Anda di halaman 1dari 113

berikut 7 soal materi bilangan bulat dilengkapi kunci jawabannya

1. Hasil dari 21 : (3 – 10) + 4 × (–2) = …


A. –11 C. 5
B. –5 D. 11

Kunci Jawaban: A
21 : (3 – 10) + 4 × (–2)
= 21 : – 7 – 8
=–3–8
= – 11

2. Hasil dari 28 + 7 × (–5) adalah ….


A. –175 C. –7
B. –63 D. 7

Kunci Jawaban: C
28 + 7 × (–5)
= 28 – 35
=–7

3. Hasil dari –12 + 20 × 4 – (–6) : 3 = ...


A. 110 C. 34
B. 70 D. 30

Kunci Jawaban: B
–12 + 20 × 4 – (–6) : 3
= –12 + 80 + 6 : 3
= 68 + 2
= 70

4. Hasil dari 14 + (18: (–3)) – ((–2) × 3)


adalah….
A. –4 C. 14
B. 2 D. 42

Kunci Jawaban: C
14 + (18: (–3)) – ((–2) × 3)
= 14 – 6 – (–6)
=8+6
= 14
5. Nilai n yang memenuhi (12 + 8) + (–3n) = –22 adalah…
A. 14 C. –13
B. 13 D. –14

Kunci Jawaban: A
(12 + 8) + (–3n) = –22
20 – 3n = – 22
– 3n = – 22 – 20
– 3n = – 42
n = –3/–42 = 14
6. 72 – (520 : 8) = …
A. 9 C. 7
B. 8 D. 6

Kunci Jawaban: C
72 – (520 : 8) = 72 - 65
=7
1. Hasil dari (-14)-(-37)+(-25) adalah …
adversitemens

a. -48 c. 2
b. -2 d. 48
Pembahasan :
Terdapat operasi hitung pengurangan dan penjumlahan, maka kerjakanlah urut dari depan.
(-14)-(-37)+(-25) = (-14) + 37 + (-25)
= 23 + (-25)
= – (25-23) = -2 (jawaban b)
2. Hasil dari 63 × 27 : 21 adalah ….
a. 108 c. 81
b. 91 d. 71
Pembahasan :
Terdapat operasi hitung perkalian dan juga pembagian, maka kerjakanlah dari depan sesuai
urutan.
63 × 27 : 21 = 1.701 : 21 = 81 (jawaban c)
3. 514 – (24×12) + 217 = …
a. 453 c. 433
b. 443 d. 395
Pembahasan :
Terdapat tanda kurung, pengurangan dan juga penjumlahan. Kerjakan terlebih dahulu yang ada di
dalam tanda kurung, selanjutnya pengerjaannya urut dari depan.
514 – (24×12) + 217 = 514 – 288 + 217 = 443 (jawaban b)
4. Pak Hadi membeli 3 karung pupuk, setiap karung berisi 20 kg. Kemudian dia membeli lagi 4
karung pupuk, setiap karung berisi 25 kg. Pupuk tersebut kemudian digunakan untuk memupuk
tanaman sebanyak 150 kg. Berapakah sisa pupuk Pak Hadi ?
a. 5 kg c. 73 kg
b. 10 kg d. 98 kg
Pembahasan :
(3×20)+(4×25)-150 = 60 + 100 – 150 = 160 – 150 = 10
Jadi, sisa pupuk Pak Hadi adalah 10 kg (jawaban b)
5. Hasil tangkapan ikan Kapal Baruna sebanyak 14 keranjang. Setiap keranjang berisi 158 ekor
ikan. Ikan – ikan tersebut disetorkan kepada 4 pedagang secara merata. Berapa ekor ikan yang
diterima setiap pedagang ?
a. 548 ekor c. 553 ekor
b. 551 ekor d. 558 ekor
Pembahasan :
(14 × 158) : 4 = 2.212 : 4 = 553
Jadi setiap pedagang menerima 553 ekor ikan. (jawaban c)
6. 4/7 × 2½ : 0,25 = …
a. 5 5/7 c. 5/14
b. 32/35 d. 2/35
Pembahasan :
Terdapat operasi perkalian dan juga pembagian, maka mengerjakannya sesuai urutan dari depan.
4/7 × 2½ : 0,25 = 4/7 × 5/2 : 1/4 = 10/7 x 4/1 = 40/7 = 5 5/7 (jawaban a).
7. 12½% + 0,8 × ¼ = …
a. 0,275 c. 0,325
b. 2,275 d. 1,325
Pembahasan :
Operasi perkalian dikerjakan terlebih dahulu.
12½% + 0,8 × ¼ = 0,125 + 0,2 = 0,325 (jawaban c)
8. Dua buah pipa yang panjangnya ½ m dan ¾ m disambung. Jika 1,2 m pipa ditanam di tanah,
maka panjang pipa yang ada diatas permukaan tanah adalah …
a. 0,05 m c. 0,75 m
b. 0,65 m d. 1,25 m
Pembahasan :
½ + ¾ – 1,2 = ½ + ¾ – 12/10 = 10/20 + 15/20 – 24/20 = 1/20
1/20 = 5/100 = 0,05
Jadi panjang pipa diatas permukaan tanah yaitu 0,05 m. (jawaban a)
9. Ibu mempunyai persediaan 1¾ liter minyak goreng. Kemudian 4/5 liter digunakan untuk
keperluan memasak. Ibu membeli minyak goreng lagi 1 3/5 liter. Persediaan minyak goreng ibu
sekarang adalah …
a. 11/14 liter c. 2¼ liter
b. 1 2/9 liter d. 2 11/20 liter
Pembahasan :
1¾ – 4/5 + 1 3/5 = 7/4 – 4/5 + 8/5
= 35/20 – 16/20 + 32/20
= 51/20 = 2 11/20
jadi persediaan minyak goreng ibu sekarang adalah 2 11/20 liter.
10. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah …
a. 0,25 ; 60% ; 6/12 ; 3/4 ; 0,8
b. 0,25 ; 6/12 ; 60% ; 3/4 ; 0,8
c. 6/12 ; 0,25 ; 60% ; 0,8 ; 3/4
d. 6/12 ; 0,25 ; 60% ; 3/4 ; 0,8
Pembahasan :
Semua pecahan diubah ke bentuk desimal.
60% = 0,6
6/12 = 0,5
3/4 = 0,75
0,8
0,25
Urutan dari yang terkecil adalah 0,25 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,75 ; 0,8 atau 0,25 ; 6/12 ; 60% ; 3/4 ; 0,8.
(jawaban b)

Latihan Soal dan Pembahasan


Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!

1. 20 + 16

Jawab : 20 + 16 = 36

2. 34 – 8

Jawab : 34 – 8 = 26

3. 12 X 6

Jawab : 12 x 6 = 72

4. 72 : 8

Jawab : 72 : 8 = 9

5. 30 + 12 – 8

Jawab : 30 + 12 – 8 = (30 + 12 ) – 8 = 42 – 8 = 34

6. 86 – (-14) + (-18)

Jawab :
86 – (-14) + (-18) = 86 + 14 + (-18) = 100 + (- 18) = 82

7. 370 + (- 27) – 127

Jawab :

370 + (- 27) – 127 = 343 – 127 = 216

Sponsors Link

Perlu diperhatikan, jika menemukan soal bilangan bulat yang terdapat operasi penjumlahan,
pembagian, perkalian atau pengurangan maka operasi yang pertama kita selesaikan adalah
perkaliannya atau pembagiannya. Kemudian kita selesaikan penjumlahan atau pengurangannya.
Dan jika ada perkalian atau pembagian pada tempat bersamaan, maka kerjakan yang letaknya
terlebih dahulu.

8. 28 x (-5) : 7

Jawab :

Kerjakan terlebih dahulu perkalian lalu pembagian

28 x ( -5) : 7 = -140 : 7 = -20

9. -1828 + 2728 – ( – 1083 )

Jawab :

-1828 + 2728 – ( – 1083 ) = 900 – ( -1083 ) = 900 + 1083 = 1983

10. (- 25 x 12 ) : (-(12 x 2 ) )

Jawab :

Lakukan perkalian yang ada pada kurung terlebih dahulu lalu lanjutkan dengan operasi pembagian

(- 25 x 12 ) : (-(12 x 2 ) )

= – 300 : ( -(24))

= -300 : -24 = 12,5

11. -64 : (-8) x 12 : 2

Jawab :

Jika ada perkalian atau pembagian pada tempat bersamaan, maka kerjakan yang letaknya terlebih
dahulu.

-64 : (-8) x 12 : 2
= 8 x 12 : 2

= 96 : 2 = 48

12. 12 x (-10 ) : 6

Jawab :

Sama seperti no 11 kerjakan yang letaknya terlebih dahulu (kerjakan operasi perkalian dahulu)

12 x (-10 ) : 6 = -120 : 6 = -20

13. 20 + 26 : -4 x -5 + 100

Jawab :

Untuk soal no 13, dikarenakan ada operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian dalam satu
soal maka kita kerjakan terlebih dahulu pembagian setelah itu lakukan perkalian dan terakhir
lakukan penjumlahan.

Sponsors Link

Kerjakan terlebih dahulu pembagian (36 : – 4 )

20 + 36 : -4 x -5 + 100

= 20 + ( -9) x -5 + 100

Lalu kerjakan hasil pembagian tersebut dengan operasi perkalian

= 20 + 45 + 100

= 165

14. 55 + 100 : 20 x 5 + 8

Kerjakan dengan langkah-langkah seperti pada soal no 13

55 + 100 : 20 x 5 + 8

= 55 + 5 x 5 + 8

= 55 + 25 + 8

= 88

15. 100 + 9 x -5 + 30 : 3

Kerjakan perkalian terlebih dahulu


100 + 9 x -5 + 30 : 3

= 100 + -45 + 30 : 3

Kemudian kerjakan operasi pembagian (30 : 3 )

= 100 + -45 + 10

= 65

Sponsors Link

16. Pak Tono adalah seorang pedagang kue, ia mempunyai modal awal Rp.1.000.000. Pada hari pertama pak
Tono memperoleh penghasilan Rp.1.500.000 kemudian dia belanja bahan kue lagi Rp.750.000. Berapakah
keuntungan dan sisa uang Pak Tono sekarang?

Jawab :

Keuntungan = 1.500.000 – 1.000.000 = 500.000

Sisa uang Pak Tono = 1.500.000 – 750.000 = 750.000

Jadi keuntungan yang Pak Tono dapatkan yaitu Rp.500.000 dan sisa uang Pak Tono sekarang Rp.750.000

17. Pada tanggal 20 september, suhu di Bandung yaitu 28 derajat celcius sedangkan di Gunung Bromo 14
derajat celcius. Berapakan selisih antara suhu di Bandung dengan di Gunung Bromo ?

Jawab :

28 – 14 = 14

Jadi selisi suhu antara Bandung dengan Gunung bromo yaitu 14 derajat celcius.

18. Sebuah truk pengangkut mangga mengangkut 20 kotak mangga, setiap kotak berisikan 25 mangga. Truk
tersebut akan mengantarkan kepada setiap toko, pada toko pertama ia menurunkan 4 kotak mangga, berapa
sisa mangga yang ada di truk?

Jawab :

Hitung terlebih dahulu jumlah mangga

20 x 25 = 500

4 kotak mangga dikirimkan pada toko pertama

4 x 25 = 100

Maka sisa mangga yang ada ditruk

500 – 100 = 400


Jadi sisa mangga yang ada di truk yaitu 400 buah.

Selain cara diatas bisa langsung dikerjakan secara langsung.

20 x 25 – 4 x 25 = 500 – 100 = 40

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN


BULAT

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT


Contoh soal dan pembahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk Sekolah Dasar kelas 4
(untuk kelas 4 SD) karena pada contoh soal ini hanya menyajikan dasar-dasar penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.

Mengingat cara cepat :


a. Jika penjumlahan bilangan bulat positif dengan negative atau sebaliknya maka hasilnya dikurangkan dan
tandanya(positif/negative) mengikuti tanda angka yang terbesar
Contoh :
-2 + 4 = 2
Penjelasan : 4 – 2 = 2, tandanya mengikuti tanda positif 4 katena angka yang terbesar sehingga hasilnya
adalah 2.
b. Jika kurang bertemu negative maka menjadi tambah.
Contoh :
2 – (-4) = 2 + 4 = 6
c. Jika penjumlahan negating dengan negative maka hasilnya negative dan dijumlahkan.
Contoh :
-2 + (-4) = -6
Penjelasan : hasilnya bertanda negative dan dijumlahkan 2 + 4 = 6, sehingga hasilnya adalah -6
d. Jika mengurangkan positif dan positif, maka bisa dibalik untuk lebih mudah mengerjakannya.
Contoh :
2 – 4 = -4 + 2 = -2
Penjelasan : dibalik sehingga menjadi negative 4 positif 2, yaitu ditulis -4 + 2, kemudian mengikuti aturan
poin a.

1. 5 + 7 – 19 = …
Jawab
5 + 7 – 19 = 12 – 19
= -7
2. 6 + (-8) – 7 = …
Jawab
6 + (-8) – 7 = -2 – 7
= -2 + (-7)
= -9
3. -8 + (-11) – (-7) = …
Jawab
-8 + (-11) – (-7) = -19 – (-7)
= -19 +7
= -12
4. -10 – (-7) + 5 = …
Jawab
-10 – (-7) + 5 = -10 + 7 + 5
= -3 + 5
=2
5. -22 – (-26) + (-19) = …
Jawab
-22 – (-26) + (-19) = -22 + 26 + (-19)
= 4 + (-19)
= -15
6. 21 + (-18) – 13 = …
Jawab
21 + (-18) – 13 = 3 – 13
= 3 + (-13)
= -10
7. -51 + 43 – 20 = …
Jawab
-51 + 43 – 20 = -8 – 20
= -8 + (-20)
= -28
8. -19 + 19 – (-13) = …
Jawab
-19 + 19 – (-13) = 0 – (-13)
= 0 + 13
= 13
9. 19 – (-13) – 26 = …
Jawab
19 – (-13) – 26 = 19 + 13 – 26
= 32 – 26
=6
10. 51 + (-76) – (-47) = …
Jawab
51 + (-76) – (-47) = -25 – (-47)
= -25 + 47
= 22

Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat


Sikana Putri March 30, 2018 Bilangan Bulat

Masih mengenai bilangan bulat, kali ini kita akan mempelajari tentang operasi hitung pada bilangan bulat.
Namun pada artikel ini kita hanya akan fokus pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta sifat-
sifatnya saja.

Pertama, penjumlahan bilangan bulat dan sifat-sifatnya.


Penjumlahan Bilangan Bulat dan Sifat-sifatnya
Bagimanakah cara menjumlahkan bilangan bulat?
Untuk memudahkan dalam pemahaman tentang penjumlahan bilangan bulat bisanya kita dapat menggunakan
bantuan garis bilangan. Dalam oeparasi penjumlahan bilangan bulat, berlaku:
1. Jika kedua bilangan memiliki tanda yang sama (keduanya berupa bilangan positif atau bilangan negatif),
maka:

 jumlahkan kedua bilangan tersebut, dan


 hasilnya diberikan tanda yang sama dengan tanda kedua bilangan.
a + b = (a + b)
-a + b) = -(a + b)
Misalnya:
120 + 200 = 320
-20 + (-50) = -(20 + 50) = -70

2. Jika kedua bilangan berlawanan tanda (positif dan negatif), maka yang harus dilakukan:
 Kurangi bilangan yang memiliki nilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil.
 Kemudian hasilnya, diberikan tanda sesuai dengan bilangan yang bernilai lebih besar.
Misalnya:
25 + (-50) = -(50 - 25) = -25
(-52) + 120 = 120 - 52 = 68

-a + b = -(a - b), jika a > b


-a + b = b - a, jika b > a
a + (-b) = -(b - a), jika a < b

Sifat-sifat Penjumlahan Pada Bilangan Bulat


Ada lima sifat yang harus difahami dalam menjumlahak bilangan bulat. Mari kita bahas satu persatu.

Sifat Komutatif
Sifat komutatif biasanya disebut juga dengan sifat pertukaran. Dimana untuk setiap bilangan bulat a dan b,
maka selalu berlaku:

a+b=b+a

Contoh:
(-7) + 2 = 2 + (-7) = 5
14 + (-6) = -6 + 14 = 20

Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif juga disebut sifat pengelompokan. Untuk setipa bilangan bulat a, b, dan c,maka berlaku:

(a + b) + c = a + (b + c)

Contoh:
(4 + -5)) + 6 = 4 + ((-5) + 6 )
(-6 + 5) + (-9) = -6 + (5 + (-9))

Sifat Tertutup
Hasil dari penjumlahan bilangan bulat selalu bilangan bulat pula. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka
berlaku:

a+b=c

Contoh:

14 + (-6) = 8
Bilangan 14 dan -6 merupakan bilangan bulat. Sedangkan 8 merupakan hasil penjumahannya dan 8 pun juga
bilangan bulat.

Unsur Identitas Pada Penjumlahan


Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Maksudnya, untuk sebarang bilangan bulat ,
apabila ditambah dengan 0 (nol), hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Untuk sebarang bilangan bulat a,
berlaku:

a+0=0+a=a

Contoh:
-14 + 0 = 0 + (-14) = -14
Invers Pada Penjumlahan
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Lawan dari a adalah -a, sedangkan lawan dari -
a adalah a. Untuk setiap bilangan bulat selain 0 (nol) pasti memiliki lawan.

a + (-a) = (-a) + a = 0

Contoh:
7 inversnya -7, dan -15 lawannya 15.

Pengurangan Bilangan Bulat dan Sifat-sifatnya


Pada bilangan bulat, mengurangi dengan suatu bilangan sama artinya dengan menambah dengan lawan dari
pengurangannya. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka berlaku:
a - b = a + (-b)
Dengan kata lain setiap operasi pengurangan dapat diubah menjadi operasi penjumlahan.
Contoh:
70 - 50 = 70 + (-50)
Mengurangi dengan 50 sama artinya dengan menjumlahkan dengan lawan dari 50, yaitu -50
20 - (-5) = 20 + 5
Mengurangi dengan -5, sama artinya dengan menjumlahkan dengan lawan dari -5, yaitu 5

- Sifat komutatif tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat. (p - q ≠ q - p)


- Sifat asosiatif juga tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat. (p - q) - r ≠ p - (q - r)
- Pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup, dikarenakan pengurangan dua bilangan bulat pasti
menghasilkan bilangan bulat pula.

Aturan dalam operasi hitung ini:


1. Apabila bilangan positif ditambah bilangan positif maka hasilnya akan positif
2. Apabila bilangan negatif ditambah bilangan negatif maka hasilnya akan negatif
3. Apabila bilangan positif ditambah bilangan negatif maka hasilnya berbeda-beda:
a. Bila bilangan positif lebih besar dari bilangan negatifnya maka hasilnya masih positif.
b. Bila bilangan positif lebih kecil dari bilangan negatifnya maka hasilnya akan negatif.
4. Apabila bilangan negatif ditambah bilangan positif maka hasilnya berbeda-beda:
a. Bila bilangan negatif lebih kecil dari bilangan positif maka hasilnya akan positif
b. Bila bilangan negatif lebih besar dari bilangan positif maka hasilnya masih negatif

Contoh :

1. 21 + 45 = 66

2. 6 + (-4) = 6 - 4 = 2

3. -34 + (-12) = -(34 + 12) = -46

4. -45 + 34 = -( 45 -34 ) = -11

kerjakan :

1. 123 + 45 =

2. -46 + 89 =

3. -23 + (-43) =

4. 78 + (-79) =
5. 689 + 34 =

6. 45 + (-12) =

7. 89 + 67 =

8. -135 + 98 =

9. 192 + 86 =

10. -12 + 34 =

Penjumlahan Pada Bilangan Bulat


Bisanya d sekolah, kamu akan disuruh mengerjakan operasi penjumlahan bilangan bulat
menggunakan dua cara yaitu dengan bantuan garis bilanmgan dan dengan cara menghitung
langsung.

Marilah kita bahas satu persatu.

Menjumlahkan Menggunakan Garis Bilangan


Dengan garis bilangan, kita akan menggunakan tanda panah ke kiri dan ke kanan dalam
menjumlahkan bilangan bulat. Aturannya adalah sebagai berikut :
a. Tanda panah kekiri = bilangan negatif
b. Tanda panah kekenan = bilangan bulat positif

Marilah kita coba beberapa contoh soal agar kamu lebih paham.
Contoh soal 1
Tentukanlah hasil penjumlahan 3 + 7 menggunakan garis bilangan!

Jawab :
3 dan 7 merupakan bilangan bulat positif, maka kita akan gunakan tanda panah ke kanan. Awal
tanda panah akan kita gunakan titik 0 dan tanda panah 7 dimulai dari ujung tanda panah 3 ke arah
kanan.

Garis bilangannya adalah sebagai berikut.

Hasil penjumlahan 3 + 7 = 10

Contoh Soal 2
Dengan menggunakan garis bilangan, tunjukkanlah hasil penjumlahan dari – 6 + 10 !

Jawab :
-6 bertanda negatif, sehingg arah panahnya adalah ke kiri sebanyak 6 satuan. Setelah itu, dari
ujung panah – 6 ini kita buat lagi panah kekanansebanyak 10 satuan untuk menunjukkan bilangan
10. Hasil penjumlahan adalah seiisih dari kedua tanda panah itu.

Garis bilangannya adalah sebagai berikut!


Dari dua contoh diatas, tentuny kamu sudah paham bukan bagaimana cara menyelesaikan
penjumlahan menngunakan garis bilangan. Jika sudah, silahkan kerjakan soal – soal berikut
sebagai latihan bagi kamu!

Latihan Soal 1
Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah hasil penjumlahan bilangan bulat berikut!
a. 4+6
b. –8+5
c. 6 + (- 9)
d. (-4) + 12
e. (-8) + (-3)

Menjumlahkan Dengan Cara Menghitung Langsung


Biasanya untuk mempermudahkan menghitung, kita sering menggunakan permisalan :
Bilangan negatif = hutang
Bilangan positif = bayar

Jika bilangan yang dijumlahkan memiliki tanda yang sama, maka hasilnya adalah sama dengan
tanda kedua bilangan itu.

Contoh Soal 3:
400 + 350 = . . . .
Karena kedua bilangan bulat diatas bertanda positif, maka hasil penjumlahannya juga positif.
400 + 350 = 750

Contoh Soal 4:
-73 + (-24) = . . . .
Kedua bilangan padapenjumlahan diatas juga memiliki tanda yang sama yaitu negatif, maka hasil
penjumlahannya adalah negatif. Jumlahkan saja angka – angkanya, kemudian hasilnya beri tanda
negatif.
-73 + (-24) = - (73 + 24) = - 97

Tetapi jika tanda kedua bilangan berbeda, maka kamu perlu memperhatikan bilangan mana yang
lebih besar.
Jika angka bilangan positif lebih besar = positif
Jika angka bilangan negatif lebih besar = negatif.

Contoh Soal 5 :
98 + (-123) = . . . .
Dari soal diatas, bilangan negatif ternyata lebih besar dibandingkan positif, maka hasil
penjumlahan diatas adalah negatif. Untuk mengetahui hasil penjumlahan, kurangkan saja bilangan
yang lebih besar dengan bilangan yang lebih kecil.

98 + (-123) = - (123 – 98) = - 25

Contoh Soal 6:
159 + (-34) = (159 – 34) = 125

Nah mudah bukan. Pastinya kamu sudah snagat mengerti dengan pelajaran ini. Agar kamu lebih
memahami materi, kerjakanlah beberapa soal berikut :

Soal latihan 2
Dengan menghitung secara langsung, tentukanlah hasil penjumlahan bilangan berikut ini.
a. 23 + 19
b. (-42) + 27
c. 38 + (-53)
d. (-46) + (-35)
e. (-56) + 47
f. 32 + (-18)
g. (-15) + 62
h. (-27) + (-14) + 75
i. (-34) + 46 + (-28)
j. 68 + (-29) + (-45)

Pengurangan Bilangan Bulat


Untuk pengurangan bilangan bulat, caranya sama persis dengan penjumlahan bilangan bulat. Jadi
disini tidak akan dijelaskan secara mendetail.

Yang perlu kalian ingat adalah beberapa aturan berikut.


a – b = a + (-b)

Contoh Soal 7 :
8 – 6 = 8 + (-6)
Karena bilangan positif lebih besar, maka hasilnya adalah positif.
8 – 6 = 8 + (-6) = 2

Contoh Soal 8:
-14 – 9 = (-14) + (-9)
Karena kedua bilangan adalah negatif, maka hasilnya juga bertanda negatif. Tinggal jumlahkan
angka – angkanya saja.
-14 – 9 = (-14) + (-9) = - (14 + 9) = - 23

Jika dalam pengurangan terdapat pengalian tanda seperti dibawah ini :


a – (- b) = a + b

Contoh Soal 9 :
500 – (- 300) = 500 + 300 = 800

Kalian juga bisa melakukan penghitungan menggunakan garis bilangan. Saya tidak akan berikan
contohnya, karena caranya sama persis dengan penjumlahan.

Setelah kalian paham dengan pengurangan bilangan bulat, kerjakanlah soal – soal berikut ini.

Soal latihan 3
Hitunglah hasil operasi hitung dibawah ini!
a. 9–3
b. 5–8
c. – 13 – 9
d. 16 – (-6)
e. -15 – 9 – 12
f. 33 – 23 – 15
g. – 20 – 17 – (-17)
h. 40 – (-35) – 4

Soal latihan 4
Diketahui suhu di Kota Seoul pada musim dingin adalah – 4 degC, sedangkan suhu di kota Kairo
pada musim panas adalah 48 degC. Hitunglah selisih suhu kedua kota tersebut!

Operasi Hitung Bilangan Bulat & Contohnya (Pembahasan Lengkap)

Kali ini seputarpengetahuan.co.id akan membahas masing-masing dari operasi hitung bilangan
bulat lengkap dengan contoh-contohnya. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak ulasan
berikut.

Operasi Bilangan Bulat

Penjumlahan Bilangan

Pada garis bilangan:

1. Semakin ke kanan, nilai bilangan semakin besar


2. Semakin ke kiri, nilai bilangan semakin kecil.

– a + (-b) = – (a + b)
–a+b = – (a – b)
–a+b =b–a

Contoh 1:
– a + (-b) = – (a + b)
– 7 + (-10) = – (7 + 10) = – 17

Contoh 2:
–a+b = – (a – b)
–8+7 = – (8 – 7) = – 1

Contoh 3:
–a+b =b–a
–3+2 =2–3=–1

Pengurangan

Rumus pengurangan bilangan dalam bilangan bulat yaitu:

a–b = a + (-b)
a – (-b) = a + b

Contoh 1:
a–b = a + (-b)
7–1 = 7 + (-1) = 6

Contoh 2:
a – (-b) = a + b
8 – (-2) = 8 + 2 = 10
Perkalian

Jika p dan q bilangan bulat maka: p x q = pq

p x (-q) = – (p x q) = – pq
(-p) x q = – (p x q) = – pq
(-p) x (-q) =pxq = pq

Contoh 1:
p x (-q) = – (p x q) = – pq
3 x (-2) = – (3 x 2) = -6

Contoh 2:
(-p) x q = – (p x q) = – pq
(-3) x 2 = – (3 x 2) =6

Baca Juga: Kumpulan Topik Materi Trigonometri Terlengkap

Contoh 3:
(-p) x (-q) =pxq = pq
(-3) x (-2) =3x2 =6

Pembagian

p:p=p
p : (-p) = (-p)
– p : p = (-p)
– p : (-p) = p

Contoh 1:
p:p=p
Nilai positif dibagi positif hasilnya positif
10 : 2 = 5

Contoh 2:
p : (-p) = (-p)
nilai positif dibagi dengan negatif hasilnya negatif
15 : -3 = -5

Contoh 3:
– p : p = (-p)
Nilai negatif dibagi dengan positif hasilnya negatif
-16 : 4 = -4

Contoh 4:
– p : (-p) = p
Nilai negative dibagi negatif hasilnya positif
-10 : -2 = 5
Perpangkatan

a2 = a x a (a sebanyak dua faktor)


a3 = a x a xa (a sebanyak tiga faktor)

Misal:

42 = 4 x 4 = 16
33 = 3 x 3 x 3 = 27

Sifat-sifat perpangkatan

 am x an = am+n
Misal: 32 x 33 = 3(2+3) = 35
 am : an = a(m-n)
Misal: 34 : 32 = 3(4-2) = 32
 (am)n = a(mxn)
Misal: (34)2 = 3(4×2) = 38
 Berlaku jika m adalah bilangan ganjil, maka
(-a)m = -(a)m
3
(-4) = -(4)3
= -64

 (a x b)m = am x bm
(2 x 4)2 = 22 x 42
= 4 x 16
= 64

Meski termasuk pelajaran yang mudah dan dasar, pada kenyataannya banyak murid yang
mengalami kesulitan dalam operasi bilngan bulat khususnya yang melibatkan bilangan bulat
negatif. Adakalanya bilangan negatif memang membuat soal menjadi terlihat membingungkan.

Sebenarnya, yang paling penting untuk bisa memahami operasi bilangan bulat kita harus terlebih
dahulu mengatur mindset kita tentang arti dari bilangan bulat negatif.
Selain itu, kita juga harus memahami arti dari operasi pengurangan dan penjumlahan. Tanda
tambah tidak selalu berarti ditambah begitupula tanda kurang tidak selalu berarti dikurangi.
Ada kalanya operasi matematika yang melibatkan pengurangan justru menghasilkan nilai yang
lebih besar karena arti tanda kurang dalam operasi tersebut bukanlah dikurangi.
Cara yang paling mudah dan masuk akal untuk memahami bilangan hulat negatif adalah dengan
menganggap bilangan tersebut sebagai hutang. Jadi, setiap ada bilangan negatif dalam operasi
bilangan bulat misalkanlah bilangan tersebut sebagai hutang anda. Berikut beberapa operasi
bilangan bulat yang harus anda pahami :
Penjumlahan Bilangan Bulat
Berikut ini beberapa konsep penting yang harus anda pahami dalam penjumlahan bilangan bulat :

1. Jika bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat positif, maka hasilnya adalah bilangan bulat
positif.
2. Jika bilangan bulat negatif ditambah bilangan bulat negatif maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif.
3. Jika bilangan bulat positif ditambah dengan bilangan bulat negatif, maka hasilnya tergantung pada
bilangan mana yang angkanya lebih besar. Jika bilangan negatif angkanya lebih besar, maka hasilnya
adalah bilangan negatif. Sebaliknya, jika bilangan positif lebih besar, maka hasilnya adalah bilangan
positif.
Contoh dan Keterangan
 48 + 32 = 80 (Sudah jelas.)
 48 + (-18) = 48 − 18 = 30 (Kamu punya uang 48 untuk membayar hutang 18 maka sisa uang kamu
adalah 30.)
 30 + (-50) = 30 − 50 = -20 (Kamu punya uang 30 sementara hutang kamu 50 maka kamu masih
punya hutang 20 lagi.)
 -60 + 80 = 80 − 60 = 20 (Kamu punya hutang 60 kamu bayar 80 maka sisa uang kamu adalah 20.)
 -40 + 30 = 30 − 40 = -10 (Hutang kamu 40 tapi kamu hanya bayar 30 maka kamu masih punya
hutang 10 lagi.)
 -40 + (-30) = -40 − 30 = -70 (Kamu hutang 40 dan hutang lagi 30 maka hutang kamu menjadi
70.)

Pengurangan Bilangan Bulat


Berikut ini beberapa konsep penting yang harus anda pahami dalam pengurangan bilangan bulat :

1. Jika bilangan bulat negatif dikurang dengan bilangan bulat positif, maka hasilnya adalah bilangan bulat
negatif.
2. Jika bilangan bulat positif dikurang dengan bilangan bulat negatif, maka hasilnya adalah bilangan
positif.
3. Jika bilangan bulat negatif dikurang bilangan bulat negatif, maka hasilnya bergantung pada bilangan
mana yang angkanya lebih besar.
Contoh dan Keterangan

 48 − 30 = 18 (Sudah jelas.)
 30 − 70 = 30 + (-70) =-40 (Kamu punya uang 30 sementara hutang kamu 70, maka kamu masih
berhutang 40.)
 60 − (-30) = 60 + 30 = 90 (Tanda kurang bertemu negatif menjadi tanda positif.)
 -40 − 50 = -40 + (-50) -90 (Kamu punya hutang 40 terus hutang lagi 50 maka hutang kamu menjadi
90.)
 -60 − (-80) = -60 + 80 = 20 (Kamu punya hutang 60 kamu bayar 80 maka sisa uang kamu adalah
20.)

rtikel kali ini mempelajari tentang pengurangan dan penjumlahan bilangan bulat.
Bilangan bulat adalah gabungan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.

Bilangan Positif

Membandingkan Bilangan Bulat


Bilangan bulat ditentukan besar kecilnya melalui garis bilangan.

Semakin ke kanan semakin besar bilangan bulat tersebut.


Contoh Soal:
Salin dan isilah dengan < atau > agar pernyataan di bawah ini bernilai benar!
a. 4 ..... -2 c. -5 ..... -3
b. -4 ..... 2 d. 7 ...... 5
Jawab :

a. Pada garis bilangan, angka 4 terletak di sebelah kanan -2 maka 4 > -2.
b. Angka -4 terletak di sebelah kiri 2 maka -4 < 2.

c. Angka -5 terletak di sebelah kiri -3 maka -5 < -3.

d. Angka 7 terletak di sebelah kanan 5 maka 7 > 5.

Mengurutkan Bilangan Bulat


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada garis bilangan, makin ke kiri makin kecil.
Sedangkan semakin ke kanan semakin besar.

Contoh Soal
Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terkecil. Kemudian, urutkan dari yang terbesar.
a. - 4, -2, 1, 2, 3, -1, -3, 0
b. -11, -5, 1, 7, 4, -8, -2, 10
Jawab:
a. Urutan dari yang terkecil : -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3
Urutan dari yang terbesar : 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, -4

b. Urutan dari yang terkecil : -11, -8, -5, -2, 1, 4, 7, 10


Urutan dari yang terbesar : 10, 7, 4, 1, -2, -5, -8, -11
Untuk lebih memahami, kerjakanlah soal-soal di bawah ini;
1. Gambarlah garis bilangan, kemudian tunjukkan masing-masing pasangan bilangan berikut
dengan noktah!
a. -2 dan 3 d. -1 dan 0
b. -3 dan 1 e. -5 dan 8
c. 5 dan -5 f. -7 dan 6

2. Benar atau salahkah pernyataan berikut?


a. 4 > 1 d. -5 > -8
b. -7 > -1 e. -1 > -6
c. -4 > 0 d. 0 > -5

3. Salin dan sisipkan lambang “<” atau “>” agar kalimat berikut ini bernilai benar !
a. 7 ..... 5 d. -5 ..... -7
b. 0 ..... 4 e. 11 ..... -12
c. -2 ..... 0 f. -16 ..... -18

4. Nyatakan kalimat berikut dengan menggunakan “<” atau “>”!


a. p terletak di kiri q
b. q terletak di kanan 5
c. x terletak di kiri -2
d. y terletak di kanan -8
e. z terletak di antara 4 dan -1
f. x terletak di kiri y dan z terletak di antara x dan y.

5. Buatlah urutan dengan menggunakan tanda “<” !


a. 4, 5, 8
b. 0, -3, 3
c. -4, -6, -2
d. k terletak di antara -2 dan 3
e. l terletak di antara -5 dan 5
f. p terletak di antara q dan r terletak di kanan q

6. Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar sampai terkecil.


a. 12, -2, 13, 15, -1, -8, 18
b. 9, 2, -11, 8, -16, -2, 3

Penjumlahan Bilangan Bulat


Untuk menghitung menggunakan bilangan bulat dengan garis bilangan dilakukan dengan tahapan
berikut:
a) Gerakkan pensil dari 0 ke a, ke kanan atau ke kiri sesuai dengan tanda dari a (positif atau
negatif) dan bergerak maju !
b) Gerakkan pensil dari a sejauh b ke kanan atau ke kiri sesuai tanda b! Angka pada garis
bilangan yang berimpit dengan ujung panah terakhir merupakan hasil dari a + b.

Contoh Soal :
1. Gunakan garis bilangan untuk menentukan hasil penjumlahan -3 + 9 berikut !
2. Gunakan garis bilangan untuk menentukan hasil penjumlahan 6 + (-5) !

Jawab :
a. Untuk menghitung -3 + 9 langkah-langkahnya sebagai berikut.
- Buatlah sebuah garis bilangan.
- Dari angka 0 bergeraklah ke angka -3.
Angka bernilai negatif maka bergerak ke kiri sedangkan angka bernilai positif maka ke kanan

- Dari angka -3 bergeraklah 9 satuan ke kanan sampai ke angka 6.


Karena angka 9 bernilai positif maka ke kanan.

Jadi, -3 + 9 = 6

b. Untuk menghitung 6 + (-5), langkah-langkahnya sebagai berikut!


- Buatlah sebuah garis bilangan.
- Dari angka 0 bergeraklah 6 satuan ke angka 6.

- Dari angka 6 bergeraklah 5 satuan ke kiri sampai pada angka -1!


Karena angka 5 bernilai negatif maka bergerak ke kiri.

Jadi 6 + (-5) = 1

Untuk lebih memahami, kerjakan soal-soal di bawah ini !


1. Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah hasil penjumlahan berikut!
a. 4+ 3 e. -8 + 6
b. 6+ 2 f. 7+ (-1)
c. -5 + 7 g. -10 + 4
d. 7 + (-8) h. -5 + (-4)

2. Tanpa menggunakan alat bantu, hitunglah penjumlahan berikut!


a. 3+ 7 e. 1 + (-7)
b. 6 + (-4) f. -8 + 0
c. 9+ (-4) g. -5 + (-4)
d. 6 + (-6) h. -6 + (-5)

3. Tentukan nilai x agar kalimat-kalimat berikut benar !


a. 2+ x = 5 e. -x + 4 = -5
b. 4+ x = 9 f. 7+ (-x) = 1
c. x+ 6 = 11 g. -x + (-11) = 6
d. -x + 3 = 2 h. -15 + (-x) = 0

4. Suatu daerah suhunya 19oC pada pukul 06.00 dan suhu naik 3oC setiap 4 jam. Berapa
suhunya saat pukul 12.00?

Pengurangan dan Penjumlahan Bilangan Bulat


Sifat-Sifat Penjumlahan pada Bilangan Bulat
A. Sifat Tertutup
Hasil penjumlahan bilangan-bilangan bulat juga merupakan suatu bilangan bulat.
B. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Untuk sembarang bilagan bulat a dan b, berlaku a + b = b + a.
C. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
D. Unsur Identitas
Untuk sembarang bilangan bulat a, berlaku a + 0 = 0 + a = a. 0 adalah unsur identitas (elemen
netral) pada penjumlahan.

Untuk lebih memahami, kerjakanlah soal di bawah ini!


1. a. Isilah titik di bawah ini !
a) x = 4 b) X = 6
y=5 y = -3
x + y = ...... x + y = ......
y + x = ...... y + x = ......

c) x = 8 d) X = -4
y = -5 y=6
x + y = ...... x + y = ......
y + x = ...... y + x = ......

e) x = -9 f) X = -13
y = -11 y = -12
x + y = ...... x + y = ......
y + x = ...... y + x = ......
b. Bandingkan hasil pada x + y dan y + x. Apakah x + y = y + x ?

2. Tentukan hasil penjumlahan berikut !


a. (9 + 4) + 5 dan 9 + (4 + 5)
b. (13 + 6) + 10 dan 13 + (6 + 10)
c. (15 + 7) + (-3) dan 15 + [7 + (-3)]
d. (-3 + 8) + 16 dan -3 +(8 + 16)
e. [10 + (-2)] + 13 dan 10 + [(-2) + 13]
f. [(-2) + (-4)] + (-14) dan (-2) + [(-4) + (-14)]

3. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara yang paling mudah!


a. 4 + 8 + 12 d. 10 (-5) + (-7)
b. 5 + (-5) + 9 e. -16 + 8 +(-12)
c. -13 + 9 + 7 f. -15 + 7 + (-11)

4. Salin dan lengkapilah kalimat matematika berikut agar menjadi benar!


a. 5 + .... = 2 d. -5 + .... = -8
b. 6 + .... = 3 e. .... + 6 = 4
c. -3 + .... = -10 f. .... + 3 = -5

Invers Jumlah atau Lawan Suatu Bilangan


Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a.
Contohnya :
a. 5 inversnya adalah -5
b. 6 inversnya adalah -6
c. 2 inversnya adalah -2

Invers jumlah (lawan) dari -a adalah a.


Contohnya:
a. -4 inversnya adalah 4
b. -3 inversnya adalah 3
c. -7 inversnya adalah 7

Untuk lebih memahami, kerjakanlah soal-soal di bawah ini!


1. Tulislah lawan dari bilangan-bilangan bulat berikut ini!
a. 8 f. -22
b. 10 g. -(+6)
c. -13 h. +(-24)
d. -16 i. +(-26)
e. -19 j. -(-112)

2. Salin dan lengkapilah kalimat matematika berikut ini sehingga menjadi kalimat yang benar!
a. 9+ ...... = 0
b. -12 + ...... = 0
c. .....+ (-14) = 0
d. ..... + (-17) = 0
e. ...... + (-21) = 0
f. -37 + ...... = 0
g. -43 + ...... = 0
h. 57 + (-57) = ......
i. -73 + 73 = ......

3. Tentukan nilai m agar kalimat matematika berikut menjadi benar !


a. m+ 12 = 0
b. -15 + n = 0
c. n+ (-10) = 0
d. n+ (-18) = 0
e. n+ (-9) + (-1) = 0
f. -17 + (-8) + m = 0

Pengurangan Bilangan Bulat


Cara pengurangan dengan garis bilangan.
1. Gunakan garis bilangan untuk menentukan pengurangan 6 – 8.
Untuk menentukan hasil 6 – 8, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Buatlah garis bilangan.
b. Dari angka 0 bergeraklah ke angka 6.

c. Dari angka 6 bergeraklah 8 satuan ke kiri sampai pada angka -2.


Jika bernilai positif maka ke kiri sedangkan bernilai negatif ke kanan.
Cara kerjanya berlawaan dengan penjumlahan.

Dan karena bernilai positif yaitu 8 maka ke kiri

Jadi, 6 - 8 = -2

2. Gunakan garis bilangan untuk menentukan hasil dari -3 - (-6).


Untuk menghitung -3 - (-6), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Buatlah garis bilangan.
b. Dari angka 0 bergeraklah ke angka -3

c. Karena lawan dari -6 adalah 6 maka dari -3 bergeraklah 6 satuan ke kanan sampai dengan
3.
Jadi, -3 - (-6) = 3

Dari dua contoh di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.


Untuk a dan b bilangan bulat berlaku:
1. a - (b) = a + (-b);
2. a - (-b) = a + b (lawan dari -b adalah b, atau sebaliknya).

Untuk lebih memahami, kerjakanlah soal-soal di bawah ini;


1. Hitunglah nilai operasi berikut ini!
a. 9 - 12 + 7 d. 16 -(-8) + (-6)
b. 6 - 10 - 14 e. 36 -(-17) + (-10)
c. 8 + 6 - (-10) f. -43 - 20 -(-37)

2. Jika a = 4, b = 5, dan c = 6, tentukan hasil operasi hitung berikut!


a. a+ b d. b - c
b. a+ c e. a+ b - c
c. a - b f. a - b + c

3. Satu jam yang lalu suhu udara suatu tempat adalah -5oC. Berapa suhu udara di tempat itu
sekarang?

4. Suhu di tempat penyimpanan daging adalah -20oC dan suhu di tempat penyimpanan ikan -
12oC. Tentukan perbedaan suhu tempat penyimpanan daging dan ikan.

5. Sebuah gedung pertemuan mula-mula dapat menampung 1.550 orang. Setelah diadakan
beberapa perbaikan, gedung tersebut dapat menampung 1.725 orang. Berapa peningkatan daya
tampung gedung tersebut?

6. Suhu kamar sebuah hotel yang menggunakan AC adalah 18oC. Di ruang tempat penyimpanan
ikan suhunya 22oC di bawah suhu kamar hotel tersebut. Berapakah suhu di ruang penyimpanan
ikan?

7. Ashna mendapatkan uang dari ibunya Rp.35.000,00. Dia menghasilkan Rp.16.000,00 untuk
membeli buku dan alat tulis. Berapa rupiah uang yang tersisa?

8. Pada pukul 18.00 suhu suatu tempat 22oC. Ketika Rafi mengecek pada pukul 22.00 suhu telah
turun 4oC. Berapa suhu tempat tersebut ketika Rafi mengeceknya?

9. Sherly menyelam sampai kedalaman 13,5 meter saat penyeleman pertama. Saat penyelaman
kedua, dia sampai pada kedalaman 22,4 meter. Berapa perbedaan kedalaman penyelaman
pertama dan penyelaman kedua Sherly?

Dulu, ketika masih di bangku sekolahan..


kita di perkenalkan dengan bilangan positif dan negatif
bahwa sebelum 0 ada -1, -2, -3, -4 dan seterusnya
penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan positif memiliki aturan tersendiri
contoh :
(-) dengan (-) hasilnya (+) positif
(-) dengan (+) hasilnya (-) negatif
(+) dengan (-) hasilnya (-) negatif
(+) dengan (+) hasilnya (+) positif
ada cara mudah untuk mengingat aturan tersebut
bagaimana?

asumsikan bilangan (+) dan (-) itu dengan bilangan ganjil genap
pembaca tentu tak asing lagi dengan bilangan ganjil genap, karena relatif lebih mudah
mengenalinya
Angka 1,,3,5,7 adalah bilangan ganjil (tak habis dibagi dua)
Angka 2,4,6,8 adalah bilangan genap (habis di bagi dua)

seterusnya,
bilangan (-) kita asumsikan bilangan ganjil
bilangan (+) sebagai bilangan genap

So?
1. Angka genap, ditambah berapa pun angka genap, hasilnya pasti genap.
artinya (+) dengan (+) hasilnya (+) positif
2. Angka genap ditambah dengan angka ganjil, hasilnya pasti ganjil
artinya
(-) dengan (+) hasilnya (-) negatif
(+) dengan (-) hasilnya (-) negatif
3. Angka ganjil, ditambah dengan berapa pun angka ganjil, hasilnya pasti genap
artinya
(-) dengan (-) hasilnya (+) positif

Update:
Meskipun sudah dijelaskan di comment, tapi untuk tidak menyesatkan pembaca artikel ini saya

revisi lagi

Untuk penambahan dan pengurangan bilangan ganjio dan genap


Hasil akhir pada proses penambahan dan pengurangan bilangan ganjil dan genap, apakah bernilai
negatif (-) atau positif (+) tergantung angka yang lebih besar.
klw yang lebih besar (+), maka hasil akhir akan (+),
klw yang lebih besar (-), maka hasil akhir negatif.

cth :

penambahan 1:
(+5) + (-2) = (+3), ada tiga tanda disini
(+), (+), (-2).
kita tinggalkan dulu (+5).
(+) dan (-2) adalah bilangan (+) dan (-)
sesuai aturan bilangan (+) dan (-) maka hasilnya (-)
genap dan ganjil = ganjil
berarti, (+) dan (-2) = (-2)
sekarang kita kembali lagi ke penjumlahan awal
(5) (-2)
angka 5 adalah angka yang lebih besar. jadi, angka hasil penjumlahan akan mengikut angka 5,
yaitu positif (+)
karna (+5) (-2) = (+3)

pengurangan 1 :
(+5) – (-2) = (+7), tiga tanda, (+5), (-), (-2).
kita tinggalkan dulu (+5).
(-) dan (-2) adalah 2 bilangan (-)
aturan (-) (-) adalah (+)
ganjil ganjil = genap
jadi, (-) (-2) = (+2)
kembali ke awal
(+5) (+2)
angka yang lebih besar adalah (5), tanda (+)
maka hasil nya juga akan positif
(+5) (+2) = (+7)

coba kita lihat angka yang lebih besar negatif

penambahan 2
(+2) + (- 3) = (-1). 3 tanda, (+), (+), (-)
kita tinggalkan dulu (+2)
(+) dan (-3) = (-3) berlaku hukum (+) (-) = (-)
bilangan genap + ganjil = ganjil
kembali keawal
(+2) (-3)
angka yang lebih besar adalah 3, tanda (-), maka hasil akhir akan mengikut negatif (-)
(+2) (-3) = (-1)

pengurangan 2
(-2) – (-1) = (-1). 3 tanda, (-), (-), (-)
seperti sebelumnya, tinggalkan angka (-2) yang pertama
– (-1) adalah 2 tanda negatif.
aturan (-) (-)= (+). ganjil ganjil = genap.
hasilya (+1)
(-2) (+1), angka yang lebih besar adalah (-2), tanda negatif.
maka hasil akhir (-)
(-2) + 1 = (-1)

Contoh Soal 1.
Tentukan hasil dari (16 : 2) + (–5 × 2) –(–3)!
(UN 2010)

Penyelesaian:
Ingat kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
(16 : 2) + (–5 × 2) –(–3)
= 8 + (–10) –(–3)
= 8 –10 + 3
=1
Jadi, (16 : 2) + (–5 × 2) –(–3) = 1

Contoh Soal 2
Tentukan hasil dari:
a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9
b. (–9) – 6 × (–72) : 16 – 20
c. 168 : ((17 – 24) × (–19 + 15))
d. 360 : (15 + ((27 – 32) × (–9 + 16)))
e. 420 : (–7) + 70 – 30 × (–8) + 15
f. 13 × (140 : (–7)) + (–2) × 19
Iklan

Penyelesaian:
a. Ingat kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu
45 + 56 × 48 – 216 : 9
= 45 + (56 × 48) – (216 : 9)
= 45 + 2688 – 24
= 2709

b. Sama seperti soal 1a, kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu, karena
perkalian dan pembagian sama-sama kuat maka kerjakan dari kiri yakni perkalian dulu baru
kemudian pembagian:
(–9) – 6 × (–72) : 16 – 20
= (–9) – (6 × (–72)) : 16 – 20
= (–9) – (–432) : 16 – 20
= (–9) – (–432 : 16) – 20
= (–9) – (–27) – 20
= (–9) + 27 – 20
=–2

c. Ingat kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu dan mulai dari kiri:
168 : ((17 – 24) × (–19 + 15))
= 168 : ((– 7) × (–4))
= 168 : 28
=6

d. Sama seperti soal 1c, kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
360 : (15 + ((27 – 32) × (–9 + 16)))
= 360 : (15 + (– 5 × 7))
= 360 : (15 + (– 35))
= 360 : (– 20)
= –18

e. Ingat kerjakan yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu, karena perkalian dan
pembagian sama-sama kuat maka kerjakan yang ada di kiri terlebih dahulu:
420 : (–7) + 70 – 30 × (–8) + 15
= (420 : (–7)) + 70 – (30 × (–8)) + 15
= –60 + 70 – (–240) + 15
= –60 + 70 + 240 + 15
= 265
Ingat** bahwa –(–240) = 240 atau –(–240) = + 240

f. Sama seperti soal 1d, kerjakan yang ada dalam kurung terlebih dahulu, maka:
13 × (140 : (–7)) + (–2) × 19
= 13 × (–20) + (–2) × 19
= (13 × (–20)) + ((–2) × 19)
= (–260) + (–38)
= –298
Sebelum membahas mengenai contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat, saya akan
menjelaskan apa itu operasi hitung campuran? Apa itu bilangan bulat? Operasi hitung campuran
ialah tahap penyelesaian perhitungan yang tersusun oleh penjumlahan, perkalian, pengurangan
dan pembagian. Kemudian bilangan bulat ialah jenis bilangan Matematika yang terdiri dari
bilangan negatif dan bilangan cacah.

Bilangan Negatif = {-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, ...}
Bilangan Cacah = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ...}
Maka akan menghasilkan Bilangan Bulat = {... -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ...}
Baca juga : Tabel Trigonometri Sudut Sudut Istimewa

Operasi hitung campuran bilangan bulat memiliki beberapa peraturan pengerjaan yang meliputi :
1. Pengoperasian bilangan yang didalam kurung harus didahulukan.
2. Untuk pengerjakan penjumlahan dan pengurangan harus didahulukan yang
disebelah kiri dulu karena keduanya sama kuat.
3. Untuk pengerjakan perkalian dan pembagian harus didahulukan yang disebelah kiri
dulu karena keduanya sama kuat.
4. Untuk operasi hitung perkalian/pembagian lebih kuat dibandingkan
penjumlahan/pengurangan, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu ialah operasi
perkalian/pembagian.

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat


Dalam soal operasi hitung campuran bilangan bulat sering menggunakan tanda penjumlahan
maupun pengurangan. Namun untuk operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
harus mematuhi aturan pengerjaannya. Berikut aturan pengerjakan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat:
 Apabila kedua bilangan memiliki tanda sama, maka hasil tanda penjumlahannya sama dengan tanda
pada kedua bilangan tadi.
 Apabila kedua bilangan memiliki tanda sama, maka hasil bilangannya sama dengan penjumlahan
dua bilangan tadi.
 Apabila kedua bilangan memiliki tanda berbeda, maka hasil tanda penjumlahannya sama dengan
tanda bilangan terbesarnya.
 Apabila kedua bilangan memiliki tanda berbeda, maka hasil bilangannya selisih antara bilangan
terbesar dengan bilangan kecilnya.
Dengan kata lain,

(+)... + (+)... = (+)...


(-)... + (-)... = (-)... akan menjadi (-)... - ... = (-)...
(+)... + (-)... = (+/-)... , tandanya tergantung bilangan paling besarnya.
(+)... - (+) ... = (+)...
(-)... - (-)... = (+/-)... akan menjadi (-)... + ... = (+/-)... , tandanya tergantung bilangan terbesarnya.

Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat


Selanjutnya terdapat operasi hitung campuran bilangan bulat berupa perkalian dan pembagian.
Untuk perkalian bilangan bulat hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun untuk
perkalian bilangan bulat memiliki ketentuan tanda yakni :
(+) x (+) = (+)
(+) x (-) = (-)
(-) x (+) = (-)
(-) x (-) = (+)
Baca juga : Cara Membaca Angka Romawi (Jumlah Karakter, Cara Penulisan, dan Contoh)

Kemudian untuk pembagian bilangan bulat juga memiliki ketentuan tanda yakni :
(+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)

Untuk lebih memahami mengenai operasi hitung campuran bilangan bulat diatas. Saya akan
menyajikan beberapa contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat sebagai berikut :

1. -10 + 63 : (-7)
= -10 + (-9)
= -19
2. 3 x -6 + 8
= -18 + 8
= -10

3. Berapa hasil penghitungan dari -20 + 15 -(-6) ?


-20 + 15 -(-6)
= -20 + 15 + 6
= -20 + 21
=1

4. 30 - 54 : 2
= 30 - 27
=3

5. 11 x (-3) + (-12)
= -33 + (-12)
= -45

6. 25 x (512 : 16)
= 25 x 32
= 800

7. 24 +(-2) x 30
= 24 +(-60)
= -36

8. 729 : 9 + 400
= 81 +400
= 481
Baca juga : 1 Hektar Berapa Meter Persegi? Berikut Penjelasan Selengkapnya

9. 1.250 - 216 x (-4)


= 1.250 - (-864)
= 1.250 + 864
= 2.114

10. 2 x 800 + 750 - (512 : (-8))


= 1.600 + 750 - (-64)
= 1.600 + 750 + 64
= 2.350 + 64
= 2.414

Contoh soal operasi hitung campuran bilangan bulat lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Kota Meksiko memiliki suhu udara 7° C. Jika di Amerika suhu udaranya 12° C lebih rendah
dibandingkan kota Meksiko. Maka berapa suhu udara di kota Amerika ?

Pembahasan:
Suhu Meksiko = 7° C
Suhu Amerika = -12° C dari kota Meksiko
Suhu Amerika = 7 - 12 = -4° C
Jadi suhu di kota Amerika ialah -4° C.
2. Di sebuah kota suhu disiang hari mencapai 35° C. Ketika dimalam hari suhu udaranya berubah
menjadi 25° C. Maka perbedaan antara suhu udara disiang hari dengan malam hari dikota
tersebut ialah...

Pembahasan:
Kita tinggal kurangkan antara bilangan yang besar dengan yang kecil
Perbedaan suhunya = 35 - 25 = 10° C
Tentukanlah hasil dari operasi hitung campuran berikut ini.

a. 24 + 56 × 42 – 384 : 12

b. 28 × (364 + 2.875) : (9.756 – 9.742)

c. 80 : ((11 – 7) × (−4))

d. (−8 + 5) × (36 : (6 – 9))

Penyelesaian:

a. 24 + 56 × 42 – 384 : 12

= 24 + (56 × 42) – (384 : 12)

= 24 + 2.352 – 32

= 2.344

b. 28 × (364 + 2.875) : (9.756 – 9.742)

= 28 × 3.239 : 14

= 90.692 : 14

= 6.478

c. 80 : ((11 – 7) × (−4))

= 80 : (4 × (−4))

= 80 : (−16)

= −5

d. (−8 + 5) × (36 : (6 – 9))

= −3 × (36 : (–3))

= −3 × (–12)

= 36
Agar pemahaman kalian tentang penerapan konsep operasi hitung campuran bilangan bulat lebih matang,
silahkan kalian pelajari 10 contoh soal dan pembahasannya berikut ini.

Tentukan nilai dari operasi hitung berikut.

a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9

b. 15.762 : 37 – 512 + 96 × 72

c. 19 × 27 + 5.202 : 15 – 269

d. (–9) – 6 × (−72) : 16 – 20

e. (8.742 – 9.756) × 36 : (4.356 – 4.360)

f. 168 : ((17 – 24) × (−19 + 15))

g. 24 × (240 : ((−36 + 40) × (−23 + 17))

h. 360 : (15 + ((27 – 32) × (−9 + 16)))

i. 420 : (−7) + 70 – 30 × (−8) + 15

j. 13 × (140 : (−7)) + (−2) × 19

Penyelesaian:

a. 45 + 56 × 48 – 216 : 9

= 45 + (56 × 48) – (216 : 9)

= 45 + 2.688 – 24

= 2.733 – 24

= 2.709

b. 15.762 : 37 – 512 + 96 × 72

= (15.762 : 37) – 512 + (96 × 72)

= 426 – 512 + 6.912

= −86 + 6.912

= 6.826

c. 19 × 27 + 5.202 : 15 – 269

= (19 × 27) + (5.205 : 15) – 269

= 513 + 347 – 269


= 860 – 269

= 591

d. (–9) – 6 × (−72) : 16 – 20

= (–9) – ((6 × (−72)) : 16))) – 20

= (–9) – (−432 : 16) – 20

= (–9) – (−27) – 20

= –2

e. (8.742 – 9.756) × 36 : (4.356 – 4.360)

= –1.014 × 36 : (−4)

= –36.504 : (−4)

= 9.126

f. 168 : ((17 – 24) × (−19 + 15))

= 168 : ((–7) × (−4))

= 168 : 28

=6

g. 24 × (240 : ((−36 + 40) × (−23 + 17))

= 24 × (240 : ((4) × (−6))

= 24 × (240 : (−24))

= 24 × (−10)

= −240

h. 360 : (15 + ((27 – 32) × (−9 + 16)))

= 360 : (15 + ((–5) × (7)))

= 360 : (15 + (–35))


= 360 : (–20)

= –18

i. 420 : (−7) + 70 – 30 × (−8) + 15

= (420 : (−7)) + 70 – (30 × (−8)) + 15

= (−60) + 70 – (−240) + 15

= 10 – (−240) + 15

= 250 + 15

= 265

j. 13 × (140 : (−7)) + (−2) × 19

= 13 × (140 : (−7)) + ((−2) × 19))

= 13 × (−20) + (−38)

= (−260) + (−38)

= −298

1. Suhu di daerah Padang Pasir pada Malam hari adalah -100C. Pada siang harinya suhunya menjadi 450C.
Perbedaan suhu di Padang Pasir antara Malam hari dan siang hari adalah...

Jawaban :

Jadi, Perbedaan suhunya adalah 550C.

2. Pada ulangan Matematika Tika menjawab 30 pertanyaan dengan benar, 6 pertanyaan salah dan 4
pertanyaan tidak dijawab. Jika untuk setiap pertanyaan yang benar nilainya 5, pertanyaan yang salah nilainya
-2 serta yang tidak dijawab nilainya -1, maka jumlah seluruh nilai yang didapat tika adalah...

Jawaban :

(30 x 5) + (6 x (-2)) + (4 x (-1)) = (150) + (-12) + (-4)


= 150 – 12 – 4
= 134
Jadi, Nilai yang didapat Tika adalah 134.

3. Sebuah pesawat terbang berada di ketinggian 35.000 kaki diatas permukaan laut. Kemudian
menurunkan ketinggiannya sebesar 17.000 kaki. beberapa saat kemudian pesawat tersebut menaikan
ketinggiannya sebesar 7.500 kaki dari ketinggian sebelumnya. Berada di ketinggian berapakah pesawat
terbang terbang tersebut sekarang ...
Jawaban :

35.000 – 17.000 + 7.500 = 18.000 + 7.500


= 25.500
Jadi, Ketinggian Pesawat sekarang adalah 25.500 kaki
4. 82 : (16 : 4) – 32 x 5 – (15 x 3) = ...

Jawaban :

82 : (16 : 4) – 32 x 5 – (15 x 3) = 64 : (4) – 9 x 5 – (45)


= 16 – 45 – 45
= -74
Contoh Soal 1
Sebuah kantor berlantai 20 mempunyai 3 lantai berada di bawah tanah. Seorang karyawan mula-
mula berada di lantai 2 kantor itu. Karena ada suatu keperluan, ia turun 4 lantai, kemudian naik 6
lantai. Di lantai berapakah karyawan itu sekarang berada?

Penyelesaian:
Misalkan, jika naik kita beri tanda positif (+) dan jika turun kita beri tanda negatif (–), maka
karyawan itu sekarang berada di:
=> 2 + (–4) + 6 = 4
Jadi, sekarang karyawan itu berada di lantai 4

Contoh Soal 2
Dalam suatu ujian, penilaian ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.
– Jawaban benar diberikan nilai 3.
– Jawaban salah diberikan nilai –1.
– Untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0.
Dari 100 soal, seorang peserta menjawab 95 soal dan 78 di antaranya dijawab dengan benar.
Tentukan nilai yang diperoleh peserta tersebut.

Penyelesaian:
Sebelum mencari nilai peserta maka kita harus tentukan terlebih dahulu berapa soal yang belum
terjawab dan berapa soal yang dijawab salah, yakni:
Soal tidak dijawab = 100 – 95 = 5
Soal dijawab salah = 95 – 78 = 17
Maka nilai peserta tersebut adalah:
Nilai = 78 × 3 + 5 × 0 + 17 × (–1)
Nilai = 234 + 0 –17
Nilai = 217
Jadi nilai yang diperoleh peserta tersebut adalah 217

Contoh Soal 3
Jumlah tiga bilangan bulat berurutan diketahui –12. Tentukan bilangan-bilangan itu.

Penyelesaian:
Misalkan ketiga bilangan bulat itu adalah (x – 1), x, dan (x + 1), maka:
–12 = (x – 1) + x + (x + 1)
–12 = 3x
x = –12/3
x = –4
substitusi nilai x = –4, maka:
x1 = x – 1 = –4 – 1 = –5
x2 = x = –4
x3 = x + 1 = –4 + 1 = –3
Jadi, ketiga bilangan tersebut adalah –5, –4 dan –3

Contoh Soal 4
Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 100, dan dalam permainan tersebut
dimungkinkan seorang pemain memperoleh nilai negatif. Untuk 6 kali bermain seorang pemain
memperoleh nilai berturut-turut –75, 80, –40, 50, 90, dan –35. Hitunglah jumlah nilai pemain
tersebut.

Penyelesaian:
Jumlah Nilai = –75 + 80 + (–40) + 50 + 90 + (–35)
Jumlah Nilai = –75 + 80 –40 + 50 + 90 –35
Jumlah Nilai = 70
Jadi, jumlah nilai pemain tersebut adalah 70
Soal Cerita 1:

Santi membeli selusin gelas dengan harga Rp17.000,00 per gelas. Kemudian ia membeli 19 gelas lagi
dengan harga Rp34.000,00 per gelas. Berapakah uang yang harus dibayarkan untuk gelas-gelas tersebut?

Penyelesaian:

Satu lusin gelas = 12 gelas

Uang yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut.

⇒ 12 × 17.000 + 19 × 34.000

⇒ 12 × 17.000 + 19 × 2 × 17.000

⇒ 17.000 × (12 + 19 × 2)

⇒ 17.000 × (12 + 38)

⇒ 17.000 × 50

⇒ 850.000

Dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar Santi adalah Rp850.000.

Soal Cerita 2:

Enam orang guru memenangkan lomba karya ilmiah. Jumlah hadiah yang mereka terima adalah
Rp45.000.000,00. Masing-masing akan mendapat bagian yang sama setelah dikurangi pajak sebesar 15%.
Berapakah besar bagian masing-masing guru?

Penyelesaian:

Sebelum dibagi sama besar, uang tersebut harus dikurangi sebesar 15% atau 15/100 × 45.000.000 =
6.750.000 sehingga uang yang akan dibagi adalah 45.000.000 – 6.750.000 = 38.250.000. Bagian masing-
masing adalah Rp38.250.000,00 ÷ 6 = Rp6.375.000,00. Dengan demikian, urutan operasi penyelesaian
masalah tersebut adalah sebagai berikut.

⇒ (45.000.000 – (15/100 × 45.000.000)) ÷ 6

⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6

⇒ (45.000.000 – 6.750.000) ÷ 6
⇒ 38.250.000 ÷ 6

⇒ 6.375.000

Soal Cerita 3:

Ali membeli 36 bola dengan harga Rp21.000,00 per buah dan bola yang lain sebanyak 32 buah dengan
harga masing-masing Rp42.000,00 per buah. Berapakah uang yang harus dibayar Ali untuk bola-bola
tersebut?

Penyelesaian:

Harga 36 bola = 21.000 × 36 = 756.000

Harga 32 bola = 42.000 × 32 = 1.344.000

Total uang yang harus dibayarkan:

⇒ 756.000 + 1.344.000

⇒ 2.100.000

Dengan demikian, uang yang harus dibayar Ali adalah Rp2.100.000,00.

Soal Cerita 4:

Diketahui aturan dari tes masuk ke suatu SMP adalah jawaban benar diberi nilai 4, jawaban yang salah
diberi nilai −2, dan tidak menjawab diberi nilai 0. Jumlah seluruh soal adalah 50.

a. Berapakah nilai tertinggi yang dapat diperoleh?

b. Berapakah nilai terendah yang dapat diperoleh?

c. Berapakah jumlah soal-soal yang dijawab benar jika diketahui nilai yang diperoleh 40 dan sepuluh soal
tidak dijawab.

Penyelesaian:

a. Nilai tertinggi

Nilai tertinggi diperoleh jika 50 soal dapat dijawab dengan benar, sehingga nilai yang didapat adalah
sebagai berikut.

⇒ 50 × skor jawaban benar

⇒ 50 × 4

⇒ 200

b. Nilai terendah

Nilai terendah diperoleh jika jawaban dari 50 soal adalah salah semua, sehingga nilai yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
⇒ 50 × skor jawaban salah

⇒ 50 × (−2)

⇒ −100

c. Jumlah soal yang terjawab benar

Jumlah soal = 50

Soal tidak terjawab = 10

Sisa soal = 50 – 10 = 40

Dari sisa 40 soal diperoleh skor 40, jadi ada soal yang terjawab benar dan salah. Misalkan jumlah soal yang
terjawab benar sebanyak b dan jumlah soal yang terjawab salah sebanyak s. Dengan demikian:

Jumlah soal benar + jumlah soal salah = sisa soal

⇒ b + s = 40

⇒ s = 40 – b ………. Pers. (1)

Nilai jawaban benar + nilai jawaban salah = total nilai yang diperoleh

⇒ (b × 4) + (s × (−2)) = 40

⇒ 4b + (−2s) = 40

⇒ 4b − 2s = 40 ………. Pers. (2)

Subtitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2)

⇒ 4b − 2s = 40

⇒ 4b − 2(40 – b) = 40

⇒ 4b – 80 + 2b = 40

⇒ 6b – 80 = 40

⇒ 6b = 40 + 80

⇒ 6b = 120

⇒ b = 120/6

⇒ b = 20

Dengan demikian, jumlah soal yang dijawab benar sebanyak 20 soal.

Soal Cerita 5:

Pada percobaan fisika, seorang siswa melakukan pengukuran suhu pada sebongkah es. Suhu es tersebut
mula-mula –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Berapakah kenaikan suhu
es tersebut hingga menjadi air?

Penyelesaian:
Suhu es mula-mula adalah –5oC. Setelah dipanaskan, es berubah menjadi air yang bersuhu 3oC. Artinya,
suhu es mengalami kenaikan, yaitu selisih suhu terakhir dengan suhu mula-mula. Misalkan kenaikan suhu
es tersebut = t, maka kondisi ini dapat dituliskan sebagai t = 3 – (–5) = 8. Jadi, suhu es naik 8oC hingga
berubah menjadi air.

Soal Cerita 6:
Baca Juga:

Sebuah kantor berlantai 20 mempunyai 3 lantai berada di bawah tanah. Seorang karyawan mula-mula
berada di lantai 2 kantor itu. Karena ada suatu keperluan, ia turun 4 lantai, kemudian naik 6 lantai. Di lantai
berapakah karyawan itu sekarang berada?

Penyelesaian:

Kantor memiliki 20 lantai di mana 3 lantai di bawah tanah. Itu artinya ada 17 lantai di atas tanah. Lantai di
atas tanah dimulai dari lantai 1, lantai 2, lantai 3 dan seterusnya. Sementara 3 lantai di bawah tanah kita
misalkan bertanda negatif, dimulai dari lantai –1, lantai –2, dan lantai –3 (di mulai dari atas ke bawah).
Untuk kasus seperti ini, apabila naik lantai berarti dijumlah sedangkan apabila turun lantai berarti dikurang.

■ Mulai-mula karyawan berada di lantai 2, kemudian ia turun 4 lantai, maka saat ini ia berada di lantai 2 – 4
= –3 (lantai paling bawah).

■ Kemudian karyawan naik lagi 6 lantai, sehingga posisi dia sekarang adalah di lantai –3 + 6 = 3.

Dengan demikian, sekarang karyawan berada di lantai 3.

Soal Cerita 7:

Jumlah tiga bilangan bulat berurutan diketahui −12. Tentukan bilangan-bilangan itu.

Penyelesaian:

3 buah bilangan berurutan berarti antara bilanga pertama dan kedua memiliki selisih satu dan antara
bilangan pertama dengan bilangan ketiga memiliki selisih dua. Misalkan bilangan pertama adalah n, maka
bilangan kedua dan ketiga adalah n + 1 dan n + 2. Apabila jumlah ketiga bilangan berurutan tersebut
adalah −12, maka bilangan itu dapat dicari dengan cara berikut.

Bilangan pertama + bilangan kedua + bilangan ketiga = −12

⇒ (n) + (n + 1) + (n + 2) = −12

⇒ n + n + n + 1 + 2 = −12

⇒ 3n + 3 = −12

⇒ 3n = −12 – 3

⇒ 3n = –15

⇒ n = –15/3

⇒ n = –5
Bilangan pertama = n = –5

Bilangan kedua = n + 1 = –5 + 1 = –4

Bilangan ketiga = n + 2 = –5 + 2 = –3

Dengan demikian, bilangan-bilangan itu adalah –5, –4, dan –3.

Soal Cerita 8:

Sebuah bak mandi berbentuk kubus tanpa tutup mempunyai panjang rusuk 1,3 m. tentukanlah volume bak
mandi tersebut. (Volume kubus = a3 dan a = rusuk kubus)

Penyelesaian:

Misalkan panjang rusuk bak mandi = a m = 1,3 m

Berarti volume bak mandi tersebut adalah sebagai berikut.

Volume = a3 = a × a × a

⇒ 1,3 m × 1,3 m × 1,3 m

⇒ 2,197 m3

Jadi, volume (isi) bak mandi tersebut adalah 2,197 m3.

Soal Cerita 9:

Nina mempunyai sebuah kotak perhiasan yang berbentuk kubus. Panjang rusuk kubus tersebut 18 cm.
Hitunglah volume (isi) kotak perhiasan tersebut!

Penyelesaian:

Misalkan panjang rusuk kotak perhiasan = a cm = 18 cm

Berarti volume kotak tersebut adalah sebagai berikut.

Volume = a3 = a × a × a

⇒ 18 cm × 18 cm × 18 cm

⇒ 5.832 cm3

Jadi, volume (isi) kotak perhiasan tersebut adalah 5.832 cm3.

Soal Cerita 10:

Sebuah bilangan jika dikalikan dengan lawannya kemudian dibagi dengan –18, hasilnya adalah bilangan
prima yang kurang dari 3. Tentukanlah bilangan-bilangan itu!

Penyelesaian:
Bilangan prima yang kurang dari 3 adalah 2. Misalkan bilangan yang dimaksud adalah m. Jika bilangan
tersebut dikalikan dengan lawannya (lawan dari m = –m) kemudian dibagi dengan –18 hasilnya 2. Maka
bentuk operasi hitungnya adalah sebagai berikut.

(Bilangan m × lawan bilangan m)/(–18) = 2

⇒ (m × (–m))/(–18) = 2

⇒ (–m2)/(–18) = 2

⇒ –m2 = 2 × (–18)

⇒ –m2 = –36

⇒ m2 = 36

⇒ m2 = 62

⇒m=6

Jadi, bilangan yang dimaksud adalah 6.

Soal Cerita 11:

Ivan ingin membeli sebuah mainan tetapi uangnya belum cukup. Mulai esok harinya Ivan menabung
sebanyak Rp5.000,00 tiap hari, setelah 25 hari uang Ivan menjadi Rp225.000,00. Berapakah uang Ivan mula-
mula?

Penyelesaian:

Total uang Ivan = 225.000

Hasil tabungan selama 25 hari = 5.000 × 25 = 125.000

Maka uang mula-mula Ivan adalah sebagai berikut.

Uang mula-mula = Total uang – Hasil tabungan

⇒ 225.000 – 125.000

⇒ 100.000

Dengan demikian, yang Ivan mula-mula adalah Rp100.000,00.

Soal Cerita 12:

Dalam suatu ujian, penilaian ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.

■ Jawaban benar diberikan nilai 3.

■ Jawaban salah diberikan nilai –1.

■ Untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0.


Dari 100 soal, seorang peserta menjawab 95 soal dan 78 di antaranya dijawab dengan benar. Tentukan nilai
yang diperoleh peserta tersebut.

Penyelesaian:

Dari 100 soal menjawab 98 soal dan 78 terjawab benar, berarti:

Jumlah soal yang terjawab benar = 78

Jumlah soal yang terjawab salah = 98 – 78 = 20

Jumlah soal yang tidak terjawab = 2 (bisa kita abaikan karena nilainya nol)

Maka nilai yang diperoleh peserta tersebut adalah sebagai berikut.

Total nilai = (jumlah jawaban benar × 3) + (jumlah jawaban salah × (−1))

⇒ (78 × 3) + (20 × (−1))

⇒ 234 + (−20)

⇒ 214

Dengan demikian, nilai yang diperoleh peserta terseb

berikut 7 soal materi bilangan bulat dilengkapi kunci jawabannya


1. Hasil dari 21 : (3 – 10) + 4 × (–2) = …
A. –11 C. 5
B. –5 D. 11

Kunci Jawaban: A
21 : (3 – 10) + 4 × (–2)
= 21 : – 7 – 8
=–3–8
= – 11

2. Hasil dari 28 + 7 × (–5) adalah ….


A. –175 C. –7
B. –63 D. 7

Kunci Jawaban: C
28 + 7 × (–5)
= 28 – 35
=–7

3. Hasil dari –12 + 20 × 4 – (–6) : 3 = ...


A. 110 C. 34
B. 70 D. 30

Kunci Jawaban: B
–12 + 20 × 4 – (–6) : 3
= –12 + 80 + 6 : 3
= 68 + 2
= 70

4. Hasil dari 14 + (18: (–3)) – ((–2) × 3)


adalah….
A. –4 C. 14
B. 2 D. 42
Kunci Jawaban: C
14 + (18: (–3)) – ((–2) × 3)
= 14 – 6 – (–6)
=8+6
= 14
5. Nilai n yang memenuhi (12 + 8) + (–3n) = –22 adalah…
A. 14 C. –13
B. 13 D. –14

Kunci Jawaban: A
(12 + 8) + (–3n) = –22
20 – 3n = – 22
– 3n = – 22 – 20
– 3n = – 42
n = –3/–42 = 14
6. 72 – (520 : 8) = …
A. 9 C. 7
B. 8 D. 6

Kunci Jawaban: C
72 – (520 : 8) = 72 - 65
=7

7. Suhu mula-mula suatu ruangan adalah 250° C. Ruangan tersebut akan digunakan untuk
menyimpan ikan sehinga suhunya diturunkan menjadi –30° C. Besar perubahan suhu pada
ruangan tersebut adalah ....
A. –280° C C. 220° C
B. –220° C D. 280° C

Kunci Jawaban: C
Perubahan suhu = 25°C – (–3°C)
= 25°C + 3°C
= 28°C
selamat berlatih ya adik-adik semoga bisa membantu. happy matematika

Untuk lebih jelasnya simak gambar tabel bilangan pangkat dua dasar, bilangan kuadrat, akar
pangkat dua dan hasil akar pangkat dua seperti di bawah ini ...
Jika dijabarkan lebih terperinci, maka bilangan pangkat dua dan bilangan kuadrat dasar seperti di
bawah ini :

12 =1 x 1 = 1
22 =2 x 2 = 4
32 =3 x 3 = 9
42 =4 x 4 = 16
52 =5 x 5 = 25
62 =6 x 6 = 36
72 =7 x 7 = 49
82 =8 x 8 = 64
92 =9 x 9 = 81
102 =10 x 10 = 100

Bilangan yang di dapat dari hasil perkalian berulang sebanyak dua kali disebut bilangan kuadrat.
Dan apabila bilangan kuadrat itu di akarkan dengan akar pangkat dua maka hasilnya adalah
bilangan yang dipakai pada perkalian berulang tadi. Contoh akar pangkat dua dari 64 adalah 8.

Dan inilah yang harus dihafal


12 = 1
22 = 4
32 = 9
42 = 16
52 = 25
62 = 36
72 = 49
82 = 64
92 = 81
102 = 100

Mencari Akar Pangkat Dua pada Bilangan Besar


Bilangan kuadrat adalah bilangan yang sudah baku. Angka paling belakang pasti 1, 4, 5, 6, 9 atau
0. Sekarang kita akan mencari akar pangkat dua jika bilangan kuadratnya lebih dari 100. Adakah
cara mudah untuk mencarinya? Jawabnya, jelas ada dan sangat mudah karena kita tidak harus
menghitung. Kita hanya melihat angka satuan dari bilangan pangkat dua dan angka satuan
bilangan kuadrat serta pasangannya.
Karena cara mencari akar pangkat dua ini menggunakan trik khusus, maka kita pisahkan angka
satuan dan pasangannya menjadi dua yaitu angka kecil dan angka besar. Angka kecil yaitu angka
satuan dan pasangannya yang kurang dari 5. Sedangkan angka besar adalah angka satuan dan
pasangannya yang lebih dari 5

Angka kecil
Angka satuan 1 pasangannya adalah 1
Angka satuan 2 pasangannya adalah 4
Angka satuan 3 pasangannya adalah 9
Angka satuan 4 pasangannya adalah 6
Angka satuan 5 pasangannya adalah 5

Angka besar
Angka satuan 6 pasangannya adalah 6
Angka satuan 7 pasangannya adalah 9
Angka satuan 8 pasangannya adalah 4
Angka satuan 9 pasangannya adalah 1
Angka satuan 0 pasangannya adalah 0

Setelah mengetahui angka satuan dan pasangannya, kita bisa melihat ada angka pasangan yang
sama yaitu 1, 4, 6, dan 9 dari angka kecil dan angka besar.

Nah, untuk mencari akar pangkat dua dari bilangan kuadrat di atas 100, kita gunakan trik jitu yaitu
dengan memasang-masangkan bilangan pangkat dua dan satuan bilangan kuadrat. Dan langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
• Pisahkan 2 angka dari belakang/ kanan.
• Cari bilangan pangkat 2 yang bilangan kuadratnya kurang atau sama dengan bilangan di
depannya/kirinya.
• Abaikan 2 angka yang dipisahkan tadi. Lihat satuan bilangan kuadrat (angka paling belakang)
kemudian cari pasangannya.

Catatan penting
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada bilangan kuadrat, angka paling belakang pasti 1, 4, 5,
6, 9 atau 0. Angka paling belakang ini yang harus diperhatikan juga lalu cari pasangannya.

Pada bilangan kuadrat,


Jika angka belakang 1 berarti pasangannya bisa 1, bisa 9
Jika angka belakang 4 berarti pasangannya bisa 2, bisa 8
Jika angka belakang 5 berarti pasangannya 5
Jika angka belakang 6 berarti pasangannya bisa 4, bisa 6
Jika angka belakang 9 berarti pasangannya bisa 3, bisa 7
Jika angka belakang 0 berarti pasangannya 0

Nah, untuk memilih pasangan yang tepat untuk angka belakang, maka kita harus memperhatikan
hasil pengurangan bilangan depan.

Jika sisa pengurangan lebih kecil dari hasil akar pangkat dua maka gunakan angka satuan dan
pasangannya (angka kecil). Namun jika sisa pengurangan lebih besar atau sama dari hasil akar
pangkat dua maka gunakan angka satuan dan pasangannya (angka besar).

Contoh Soal
Disini saya ambil contoh angka kuadrat yang memiliki angka belakang (satuan) yang sama.
a. Tentukan √1936
Jadi √1936 = 44

b. Tentukan √4356

Jadi √4356 = 66

c. Tentukan √6561
Jadi √6561 = 81

d. Tentukan √9801

Jadi √9801 = 99

Bagaimana? Masih belum jelaskah? Kalau dirasa masih belum jelas berarti kita harus kembali ke
cara lama yang biasanya diajarkan di sekolah yaitu dengan pembagian yang mirip dengan
porogapit. Pada cara ini, kita harus memprediksi dan mencari angka kembar untuk perkalian yang
hasilnya harus sama persis dengan hasil pengurangan.
Sebenarnya ada juga cara mencari akar pangkat dua yaitu dengan pohon faktor. Namun
menurut saya, mencari akar pangkat dua dengan pohon faktor kurang efektif karena terlalu
lama dan percayalah, pasti bikin tangan kalian kriting jika yang dicari adalah bilangan
kuadrat ribuan. Pohon faktor itu cocoknya ya untuk mencari FPB dan KPK. Cara Menghitung
Akar Pangkat 2

Cara menghitung akar kuadrat lebih mudah dari akar pangkat 3, 4 ataupun 5. Sebenarnya ada
beberapa cara untuk menyelesaikan soal akar pangkat 2. Salah satunya adalah sebagai berikut.

Cara Pertama

Contoh, kita akan mencari hasil dari √2209. Maka cara menghitungnya adalah:

 Lihat 1 digit angka terakhir pada soal tersebut. Dalam contoh ini angka terakhirnya adalah
9. Maka akar dari bilangan tersebut kemungkinan adalah 3 atau 7 (3×3= 9 atau 7×7 = 49).
Untuk memudahkan Anda, silakan simak tabel di bawah:
Angka Kuadrat Angka terakhir akarnya

…1 1 atau 9
…4 2 atau 8

…5 hanya 5

…6 4 atau 6

…9 3 atau 7

…0 hanya 0

 Langkah berikutnya lihat bilangan paling depan sebanyak jumlah digit bilangan dikurangi 2.
Cara ini khusus untuk angka di atas 100. Berdasarkan contoh, terdapat 4 digit angka, maka
4-2 = 2. Dengan begitu kita cermati 2 digit paling depan, yakni 22.
 Rumus akar pangkat dua selanjutnya adalah dengan mencari bilangan kuadrat tepat di
bawah bilangan di atas. Contohnya tadi kita ketahui bahwa dua digit di depan adalah 22.
Bilangan kuadrat yang tepat di bawahnya adalah 16 yang bila di akar hasilnya 4.
 Gabung dengan bilangan yang ditemukan pada langkah pertama tadi. Maka hasil dari
√2209 kalau tidak 47 bisa jadi 43. Tinggal kita kuadratkan dua angka tersebut dan cari tahu
mana yang tepat. Dalam hal ini yang tepat adalah 47.

Bila dijabarkan lebih jelas, seperti ini cara pengerjaannya:

Cara Kedua

Cara selanjutnya juga hanya berlaku untuk angka di atas 100. Pada rumus akar kuadrat ini, yang
perlu kita lakukan adalah dengan memisahkan angka satuan dan pasangannya menjadi dua, yaitu
angka kecil dan angka besar.

Angka kecil adalah angka satuan dan pasangannya yang kurang dari 5. Sementara angka besar
adalah angka satuan dan pasangannya yang lebih dari 5. Silakan simak daftar berikut ini:

Angka kecil

 Angka satuan 1 pasangannya adalah 1


 Angka satuan 2 pasangannya adalah 4
 Angka satuan 3 pasangannya adalah 9
 Angka satuan 4 pasangannya adalah 6
 Angka satuan 5 pasangannya adalah 5

Angka besar

 Angka satuan 6 pasangannya adalah 6


 Angka satuan 7 pasangannya adalah 9
 Angka satuan 8 pasangannya adalah 4
 Angka satuan 9 pasangannya adalah 1
 Angka satuan 0 pasangannya adalah 0
Berdasarkan daftar di atas, kita ketahui bahwa ada beberapa angka yang pasangannya sama.
Yaitu 1, 4, 6 dan 9 dari angka kecil dan angka besar. Pasangan dalam cara menghitung akar
kuadrat ini bisa dibolak-balik. Contoh angka 9 pasangannya 1 dan angka 1 maka pasangannya
juga 9.

Cara mencari akar kuadrat bisa dijabarkan sebagai berikut:

1. Pisahkan 2 angka dari belakang/kanan.


2. Cari bilangan pangkat dua yang bilangan kuadratnya kurang atau sama dengan bilangan di
depan atau kirinya.
3. Abaikan 2 angka yang dipisahkan tadi. Lihat satuan bilangan kuadrat (angka yang berada
paling belakang) lalu cari pasangannya.

Sebagai catatan, bila sisa pengurangan lebih kecil dari hasil akar pangkat dua, maka pakai angka
satuan dan pasangannya (angka kecil). Akan tetapi bila sisa pengurangan lebih besar dari hasil
akar pangkat dua, maka dipakai angka satuan dan pasangannya (angka besar). Supaya lebih
paham Anda bisa menyimak contoh soal berikut.

 Contoh Soal 1

Pada contoh soal pertama, kita akan mencari hasil dari √1936. Penyelesaiannya adalah:

Berdasarkan perhitungan di atas, bisa kita ketahui bahwa hasil dari √1936 = 44.

 Contoh Soal 2

Untuk contoh kedua, kita cari hasil dari √4356. Cara menghitung akar pangkat 2 berdasarkan
contoh ini adalah:
Cara Menghitung Akar Pangkat 3

Berikutnya kita akan membahas mengenai cara menghitung akar pangkat tiga. Pangkat tiga suatu
bilangan bulat adalah suatu bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian bilangan bulat tersebut
dengan dirinya sendiri sebanyak 3 kali.

Bukan persoalan sukar bila angka yang diakar pangkat tiga tidak lebih dari 1000. Mengapa
demikian? Sebab untuk angka tersebut kita masih bisa menghafalnya. Berikut adalah patokannya
yang bisa Anda ingat:

Sama halnya seperti cara menghitung akar kuadrat, mencari akar pangkat 3 ada beberapa
metode. Yang tercepat tentu saja dengan kalkulator. Hanya saja dalam suatu kasus, seperti pada
ujian kita tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator. Dengan kata lain kita harus
menghitungnya secara manual.

Cara Pertama

Untuk cara manual tidak terlalu susah. Anda bisa berpatokan pada daftar berikut ini:
 Contoh Soal 1
Kita akan mencari hasil 3√1728. Cara menyelesaikan soal ini adalah:
1. Satuan dari bilangan 1728 adalah 8. Angka 8 adalah satuan dari 2^3. Maka satuan
dari 3√1728 adalah 2. Untuk mengetahui puluhannya, perhatikan bilangan setelah 3 angka
dari belakang, yakni 1. Sesudah itu cari bilangan yang jika dipangkatkan dengan tiga
hasilnya kurang dari sama dengan 1. Maka hasilnya adalah 1, karena 1^3 sama dengan 1.
2. Jadi puluhan dari 3√1728 adalah 1 dan hasilnya adalah 12.
Baca Juga : Cara Menghitung Standar Deviasi
 Contoh Soal 2
Cara lain juga bisa dengan cara ini. Contohnya kita mencari 3√216. Untuk contoh soal ini cara
menghitungnya bisa seperti berikut:

Cara Kedua

Untuk akar pangkat tiga yang bilangan kubiknya lebihdari 1000, kita bisa memanfaatkan cara lain.
Silakan simak daftar di bawah ini:

 Angka satuan 1 pasangannya 1


 Angka satuan 2 pasangannya 8
 Angka satuan 3 pasangannya 7
 Angka satuan 4 pasangannya 4
 Angka satuan 5 pasangannya 5
 Angka satuan 6 pasangannya 6
 Angka satuan 7 pasangannya 3
 Angka satuan 8 pasangannya 2
 Angka satuan 9 pasangannya 9
 Angka satuan 0 pasangannya 0

Langkah menghitung akar pangkat tiga adalah:

1. Pisahkan 3 angka dari belakang/kanan.


2. Cari bilangan pangkat 3 yang bilangan kubiknya kurang atau sama dengan bilangan di
depannya atau kirinya.
3. Abaikan tiga angka yang dipisahkan tadi. Lihat satuan bilangan kubik (angka paling
belakang) lalu cari pasangannya.
 Contoh Soal 1
Cari hasil dari 3√6.859. Penyelesaiannya berdasarkan cara ini adalah seperti berikut:

 Contoh Soal 2
Kita akan mencari hasil dari 3√54.872. Cara menghitungnya adalah:
Dalam mencari KPK dan FPB diperlukan hal tentang bilangan prima dan juga faktorisasi prima, apa
sih maksud dari kedua kata tersebut.

Bilangan Prima adalah bilangan yang mungkin tidak asing lagi di telinga kamu yaitu bilangan asli
yang hanya memiliki dua faktor yaitu bilangan itu sendiri dan 1, yang termasuk bilangan prima
adalah {2, 3, 5, 7, 11, . . .}

Faktorisasi prima adalah penguraian bilangan menjadi perkalian faktor-faktor prima. Nah, untuk
melakukan faktorisasi prima ini kamu memrlukan pohon faktor.

Contoh:
Faktor prima dari 100 , buatlah pohon faktornya

sebentarsaja.com

Didapat dari bilang 100 ( 2 x 2 x 2 x 5 = 2³ x 5 ), jadi faktor prima dari 100 adalah 2³ x 5

Cara Mencari KPK dan FPB

Cara Mencari FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)

Faktor persekutuan terbesar atau yang biasa disebut seabgai FPB ini merupakan bilangan besar
bulat positif yang dapat dibagi habis pada kedua bilangan tersebut. Ada beberapa metode untuk
mencari FPB yaitu, Faktor Persekutuan, Faktorisasi Prima, dan Tabel.

1. Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan ataupun lebih dan FPB itu sendiri
adalah nilai yang paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.

Contoh:
Carilah FPB dari 4, 8, dan 12

Penyelesaian:

Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}


Faktor dari 8 adalah = {1 , 2, 4, 8}
Faktor dari 12 adalah = {1, 2, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4

2. Faktorisasi Prima
Pada cara ini kamu dapat mengambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil
dari 2 atau lebih bilangan.

Contoh:
a. Carilah FPB dari 4, 8, dan 12

Penyelesaian:

Buatlah pohon faktornya,

Sehingga faktor dari 4, 8, dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2²= 4

Maka FPB dari 4, 8, dan 12 adalah 4.

b. Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30


 2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat dalam faktorisasi prima pada
kedua pohon faktor.
 Pangkat terendah dari 2 adalah 1.
 Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
 Makan FPB = 2 x 5 = 10
c. Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60

2 dan 3 adalah bilangan prima yang memiliki kesamaan faktorisasi prima dari kedua pohon faktor,
dimana pangkat terendah dari kedua adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB
dari kedua bilangan tersebut adalah 2² x 3 = 12

3. Tabel
Cara tabel cukup mudah yaitu hanya dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan
bilangan prima.

a. Tentukan FPB dari bilangan 21 dan 35

21 35

3 7 5
5 7 1

7 1 1

FPB = 3

b. Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54

36 54

2 18 27

2 9 27

3 3 9

3 1 3

3 1 1

FPB = 2 X 3 X 3= 2 X 32 = 18
Pada contoh a karena bilangan 3 saja yang dapat dibagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3.
Pada contoh b hanya diberi huruf tebal yang dapat dibagi habis pada bilangan atasnya saja.

c. Tentukan FPB dari bilangan 75, 105 dan 120

75 105 120

2 75 105

2 75 105

2 75 105

3 25 35
5 5 7

5 1 7

7 1 1

FPB = 3 X 5 = 15

Cara Mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)

Kelipatan Persekutuan Terkecil atau yang biasa dikenal di dunia pendidikan ialah KPK dari dua
bilangan yang merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi oleh kedua bilangan
tersebut. Dalam mencari nilai KPK dari bilangan kamu dapat menggunakan beberapa metode
diantaranya kelipatan persekutuan, faktorisasi prima, dan menggunakan tabel.

1. Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua bilangan ataupun lebih. KPK adalah
nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 ataupun lebih bilangan.

Contoh:
Carilah KPK dari 4 dan 8

Penyelesaian,
Kelipatan 4 adalah = { 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, …}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, …}
Kelipatan persekutuannya adalah 8, 26, 24, 32, … (Kelipatan yang sama dari 4 dan 8)

Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPK dari 4 dan 8 adalah = 8

2. Faktorisasi Prima
Hal yang dapat kamu lakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu kamu
dapat mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambillah nilai yang paling
terbesar, apabila keduanya sama maka ambil salah satunya.

Contoh:
Carilah KPK 8, 12, dam 30

Penyelesaian,
Buat pohon faktornya
 Faktor 2 yang terbesar adalah 2³
 Faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30 ambil salah satunya saja yaitu 3
 Faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
Sehingga dapat diketahui bahwa KPK dari 8, 12, 30 adalah 2³ x 3 x 5 = 120

3 Tabel

Hampir sama dengan mencari FPB, pada hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama.

Contoh:
a. Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40

16

2 8

2 4

2 2
2 1

5 1

KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5

= 24 X 5 = 80

b. Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25

10 15 25

2 5 15

3 5 5

5 1 1

5 1 1

KPK = 2 X 3 X 5 X 5

= 2 X 3 X 52 = 150

Contoh Soal Cerita:

1. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Cecep berenang 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 februari 2012, nah kapan
ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang kedua kalinya?

Penyelesaian,

Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5


Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 2² x 5

KPK dari 10, 15, dan 20 = 2² x 3 x 5 = 60 (alikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang paling
besar). Jadi mereka akan sama-sama akan berenang setiap 60 hari sekali. Mereka akan sama-sama
berenang untuk yang keduakalinya pada tanggal 20 Februari + 60 hari = 20 April. Ingatlah bulan
Februari pada tahun kabisar adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisar 28 hari (Tahun 2012 adalah
tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
2. Bu Aminah memiliki 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salah akan dimasukkan ke dalam plastik
dengan jumlah yang sama.

Pertanyaan:

a. Berapa jumlah plastik yang diperlukan?


b. Berapa banyak jeruk dan salah pada masing-masing plastik?

Penyelesaian:

Faktorisasi prima dari 20 = 2² x 5


Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5

FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 (kalikan faktor yang sama, apabila sama ambil yang terkecil).

a. Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik


b. Jumlah jeruk pada setiap plastik 20/10 = 2 jeruk, jumlah pada salah pada setiap plastik 30/10 = 3
salak.

3. Pak Andi mendapat giliran ronda tiap 4 hari sekali. Pak Henri mendapat giliran ronda setiap 6
hari sekali. Sedangkan pak Acay mendapat giliran ronda setiap 8 hari sekali. Setiap berapa hari
mereka akan ronda bersama-sama? Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2008,
tanggal berapakah mereka ronda bersama-sama lagi?

Penyelesaian:

KPK dari 4, 6, dan 8

4 6 8

2 2 3 4

2 1 3 2

2 1 3 1

3 1 1 1

KPK dari 4, 6, dan 8 = 2X2X2X3

= 23 X 3
= 8 X 3
= 24

Faktorisasi Prima

Sebelum belajar mencari nilai FPB dan KPK, akan diulas terlebih dahulu cara mencari faktorisasi
prima dari suatu bilangan. Pada pembahasan kali ini, bilangan yang akan dicari faktorisasi
primanya adalah 72. Simak cara mencari faktorisasi prima dari bilangan 72 yang akan diberikan di
bawah.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diperoleh faktorisasi prima dari bilangan 72 adalah

Berikutnya akan diulas cara mencari FPB dan KPK dan cara cepatnya. Simak penjelasan lebih
lanjut pada uraian materi di bawah.

Mencari FPB dan KPK dengan Cara Runut

Dalam pembahasan di sini, akan diberikan cara umum untuk menentukan nilai FPB dari tiga
bilangan. Misalnya, bilangan yang akan dicari nilai FPB nya adalah 24, 81, dan 108. Langkah
pertama, kita akan menentukan faktorisasi prima dari ketiga bilangan tersebut.

Faktorisasi prima dari 24:


Sehingga,

Faktorisasi prima dari 81:

Sehingga,

Faktorisasi prima dari 108:


Daftar faktorisasi ketiga bilangan prima ditulis ulang seperti berikut ini.

Nilai FPB diperoleh dari perkalian semua faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil.

Nilai KPK diperoleh dari perkalian semua faktor prima dengan pangkat terbesar.

Demikianlah cara mencari FPB dan KPK dengan cara runut. Selanjutnya, sobat idschool akan
menyimak cara cepat menentukan FPB dan KPK, yaitu cara petak sawah.

Mencari FPB dan KPK dengan Cara Cepat (Cara Petak Sawah)

Sebelumnya, sudah diuraikan cara menentukan FPB dan KPK dengan cara runut. Melalui
pembahasan di sini akan diuraikan cara menentukan FPB dan KPK dengan cara cepat, yaitu cara
petak sawah. Agar dapat membadingkan hasilnya, akan dicari nilai FPB dan KPK untuk tiga
bilangan yang telah dicari nilai FPB dan KPK sebelumnya, yaitu 24, 81, dan 108.

Mencari FPB dengan cara petak sawah diperoleh dengan membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai FPB nya dengan bilangan prima, biasanya dimulai dari yang terkecil. Prosesnya
berhenti ketika tidak ada bilangan prima lagi yang dapat membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai FPB nya. Hasil FPB nya adalah perkalian bilangan prima yang dapat membagi
habis bilangan-bilangan yang akan dicari nilai FPB nya. Perhatikan cara mencari nilai FBP untuk
bilangan 24, 81, dan 108 di bawah.

Diperoleh hasil FPB dari 24, 81, dan 108 adalah 3.

Mencari KPK dengan cara petak sawah diperoleh dengan membagi habis bilangan-bilangan yang
akan dicari nilai KPK nya dengan bilangan prima, biasanya dimulai dari yang terkecil. Jika ada
bilangan yang tidak bisa dibagi habis oleh suatu bilangan prima maka nilainya tetap. Prosesnya
berakhir ketika hasil akhir semuanya adalah 1 (satu). Perhatikan cara mencari nilai KPK untuk
bilangan 24, 81, dan 108 di bawah.

Diperoleh hasil KPK dari 24, 81, dan 108 adalah 648.

Nilai FPB dan KPK dengan cara faktorisasi prima dan petak sawah adalah sama, bukan?
Selanjutnya akan diberikan contoh soal penerapan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis soal ini sering keluar dalam ujian nasional. Jadi, simak contoh soal FPB dan KPK yang
diberikan di bawah.
Baca Juga: Rumus Luas Lingkaran

Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh Soal FPB dan KPK 1


Toko Sembako dikunjungi pemasok telur setiap 8 hari sekali, pemasok sabun setiap 15 hari sekali,
dan pemasok mie setiap 30 hari sekali. Jika tanggal 2 November 2014 ketiga pemasok datang
bersama, maka mereka akan datang bersama lagi pada tanggal ….

A. 4 Maret 2015
B. 3 Maret 2015
C. 2 Maret 2015
D. 1 Maret 2015

Pembahasan:

Langkah pertama adalah mencari nilai KPK dari 8, 15, dan 30. Akan digunakan cara petak sawah.

Mencari tanggal 120 hari setelah 2 November 2014. Proses perhitungan maju setelah 2 November
2014 sejumlah 120 hari adalah sebagai berikut.
Jadi, ketiga pemasok datang bersama lagi pada tanggal 2 Maret 2015.

Jawaban: C

Contoh Soal FPB dan KPK 2


Ibu membeli 4 lusin pensil dan 3 lusin buku gambar. Ibu akan membagi pensil dan buku gambar
kepada sejumlah anak paling banyak secara merata. Banyak pensil yang akan diterima setiap
anak adalah ….

A. 6
B. 5
C. 4
D. 3

Pembahasan:
Banyaknya pensil = 4 lusin = 4 x 12 buah = 48 buah pensil.

Banyaknya buku gambar = 3 lusin = 3 x 12 = 36 buah buku gambar.

Mencari nilai FPB dari 48 dan 36:

Kesimpulannya, pensil dan buku gambar akan dibagikan kepada 12 anak. Banyaknya pensil yang
diperoleh setiap anak adalah

Jawaban: D

Cara Mencari KPK dan FPB


 Cara1 Dengan Pohon Faktor
KPK adalah akronim dari Kelipatan Persekutuan Terkecil yaitu dua bilangan yang termasuk ke dalam
bilangan positif terkecil. Salah satu ciri-ciri dari bilangan yang termasuk ke dalam bilangan KPK adalah,
bilangan tersebut bisa habis dibagi oleh bilangan itu sendiri. Untuk mencari KPK dengan menggunakan
faktorisasi prima adalah dengan mengalikan seluruh bilangan faktor tersebut dengan pangkat terbesar.

Langsung saja

Contoh soal
o Carilah KPK dan FPB dari bilangan 20 dan 12
Maka hal yang perlu Anda lakukan adalah membuat pohon faktornya terlebih dahulu, yaitu sepeti pada
gambar dibawah :
Cara Mencari KPK dan FPB
Bagilah bilangan tersebut dengan bilangan prima, dan terus lakukan pembagian hingga hasil akhir yang
tersisa adalah bilangan prima yang tidak dapat dibagi. Baru setelah itu Anda bisa menentukan nilai KPK.
Untuk memudahkan, pertama-tama Anda perlu menuliskan faktorisasi prima dari pohon faktor di atas.

Maka didapat Faktorisasi prima

20 = 22 x 5
12 = 22 x 3
Nah, untuk mencari nilai KPK Anda tinggal mengalikan semua bilangan, dan apabila ada bilangan yang
sama maka carilah pangkat yang lebih banyak atau besar. Jadi, KPK dari angka 20 dan 12 adalah:

KPK = 22 x 5 x 3= 60
Dan setelah Anda tahu cara mudah mencari KPK, kini saatnya belajar tentang rumus mencari FPB. FPB
adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu dua bilangan bulat positif terbesar. Dua bilangan
terbesar tersebut dapat membagi habis bilangan itu sendiri.

Mencari FPB caranya ambil bilangan yang sama dengan pangkat yang kecil kemudian dikalikan
20 = 22 x 5
12 = 22 x 3
pada contoh ini angka yang sama dengan pangkat terkecil 22, jadi
FPB = 22 = 4
Jadi FPB dari angka 20 dan 12 adalah 4.

 Cara ke-2 Mencari KPK


Cara kedua mencari KPK yaitu kita buat bilangan kelipatannya sampai menemukan angka yang sama dan
terkecil
o Carilah KPK dari bilangan 20 dan 12
Kelipatan 20 = 20, 40, 60, 80
Kelipatan 12 = 12, 24, 36, 48, 60, 70
kelipatan yg sama dan terkecil adalah 60

Jadi PK dari bilangan 20 dan 12 adalah 60

 Cara 2 Mencari FPB


Cara kedua ini yaitu kita mencari faktor-faktornya kemudian ambil yang sama dan terbesar.
o Carilah FPB dari bilangan 20 dan 12
Faktor 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
Faktor yang sama dan terbesar adalah 4

Jadi FPB dari bilangan 20 dan 12 adalah 4

Dari kedua cara tersebut maka didapat hasil yang sama, silahkan sobat Belajar MTK pilih cara mana yang
paling mudah.

Contoh lagi :

 Carilah KPK dan FPB dari bilangan 9 dan 15 dengan pohon faktor
Buat pohon faktor seperti gambar dibawah ini

Pohon Faktor
maka akan didapat Faktorisasi prima sebagai berikut :

9 = 32
15 = 3 x 5
Maka, untuk mencari KPK dengan pohon faktor yaitu kalikan semua faktorisasi prima dari dua bilangan
tersebut, jika ada yang sama maka ambil dengan pangkat terbesar yaitu :

KPK = 32 x 5 = 45
Sedangkan untuk FPB kita kalikan yang sama namun dengan pangkat terkecil, maka

9 = 32
15 = 3 x 5
FPB = 3

Catatan Cara Pohon Faktor : Apabila kedua bilangan yg akan dicari FPB nya tidak memiliki faktorisasi
prima yang sama dan juga apabila salah satu atau kedua bilangan hanya bisa dibagi oleh bilangan 1 dan
bilangan itu sendiri maka nilai FPBnya adalah 1
FPB
Faktor Persekutuan Terbesar atau yang familiar disebut sebagai FPB dari dua bilangan
merupakan bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut.
Terdapat beberapa metode untuk mencari FPB, yaitu :
1. Menggunakan Faktor Persekutuan

Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih dan FPB itu sendiri
adalah nilai paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih itu.

Contoh:

carilah FPB dari 4, 8 dan 12?

Penyelesaian :

Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}


Faktor dari 8 adalah = {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah= {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4
2. Menggunakan Faktorisasi Prima

Pada cara ini kita ambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya ambil yang terkecil dari 2 atau
lebih bilangan.

Contoh:

a. carilah FPB dari 4, 8 dan 12?

Penyelesaian :

buatlah pohon faktornya

sehingga faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil adalah 2² = 4
Maka FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4
b.Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30

 2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua pohon
faktor.
 Pangkat terendah dari 2 adalah 1.
 Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
 Maka FPB = 2 X 5 = 10
c.Tentukan FPB dari bilangan 48 dan 60

2 dan 3 merupakan bilangan primayang sama terdapat faktorisasi prima dari kedua pohon faktor,
dimana pangkat terendah dari 2 adalah 2 dan pangkat terendah dari 3 adalah 1 sehingga FPB dari
kedua bilangan tersebut yaitu 2².3=12

3. Menggunakan Tabel

Cara tabel ini yaitu dengan membagi bilangan yang dicari menggunakan bilangan prima.

contoh :

a. Tentukan FPB dari bilangan 21 dan 35

21 35

3 7 5

5 7 1

7 1 1

FPB = 3

b. Tentukan FPB dari bilangan 36 dan 54

36 54

2 18 27

2 9 27

3 3 9

3 1 3

3 1 1

FPB = 2 X 3 X 3= 2 X 32 = 18
Untuk contoh a karena hanya bilangan 3 saja yang bisa membagi habis 21 dan 35 maka FPB = 3
Untuk contoh b hanya yang diberi huruf tebal yang bisa bagi habis bilangan di atasnya saja

c. Tentukan FPB dari bilangan 75, 105 dan 120

75 105 120

2 75 105 60

2 75 105 30

2 75 105 15

3 25 35 5

5 5 7 1

5 1 7 1

7 1 1 1

FPB = 3 X 5 = 15

KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan
merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
Dalam mencari nilai KPK dari bilangan dapat digunakan beberapa metode, antara lain :

1. Menggunakan Kelipatan Persekutuan

Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih . KPK adalah
nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih bilangan.
Contoh:

carilah KPK dari 4 dan 8?

Jawab :
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32,
… ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8

2. Menggunakan Faktorisasi Prima

Hal yang harus dilakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu
mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila
keduanya sama ambil salah satunya
Contoh:

carilah KPK dari 8, 12 dan 30


Jawab :
buat pohon faktornya

faktor 2 yang terbesar àdalah 23


faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
faktor 5 ada 1 à ambil nilai 5
sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120

3. Menggunakan Tabel

Sama hal nya dengan mencari FPB, hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama

contoh :

a. Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40

16 40

2 8 20

2 4 10

2 2 5

2 1 5

5 1 1

KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5

= 24 X 5 = 80

b. Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25

10 15 25

2 5 15 25

3 5 5 25

5 1 1 5

5 1 1 1

KPK = 2 X 3 X 5 X 5

= 2 X 3 X 52 = 150

Contoh soal cerita

1.Ali Berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang petamakali pada tanggal 20 februari 2012, kapan
ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang keduakalinya?

Jawab:Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5


Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5KPK dari 10, 15 dan 20 = 22 x 3 x 5 = 60 (kalikan semua faktor,
faktor yang sama ambil yang

terbesar)
Jadi mereka sama-sama berenang setiap 60 hari sekali.
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April

Ingat bulan februari untuk tahun kabisat adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisat = 28 hari
(2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
2. Bu Aminah mempunyai 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salak akan dimasukkan ke dalam
plastik dengan jumlah yang sama.
a. Berapa plastik yang diperlukan?
b. Berapa banyak jeruk dan salak pada masing-masing plastik?Jawab:Faktorisasi prima dari 20 =
22 x 5
Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kalikan faktor yang sama,
apabila sama ambil yang terkecil)

a. Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik


b. Jumlah jeruk pada setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jujmlah salak pada setiap plastik = 30/10 = 3 salak

3.Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 4 hari. Pak Karim mendapat giliran ronda setiap 6 hari.
Pak Tedi mendapat giliran ronda setiap 8 hari. Setiap berapa hari mereka ronda bersama-sama ?
Jika mereka ronda bersama-sama tanggal 1 Januari 2008, tanggal berapakah mereka ronda
bersama-sama lagi ?

Penyelesaian

KPK dari 4, 6 dan 8

4 6 8

2 2 3 4

2 1 3 2

2 1 3 1

3 1 1 1

KPK dari 4, 6, dan 8 = 2X2X2X3

= 23 X 3
= 8 X 3

= 24

Jadi mereka ronda bersama-sama setiap 2

ugas 3,Soal cerita tentang FPB dan KPK!

1. Lindri mempunyai 16 jilbab dan 8 bros.lindri ingin membungkus jilbab dan bros
tersebut untuk diberikan pada adik-adiknya.Masing-masing bungkusan tersebut berisi
sama banyak.Ada berapa bungkus jilbab dan bros tsb?pada masing-masing bungkusan
berapa jilbab dan bros yang ada?
Jawab:
Ada 16 jilbab dan 8 bros.
Kita tentukan FPB dari 16 dan 8
16= 24
8=23
FPB dari 16 dan 8 adalah 23=8
Jadi,ada 8 bungkus yang isinya sama banyak.
Banyak jilbab dalam masing-masing bungkus adalah 16: 8= 2 jilbab
Banyak bros dalam masing-masing bungkus adalah 8:8=1
2. Dani mempunyai 35 permen coklat dan 45 permen strobery.permen tsb akan
dimasukan dalam kotak dengan isi yang sama.ada berapa kotak untuk permen
tsb?berapa permen coklat dan strobery pada masing-masing kotak?
Jawab:
Tentukan dulu FPB 35 dan 45
35=5.7
45=5.9
FPB (35,45) Adalah 5
Jadi,ada 5 kotak permen yang isinya sama.
Banyaknya permen coklat dalam masing-masing kotak adalah35:5=7 permen coklat
Banyaknya permen strobery dalam masing-masing kotak adalah 45:5= 9 permen
strobery

3. Sari mempunyai 84 pulpen biru dan 56 pulpen hitam.sari ingin membagikannya pada
anak sd dan akan dimasukan dalam plastik.berapakah plastik yang dibutuhkan untuk
membungkus pulpen tsb?berapa pulpen hitam dan pulpen biru pada setiap plastic?
Jawab:
Tentukan FPB (84,56)
84=22.3.7
56=23.7
FPB dari 84 dan 56 adalah 22=4
Jadi,ada 4 plastik yang berisi pulpen biru dan pulpen hitam yang berisi sama banyak.
Banyaknya pulpen biru pada masing-masing plastik adalah 84:4=21 pulpen biru
Banyaknya pulpen hitam pada masing-masing plastik adlah 56:4=14

4. Bebi berkunjung ke mall setiap 30 hari sekali.sedangkan Nur berkunjung ke mall setiap
15 hari sekali.setiap berapa hari sekali Bebi dan Nur pergi ke mall bersama-sama?
Jawab:
Tentukan FPB 30 dan 15
30= 2.3.5
15=3.5
FPB dari 30 dan 15 adalah 2.3.5=30
Jadi,Bebi dan Nur akan pergi ke mall bersama-sama setiap 30 hari sekali.
5. Zul dan Fahry berenang bersama-sama pada tanggal 3 november 2012.Jika,Zul
berenang setiap 4 hari sekali dan Fahry setiap 5 hari sekali.Pada tanggal berapa mereka
akan berenang bersama-samauntuk kedua kalinya?
Jawab:
Tentukan Kpk 4 dan 5
4=22
5=5.1
KPK(4,5)=22.5=20
Maka,setiap 20 hari sekali Zul Dan Fahry akan berenang bersama-sama.
Untuk mengetahui pada tanggal berapa mereka akan berenang bersama untuk kedua
kalinya setelah tanggal 3 november 2012 adalah 3(nov 2012)+20=23 november 2012
Jadi,Zul dan Fahry akan berenang bersama-sama untuk keduakalinya pada tabggal 23
november 2012

Contoh Soal KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)


1. Ada 3 lampu. Lampu A menyala setiap 8 detik, lampu B setiap 15 detik, dan lampu C setiap 20
detik. Berapa detik sekali ketiga lampu itu menyala bersamaan?

Jawab :
Untuk menyelesaikan soal ini, kamu harus mencari KPK dari 8, 15, dan 20.
Faktorisasi prima dari 8 adalah 23
Faktorisasi prima dari 15 adalah 3 × 5
Faktorisasi prima dari 20 adalah 2 × 2 × 5 = 22 × 5
KPK dari 8, 15, dan 20 adalah 23 × 3 × 5 = 8 × 3 × 5 = 120
Jadi, ketiga lampu menyala secara bersamaan setiap 120 detik (2 menit).

2. Tiga bus tiba di terminal bersamaan. Bus pertama tiba di terminal setiap 15 menit. Bus kedua
tiba di terminal setiap 30 menit, dan bus ke tiga tiba di terminal setiap 25 menit. Kapan ketiga bus
akan tiba di terminal bersamaan kembali?

Jawab :

Bus pertama tiba di terminal pada menit ke 15, 30, 45, 60, ….
Bus kedua tiba di terminal pada menit ke 30, 60, 90, 120, ….
Bus ketiga di terminal pada menit ke 25, 50, 75, 100, ….

KPK dari 15, 30, dan 25 adalah….


2 x 3 x 52 = 2 x 3 x 25
= 150
Jadi ketiga bus tiba di terminal bersamaan kembali setelah 150 menit.

Contoh Soal Cerita FPB (Faktor Persekutuan terbesar)


1. Fitri akan membuat beberapa gelang dari manik-manik. Fitri memiliki 120 buah manik-manik
ungu, 60 buah manik-manik merah, dan 36 buah manik-manik biru. Setiap gelang terdiri atas
manik-manik yang jumlah dan warnanya sama. Berapa gelang palingbanyak yang dapat dibuat
Fitri?

Jawab :

Faktorisasi prima dari 120 = 5 × 3 × 2 × 2 × 2 = 5 × 3 × 23


Faktorisasi prima dari 60 = 5 × 3 × 2 × 2 = 5 × 3 × 22
Faktorisasi prima dari 36 = 3 × 3 × 2 × 2 = 32 × 22
FPB dengan faktorisasi prima ditentukan dengan cara mengalikan faktor-faktor prima yang sama
dengan pangkat terkecil.
Jadi, FPB dari 120, 60, dan 36 adalah 3 × 22 = 3 × 4 = 12.
Dengan demikian, Fitri paling banyak membuat 12 buah gelang.

2. Udin mempunyai 18 kelereng warna merah, 24 warna biru, dan 42 warna kuning. Kelereng
tersebut akan dimasukkan dalam kantong-kantong plastik dengan komposisi yang sama. Berapa
kantong yang dapat di buat Udin?
Jawab :
Jumlah kantong plastik harus membagi habis seluruh kelereng dengan komposisi
warna yang sama.
Jumlah kantong plastik merupakan FPB dari 18, 24, dan 42
18 = 22 x 3
24 = 23 x 3
42 = 2 x 3 x 7
FPB dari 18, 24, dan 42 adalah
2 x 3 = 6
Jumlah kantong plastik yang dapat dibuat Udin adalah 6 kantong plastik.

AYO BERLATIH !
1. Ada 3 buah lampu, merah, kuning, dan hijau. Mula-mula ketiga lampu itu menyala serentak bersamaan.
Kemudian, lampu merah menyala setiap 3 detik, lampu kuning menyala setiap 4 detik, dan lampu hijau
menyala setiap 5 detik. Tiap berapa detik ketiga lampu itu menyala bersamaan?
2. Pada suatu hari, Bu Wati dan Bu Nanik belanja bersamaan di sebuah pasar swalayan. Bu Wati belanja setiap
15 hari sekali, sedangkan Bu Nanik juga belanja setiap 25 hari sekali. Setelah berapa hari Bu Wati dan Bu
Nanik akan bersamaan belanja di pasar swalayan itu?
3. Pada suatu hari Ali, Beni, dan Candra bersamaan memotong rambutnya pada seorang tukang cukur. Ali
mencukur rambutnya setiap 30 hari di tempat itu. Beni mencukur rambutnya setiap 45 hari di tempat itu pula.
Candra mencukur rambutnya setiap 60 hari. Setiap berapa bulan, mereka dapat bersamaan memotong rambut
pada tukang cukur itu?
4. Anggota pramuka dari kelas 5 dan 6 sebuah SD mengadakan persami. Anggota pramuka dari kelas 5
sebanyak 48 orang dan dari kelas 6 sebanyak 40 orang. Untuk acara baris-berbaris, anggota pramuka itu
harus dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok merupakan campuran dari kelas 5 dan kelas 6
dengan jumlah
anggota kelompok yang sama.
a. Berapa kelompok sebanyak-banyaknya yang dapat dibentuk?
b. Berapa orang jumlah anggota tiap kelompok?
5. Pada suatu hari sekolah menerima 2 peti kapur tulis. Peti pertama berisi 96 kotak dan peti kedua 72 kotak.
Kapur itu akan ditumpuk di dalam lemari. Jumlah kotak kapur pada setiap tumpukan harus sama.
a. Berapa tumpukan kotak kapur sebanyak-banyaknya ada di dalam lemari?
b. Berapa kotak kapur setiap tumpukan?

Soal Cerita FPB dan KPK


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat !
1. Wati mempunyai 20 kue lapis dan 25 kue tok. Kue-kue tersebut akan dibungkus dan dibagikan
kepada teman-temannya sama banyak.
a. Berapa bungkusan yang dapat dibuat wati?
b. Berapa banyaknya kue lapis dan kue tok pada setiap bungkus?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

2. Rina memiliki manik-manik merah 80 buah dan manik-manik hijau 60 buah. Rina akan membuat
sebanyak mungkin kalung dari kombinasi kedua manik-manik. Kalung-kalung tersebut berisi
manik-manik merah dan hijau dengan jumlah yang sama.
a. Berapa kalung yang dapat dibuat Rina?
b. Berapa butir manik-manik merah dan hijau pada setiap kalung?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

3. Di sebuah desa terdapat 60 anak berusia 7-9 tahun, 120 anak berusia 10-12, dan 150 anak
berusia 13-15 tahun. Akan dibentuk regu lintas alam yang anggotanya campuran anak berusia 7-9
tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dalam jumlah yang sama.
a. Tentukan banyaknya kelompok yang dapat dibentuk!
b. Tentukan banyaknya anak berusia 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 dalam tiap kelompok!
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
4. Pak Harun memetik jeruk tiap 45 hari dan pisang tiap 60 hari Tiap berapa hari Pak Harun
memetik jeruk dan pisang bersama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

5. Nando les Matematika 3 hari sekali. Zaki les Matematika 4 hari sekali. Jika tanggal 20 Juli 2018
mereka berangkat bersama-sama, pada tanggal berapa mereka les bersama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

6. Ada tiga lampu kedip. Warna merah berkedip tiap 20 detik, lampu hijau berkedip tiap 24 detik,
dan lampu kuning berkedip tiap 36 detik. Jika ketiga lampu dinyalakan bersama, maka kapan
ketiganya akan menyala bersama-sama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

7. Dino pergi berenang setiap 4 hari sekali, sedangkan Rafa tiap 5 hari sekali. Jika mereka pergi
berenang bersama-sama pada hari Minggu, maka pada hari apa mereka akan bersama-sama
lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

8. Ayah membeli 12 pensil dan 30 buah buku tulis. Pensil dan buku tulis tu akan dibagikan kepada
beberapa anak. Tiap anak harus menerima pensil dan buku tulis dengan jumlah yang sama.
Berapa paling banyak anak yang menerima alat tulis itu dan berapa masing-masing pensil dan
buku tulis yang diterima tiap anak?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

9. Dea, Dewi, dan Nia les Bahasa Inggris di Elfas Course". Dea les setiap 3 hari sekali. Dewi les
setiap 2 hari sekali dan Nia les tiap 4 hari sekali. Jika ketiga anak les bersama pada tanggal 2
Agustus, kapan ketiganya bisa les bersama-sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

10. Rangga memiliki 20 kelereng merah, 45 kelereng biru, dan 50 kelereng hijau. Kelereng-
kelereng tersebut disimpan dalam kaleng-kaleng dengan jumlah dan warna masing-masing sama
banyak. Berapa kaleng yang dibutuhkan Rangga dan berapa kelereng merah, hijau, dan biru
dalam setiap kaleng?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

11 Ibu membeli 60 butir telur ayam dan 80 butir telur itik. Telur-telur tersebut akan dimasukkan ke
dalam plastik-plastik dengan isi yang sama dan perbandingannya pun juga sama. Berapa butir
telur ayam dan telur itik?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
12. Lia merangkai bunga plastik untuk dijual lagi. Ada 30 tangkai bunga mawar dan 24 tangkai
bunga lili. Kedua bunga akan dimasukkan ke dalam vas bunga dengan jumlah dan komposisi yang
sama.
a. Berapa vas yang dibutuhkan Lia?
b. Berapa jumlah masing-masing bunga tiap vas?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

13. Ada tiga buah jam weker. Jam pertama berdering setiap 15 menit. Jam kedua berdering setiap
45 menit, dan jam ketiga berdering setiap 75 menit. Kapan ketiga jam akan berdering bersamaan
kembali setelah dering bersamaan yang pertama?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

14. Pak Yanto menanam 120 bibit semangka dan 144 bibit melon, dibuat menjadi barisan yang
sama banyak. Berapa jumlah bibit semangka dan bibit melon tiap baris?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

15. Dua buah pita mempunyai panjang 18 cm dan 30 cm. Pita tersebut akan dipotong menjadi
beberapa bagian yang sama panjang. Berapa ukuran terpanjang untuk setiap potongannya?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

16. Kelas satu terdiri dari 50 siswa, kelas dua terdiri dari 45 siswa, dan kelas tiga terdiri dari 80
siswa. Kepala sekolah ingin membagi siswa-siswa tersebut menjadi beberapa kelompok dengan
banyak anggota yang sama. Berapakah jumlah terbanyak siswa pada setiap kelompoknya dan
berapa banyak kelompok yang terbentuk di kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

17. Budi pergi ke perpustakaan setiap 4 hari sekali, sedangkan Roni setiap 6 hari sekali. Jika
mereka pergi ke perpustakaan sama-sama pada hari Selasa, pada hari apa mereka pergi ke
perpustakaan bersama-sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

18. Reno berenang tiap 5 hari sekali. Dimas berenang tiap 4 hari sekali. Fandi berenang tiap 6 hari
sekali. Mereka berenang bersama-sama pada tanggal 5 April. Kapan mereka berenang bersama-
sama lagi?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

19. Pak Iwan akan membagikan 105 kg bibit kacang dan 60 kg bibit kedelai kepada para kelompok
tani yang ada. Jika setiap kelompok menerima jumlah dan jenis yang sama, maka berapa banyak
kelompok tani tersebut?
Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................
20. Ratna menabung tiap 4 hari dan Juwita setiap 6 hari. Mereka menabung bersama-sama pada
tanggal 15 Juli 2018. Pada tanggal berapa mereka menabung untuk yang kedua dan ketiga
kalinya? Jawab :
......................................................................................................................................................
....................................................................................

Kunci Jawaban Soal Cerita FPB dan KPK


1. Diketahui :
Kue lapis 20 = 22 x 5
Kue tok 25 = 52
FPB = 5
a. Bungkusan yang dapat dibuat Wati sebanyak 5
b. Banyak kue lapis tiap bungkus → 20 : 5 = 4 buah
Banyak kue tok tiap bungkus → 25 : 5 = 5 buah

2. Diketahui :
Manik-manik merah 80 = 24 x 5
Manik-manik hijau 60 = 22 x 3 x 5
FPB = 22 x 5 = 20
a. Kalung yang dapat dibuat Rina sebanyak 20
b. Banyak manik-manik merah → 80 : 20 = 4 buah
Banyak manik-manik hijau → 60 : 20 = 3 buah

3. Diketahui :
Anak berusia 7-9 tahun sebanyak 60 = 22 x 3 x 5
Anak berusia 10-12 tahun sebanyak 120 = 23 x 3 x 5
Anak berusia 13-15 tahun sebanyak 150 = 2 x 3 x 52
FPB = 2 x 3 x 5 = 30
a. Banyaknya kelompok yang dapat dibentuk sebanyak 30
b. Banyak anak berusia 7-9 tahun → 60 : 30 = 2 anak
Banyak anak berusia 10-12 tahun → 120 : 30 = 4 anak
Banyak anak berusia 13-15 tahun → 150 : 30 = 5 anak

4. Diketahui :
Pak Harun memetik jeruk tiap 45 hari = 5 x 32
Pak Harun memetik pisang tiap 60 hari = 22 x 3 x 5
KPK = 22 x 32 x 5 = 180
Jadi Pak Harun memetik jeruk dan pisang bersama tiap 180 hari

5. Diketahui :
Nando les Matematika 3 hari sekali
Zaki les Matematika 4 hari sekali
KPK = 3 x 4 = 12
Mereka berangkat bersama = tanggal 20 Juli 2018
Mereka les bersama lagi = tanggal 20 Juli 2018 + 12 hari
Jadi Mereka les bersama lagi tanggal 1 Agustus 2018
6. Diketahui :
Lampu merah 20 detik = 22 x 5
Lampu hijau 24 detik = 23 x 3
Lampu kuning 36 detik = 22 x 32
KPK = 23 x 32 x 5 = 360
Jadi ketiga lampu akan menyala bersama-sama setelah 360 detik
7. Diketahui :
Dino berenang 4 hari sekali = 22
Rafa tiap 5 hari sekali = 5
KPK = 22 x 5 = 20
Mereka berangkat bersama = hari Minggu
Mereka bersama lagi = hari Minggu + 20 hari
Jadi Mereka bersama lagi hari Sabtu
8. Diketahui :
Jumlah pensil 12 = 22 x 3
Jumlah buku tulis 30 = 2 x 3 x 5
FPB = 2 x 3 = 6
Banyak anak yang menerima alat tulis sebanyak 6 anak
Banyak pensil yang diterima tiap anak → 12 : 6 = 2 buah
Banyak buku tulis yang diterima tiap anak → 30 : 6 = 5 buah

9. Diketahui :
Dea les 3 hari sekali = 3
Dewi les 2 hari sekali = 2
Nia les 4 hari sekali = 22
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka berangkat bersama = tanggal 2 Agustus 2018
Mereka les bersama lagi = tanggal 2 Agustus 2018 + 12 hari
Jadi Mereka les bersama lagi tanggal 14 Agustus 2018
10. Diketahui :
Kelereng merah 20 = 22 x 5
Kelereng biru 45 = 32 x 5
Kelereng hijau 50 = 2 x 52
FPB = 5
a. Banyaknya kaleng yang dibutuhkan sebanyak 5 buah
b. Banyak kelereng merah → 20 : 5 = 4 buah
Banyak kelereng biru → 45 : 5 = 9 buah
Banyak kelereng hijau → 50 : 5= 10 buah

11. Diketahui :
Telur ayam 60 = 22 x 3 x 5
Telur itik 80 = 24 x 5
FPB = 22 x 5 = 20
Banyak telur ayam dalam plastik → 60 : 20 = 3 butir
Banyak telur itik dalam plastik → 80 : 20 = 4 butir

12. Diketahui :
Bunga mawar 30 = 2 x 3 x 5
Bunga lili 24 = 23 x 3
FPB = 2 x 3 = 6
a. Vas yang dibutuhkan Lia sebanyak 6 buah
b. Jumlah bunga mawar dalam vas → 30 : 6 = 5 tangkai
Jumlah bunga lili dalam vas → 24 : 6 = 4 tangkai

13. Diketahui :
Jam pertama berdering setiap 15 menit = 3 x 5
Jam kedua berdering setiap 45 menit = 32 x 5
Jam ketiga berdering setiap 75 menit = 3 x 52
KPK = 32 x 52 = 225
Jadi, ketiga jam akan berdering bersamaan kembali 225 menit setelah dering bersamaan yang
pertama

14. Diketahui :
Bibit semangka 120 = 23 x 3 x 5
Bibit melon 144 = 24 x 32
FPB = 23 x 3 = 24
Jumlah bibit semangka tiap baris → 120 : 24 = 5 biji
Jumlah bibit melon tiap baris → 144 : 24 = 6 biji

15. Diketahui :
Panjang pita 18 = 2 x 32
Panjang pita 30 = 2 x 3 x 5
FPB = 2 x 3 = 6
Jadi ukuran terpanjang untuk setiap potongannya adalah 6 cm

16. Diketahui :
Kelas satu 50 = 2 x 52
Kelas dua 45 = 32 x 5
Kelas tiga 80 = 24 x 5
FPB = 5
Jumlah terbanyak siswa pada setiap kelompoknya adalah 5 anak
Kelompok yang terbentuk di kelas satu → 50 : 5 = 10 kelompok
Kelompok yang terbentuk di kelas dua → 45 : 5 = 9 kelompok
Kelompok yang terbentuk di kelas tiga → 80 : 5= 16 kelompok

17. Diketahui :
Budi 4 hari sekali = 22
Roni 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka bersama = hari Selasa
Mereka bersama lagi = hari Selasa + 12 hari
Jadi mereka bersama lagi pada hari Minggu

18. Diketahui :
Reno 5 hari sekali = 5
Dimas 4 hari sekali = 22
Fandi 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 x 5 = 60
Mereka bersama = tanggal 5 April
Mereka bersama lagi = tanggal 5 April + 60 hari
Jadi mereka bersama lagi pada tanggal 4 Juni

19. Diketahui :
Bibit kacang 105 = 3 x 5 7
Bibit kedelai 60 = 22 x 3 x 5
FPB = 3 x 5 = 15
Jadi, banyak kelompok tani 15

20. Diketahui :
Ratna 4 hari sekali = 22
Juwita 6 hari sekali = 2 x 3
KPK = 22 x 3 = 12
Mereka menabung bersama = tanggal 15 Juli 2018
Mereka menabung untuk yang kedua kalinya = tanggal 15 Juli 2018 + 12 hari = tanggal 27 Juli 2018
Mereka menabung untuk yang ketiga kalinya = tanggal 27 Juli 2018 + 12 hari = tanggal 8 Agustus 2018

FPB dari 39, 52, dan 78 adalah...


a. 13
b. 15
c. 2
d. 3
Pembahasan:
Pertama-tama kita cari dulu faktorisasi prima dari 39, 52, dan 78

Jawaban: A

2. Faktor persekutuan terbesar dari 42, 60, dan 90 adalah...


a. 12
b. 15
c. 6
d. 3
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 42, 60, dan 90 adalah:

Jawaban: C

3. Bentuk faktorisasi FPB dari bilangan 24, 36, dan 72 adalah...

Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 36, dan 72 adalah:

Jawaban: C

4. FPB dari 25, 30, dan 45 adalah...


a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
Jawaban:
Faktorisasi prima dari 25, 30, dan 45 adalah:
Jawaban: A

5. Bentuk faktorisasi dari FPB bilangan 12, 24, dan 42 adalah...

Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 12, 24, dan 42 adalah:

Jawaban: D

6. KPK dari 42, 63, dan 84 adalah...


a. 250
b. 252
c. 254
d. 256
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 42, 63, dan 84 adalah:

Jawaban: B

7. Kelipatan persekutuan terkecil dari 10, 15, dan 25 adalah...


a. 100
b. 150
c. 200
d. 250
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 10, 15, dan 25 adalah:
Jawaban: B

8. Bentuk faktorisasi KPK dari bilangan 36, 54, dan 72 adalah...

Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 36, 54, dan 72 adalah:

Jawaban: A

9. Bentuk faktorisasi hasil KPK dari bilangan 24, 36, dan 72 adalah...

Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 36, dan 72 adalah:

Jawaban: D

10. KPK dari bilangan 60, 90, dan 120 adalah...


a. 160
b. 260
c. 360
d. 460
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 60, 90, dan 120 adalah:
Jawaban: C

11. Bentuk faktorisasi hasil KPK dari bilangan 16, 35, dan 40 adalah...

Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 15, 35, dan 40 adalah:

Jawaban: A

12. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari sekali.
Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 Februari 2016, mereka akan berenang
lagi pada tanggal...
a. 20 Maret 2016
b. 22 Maret 2016
c. 20 April 2016
d. 22 April 2016
Pembahasan:
Ali = 10 hari
Budi = 15 hari
Amir = 20 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 15, dan 20
Mereka akan bertemu lagi 60 hari kemudian:
20 Februari + 60 hari = 80 Februari – 29 hari = 51 Maret – 31 hari = 20 April 2016
Jawaban: C

13. Bu Aminah mempunyai 10 apel, 20 jeruk, dan 30 salak. Semua buah-buah itu akan dimasukkan ke
dalam plastik dengan jumlah yang sama. Banyak plastik yang diperlukan adalah... kantong
a. 5
b. 10
c. 15
d. 20
Pembahasan:
Apel = 10
Jeruk = 20
Salak = 30
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 20, dan 30

Jadi, banyak plastik yang diperlukan adalah 10 kantong


Jawaban: B

14. Pak Amin mendapat giliran setiap 4 hari, Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 6 hari, Pak Budi
mendapat giliran ronda setiap 8 hari. Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2016,
mereka akan rona bersama-sama untuk kedua kalina pada tanggal...
a. 21 Januari 2016
b. 23 Januari 2016
c. 25 Januari 2016
d. 27 Januari 2016
Pembahasan:
Pak Amin = 4 hari
Pak Andi = 6 hari
Pak Budi = 8 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 4, 6, dan 8

Mereka ronda bersama 24 hari lagi:


1 Januari + 24 hari = 25 Januari 2016
Jawaban: C

15. Bu Darsi membeli 300 kue bolu, 450 kue lapis dan 500 kue donat. Kue-kue itu akan dimasukkan dalam
kotak dengan jumlah masing-masing jenis sama banyak. Banyak kotak terbanyak yang diperlukan Bu Darsi
untuk menyimpan kue tersebut adalah ... kotak.
a. 50
b. 45
c. 30
d. 25
Pembahasan:
Kue bolu = 300
Kue lapis = 450
Kue donat = 500
Kita cari faktorisasi prima dari 300, 450, dan 500:

Banyak kotak terbanyak yang diperlukan Bu Darsi untuk menyimpan kue tersebut adalah 50 kotak.
Jawaban: A

16. Lampu merah menyala 8 menit sekali, lampu kuning 12 menit sekali, dan lampu hijau menyala 4 menit
sekali, ketiga lampu menyala bersamaan pada pukul 10.00. Kedua lampu akan menyala lagi bersamaan
untuk kedua kalinya pukul...
a. 10.15
b. 10.20
c. 10.24
d. 10.30
Pembahasan:
Lampu merah = 8 menit
Lampu kuning = 12 menit
Lampu hijau = 4 menit
Kita cari faktorisasi prima dari 8, 12, dan 4:

Ketiga lampu menyala bersama 24 menit kemudian:


10.00 + 24 menit = 10.24
Jawaban: C

17. Suatu kabupaten menerima bantuan berupa 63 rak buku, 45 buku bacaan, dan 126 papan tulis dari
pemerintah pusat. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada beberapa sekolah. Setiap sekolah memperoleh
rak buku dan papan tulis sama banyak. Banyak sekolah yang memperoleh bantuan ada...
a. 21
b. 63
c. 55
d. 45
Pembahasan:
Rak buku = 63
Buku bacaan = 45
Papan tulis = 126
Kita cari faktorisasi prima dari 63 dan 126 (karena hanya rak buku dan papan tulis saja yang dibagi sama
rata)

Banyak sekolah yang memperoleh bantuan ada 63


Jawaban: B

18. FPB dari 18, 12, dan 30 adalah...


a. 4
b. 3
c. 6
d. 2
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 18, 12, dan 30 adalah:

Jawaban: C

19. Pak Anton membagikan 24 buah penghapus dan 36 pensil kepada beberapa anak. Setiap anak
mendapat jenis barang yang sama banyak. Jumlah anak paling banyak yang mendapatkan barang tersebut
adalah...
a. 4 anak
b. 6 anak
c. 12 anak
d. 24 anak
Pembahasan:
Penghapus = 24
Pensil = 36
Kita cari dulu faktorisasi prima dari 24 dan 36

Jumlah anak paling banyak yang mendapatkan barang tersebut adalah 12 orang
Jawaban: C
20. Kelipatan persekutuan terkecil dari 24, 45, dan 60 adalah...
a. 240
b. 270
c. 360
d. 405
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 24, 45, dan 60 adalah:

Jawaban: C

21. Nita mengunjungi perpustakaan 3 hari sekali dan Rino 4 hari sekali. Apabila tanggal 1 Mei 2016
mereka mengunjungi perpustakaan bersama-sama, mereka akan mengunjungi perpustakaan kembali
secara bersama-sama pada tanggal...
a. 5 Mei 2016
b. 7 Mei 2016
c. 8 Mei 2016
d. 13 Mei 2016
Pembahasan:
Nita = 3 hari
Rino = 4 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 3 dan 4

Mereka berkunjung bersama 12 hari lagi:


1 Mei + 12 hari = 13 Mei 2016
Jawaban: D

22. Faktor persekutuan terbesar dari 34, 51, dan

68 adalah...
a. 4
b. 6
c. 17
d. 34
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 34, 51, dan 68 adalah:
Jawaban: C

23. Ibu membeli 280 salak, 450 apel, dan 500 jeruk. Buah tersebut akan dimasukkan dalam kantong
plastik dengan jumlah masing-masing jenis sama banyak. Banyak plastik terbanyak yang diperlukan ibu
untuk membungkus buah-buahan tersebut adalah... buah
a. 35
b. 20
c. 10
d. 5
Pembahasan:
Salak = 280
Apel = 450
Jeruk = 500
Kita cari dulu faktorisasi prima dari 280, 450, dan 500

Banyak plastik terbanyak yang diperlukan ibu untuk membungkus buah-buahan tersebut adalah 10 buah
Jawaban: C

24. Faktor persekutuan terbesar dari 42, 63, dan 84 adalah...


a. 28
b. 21
c. 18
d. 12
Pembahasan:
Faktorisasi prima dari 42, 63, dan 84 adalah:

Jawaban: B

25. Ali berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang setiap 20 hari
sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang pertama kali pada tanggal 20 Februari 2016, ketiga-tiganya
sama-sama berenang untuk kedua kalinya pada hari...
a. 20 April
b. 10 April
c. 25 Februari
d. 30 April
Pembahasan:
Ali = 10 hari
Budi = 15 hari
Amir = 20 hari
Kita cari faktorisasi prima dari 10, 15, dan 20

Jadi mereka berenang 60 hari lagi:


20 Februari + 60 hari = 80 – 29 hari = 51 Maret – 31 = 20 April 2016
Jawaban: A

Bagaimana cara gila menyederhanakan pecahan?


Berikut saya paparkan cara gila menyederhanakan pecahan. Setidaknya ada tiga cara yang dapat
kita lakukan, antara lain:
1. Membagi dengan pembilang
2. Membagi dengan selisih pembilang dan penyebut
3. Membagi dengan faktor
Membagi dengan pembilang
Dalam pecahan dikenal istilah pembilang dan penyebut. Posisi pembilang di atas, sedangkan
penyebut di bawah. Salah satu trik menyederhanakan pecahan adalah membagi kedua bilangan
dengan bilangan pembilang. Cara ini digunakan jika suatu pecahan, pembilangnya merupakan
faktor dari penyebut. Atau dengan kata lain, penyebut bisa habis dibagi oleh pembilang, seperti:

Contoh soal 1
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab contoh soal di atas, cukup dengan membagi kedua bilangan tersebut dengan
pembilang. Perhatikan cara berikut ini !
Pada soal pertama, pembilangnya = 2, maka bagi semua bilangan dengan bilangan 2.

Pada soal kedua, pembilangnya = 5, maka bagi semua bilangan dengan bilangan 5.

Mudah bukan?
Membagi dengan Selisih antara Pembilang dan Penyebut
Apabila dalam soal penyederhanaan pecahan, pembilang suatu bilangan bukan merupakan faktor
penyebutnya, kemungkinan dapat diselesaikan dengan menggunakan cara ini.
Contoh soal 2
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab soal di atas, kita tentukan terlebih dahulu selisih antara pembilang dan penyebut.
Pada soal pertama, selisih pembilang dan penyebut = 21-14= 7,
Maka semua dibagi dengan bilangan 7.

Pada soal kedua, selisih pembilang dan penyebut= 36-27=9,


Maka semua bilangan dibagi dengan 9.

Mudah bukan?
Membagi dengan Faktor
Apabila bentuk soal penyederhanaan pecahan tidak dapat diselesaikan dengan dua cara di atas,
langkah terakhir adalah membaginya dengan faktor persekutuan terbesar (FPB).
Contoh soal 3:
Ubahlah pecahan berikut dalam bentuk paling sederhana !
Untuk menjawab soal di atas, maka kita harus menentukan terlebih dahulu faktornya, terutama
faktor persekutuan terbesar (FPB). Bagaimana cara menentukan FPB dengan cepat? Dapat dilihat
pada link ini.
Pada soal pertama, FPB 8 dan 28 adalah 4, maka bagilah pembilang dan penyebut dengan
bilangan 4.

Pada soal kedua, FPB 9 dan 24 adalah 3, maka bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan
3.

1. Mengubah Pecahan Ke dalam Bentuk Persen dan Sebaliknya


a. Mengubah pecahan ke dalam bentuk persen
Cara mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk persen, yaitu dengan cara mengubah penyebut pecahan tersebut
merupakan per seratus Pahamilah perubahan pecahan menjadi persen di bawah ini!
Karena penyebut pecahan (2) ingin jadi 100, maka penyebut harus dikalikan kepa
pembilang pun harus dikalikan dengan bilangan yang sama (1 ∞ 50) sehingga 1/2

b. Mengubah persen ke bentuk pecahan biasa


Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus).
2. Taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut.
3. Bagi pembilang maupun penyebut dengan bilangan pembagi tersebut.
Contoh
Pembagi terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan 75 dan 100 (pemb
bilangan 25. Menjadi
75 : 25 = 3 (pembilang)
100 : 25 = 4 (penyebut)

2. Mengubah Pecahan Ke dalam Bentuk Desimal dan Sebaliknya


a. Mengubah pecahan ke dalam bentuk desimal
Mengubah pecahan biasa ke dalam bilangan desimal dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Dengan cara dibagi (bagi kurung). Ingat, bahwa ( per = bagi).Jadi, untuk mengubah pecahan menjadi desimal de
penyebut.
Contoh:
Caranya:
Pecahan 1/4 sama dengan 1 : 4, dapatkah bilangan 1 : 4? Apabila yang dibagi lebih keci
membagi, maka tambahkan angka 0 dan naikkan koma sehingga akan membentuk bilanga

2) Dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat, bahwa bilangan desimal merupakan bilanga
per seribu.
Contoh :
Penyebut dijadikan 10 ( 2 x 5 = 10) karena penyebut dikalikan dengan bilangan 5, maka
pada bilangan yang sama (5). Jadi, (1 x 5 = 5), maka sekarang menjadi pecahan 1/5 = 0
Jadi 1/5 = 0,5

b. Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa


Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa caranya hampir sama dengan cara yang kedua dalam menguba
desimal ( diubah menjadi per sepuluh, perseratus, perseribu) kemudian pembilang dan penyebut dibagi dengan angk
Contoh:

Bilangan desimal 0,5 sama dengan pecahan untuk menyederhanakan pecahan 5/10 ,
maka pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama (bilangan terbesar
yang dapat membagi keduanya) yaitu bilangan 5, sehingga pembilang (5 : 5 = 1)
dan penyebut (10 : 5 = 2).
Jadi 0,5 = 1/2

3. Mengubah Desimal Ke dalam Bentuk Persen dan Sebaliknya


a. Mengubah desimal ke dalam bentuk perse
Bilangan desimal diubah dulu menjadi pecahan per sepuluh atau per seratus. In
dengan persen.

b. Mengubah persen ke dalam bilangan desimal


Bilangan persen diubah menjadi per seratus dan untuk menjadikan bilangan d
menentukan angka di belakang koma. Agar lebih jelas perhatikanlah contoh d
Mengubah Pecahan Biasa ke Persen dengan Cara Mudah

Cara mudah mengubah pecahan biasa ke persen yaitu dengan mengubah penyebut menjadi 100,
karena persen merupakan per seratus.

Contoh : Ubahlah pecahan berikut ke persen !

a. Agar 2 (penyebut) diubah menjadi 100, maka harus dikalikan dengan 50 sehingga pembilangpun
juga harus dikalikan 50, Sehingga :

b. Agar 4 (penyebut) diubah menjadi 100, maka harus dikalikan dengan 25


sehingga pembilangpun juga harus dikalikan 25 :

c. Agar 8 (penyebut) diubah menjadi 100, maka harus dikalikan dengan


12,5 sehingga pembilangpun juga harus dikalikan 12,5 :

Lain cara jika penyebut yang akan diubah menjadi persen tidak dapat
diubah menjadi 100, misal :

Maka penyelesainya dengan membagi 100 dengan 3 (penyebut


=> 100 : 3 = 33,3333..

Kemudian jika hasil pembagian tersebut dikalikan dengan pembilang menjadi

=> 33,3333.. x 1 =33, 333 ..

Biasanya untuk materi SD materi pecahan, dibulatkan menjadi dua angka dibelakang koma yaitu 33,
33

Sehingga :

Contoh lain :

Maka 100 : 7 = 14,2857143 Jika dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi 14,29

Sehingga Selain cara mengubah pecahan biasa menjadi persen. Kita harus tahu
juga cara mengubah pecahan ke desimal. Supaya kita dapat menguasai operasi hitung pecahan
dengan mudah.

Mengubah Pecahan Biasa ke Persen – Mengubah Persen ke Pecahan Biasa

Sebaliknya, kali ini kita akan membahas cara mengubah persen menjadi pecahan biasa. Adapun cara
mengubahnya yaitu dengan langkah berikut :

Langkah Pertama : Mengubah persen menjadi pecahan per seratus

Langkah Kedua : Membagi pembilang dan penyebut bilangan pembagi terbesar

Perhatikan contoh soal dibawah!

Ubahlah bentuk persen dibawah ini ke bentuk pecahan


a. 30%

b. 45%

c. 76%

Mengubah Pecahan Biasa ke Persen – Contoh Soal Cerita Menghitung Persen

Seorang pedagang memiliki modal Rp 500.000,00. Setelah laku semuanya, ternyata pedagang
mendapatkan untung 20% dari jumlah modal yang dimilikinya. Hitunglah:

a. Berapa jumlah keuntungan pedangan tersebut

b. Berapa jumlah uang pedagang dari hasil daganganya sekarang?

Penyelesaian :

Diketahui : Modal = 500.000,00

Untung = 20%
Ditanya : a. Keuntungan b. Jumlah Uang Sekarang

Penyelesaian:

b. Jumlah Uang Sekarang = Modal + Untung

= 500.000 + 100.000

= 600.000

Mengubah Bentuk Pecahan ke dalam Bentuk Persen dan Sebaliknya

Diketahui bersama bahwa pecahan merupakan


bilangan yang dimisalkan dengan a/b, dimana a adalah pembilang dan b adalah penyebut,
sedangkan persen dapat dikatakan sebagai perseratus. Persen juga sering ditulis dengan bentuk
notasi %. Sekarang yang akan kita pelajari bersama adalah bagaimana langkah –langkah
mengubah bentuk pecahan ke bentuk persen atau sebaliknya?

Langkah – langkah Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen

Untuk mengubah suatu bentuk pecahan ke bentuk persen pertama harus mengubah pecahan
tersebut menjadi pecahan senilaiartinya dengan penyebut 100.
Untuk menatapkan pemahaman kalian tentang langkah – langkah tersebut, mari kita simak
bersama contoh soal yang ada dibawah ini.

Contoh Soal :

Nyatakan bilangan-bilangan pecahan berikut ke dalam bentuk persen.

1. ¼
2. 2 ½
3. 12/200
4. 0,45

Penyelesaian:

1. ubah dulu pecahan 1/4 menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100, diperoleh:

=> ¼ = (1× 25)/(4 × 25)

=>¼ = 25/100

=>¼ = 25%

2. ubah dulu pecahan campuran menjadi pecahan biasa diperoleh:

=>2 ½ = (2 × 2 + 1)/2

=>2 ½= 5/2

Sekarang kita ubah pecahan biasa tersebut menjadi bentuk pecahan senilai dengan penyebut
100, maka akan diperoleh:

=> 5/2 = (5 × 50)/(2 × 50)

=> 5/2 = 250/100

=> 5/2 = 250%

3. Ubah dulu pecahan 12/200 menjadi pecahan senilai dengan penyebut 100, diperoleh:

=>12/200 = (12 × 5)/(200 × 5)

=> 12/200 = 60/1000

=>12/200 = (60 : 10)/(1000 : 10)

=>12/200 = 6/100

=> 12/200 = 6%

4. Ubah dulu bilangan desimal ke bentuk pecahan kemudian kita jadikan bentuk pecahan tersebut
dengan penyebut 100 dan terakhir jadikan bentuk %, maka akan diperoleh:

=> 0,45 = 0 + 4/10 + 5/100


=> 0,45 = 0 + 40/100 + 5/100

=> 0,45 = 45/100

=> 0,45 = 45%

Langkah – langkah mengubah Bentuk Persen ke Bentuk Pecahan

Langkah kedua yang akan kita pelajari bertujuan untuk mengubah bentuk persen ke bentuk
pecahan yaitu dengan cara mengubah persen (%) tersebut menjadi suatu bentuk pecahan dengan
penyebut 100 kemudian disederhanakan dengan konsep pecahan senilai sehingga bentuk
tersebut menjadi bemtuk pecahan paling sederhana baik itu menjadi pecahan biasa maupun
pecahan campuran.

Untuk lebih memahami konsep tersebut mari kita simak contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 1

Nyatakan bilangan-bilangan persen berikut dalam bentuk pecahan biasa atau campuran.

1. 30%
2. 24%
3. 23½%
4. 120%

Penyelesaian:

1. Ubah dulu bentuk menjadi pecahan dengan penyebut 100 kemudian sederhanakan, diperoleh:

=>30% = 30/100

=>30% = (30 : 5)/(100 : 5)

=> 30% = 6/20

2. Ubah dulu bentuk menjadi pecahan dengan penyebut 100 kemudian sederhanakan, diperoleh:

=>24% = 24/100

=>24% = (24 : 4)/(100 : 4)

=>24% = 6/25

3. contoh soal ini harus menggunakan kombinasi antara persen dengan pecahan artinya soal ini
mengandung pecahan campuran di dalam persen. Oleh karena itu kita ubah dulu pecahan
campuran persen tersebut menjadi pecahan biasa, diperoleh:

=> 23½% = ((23 × 2 + 1)/2)%

=> 23½% = (46/2)%

Sekarang ubah bentuk persen tersebut menjadi pecahan kemudian sederhanakan, diperoleh:
=> (46/2)% = (46/2)/100

=> (46/2)% = 46/200

=> (45/2)% = (46 : 2)/(200 : 2)

=> (45/2)% = 23/100

Jadi 23½% sama dengan 23/100.

4. Ubah dulu bilangan persen ke bentuk pecahan, diperoleh:

=> 120% = 120/100

=> 120% = (120 : 4)/(100 : 4)

=> 120% = 30/25

=> 120% = 1 1/5

Cara Mengubah Pecahan ke Desimal dengan Mudah dan Cepat

Dalam mengubah pecahan ke bentuk desimal ada dua cara yaitu :

 Cara pertama : membagi pembilang dengan penyebut.

Jika bilangan yang dibagi (pembilang) lebih kecil dari pembagi (penyebut) maka caranya adalah
dengan menambahkan 0 dan menaikan koma, kemudian dibagi.

Ubahlah pecahan berikut ke bentuk desimal !

Penyelesaian :
Apabila pembilang lebih kecil dari penyebut, maka dalam pembagian 1 ditambah
tambahkan nol pada pembilang dan naikan koma pada hasil pembagian.

Pembagian seperti ini, memiliki banyak angka dibelakang koma, biasanya


dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma. Jadi nilai desimalnya adalah 0,33

c. Jika pecahan dalam bentuk pecahan campuran, maka diubah terlebih dahulu ke pecahan biasa.

Kemudian pembilang di bagi dengan penyebut atau 5 : 3, sehingga


Pembagian seperti ini, memiliki banyak angka dibelakang koma, biasanya dibulatkan
menjadi 2 angka dibelakang koma. Jadi nilai desimalnya adalah 1,67

 Cara Kedua : mengubah penyebut menjadi 10, atau 100 atau 1000 dst.

Cara ini berlaku pada penyebut yang dapat dikalikan suatu bilangan dan hasilnya adalah 10 atau
100 atau 1000. Misal 2, 4, 5 dan lain – lain.

Untuk lebih jelasnya, Perhatikan contoh soal berikut !

Ubahlah pecahan berikut ke bentuk desimal !

Penyelesian :
Namun jika penyebut tidak dapat dikalikan bilangan berapa pun yang hasilnya 10 atau 100 atau
1000, maka tidak bisa menggunakan cara ini, namun dengan cara pertama diatas yaitu membagi
pembilang dengan penyebut.

Mengubah Pecahan ke Desimal- Sebaliknya Desimal ke pecahan

Mengubah bilangan pecahan hampir sama dengan menyederhanakan pecahan. Cara mengubah
desimal ke pecahan biasa adalah dengan mengubah menjadi desimal (per sepuluh atau per seratu atau
per seribu). Kemudian pembilang dan penyebut dibagi dengan bilangan yang sama.

Jika dibelakang koma satu angka maka di per sepuluh, Jika dibelakang koma dua angka maka di per
seratus dan jika dibelakang koma tiga angka maka di per seratus dan seterusnya.

Ubahlah bilangan desimal berikut ke bentuk pecahan biasa


Penyelesian :

a. Karena dibelakang koma satu angka maka per sepuluh :

b. Karena dibelakang koma dua angka maka per seratus :

c. Karena dibelakang koma dua angka maka per seribu :

d. Karena dibelakang koma dua angka maka per seratus :

MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK DESIMAL

Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang penyebutnya merupakan kelipatan 10 yang ditulis
dengan menggunakan koma (,) sebagai pemisah antara bilangan bulat dan bilangan pecahannya.
Contoh : 2 = 0,2 setelah koma satu angka 10
10

25 = 0, 25 setelah koma dua angka 100


100

3254 = 3,254 setelah koma tiga angka 1.000


1.000
Adapun cara mengubah pecahan ke bentuk desimal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Mengalikan penyebut dengan sebuah bilangan hingga menghasilkan penyebut yang
menghasilkan bilangan 10, 100, 1000 dan seterusnya, kemudian mengalikan pula
pembilang pecahan dengan angka yang sama.

Contoh :

2 = 2X 2 = 4 = 0,4
5 5X 2 10

1 = 1 X 25 = 25 = 0,25
4 4 X 25 100

2 1 = 21 X 125 = 2625 = 2,625


8 8 X 125 = 1000

2. Membagi pembilang pecahan dengan penyebut dengan menggunakan bagi kurung.

Bentuk sederhana dari pecahan 18/24 adalah...


a. 1/4
b. 1/2
c. 3/4
d. 1
Pembahasan:
FPB dari 18 dan 24 adalah 6, maka kita bagi dengan 6:

Jawaban: C

2. Pecahan 42/63 apabila dibuat ke dalam bentuk sederhana adalah...


a. 1/3
b. 2/3
c. 1/2
d. 4/3
Pembahasan:
FPB dari 42 dan 63 adalah 21, maka kita bagi 21:

Jawaban: B

3. Bentuk sederhana dari pecahan 45/75 adalah...


a. 1/5
b. 2/5
c. 3/5
d. 4/5
Pembahasan:
FPB dari 45 dan 75 adalah 15, maka dibagi dengan 15:

Jawaban: C

4. Pecahan 48/64 apabila dibuat ke dalam bentuk sederhana adalah...


a. 1/4
b. 1/2
c. 3/4
d. 1/3
Pembahasan:
FPB dari 48 dan 64 adalah 16, maka dibagi dengan 16:

Jawaban: C

5. Bentuk sederhana dari pecahan 24/60 adalah...


a. 1/5
b. 2/5
c. 3/5
d. 4/5
Pembahasan:
FPB dari 24 dan 60 adalah 12, maka dibagi dengan 12:

Jawaban: B

6. Pecahan 24/72 apabila dibuat ke dalam bentuk sederhana adalah...


a. 2/3
b. 1/4
c. 1/2
d. 1/3
Pembahasan:
FPB dari 24 dan 72 adalah 24, maka dibagi 24:

Jawaban: D

7. Urutan pecahan dari pecahan terbesar hingga terkecil pada pecahan 0,45 ; 0,85 ; 7/8 dan 78% adalah...
a. 0,45 ; 78% ; 7/8 ; 0,85
b. 0,45 ; 78% ; 0,85 ; 7/8
c. 0,85 ; 7/8 ; 78% ; 0,45
d. 7/8 ; 0,85 ; 78% ; 0,45
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:
0,45 = 45/100 x100=45 (urutan 4)
0,85 = 85/100 x100=85 (urutan 2)
7/8 x100=87,5 (urutan 1)
78% = 78/100 x100=78 (urutan 3)
Jadi, urutannya adalah: 7/8 ; 0,85 ; 78% ; 0,45
Jawaan: D

8. Diketahui pecahan . Urutan pecahan dari pecahan terbesar hingga terkecil


adalah...

Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutannya:
Jawaban: C

9. Diketahui pecahan 0,4 ; 3/8 ; 15% ; dan 0,25. Urutan pecahan dari terkecil adalah...
a. 0,4 ; 3/8 ; 0,25 ; 15%
b. 15% ; 0,25 ; 3/8 ; 0,4
c. 3/8 ; 0,4 ; 0,25 ; 15%
d. 15% ; 0,4 ; 0,25 ; 3/8
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan yang benar adalah 15% ; 0,25 ; 3/8 ; 0,4


Jawaban: B
10. Urutan pecahan 1/2 ; 3/8 ; dan 5/12 dari yang terkecil adalah...
a. 3/8 ; 5/12 ; 1/2
b. 5/12 ; 3/8 ; 1/2
c. 3/8 ; 1/2 ; 5/12
d. 1/2 ; 3/8 ; 5/12
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan dari terkecil adalah: 3/8 ; 5/12 ; 1/2


Jawaban: A

11. Urutan pecahan 1/3 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2 ; dan 1/12 dari yang terkecil hingga terbesar adalah...
a. 1/3 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2 ; 1/12
b. 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/3 ; 1/2
c. 1/3 ; 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/2
d. 1/12 ; 1/3 ; 1/2 ; 1/6 ; 1/4
Pembahasan:
Untuk soal ini kita samakan saja penyebutnya, KPK dari 3, 6, 4, 2, dan 12 (penyebut) adalah 12:

Jadi, urutan dari yang terkecil: 1/12 ; 1/6 ; 1/4 ; 1/3 ; 1/2
Jawaban: B

12. Urutan pecahan 5/6 ; 4/9 ; 2/3 ; dan 1/6 dari yang terbesar adalah...
a. 5/6 ; 4/9 ; 2/3 ; 1/6
b. 5/6 ; 1/6 ; 4/9 ; 2/3
c. 5/6 ; 2/3 ; 4/9 ; 1/6
d. 5/6 ; 2/3 ; 1/6 ; 4/9
Pembahasan:
Untuk soal ini kita samakan saja penyebutnya, KPK dari 6, 9, dan 3 adalah 18:

Jadi, urutan dari terbesar adalah: 5/6 ; 2/3 ; 4/9 ; 1/6


Jawaban: C

13.
Urutan pecahan tersebut dari yang terkecil adalah...

Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan dari terkecil:


Jawaban: D

14. Perhatikan pecahan berikut:


25% ; 0,45 ; 2/5 ; 50% ; 3/10
Urutan pecahan dari yang terbesar adalah...
a. 25% ; 3/10 ; 2/5 ; 0,45 ; 50%
b. 50% ; 25% ; 3/10 ; 2/5 ; 0,45
c. 2/5 ; 50% ; 0,45 ; 3/10 ; 25%
d. 50% ; 0,45 ; 2/5 ; 3/10 ; 25%
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan dari terbesar adalah: 50% ; 0,45 ; 2/5 ; 3/10 ; 25%
Jawaban: D

15. Diketahui pecahan 7/25 ; 35% ; 0,36 ; 6/15. Urutan pecahan berikut dari bilangan terkecil ke terbesar
adalah...
a. 7/25 ; 35% ; 0,36 ; 6/15
b. 35% ; 0,36 ; 7/25 ; 6/15
c. 35% ; 0,36 ; 6/15 ; 7/25
d. 6/15 ; 35% ; 0,36 ; 7/25
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan dari yang terkecil: 7/25 ; 35% ; 0,36 ; 6/15


Jawaban: A
16. Diketahui pecahan 0,4 ; 3/8 ; 15% ; dan 0,25. Urutan pecahan dari pecahan terkecil adalah...
a. 15% ; 3/8 ; 0,25 ; 0,4
b. 15% ; 0,25 ; 3/8 ; 0,4
c. 3/8 ; 0,4 ; 0,25 ; 15%
d. 15% ; 0,4 ; 0,25 ; 3/8
Pembahasan:
Untuk mempermudah penghitungan, kita kalikan saja dengan 100:

Jadi, urutan dari terkecil adalah: 15% ; 0,25 ; 3/8 ; 0,4


Jawaban: B

Anda mungkin juga menyukai