Anda di halaman 1dari 6

Skip to main content

Academia.edu

LOG INSIGN UP

MS Imun perbaikan

Yenny Apriyani Yenny Apriyani

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

Multipel Sklerosis (MS) adalah suatu kondisi patofisiologik dimana serat saraf diberbagai lokasi diseluruh
sistem saraf mengalami demielinasi (kehilangan mielin). Multipel sklerosis adalah suatu penyakit
autoimun, dimana sistem pertahanan tubuh secara keliru menyerang selubung mielin yang mengelilingi
saraf bermielin

(oto artinya “diri” ; imun artinya “pertahanan terhadap”) . Penyakit ini mengenai sekitar 1 dari

1000 orang di Amerika Serikat. (Sherwood,2011). Banyak peneliti percaya bahwa Multipel Sklerosis
kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. Sebagian orang secara genetis rentan terjangkit penyakit
ini. Saudara kandung atau orang tua pasien Multipel Sklerosis memiliki kemungkinan mengidap penyakit
ini sampai enam kali lebih besar dari populasi umum. Anggota keluarga kemungkinan besar mengalami
peningkatan kerentanan terhadap fakto-faktor lain yang dapat memicu penyakit. Beberapa faktor
lingkungan diperkirakan dapat menjadi pemicu, termasuk infeksi virus, toksin lingkungan, dan defisiensi
vitamin D, tetapi belum ada bukti yang meyakinkan. Diantaranya berbagai teori tentang Multipel
Sklerosis yang menonjol adalah bahwa timbulnya Multipel Sklerosis berkaitan dengan infeksi oleh bentuk
tertentu virus herpes, HHV-6. Virus ini menyebabkan roseola, suatu penyakit masa bayi yang relatif
ringan dan ditandai oleh demam dan ruam. Lebih dari 90% bayi terjangkit oleh penyakit ini. Setelah
menimbulkan infeksi, HHV-6 akan dorman diserap saraf. Dalam suatu studi baru-baru ini, peneliti
menemukan bahwa lebih dari 70% pasien Multipel Sklerosis yang dipelajari memperlihatkan bukti infeksi
aktif oleh HHV-6, yang tampaknya mengalami reaktivitas bertahun-tahun kemudian pada para pasien ini.
Multipel Sklerosis biasanya mulai mincul pada usia 20-40
1

tahun. Yang menarik virus ini mungkin bekerja sebagai “cermin molekular”

mielin pada orang-orang yang rentan secara genetik, yaitu virus memiliki beberapa fitur struktual yang
sama dengan mielin pasien. Hal ini berarti bahwa antibodi yang dihasilkan terhadap virus ini dapat
secara keliru menyerang dan menyebabkan peradangan mielin. Hilangnya mielin akibat serangan imun
yang salah sasaran ini memperlambat transmisi implus di neuron yang terkena. Terbentuk jaringan parut
yang mengeras yang dikenal sebagai sklerosis (artinya

“keras”)

di berbagai bagian mielin yang rusak. Jaringan parut ini semakin mengganggu dan akhirnya
menghambat total perambatan potensial aksi akson dibawahnya. Selain itu, fase degeneratif berikutnya
yang ditandai oleh rusaknya akson yang sakit. Gejala Multipel Sklerosis sangat bervariasi, bergantung
pada luas dan lokasi kerusakan mielin dan degenerasi akson. Gejala tersering adalah masalah
penglihataan, kesemutan dan baal, kelemahan otot, gangguan keseimbangan dan koordinasi, dan
paralisis gradual. Tahap awal ditandai oleh siklus kambuh dan pulih, sementara stadium kronik
selanjutnya ditandai oleh perburukan gejala yang lambat. Multipel Sklerosis menyebabkan hendaya tapi
tidak mematikan. Saat ini belum ada pengobatan yang menyembuhkan atau efektif bagi Multipel
Sklerosis, meskipun para peneliti sedang mencari cara untuk mencegah, menghentikan atau bahkan
memulihkan gejala-gejalanya yang menyebabkan hendaya. Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan
bagi penderita Multipel Sklerosis ini karena banyak penderita Multipel Sklerosis yang menjalani hidup
dengan keyidakmampuan dalam mengatur diri misalnya, keletihan, berjalan pincang, serta gangguan
pada kandung kemih, dan 15% dari penderita Multipel Sklerosis akan menjadi cacat. Maka dari itulah
pentingnya bagi kita untuk mempelajari Multipel Sklerosis ini agar kita dapat menyusun rencana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan teori dan

kebutuhan penderita Multipel Sklerosis karena harapan hidup bagi sebagian besar penderita Multipel
Sklerosis adalah mendekati normal.

B.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah: 1.

Apakah definisi Multipel Sklerosis? 2.

Apakah etiologi Multipel Sklerosis? 3.

Bagaimana patofisiologi terjadinya Multipel Sklerosis? 4.

Apa saja manifestasi klinis Multipel Sklerosis? 5.

Apa saja komplikasi dari Multipel Sklerosis? 6.

Bagaimana penatalaksanaan pada pasien dengan Multipel Sklerosis? 7.

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan Multipel Sklerosis?

C.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk: 1.

Mengetahui definisi Multipel Sklerosis.

2.
Mengetahui etiologi Multipel Sklerosis.

3.

Memahami patofisiologi terjadinya Multipel Sklerosis.

4.

Mengetahui manifestasi klinis Multipel Sklerosis.

5.

Mengetahui komplikasi dari Multipel Sklerosis.

6.

Memahami penatalaksanaan pada pasien dengan Multipel Sklerosis.

7.

Memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan Multipel Sklerosis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.


Definisi

Dugaan bahwa Multipel Sklerosis mungkin merupakan penyakit autoimun telah lama diramalkan
berdasarkan kemiripan morfologik dengan ensefalomielitis alergik aksperimental (EAE), yaitu suatu
penyakit dengan demielinasi yang berakibat paralisis motorik (gambar 20.16) setelah imunisasi denga

n mielin, biasanya „myeline basic protein‟ (MBP)

dalam freud Lengkap. (Roiit, 2002).

Multipel Sklerosis adalah suatu kondisi patofisiologik dimana serat saraf diberbagai lokasi diseluruh
sistem saraf mengalami demielinasi (kehilangan mielin). Multipel Sklerosis adalah suatu penyakit
autoimun, dimana sistem pertahanan tubuh secara keliru menyerang selubung mielin yang mengelilingi
saraf bermielin

(oto artinya “diri”

; imun artinya

“pertahanan terhadap”) . Penyakit ini mengenai sekitar 1 dari 1000 orang

di Amerika Serikat. (Sherwood, 2011). Penyakit demelinisasi kronis yang penyebabnya tidak diketahui,
dicirikan gambaran patologis melalui zona demielinisasi (plak) tersebar pada seluruh substansi alba.
(Saputra, Lyndon. 2010). Sklerosis Multipel adalah penyakit neuromuskular yang sering menunjukan
relaps dengan periode eksaserbasi dan remisi yang terjadi lebih sering pada wanita dibanding pria (6:1).
(Baratawidjaja,Garna. 2006). Dari beberapa definisi diatas, kelompok dapat menyimpulkan bahwa
Multipel Sklerosis merupakan suatu penyakit autoimun, dimana imun tubuh menyerang selubung mielin
sehingga sistem saraf kehilangan mielin.

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology
Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Anda mungkin juga menyukai