S.Farm.,M.P.H.,Apt
Definisi :
Farmakon : obat dan Logos : Ilmu
Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas (Daftar W (waarschuwing))
Obat Keras (Daftar G = Gevaariijk ; berbahaya, K)
Obat Golongan Narkotika atau Obat Bius (Daftar O = Opim)
Obat Golongan Psikotropika (OKT*)
Obat bebas
Tingkat keamanan pemakaiannya cukup tinggi, sehingga
pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis
bisa diperoleh secara bebas tanpa Resep (R/)
Terdapat di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket
serta apotek
Ciri : Lingkaran Hitam berdasar warna Hijau
Nama lain : OTC (Over the Counter)
Obat bebas Terbatas
Termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas
tanpa resep dokter
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas
terbatas memuat pemberitahuan berwarna putih
Obat Keras
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi,
dan dokter hewan.
Apoteker boleh memberikan jika masuk dalam daftar OWA (Obat Wajib
Apotek)
Obat g punya khasiat mengobati, menggiatkan, mendesinfeksi tubuh
manusia
Pada kemasan tertulis : HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Semua obat baru masuk daftar G, kecuali telah dinyatakan lain oleh
DEPKES (Badan POM)
Semua obat dengan substansi (komposisi) daftar G adalah termasuk
daftar G, kecuali dinyatakan lain oleh DEPKES
NARKOTIKA
obat yang mempengaruhi SSP ; mendepresi (opium, morphin, heroin), menstimulasi
(cocain).
Most in nature, Papaverin Somniferum, Erythroxyton coca, Canabis sativa
Sintetis ; pethidin, methedon, nisentil
DASAR HUKUM
1. UU RI no. 9 th ‘76 ttg Narkotika (direvial)
2. UU RI no.22 th ’97 tgl 1 Sept 2009
Ketentuan Peresepan ;
- Hanya dengan resep dokter
- Harus resep baru (tidak boleh diulang).
- Jml R/ nerk injeksi harus dilengkapi dengan tulisan jumlah. Ex: R/ Morphin HCL X
(sepuluh)
- Membuat laporan pemakaian setiap bulan ke Kanwil / Dinkes setempat (termasuk
pemakaian bahan baku)
Penggolongan Narkotika
Narkotika Golongan I
Potensi sangat tinggi, menyebabkan ketergantungan hanya u/ tujuan
pengembangan IPTEK {ex; heroin, cocain, cannabis, THC ; marijuana,
Hydro canabinol}
Narkotika Golongan II
Potensi tinggi, menyebabkan ketergantungan. Dapat digunakan u/
terapi {ex; Fentanyl, Morphine, Phetidine u/ ANASTESI}
Narkotika Golongan III
Potensi ringan, menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk
terapi. {ex: Codein bentuk garam non narkotika}
Obat Golongan Psikotropika (OKT)
zat atau obat, baik alamiah maupun sitetis bukan narkotika, yang
bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
(UU RI No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika)