PEMBAHASAN
2.1 Definisi
perasaan yang meresap dan menetap yang dialami secara internal dan yang
Sadock, 2007).
realitas (Reality Testing Ability, masih baik), kepribadian tetap utuh atau tidak
komponen psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal,
putus asa dan penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau
suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri,
1
2.2 Etiologi
Etiologi diajukan para ahli mengenai depresi pada usia lanjut (Damping,
2003) adalah:
1. Polifarmasi
3. Para ahli sepakat bahwa faktor genetik berperan pada depresi lansia.
4. Teori psikodinamik
2
5. Teori kognitif dan perilaku
dengan sensasi passive helplessness pada pasien usia lanjut. Salah satu
6. Teori psikoedukatif
Hal-hal yang dipelajari atau diamati individu pada orang tua usia lanjut
usia lanjut.
3
berguna, penarikan diri dari interaksi sosial, kehilangan harapan, dan
gejala tambahan yang ditarik dari suatu daftar yang meliputi perubahan-
perubahan dalam nafsu makan atau berat badan, tidur, dan aktivitas
4. Iritabilitas
6. Psikosis
mood depresi. Gejala fisik yang dapat menyertai depresi dapat bermacam-
4
macam seperti sakit kepala, berdebar-debar, sakit pinggang, gangguan
atas:
1. Suasana Hati
1) Sedih
2) Kecewa
3) Murung
4) Putus Asa
6) Menangis
8) Mudah tersinggung
2. Fisik
2) Pegal-pegal
3) Sakit
6) Gangguan tidur
9) Agitasi
5
10) Konstipasi.
1. Depresi ringan
3. Depresi Sedang
tangga
sesuai dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi
kehidupan seseorang. Menurut ICD 10, pada gangguan depresi ada 3 gejala
utama yaitu:
3. Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai dengan gejala lain seperti:
1) Konsentrasi menurun,
6
2) Harga diri menurun,
3) Perasaan bersalah,
gu minimal 2
minggu
berat
Pada usia lanjut depresi yang berdiri sendiri maupun yang bersamaan
prognosis.
2003):
7
1. Depresi dapat meningkatkan angka kematian pada pasien dengan
penyakit kardiovaskuler.
efek trombogenesis.
limfosit.
tahun dan dihubungkan dengan kualitas hidup yang jelek, kesulitan dalam
fungsi sosial dan fisik, kepatuhan yang jelek terhadap terapi, dan
8
dengan gejala yang termanifestasi. Jika dicurigai terjadi depresi, harus
dipercayai serta valid dan memang dirancang untuk diujikan kepada lansia.
tempat, baik oleh peneliti maupun praktisi klinis adalah Geriatric Depression
Scale (GDS). Alat ini diperkenalkan oleh Yesavage pada tahun 1983 dengan
indikasi utama pada lanjut usia, dan memiliki keunggulan mudah digunakan
correlates significantly of 0,85 (Burns, 1999). Alat ini terdiri dari 30 poin
“ya” atau “tidak” setiap pertanyaan, yang memrlukan waktu sekitar 5-10
lainnya. Skor 0-10 menunjukkan tidak ada depresi, nilai 11-20 menunjukkan
9
2.7 Penatalaksanaan Depresi Pada usia Lanjut
1. Terapi fisik
1) Obat
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat
bunuh diri atau retardasi hebat maka ECT merupakan pilihan terapi
kekambuhan.
2. Terapi Psikologik
1) Psikoterapi
10
terapeutik akan meredakan gejala dan membuat pasien lebih
diri.
2) Terapi kognitif
selalu negatif (persepsi diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak
mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif.
3) Terapi keluarga
11
okupasional) atau melalui tape recorder. Teknik ini dapat dilakukan
1) Berfikir positif
6) Olahraga teratur
7) Optimis
8) Rajin beribadah
9) Latihan relaksasi
2. Keluarga
12
7) Memberikan kesempatan lansia beraktivitas sesuai dengan
kemampuan
3. Masyarakat
3) Support group.
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Biodata
3) Riwayat Keluarga
3.1.2 Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan
didiagnosis :
1) Perilaku.
secara sosial?
14
d. Apakah klien menunjukkan sundown sindrom atau
perseveration phenomena?
2) Afek
b. Labilitas emosi?
c. Depresi atauapatis?
d. lritabilitas?
e. Curiga?
f. Tidak berdaya?
g. Frustasi?
3) Respon kognitif
abstrakan?
15
3) Identifikasi pengetahuan dasar tentang perawatan klien dan sumber
sebagai berikut:
pasien.
dilakukan.
aktivitas tersebut.
16
6) empati dengan cara:
dan menjawab
pada klien.
1) Penampilan tidak rapi, kusut dan dandanan tidak rapi, kulit kotor
Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh perawat
afek yang labil, datar atau tidak sesuai, apakah lansia mempunyai ide
17
Bila data tersebut saudara peroleh, data subjektif didapatkan melalui
Geriatric Scale).
3) Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada
yang diseret.
4) Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan
sering menangis.
18
Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang
maladaptif.
Kriteria Hasil:
No Intervensi Rasional
1 Bantu untuk memahami bahwa klien dapat Membangun motivasi pada
mengatasi keputusasaannya. lansia
2 Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal Individu lebih percaya diri
individu
3 Bantu mengidentifikasi sumber-sumber Menumbuhkan semangat
19
harapan (misal: hubungan antar sesama, hidup lansia
keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan). Klien dapat menggunakan
dukungan sosial
4 Kaji dan manfaatkan sumber-sumber Lansia tidak merasa sendiri
ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim
pelayanan kesehatan, kelompok pendukung,
agama yang dianut).
5 Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, Meningkatkan nilai spiritual
pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, lansia
kepercayaan agama).
6 Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal: Untuk menangani klien
konseling pemuka agama). secara cepat dan tepat
7 Diskusikan tentang obat (nama, dosis, Klien dapat menggunakan
frekuensi, efek dan efek samping minum obat dengan benar dan tepat
obat). Untuk memberi
pemahaman kepada lansia
tentang obat
8 Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 Prinsip 5 benar dapat
benar (benar pasien, obat, dosis, cara, memaksimalkan fungsi obat
waktu). secara efektif
9 Anjurkan membicarakan efek dan efek Menambah pengetahuan
samping yang dirasakan. lansia tentang efek-efek
samping obat.
10 Beri reinforcement positif bila menggunakan Lansia merasa dirinya lebih
obat dengan benar. berharga
20
Kriteria hasil:
No Intervensi Rasional
1 Observasi porsi makanan yang telah di Mengkaji intake makanan
habiskan. yang telah di habiskan.
2 Anjurkan makanan sedikit-sedikit tapi sering Menghindari mual dan
muntah
3 Berikan makanan selagi hangat Memberikan makanan
hangat dan lunak tidak
menyebabkan mual dan
muntah.
4 Hindari makanan pantangan bagi klien. Menghindari komplikasi
penyakit
5 Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian Menghilangkan atau
terapi mengurangi keluhan pasien
21
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
akibat masa tuanya, sangat mungkin timbul gangguan jiwa yaitu depresi. Hal
orang usia lanjut dengan penyakit fisik kronik dan kerusakan fungsi kognitif
dialaminya.
sosial, dan lain-lain akan mengundang untuk suatu perubahan fisiologis yang
untuk mencetuskan kondisi depresi pada orang usia lanjut yang rentan akan
hal tersebut
22
DAFTAR PUSTAKA
Nuzulul Wahyudi. Askep Kritikal Pada Lansia Pada Kasus Depresi. Sabtu, 02
Elvy Hadaming. Askep Lansia Dengan Masalah Psikologis. Rabu, 23 April 2014
http://evyhadaming.blogspot.com
23