Anda di halaman 1dari 7

Skenario Kasus

Di suatu pulau enies loby dekat marineford yang berpenduduk 3 juta jiwa. Pada tanggal 31
februari 2023 pada jam 24:00 terjadi guncangan atau gempa dengan skala 10 kala richter dengan
berselang 30 menit disusul dengan tsunami yang menyebabkan tersapu habis wilayah pesisir
kekota padat penduduk yang menyebabkan kehancuran bangunan serta sistem pemerintahan dan
memakan korban jiwa yang banyak

Setelah proses yang ukup alot tentang data data korban akibat benana gempa disusul tsunami
didapat lah data sebagai berikut

1. Korban :1500
2. Korban meninggal : 600
3. Luka berat :15
4. Luka ringan : 375
5. Korban sedang : 10
6. Korban yang belum di temukan : 500

Yang mana masing masing leader diberi wewenang 15 pasien

Pasien A

Seorang wanita berusia 35 tahun telah di temukan tidak sadarkan diri. Terlihat jejas pada daerah
leher dan telinga mengeuarkan darah, nadi karotis tidak teraba, dan pernafasan tidak ada.

Pasien B

Tn R berusia 39 tahun keluar dari reruntuhan bangunan dan berteriak minta tolong dan berjalan
tertatih-tatih menuju petugas. Tampak luka lecet spanjang 3x2 cm pada pelipis kanan.

Pasien C
An. J berusia 15 tahun dengan kondisi fraktur terbuka pada tungkai kaki kanan disertai perdarahan.
Pasien terbaring lemah, setelah diperiksa didapatkan nafas 40x/menit, nadi 117x/menit, dan
pengisian kapiler 3 detik.

Pasien D

Nn. j berusia 25 tahun dengan kondisi terbaring lemah, lengan kanan bawah tampak ada jejas,
bengkok dan terlihat bengkak. Setelah diperiksa didapatkan nafas 27 kali permenit, waktu
pengisian kapiler 2 detik dan mampu mengikuti arahan sederhana dari petugas.

Pasien E

Seorang kakek ditemukan dengan kondisi tidak sadarkan diri dan tidak ada nafas. Setelah
diupayakan pembukaan jalan nafas, dan membersihkan jalan nafas dan melakukan CPR, nafas
tetap tidak spontan.

Pasien F

Seorang nenek berusia 82 tahum dengan kondisi jejas pada leher dan kelopak mata, setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan nafas 24x/ menit, nadi 110x/menit serta pengisian kapiler 4
detik.

Pasien G

An C berusia 9 tahun tidak sadarkan diri dan tidak ada respon. Ditemukan dalam kondisi fraktur
humerus dan fibula. Serta terdapat luka robek di pergelangan kaki sepanjang 3 cm. Hasil
pemeriksaan nafas 24x/menit, dan nadi 120x/menit. Pengisian kapiler 1 detik kemudian setelah di
beri arahan sederhana, pasien tidak bisat mengikutinya.

Pasien H

Ny G berusia 28 tahun dengan kondisi masih bisa berjalan dan terdapat luka robek sepanjang 2
cm pada tangan kanan dan mengeluarkan darah.

Pasien I
Tn C dengan kondisi tidak ada nafas, tidak ada nadi, cidera pada kepala bagian kiri dan
mengeluarkan banyak darah

Pasien J

An T berusia 13 tahun dengan kondisi nafas 29x/menit, waktu pengisian kapiler 1 detik, mampu
mengikuti perintah sederhana, dan terdapat luka lecet pada siku kanan, dan memar pada kepala
sebelah kanan.

Pasien K

Nenek beusia 83 tahun dengan kondisi tidak sadarkan diri, dan tidak terdapat pernafasan setelah
memebuka jalan nafas tidak ada respon dari korban.

Pasien L

Ny A berusia 45 tahun dengan kondisi memprihantinkan dengan kondisi nafas dengan 45 x


permenit dan nadi 116 x permenit serta ditemukan cedera kepala berat, dan tidak mampu
mengikuti arahan petugas

Pasien M

Tn. B di temukan dengan kondidisi masih bias bicara dan berjalan dengan baik, tedapat lka lecet
pada bagian tangan kanan sepanjang 2 cm, dan tidak mengalami trauma.

Pasien N

An A berusia 12 tahun ditemukan terkapar direruntuhan bngunan tidak sadarkan diri setelah di
periksa tidak didapatkan nafas serta nadi,pasien tidak dapat diselamatkan

Pasien O
Tn S berusia 56 tahun dengan kondisi terbaring lemah, lengan kiri atas tampak ada jejas, bengkok
dan terlihat bengkak. Setelah diperiksa didapatkan nafas 27kali permenit, waktu pengisian kapiler
1 detik dan tidak mampu mengikuti arahan sederhana dari petugas

Pelaksanaan SAVE

Prioritas 1 (Label Merah)

 Pasien C
Dalam pelaksanaan SAVE, apabila pernafasan pasien lebih dari 30x/menit maka langsung diberi
label merah.

Penanganan : Dilakukan penekanan langsung pada lokasi perdarahan untuk menghentikan


perdarahan. Namun, karena darah tidak berhenti keluar dikarenakan luka yang
besar maka cara terakhir dilakukan pemasangan torniquet untuk sementara agar
perdarahan berhenti. Selanjutnya balut lokasi fraktur dengan bidai.

 Pasien F
Dalam pelaksanaan SAVE, apabila pernafasan pasien kurang dari 30x/menit maka dilanjutkan
pemeriksaan pengisian kapiler, jika pengisian kapiler lebih dari 2 detik maka korban diberi label
merah.

Penanganan : Dicurigai pasien mengalami cedera cervical karena teerdapat jejas pada leher dan
kelopak mata (rakun eye) maka dilakukan pemasangan neck collar untuk
meminimalkan pergerakan leher, pasien dipindahkan dengan hati-hati agar tidak
menambah cedera pasien.

 Pasien G
Dalam pelaksanaan SAVE, apabila pernafasan pasien kurang dari dari 30x/menit maka dilanjutkan
pemeriksaan pengisian kapiler, jika pengisian kapiler kurang dari 2 detik maka dilanjutkan
pemeriksaan status mental korban. Saat diperiksa status mental, korban tidak dapat mengikuti
intruksi sederhana dari petugas, korban diberi label merah.

Penanganan : Menghentikan pendarahan pada pergelangan tangan kanan dengan teknik balut
tekan yaitu meletakkan kasa pada permukaan luka kemudian di balut. Kemudian
melakukan bebat bidai pada lokasi fraktur pergelangan kaki kanan dan lengan
kanan atas.

Pasien L

Dalam pelaksanaan SAVE, apabila pernafasan pasien kurang dari dari 30x/menit maka dilanjutkan
pemeriksaan pengisian kapiler, jika pengisian kapiler kurang dari 2 detik maka dilanjutkan
pemeriksaan status mental korban. Saat diperiksa status mental, korban tidak dapat mengikuti
intruksi sederhana dari petugas, korban diberi label merah.

Penanganan : Menghentikan pendarahan pada pergelangan tangan kanan dengan teknik balut
tekan yaitu meletakkan kasa pada permukaan luka kemudian di balut. Kemudian
melakukan bebat bidai pada lokasi fraktur pergelangan kaki kanan dan lengan
kanan atas.

Prioritas 2 (Label Kuning)

 Pasien D
Didapatkan nafas pasien kurang dari 30x/menit maka dilanjutkan pemeriksaan pengisian kapiler
yakni kurang dari 2 detik. Kemudian pasien dapat mengikuti instruksi sederhana dari petugas maka
korban diberi label kuning.

Penanganan : Pasien mengalami fraktur tertutup pada lengan kanan maka dilakukan bebat bidai
pada lengan kanan korban.
 Pasien J
Didapatkan nafas pasien kurang dari 30x/menit maka dilanjutkan pemeriksaan pengisian kapiler
yakni kurang dari 2 detik. Kemudian pasien dapat mengikuti instruksi sederhana dari petugas maka
korban diberi label kuning.

Penanganan : Melakukan perawatan luka pada siku kanan dan mengidentifikasi resiko cidera
kepala.

 Pasien O
Di dapatkan lengan kiri atas tampak ada jejas, bengkok dan terlihat bengkak. Setelah diperiksa
didapatkan nafas 27kali permenit kemudian pasien dapat mengikuti instruksi petugas

Penanganan : Pasien mengalami fraktur tertutup pada lengan kiri maka dilakukan bebat bidai
pada lengan kanan korban

Prioritas 3 (Label Hijau)

 Pasien B
Dalam pelaksanaan SAVE, korban yang dapat berjalan diberi label hijau.

Penanganan : Lakukan perawatan luka pada luka lecet di pelipis kanan korban. Arahkan untuk
menuju ke tempat yang aman.

 Pasien H
Dalam pelaksanaan SAVE, korban yang dapat berjalan diberi label hijau.

Penanganan : Hentikan perdarahan dengan teknik balut tekan

 Pasien M
Dalam pelataksanaan SAVE,korban yang dapat berjalan diberi label hijau

Penanganan : Hentikan perdarahan dengan teknik balut tekan

Prioritas 0 (Label Hitam)


Dalam pelaksanaan SAVE, pasien yang meninggal dunia diberi label hitam. Yaitu Pasien A,
pasien E pasien I dan pasien K dan pasien N

Anda mungkin juga menyukai