Anda di halaman 1dari 23

TUGAS :INDIVIDU

MATA KULIAH : KEGAWAT DARURATAN I


DOSEN : Ns. Arnold Hasabuddin S.kep

LAPORAN PENDAHULUAN
PERIKARDITIS

DI SUSUN OLEH:

Nita Utari Mokodompit

B2 002 17 003

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI PINRANG


TAHUN AJAR 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan
susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom).
Perikardium merupakan lapisan jantung paling luar yang merupakan
selaput pembungkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral
yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar
pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap
jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan
makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan
memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri
koronaria.
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika,
radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh
timbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis).
Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis
dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik
bersifat transudat atau eksudat atau purulen dan disebabkan oleh berbagai
macam penyebab. Penyebab yang paling sering ialah reuma, yang merupakan
55% dari seluruh kasus. Perikarditis / septic (28%) disebabkan
oleh Staphylococcus aureus, Diplococcus pneumonie dan Streptococcus
hemolyticus.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan
perikardium viseratis dan atau parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi
yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard,
dan uremia.
Untuk itu dalam makalah ini, kelompok akan menjelaskan tentang
konsep penyakit perikarditis  beserta asuhan keperawatannya dan diharapkan
bisa membantu mahasiswa untuk lebih memahami tentang masalah
perikarditis

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perikarditis ?

2. Apa saja anatomi fisiologinya ?

3. Apa yang menjadi etiologi perikarditis ?

4. Bagaimana patofiologi perikarditis ?

5. Apa saja manifestasi klinis perikaritis ?

6. Komplikasi apa yang bisa disebabkan oleh perikarditis ?

7. Pemeriksaan penunjang apa saja yang mendukung perikarditis ?

8. Bagaimana penatalaksaan medis perikaritis ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep perikarditis.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengkaji tanda-tanda dan gejala perikarditis.

b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnose keperawatan pada klien


dengan perikarditis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium


viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000). Perikarditis adalah
peradangan perikardium viseralis atau parietalis dengan atau tanpa disertai
timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau
eksudat atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab
(Ngatisyah, 2005).

B. Anatomi Fisiologi

1. Ukuran dan Bentuk

Jantung adalah organ berongga berbentuk kerucut tumpul yang


memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian
tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis
midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya (Ethel, 2003: 228).
2. Pelapis

a. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar


dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar.
Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang
membungkus paru-paru. Di dalam perikardium terdapat dua lapisan
yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.

b. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan


parietal (Ethel, 2003: 228-229)

3. Dinding Jantung

Terdiri dari tiga lapisan :

a. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di


atas jaringan ikat.

b. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi


utnuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar
ruang menuju arteri besar.

c. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi


pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel,
2003).

4. Ruang Jantung

a. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh
septum intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh
septum interventrikular.

b. Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang
membawa darah kembali ke jantung. Atrium kanan terletak dalam
bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan
kecuali paru-paru. Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung,
berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal.
Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah teroksigenasi dari paru-paru.

c. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar


jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan
mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru. Ventrikel kiri
terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3
kali tebal dinding ventrikel kanan darah meninggalkan ventrikel kiri
melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur
yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke
rongga ventrikuler (Ethel, 2003).

5. Katup Jantung

a. Katup Trikuspid yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel


kanan.

b. Katup Bikuspid yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.

c. Katup Semilunar aorta dan pulmonari terletak di jalur keluar


ventrikular jantung sampai ke aorta ke trunkus pulmonari.

C. Etiologi

Penyebab yang paling umum diketahui adalah :

1. Demam Rematik
2. Infeksi virus

3. Infeksi bakteri

4. Trauma

5. Sindrom pascainfark miokard

6. Sindrom pasca perikardiotomi

7. Neoplasma

8. Idiopatik

D. Patofisiologi

Sebenarnya beberapa peneliti percaya bahwa virus terutama


menyebabkan kasus perikarditis “idiopatik” akut, walaupun tidak semua.
Diantara kasus perikarditis virus yang dikenal yang disebabkan oleh virus
Coxsackie B, influenza A, dan B, beberapa virus ekho dan epstein-barr (dalam
hubungan dengan mononukleosis) amat penting. Patogenesis perikarditis virus
tidak jelas. Sering terjadi infeksi akut saluran bagian pernafasan bagian atas,
walaupun demikian tidak diketaui dengan jelas virus penyebab itu kemudian
menyebar ke dalam perikardium. Terdapat beberapa penunjang pandangan itu,
bahwa banyak virus tidak secara langsung menyerang jaringan
perikardium,tetapi lebih utama dengan berbagai cara menggalakan
hipersensitivitas yang kemudian melibatkan perikardium.
Bakteri dapat mencapai perikardium baik secara langsung dari struktur
terkena seperti paru dan pleura, atau oleh karena penyebarn hematogen atau
limfatik. Pada tahun-tahun terakhir ini, angka kejadian perkaditis bakteri telah
nyata menurun. Meskipun penyebab stafilokokus dan tuberkulosis tetap
penting. Terutama pada anak, perikarditis stafilokokus relatif sering dan
hampir selalu diikuti entah dengan pneumoni atau osteomielitis. Nyatanya
baik penyertaan perikarditis spesis yang menguasai gambaran klinik maupun
hanya sebagian kecil gambaran klinik, memang bervariasi.
Diantara perikarditis metabolik, yang paling sering terjadi karena
uremi, bentuk perikarditis metabolik yang jarang dengan etiologi tidak
diketahui, disebut perikarditis kolesterol karena terdapat kristal kolesterol
dalam cairan intraperikardium.
Perikarditis neoplasi, hampir selalu berasal dari tumor langsung atau
metastase tumor yang terjadi di luar kantung perikardium. Paling sering
penyebaran langsung dari limfoma mediastinumatau dari karsinoma
bronkogenik atau esofagus. Meskipun metastasis kangker apa pun dalam
tubuh dapat melibatkan perikardium, penyebaran semacam itu pada umumnya
jarang.
Perikarditis traumatik relatif lebih sering disebabkan oleh karena dada
tak tembus. Hal ini mencerminkan baik kontusi ringan permukaan
perikardium jantung maupun adanya darah dalam kantung perikardium yang
menyebabkan respon perbaikan, seperti dalam ruang pleura atau peritoneum.
Jarang luka tembus dada menyebabkan penyebaran langsung kuman ke dalam
ruang perikardium, yang menyebabkan perikarditis supuratif. Perikardium
seperti selaput serosa lain , sangat rentan pada status hipersensivitas.

E. Manifestasi Klinis

Gejala yang khas pada perikarditis adalah :

1. Nyeri hebat di dalam dada, yang kadang-kadang menjalar ke bahu.

2. Nafas yang cepat

3. Lesu dan lemas

4. Demam dan menggigil


5. Batuk

F. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi adalah Efusi Perikardial dan temponade


jantung.

G. Pemeriksaan Diagnostik

1. EKG ( Elektrokardiografi )

Kelainan yang ditemukan sesuai dengan keadaan pasien apakah dalam fase
akut / telah lama.

2. Pemeriksaan Radiologi

Dilakukan dalam sikap berdiri atau duduk akan tampak perbesaran jantung
yang berbentuk segitiga dan akan berubah bentuk menjadi globular pada
sikap tiduran. Kadang tampak pula bendungan vena. Jumlah cairan dan
besar jantung yang sebenarnya dapat diduga dengan angiokardiogram atau
ekokardiogram.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Laju endap darah umumnya meninggi terutama pada fase akut. Terdapat
pula leukositosis yang sesuai dengan kuman penyebab. Cairan perikard
yang ditemukan sesuai dengan penyebab terjadinya perikarditis. Cairan
perikard harus dilakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap jenis sel yang
ditemukan, pemeriksaan kimia terhadap komposisi protein yang ada dan
pemeriksaan bakteriologis dengan sediaan langsung, pembiakan kuman
yang ditujukan pada pemeriksaan basil tahan asam maupun kuman
lainnya.
4. Foto Toraks

Dilakukan untuk mengetahui adanya cairan pericardial.

H. Penatalaksanaan Medis

Pada perikarditis purulenta pengeluaran cairan diteruskan dengan drainase


yang dilakukan di bagian bedah. Pada kasus yang sudah lama yang disertai
penebalan perikard (pantser heart) atau prikarditis konstruktiva dengan perlekatan
yang menimbulkan gangguan hemodinamik, harus dilakukan perikardiektomi.
I. Pathway
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian   

Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2016


Waktu : 10:00 wib
Ruang : Kenanga

B. Identitas Klien :

Nama : An.A
Usia : 5 Tahun
Seks : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Lubuk Pakam
Pendidikan :-
Tgl Masuk : 20 Desember 2016
No RM : 337583
Diagnosa Medis : Perikarditis

C. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.B
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Lubuk Pakam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan Dgn Klien :Ayah

D. Riwayat kesehatan

1. Riwayat penyakit sekarang

Keluhan utama : Ibu mengatakan bahwa badan anaknya panas, nyeri


dada,sesak nafas

2. Riwayat penyakit dahulu

Klien tidak memiliki penyakit/kelainan bawaan

3. Riwayat kehamilan dan persalinan

a. Prenatal : selama hamil sehat tidak ada kelainan seperti perdarahan

b. Natal : Melahirkan usia kehamilan 9 bulan 7 hari, spontan ,tidak


ada kelainan,anak langsung menangis keras, BB : 3 kg, PB : 48 cm

c. Post Natal : Bayi sehat, tidak ada kelainan, Talipusat lepas hari ke 7

4. Riwayat Imunisasi : Ibu mengatakan bahwa Imunisasi anaknya sudah


lengkap.

5. Riwayat kesehatan Keluarga :

Ayah : tidak ada keuarga yang menderita penyakit perikarditis


Ibu : Ibu menderita Hipotensi

E. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Lemah


Kesadaran : Composmentis
TD :-
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 37,50C
RR : 18 x/mnt
BB sekarang : 18 kg
TB : 113 cm
LK : 35 cm
LILA : 15 cm

Pemeriksaan Fisik :
Kepala : warna rambut hitam, kulit kepala bersih
Muka : terlihat pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata
tidak oedema, sklera tidak ikterus
Hidung : tidak ada sekret
Mulut : tidak ada stomatitis, lidah bersih, gusi tidak epulis
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
thyroid
Dada : simetris, ada wheezing, ada ronchi
Perut : tidak ada kembung tetapi terdapat nyeri tekan
Genetalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : simetris, tidak oedema, pada tangan kiri terpasang
infus D5 16 tetes/menit
Kulit : turgor baik

Pemeriksaan Khusus     

1. Pemeriksaa EKG :Tidak khas

a. ST-T changes inferior

b. Gangguan konduksi jantung

2. Foto Toraks :Tidak khas

a. Pembesaran jantung dengan efusi perikard atau pleura.

3. Ekokardiografi :
a. Pembesaran jantung kiri

b. Dapat di bedakan dengan kardiomiopati hipertrofi dan

c. mitral stenosis.

F. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 DS : Ibu klien Kemampuan dilatasi jantung Nyeri akut


mengatakan anaknya
Kontraktilitas ventrikel kiri
dada terasa sakit.

curah jantung
DO :

O2
-   Skala nyeri 5

Nyeri akut
-   Aritmia  (+)

2 DS : Ibu klien Kemampuan dilatasi jantung Penurunan curah


mengatakan dada jantung
Kontraktilitas ventrikel kiri
anaknya terasa sakit.

curah jantung menurun


DO : Klien tampak
kesakitan

TD :-

Nadi : 100 x/mnt

Suhu : 37,50C

RR : 18 x/mnt

- Aritmia  (+)
- wajah terlihat pucat

3 DS : Ibu klien   Perfusi jaringan Intoleransi


mengatakan badan aktivitas
 Aliran darah tidak adekuat ke
anaknya terasa
sistemik
lemah

Kelemahan fisik
DO: klien tidak
mampu
bermobilisasi di
tempat tidur .

G. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut
2. Penurunan curah jantung
3. Intoleransi aktivitas

H. Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Keperawatan NOC NIC


o.
1 Nyeri akut NOC Activity therapy :
 Tingkat
Batasan karakteristik :  Kelola nyeri
kenyamanan
pasca bedah awal
 Pengendalia
 Mengungkapkan
dengan pemberian obat
n nyeri
secara verbal atau
yang terjadwal
melaporkan nyeri  Tingkat
 Bantu pasien
dengan isyarat. nyeri
mengidentifikasi
Kriteria hasil :
 Respons
tindakan kenyamanan
autonomik (misalnya
 Memperliha yang efektif
diaforesis, perubahan tkan teknik  Bantu pasien
tekanan darah, relaksasi secara untuk lebih berfokus
pernapasan, atau nadi, individual yang pada aktivitas bukan
dilatasi pupil) efektif untuk pada nyeri
 Perubahan selera mencapai  lakukan
makan kenyaman perubahan posisi
 Posisi untuk  Mempertaha  ajarkan
menghindari nyeri nkan tingkat nyeri ( penggunaan tekhnik
 Bukti nyeri yang dengan skala 0-10 ) nonfarmakologi
dapat diamati  Melaporkan misalnya kompres
Faktor yang nyeri kepada hangat atau dingin dan
berhubungan : penyedia pelayanan masase
kesehatan
Agens-agens penyebab
 Tidak
cedera (misalnya
mengalami
biologis, kimia, dan
gangguan dalam
psikologis)
frekuensi
pernapasan,frekuen
si jantung,atau
tekanan darah
 Mempertaha
nkan selera
makanan yang baik
2 Penurunan Curah NOC NIC
jantung  Tingkat
Activity therapy :
keparahan
Batasan karakteristiki:
kehilangan darah
 Kolaborasi
 Efektivitas
 perubahan pola dengan dokter
pompa jantung
EKG menyangkur patameter
 Status
 peningkatan atau pemberian atau
sirkulasi penghentian obat
penurunan tekanan vena
sentral ( CVP )  Perfusi tekanan darah
 peningkatan atau jaringan  Ubah posisi
penurunan tekananan  Status tanda pasien keposisi datar
baji arteri pulmonal vital atau trendlenburg
 pengisian ulang  Pantau frekuensi
Kriteria hasil :
kapiler memanjang jantung,irama dan nadi
 penurunan curah  Pantau tanda-
 Menunjukka
jantung tanda vital
n curah jantung
Faktor yang
yang memuaskan
berhubungan :
 Menunjukka
n status sirkulasi
 peningkatan
kerja ventrikel  Menunjukka
n peningkatan
 kerusakan
toleransi terhadap
ventrikel
aktivitas fiisik
 iskemia ventrikel
 keterbatasan
ventrikel
3 Intoleransi aktivitas NOC NIC

Batasan karakteristik :  Konserpasi Terapi Aktivitas


energi
 Respon tekanan  Kolaborasikan
 Toleransi
darah abnormal terhadap dengan tenaga
Aktivitas
aktivitas Rehabilitasi medik
 Perawatan
 Respon dalam merencanakan
Diri
Frekuensi jantung prrogram terapi yang

abnormal terhadap tepat
Kriteria Hasil
aktivitas  Bantu klien
 Perubahan EKG  Berpartisipa untuk mengidentifikasi
yang mencerminkan si dalam aktivitas aktivitas yang mampu
aritmia fisik tanpa disertai dilakukan
 Perubahan EKG peningkatan  Bantu untuk
yang mencerminkan tekanan dara, nadi memilih aktivitas
iskemia dan RR konsisten yang sesuai
 Ketidaknyamana  Mampu dengan kemampuan
n stelah beraktivitas melakukan aktivitas fisik , psikologi dan
 Dipsnea setelah sehari-hari (ADLs) sosial
beraktivitas secara mandiri  Bantu untuk
 Menyatakan  Tanda-tanda mengidentifikasi dan
merasa letih vital normal mendapatkan sumber
 Menyatakan  Energy yang diperlukan untuk
merasa lemah Psikomotor aktivitas yang
Faktor yang  Level diinginkan
berhubungan kelemahan  Bantu untuk
 Mampu mendapatkan alat
 Tirah baring atau berpindah: dengan bantuan aktivitas seperti
imobilisasi atau tanpa bantuan kursi roda, krek
 Kelemahan alat  Bantu umtuk
umum  Status mengidentifikasi
 Ketidakseimbang kardiopulmonary aktivitas yang disukai
an adekuat  Bantu klien
 Imobilitas  Sirkulasi untuk membuat jadwal
status baik latihan diwaktu luang
 Gaya hidup
 Bantu pasien/
monoton  Status Keluarga untuk
respirasi : mengidentifikasikekuran
Pertukaran gas dan gan dalam beraktifitas
ventilasi adekuat  Kembangkan
motivasi diri dan
penguatan
I. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Hari/
Implementasi Keperawatan
. Keperawatan Tanggal

1 Nyeri akut Rabu, 21  Mengkelola nyeri pasca


Desember bedah awal dengan pemberian obat
2016 keterolac ½ amp/12 jam
 Membantu pasien
mengidentifikasi tindakan
kenyamanan yang efektif yaitu
posisi semifowler
 Membantu pasien untuk
lebih berfokus pada aktivitas bukan
pada nyeri
 Melakukan perubahan posisi
setiap 2 jam sekali.
 Mengajarkan penggunaan
tekhnik nonfarmakologi kompres
hangat atau dingin dan masase
kepada ibu klien
2 Penurunan curah Kamis, 22  Mengubah posisi pasien dari
jantung Desember posisi supinasi ke posisi
2016 trendlenburg
 Memantau frekuensi
jantung,irama dan nadi

 Memantau tanda-tanda vital


3 Intoleransi aktivitas Jumat, 23  Membantu untuk mendapatkan
Desember alat bantuan aktivitas: kursi
2016 roda
 Membantu umtuk
mengidentifikasi aktivitas yang
disukai: menonton TV
 Mengembangkan motivasi
diri dan penguatan : menjelaskan
dan menguatkan anak untuk tetap
semangat saat sakit dan banyak
berdoa

J. Evaluasi Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Hari/ Tanggal Evaluasi Keperawatan

1 Nyeri akut Kamis, 22 S: Ibu klien mengatakan nyeri


Desember dada pada anak mulai
2016 berkurang

O: Klien tampak lebih rileks

Skala nyeri: 3

A: Masalah nyeri akut teratasi


sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

2 Penurunan curah Jumat, 23 S: Ibu klien mengatakan sesak


jantung Desember anaknya mulai berkurang
2016
O: Klien tampak tenang

A: Masalah penurunan curah


jantung belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

3 Intoleransi aktivitas Sabtu, 24 S: Ibu klien mengatakan


Desember aktivitas anaknya masih
2016 dibantu

O: Klien tampak menggunakan


kursi roda saat beraktivitas

A: Masalah intoleransi aktivitas


teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium


viseral, atau kedua-duanya. Penyakit perikarditis tidak menular atau menjadi
kanker, kecuali disebabkan penyebaran kanker di tempat lain. Adapun
penyebab dari perikarditis belum diketahui secara pasti, akan tetapi secara
umum yang menyebabkan perikarditis oleh banyak faktor baik bisa
disebabkan oleh penyakit lain maupun infeksi dari virus. Pada tanda dan
gejala, pasien lebih sering merasakan nyeri pada daerah dada karena
terjadinya peradangan pada lapisan jantung yang paling luar.

B. SARAN

Dalam kesimpulan diatas maka penulis dapat mengemukakan saran – saran


sebagai berikut :

1. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Perikarditis


perawat harus memahami konsep dasar asuhan keperawatan perikarditis
sehingga asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik.

2. Dalam melakukan tindakan keperawatan harus melibatkan pasien dan


keluarganya serta tim kesehatan lainnya. Sehingga data yang diperoleh
sesuai dengan tindakan yang dilakukan.

3. Dalam melakukan tindakan keperawatan disarankan untuk mengevaluasi


tindakan tersebut secara terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31079814/ASUHAN_KEPERAWATAN_NANDA_N
IC_NOC_PERIKARDITIS

Anda mungkin juga menyukai