DISUSUN OLEH
KELOMPOK VI
CI LAHAN CI INSTITUSI
Reaksi Pupil
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
Cepat
Kontriksi
Anisokor Mata kanan : 2 mm dan Mata kiri: 2 mm
Dilatasi
Tak berekasi
Penilaian Ekstermitas:
Sensorik :Ya Tidak
Motorik :Ya Tidak
Kekuatan otot : 5 5
4 4
PENGKAJIAN PRIMER
Pengkajian Keperawatan Masalah /Dx.Kep Intervensi Keperawatan
A. Airway Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Memasang Semi - rigid cervikal collar, head
Bebas / Paten Risiko Aspirasi strap/support
Tersumbat NOC : Membersihkan Jalan napas
Palatum Mole jatuh Domain II: Kesehatan Fisiologi Memberikan posisi nyaman fowler / semi
Sputum ( lendir ) Kelas E: Jantung Paru fowler
Darah Tujuan: 0410 Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Mengajarkan teknik batuk efektif
Benda asing Napas (Halaman 558) Melakukan pengisapan lendir
Suara napas: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Memasang oro / naso faringeal Airway
Normal Ronkhi ( basah ) 1x6 jam diharapkan (0410) Status Pernapasan: Melakukan auskultasi paru secara periodic
Snoring Stridor Kepatenan Jalan Napas dengan indicator hasil: Memberikan posisi miring mantap jika pasien
Wheezing Gurgling 1) 040004 Frekuensi Pernapasan dalam rentang tidak sadar
Tidak ada suara napas normal (16-20 kali/menit) Melakukan jaw trust, chin lift
Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi 2) 040005 Irama Pernapasan normal (Fase Kolaborasi pemberian bronchodilator/nebulizer
Re-evaluasi : Tidak dilakukan resusitasi Ekspirasi=Fase Inspirasi) Lain-lain ….
3) 0401012 Kemampuan untuk mengeluarkan
secret normal
4) 040007 Tidak ada suara napas tambahan
(Ronchi, wheezing, dll)
5) 041018 Penggunaan otot bantu pernapasan
tidak ada
6) 041020 Akumulasi sputum tidak ada
B. Breathing Gangguan Ventilasi Spontan Mengobservasi frekuensi, irama,dan kedalaman
1. Dada simetris : Ya Tidak Ketidakefektifan Pola Napas suara napas
2. Sesak Napas : Ya Tidak Gangguan Pertukaran Gas Mengobservasi penggunaan otot bantu
3. Pola Napas: NOC : pernapasan
Eupneu Bradipneu Domain II: Kesehatan Fisiologi Memberikan posisisemi fowler jika tidak ada
Apneu Takhipneu Kelas E: Jantung Paru kontraindikasi
Dispneu Orthopneu Tujuan: 0403 Status Pernapasan: Ventilasi Memperhatikan pengembangan dinding dada
4. Respirasi : 46 Kali/menit (Halaman 560) Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada
5. Krepitasi : Ya Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kontraindikasi
6. Bunyi napas: 1x6 jam diharapkan (0403) Status Pernapasan: Memberikan bantuan pernapasan dengan bag-
a. Kanan Ventilasi dengan indicator hasil: valve mask
Ada Jelas Menurun a. 040301 Frekuensi Pernapasan dalam rentang Kolaborasi : Intubasi
Vesikuler Stridor normal (16-20 kali/menit) Kolaborasi : Pemberian O2 dan pemeriksaan
Wheezing Ronchi b. 040302 Irama Pernapasan normal (Fase AGD
b. Kiri Ekspirasi=Fase Inspirasi)
Ada Jelas Menurun c. 040303 Kedalam inspirasi normal
Vesikuler Stridor d. 040309 Penggunaan otot bantu napas tidak
Wheezing Ronchi ada
7. Penggunaan Atot bantu nafas e. 040310 Suara napas tambahan tidak ada
Retrasksi dada f. 040311 Retraksi dinding dada tidak ada
8. Jenis pernafasan g. 040317 Orthopnea tidak ada
Pernapasan dada h. 040318 Suara Perkusi napas normal
Pernafasan perut i. 040333 Gangguan suara saat auskultasi tidak
9. Saturasi O2 : 96 % ada
10. Assement : -
11. Resusitasi : -
12. Re-evaluasi: Tidak dilakukan
resusitasi
C. Circulation Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Manajemen sensasi perifer (2660)
1. Tekanan darah : 90/60 mmHg Peningkatan TIK Kaji warna dan suhu kulit
2. Nadi : 148 x / menit kuat NOC : Domain II: Kesehatan Fisiologi Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
3. Suhu Axilla : 38,4oC a. seperti memriksa nadi perifer, edema, pengisian
4. Temperatur Kulit : Hangat kapiler dan warna kulit.
5. Gambaran Kulit : Normal Kaji adanya kesemutan pada ektermitas bawah
6. Suhu axilla : 38,4ºC Pantau status hidrasi
7. Temperatur Kulit Pantau hasil laboratorium
Hangat panas dingin
8. Gambaran kulit
Normal Kering Lembab
9. Pengisian Kapiler
< 2 detik >2 detik
10. Edema : Tidak
Ya, Grade : tidak ada
11. Assesment : -
12. Resusitasi : Tidak dilakukan
resusitasi
13. Re-evaluasi : Tidak dilakukan
resusitasi
D. Disability Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial Mengukur tanda-tanda vital
Alert Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Mengobservasi adannya tanda-tanda peningkatan
Verbal Serebral TIK ( penurunan kesadaran, HPT, Bradikardi,
Pain Response Risiko jatuh sakit kepala, muntah, papiledema & palsi N.
Unresponse Risiko cedera cranial VI )
Tingkat kesadaran : Composmentis NOC : Meninggikan kepala 15-30 bila tidak ada kontra
Nilai GCS 14, ( E4 M5 V5 ) Domain II: Kesehatan Fisiologi indikasi
Paralisis ektermitas bawah 5 5 Kelas J: Neurokognitif Mengobservasi kecukupan cairan
4 4 Tujuan: 0912 Status Neurologi : (Halaman 546) Kolaborasi Pemberian oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pemasangan infusen Intubasi
1x6 jam diharapkan (0912) Status Neurologi Memonitor hasil AGD dan laporkan hasilnya
dengan indicator hasil: Memberikan terapi sesuai indikasi
1) Bebas dari aktivitas kejang
D. Exposure Nyeri Akut Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan pendekatan
1. Penilaian Hipothermia / hyperthermia Kerusakan Integritas Kulit PQRST
Hipothermia : Tidak Ada Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer Mengajarkan teknik relaksasi
Hiperthermia : Ada Membatasi aktifitas yang meningkatakan
2. Tanda- tanda vital intensitas nyeri
TD : 90/60mmHg Kolaborasi untuk pemberian terapi:
N : 146 kali/menit
S : 38,4⁰C
P : 47 x/i
Pengkajian nyeri : Tidak ada nyeri
Farenheit (Suhu Tubuh) Hipertermia Mengobservasi TTV, kesadaran, saturasi oksigen.
1. Suhu : 38,4 ºC Hipotermia (Aktual/Risiko) Membuka pakaian (Mnejaga privasi)
2. Lamanya terpapar suhu Ketidakfektifan termoregulasi Melakukan penurunan suhu tubuh : kompres
panas/dingin:…Jam Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh dingin/evaporasi/selimut pendingin (cooling
3. Riwayat pemberian obat: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama blanket)
4. Riwayat penyakit: 1x6 jam, klien akan : Mencukupi kebutuhan cairan / oral
Metabolic Menunjukkan Termoregulasi (0800), yang Memberikan antipirtik.
Kehilangan cairan dibuktikan dengan indicator sebagai berikut: Melindungi pasin lingkungan yang dingin
Penyakit SSP (4-5 = sedikit terganggu – tidak terganggu. Melakukan penghangatan tubuh pasien secara
5. Riwayat bertahap (1ºC/jam) dengan selimut tebal/warm
Kriteria Hasil:
Cedera Kepala blanket
a. Suhu tubuh dalam rentang normal ( 36-37,5ºC
Dampak tindakan medis ) Mengkaji tanda-tanda cedera fisik akibat cedera
(iatrogenik) pasin lingkungan b. Nadi dan suhu dalam rentang Normal dingin : Kulit melepuh, edema, timbulnya
yang dingin c. Tidak ada perubahan warna kulit dan dan bula/vesikel, menggigil
Pemberian cairan infus yang tidak ada pusing Menganjurkan pasien agar tidak
terlalu dingin menggorok/mnggaruk kulit yang melepuh
Pemberian tranfusi darah yang Melakukan gastric lavage dengan air hangat
terlalu cepat & masih dingin Menyiapkan cairan IV dengan cairan hangat
Hipoglikemia Menyiapkan alat-alat intubasi jika diperlukan
Lain – lain
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. SAMPLE
S : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak sejak 3 hari
yang lalu
A : Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan
M : Tidak ada medikasi
P : Pernah di Rs wahidin sejak lahir dengan penyakit yang sama
pneumonia, rutin kontrol dipoli anak RSWS
L : Makan setiap lapar
E : Batuk berlendir..
2. Riwayat dan mekanisme Trauma
O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi)
demam, sesak dan batuk 3 hari sebelum masuk RS
P : Provokatif (penyebab)
Pneumonia
Q : Quality (kualitas)
Tidak ada
R : Radiation (paparan)
T : Timing (waktu)
3. TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 146 kali/menit
S : 38,4⁰C
P : 47 x/i
4. Pengkajian head to toe
a. Kepala
Inpeksi : Bentuk kepala normosefal, wajah simetris, distribusi
rambut menyebar.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : Tidak ada perdarahan subkujungtiva, skelera tampak
jernih, tidak ada cedera pada kornea, dan pupil isokor
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
c. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat rinorhea dan edema
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
d. Telinga
Inpeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, daun telinga lentur,
tidak ada penumpukan serumen
Palpasi : Tidak teraba massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Tidak terdapat stomatitis,mukosa bibir lembab, gigi
lengkap. Mulut nampak berlendir
f. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil
Palpasi : Tidak terdapat lesi
g. Dada dan paru-paru
Inspeksi : Ada pengembangan dada, simetris antar kedua lapang
paru, ada penggunaan otot bantu nafas dada
Palpasi : Frekuensi nafas : 47 x/menit
Auskultasi : Terdengar bunyi ronkhi
h. Jantung
Perkusi : Suara pekak, batas atas interkostal 3 kiri, batas kanan
linea paasteral kanan, batas kiri linea mid clavicularis
kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising ejeksi
sistolik.
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak distensi abdomen
Palpasi : Tidak ada benjolan pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : peristaltic usus 16 x/menit
j. Pelvis
Inspeksi : Tidak terdapat cedera maupun luka
Palpasi : Tidak ada nyeri pada pelvis
k. Genetalia
Tidak ada kelainan genetalia
l. Integumen
Warna kulit pucat, turgor kulit jelek, CRT <2 detik, akral hangat.
m. Ekstremitas atas : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap,
tidak tampak clubbing finger, jari tangan tampak pucat, dan kaku,
terpasang infuse ringer laktat 26 tetes/menit,nadi kuat.
n. Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap.
Kekuatan otot
5 5
4 4
5. Pemeriksaan penunjang
a. Foto Toraks PA/AP
Kesan :
- Bronchopneumonia bilateral
- Cor dalam batas normal
b. Laboratorium
Nama : An.M.F RM : 863391
JK : Laki-laki Tgl Registrasi : 19-11-2018 11:58:26
Diagnosa : CAP Tgl Hasil : 19-11-2018 15:49:08
Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hematologi rutin
WBC 8.73 4.00-10.0 10’3/uI
RBC 2.35 4.00-6.00 10’6/uI
HBG 6.7 12.0-16.0 %
HTC 42 37.0-48.0 Menit
MCV 96 - Detik
MCH 33 22.0-30.0
MCHC 35 31.5-35.0 gr/dl
PLT 187 150-400 10’3/ul
RDW-SD
RDW-CV 11.5 10.0-15.0
MPV 7.8 10-50 %
PDW 12.8 10.0-18.0 fL
PCT
NEUT 0.15 0.15-0.50 fL
LYMPH 84.90 50.0-75.0 %
MONO 8.6 20.0-40.0 %
EO 4.4 2.00-8.00 U/L
BASO 1.5 1.00-3.00 10’3/ul
RET 0.11 0.00-0.10 10’3/ul
LED I
LED jam II 10-14
Koagulasi -
PT 11.6 22.0-30.0 detik
INR 0.82
APTT 19.6 detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 141 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 17 10-50
Kreatinin 0.83 L(<1.3),P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati mg/dl
SGOT 25 <38 U/L
SGPT 16 <41 U/L
Albumin 4.2 3.5-5.0 gr/dl
c. Terapi Medikasi
1. Vitamin A 50.000 iu/oral :
Berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik
2. vitamin B complex 1 tablet/24 jam/oral :
Berperan penting bagi tubuh,,bisa memabantuh pertumbuhann
perkembagan serta fungsi tubuh lainnya.
3. Vitamin C 50 mg/24 jam/oral :
Fungsi utama vit C adalah untuk mencegah dan mengobati defisiensi vit
C,suplemen ini juga memiliki peran penting bagi tubuh
misalnya,membantu penyembuhan luka,memelihara kesehatan penghubung
dan membantu melindungi sel-sel tubuh.
4. infuse Kaen 3B 5 tetes/menit :
Digunakan untuk menyalurkan keseimbangan air dan elektrolit pada
keadaan di mana asupan makanan tidak cukup atau tidak dapat di berikan
secara oral.
5. furosemide3 mg/12 jam IV:
Merupakan obat yang di gunakan membuang cairan yang berlebihan di
dalam tubuh.cairan berlebihan yang menumpuk di dalam tubuh dapat
menyebabkan sesak napas lelahkaki dan pergelangan kaki membengak.
6. spironolactone 3 mg/12 jam/IV
7. Asam folat 1 mg/24 jam/ oral :
Membantu tubuh memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru dan juga
membantu mencegah perubahan DNA yang dapat menyebabkan kanker.
8. ceftazidime 50 mg/12 jam/IV :
Golongan obat antibiotic yang di gunakan untuk mengobati infeksi akibat
bakteri dengan cara menghentikan pertumbuhan dari bakteri tersebut atau
langsung membunuhnya.
9. gentamicine 8 mg/12 jam/ IV :
Termasuk dalam golongan antibiotic. obat ini di gunakan untuk mengobati
infeksi akibat bakteri dan berfungsi embunuh atau mencegah pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi.
10. Paracetamol 30 mg/8 jam/IV :
Jenis obat yang termasuk kelompok analgesic atau pereda rasa sakit.
11. Nebulizer NaCl 0.9 % 2,5 ml/inhalasi :
Untuk mengencerkan dahak
ANALISA DATA