net/publication/301358908
CITATIONS READS
0 2,116
1 author:
Muslimin Muslimin
Universitas Gadjah Mada
6 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Muslimin Muslimin on 19 April 2016.
Web : muslimin.blog.ugm.ac.id
Mail : muslimin@mail.ugm.ac.id
1
DAFTAR ISI
Halaman
Pengantar 1
Daftar isi 2
Daftar Tabel 3
Daftar Gambar 3
1. Pendahuluan 4
2. Pondasi 4
3. Stabilitas Timbunan 8
4. Lebar Puncak 8
5. Rembesan 10
6. Desain Spillway 11
7. Perlindungan Lereng Hulu 12
8. Komentar pada Konstruksi dan Pemeliharaan 13
Bendungan Kecil
Daftar Pustaka
2
Daftar Tabel
Daftar Gambar
3
1. PENDAHULUAN
Pedoman ini ditujukan untuk bendungan kecil tipe urugan
(dengan tinggi kurang dari 15 meter) yang tidak membutuhkan
desain yang khusus.
2. PONDASI
Kebutuhan pondasi yang paling penting untuk sebuah
bendungan tipe urugan adalah pondasi yang mamp mendukung
timbunan, dan yang cukup menahan rembesan.
4
2.3. Pondasi Lanau/Lempung
5
Tabel 1. Rekomendasi Kemiringan yang direkomendasikan untuk stabilitas timbunan pada pondasi lanau dan lempung
jenuh (diambil dari “Design of small Dams”, USBR, 1974)
Konsistensi Nilai Klasifikasi Tanah Kemiringan timbunan yang stabil untuk berbagai variasi tinggi bendungan
tanah N-SPT Pondasi (USCS) 15 m 12 m 9m 6m 3m
Lunak <4 Dibutuhkan pengujian dan analisis tanah yang khusus
Sedang 4 sd 10 SM 4,1:1 4:1 3:1 3:1 3:1
SC 6:1 5:1 4:1 3:1 3:1
ML 6:1 5:1 4:1 3:1 3:1
CL 6,5:1 5:1 4:1 3:1 3:1
MH 7:1 5,5:1 4,1:1 3,5:1 3:1
CH 13:1 10:1 7:1 4,1:1 3:1
Keras 11 sd 20 SM 4:1 3,5:1 3:1 3:1 3:1
SC 5,5:1 4,5:1 3,5:1 3:1 3:1
ML 5,5:1 4,5:1 3,5:1 3:1 3:1
CL 6:1 4,5:1 3,5:1 3:1 3:1
MH 6,5:1 5:1 4:1 3:1 3:1
CH 11:1 9:1 6:1 3:1 3:1
Sangat Keras > 20 SM 3,5:1 3:1 3:1 3:1 3:1
SC 5:1 4:1 3:1 3:1 3:1
ML 5:1 4:1 3,5:1 3:1 3:1
CL 5:1 4:1 3:1 3:1 3:1
MH 5,5:1 4:1 3:1 3:1 3:1
CH 10:1 8:1 5,5:1 3:1 3:1
Catatan: Stabilitas tanah tidak dibutuhkan ketika kemiringan timbunan seperti pada tabel 2 kurang dari yang ditunjukan
pada tabel 1diatas.
6
Hubungan emipirik antara D (kepadatan kering
dibagi dengan kepadatan maksimum kering Proctor)
seperti ditunjukan pada gambar 2. Gambar 3
menunjukkan criteria alternative dengan
mengggunakan kepadatan tanah kering alami
(natural dry density) dan batas cair (liquid limit)
ketika hasil proctor test tidak tersedia. Untuk pondasi
tanah tidak jenuh yang berada pada kategori “no
treatment required” (tidak membutuhkan perlakuan)
hanya membutuhkan pengupasan tanah (striping),
dan parit pengunci. Tanah yang terletak pada
kandungan air yang lebih besar daipada kandungan
air optimum, harus dicek untuk menentukan tingkat
kejenuhan. Jika tingkat kejenuhan lebih besar dati
95% harus dimasukkan ke dalam kategori jenuh dan
desainnya harus menyesuaikan.
7
3. STABILITAS TIMBUNAN
Kemiringan timbunan harus stabil selama konstruksi dan pada
semua kondisi operasi tampungan, termasuk kondisi rapid
drawdown (penurunan muka air yang tiba-tiba). Kemiringan
lereng timbunan yang direkomendasikan pada pondasi yang
stabil untuk bendungan kecil tipe urugan tanah diberikan pada
tabel 2.
8
4. LEBAR PUNCAK BENDUNGAN
Lebar puncak minimal merupakan lebar yang akan
menyediakan gradient perkolasi yang aman sepanjang timbunan
pada saat tampungan penuh. Karena pada prakteknya, sangat
sulit untuk menentukan faktor lebar puncak ini. Biasanya
digunakan faktor lebar puncak digunakan pendekatan empiris
dan mengikuti persamaan yang direkomendasikan untuk
bendungan kecil tipe urugan tanah yaitu:
W= H/5 + 3
9
Tabel 2. Kemiringan yang direkomendasikan untuk bendungan kecil tipe
timbunan tanah homogen pada pondasi keras
(diambil dari “Design of small Dams”, USBR, 1974)
Kondisi Rapid Klasifikasi Tanah Kemiringan Kemiringan
drawdown Lereng hulu lereng hilir
Tidak GW, GP, SW, SP Tidak cocok
GC, GM, SC, SM 2,5:1 2:1
CL, ML 3:1 2,5:1
CH, MH 3,5:1 2,5:1
Ya GW, GP, SW, SP Tidak Cocok
GC, GM, SC, SM 3:1 2:1
CL, ML 3,5:1 2,5:1
CH, MH 4:1 2,5:1
Keterangan: tanah dengan tipe OL dan OH tidak direkomendasikan untuk
bahan utama bendungan kecil tipe urugan homogen dan tanah
dengan tipe sebelumnya tidak cocok.
10
6. DESAIN SPILLWAY
Spillway biasanya didesain sehingga dapat melewatkan debit
banjir 100 tahunan dengan tinggi jagaan (freeboard) sebesar 300
mm. Untuk spillway yang menyatu dengan tubuh bendungan,
kecepatan pada puncak dan lereng hilir harus cukup untuk
menahan erosi. Untuk alasan tersebut puncak dan lereng hulu
pada timbunan spillway harus ditanami rumput.
11
batuan rip-rap, timbunan batuan, atau bentuk lain yang cocok
sebagai perindungan. Perlindungan lereng hulu tersebut harus
dipasang pada jarak yang aman, di atas muka air operasi
maksimum. Elevasi di atas perlindungan tersebut dapat ditanami
gebalan rumput.
12
gerusan, lubang benam, perlindungan lereng yang berubah, mata
air, rembesan, atau lubang yang disebabkan oleh rembesan dari
tampungan.
DAFTAR PUSTAKA
13
View publication stats