Anda di halaman 1dari 19

MACAM-MACAM DIET

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Gizi

Dosen Pengampu: Ns. Fetty Rahmawati S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 1
 Dina Aulina (PO.62.20.1.15.120)
 Lila Hidayati (PO.62.20.1.15.130)
 Riki (PO.62.20.1.15.137)
 Yelia Yuliana (PO.62.20.1.15.146)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN REGULER II
2016
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi Diet ..........................................................................................................
B. Tujuan Diet ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Macam-Macam Diet:
1. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein....................................................................
2. Diet Rendah Garam..........................................................................................
3. Diet Rendah Gula .............................................................................................
4. Diet Rendah Lemak .........................................................................................
5. Diet Rendah Protein .........................................................................................
6. Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas .........................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi Diet

Tubuh manusia memerlukan serangkaian nutrisi untuk dapat bekerja dengan baik. Nutrisi
tersebut sebagian besar diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap
hari. Oleh karena itu, mengatur pola makan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan
keseimbangan nutrisi dan mencegah penyakit untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Pengaturan pola makan sering kita kenal dengan sebutan diet.

Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi
Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan
serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan dengan
jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan
berat badan.

Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi seseorang dari hari ke hari. Diet dapat berbeda-beda untuk setiap individu
sesuai dengan kondisi tubuhnya, contohnya pada pasien kegemukan dianjurkan untuk diet
rendah lemak, pada pasien darah tinggi dianjurkan untuk diet rendah garam, dan
sebagainya.

B. Tujuan Diet

Pola diet bertujuan untuk memenuhi enam nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pola diet diatur dengan cara
menyesuaikan porsi makan sesuai dengan kebutuhan dan jenis makanan yang boleh atau
tidak boleh dikonsumsi. Jumlah dan variasi makanan yang tepat akan memberikan nutrisi
yang tepat untuk pemeliharaan kesehatan tubuh dan mencapai berat badan yang ideal.

Dahulu kita sering mendengar slogan makan 4 sehat 5 sempurna untuk memenuhi enam
nutrisi utama tersebut diatas. Sekarang, menurut Food Guide Pyramid ada enam grup
makanan utama yang dapat dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang.
Makanan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Roti, sereal, nasi, dan pasta sebagai sumber utama karbohidrat;


2) Daging, unggas, ikan, telur, biji-bijian kering, dan kacang-kacangan sebagai
sumber protein;
3) Lemak dan minyak sebagai sumber lemak;
4) Sayur-sayuran;
5) Buah-buahan;
6) Susu, yogurt, dan keju.

Proporsi dari tiap kelompok makanan disesuaikan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan
berat badan.
BAB II

PEMBAHASAN

Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi
seseorang dari hari ke hari. Diet yang sehat mengandung gizi yang seimbang, bervariasi dan
dalam jumlah yang cukup (tidak kurang dan tidak berlebihan). Diet dapat berbeda-beda untuk
setiap individu sesuai dengan kondisi tubuhnya. Ada banyak pola diet telah digunakan di
pelayanan kesehatan selama pasien dirawat untuk menunjang kesembuhan pasien, misalnya
diet rendah garam untuk darah tinggi, diet tinggi kalori tinggi protein, diet rendah gula untuk
pasien kencing manis, dan lain-lain.

Macam-Macam Diet:
1. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
Tujuan diberikannya diet TKTP menurut bagian gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo
dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002 adalah:
a. Memberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang meningkat.
b. Mencegah dan mengurangi kerusakan bagian tubuh
c. Menambah berat badan hingga mencapai normal.

Syarat-syarat diet TKTP

Adapun syarat-syarat yang diperlukan untuk melakukan diet TKTP sebagai berikut:

a. Tinggi kalori
b. Tinggi protein
c. Cukup mineral dan vitamin
d. Mudah dicerna
e. Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan berat
f. Makanan yang dapat mengurangi napsu makan, seperti kue-kue manis dan gurih
yang tidak diberikan sebelum waktu makan

Indikasi diet TKTP

Diet TKTP dapat diberikan kepada penderita:

a. Gizi kurang : defisiensi kalori, protein dan anemia.


b. Hipertiroid
c. Sebelum dan sesudah operasi tertentu, bila dapat menerima makanan lengkap
d. Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama
dan telah dapat menerima makanan lengkap
e. Trauma, combustio, atau yang mengalami pendarahan banyak
f. Hamil dan post partum

Jenis diet TKTP

Menurut keadaan penderita, diet TKTP dibagi kedalam 2 jenis yaitu sebagai berikut:

a. TKTP I
1) Kalori : 2600
2) Protein : 100 gr

b. TKTP II
1) Kalori : 3000
2) Protein :125 gr

(bagian gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia,
2002:21)

Pembagian makanan tambahan sesuai diet TKTP

Umum TKTP I TKTP II


Pagi 1 gelas susu 1 gelas susu

Siang 1 butir telur 1 butir telur

1 potong daging

Sore - 1 gelas susu

Malam 1 potong daging 1 butir telur

1 potong daging
(sebagai tambahan makanan biasa*)
Makanan yang harus diberikan dan dihindarkan

a. Makanan yang harus diberikan, meliputi :


1) Sumber kalori : nasi, kentang, roti, gandum, jagung, dan lain-lain
2) Sumber protein : ayam, daging, hati, ikan, telur, susu dan keju.
3) Sumber protein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.
b. Makanan yang harus dihindarkan, meliputi :
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan,
seperti gula-gula, dodol, cake, snack, makanan ringan, dan sebagainya.

2. Diet Rendah Garam


Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang
terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium
Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat). Natrium adalah kation utama dalam
cairan ekstraseluler tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam
basa tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
Makanan sehari-hari pada umumnya cukup mengandung Natrium yang
dibutuhkan. Anjuran WHO untuk pembatasan garam dapur adalah sampai dengan 6
gram sehari (WHO, 1990) atau sama dengan 2400 mg Natrium.
Asupan Natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk Natrium Chlorida,
dapat menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh, sehingga menyebabkan edema
atau asites dan/atau hipertensi.
Tujuan Diet Rendah Garam yaitu membantu menghilangkan retensi garam atau
air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Syarat diet rendah garam yaitu:
1) Cukup energi, protein, mineral dan vitamin
2) Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
3) Jumlah Natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam dan air
dan/atau hipertensi

Tipe-tipe diet rendah garam


Diit ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat
diberikan berbagai tingkat Diit Garam Rendah.

1) Diit Garam Rendah I (200 – 400 mg Na)


Diit Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar Natriumnya.
2) Diit Garam Rendah II (600 – 800 mg Na)
Diit Garam Rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau
hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diit
Garam Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt
garam dapur (2 g). Hindarilah bahan makanan yang tinggi kadar Natriumnya.
3) Diit Garam Rendah III ( 1000 – 1200 mg Na)
Diit Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau
hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diit Rendah Garam
Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4 gram)
garam dapur.
3. Diet Rendah Gula
Diet adalah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Dalam diet rendah gula
atau diet penyakit diabetes yang perlu diketahui adalah diet ini harus dapat memenuhi
gula tubuh, tetapi tidak boleh berlebihan. Kunci diet diabetes adalah memilih
karbohidrat yang aman. Semua karbohidrat halus, misalnya gula tepung halus, roti
manis, biskuit, permen, sirup, dan minuman ringan.
Jenis makanan dan minuman tersebut wajib untuk dihindari dan diganti dengan
makanan dengan gizi yang lengkap, seperti buah, sayuran, kacang, biji, dan makanan
lainnya yang belum diproses dengan efektif untuk memperbaiki resistensi insulin.
Makanan tersebut mengandung zat tepung yang memerlukan lebih sedikit insulin
dibandingkan dengan gula sederhana, juga tinggi serat dan kaya berbagai antioksidan
alami, lebih banyak mengandung asam lemak omega-3 serta trace mineral yang
penting.
Lebih ditekankan lagi, dalam diet rendah gula takaran karbohidrat yang menjadi
sumber gula tubuh perlu diperhatikan, untuk menunjang kebutuhan energi yang
diperoleh setengah dari zat gula ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan diet rendah gula.
1) Perhatikan label makanan
Terkadang saat membeli makanan dan minuman kita tidak memperhatikan label
makanan yang ada dalam kemasannya. Padahal label tersebut tercantum
kandungan gizi serta komposisi bahan makanan. Sehingga demikian bisa
diketahui apakah makanan tersebut mengandung jenis-jenis gula seperti glukosa,
madu, galaktosa, sukrosa, dekstrosa, sorgum, konsetrat jus buah, maltosa, atau
xilitol. Yang disarankan adalah sebaiknya membatasi penggunaan gula olahan
untuk asupan tubuh, dan menggantinya dengan gula alami.

2) Pilihlah sumber gula alami


Diet gula bukan berarti berhenti sama sekali mengkonsumsi gula sebagai asupan
tubuh, karena kalau tubuh kekurangan asupan gula bisa menyebabkan kondisi
tubuh jauh menurun, dan bisa menjadi pemicu pusing, mual, dan lemas. Sebagai
solusinya, sebaiknya pilihlah gula alami yang baik dan yang banyak terdapat
dalam buah-buahan, dan sayuran.

3) Konsumsi makanan berindeks glikemi rendah


Makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat dengan indeks glikemi
yang rendah misalnya ubi-ubian serta susu kadar lemak rendah, serta kacang-
kacangan

4) Hindari makanan berindeks glikemi tinggi


Yang dimaksud dengan indeks glikemi adalah kemampuan bahan makanan
mengolah zat menjadi glukosa dalam darah. Dan yang termasuk berindeks
glikemi tinggi, adalah kentang dengan indeks glikemi 50, olahan terigu 100, dan
nasi 80. Inilah makanan yang perlu kita hindari, karena bisa menjadi salah satu
pemicu kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

5) Banyak-banyak mengkonsumsi makanan berserat


Makanan berserat seperti sayuran, buah, roti gandum dan oatmeal sebenarnya
bisa membantu mengenyangkan tubuh dan menjaga kadar gula dalam darah agar
tidak tinggi. Dan serat ternyata sangat baik untuk menghambat metabolisme zat
gizi makro dalam tubuh.

6) Minumlah air putih yang banyak.


Kebutuhan tubuh akan cairan dalam sehari antara 1,5 liter hingga 2 liter. Dengan
memenuhi kebutuhan ini secara maksimal dengan cara meminum air putih, maka
keinginan untuk meminum minuman manis bisa dihindari. Jadi minum air putih
itu lebih menyehatkan daripada minuman lainnya.

7) Membatasi mengkonsumsi makanan mengandung lemak dan kolesterol tinggi


Sebenarnya kadar gula dalam darah cenderung bisa meningkat karena makanan
yang kita konsumsi, kadar lemaknya tinggi atau kandungan kolesterolnya juga
tinggi, sehingga beresiko terkena penyakit jantung. Sebagai solusinya pilihkan
kacang-kacangan, daging dan susu rendah lemak, karena dijamin lebih sehat dan
juga dapat memenuhi asupan kebutuhan protein dalam tubuh.

8) Sebaiknya hindari produk makanan dalam kemasan


Makanan dan minuman dalam kemasan yang sudah menjadi kebutuhan sehari-
hari. Namun satu hal yang kurang disadari adalah bahwa makanan dan minuman
dalam kemasan tersebut seperti selai kacang, mayones, sereal mengandung gula,
biskuit, soda, permen dan lain sebagainya mengandung kadar gula yang tinggi
sehingga beresiko bagi kesehatan

9) Konsumsi gula secukupnya sesuai kebutuhan saja


Kalau diperhatikan sebenarnya kebutuhan tubuh akan gula hanya sekitar 4 hingga
5 sendok makan sehari. Dan sebenarnya kebutuhan itu sudah terpenuhi melalui
makanan berkadar gula tinggi yang dikonsumsi, seperti nasi dan roti. Itulah
sebabnya dianjurkan untuk mengurangi konsumsi asupan gula tambahan dalam
sehari.

10) Merubah pola makan


Merubah pola makan dengan membiasakan diri untuk mengontrol diri agar tidak
makan dalam porsi berlebihan sangat dianjurkan demi kesehatan tubuh, karena
hal itu bisa berpotensi memicu naiknya kadar gula dalam darah. Sebagai
solusinya, makanlah dalam porsi kecil namun sering dan secara teratur. Jangan
menunda waktu makan, karena berpotensi menyebabkan turunnya kadar gula
dalam darah.

4. Diet Rendah Lemak

a. Pengertian
Diet rendah lemak adalah diet yang bertujuan untuk mengurangi jumlah lemak
dalam makanan untuk tujuan tertentu dan mencegah berbagai penyakit akibat
kelebihan lemak.

Diet ini ditujukan kepada pasien dislipidemia dan orang yang menginginkan berat
badan normal. Dislipidemia merupakan gangguan metebolisme lemak dalam darah
yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kadar
trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL.

Terdapat 2 jenis lemak yaitu:

1) Lemak yang berasal dari hewan ada dua jenis, yaitu yang sifatnya jenuh dan
ada yang sifatnya tidak jenuh. Lemak yang sifatnya jenuh terdapat pada
produk susu, mentega, keju, daging hewan yang besar. Sedangkan lemak
yang sifatnya tidak jenuh terdapat pada produk ikan dan hewan unggas
seperti ayam, bebek. Lemak tak jenuh ini dapat juga digunakan untuk
memasak seperti minyak zaitun. Lemak lain yang berasal dari hewan adalah
lemak yang sifatnya tak jenuh ganda seperti minyak ikan dari salmon. Lemak
tak jenuh ganda ini sangat disarankan untuk dikonsumsi setiap hari karena
sangat baik untuk kesehatan.
2) Lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti, Minyak zaitun, walnut,
canola dan minyak biji rami . Minyak yang berasal dari kelapa sawit sifatnya
jenuh dan dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah, sehingga
dapat menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah arteri atau sering disebut
sebagai penyakit kardiovaskuler.

b. Syarat Diet Rendah Lemak


Beberapa syarat yang diperlukan untuk diet rendah lemak :
1) Energi disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.
2) Protein 10 – 20% dari total energy total.
3) Lemak 20 – 25% dari energy total, <10% lemak jenuh dan 10 – 15% lemak
tidak jenuh.
4) Kolesterol 200 – 300 mg/hari .
5) Karbohidrat 50 – 60% energi total.
6) Terutama karbohidrat kompleks.
7) Serat lebih dari 25 gram/hari.
c. Pengaturan Makanan Program Diet Rendah Lemak
Bahan makanan diet yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1) Sumber karbohidrat : beras merah, roti, gandum, havermout, macaroni,
jagung, kentang, ubi dan talas, sereal.
2) Sumber protein hewani : ayam tanpa kulit, ikan segar, susu non fat.
3) Sumber protein nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan (kacang
hijau, kacang tanah, dan kedelai).
4) Sayuran : semua jenis sayuran.
5) Buah : semua jenis buah kecuali durian dan nangka.
6) Lemak : yang mengandung lemak tak jenuh dalam jumlah sesuai kebutuhan :
minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; minyak jagung, minyak kedelai,
minyak biji bunga matahari, minyak zaitun. Gunakan minyak untuk
menumis. Makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada digoreng.
d. Bahan Makanan Diet yang Dihindari adalah :
1) Sumber karbohidrat : kue-kue, cake, biskuit, pastries, gula.
2) Sumber protein hewani : daging udang, bebek, kuning telur, otak, limpa,
ginjal, hati, ham, sosis, babat, usus, cumi, sarden kaleng.
3) Buah buahan : durian dan nangka.
4) Lemak : margarine yang mengandung lemak jenuh : minyak yang berasal
dari hewan : lemak sapi, babi, kambing, susu penuh (full cream), cream, keju,
mentega.
5) Lain-lain : minuman yang mengandung alkohol : arak, bir. Minuman
kemasan, kecuali air mineral ; minuman berkarbonasi, minuman bertenaga.
Makanan yang mengandung MSG; mie instan, bumbu instan, penyedap rasa,
makanan ringan ber-MSG.
e. Cara Mengatur Diet Rendah Lemak
1) Gunakan minyak kedelai, minyak kacang tanah, atau minyak jagung, minyak
zaitun, minyak bekatul dalam jumlah sesuai anjuran hanya untuk menumis.
2) Penggunaan daging tidak berlemak paling banyak 50 gram tiap kali makan.
Makanlah ikan sebagai pengganti daging.
3) Batasi penggunaan kuning telur, maksimum 2 butir per minggu.
4) Makan banyak sayuran dan buah buahan segar.
5) Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai lalapan (dicuci
bersih).
6) Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis,
memanggang.
f. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada diet rendah lemak
1) Bila disertai dengan darah tinggi, diberikan pula diet rendah garam.
2) Hati-hati dengan minuman berenergi atau obat kuat.
3) Setiap harinya kalori yang berasal dari lemak harus ada sekitar 30% dari total
kalori yang dikonsumsi.
4) Lemak diperlukan oleh tubuh untuk memelihara kesehatan dinding sel dan
membantu transportasi dan penyerapan berbagai vitamin dan senyawa
lainnya.
5. Diet Rendah Protein
Diet rendah protein berguna bagi penderita gangguan ginjal atau hati sebagai
pencegahan agar penyakit mereka tidak memburuk. Penyakit lain yang memerlukan
diet rendah protein mencakup tyrosinemia, fenilketonuria atau PKU, dan maple syrup
urine disease (MSUD). Pembatasan protein mengurangi beban pada ginjal atau hati,
yang akan memperlambat perkembangan penyakit.
Diet rendah protein dapat mengakibatkan lemah otot dan rasa lemas karena
tubuh mengalami kerusakan otot untuk memproduksi asam amino yang diperlukan.
Diet rendah protein berfokus untuk mendapatkan sebagian besar kalori harian
seseorang dari karbohidrat kompleks, bukan dari protein. Ada dua sumber utama
protein dalam diet tersebut: tingkat yang lebih tinggi ditemukan dalam produk hewan,
termasuk ikan, unggas, telur, daging, dan produk susu, sedangkan tingkat yang lebih
rendah dapat ditemukan dalam produk sayuran, seperti roti, sereal, beras, pasta, dan
kacang-kacangan kering. Umumnya makanan dalam kelompok protein tinggi
mengandung 8 gram protein per sajian.
Untuk mengontrol asupan protein, makanan seperti pati, gula, serealia, buah,
sayuran, lemak, dan minyak harus dimakan pada tingkat yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan energi sehari-hari. Jika seseorang memiliki diabetes, diet juga harus diatur
untuk mengontrol gula darah.
Jumlah protein yang dapat disertakan dalam diet tergantung pada tingkat
kerusakan ginjal atau hati dan jumlah protein yang diperlukan seseorang untuk
menjaga kesehatan dengan baik. Uji laboratorium digunakan untuk menentukan
jumlah protein dan produk pemecahan sisa protein dalam darah.
Tingkat protein yang disarankan dapat diterima dalam diet rendah protein
adalah sekitar 0,6 gram/kilogram dari berat badan per hari atau sekitar 40 untuk 50
gram per hari. Penderita penyakit ginjal seperti sindrom nefrotik, dimana sejumlah
besar protein terbuang memalui air seni harus mengkonsumsi protein pada tingkat
sedang (0,8 gram per kilogram dari berat badan per hari).
Beberapa orang tidak memakan daging, telur, dan keju dalam diet mereka,
bukan mengukur jumlah protein dari makanan ini. Namun, harus memastikan
beberapa protein telah tercakup dalam diet vegetarian untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan, termasuk membentuk otot dan menyembuhkan luka.
Metode lain adalah dengan menghapus daging, ikan, dan ayam dari diet serta
menggunakan susu sebagai sumber protein utama.
Berikut ini adalah contoh menu untuk satu hari yang mencakup sekitar 1850
kalori dan protein sebanyak 8% dari total asupan kalori:
1) Sarapan : 1 jeruk, 1 telur atau telur pengganti, ½ mangkuk nasi atau sereal susu,
1 potong roti gandum utuh (dipanggang), ½ satu sendok makan mentega atau
margarin, ½ cangkir susu segar, minuman panas bebas kalori, 1 sendok makan
gula (opsional)
2) Makan siang: 1 ounce dada ayam kalkun iris, ½ mangkuk kecil brokoli kukus, 1
iris roti gandum utuh, ½ sendok makan mentega atau margarin, 1 buah apel, ½
mangkuk kecil agar-agar pencuci mulut, 1 gelas jus anggur, minuman panas
bebas kalori, 1 sendok makan gula (opsional)
3) Makanan ringan sore: 6 biskuit soda bebas garam, ½ sendok makan mentega
atau margarin, 1 hingga 2 sendok makan agar-agar. ½ gelas jus apel
4) Makan malam : ½ gelas jus tomat, 1 ounce daging sapi, 1 kentang panggang, 1
sendok teh mentega atau margarin (opsional), ½ mangkuk kecil bayam kukus, 1
iris roti gandum utuh, 1/3 cangkir minuman jahe, 4 bagian buah aprikot,
minuman panas bebas kalori.
5) Makanan ringan malam : 1 buah pisang.

Diet sangat rendah protein yang sejalan dengan sumplemen asam amino terbukti
dapat memperlambat perkembangan, bahkan menyembuhkan penyakit ginjal jenis
tertentu pada pasien yang masih berada dalam tahap awal penyakit tersebut.

Meskipun dapat membantu pasien pengidap penyakit ginjal atau liver kronis,
namun dapat diet rendah protein ini diketahui menjadi penyebab otot lemah. Para ahli
merekomendasikan latihan kekuatan untuk membantu mengatasi masalah ini.

6. Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas (RKLT)


Diet ini dianjurkan untuk pasien dengan kadar kolesterol darah yang tinggi.
Pada artherosclerosis terlihat kadar kolesterol darah yang tinggi. Sejumlah penelitian
telah memperlihatkan bahwa kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu
diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit
jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam
proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur, dan
daging. Sementara konsumsi lemak tak-jenuh yang terdapat di dalam minyak nabati,
seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relatif lebih sedikit.
Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan makanan
yang berlemak. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang
tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan mengakibatkan pengurangan masukan kalori
sehingga terjadi penurunan berat badan. Apabila tidak terdapat keadaan obesitas, ke
dalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidrat arang kompleks.
Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan pengurangan konsumsi kolesterol.
Kolesterol ditemukan hanya pada lemak hewani, seperti merah telur, otak, jeroan,
hati, produk susu seperti keju, mentega, krim, dan lain-lain. Kolesterol juga disintesis
dalam tubuh untuk pembentukan berbagai hormon serta getah empedu dan ditemukan
di dalam selubung myelin saraf serta otak. Konsumsi kolesterol setiap hari dapat
dikendalikan dengan cara:
1) Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu.
2) Mengganti kebiasaan minum susu fullcream dengan susu skim atau susu
kedelai.
3) Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak
nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Makanan sebaiknya direbus
atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental juga harus
dihindari.
4) Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolesterol.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya


asam-asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan dalam
penurunan kadar kolesterol darah. Contoh-contoh asam lemak tak-jenuh ganda adalah
asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada lemak ikan trout, hering, salmon, dan
lemuru. Berikut ini diet rendah kolesterol dan lemak terbatas (RKLT):

1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream
atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine, dan minyak goreng yang lazim dipakai harus dihindari.
Sebaiknya digantikan dengan minyak jagung atau minyak kedelai untuk
menumis atau memasak.
3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampung
dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam,
brutu, kepala ayam jangan dimakan).
4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging. Ikan yang dagingnya putih
memiliki kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak yang terdapat
dalam jaringan ikan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa
lemak tak-jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler) mempunyai
kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur
ayam kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak melampaui 2
butir/minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
6) Keju seharusnya dihindari, kecuali cottage cheese yang dapat dimakan tanpa
batas.

Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah
disebutkan diatas; disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari:

1) Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat.


2) Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan yang mengandung telur dan/atau
lemak jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, jam, permen,
cokelat, kopi, es krim, es teller, dll.
3) Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare,dll.
DAFTAR PUSTAKA

Evan, C. 2013. “Gambaran Umum tentang Diet” (online),


(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37192/5/Chapter%20II.pdf, dikutip
pada tanggal 14 Juni 2016).

http://sistem.sari-
cipta.com/upload/nutrient/diits/article/attachment/DIIT_GARAM_RENDAH.pdf

Kosasih, Raphael. 2014. “Diet” (online), (http://www.kerjanya.net/faq/10805-diet.html,


dikutip pada tanggal 13 Juni 2016).

Haq, Nuzulul Zulkarnain. 2011. “Nutrisi Pasien Jantung” (online), (http://nuzulul-


fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-36403-Kep%20Kardiovaskuler-
Nutrisi%20Pasien%20Jantung.html#popup, dikutip pada tanggal 13 Juni 2016).

http// penyakitguladarah.com/diet-rendah-gula/

Anda mungkin juga menyukai