Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diseluruh dunia, satu wanita meninggal setiap menit akibat komplikasi
kehamilan. Di Negara Berkembang, kematian maternal memang jarang terjadi,
namun diperkirakan sekitar 2/3 pelayanan maternal diberikan dengan layanan
substandard dalam arti bahwa sebagian besar kasus kegawatdaruratan
obstetrik merupakan kasus yang jarang terjadi sehingga ketrampilan staf
junior dalam mengatasi masalah komplikasi kehamilan sangat kurang dan
kasus kegawatdaruratan tersebut tidak memperoleh penanganan yang baik.
Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat dan tepat serta
harus dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama
menemukan/mengetahui (orang awam, perawat, para medis, dokter), baik
didalam maupun diluar rumah sakit karena kejadian ini dapat terjadi setiap
saat dan menimpa siapa saja.
Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana dapat mengancam nyawa
apabila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya. Contoh : gawat nafas,
gawat jantung, kejang, koma, trauma kepala dengan penurunan kesadaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi RJP (Resusitasi Jantung Paru)?
2. Bagaimana RJP pada ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi RJP.
2. Untuk mengetahui RJP pada ibu hamil.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi RJP (Resusitasi Jantung Paru)


Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat
kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna
mencegah kematian biologis.
Resusitasi jantung paru (RJP) atau juga dikenal dengan cardio pilmonier
resusitation (CPR), merupakan gabungan antara pijat jantung dan pernafasan
buatan. Teknik ini diberikan pada korban yang mengalamai henti jantung dan
nafas, tetapi masih hidup.
RJP adalah bantuan hidup dasar yang merupakan bagian dari pengelolaan
gawat darurat medik yang bertujuan untuk :

1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi ( insufisiensi


respirasi ) melalui pengenalan atau intervensi segera.
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban
yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru
(CardioPulmonary Resuscitation = CPR ).
Tujuan utama melakukan RJP adalah memberikan oksigen kepada otak,
jantung dan organ-organ vital lainnya, sampai datangnya suatu pengobatan medik
yang definitive dan tepat ( Advance Life Support = Bantuan Hidup Lanjut ) untuk
dapat mengembalikan fungsi jantung dan ventilasi yang normal. Kecepatan dalam
melakukan tindakan RJP sangat menentukan, dan merupakan kunci untuk sukses.

RJP harus dilakukan dalam 4-6 menit setelah ditemukan telah terjadi henti
nafas dan henti jantung untuk mencegah kerusakan sel-sel otak dan lain-lain. Jika
penderita ditemukan bernafas namun tidak sadar maka posisikan dalam keadaan
mantap agar jalan nafas tetap bebas dan sekret dapat keluar dengan sendirinya.

2
2.2 RJP pada Ibu Hamil
Resusitasi Jantung Paru pada Kehamilan sangat di perlukan untuk
menolong ibu hamil yang membutuhkan pertolongan segera terkait gangguan
airway (jalan nafas), breathing (pernafasan) dan circulation (jantung dan
pembuluh darah). Skill ini harus di kuasai tenaga medis karena sifatnya mendasar.

 Patofiisologi Henti Jantung pada Kehamilan


Pada wanita hamil, henti jnatung adalah keadaan yang sangat rumit,
dikarenakan oleh adanya perubahn patofisiologi yang terjadi selama
kehamilan, terutama kompresi aortocaval. Selama resusitasi jantung paru
dilakukan dengan pijatan dada tertutup pada pasien yang tidak hamil,
maksimal curah jantung mendekati 30% dari normal. Pada pasien dengan
kehamilan ≥ 20 minggu, berbaring di posisi terlentang, curah jantungnya
menurun, ini berarti bahwa jika pasien menderita henti jantung ketika
ditempatkan dalam posisi terlentang secara praktis tidak akan ada curah
jantung sama sekali meskipun telah dilakukan resusitasi jantung paru dengan
benar.
Pasien pada kehamilan lanjut juga memiliki kecenderungan terjadinya
hipoksemia dan asidosis, lebih beresiko jika terjadi aspirasi paru, dan
meningkatnya kejadian sulitnya intubasi dibandingkan dengan populasi yang
tidak hamil. Perubahan ini terjadi oleh banyaknya kehamilan dengan obesitas,
dimana keadaan tersebut membuat resusitasi lebih sulit.

 Etiologi dan Differensial Diagnosis Henti jantung Dalam Kehamilan


Sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab reversible terjadinya
henti jantung. Usia kehamilan harus segera di ketahui untuk mengetahui
kelangsungan hidup janin. Pemerikasaan USG abdomen di gunakan untuk
tujuan ini tetapi tidak harus menunda prosedur resusitasi.

3
Etiogi henti jantung pada kehamilan dapat di klarifikasikan menjadi
penyebab terkait anestesi atau penyebab yang tidak terkait anestesi kadang –
kadang. Penyebab multifaktorial, sehingga membuat diagnosis dan
pengelolaannya banyak berubah.

 Langkah- langkah RJP pada Ibu hamil.


1. Periksa kesadaran ibu dengan cara memanggil dan cek respon ibu. Apabila
tidak sadar lakukan langkah selanjutnya.
2. Segera panggil bantuan berupa tenaga kesehatan lain atau ambulan.
3. Untuk ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 Minggu (ditandai
dengan uterus di atas umbilikus), maka miringkan ibu dalam posisi
berbaring ke sisi kiri dengan sudut 15-30 derajat atau apabila tidak
memungkinkan, dorong uterus ke sisi kiri.

4
4. Bebaskan jalan nafas. Tengadahkan kepala ibu ke belakang (head tilt) dan
angkat dagu (Chin lift), bersihkan benda asing di jalan nafas.

5. Apabila ada sumbatan benda padat di jalan nafas segera ambil dengan jari
atau berikan dorongan bagian tengah sternum (chest thrust). Jangan
menekan procesus xiphoideus.
6. Lakukan look, listen dan feel sambil menjaga jalan nafas terbuka. Periksa
nafas ibu, lakukan cepat kurang dari 10 detik dengan cara mendekatkan
kepala penolong ke wajah ibu. Yang di lihat gerakan dada, yang di dengar
suara nafas dan yang di rasakan adalah aliran udara dari hidung atau mulut
ibu.

Apabila ibu bernafas spontan, pertahankan posisi dan berikan oksigenasi


sebagai tindakan suportif. Segera lanjutkan pemantauan untuk
memastikan ibu bernafas normal.

5
7. Apabila ibu tidak bernafas atau bernafas tetapi tidak normal, periksa
pulsasi arteri karotis dengan cepat yakni tidak lebih dari 10 detik.
Apabila nadi teraba tetapi ibu tidak bernafas atau megap-megap
(gasping), berikan ventilasi (bantuan nafas) menggunakan balon Singkil
atau dari mulut ke mulut dengan alas seperti kain atau kasa sebanyak
sekali setiap 5-6 detik. Pastikan volume nafas buatan cukup dan
pengembangan dada terlihat baik. Lakukan pengecekan arteri karotis
setiap 2 menit

.
8. Apabila nadi tidak teraba segera lakukan resusitasi Jantung Paru.
 Resusitasi Jantung Paru pada ibu dengan usia kehamilan lebih
dari 20 Minggu dilakukan dalam posisi miring kiri sebesar 15-30
derajat.

6
 Penekanan dada di lakukan di pertengahan sternum dan.
Kompresi dilakukan dengan cepat dan mantap, menekan sternum
sedalam 5 cm dengan kecepatan 100-120x/menit.
 Setelah melakukan 30 kompresi, buka kembali jalan nafas lalu
berikan 2 kali ventilasi menggunakan balon Singkil atau mulut ke
mulut dengan alas. Setiap ventilasi diberikan dalam waktu 1 detik
dengan ventilasi yang cukup ditandai dengan dada mengembang
baik.

 Lanjutkan kompresi dada dengan ventilasi perbandingan 30:2.


 Pasang jalur intravena 2 jalur menggunakan jarum ukuran besar,
16 atau 18 dan berikan cairan yang sesuai kebutuhan.
9. Lakukan tindakan resusitasi Jantung Paru dan teruskan hingga:
 Tim yang lebih ahli datang menangani pasien dan mengambil alih
tindakan.
 Tidak ada respon setelah 30 menit
 Penolong kelelahan atau ibu menunjukkan tanda-tanda
kembalinyabkesadaran misalnya dengan batuk, membuka mata,
bicara atau bergerak secara sadar dan mulai bernafas normal.
Pada keadaan tersebut lanjutkan tatalaksana dengan berikan
oksigen, pasang jalur intravena dan lanjutkan observasi.
10. Setelah masalah jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi teratasi segera
pikirkan dan evaluasi penyebab hilangnya kesadaran ibu seperti karena
penyakit jantung, perdarahan, eklamsia, syok anafilaktik dan lain-lain.

7
11. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan USG abdomen untuk melihat
perdarahan tersembunyi di intraabdomen dan segera rujuk ke fasilitas
kesehatan yg lebih tinggi.

 Persalinan Darurat
Jika resusitasi jantung tidak segera dilakukan dalam waktu (4-5 menit)
dengan dasar dan lanjutan dukungan hidup, histeroktomi darurat (atau
peralinan sesar) harus segera di lakukan pada usisa kehamilan <20 minggu.
Tingkat kelangsungan hidup terbaik untuk bayi adalah pada usia <24/25
minggu jika lahir >5 menit setelah henti jantung. Usia kehamilan mungkin
tidak selalu di ketahui dan ultrasonografi dapat di gunakan jika waktu
memungkinkan. Penting untuk mengenali bahwa kelahiran sesar dengan
segera dapat menyelamatkan ibu dan bayinya.
Histerektomi yang tepat waktu dapat mengeluarkan janin, mengosongkan
uterus, mengembalikan aliran balik vena dan aliran aurta, di samping itu
memungkinkan resusitasi pada bayi baru lahir. Persalinan sesar di perlikan
agar resusitasi berhasil walaupun janin telah meninggal.
Segera setelah di diagnosis henti jantung, tim yang telah terlatih yang
terdiri dari seorang ginekolo, ahli anestesi, neonatologi dan bidan harus aktif
untuk mengetahui protokol histerektomi, secara parallel dengan upaya
resusitasi jantung paru. Hal ini memerlukan ruang operasi untuk keadaan
darurat seperti histerektomi, yang idealnnya harus di lakukan tidak lebih dari
4;5 menit setelah memulai resusitasi jantung paru.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Henti hantung merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi
secara tiba-tiba dan mematikan pada pasien hamil. Antisipasi dini dan
pengobatan dapat dilakukan untuk mecegah terjadinya henti jantung,
misalnya dilakukan blok tinggi pada sistem sipnal. Tim multidisiplin
seharusnya mengetahui pedoman ACLS dan modifikasinya, khusus untuk
pasien hamil. Selain itu, harus dapat dipahami dengan baik protokol
histerektomidi ruang persalinan, diamnaa perlengkapan yang dibutuhkan
arus lengkap untuk melakukan resusitasi dan histeroktomi darurat dalam
waktu 4-5 menit.
3.2 Saran
Demikianlah isi makalah yang dapat kami buat, semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan dapat kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari.
Serta apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun isi makalah ini,
kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai

  • Booklet Resep Makanan Balita
    Booklet Resep Makanan Balita
    Dokumen20 halaman
    Booklet Resep Makanan Balita
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • 1.ontologi Epistemologi Dan Aksiologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
    1.ontologi Epistemologi Dan Aksiologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
    Dokumen11 halaman
    1.ontologi Epistemologi Dan Aksiologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
    khurun imamatul
    67% (6)
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen22 halaman
    Bab 3
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen22 halaman
    Bab 3
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Cahya Stupen Baru
    Cahya Stupen Baru
    Dokumen1 halaman
    Cahya Stupen Baru
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Prevalensi Wasting
    Prevalensi Wasting
    Dokumen18 halaman
    Prevalensi Wasting
    Selfia
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen22 halaman
    Bab 3
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bidan Sebagai Change of Angen
    Bidan Sebagai Change of Angen
    Dokumen4 halaman
    Bidan Sebagai Change of Angen
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii PDF
    Suriansi Eka95
    Belum ada peringkat
  • 4900 481 9536 1 10 20170706 PDF
    4900 481 9536 1 10 20170706 PDF
    Dokumen7 halaman
    4900 481 9536 1 10 20170706 PDF
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab I Amenore
    Bab I Amenore
    Dokumen17 halaman
    Bab I Amenore
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Askeb Komunitas
    Askeb Komunitas
    Dokumen27 halaman
    Askeb Komunitas
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Kesmas
    Kesmas
    Dokumen1 halaman
    Kesmas
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • 7535 19072 1 SM
    7535 19072 1 SM
    Dokumen10 halaman
    7535 19072 1 SM
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Isi Proposal Insya'allah Print
    Isi Proposal Insya'allah Print
    Dokumen22 halaman
    Isi Proposal Insya'allah Print
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bag Valve Mask
    Bag Valve Mask
    Dokumen4 halaman
    Bag Valve Mask
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Kesmas
    Kesmas
    Dokumen16 halaman
    Kesmas
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • ISI PPGDON Trauma Bayi
    ISI PPGDON Trauma Bayi
    Dokumen11 halaman
    ISI PPGDON Trauma Bayi
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 2 LP Komunitas
    Bab 1 2 LP Komunitas
    Dokumen21 halaman
    Bab 1 2 LP Komunitas
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • ASKEB Fiks
    ASKEB Fiks
    Dokumen13 halaman
    ASKEB Fiks
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fix
    BAB I Fix
    Dokumen9 halaman
    BAB I Fix
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii PDF
    Bab Iii PDF
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii PDF
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Distosia Bahu
    Distosia Bahu
    Dokumen39 halaman
    Distosia Bahu
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Pelayanan Kesehatan Banyak Macamnya
    Pengertian Pelayanan Kesehatan Banyak Macamnya
    Dokumen2 halaman
    Pengertian Pelayanan Kesehatan Banyak Macamnya
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fix
    BAB I Fix
    Dokumen9 halaman
    BAB I Fix
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Hipotermia PDF
    Skripsi Hipotermia PDF
    Dokumen20 halaman
    Skripsi Hipotermia PDF
    Anonymous c5PUo7W
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fix
    BAB I Fix
    Dokumen9 halaman
    BAB I Fix
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Bab I Kesmas
    Bab I Kesmas
    Dokumen23 halaman
    Bab I Kesmas
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat
  • Dokumen - Tips - Evaluasi Bayi Baru Lahir Hks
    Dokumen - Tips - Evaluasi Bayi Baru Lahir Hks
    Dokumen7 halaman
    Dokumen - Tips - Evaluasi Bayi Baru Lahir Hks
    Leyni SriWuryaning Dyah Ayu
    Belum ada peringkat