Anda di halaman 1dari 4

TERAPI KOGNITIF PADA LANSIA

Kognitif pada Lansia

Kognitif merupakan suatu proses pekerjaan pikiran yang dengannya kita menjadi waspada akan
objek pikiran atau persepsi, mencakup semua aspek pengamatan, pemikiran dan ingatan (Dorland,
2002)

Fungsi kognitif seseorang meliputi berbagai fungsi berikut, antara lain :

1. Orientasi

Orientasi dinilai dengan pengacuan pada personal, tempat dan waktu.

2. Bahasa

Fungsi bahasa merupaka kemampuan yang meliputi 4 parameter, yaitu kelancaran, pemahaman,
pengulangan dan naming

3. Atensi

Atensi merujuk pada kemampuan seseorang untuk merespon stimulus spesifik dengan mengabaikan
stimulus yang lain di luar lingkungannya.

4. Memori

5. Fungsi konstruksi, mengacu pada kemampuan seseorang untuk membangun dengan sempurna.

6. Kalkulasi, yaitu kemampuan seseorang untuk menghitung angka.

7. Penalaran, yaitu kemampuan seseorang untuk membedakan baik buruknya suatu hal, serta
berpikir abstrak.

Setiati, Harimurti & Roosheroe (2006) menyebutkan adanya perubahan kognitif yang terjadi pada
lansia, meliputi berkurangnya kemampuan meningkatkan fungsi intelektual, berkurangnya efisiensi
tranmisi saraf di otak (menyebabkan proses informasi melambat dan banyak informasi hilang selama
transmisi), berkurangnya kemampuan mengakumulasi informasi baru dan mengambil informasi dari
memori, serta kemampuan mengingat kejadian masa lalu lebih baik dibandingkan kemampuan
mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

TERAPI KOGNITIF
TUJUAN TERAPI KOGNITIF

UNTUK DAFTAR PUSTAKA (ditulis di akhir nanti):

Maryam, R. Siti., dkk. 2008. MENGENAL USIA LANJUT DAN PERAWATANNYA. Jakarta: Salemba
Medika.

Daftar pustaka untuk di akhir nanti:

Tamher, S. dan Noorkasiani. 2009. KESEHATAN USIA LANJUT DENGAN PENDEKATAN ASUHAN
KEPERAWATAN. Jakarta: Salemba Medika.
STRATEGI LATIHAN KOGNITIF

 Menurunkan cemas
 Tehnik relaksasi
 Biofeedback, menggunakan alat untuk menurunkan cemas dan memodifikasi respon
perilaku.
 Systematic desenzatization. Dirancang untuk menurunkan perilaku yang berhubungan
dengan stimulus spesifik misalnya karena ketinggian atau perjalanan melalui pesawat.
Tehnik ini meliputi relaksasi otot dengan membayangkan situasi yang menyebabkan cemas.
 Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli yang paling memicu cemas (tidak dilakukan
secara berangsur – angsur) dengan menggunakan bayangan/imajinasi
 Pencegahan respon klien. Klien didukung untuk menghadapi situasi tanpa melakukan respon
yang biasanya dilakukan.

TERAPI KOGNITIF
 Latihan kemampuan social meliputi: menanyakan pertanyaan, memberikan salam, berbicara
dengan suara jelas, menghindari kiritik diri atau orang lain
 Aversion therapy: therapy ini menolong menurunkan perilaku yang tidak diinginkan tapi
terus dilakukan. Terapi ini memberikan stimulasi yang membuat cemas atau penolakan pada
saat tingkah laku maladaptive dilakukan klien.
 Contingency therapy: Meliputi kontrak formal antara klien dan terapis tentang apa definisi
perilaku yang akan dirubah atau konsekuensi terhadap perilaku itu jika dilakukan. Meliputi
konsekuensi positif untuk perilaku yang diinginkan dan konsekuensi negative untuk perilaku
yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai