Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Yuliana Pratiwi

Nim :160905006

Mtk : antropologi kesehatan

Judul : Kesehatan wanita perokok

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang,sebagai salah satu negara
berkembang di Indonesia persoalan mengenai kesehatan masyarakat menjadi kendala tersendiri.

Masalah kesehatan masyarakat meliputi beberapa aspek yaitu aspek fisik dan non fisik,asfek
fisik disini menyangkut ketersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit sedangkan
aspek fisik meliputi perilaku kesehatan masyarakat.

Masalah kesehatan reproduksi kini menjadi perhatian bersama bukannya hanya untuk satu
individu dikarenakan kesehatan reproduksi sangat berpengaruh dengan angka kematian ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Menurut WHO,secara garis besar dapat dikelompokan empat golongan faktor yang
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi,antara lain yaitu :

1 .Faktor social ekonomi dalam demografi(terutama kemiskinan,tingkat pendidikan yang rendah)

2. Faktor budaya dan lingkungan (praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan
reproduksi,kepercayaan banyak anak banyak rezeki).

3. Faktor Psikologis (dampak keretakan orang tua pada remaja)

4. Faktor Biologis (cacat sejak lahir,cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seks).

Menyampingkan empat faktor yang berdampak buruk bagi kesehatan wanita tersebut,ada
beberapa orang yang dianggap riskan dalam kaitannya tentang kesehatan reproduksi wanita yaitu
pada wanita perokok.kebiasaan wanita merokok dilatar belakangi oleh pola hidup yang
bergeser,selain itu wanita perokok dianggap wanita modrens,seksi dan glamor,namun pada
biasanya wanita perokok disebabkan banyak lilitan oleh masalah yang pelik lebih memilih
merokok sebagai tempat pelarian.
Beberapa negara maju melarang warganya merokok,tapi larangan itu tidak sebanyak iklan
rokok yang beredar,ironisnya iklan pada merokok menyatakan bahwa merokok dapat
menyebabkan gangguan kesehatan,kehamilan,kelainan janin dan inpotensi,namun masyarakat
melihat bahwa itu hanya gertakan sambal,rokok di tahun 2020 diperkirakan menjadi
penyumbang angka kematian paling besar disamping penyebab lainnya,dikarenakan merokok
dengan gangguan kesehatan reproduksi seperti infertilitas.nikotin dalam rokok menyebabkan
gangguan pematangan ovum (sel telur) dalam ini diduga menjadi penyebab sulitnya kehamilan
pada wanita.

Perokok wanita juga rentan terserang kanker serviks dan kanker leher rahim yang terjadi
pada serviks uterus.serviks uterus merupakan daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke rahim antara rahim(uterus) dengan liang vagina,kanker ini timbul di
tandai dengan tumbuhnya sel sel mulut rahim yang tak lazim.

Jadi kesimpulan sebagai suatu fenomena yang terjadi di perkotaan,khususnya kota medan
,perokok wanita mempunyai sisi menarik utuk mengetahui kehidupan mereka.selain para pria
yang mempunyai kebiasaan merokok,ternyata ada berbagai wanita yang mulai menggemari
rokok sebagai gaya hidup ataupun life style.tindakan dan dampak wanita perokok ini sangat
masalah social yang positif dan sangat menarik mengetahui lebih mendalam.

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan umum tentang rokok

1.pengertian rokok

Rokok merupakan suatu benda yang tidak asing lagi bagi masyarakat saat ini dan sering
ditemukan dalam kehidupan sehari hari.rokok berbentuk silinder dengan dua warna yakni putih
dan cokelat dengan ukuran 70-120 mm ini sudah dikenal dimana mana bahkan didunia pun nama
rokok bermacam macam seperti cigarette,sigaret ataupun beragam nama lainnya.

Hal lain yang dikenal dari rokok adalah asap yang dikeluarkan dan berbagai yang
ditimbulkan(Aula,2010,hal:11).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh pusat bahasa pendidikan
nasional yang diterbitkan dibalai pustaka tahun 2005 menyebutkan bahwa rokok adalah
gulungan tembakau yang dibungkus(Hanafiah,2015,hal 5)

B.Tinjauan umum tentang wanita perokok

Perokok di masyarakat Indonesia tidak hanya dikalangan dewasa saja,tetapi juga pada
remaja,perilaku merokok pada umumnya dilakukan pada laki laki dan perempuan ketika
memasuki masa remaja.secara,nasional menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas)tahun
2010,perokok Indonesia pertama kali merokok pada umur 15-19 tahun.Dapat disimpulkan bahwa
usia remaja merupakan usia pertama individu untuk merokok (Martini,2014)

Menurut Priyanti Z.Soepandi (2010),angka perokok wanita diindonesia meningkat lebih


cepat dibanding laki laki ,ada kecenderungan jumlah perokok laki laki stabil sedangkan perokok
wanita meningkat,dia menduga ada indikasi perusahaan rokok sengaja mengincar wanita dan
gadis gadis remaja,menjadi perokok baru.penyebabnya,pola hidup tidak sehat kini
mempengaruhi kaum hawa.pergaulan dengan perokok juga mengidentifikasi kaum hawa itu
untuk merokok.(http://hileud.com/jumlah perokok-wanita-bertambah-pesat,html.).

Menurut Anies (2006) bahwa 75 persen wanita perokok menggambarkan kesadaran hidup
yang rendah dan akan mempengaruhi derajat kesehatan hidup wanita karena terdapat 4000 zat
kimia dan beresiko tinggi bagi wanita seperti nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
karsinogenik yang mempengaruhi perannya sebelum menjadi ibu dan perannya setelah menjadi
ibu.

Bab III

Metode Penelitian

Metode kualitatif yang bersifat deskripsi.dalam ilmu antropologi dikenal juga dengan
wawancara dan observasi dimana hasil dari wawancara ini bisa dibentuk dalam
etnografi,etnografi digunakan untuk mendapat data yang akurat dan mendalam tentang studi
kasus wanita perokok.

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci,memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber
informasi.Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat dan kasus yang di pelajari tentang
peristiwa,aktivitas individu.

Bab IV

Hasil

Anda mungkin juga menyukai