Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

DISUSUN OLEH :

MARIA FULGENSIA BENGU NDONA

NIM : SN181100

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2018/2019
A. Definisi Antenatal
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Hanifa,2014).

B. Tanda dan Gejala Antenatal


Menurut Hanifa, (2014) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu:
1. Tanda tidak pasti / tanda mungkin kehamilan
a. Persumtif Sign (Subyektif)
 Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
 Mual muntah (morning si!knes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
 Letih,sakit kepala
 Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
 Perubahan pada mamae
 Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ - organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK.
 Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplay darah ke pelvic.
b. Probabilitas (objektif)
 Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- servik terasa terasa lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke
posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermitten yang mungkin
terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
 Perubahan warna kulit oleh
 Chloasma : warna kulit yang kehitam- hitaman pada dahi,punggung
hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal
ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
 Striae gravidarum : regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
 Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
 terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17 – 18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Normal DJJ 120 -
160 kali permenit.
 adanya gerakan janin pada palpasi
 teraba bagian janin pada palpasi
 Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pada gambar X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes HCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone HCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil
positif yaitu 0,5 HCG per ml urin,kadar tertinggi 500 SI HCG.
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
I. Perubahan fisik pada ibu hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.
Menurut Hamilton(2016), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain :
a) Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium.
b) Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),
pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan
laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam
payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
c) Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta
umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha.
Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi,
hidung, pipi dan leher).
d) Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan
dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan
atau hiperemesis. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal
apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

1. Perubahan Fisik pada Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah.
b. Pembesaran Payudara
c. Sering buang air kecil
d. Konstipasi atau Sembelit
e. Sakit Kepala/Pusing
f. Kram Perut
g. Meludah
h. Peningkatan Berat Badan
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
b. Sendawa dan buang angin
c. Rasa panas di perut
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
e. Sakit perut bagian bawah
f. Pusing
g. Hidung dan Gusi berdarah
h. Perubahan kulit
i. Sedikit Pembengkakan
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
b. Konstipasi
c. Pernafasan
d. Sering buang air kecil
e. Varises
f. Kontraksi perut
g. Bengkak (Hamilton,2016)
II. Perubahan psikologis pada ibu hamil
Menurut Lynn (2017), perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah :
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat
terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang
lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan
janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan
ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak
dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi
yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda
kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada
janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang
Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,
dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester III
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
D. Patofisiologi dan pathway
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai - umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat - zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 - 7 hari.
untuk menyuplai darah ke sel - sel makanan baimudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Hamilton, 2016).
Pathway
Fertilisasi Konsepsi Monella Nidasi

Trodubilla, Posika
Ansietas

Embriogesis

Kurang
Oronogesis pengetahuan

Perubahan
Keletihan Perubahan pada psikologis
ibu hamil

Perubahan
fisiologis
OIT Sistem integumen Sistem urinaria

Esterogen Uterus membesar


Progesteron
Esterogen
& Hc6

Hiperpigmentasi
Penurunan Peningkatan
kekuatan otot asam Tekanan pada
lambung vesicula urinaria
Strie gravidarum
Peristaltik
menururn Mual,
muntah, Meningkat
anoreksia Gangguan citra frekuensi BAK
Distensi tubuh
gastrointestinal

Gangguan
Ketidakseimbangan Resiko
Konstipasi eliminasi urin
nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume cairan
E. Komplikasi kehamilan
Macam - macam komplikasi kehamilan menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi
– komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik langsung :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan letak (letak lintang/letak sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban pecah dini (Lynn, 2017)
F. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Penatalaksanaan medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil sesuai teori
1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga
dapat terjalin komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur
20 sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi
bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya
alamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal
pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa
kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak
mahal)
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang
didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan
masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau
kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,
terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti
KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
2. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata
pucat atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana
keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada
pembesaran kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke
samping, keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah
gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum
atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada
lipat paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui
kemungkinan dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
a) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan
usia kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara
simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi
3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas
simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)

4) Menurut leopold
a) Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan
paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat
ke arah muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari
anak yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.
iii. Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong
ialah letak lintang.
c) Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat
digoyangkan.
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari
bagian terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
i. Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke
rongga panggul
ii. Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul
iii. Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk
kedalam rongga panggul
c. Auskultasi
1) DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan
asphyxial (kekurangan O2).
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia.
b. Konstipasi berhubungan dengan kelemahan otot abdomen
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan tekanan pada vesika
urinaria.
d. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
e. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan proses kehamilan.
f. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah.

3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Ketidakseimbangan Nutritional status : food and Nutrition management
nutrisi kurang dari fluid intake 1. Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji kemampuan pasien untuk
berhubungan dengan keperawatan selama …. mendapatkan nutrisi yang
anoreksia Diharapkan masalah dibutuhkan
ketidaksimbangan nutrisi 3. Monitor jumlah nutrisi dan
kurang dari kebutuhan dapat kandungan kalori
teratasi dengan kriteria hasil 4. Berikan informasi tentang
: kebutuhan nutrisi
1. Adanya peningkatan 5. Anjurkan pasien meningkatkan
berat badan sesuai tujuan. protein dan vitamin
2. Berat badan ideal sesuai 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
tinggi badan menentukan jumlah kalori dan
3. Mampu mengidentifikasi nutrisi yang dibutuhkan
kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda
malnutrisi

Konstipasi Bowel elimination Constipation/impaction management


berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
kelemahan otot selama … diharapkan 2. Monitor bising usus
abdomen masalah konstipasi dapat 3. Dorong pasien meningkatakan
teratasi dengan kriteria hasil asupan cairan
: 4. Anjurkan pasien untuk diet tinggi
1. Feses lunak dan serat
berbentuk 5. Kolaborasi pemberian laksatif
2. Mempertahankan bentuk
feses lunak setiap 1-3
hari
3. Mengidentifikasi
indikator untuk
mencegah konstipasi
4. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
Gangguan eliminasi Urinary elimination Urinary retention care
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau penggunaan obat dengan
dengan tekanan selama … diharapkan sifat antikolinergik
pada vesika urinaria masalah gangguan eliminasi 2. Monitor efek dari obat
urine dapat teratasi dengan 3. Pantau asupan dan keluaran
kriteria hasil : 4. Anjurkan pasien untuk merekam
1. Kandung kemih kosong output urine
secara penuh
2. Intanke cairan dalam
rentang normal
3. Bebas dari ISK
4. Tidak ada spasme
bladder
5. Balance cairan seimbang
Ansietas Anxiety self-control Anxiety reduction
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang
kurangnya selama … diharapkan menenangkan
pengetahuan masalah kecemasan dapat 2. Temani pasien untuk memberikan
teratasi dengan kriteria hasil keamanan dan mengurangi rasa
: takut
1. Klien mampu 3. Dengarkan dengan penuh perhatian
mengidentifikasi dan 4. Bantu pasien mengenal situasi yang
mengungkapkan gejala menimbulkan kecemasan
cemas 5. Instruksikan pasien menggunakan
2. Mengidentifikasi, teknik relaksasi
mngungkapkan dan 6. Kolaborasi pemberian obat untuk
menunjukkan tehnik mengurangi kecemasan
untuk mengontrol cemas
3. Vutal sign dalam batas
normal
Gangguan citra Body image Body image enhancement
tubuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji secara verbal dan non verbal
dengan proses selama … diharapkan respon klien terhadap tubuhnya
kehamilan masalah gangguan citra 2. Monitor frekuensi mengkritik
tubuh dapat teratasi dengan dirinya
kriteria hasil : 3. Jelaskan tentang pengibatan,
1. Body image positif perawatan, kenajuan dan prognosis
2. Mampu mengidentifikasi penyakit
kekuatan personal
3. Mendiskripsikan secara
faktual perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi sosial
Resiko kekurangan Fluid balance Fluid management
volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status hidrasi
berhubungan dengan kepeawatan selama … 2. Monitor vital sign
mual muntah diharapkan masalah resiko 3. Monitor masukan makanan/cairan
kekurangan volume cairan 4. Dorong masukan oral
dapat teratasi dengan kriteria 5. Pertahankan intake dan output
hasil : 6. Kolaborasi pemberian cairan IV
1. Mempertahankan urine
output
2. Tekanan darah, nadi,
suhu dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Daftar Pustaka

Bickley, Lynn S. 2017. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik Dan Riwayat Kesehatan.
Edisi : 8. Jakarta : EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2014. Ilmu Kandungan. Edisi : 2. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono
Persis Mary Hamilton. 2016. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6
(REVISI) jakarta: EGC
Murah, Manoe dkk. 2015. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri Dan
Ginekologi. Bagian /SMF obstetri dan ginekologi FK Unhas . Ujung
Pandang.
Sandra M. Nettina. 2013. Pedoman Praktik Keperawatan. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta.
Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai