yang ditemukan pada langkah pertama tadi. Maka hasil dari
√2209 kalau tidak 47 bisa jadi 43. Tinggal kita kuadratkan dua angka tersebut dan cari tahu
mana yang tepat. Dalam hal ini yang tepat adalah 47.
Cara Kedua
Cara selanjutnya juga hanya berlaku untuk angka di atas 100. Pada rumus akar kuadrat ini, yang
perlu kita lakukan adalah dengan memisahkan angka satuan dan pasangannya menjadi dua, yaitu
angka kecil dan angka besar.
Angka kecil adalah angka satuan dan pasangannya yang kurang dari 5. Sementara angka besar
adalah angka satuan dan pasangannya yang lebih dari 5. Silakan simak daftar berikut ini:
Angka kecil
Angka besar
Sebagai catatan, bila sisa pengurangan lebih kecil dari hasil akar pangkat dua, maka pakai angka
satuan dan pasangannya (angka kecil). Akan tetapi bila sisa pengurangan lebih besar dari hasil
akar pangkat dua, maka dipakai angka satuan dan pasangannya (angka besar). Supaya lebih
paham Anda bisa menyimak contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Pada contoh soal pertama, kita akan mencari hasil dari √1936. Penyelesaiannya adalah:
Berdasarkan perhitungan di atas, bisa kita ketahui bahwa hasil dari √1936 = 44.
Contoh Soal 2
Untuk contoh kedua, kita cari hasil dari √4356. Cara menghitung akar pangkat 2 berdasarkan
contoh ini adalah:
Cara Menghitung Akar Pangkat 3
Berikutnya kita akan membahas mengenai cara menghitung akar pangkat tiga. Pangkat tiga suatu
bilangan bulat adalah suatu bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian bilangan bulat tersebut
dengan dirinya sendiri sebanyak 3 kali.
Bukan persoalan sukar bila angka yang diakar pangkat tiga tidak lebih dari 1000. Mengapa
demikian? Sebab untuk angka tersebut kita masih bisa menghafalnya. Berikut adalah patokannya
yang bisa Anda ingat:
Sama halnya seperti cara menghitung akar kuadrat, mencari akar pangkat 3 ada beberapa
metode. Yang tercepat tentu saja dengan kalkulator. Hanya saja dalam suatu kasus, seperti pada
ujian kita tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator. Dengan kata lain kita harus
menghitungnya secara manual.
Cara Pertama
Untuk cara manual tidak terlalu susah. Anda bisa berpatokan pada daftar berikut ini:
Contoh Soal 1
Kita akan mencari hasil 3√1728. Cara menyelesaikan soal ini adalah:
1. Satuan dari bilangan 1728 adalah 8. Angka 8 adalah satuan dari 2^3. Maka satuan
dari 3√1728 adalah 2. Untuk mengetahui puluhannya, perhatikan bilangan setelah 3 angka
dari belakang, yakni 1. Sesudah itu cari bilangan yang jika dipangkatkan dengan tiga
hasilnya kurang dari sama dengan 1. Maka hasilnya adalah 1, karena 1^3 sama dengan 1.
2. Jadi puluhan dari 3√1728 adalah 1 dan hasilnya adalah 12.
Baca Juga : Cara Menghitung Standar Deviasi
Contoh Soal 2
Cara lain juga bisa dengan cara ini. Contohnya kita mencari 3√216. Untuk contoh soal ini cara
menghitungnya bisa seperti berikut:
Cara Kedua
Untuk akar pangkat tiga yang bilangan kubiknya lebihdari 1000, kita bisa memanfaatkan cara lain.
Silakan simak daftar di bawah ini:
Contoh Soal 2
Kita akan mencari hasil dari 3√54.872. Cara menghitungnya adalah:
Dalam mencari KPK dan FPB diperlukan hal tentang bilangan prima dan juga faktorisasi prima, apa
sih maksud dari kedua kata tersebut.
Bilangan Prima adalah bilangan yang mungkin tidak asing lagi di telinga kamu yaitu bilangan asli
yang hanya memiliki dua faktor yaitu bilangan itu sendiri dan 1, yang termasuk bilangan prima
adalah {2, 3, 5, 7, 11, . . .}
Faktorisasi prima adalah penguraian bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima. Nah, untuk
melakukan faktorisasi prima ini kamu memrlukan pohon faktor.
Contoh:
Faktor prima dari 100 , buatlah pohon faktornya
sebentarsaja.com
Didapat dari bilang 100 ( 2 x 2 x 2 x 5 = 2³ x 5 ), jadi faktor prima dari 100 adalah 2³ x 5
Faktor persekutuan terbesar atau yang biasa disebut seabgai FPB ini merupakan bilangan besar
bulat positif yang dapat dibagi habis pada kedua bilangan tersebut. Ada beberapa metode untuk
mencari FPB yaitu, Faktor Persekutuan, Faktorisasi Prima, dan Tabel.
1. Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan ataupun lebih dan FPB itu sendiri
adalah nilai yang paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
Contoh:
Carilah FPB dari 4, 8, dan 12
Penyelesaian:
2. Faktorisasi Prima
Pada cara ini kamu dapat mengambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil
dari 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
a. Carilah FPB dari 4, 8, dan 12
Penyelesaian:
Sehingga faktor dari 4, 8, dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2²= 4
2 dan 3 adalah bilangan prima yang memiliki kesamaan faktorisasi prima dari kedua pohon faktor,
dimana pangkat terendah dari kedua adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB
dari kedua bilangan tersebut adalah 2² x 3 = 12
3. Tabel
Cara tabel cukup mudah yaitu hanya dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan
bilangan prima.
21 35
3 7 5
5 7 1
7 1 1
FPB = 3
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
FPB = 2 X 3 X 3= 2 X 32 = 18
Pada contoh a karena bilangan 3 saja yang dapat dibagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3.
Pada contoh b hanya diberi huruf tebal yang dapat dibagi habis pada bilangan atasnya saja.
75 105 120
2 75 105
2 75 105
2 75 105
3 25 35
5 5 7
5 1 7
7 1 1
FPB = 3 X 5 = 15
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau yang biasa dikenal di dunia pendidikan ialah KPK dari dua
bilangan yang merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi oleh kedua bilangan
tersebut. Dalam mencari nilai KPK dari bilangan kamu dapat menggunakan beberapa metode
diantaranya kelipatan persekutuan, faktorisasi prima, dan menggunakan tabel.
1. Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan ataupun lebih. KPK adalah
nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 ataupun lebih bilangan.
Contoh:
Carilah KPK dari 4 dan 8
Penyelesaian,
Kelipatan 4 adalah = { 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, …}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, …}
Kelipatan persekutuannya adalah 8, 26, 24, 32, … (Kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
2. Faktorisasi Prima
Hal yang dapat kamu lakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu kamu
dapat mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambillah nilai yang paling
terbesar, apabila keduanya sama maka ambil salah satunya.
Contoh:
Carilah KPK 8, 12, dam 30
Penyelesaian,
Buat pohon faktornya
Faktor 2 yang terbesar adalah 2³
Faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30 ambil salah satunya saja yaitu 3
Faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
Sehingga dapat diketahui bahwa KPK dari 8, 12, 30 adalah 2³ x 3 x 5 = 120
3 Tabel
Hampir sama dengan mencari FPB, pada hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama.
Contoh:
a. Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40
16
2 8
2 4
2 2
2 1
5 1
KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5
= 24 X 5 = 80
10 15 25
2 5 15
3 5 5
5 1 1
5 1 1
KPK = 2 X 3 X 5 X 5
= 2 X 3 X 52 = 150
1. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Cecep berenang 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 februari 2012, nah kapan
ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang kedua kalinya?
Penyelesaian,
KPK dari 10, 15, dan 20 = 2² x 3 x 5 = 60 (alikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang paling
besar). Jadi mereka akan sama-sama akan berenang setiap 60 hari sekali. Mereka akan sama-sama
berenang untuk yang keduakalinya pada tanggal 20 Februari + 60 hari = 20 April. Ingatlah bulan
Februari pada tahun kabisar adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisar 28 hari (Tahun 2012 adalah
tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
2. Bu Aminah memiliki 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salah akan dimasukkan ke dalam plastik
dengan jumlah yang sama.
Pertanyaan:
Penyelesaian:
FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 (kalikan faktor yang sama, apabila sama ambil yang terkecil).
3. Pak Andi mendapat giliran ronda tiap 4 hari sekali. Pak Henri mendapat giliran ronda setiap 6
hari sekali. Sedangkan pak Acay mendapat giliran ronda setiap 8 hari sekali. Setiap berapa hari
mereka akan ronda bersama-sama? Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2008,
tanggal berapakah mereka ronda bersama-sama lagi?
Penyelesaian:
4 6 8
2 2 3 4
2 1 3 2
2 1 3 1
3 1 1 1
= 23 X 3
= 8 X 3
= 24
Faktorisasi Prima
Sebelum belajar mencari nilai FPB dan KPK, akan diulas terlebih dahulu cara mencari faktorisasi
prima dari suatu bilangan. Pada pembahasan kali ini, bilangan yang akan dicari faktorisasi
primanya adalah 72. Simak cara mencari faktorisasi prima dari bilangan 72 yang akan diberikan di
bawah.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diperoleh faktorisasi prima dari bilangan 72 adalah
Berikutnya akan diulas cara mencari FPB dan KPK dan cara cepatnya. Simak penjelasan lebih
lanjut pada uraian materi di bawah.
Dalam pembahasan di sini, akan diberikan cara umum untuk menentukan nilai FPB dari tiga
bilangan. Misalnya, bilangan yang akan dicari nilai FPB nya adalah 24, 81, dan 108. Langkah
pertama, kita akan menentukan faktorisasi prima dari ketiga bilangan tersebut.
Sehingga,
Nilai FPB diperoleh dari perkalian semua faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil.
Nilai KPK diperoleh dari perkalian semua faktor prima dengan pangkat terbesar.
Demikianlah cara mencari FPB dan KPK dengan cara runut. Selanjutnya, sobat idschool akan
menyimak cara cepat menentukan FPB dan KPK, yaitu cara petak sawah.
Mencari FPB dan KPK dengan Cara Cepat (Cara Petak Sawah)
Sebelumnya, sudah diuraikan cara menentukan FPB dan KPK dengan cara runut. Melalui
pembahasan di sini akan diuraikan cara menentukan FPB dan KPK dengan cara cepat, yaitu cara
petak sawah. Agar dapat membadingkan hasilnya, akan dicari nilai FPB dan KPK untuk tiga
bilangan yang telah dicari nilai FPB dan KPK sebelumnya, yaitu 24, 81, dan 108.
Mencari FPB dengan cara petak sawah diperoleh dengan membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai FPB nya dengan bilangan prima, biasanya dimulai dari yang terkecil. Prosesnya
berhenti ketika tidak ada bilangan prima lagi yang dapat membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai FPB nya. Hasil FPB nya adalah perkalian bilangan prima yang dapat membagi
habis bilangan-bilangan yang akan dicari nilai FPB nya. Perhatikan cara mencari nilai FBP untuk
bilangan 24, 81, dan 108 di bawah.
Mencari KPK dengan cara petak sawah diperoleh dengan membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai KPK nya dengan bilangan prima, biasanya dimulai dari yang terkecil. Jika ada
bilangan yang tidak bisa dibagi habis oleh suatu bilangan prima maka nilainya tetap. Prosesnya
berakhir ketika hasil akhir semuanya adalah 1 (satu). Perhatikan cara mencari nilai KPK untuk
bilangan 24, 81, dan 108 di bawah.
Diperoleh hasil KPK dari 24, 81, dan 108 adalah 648.
Nilai FPB dan KPK dengan cara faktorisasi prima dan petak sawah adalah sama, bukan?
Selanjutnya akan diberikan contoh soal penerapan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis soal ini sering keluar dalam ujian nasional. Jadi, simak contoh soal FPB dan KPK yang
diberikan di bawah.
Baca Juga: Rumus Luas Lingkaran
A. 4 Maret 2015
B. 3 Maret 2015
C. 2 Maret 2015
D. 1 Maret 2015
Pembahasan:
Langkah pertama adalah mencari nilai KPK dari 8, 15, dan 30. Akan digunakan cara petak sawah.
Mencari tanggal 120 hari setelah 2 November 2014. Proses perhitungan maju setelah 2 November
2014 sejumlah 120 hari adalah sebagai berikut.
Jadi, ketiga pemasok datang bersama lagi pada tanggal 2 Maret 2015.
Jawaban: C
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
Pembahasan:
Banyaknya pensil = 4 lusin = 4 x 12 buah = 48 buah pensil.
Kesimpulannya, pensil dan buku gambar akan dibagikan kepada 12 anak. Banyaknya pensil yang
diperoleh setiap anak adalah
Jawaban: D
Langsung saja
Contoh soal
o Carilah KPK dan FPB dari bilangan 20 dan 12
Maka hal yang perlu Anda lakukan adalah membuat pohon faktornya terlebih dahulu, yaitu sepeti pada
gambar dibawah :
Cara Mencari KPK dan FPB
Bagilah bilangan tersebut dengan bilangan prima, dan terus lakukan pembagian hingga hasil akhir yang
tersisa adalah bilangan prima yang tidak dapat dibagi. Baru setelah itu Anda bisa menentukan nilai KPK.
Untuk memudahkan, pertama-tama Anda perlu menuliskan faktorisasi prima dari pohon faktor di atas.
20 = 22 x 5
12 = 22 x 3
Nah, untuk mencari nilai KPK Anda tinggal mengalikan semua bilangan, dan apabila ada bilangan yang
sama maka carilah pangkat yang lebih banyak atau besar. Jadi, KPK dari angka 20 dan 12 adalah:
KPK = 22 x 5 x 3= 60
Dan setelah Anda tahu cara mudah mencari KPK, kini saatnya belajar tentang rumus mencari FPB. FPB
adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu dua bilangan bulat positif terbesar. Dua bilangan
terbesar tersebut dapat membagi habis bilangan itu sendiri.
Mencari FPB caranya ambil bilangan yang sama dengan pangkat yang kecil kemudian dikalikan
20 = 22 x 5
12 = 22 x 3
pada contoh ini angka yang sama dengan pangkat terkecil 22, jadi
FPB = 22 = 4
Jadi FPB dari angka 20 dan 12 adalah 4.
Dari kedua cara tersebut maka didapat hasil yang sama, silahkan sobat Belajar MTK pilih cara mana yang
paling mudah.
Contoh lagi :
Carilah KPK dan FPB dari bilangan 9 dan 15 dengan pohon faktor
Buat pohon faktor seperti gambar dibawah ini
Pohon Faktor
maka akan didapat Faktorisasi prima sebagai berikut :
9 = 32
15 = 3 x 5
Maka, untuk mencari KPK dengan pohon faktor yaitu kalikan semua faktorisasi prima dari dua bilangan
tersebut, jika ada yang sama maka ambil dengan pangkat terbesar yaitu :
KPK = 32 x 5 = 45
Sedangkan untuk FPB kita kalikan yang sama namun dengan pangkat terkecil, maka
9 = 32
15 = 3 x 5
FPB = 3
Catatan Cara Pohon Faktor : Apabila kedua bilangan yg akan dicari FPB nya tidak memiliki faktorisasi
prima yang sama dan juga apabila salah satu atau kedua bilangan hanya bisa dibagi oleh bilangan 1 dan
bilangan itu sendiri maka nilai FPBnya adalah 1
FPB
Faktor Persekutuan Terbesar atau yang familiar disebut sebagai FPB dari dua bilangan
merupakan bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut.
Terdapat beberapa metode untuk mencari FPB, yaitu :
1. Menggunakan Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih dan FPB itu sendiri
adalah nilai paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih itu.
Contoh:
Penyelesaian :
Pada cara ini kita ambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil dari 2 atau
lebih bilangan.
Contoh:
Penyelesaian :
sehingga faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2² = 4
Maka FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4
b.Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30
2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua pohon
faktor.
Pangkat terendah dari 2 adalah 1.
Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
Maka FPB = 2 X 5 = 10
c.Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60
2 dan 3 merupakan bilangan primayang sama terdapat faktorisasi prima dari kedua pohon faktor,
dimana pangkat terendah dari 2 adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB dari
kedua bilangan tersebut yaitu 2².3=12
3. Menggunakan Tabel
Cara tabel ini yaitu dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan bilangan prima.
contoh :
21 35
3 7 5
5 7 1
7 1 1
FPB = 3
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
FPB = 2 X 3 X 3= 2 X 32 = 18
Untuk contoh a karena hanya bilangan 3 saja yang bisa membagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3
Untuk contoh b hanya yang diberi huruf tebal yang bisa bagi habis bilangan di atasnya saja
75 105 120
2 75 105 60
2 75 105 30
2 75 105 15
3 25 35 5
5 5 7 1
5 1 7 1
7 1 1 1
FPB = 3 X 5 = 15
KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan
merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
Dalam mencari nilai KPK dari bilangan dapat digunakan beberapa metode, antara lain :
Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih . KPK adalah
nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
Jawab :
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32,
… ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8
Hal yang harus dilakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu
mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila
keduanya sama ambil salah satunya
Contoh:
3. Menggunakan Tabel
Sama hal nya dengan mencari FPB, hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama
contoh :
16 40
2 8 20
2 4 10
2 2 5
2 1 5
5 1 1
KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5
= 24 X 5 = 80
10 15 25
2 5 15 25
3 5 5 25
5 1 1 5
5 1 1 1
KPK = 2 X 3 X 5 X 5
= 2 X 3 X 52 = 150
1.Ali Berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang petamakali pada tanggal 20 februari 2012, kapan
ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang keduakalinya?
terbesar)
Jadi mereka sama-sama berenang setiap 60 hari sekali.
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April
Ingat bulan februari untuk tahun kabisat adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisat = 28 hari
(2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
2. Bu Aminah mempunyai 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salak akan dimasukkan ke dalam
plastik dengan jumlah yang sama.
a. Berapa plastik yang diperlukan?
b. Berapa banyak jeruk dan salak pada masing-masing plastik?Jawab:Faktorisasi prima dari 20 =
22 x 5
Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kalikan faktor yang sama,
apabila sama ambil yang terkecil)
3.Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 4 hari. Pak Karim mendapat giliran ronda setiap 6 hari.
Pak Tedi mendapat giliran ronda setiap 8 hari. Setiap berapa hari mereka ronda bersama-sama ?
Jika mereka ronda bersama-sama tanggal 1 Januari 2008, tanggal berapakah mereka ronda
bersama-sama lagi ?
Penyelesaian
4 6 8
2 2 3 4
2 1 3 2
2 1 3 1
3 1 1 1
= 23 X 3
= 8 X 3
= 24
1. Lindri mempunyai 16 jilbab dan 8 bros.lindri ingin membungkus jilbab dan bros
tersebut untuk diberikan pada adik-adiknya.Masing-masing bungkusan tersebut berisi
sama banyak.Ada berapa bungkus jilbab dan bros tsb?pada masing-masing bungkusan
berapa jilbab dan bros yang ada?
Jawab:
Ada 16 jilbab dan 8 bros.
Kita tentukan FPB dari 16 dan 8
16= 24
8=23
FPB dari 16 dan 8 adalah 23=8
Jadi,ada 8 bungkus yang isinya sama banyak.
Banyak jilbab dalam masing-masing bungkus adalah 16: 8= 2 jilbab
Banyak bros dalam masing-masing bungkus adalah 8:8=1
2. Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45 permen strobery.permen tsb akan
dimasukan dalam kotak dengan isi yang sama.ada berapa kotak untuk permen
tsb?berapa permen coklat dan strobery pada masing-masing kotak?
Jawab:
Tentukan dulu FPB 35 dan 45
35=5.7
45=5.9
FPB (35,45) Adalah 5
Jadi,ada 5 kotak permen yang isinya sama.
Banyaknya permen coklat dalam masing-masing kotak adalah35:5=7 permen coklat
Banyaknya permen strobery dalam masing-masing kotak adalah 45:5= 9 permen
strobery
3. Sari mempunyai 84 pulpen biru dan 56 pulpen hitam.sari ingin membagikannya pada
anak sd dan akan dimasukan dalam plastik.berapakah plastik yang dibutuhkan untuk
membungkus pulpen tsb?berapa pulpen hitam dan pulpen biru pada setiap plastic?
Jawab:
Tentukan FPB (84,56)
84=22.3.7
56=23.7
FPB dari 84 dan 56 adalah 22=4
Jadi,ada 4 plastik yang berisi pulpen biru dan pulpen hitam yang berisi sama banyak.
Banyaknya pulpen biru pada masing-masing plastik adalah 84:4=21 pulpen biru
Banyaknya pulpen hitam pada masing-masing plastik adlah 56:4=14
4. Bebi berkunjung ke mall setiap 30 hari sekali.sedangkan Nur berkunjung ke mall setiap
15 hari sekali.setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur pergi ke mall bersama-sama?
Jawab:
Tentukan FPB 30 dan 15
30= 2.3.5
15=3.5
FPB dari 30 dan 15 adalah 2.3.5=30
Jadi,Bebi dan Nur akan pergi ke mall bersama-sama setiap 30 hari sekali.
5. Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3 november 2012.Jika,Zul
berenang setiap 4 hari sekali dan Fahry setiap 5 hari sekali.Pada tanggal berapa mereka
akan berenang bersama-samauntuk kedua kalinya?
Jawab:
Tentukan Kpk 4 dan 5
4=22
5=5.1
KPK(4,5)=22.5=20
Maka,setiap 20 hari sekali Zul Dan Fahry akan berenang bersama-sama.
Untuk mengetahui pada tanggal berapa mereka akan berenang bersama untuk kedua
kalinya setelah tanggal 3 november 2012 adalah 3(nov 2012)+20=23 november 2012
Jadi,Zul dan Fahry akan berenang bersama-sama untuk keduakalinya pada tabggal 23
november 2012
Jawab :
Untuk menyelesaikan soal ini, kamu harus mencari KPK dari 8, 15, dan 20.
Faktorisasi prima dari 8 adalah 23
Faktorisasi prima dari 15 adalah 3 × 5
Faktorisasi prima dari 20 adalah 2 × 2 × 5 = 22 × 5
KPK dari 8, 15, dan 20 adalah 23 × 3 × 5 = 8 × 3 × 5 = 120
Jadi, ketiga lampu menyala secara bersamaan setiap 120 detik (2 menit).
2. Tiga bus tiba di terminal bersamaan. Bus pertama tiba di terminal setiap 15 menit. Bus kedua
tiba di terminal setiap 30 menit, dan bus ke tiga tiba di terminal setiap 25 menit. Kapan ketiga bus
akan tiba di terminal bersamaan kembali?
Jawab :
Bus pertama tiba di terminal pada menit ke 15, 30, 45, 60, ….
Bus kedua tiba di terminal pada menit ke 30, 60, 90, 120, ….
Bus ketiga di terminal pada menit ke 25, 50, 75, 100, ….
Jawab :
2. Udin mempunyai 18 kelereng warna merah, 24 warna biru, dan 42 warna kuning. Kelereng
tersebut akan dimasukkan dalam kantong-kantong plastik dengan komposisi yang sama. Berapa
kantong yang dapat di buat Udin?
Jawab :
Jumlah kantong plastik harus membagi habis seluruh kelereng dengan komposisi
warna yang sama.
Jumlah kantong plastik merupakan FPB dari 18, 24, dan 42
18 = 22 x 3
24 = 23 x 3
42 = 2 x 3 x 7
FPB dari 18, 24, dan 42 adalah
2 x 3 = 6
Jumlah kantong plastik yang dapat dibuat Udin adalah 6 kantong plastik.
AYO BERLATIH !
1. Ada 3 buah lampu, merah, kuning, dan hijau. Mula-mula ketiga lampu itu menyala serentak bersamaan.
Kemudian, lampu merah menyala setiap 3 detik, lampu kuning menyala setiap 4 detik, dan lampu hijau
menyala setiap 5 detik. Tiap berapa detik ketiga lampu itu menyala bersamaan?
2. Pada suatu hari, Bu Wati dan Bu Nanik belanja bersamaan di sebuah pasar swalayan. Bu Wati belanja setiap
15 hari sekali, sedangkan Bu Nanik juga belanja setiap 25 hari sekali. Setelah berapa hari Bu Wati dan Bu
Nanik akan bersamaan belanja di pasar swalayan itu?
3. Pada suatu hari Ali, Beni, dan Candra bersamaan memotong rambutnya pada seorang tukang cukur. Ali
mencukur rambutnya setiap 30 hari di tempat itu. Beni mencukur rambutnya setiap 45 hari di tempat itu pula.
Candra mencukur rambutnya setiap 60 hari. Setiap berapa bulan, mereka dapat bersamaan memotong rambut
pada tukang cukur itu?
4. Anggota pramuka dari kelas 5 dan 6 sebuah SD mengadakan persami. Anggota pramuka dari kelas 5
sebanyak 48 orang dan dari kelas 6 sebanyak 40 orang. Untuk acara baris-berbaris, anggota pramuka itu
harus dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok merupakan campuran dari kelas 5 dan kelas 6
dengan jumlah
anggota kelompok yang sama.
a. Berapa kelompok sebanyak-banyaknya yang dapat dibentuk?
b. Berapa orang jumlah anggota tiap kelompok?
5. Pada suatu hari sekolah menerima 2 peti kapur tulis. Peti pertama berisi 96 kotak dan peti kedua 72 kotak.
Kapur itu akan ditumpuk di dalam lemari. Jumlah kotak kapur pada setiap tumpukan harus sama.
a. Berapa tumpukan kotak kapur sebanyak-banyaknya ada di dalam lemari?
b. Berapa kotak kapur setiap tumpukan?
2. Rina memiliki manik-manik merah 80 buah dan manik-manik hijau 60 buah. Rina akan membuat
sebanyak mungkin kalung dari kombinasi kedua manik-manik. Kalung-kalung tersebut berisi
manik-manik merah dan hijau dengan jumlah yang sama.
a. Berapa kalung yang dapat dibuat Rina?
b. Berapa butir manik-manik merah dan hijau pada setiap kalung?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
3. Di sebuah desa terdapat 60 anak berusia 7-9 tahun, 120 anak berusia 10-12, dan 150 anak
berusia 13-15 tahun. Akan dibentuk regu lintas alam yang anggotanya campuran anak berusia 7-9
tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dalam jumlah yang sama.
a. Tentukan banyaknya kelompok yang dapat dibentuk!
b. Tentukan banyaknya anak berusia 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 dalam tiap kelompok!
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
4. Pak Harun memetik jeruk tiap 45 hari dan pisang tiap 60 hari Tiap berapa hari Pak Harun
memetik jeruk dan pisang bersama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
5. Nando les Matematika 3 hari sekali. Zaki les Matematika 4 hari sekali. Jika tanggal 20 Juli 2018
mereka berangkat bersama-sama, pada tanggal berapa mereka les bersama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
6. Ada tiga lampu kedip. Warna merah berkedip tiap 20 detik, lampu hijau berkedip tiap 24 detik,
dan lampu kuning berkedip tiap 36 detik. Jika ketiga lampu dinyalakan bersama, maka kapan
ketiganya akan menyala bersama-sama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
7. Dino pergi berenang setiap 4 hari sekali, sedangkan Rafa tiap 5 hari sekali. Jika mereka pergi
berenang bersama-sama pada hari Minggu, maka pada hari apa mereka akan bersama-sama
lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
8. Ayah membeli 12 pensil dan 30 buah buku tulis. Pensil dan buku tulis tu akan dibagikan kepada
beberapa anak. Tiap anak harus menerima pensil dan buku tulis dengan jumlah yang sama.
Berapa paling banyak anak yang menerima alat tulis itu dan berapa masing-masing pensil dan
buku tulis yang diterima tiap anak?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
9. Dea, Dewi, dan Nia les Bahasa Inggris di Elfas Course". Dea les setiap 3 hari sekali. Dewi les
setiap 2 hari sekali dan Nia les tiap 4 hari sekali. Jika ketiga anak les bersama pada tanggal 2
Agustus, kapan ketiganya bisa les bersama-sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
10. Rangga memiliki 20 kelereng merah, 45 kelereng biru, dan 50 kelereng hijau. Kelereng-
kelereng tersebut disimpan dalam kaleng-kaleng dengan jumlah dan warna masing-masing sama
banyak. Berapa kaleng yang dibutuhkan Rangga dan berapa kelereng merah, hijau, dan biru
dalam setiap kaleng?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
11 Ibu membeli 60 butir telur ayam dan 80 butir telur itik. Telur-telur tersebut akan dimasukkan ke
dalam plastik-plastik dengan isi yang sama dan perbandingannya pun juga sama. Berapa butir
telur ayam dan telur itik?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
12. Lia merangkai bunga plastik untuk dijual lagi. Ada 30 tangkai bunga mawar dan 24 tangkai
bunga lili. Kedua bunga akan dimasukkan ke dalam vas bunga dengan jumlah dan komposisi yang
sama.
a. Berapa vas yang dibutuhkan Lia?
b. Berapa jumlah masing-masing bunga tiap vas?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
13. Ada tiga buah jam weker. Jam pertama berdering setiap 15 menit. Jam kedua berdering setiap
45 menit, dan jam ketiga berdering setiap 75 menit. Kapan ketiga jam akan berdering bersamaan
kembali setelah dering bersamaan yang pertama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
14. Pak Yanto menanam 120 bibit semangka dan 144 bibit melon, dibuat menjadi barisan yang
sama banyak. Berapa jumlah bibit semangka dan bibit melon tiap baris?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
15. Dua buah pita mempunyai panjang 18 cm dan 30 cm. Pita tersebut akan dipotong menjadi
beberapa bagian yang sama panjang. Berapa ukuran terpanjang untuk setiap potongannya?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
16. Kelas satu terdiri dari 50 siswa, kelas dua terdiri dari 45 siswa, dan kelas tiga terdiri dari 80
siswa. Kepala sekolah ingin membagi siswa-siswa tersebut menjadi beberapa kelompok dengan
banyak anggota yang sama. Berapakah jumlah terbanyak siswa pada setiap kelompoknya dan
berapa banyak kelompok yang terbentuk di kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
17. Budi pergi ke perpustakaan setiap 4 hari sekali, sedangkan Roni setiap 6 hari sekali. Jika
mereka pergi ke perpustakaan sama-sama pada hari Selasa, pada hari apa mereka pergi ke
perpustakaan bersama-sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
18. Reno berenang tiap 5 hari sekali. Dimas berenang tiap 4 hari sekali. Fandi berenang tiap 6 hari
sekali. Mereka berenang bersama-sama pada tanggal 5 April. Kapan mereka berenang bersama-
sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
19. Pak Iwan akan membagikan 105 kg bibit kacang dan 60 kg bibit kedelai kepada para kelompok
tani yang ada. Jika setiap kelompok menerima jumlah dan jenis yang sama, maka berapa banyak
kelompok tani tersebut?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
20. Ratna menabung tiap 4 hari dan Juwita setiap 6 hari. Mereka menabung bersama-sama pada
tanggal 15 Juli 2018. Pada tanggal berapa mereka menabung untuk yang kedua dan ketiga
kalinya? Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
2. Diketahui :
Manik-manik merah 80 = 24 x 5
Manik-manik hijau 60 = 22 x 3 x 5
FPB = 22 x 5 = 20
a. Kalung yang dapat dibuat Rina sebanyak 20
b. Banyak manik-manik merah → 80 : 20 = 4 buah
Banyak manik-manik hijau → 60 : 20 = 3 buah
3. Diketahui :
Anak berusia 7-9 tahun sebanyak 60 = 22 x 3 x 5
Anak berusia 10-12 tahun sebanyak 120 = 23 x 3 x 5
Anak berusia 13-15 tahun sebanyak 150 = 2 x 3 x 52
FPB = 2 x 3 x 5 = 30
a. Banyaknya kelompok yang dapat dibentuk sebanyak 30
b. Banyak anak berusia 7-9 tahun → 60 : 30 = 2 anak
Banyak anak berusia 10-12 tahun → 120 : 30 = 4 anak
Banyak anak berusia 13-15 tahun → 150 : 30 = 5 anak
4. Diketahui :
Pak Harun memetik jeruk tiap 45 hari = 5 x 32
Pak Harun memetik pisang tiap 60 hari = 22 x 3 x 5
KPK = 22 x 32 x 5 = 180
Jadi Pak Harun memetik jeruk dan pisang bersama tiap 180 hari
5. Diketahui :
Nando les Matematika 3 hari sekali
Zaki les Matematika 4 hari sekali
KPK = 3 x 4 = 12
Mereka berangkat bersama = tanggal 20 Juli 2018
Mereka les bersama lagi = tanggal 20 Juli 2018 + 12 hari
Jadi Mereka les bersama lagi tanggal 1 Agustus 2018
6. Diketahui :
Lampu merah 20 detik = 22 x 5
Lampu hijau 24 detik = 23 x 3
Lampu kuning 36 detik = 22 x 32
KPK = 23 x 32 x 5 = 360
Jadi ketiga lampu akan menyala bersama-sama setelah 360 detik
7. Diketahui :
Dino berenang 4 hari sekali = 22
Rafa tiap 5 hari sekali = 5
KPK = 22 x 5 = 20
Mereka berangkat bersama = hari Minggu
Mereka bersama lagi = hari Minggu + 20 hari
Jadi Mereka bersama lagi hari Sabtu
8. Diketahui :
Jumlah pensil 12 = 22 x 3
Jumlah buku tulis 30 = 2 x 3 x 5
FPB = 2 x 3 = 6
Banyak anak yang menerima alat tulis sebanyak 6 anak
Banyak pensil yang diterima tiap anak → 12 : 6 = 2 buah
Banyak buku tulis yang diterima tiap anak → 30 : 6 = 5 buah
9. Diketahui :
Dea les 3 hari sekali = 3
Dewi les 2 hari sekali = 2
Nia les 4 hari sekali = 22
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka berangkat bersama = tanggal 2 Agustus 2018
Mereka les bersama lagi = tanggal 2 Agustus 2018 + 12 hari
Jadi Mereka les bersama lagi tanggal 14 Agustus 2018
10. Diketahui :
Kelereng merah 20 = 22 x 5
Kelereng biru 45 = 32 x 5
Kelereng hijau 50 = 2 x 52
FPB = 5
a. Banyaknya kaleng yang dibutuhkan sebanyak 5 buah
b. Banyak kelereng merah → 20 : 5 = 4 buah
Banyak kelereng biru → 45 : 5 = 9 buah
Banyak kelereng hijau → 50 : 5= 10 buah
11. Diketahui :
Telur ayam 60 = 22 x 3 x 5
Telur itik 80 = 24 x 5
FPB = 22 x 5 = 20
Banyak telur ayam dalam plastik → 60 : 20 = 3 butir
Banyak telur itik dalam plastik → 80 : 20 = 4 butir
12. Diketahui :
Bunga mawar 30 = 2 x 3 x 5
Bunga lili 24 = 23 x 3
FPB = 2 x 3 = 6
a. Vas yang dibutuhkan Lia sebanyak 6 buah
b. Jumlah bunga mawar dalam vas → 30 : 6 = 5 tangkai
Jumlah bunga lili dalam vas → 24 : 6 = 4 tangkai
13. Diketahui :
Jam pertama berdering setiap 15 menit = 3 x 5
Jam kedua berdering setiap 45 menit = 32 x 5
Jam ketiga berdering setiap 75 menit = 3 x 52
KPK = 32 x 52 = 225
Jadi, ketiga jam akan berdering bersamaan kembali 225 menit setelah dering bersamaan yang
pertama
14. Diketahui :
Bibit semangka 120 = 23 x 3 x 5
Bibit melon 144 = 24 x 32
FPB = 23 x 3 = 24
Jumlah bibit semangka tiap baris → 120 : 24 = 5 biji
Jumlah bibit melon tiap baris → 144 : 24 = 6 biji
15. Diketahui :
Panjang pita 18 = 2 x 32
Panjang pita 30 = 2 x 3 x 5
FPB = 2 x 3 = 6
Jadi ukuran terpanjang untuk setiap potongannya adalah 6 cm
16. Diketahui :
Kelas satu 50 = 2 x 52
Kelas dua 45 = 32 x 5
Kelas tiga 80 = 24 x 5
FPB = 5
Jumlah terbanyak siswa pada setiap kelompoknya adalah 5 anak
Kelompok yang terbentuk di kelas satu → 50 : 5 = 10 kelompok
Kelompok yang terbentuk di kelas dua → 45 : 5 = 9 kelompok
Kelompok yang terbentuk di kelas tiga → 80 : 5= 16 kelompok
17. Diketahui :
Budi 4 hari sekali = 22
Roni 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka bersama = hari Selasa
Mereka bersama lagi = hari Selasa + 12 hari
Jadi mereka bersama lagi pada hari Minggu
18. Diketahui :
Reno 5 hari sekali = 5
Dimas 4 hari sekali = 22
Fandi 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 x 5 = 60
Mereka bersama = tanggal 5 April
Mereka bersama lagi = tanggal 5 April + 60 hari
Jadi mereka bersama lagi pada tanggal 4 Juni
19. Diketahui :
Bibit kacang 105 = 3 x 5 7
Bibit kedelai 60 = 22 x 3 x 5
FPB = 3 x 5 = 15
Jadi, banyak kelompok tani 15
20. Diketahui :
Ratna 4 hari sekali = 22
Juwita 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka menabung bersama = tanggal 15 Juli 2018
Mereka menabung untuk yang kedua kalinya = tanggal 15 Juli 2018 + 12 hari = tanggal 27 Juli 2018
Mereka menabung untuk yang ketiga kalinya = tanggal 27 Juli 2018 + 12 hari = tanggal 8 Agustus 2018
Jawaban: A
Jawaban: C
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 36, dan 72 adalah:
Jawaban: C
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 12, 24, dan 42 adalah:
Jawaban: D
Jawaban: B
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 36, 54, dan 72 adalah:
Jawaban: A
9. Bentuk faktorisasi hasil KPK dari bilangan 24, 36, dan 72 adalah...
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 36, dan 72 adalah:
Jawaban: D
11. Bentuk faktorisasi hasil KPK dari bilangan 16, 35, dan 40 adalah...
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 15, 35, dan 40 adalah:
Jawaban: A
12. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari sekali.
Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 Februari 2016, mereka akan berenang
lagi pada tanggal...
a. 20 Maret 2016
b. 22 Maret 2016
c. 20 April 2016
d. 22 April 2016
Pembahasan:
Ali = 10 hari
Budi = 15 hari
Amir = 20 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 15, dan 20
Mereka akan bertemu lagi 60 hari kemudian:
20 Februari + 60 hari = 80 Februari – 29 hari = 51 Maret – 31 hari = 20 April 2016
Jawaban: C
13. Bu Aminah mempunyai 10 apel, 20 jeruk, dan 30 salak. Semua buah-buah itu akan dimasukkan ke
dalam plastik dengan jumlah yang sama. Banyak plastik yang diperlukan adalah... kantong
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
Pembahasan:
Apel = 10
Jeruk = 20
Salak = 30
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 20, dan 30
14. Pak Amin mendapat giliran setiap 4 hari, Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 6 hari, Pak Budi
mendapat giliran ronda setiap 8 hari. Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2016,
mereka akan rona bersama-sama untuk kedua kalina pada tanggal...
a. 21 Januari 2016
b. 23 Januari 2016
c. 25 Januari 2016
d. 27 Januari 2016
Pembahasan:
Pak Amin = 4 hari
Pak Andi = 6 hari
Pak Budi = 8 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 4, 6, dan 8
15. Bu Darsi membeli 300 kue bolu, 450 kue lapis dan 500 kue donat. Kue-kue itu akan dimasukkan dalam
kotak dengan jumlah masing-masing jenis sama banyak. Banyak kotak terbanyak yang diperlukan Bu Darsi
untuk menyimpan kue tersebut adalah ... kotak.
a. 50
b. 45
c. 30
d. 25
Pembahasan:
Kue bolu = 300
Kue lapis = 450
Kue donat = 500
Kita cari faktorisasi prima dari 300, 450, dan 500:
Banyak kotak terbanyak yang diperlukan Bu Darsi untuk menyimpan kue tersebut adalah 50 kotak.
Jawaban: A
16. Lampu merah menyala 8 menit sekali, lampu kuning 12 menit sekali, dan lampu hijau menyala 4 menit
sekali, ketiga lampu menyala bersamaan pada pukul 10.00. Kedua lampu akan menyala lagi bersamaan
untuk kedua kalinya pukul...
a. 10.15
b. 10.20
c. 10.24
d. 10.30
Pembahasan:
Lampu merah = 8 menit
Lampu kuning = 12 menit
Lampu hijau = 4 menit
Kita cari faktorisasi prima dari 8, 12, dan 4:
17. Suatu kabupaten menerima bantuan berupa 63 rak buku, 45 buku bacaan, dan 126 papan tulis dari
pemerintah pusat. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada beberapa sekolah. Setiap sekolah memperoleh
rak buku dan papan tulis sama banyak. Banyak sekolah yang memperoleh bantuan ada...
a. 21
b. 63
c. 55
d. 45
Pembahasan:
Rak buku = 63
Buku bacaan = 45
Papan tulis = 126
Kita cari faktorisasi prima dari 63 dan 126 (karena hanya rak buku dan papan tulis saja yang dibagi sama
rata)
Jawaban: C
19. Pak Anton membagikan 24 buah penghapus dan 36 pensil kepada beberapa anak. Setiap anak
mendapat jenis barang yang sama banyak. Jumlah anak paling banyak yang mendapatkan barang tersebut
adalah...
a. 4 anak
b. 6 anak
c. 12 anak
d. 24 anak
Pembahasan:
Penghapus = 24
Pensil = 36
Kita cari dulu faktorisasi prima dari 24 dan 36
Jumlah anak paling banyak yang mendapatkan barang tersebut adalah 12 orang
Jawaban: C
20. Kelipatan persekutuan terkecil dari 24, 45, dan 60 adalah...
a. 240
b. 270
c. 360
d. 405
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 45, dan 60 adalah:
Jawaban: C
21. Nita mengunjungi perpustakaan 3 hari sekali dan Rino 4 hari sekali. Apabila tanggal 1 Mei 2016
mereka mengunjungi perpustakaan bersama-sama, mereka akan mengunjungi perpustakaan kembali
secara bersama-sama pada tanggal...
a. 5 Mei 2016
b. 7 Mei 2016
c. 8 Mei 2016
d. 13 Mei 2016
Pembahasan:
Nita = 3 hari
Rino = 4 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 3 dan 4
68 adalah...
a. 4
b. 6
c. 17
d. 34
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 34, 51, dan 68 adalah:
Jawaban: C
23. Ibu membeli 280 salak, 450 apel, dan 500 jeruk. Buah tersebut akan dimasukkan dalam kantong
plastik dengan jumlah masing-masing jenis sama banyak. Banyak plastik terbanyak yang diperlukan ibu
untuk membungkus buah-buahan tersebut adalah... buah
a. 35
b. 20
c. 10
d. 5
Pembahasan:
Salak = 280
Apel = 450
Jeruk = 500
Kita cari dulu faktorisasi prima dari 280, 450, dan 500
Banyak plastik terbanyak yang diperlukan ibu untuk membungkus buah-buahan tersebut adalah 10 buah
Jawaban: C
Jawaban: B
25. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang setiap 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 Februari 2016, ketiga-tiganya
sama-sama berenang untuk kedua kalinya pada hari...
a. 20 April
b. 10 April
c. 25 Februari
d. 30 April
Pembahasan:
Ali = 10 hari
Budi = 15 hari
Amir = 20 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 15, dan 20
Contoh soal 1
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab contoh soal di atas, cukup dengan membagi kedua bilangan tersebut dengan
pembilang. Perhatikan cara berikut ini !
Pada soal pertama, pembilangnya = 2, maka bagi semua bilangan dengan bilangan 2.
Pada soal kedua, pembilangnya = 5, maka bagi semua bilangan dengan bilangan 5.
Mudah bukan?
Membagi dengan Selisih antara Pembilang dan Penyebut
Apabila dalam soal penyederhanaan pecahan, pembilang suatu bilangan bukan merupakan faktor
penyebutnya, kemungkinan dapat diselesaikan dengan menggunakan cara ini.
Contoh soal 2
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab soal di atas, kita tentukan terlebih dahulu selisih antara pembilang dan penyebut.
Pada soal pertama, selisih pembilang dan penyebut = 21-14= 7,
Maka semua dibagi dengan bilangan 7.
Mudah bukan?
Membagi dengan Faktor
Apabila bentuk soal penyederhanaan pecahan tidak dapat diselesaikan dengan dua cara di atas,
langkah terakhir adalah membaginya dengan faktor persekutuan terbesar (FPB).
Contoh soal 3:
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab soal di atas, maka kita harus menentukan terlebih dahulu faktornya, terutama
faktor persekutuan terbesar (FPB). Bagaimana cara menentukan FPB dengan cepat? Dapat dilihat
pada link ini.
Pada soal pertama, FPB 8 dan 28 adalah 4, maka bagilah pembilang dan penyebut dengan
bilangan 4.
Pada soal kedua, FPB 9 dan 24 adalah 3, maka bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan
3.
2) Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat, bahwa bilangan desimal merupakan bilanga
per seribu.
Contoh :
Penyebut dijadikan 10 ( 2 x 5 = 10) karena penyebut dikalikan dengan bilangan 5, maka
pada bilangan yang sama (5). Jadi, (1 x 5 = 5), maka sekarang menjadi pecahan 1/5 = 0
Jadi 1/5 = 0,5
Bilangan desimal 0,5 sama dengan pecahan untuk menyederhanakan pecahan 5/10 ,
maka pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama (bilangan terbesar
yang dapat membagi keduanya) yaitu bilangan 5, sehingga pembilang (5 : 5 = 1)
dan penyebut (10 : 5 = 2).
Jadi 0,5 = 1/2
Cara mudah mengubah pecahan biasa ke persen yaitu dengan mengubah penyebut menjadi 100,
karena persen merupakan per seratus.
a. Agar 2 (penyebut) diubah menjadi 100, maka harus dikalikan dengan 50 sehingga pembilangpun
juga harus dikalikan 50, Sehingga :
Lain cara jika penyebut yang akan diubah menjadi persen tidak dapat
diubah menjadi 100, misal :
Biasanya untuk materi SD materi pecahan, dibulatkan menjadi dua angka dibelakang koma yaitu 33,
33
Sehingga :
Contoh lain :
Maka 100 : 7 = 14,2857143 Jika dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi 14,29
Sehingga Selain cara mengubah pecahan biasa menjadi persen. Kita harus tahu
juga cara mengubah pecahan ke desimal. Supaya kita dapat menguasai operasi hitung pecahan
dengan mudah.
Sebaliknya, kali ini kita akan membahas cara mengubah persen menjadi pecahan biasa. Adapun cara
mengubahnya yaitu dengan langkah berikut :
b. 45%
c. 76%
Seorang pedagang memiliki modal Rp 500.000,00. Setelah laku semuanya, ternyata pedagang
mendapatkan untung 20% dari jumlah modal yang dimilikinya. Hitunglah:
Penyelesaian :
Untung = 20%
Ditanya : a. Keuntungan b. Jumlah Uang Sekarang
Penyelesaian:
= 500.000 + 100.000
= 600.000
Untuk mengubah suatu bentuk pecahan ke bentuk persen pertama harus mengubah pecahan
tersebut menjadi pecahan senilaiartinya dengan penyebut 100.
Untuk menatapkan pemahaman kalian tentang langkah – langkah tersebut, mari kita simak
bersama contoh soal yang ada dibawah ini.
Contoh Soal :
1. ¼
2. 2 ½
3. 12/200
4. 0,45
Penyelesaian:
1. ubah dulu pecahan 1/4 menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100, diperoleh:
=>¼ = 25/100
=>¼ = 25%
=>2 ½ = (2 × 2 + 1)/2
=>2 ½= 5/2
Sekarang kita ubah pecahan biasa tersebut menjadi bentuk pecahan senilai dengan penyebut
100, maka akan diperoleh:
3. Ubah dulu pecahan 12/200 menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100, diperoleh:
=>12/200 = 6/100
=> 12/200 = 6%
4. Ubah dulu bilangan desimal ke bentuk pecahan kemudian kita jadikan bentuk pecahan tersebut
dengan penyebut 100 dan terakhir jadikan bentuk %, maka akan diperoleh:
Langkah kedua yang akan kita pelajari bertujuan untuk mengubah bentuk persen ke bentuk
pecahan yaitu dengan cara mengubah persen (%) tersebut menjadi suatu bentuk pecahan dengan
penyebut 100 kemudian disederhanakan dengan konsep pecahan senilai sehingga bentuk
tersebut menjadi bemtuk pecahan paling sederhana baik itu menjadi pecahan biasa maupun
pecahan campuran.
Untuk lebih memahami konsep tersebut mari kita simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Nyatakan bilangan-bilangan persen berikut dalam bentuk pecahan biasa atau campuran.
1. 30%
2. 24%
3. 23½%
4. 120%
Penyelesaian:
1. Ubah dulu bentuk menjadi pecahan dengan penyebut 100 kemudian sederhanakan, diperoleh:
=>30% = 30/100
2. Ubah dulu bentuk menjadi pecahan dengan penyebut 100 kemudian sederhanakan, diperoleh:
=>24% = 24/100
=>24% = 6/25
3. contoh soal ini harus menggunakan kombinasi antara persen dengan pecahan artinya soal ini
mengandung pecahan campuran di dalam persen. Oleh karena itu kita ubah dulu pecahan
campuran persen tersebut menjadi pecahan biasa, diperoleh:
Sekarang ubah bentuk persen tersebut menjadi pecahan kemudian sederhanakan, diperoleh:
=> (46/2)% = (46/2)/100
Jika bilangan yang dibagi (pembilang) lebih kecil dari pembagi (penyebut) maka caranya adalah
dengan menambahkan 0 dan menaikan koma, kemudian dibagi.
Penyelesaian :
Apabila pembilang lebih kecil dari penyebut, maka dalam pembagian 1 ditambah
tambahkan nol pada pembilang dan naikan koma pada hasil pembagian.
c. Jika pecahan dalam bentuk pecahan campuran, maka diubah terlebih dahulu ke pecahan biasa.
Cara Kedua : mengubah penyebut menjadi 10, atau 100 atau 1000 dst.
Cara ini berlaku pada penyebut yang dapat dikalikan suatu bilangan dan hasilnya adalah 10 atau
100 atau 1000. Misal 2, 4, 5 dan lain – lain.
Penyelesian :
Namun jika penyebut tidak dapat dikalikan bilangan berapa pun yang hasilnya 10 atau 100 atau
1000, maka tidak bisa menggunakan cara ini, namun dengan cara pertama diatas yaitu membagi
pembilang dengan penyebut.
Mengubah bilangan pecahan hampir sama dengan menyederhanakan pecahan. Cara mengubah
desimal ke pecahan biasa adalah dengan mengubah menjadi desimal (per sepuluh atau per seratu atau
per seribu). Kemudian pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama.
Jika dibelakang koma satu angka maka di per sepuluh, Jika dibelakang koma dua angka maka di per
seratus dan jika dibelakang koma tiga angka maka di per seratus dan seterusnya.
Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang penyebutnya merupakan kelipatan 10 yang ditulis
dengan menggunakan koma (,) sebagai pemisah antara bilangan bulat dan bilangan pecahannya.
Contoh : 2 = 0,2 setelah koma satu angka 10
10
Contoh :
2 = 2X 2 = 4 = 0,4
5 5X 2 10
1 = 1 X 25 = 25 = 0,25
4 4 X 25 100
Jawaban: C
Jawaban: B
Jawaban: C
Jawaban: C
Jawaban: B
Jawaban: D
7. Urutan pecahan dari pecahan terbesar hingga terkecil pada pecahan 0,45 ; 0,85 ; 7/8 dan 78% adalah...
a. 0,45 ; 78% ; 7/8 ; 0,85
b. 0,45 ; 78% ; 0,85 ; 7/8
c. 0,85 ; 7/8 ; 78% ; 0,45
d. 7/8 ; 0,85 ; 78% ; 0,45
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:
0,45 = 45/100 x100=45 (urutan 4)
0,85 = 85/100 x100=85 (urutan 2)
7/8 x100=87,5 (urutan 1)
78% = 78/100 x100=78 (urutan 3)
Jadi, urutannya adalah: 7/8 ; 0,85 ; 78% ; 0,45
Jawaan: D
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:
Jadi, urutannya:
Jawaban: C
9. Diketahui pecahan 0,4 ; 3/8 ; 15% ; dan 0,25. Urutan pecahan dari terkecil adalah...
a. 0,4 ; 3/8 ; 0,25 ; 15%
b. 15% ; 0,25 ; 3/8 ; 0,4
c. 3/8 ; 0,4 ; 0,25 ; 15%
d. 15% ; 0,4 ; 0,25 ; 3/8
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:
11. Urutan pecahan 1/3 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2 ; dan 1/12 dari yang terkecil hingga terbesar adalah...
a. 1/3 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2 ; 1/12
b. 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/3 ; 1/2
c. 1/3 ; 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2
d. 1/12 ; 1/3 ; 1/2 ; 1/6 ; 1/4
Pembahasan:
Untuk soal ini kita samakan saja penyebutnya, KPK dari 3, 6, 4, 2, dan 12 (penyebut) adalah 12:
Jadi, urutan dari yang terkecil: 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/3 ; 1/2
Jawaban: B
12. Urutan pecahan 5/6 ; 4/9 ; 2/3 ; dan 1/6 dari yang terbesar adalah...
a. 5/6 ; 4/9 ; 2/3 ; 1/6
b. 5/6 ; 1/6 ; 4/9 ; 2/3
c. 5/6 ; 2/3 ; 4/9 ; 1/6
d. 5/6 ; 2/3 ; 1/6 ; 4/9
Pembahasan:
Untuk soal ini kita samakan saja penyebutnya, KPK dari 6, 9, dan 3 adalah 18:
13.
Urutan pecahan tersebut dari yang terkecil adalah...
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:
Jadi, urutan dari terbesar adalah: 50% ; 0,45 ; 2/5 ; 3/10 ; 25%
Jawaban: D
15. Diketahui pecahan 7/25 ; 35% ; 0,36 ; 6/15. Urutan pecahan berikut dari bilangan terkecil ke terbesar
adalah...
a. 7/25 ; 35% ; 0,36 ; 6/15
b. 35% ; 0,36 ; 7/25 ; 6/15
c. 35% ; 0,36 ; 6/15 ; 7/25
d. 6/15 ; 35% ; 0,36 ; 7/25
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100: