Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR MODUL 2

Nama : Edi Aris Darmawan


NPM : 19030418010216
Universitas : UMP
Prodi PPG/Kelas : (180) Matematika/ B

1. a. Menggunakan algoritma pembagian, tentukan FPB (1488,868).


b. Tentukan nilai m dan n sehingga FPB (1488,868)= 1488 x m + 868 x n .
c. Tentukan KPK [1488,868].
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan algoritma pembagian
1488 = 868 . 1 + 620
868 = 620 . 1 + 248
620 = 248 . 2 + 124
248 = 124 . 2 + 0
Jadi FPB (1488,868) = 124
b. 124 = 620 – 248 . 2
= (1488 – 868) – (248.2)
= (1488 – 868) – 2 (248)
= (1488 – 868) – 2 (868 – 620)
= (1488 – 868) – 2 .868 + 2. 620
= 1488 – 3. 868 + 2 (1488 – 868)
= 1488 – 3. 868 + 2. 1488 – 2.868
= 1488 (3) – 5. 868
= 1488. 3 + 868. (-5)
Jadimdan n yang memenuhi FPB (1488,868)= 1488 x m + 868 x n adalah m = 3
dan n = -5
c. 1488 = 24. 31. 70. 311
868 = 22. 30 .71 . 311
KPK [1488,868] = 24. 31. 71. 311 = 10416
𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0
2. Diketahui SPL {
3𝑥 + 𝑦 = 0
a. Tunjukkan bahwa untuk setiap nilai a, maka SPL tersebut selalu konsisten.
b. Tentukan nilai a agar SPL tersebut hanya mempunyai solusi trivial.
c. Tentukan nilai a agar SPL tersebut mempunyai takhingga banyak solusi.
Penyelesaian:
a. SPL di atasmerupakan SPL homogen, SPL homogeny pasti memiliki penyelesaian yang
konsisten. SPL memiliki penyelesaian konsisten jika mempunyai paling sediki tsatu solusi
Jika diubah bentuk menjadi matrik
𝑎 −2 𝑥 0
maka[ ][ ] = [ ]
3 1 𝑦 0
𝑎 −2 𝑥 0
dengan A =[ ], X = [𝑦]dan B = [ ].
3 1 0
Agar memilikis olusi (paling sedikit satu) maka det (A) ≠ 0,
maka
det(A) = a.1 – (-2).3 ≠ 0
a – (-6) ≠ 0
a+6 ≠0
a≠ -6
𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0
Jadi∀a ∈ 𝑅 dengan a≠-6 maka SPL akan memiliki penyelesaian yang
3𝑥 + 𝑦 = 0
konsisten
b. SPL mempunyais olusi trivial jik asatu-satunya penyelesaian untuk SPL
adalah x = 0 dan y = 0.
𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0
3𝑥 + 𝑦 = 0 ⇒ 6𝑥 + 2𝑦 = 0
(𝑎 + 6)𝑥 + (−2 + 2)𝑦 = 0
(𝑎 + 6)𝑥 = 0
Agar xbernilai 0 maka berlaku untuk seluruh a ∈ 𝑅
Jadi nilai a yang memenuhi agar SPL memiliki penyelesaian trivial adalah semua bilangan a
dengan a∈ 𝑅
c. SPL mempunyai takhingga banyak solusi jika det (A) = 0
Jikadiubah bentuk menjadi matrik
𝑎 −2 𝑥 0 𝑎 −2 𝑥 0
maka[ ] [ ] = [ ] dengan A = [ ], X = [𝑦] dan B = [ ].
3 1 𝑦 0 3 1 0
Agar memili banyak solusi maka det (A) = 0,
maka det(A) = a.1 – (-2).3 = 0
a – (-6) = 0
a+6 =0
a= -6
𝑎𝑥 − 2𝑦 = 0
Jadi a = -6 maka SPL akan memili banyak solusi, selain itu jika
3𝑥 + 𝑦 = 0
a = -6 maka apabila digambar dalam koordinat cartesius gambar dua garis tersebut saling
sejajar sehingga memiliki banyak solusi.
3. Buktikan bahwa semua basis dari suatu ruang vector berdimensi hingga mempunyai banyak
vektor yang sama
Bukti:
Menurutdefinisi :ruangvektor V berdimensi hingga jika V memuat himpunan berhingga vektor-
vektor {v1, v2,….,vp}sebagai basisnya.
Misalkan ambil sebarang A = {v1, v2,….,vn}dan B = {w1, w2,…,wm}adalah dua basis sebarang
darisuatu ruang vektor V maka A dan B adalah basis dari ruang vektor V.
Menurut definisi :Jika V sebarang ruang vector dan S = {v1, v2 ,….,vp}di V, maka S disebut basis
di V jika S merentang dan bebas linier
Maka menurut definisi diatas Adan B juga bebas linier.
A basis dan B bebas linier
A bebas linierdanB basis
Menurut teorema :Misal V ruang vektor, jika vector v1, v2,….,vp bebas linier dan w1, w2,…,wq
basis maka p≤ 𝑞
Berdasar teorema tersebut diperoleh
A basis dan B bebas linier maka m≤ n
A bebas linier dan B basis maka n≤ m
Dari m ≤ n dan n ≤ m maka diperoleh n = m
Demikian pula berlaku untuk seluruh basis dari ruang vector berdimensi hingga yang lain,
Sehingga bahwa semua basis dari suatu ruang vector berdimensi hingga mempunyai banyak
vector yang sama. TERBUKTI
4. Buktikan bahwa masalah program linear berikut ini merupakan kasus penyelesaian tidak
terbatas.
𝑀𝑎𝑘𝑠:𝑍 = 3𝑥 − 4𝑦 + 3𝑧
h.m: −𝑥 + 𝑦 + 𝑧 ≤ −3
−2𝑥 − 3𝑦 + 4𝑧 ≤ −5
−3𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 ≤ −3
𝑥,, ≥ 0
Bukti:
Menggunakan metode simpleks
a. Menambah variable Slack
−𝑥 + 𝑦 + 𝑧 + S1 = −3
−2𝑥 − 3𝑦 + 4𝑧+ S2 = −5
−3𝑥 + 2𝑦 − + S3 = −3
𝑥,, ≥ 0
b. Model Matematika Baru
𝑀𝑎𝑘𝑠:𝑍 = 3𝑥 − 4𝑦 + 3𝑧 + 0S1 + 0S2+ 0S3
h.m: −𝑥 + 𝑦 + 𝑧 +S1 = −3
−2𝑥 − 3𝑦 + 4𝑧+ S2 = −5
−3𝑥 + 2𝑦 − + S3 = −3
𝑥,, ≥ 0
c. TabelSimpleksAwal
3 -4 3 0 0 0
Cb VDB Q Penilaian
X y Z S1 S2 S3
0 S1 -3 -1 1 1 1 0 0 3
0 S2 -5 -2 -3 4 0 1 0 5
2
0 S3 -3 -3EK 2 -1 0 0 1 1BK
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj - Cj -3 4 -3 0 0 0
KK
d. TrasformasiBarisKunci (B3)
21 1
1 1 −33 0 0 −3

e. Transformasibaris lain (B1 dan B2)


-3 – (-1.1) = -2 -5 – (-2. 1) = -3
-1 – (-1.1) = 0 -2 – (-2.1) = 0
2 1 2 13
1 – (-1. − 3)=3 -3 – (-2.-3) = - 3
1 4 1 14
1 – (-1. )= 4 – (-2. ) =
3 3 3 3

1 – (-1.0 )=1 0 – (-2.0) = 0


0 – (-1. 0)=0 1 – (-2.0) = 1
1 1 1 2
0 – (-1. − 3)= - 3 0 – (-2.-3) = -3

f. TabelSimpleks
3 -4 3 0 0 0
Cb VDB Q Penilaian
X Y z S1 S2 S3
0 S1 -2 0 1 4 1 0 1 -3
− 2
3 3 3
0 S2 -3 0 13 14 0 1 2 -14 BK
-3 EK -3
3

3 X 1 1 2 1 0 0 1 3
-3 -3
3
Zj 3 3 -2 1 0 0 -1
Zj - Cj 0 2 -2KK 0 0 -1
g. TrasformasiBarisKunci (B2)
9 13 3 1
− 14 0 -14 1 014 − 7

h. Transformasibaris lain (B2dan B3)


B2 B3
4 9 8 1 9 17
-2-(3 . − 14) = − 7 1-(3 . − 14)= 14
4 1 1
0 – (3 . 0) = 0 1-(3 . −0)= 3
1 4 13 11 2 1 13 41
− (3 . − 14) = -( . − 14)= 42
3 7 3 3
4 4 1 1
− (3 . 1) = 0 -( . 1)= 0
3 3 3
4 1
1 − (3 . 0) = 1 0-(3 . −0)= 0
4 3 2 1 3 1
0 − (3 . 14) = − 7 0-(3 . 14)=-14
1 4 1 1 1 1 1 2
− 3 − (3 . − 7) = − 7 − 3-(3 . − 7)= − 7

i. TabelSimpleks
3 -4 3 0 0 0
Cb VDB Q Penilaian
X y z S1 S2 S3
0 S1 8 0 11 0 1 2 1
-7 − -7
7 7
3 z 9 0 13 1 0 3 1
-14 -14 -7
14
3 x 17 1 41 0 0 1 2
-14 -7
14 42
Zj 12 3 1 3 0 6 9
-7
7 7 14
Zj - Cj 0 29 0 0 6 9

7 14 7
S3bukan variable basis.Tidak dapat mencari baris kunci karena semua elemen di KK
bernilai negative sehingga tidak tidak dapat membagi Q. Kasusnya adalah penyelesaian
tidak terbatas (terbukti)
5. Buktikan bahwa jika G grup komutatif dengan elemen identitas e, maka H = {x ∈ G | x2 = e}
merupakan sub grup G.
Bukti:
Menurut teorema :
Misal G grup komutatif dan H himpunan bagian tak kosong dari G, H⊆ 𝐺 jika dan hanya jika H
bersifat tertutup terhadap operasi biner di G dan setiap elemen di H mempunyai mempunyai
invers.
a. Jelas H himpunan bagian tak kososng dari G
Karena∃ e ∈ 𝐺 ∋ 𝑒 2 = 𝑒 ∈ 𝐻
Sehingga𝑒 ∈ 𝐻 dengan 𝑒 = 𝑒 2
b. Ambil sebarang a, b ∈ H
Akan ditunjukkan ∋ (𝑎𝑏)2 = 𝑒
(𝑎𝑏)2 = (𝑎𝑏)(𝑎𝑏) definisi perpangkatan
= 𝑎(𝑏𝑎)𝑏 asosiatif
= 𝑎(𝑎𝑏)𝑎 komutatif
= (𝑎𝑎)(𝑏𝑏) asosiatif
= 𝑎2 𝑏 2 definisi perpangkatan
= e.e definisi H
= 𝑒 definisi elemen identitas
H tertutup operasi biner pada G
c. Ambil sebarang a ∈ H
Akan ditunjukkan∃ 𝑎−1 ∋ 𝑎−1 ∈ H
Karena a∈ H maka berlaku𝑎2 = 𝑒
Menurut definisi perpangkatan𝑎2 = 𝑎. 𝑎
Maka diperoleh 𝑎. 𝑎 = 𝑒
Berdasarka sifat identitas, maka 𝑎 = 𝑎−1 ∈ 𝐻
Jadi∃ 𝑎−1 ∋ 𝑎 −1 ∈ H
Berdasarkan bukti a, b, dan c maka H⊆ 𝐺 (𝐻 𝑠𝑢𝑏𝑔𝑟𝑢𝑝 𝐺) TERBUKTI

Anda mungkin juga menyukai