Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA

YANG MENDERITA TBC

1.1 Pengertian Pengkajian


Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat dimana suatu perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data
dan menganalisa, sehingga dapat di ketahui kebutuhan keluarga yang di binanya. Metode dalam
pengkajian bisa melalui wawancara, observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik
dari anggota keluarga dan measurement dari data sekunder. Tujuan daripengkajian adalah
merupakan kumpulan informasi subyektif yang diperoleh dari apa yang dipaparkan oleh pasien
terkait dengan masalah kesehatan yang menyebabkan pasien melakukan kunjungan ke
pelayanan kesehatan (Suprajitno, 2003). Menurut friedman (2010), adapun pengkajian keluarga
yang digunakan untuk mengkaji keluarga serta pasien yaitu :

PENGKAJIAN DILAKUKAN

Nama : Perawat X

Hari :-

Tanggal :-

Waktu :-

Metode :-

1. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


A. Kepala Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga :
2. Jenis kelamin :
3. Umur :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Alamat :
B. Komposisi Keluarga

No Nama Umur Jenis Hubungan Pendi Pekerjaan Imunisasi Status


kelamin dengan dikan kesehatan
KK

Komposisi keluarga terdiri dari jumlah keluarga beserta jenis kelamin, pekerjaan, imunisasi
yang pernanh didikuti, serta status kesehatan 6 bulan terakhir bagaimana.

C. Genogram
Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan simbol-simbol khusus
untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting, dan dinamika keluarga dalam
beberapa generasi. Bayangkan genogramsebagai pohon keluarga yang sangat
terperinci.
D. Tipe Keluarga
Dalam keluarga tersebut termasuk kedalam tipe-tipe ke dalam keluarga seperti apa.
Misalkan tipe keluarga inti dimana teridri dari bapak, ibu, dan anak.
E. Struktur Peran
Dalam keluarga tersebut peran-peran yang terbagi didalam keluarga tersebut seperti
apa. Misalnya seorang ayah didalam keluarga tersebut berperan sebagai kepala rumah
tangga yang bekerja sebgai pedagang buah dipasar.
F. Suku bangsa
Perawat mengkaji keluarga bersal dari suku apa dan berkewarganegaaraan apa
G. Agama
Semua anggota keluarga beragama apa dan menjalankan ibadah sesuai dengan
ajarannya.
H. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Keluarga tersebut termasuk kedalam kategori keluarga pra sejhatera, sejahtera I,
sejahtera II, sejahtera III, dan sejahtera III plus.
I. Aktivitas rekreasi
Dalam keluarga tersebut bisa berekreasi atau meluangkan waktu untuk berlibur sesekali
berapa kali.
J. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
Dimana keluarga tersebut membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah, serta
lingkungan, sudah terpenuhi. Serta memeprtahankan hubungan pasangan yang
harmonis yang telah terpenuhi. Memenihi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat termasuk untuk meingkatkan anggota keluarga yang belum
terpenuhi dengna maksimal, karena belum memenuhi kebutuha dasar papan.
K. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Dalam keluarga tersebbut pernah memeiliki riwayat kesehatan khusunya keluarga inti
akhir-akhir ini.
L. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya yang pernah terjadi pada keluarga inti seperti penyakit
menular seperti TBC.
2. Riwayat Kesehatan
A. Kebutuhan Nutrisi
Perawat mengkaji kebiasaan jumlah makanan dan kudapan, jeinis dan jumlah makanan
serta minuman, pola makan 3 hari terkahir 24 jam terkhir, porsi yang dihabiskan, nafsu
makan, faktor pencernaan : nafsu makan, ketidak nyamanan, mukosa mulut, mual atau
mntah, pembatasan makanan, alergi makanan.
B. Kebutuhan Eliminasi
Pola eliminasi yang klien yang harus dikaji oleh perawat meliputi :
a. Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan, mengontrol BAK, adanya perubahan lain.
b. Kebiasaan pla buang air besar: frekuensi, jumlah, warna bau, penggunaan obat-
obatan untuk melnacarkan BABA, danya perubahan lain, ada darah dalam fesef di
rektum.
c. Kemampuan perawatan diri : ke kamar andi, kebersihan diri
d. Penggunaan bantuan untuk eksresi
e. Data pemeriksaan fisik yang beruhubungan denga abdomen, rektum, dan usus.
C. Istirahat Tidur
Kebiasaan aktivitas dan latihan klien terganggu karena biasanya pada klien dengan
TBC sering mengalami nyeri, kelemahan otot batuk berdarah, dan lain-lain.
D. Kebersihan Diri
Perawat mengkaji kbersihan pasien : klien mandi berapa sekali dalam sehari, gsosk
gigi, keramas, hingga potong kuku.
3. Fungsi Keluarga
A. Fungsi Afektif
Perawat menkaji apakah dalam keluarga tersebut ataupun diantara anggota keluarga
terdapat perasaan saling meyayangi dan menghargai satu sama lainnya atau tidak.
B. Fungsi Sosial
Perawat mengkaji apakah keluarga terbut ikut serta dalam kegiatan sosial seperti arisan
komple, kerja bakti, PKK, dan lain-lain.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan


Perawat harus mengkaji melakukan anamesis kepada keluarga pasien ataupun pasien
tentang persepsi sehat sakit erutama tentang penyakit TBC, pengetahuan status
kesehatan pasien saat ini, perilaku untuk mengatasi kesehatan dan pola pemeliharaan
kesehatan. Misalnya jika salah satu keluarga ada yang sakit keluarga mengobatinya
dengan obat tradisional atau langsung membawa ke puskesmas atau dokter terdeat
didaerah rumahnya.
4. Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi
A. Pekerjaan
Perawat perlu menanyakan pekerjaan kesehariannya dalam keluarga inti tesebut tertama
pasien terlebih lagi suami dan istri sebelum terkena TBC.
B. Pengahasilan dan Pengeluaran
Penghasilan yang idapatkan oleh keluarga tersebut dan perawat menayakan apakah
dengan penghasilan sperti tiu cukup memenuhi atau tidak, dan biasanyan dengan gaji
seperti itu dipakai untuk kebutuhan apa saja.
C. Simpanan/ uang keluarga
Perawat perlu menanyakan apakah keluarga tesebut mempunyai simpanan tabungan
untuk keadaan darurat seperti untuk memperbaiki rumah, jika ada keluarga yang sakt,
tabungan biaya untuk masa depan anak.
D. Penentu keuangan keluarga
Sebagai penentu keuangan serta selaku pengelola keuangan dalam keluarga tersebut
yang paling banyak dalam ikut andil siapa saja.
E. Sistem Nilai
Nilai yang diterapkan dalam keluarga tersebut terutama dalam kehidupan sehari-hari
serta menjalankannya sesuai dengan ajarannya.

F. Hubungan dengan Msayarakat


Hubungan dengan sosial apakah mengikuti kegiatan yang diadakan dilingkungan rumah
serta dalam melaksanakan interkadi dengan masyarakat apakah mengalami hambatan.
G. Mobilitas Geografis Keluarga
5. Faktor Lingkungan
A. Karakteristik Rumah
Perawat perlu memerhatikan serta mengkaji keadaan rumah, lantai, ukuran rumah/ tipe
rumah, rumah tersebut terdiri dalam beberapa rauanga (kamar timur tidur, dapur,
kamar mandi, Wc, ruang tamu ), penggunaan listrik atau tidak, apakah tiap rauangan
memiliki jendela, pencahayaan dirumah tersebut, kedaan rumah bersih atau tidak.
1. Persediaan Air Bersih
Peresediaan air sehari-hari biasanya diambil dari mana untuk memesak dan minum
seperti sumur, pdam, sungai, dan lain-lain. Apakah airnya juga berbau ataupun
berawarna.
2. Pembuangan Sampah
Bagaimana pengelolahan sampah rumah tangga dirumah keluarga tersebut (dibakar,
dibuang ketananh ksosng, dibuang kesuangai, ataupun ada petugas kebersihan yang
mengambil). Apakah pembuangan sampah tesbeut terbuka atau tertutup.
3. Pembuangan Air Limbah
Apa sarana pembuangan air dikeluarga tersebut (got air, sungai, tidak ada, dan lain-
lain).
4. Lingkungan Rumah
Lingkungan sekiatr rumah apakah cukup luas, jendela, barang-barang bersih atau tidak.
Halaman rumah bersih atau masih ada smapah disekitanya. Apakah keluarga biasanya
menggangtung baju yang selesai dipakai. Kedaan jendela apakah berfungsi atau jarang
dibuka. Apakah ada salah satu ruangan yang lembab tanpa ada pencahayaan matahri
ataupun ventilasi, karena droplet TBC berkembang biak hingga akhirnya bisa menular
ke keluarga lainnya.
5. Jamban Keluarga
Kebiasaan keluarga membuang BAB dimana apakah mempunyai WC sendiri ataupun
disungai.
B. Denah Rumah
C. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Disekitar lingkungan rumah keluarga tersebut pekerjaan tetangga dilingkungan sekitar
apa saja. Serta tanyakan bagaimana hubungan anggota keluarga dengan anggota
masyarakat apakaha ada masalah atu tidak.
6. Psikologis
A. Status Emosi
1. Stresor jangka pendek sementara yang dialami dalam keluarga tersebut/ klien
mempunyai masalah berat selain dari penyakit batuk. Stresor jangka panjang
keluarga memikirkan biaya untuk merenovasi rumah dan menyekolahkan anak-
anaknya. Tapi saat ini keluarga memikirkan bagaimana biaya pengobatan untuk
mengobati keluarganya.
2. Bagaimana kemampuan keluarga berepon terhadap stresor ketika keluarganya ada
yang terkena penyakit TBC apakah keluarga menganggap ujian atau masalah yang
dihadapi adalah ujian cobaan dari tuhan.
3. Bagaimana keluarga memebicarakan satu sama lain untuk mencari jalan keluar
hinggga pengobatan ynag tepat untuk keluaragnya yang terkena TBC.
4. Keluarga apakah pernah menggunakan startegi adapatasi disfungsional meskipun
keluarganya yang terkena TBC dalam kedaan parah
.
B. Konsep Diri
1. Body image : bagaimana bentuk tubuh, postur tubuh, dan penmpilan diri pasien
TBC apakah pasien merasa malu dengan keadaan yang sekarang.
2. Personal identity : bagaimana hubungan keadaan pasien dengan keluarganya.
3. Peran : bagaimana peran pasien didalam keluarganya sebelum terkena Penyakit
TBC untuk menafahi dan bertanggungjawab atas anak-anaknya, istri atupun
suaminya.
4. Idela diri : Bagaiman tanggapan pasien tentang penyakit yang iderita keluaarganya/
klien sendiri untuk menerima kenyataan ini. Mengharapkan dan selalu berdoa
kepada Allah SWT agar diberikan ketabahan dan kesabatan dalam mebghadapi
ujian/masalah.
5. harga diri : bagaiman menejemen stresor yang dilakukan setiap menerima
ujian/masalah yang idhadapinya dengan ikhlas.
C. Pola Komunikasi
Bagaimana pola komukiasi keluarga dengan pasien ataupun pasien dengan keluarga
dalam melaksanakan komuikasi dan settipa pembicaraan masalah satu sama lain.
7. Derajat Kesehatan
A. Kejadian Kesehatan
Bagaiman kedaan kesehatan keluarga pasien/ pasien, serta penyakit yang 3 minggu
terakhir yang diderita seperti batuk yang usdah tak kunjung sembuh selama 2 minggu.
Tanyakan apakah pernah ada anggota keluarga yang opname.
B. Kajadian Cacat
Pasien mengalami kecatatan apakah tidak sebelum ataupun sudah menderita TBC.

C. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun Terakhir


Perawat mengkaji apakah ada anggota keluarga yang menderita sakit TBC dan
meimbulkan kematian.
D. Perilaku Keluarga dalam Penanggulan Sakit
Penanganan keluarga apabila ada anggota keluarganya yang sakit biasanya diberikan
obat warung apa langsung dibawa keumah sakit/ puskesmas. Sebelum menderita TBC
biasanya jika pasien sakit batuk biasanya dibawa kemana.
8. Harapan Kleuarga Terhadap Petugas Kesehatan
keluarga pasien mengharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan kepada keluarga yang terkena TBC dan membantu bila keluarganya mengalami
kesulitan dalam hal kesehatan semaksimal mungkin.
9. Pengkajian Fisik Keluarga
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasilpemeriksaan akan
dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien ( Suprajitno, 2003 ).
Pemeriksaan Fisik KK Anggota Anggota Anggota
Keluarga Keluarga Keluarga
Pemeriksaan TTV :

1. Tekanan darah

2. HR

3. Respirasi

4. Suhu Badan

5. BB

6. TB

Pemeriksaan Fisik
Head to toe :
A. Kepala

1. Kepala

2. Rambut

B. Mata

1. Bentuk

2. Kongjungtiva

3. Sklera

4. Pupil

C. Hidung

1. Bentuk

2. Pendarahan/
secret
D. Telinga
1. Bentuk
Telinga
E. Mulut
1. Keadaan
bibir
2. Keadaan gusi

3. Keadaan
lidah
F. Leher

1. Tyroid

G. Integumen

1. Kebersihan
klien
2. Turgor

3. Kelembapan

H. Pemeriksaan
Thorax
1. Bentuk
Thorax
2. Pernafasan

I. Pemeriksaan
Paru
1. Palpasi

2. Perkusi

3. Asuktultasi

J. Abdomen

1. Inspeksi

2. Bentuk
abdomen
3. benjolan
K. Palpasi

1. Tanda nyeri
tekan
2. Benjolan

L. Muskuloskeletal

1. Kesimetrisan

2. Kekuatan
otot

A. Penjajakan tahap I
Penjajakan tahap I adalah tahap pengumpulan data dasar keluarga secara
keseluruhan komponen yang berkaitan dengan kesehatan keluarga. Masalah keperawatan
yang menunjukkan adanya ancaman kesehatan, kurang atau tidak sehat, dan krisis. Setelah
mengidentifikasi masalah tersebut perawatan akan menentukan kesanggupan keluarga
untuk melaksanakan 5 tugas kesehatan yang berkaitan dengan 3 kelompok masalah
kesehatan.
1. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit,
kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan, misalnya:
a. Bahayanya ketularan penyakit
b. Jumlah keluarga melampaui batas sumber daya keluarga
c. Sanitasi lingkungan yang jelek
d. Kebiasaan terlalu banyak minum-minuman keras, terlalu banyak merokok, dan
minum obat tanpa resep
e. Suasana keluarga tidak harmonis, kelakuan yang suka mementingkan diri,
percecokan anggota-anggota keluarga yang belum terselesaikan, ketidakcocokan
yang cukup berat.
2. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memelihara kesehatan
Keadaan penyakit seperti demam atau batuk berkepanjangan.
3. Krisis merupakan salah satu kondisi yang terlalu menuntut individu atau keluarga dalam
penyesuaian sumberdaya yang diluar batas kemampuan mereka.
B. Penjajakan tahap II
Penjajakan tahap II adalah tahap pengumpulan data yang lebih berfokus terhadap
respon keluarga dari masalah kesehatan yang dialami. Data yang dikumpulkan pada tahap
penjajakan kedua, menggambarkan sampai mana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas
kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis,
yang dialami oleh keluarga itu pada waktu tahap penjajakan pertama. Data ini
menggambarkan ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
Perhatian utama dari perawat pada tahap penjajakan kedua, adalah penentuan kesanggupan
keluarga melaksanakan tugas kesehatan menghadapi masalah-masalah kesehatan.

1. Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah


Keluarga dan anggota keluarga yang terkena TBC sebelumnya tidak mengetahui jika
penyakit yang dideritanya adalah TBC karena keluarga tidak mengetahui tanda, gejala
dan faktor penyebab penyakit TBC. Perawat harus memberikan informasi kepada pasien
dan keluarga mengenai masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan TBC.
Intervensi yang dapat diberikan perawat kepada keluarga yaitu:
a. Berikan informasi kepada keluarga mengenai:
1. TBC merupakan penyakit batu berkepanjangan yang disertai secret yang
bercampur darah dan jika dibiarkan maka akan mengakibatkan kematian bagi
penderitanya.
2. Tanda dan gejala
Batuk dengan dahak yang disertai darah , dada terasa sakit saat batuk, kelelahan
, keringat berlebihan pada malam hari , nafsu makan menurundan penurunan
berat badan.
3. TBC disebabkan oleh Mycobacterium Tubercolosis
4. Cara perawatan, penanganan dan pencegahan TBC
a. Berobat secara teratur
b. Minta bantuan petugas kesehatan untuk memeriksakan tingkat keparahan
dari TBC
c. Hindari merokok, kopi dan alkohol
d. Gunakan masker jika keluar
b. Motivasi keluarga untuk mengenal masalah TBC.
Perawat harus memberikan penguatan dan motivasi dengan cara meyakinkan
bahwa anggota keluarga yang terkena TBC dapat segera membaik. Selain itu,
keluarga dapat berkolaborasi dengan perawat komunitas yang berkontribusi
terhadap pelayanan kesehatan di tingkat individu seperti perawatan keluarga di
rumah atau homecare sehingga keluarga dapat memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam merawat anggota keluarga yang mengalami penyakit TBC.
2. Ketidaksanggupan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga tidak dapat mengambil keputusan yang baik untuk anggota keluarganya yang
sakit TBC karena:
a. Tidak mengerti mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah
b. Masalah kesehatan kurang dirasakan oleh keluarga
c. Keluarga merasa menyerah karena tidak dapat menangani masalah kesehatan yang
dialami oleh anggota keluarganya
d. Keluarga memiliki persepsi yang negatif terhadap penyakit TBC
Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sebagai berikut :
a. Memberikan informasi tentang alternatif pencegahan dapat diambil untuk mengatasi
pasien TBC, seperti :
1. Menjaga kesehatan lingkungan rumah
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membersihkan selokan air
c. Memisahkan sampah kering dan sampah basah
d. Rajin menyapu halaman rumah
2. Menghindari faktor pencetus
a. Tidak merokok
b. Tidak mengkonsumsi alkohol
c. Tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang
d. Mengurangi konsumsi makanan siap saji
3. Minum obat secara teratur
b. Mendiskusikan akibat bila tidak melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi
TBC, seperti akan mengalami sulit bernafas, pabila bernafas akan menggunakan otot
perut.
c. Memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan
yang diambil pada anggota keluarga yang terkena TBC
Cara pengambilan keputusan dalam keluarga dapat meliputi:
1. Bermusyawarah sebagai cara paling tepat dalam mengambil keputusan.
Sebagai contoh keluarga bermusyawarah untuk memutuskan apakah anggota
keluarga yang mengalami TBC dibawa pulang dari rumah sakit karena dia
merasa tidak mengalami perubahan apa apa setelah dirawat disana atau keluarga
dengan riwayat TBC setelah dibawa pulang ke rumah dilakukan perawatan
home care oleh perawat komunitas yang berkontribusi di terhadap pelayanan
tingkat individu.
2. Keputusan satu orang yang memiliki kekuatan lebih besar dari orang lain,
misalnya dalam keluarga ayah atau ibu yang memutuskan mengambil keputusan
penanganan yang akan dilakukan untuk salah satu anggota keluarga yang
mengalami TBC. Penanganan tersebut dapat berupa perujukan ke rumah sakit
setempat atau dirawat di rumah.
3. Seluruh anggota keluarga dengan kekuatan berimbang berhak mengambil
keputusan. Setiap orang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat dan
akhirnya keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
a. Keluarga tidak mengetahui keadaan penyakit pasien
b. Keluarga tidak mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
c. Keluarga tidak mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit atau perawatan TBC.
perawat harus membantu keluarga dan pasien untuk melakukan perawatan secara
mandiri. Intervensi yang dapat dilakukan perawat yaitu:
a. Sarankan atau anjurkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan secara teratur.
b. Ajarkan keluarga untuk
1. Mengurangi aktivitas berlebihan
2. Hindari merokok dan minum alkohol
3. Jika terjadi sesak duduk semifowler dan latihan batuk efektif.

Dalam merawat anggota keluarganya yang mengalami TBC hanya dalam tahap
rehabilitasi yaitu dengan melatih kemampuan pasien untuk dapat batuk efektif,
melakukan terapi non farmakologis serta membantu dalam keterbatasan eliminasi yang
dialami.
1. Cara keluarga dalam memberikan perawatan
Cara keluarga dalam memberikan perawatan meliputi melatih kemampuan batuk
efektif, menjalankan terapi non farmakologis, mengatur asupan nutrisi, dan
membantu keterbatasan eliminasi yang dialami anggota keluarga sebagai akibat dari
penyakit TBC.
2. Melakukan terapi non farmakologis
Terapi non farmakologis yang dilakukan keluarga pada anggota keluarga yang
terkena TBC yaitu dengan mengajarkan keluarga untuk melatih batuk mengontrol
batuk klien dengan melatif batuk efektif.

Saat merawat keluarga yang sakit TBC, maka ada beberapa hambatan yang akan
dihadapi keluarga yaitu :
1. Keluarga akan mengalami kejenuhan jika harus terus merawat anggota keluarganya
yang sakit TBC
2. Keluarga memiliki keterbatasan tenaga karena keluarga tidak hanya harus merawat
keluarga yang sakit tapi keluarga harus melakukan aktivitas yang lainnya seperti
bekerja
4. Ketidakmampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
a. Sumber-sumber keluarga yang dimiliki tidak mencukupi atau seimbang
b. Keluarga kurang dapat melihat keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
c. Keluarga tidak mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
d. Keluarga tidak mengetahui upaya pencegahan penyakit
Seseorang yang mengalami penyakit TBC makan akan merasa rendah diri karena dia
mengalami penyakit yang menular , mereka akan merasa rendah diri di masyarakat dan
masyarakatpun biasanya memandang rendah seseorang mengalami penyakit TBC
tersebut , karena penyakit tersebut menular.
Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat
menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat
diberikan kepada keluarga dan pasien yaitu:
a. Memberikan semangat pada penderita terutama yang berasal dasri keluarga itu
sendiri atau melalui orang atau sumber-sumber yang dipercaya mempunyai
pengaruh terhadap proses penyembuhan
b. Modifikasi lingkungan yang dapat mendukung proses penyembuhan klien
c. Meletakkan barang pribadi pasien di tempat yang dekat dan mudah dijangkau oleh
pasien
d. Lingkungan rumah yang nyaman
e. Istirahat yang cukup
5. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat
a. Keluarga tidak mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
b. Keluarga kurang atau tidak memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
c. Tingkat kepercayaan keluarga rendah terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
d. Keluarga mempunyai pengalaman yang baik terhadap petugas kesehatan
e. Fasilitas yang ada tidak terjangkau oleh keluarga.
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang
penting dalam penggelolaan penyakit stroke fase rehabilitasi terutama ahli fisiotherapi.
Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal sumber-sumber pelayanan kesehatan
terhadap perawatan penyakit TBC. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan oleh
perawat yaitu :
Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan misalnya
a. Rujukan kontrol
b. Perawatan fisiotherapi
c. Memberikan motivasi agar keluarga memanfaatkan sumber-sumber yang ada secara
berkesinambungan.
C. Jenis masalah
1. Masalah aktual
Masalah keperawatan yang menggambaran penilaian klinis yang memerlukan tindakan
yang tepat. Masalah aktual yang dapat diangkat yaitu:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
b. Gangguan pertukaran gas
c. Nyeri akut
2. Masalah risiko
Masalah keperawatan yang menggambarkan dimana individu atau keluarga lebih
rentan mengalami masalah dibanding orang lain. Masalah risiko yang dapat diangkat
yaitu:
a. Risiko jatuh
b. Risiko ketidakberdayaan
3. Masalah wellnes (potensial)
Suatu keadaan sejahtera dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan. Masalah yang dapat diangkat yaitu:
a. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan.
D. Cara memprioritaskan masalah
Penyusunan prioritas masalah dalam menangani dan menyelesaikan masalah
sangatlah peting untuk dilakukan. Dalam menentukan prioritas masalah terdapat 4 kriteria
yang dapat digunakan, yaitu:
1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:
a. Ancaman kesehatan
b. Keadaan sakit atau kurang sehat
c. Situasi krisis
2. Kemungkinan masalah dapat dirubah apabila dilakukan intervensi keperawatan.
3. Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
4. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal
berat dan mendesak masalah untuk segera diatasi dengan intervensi keperawatan dan
kesehatan.

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : Kurangnya kemampuan Ketidakefektifan
-Keluarga mengatakan saya keluarga bapak holi merawat bersihan jalan napas
batuk sejak 2 minggu yang anggota keluarga
lalu dan saya tidak berani
minum obat batuk
sembarangan tetapi saya
sampai saat ini belum pernah
berobat
-keluarga mengatakan bahwa
dia tidak nyaman dengan
lingkungan disekitarnya
-keluarga mengatakan bahwa
jarang membersihkan meja
dan kursi
DO :
-respirasi: 32x/menit, batuk,
nafas tersenggal-senggal,
suhu 380c
-meja dan kursi tampak kotor
dan berdebu

2. DS : Kurangnya pengetahuan Gangguan


-Keluarga mengatakan sulit keluarga mengatasi gangguan Pertukaran gas
untuk bernafas pernafasan
-keluarga mengatakan ketiga
beraktivitas seperti biasa, tipa
tipa dada sesak
DO :
-Keluarga bernafas kesusahan
-Keluarga bernafas dibantu
otot perut
-lingkungan rumah kotor
-rumah jarang dibersihkan
-banyak barang-barang yang
berdebu
3. DS : Kurangnya pengetahuan Nyeri Akut
keluarga mengatakan keluarga akan penyakit dari
merasakan nyeri ketika batuk salah satu anggota keluarga
dan bernafas
DO :
suara mengi, batuk dengan
sekret darah.
PRIORITAS MASALAH (SKORING)

DIAGNOSA I

Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengambil keputusan yang tepat.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Sudah 2 minggu


actual yang tidak keluarga merasakan
sehat sesak nafas dan sulit
bernafas

2. Kemungkinan 2x2 2 Pengetahuan keluarga


masalah yang dapat mengenai TBC dan
diubah tanda gejala

3. Potensi masalah 3x1 1 TBC merupakan


dapat dicegah penyakit yang dapat
dihindari dan di cegah

4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan

5. Total Score 4

Diagnosa II

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam menangani


penyakit TBC

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Keluarga merasakan


actual yang tidak sesak nafas, dan berat
sehat untuk bernafas
2. Kemungkinan 2x2 2 Keluarga belum
masalah yang dapat mengetahui bagaimana
diubah penatalaksanaan pada
pasien TBC

3. Potensi masalah 3x1 1 TBC merupakan


dapat dicegah penyakit yang dapat
dihindari dan di cegah

4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan

5. Total Score 4

Diagnosa III

Nyeri akut berhubungan dengan batuk yang dialami pasien yang tidak kunjung sembuh,
bahkan hingga berdarah

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Batuk yang


actual yang tidak menyebabkan nyeri dada
sehat

2. Kemungkinan 2x2 2 Ketidaktauan keluarga


masalah yang dapat dalam memutuskan
diubah apakah dirawat atau
tidak

3. Potensi masalah 3x1 1 TBC merupakan


dapat dicegah penyakit yang dapat
dihindari dan di cegah
4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan

5. Total Score 4
PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Tujuan Jangka Evaluasi Intervensi


Jangka Pendek
Panjang Kriteri Standart
a
1. Ketidakefek Setelah Setelah Respon Keluarga 1.Management
tifan dilaksanaka dilaksanakan Verbal mampu Jalan Nafas
Bersihan n 2 kali tindakan menyataka -Ajari keluarga
jalan kunjungan keperawatan n untuk posisikan
nafas keluarga selama 2x 15 pengertian pasien untuk
dengan menit pasien TBC memaksimalkan
pasien TBC dapat mengenal secara fentilasi
sembuh, dan masalah umum -Ajarkan
jalan nafas kesehatan yang keluarga
kembali dialami melakukan
lancar fisioterapi dada,
sebagaimana
semestinya
-ajarkan keluarga
untuk
memotifasi klien
bernafas secara
pelan
-Instruksikan
keluarga agar
dapat melakukan
batuk efektif
2. Gangguan Setelah Setelah Afektif Keluarga Terapi Oksigen
pertukaran dilaksanaka dilaksanakan mampu -ajarkan keluarga
gas n 2x tindakan memutusk untuk selalu
kunjungan keperawatan an untuk menjaga
keluarga, selama 2x 15 datang ke kebersihan
pasien menit, pasien pukesmas mulut, hidung,
dengan TBC dapat apabila dan sekresi
mampu melakukan mengalam trakea dengan
bernafas pernafasan i masalah tepat
dengan secara normal dalam -ajarkan keluarga
normal pernafasan untuk selalu
mempertahankan
kepatenan jalan
nafas
-ajarkan keluarga
untuk dapat
memonitor aliran
oksigen
-ajarkan keluarga
untuk mengenali
kecepatan,
irama,
kedalaman dan
kesulitan jalan
nafas
-ajarkan keluarga
untuk mengenali
suara tambahan
seperti mengorok
atau mengi
3. Nyeri Akut Setelah Setelah afektif Keluarga -tentukan
dilaksanaka dilaksanakan mampu kesiapan
n 2x tindakan melakuka keluarga untuk
kunjungan keperawatan n batuk terlibat dalam
keluarga selama 2 x 15 efektif aktivitas atau
dengan menit pasien secara protocol latihan
pasien TBC, dapat mandiri
nyeri yang melakukan sehingga -jelaskan
dirasakan batuk efektif nyeri yang protocol dan
pasien secara mandiri dirasakan rasionalisasi
ketika batuk berkurang latuhan batuk
berkurang efektif pada
pasien dan
keluarga
-ulangi instruksi
yang dilakukan
pada pasien
mengenai cara
yang tepat dalam
melakukan
latihan batuk
efektif
-sediakan
lingkungan yang
baik untuk
beristirahat
pasien dan
keluarga setelah
latihan

Implementasi
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions
& Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
Moorhead, S., dan M. Johnson, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Mocomedia
Muttaqin,Arief. 2010. Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Salemba Medika.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=8UIIJRjz95AC&oi=fnd&pg=PA40&d
q=Buku+Ajar+Keperawatan+Klien+dengan+Gangguan+Sistem+Pernapasan+pengaran
g+arif+muttaqin&ots=_mqpdtEr4V&sig=EAm5ltEe-
CLdwnkyG_FHiwvDzJI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false {diakses online 27
oktober 2017}
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC

https://books.google.co.id/books?id=dpbPuogtmNkC&printsec=frontcover&dq=buku+k
eperawatan+keluarga&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjUnqmUxY_XAhUMMo8KHX5o
Ac0Q6AEIJzAA#v=onepage&q=buku%20keperawatan%20keluarga&f=true

(diakses pada tanggal 26 Oktober 2017).

Wildani, Andi A. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ketidakefektifan Bersihan


Jalan Napas Pada Tuberkulosis Paru Lansia Di Rt 06/ Rw 01 Kelurahan Cisalak Pasar
Kecamatan Cimanggis Kota Depok. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351532-PR-
Andi%20Amalia.pdf {diakses online tanggal 27 0ktober 2017}.
SOAL
1. disebuah desa terdapat sebuah eluarga yang salah satu keluarga mengalami penyakit TBC ,
dan ada beberapa pelayanan kesehatan di dekat rumah keluarga tersebut. Apa yang harus
dilakukan oleh perawat ketuka ada salah satu keluarga mengalami penyakit TBC tersebut .
sedangkan keluarga tersebut kurang percaya akan tenaga kesehatan..............
a. meyakinkan keluarga akan upaya tenaga kesehatan untuk menjaga kesehatan
b. tidak menghiraukan pasien tersebut
c. membujuk klien serta keluarga untuk memeriksakan perihal penyakitnya serta memberi
edukasi tentang penyakit.
d. memberi pelayanan seadannya
e. hanya memberikan obat tanpa menjelaskan apa kegunaannya
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Membersihkan selokan air
3. Memisahkan sampah kering dan sampah basah
4. Rajin menyapu halaman rumah
2. Manakah upaya dari kebersihan lingkungan ruumah serta nyaman untuk pasien dengan
penyakit TBC ....
a. 1, 2, 3
b. 1 & 3
c. 2 & 4
d. 4 saja
e. Semua benar atau semua salah

Diagnosa keperawatan yang bysa ditegakkan dan menjadi prioritas dalam penyakit TBC ialah...
A. Nyeri akut
B. Nyeri kronik
C. Ketidakefektifan jalan nafas
D. Gangguan mobilitas tubuh
E. Intolerensi aktivitas

2. Dalam pemberian intervensi dengan keluarga yang memeiliki penyakit TBC, hal seharusnya
yang dilakukan perawat ialah..
A. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang TBC dan cara pengobatannya apabila sudah
dirumah
B. Memberikan arahan saja tanpa mau menjelaskan
C. Tidak melakukan apa-apa biarkan perawat saja yang melakukannya
D. Cukup meberikan edukasi kepada pasien keluarga tidak usah
E. Acuh tak acuh kepada keluarga pasien

3. Dalam simbol genogram keluarga. Simbol lingkran merupakan simbol dari...


A. Meninggal
B.cerai
C.perempuan
D. Laki-laki
E. Nenek

4. Dalam simbol genogram keluarga yang tinggal serumah disimbolkan dengan....


A. Garis lurus
B. Garis patah-patah bentuk persegi
C. Garis vertikal patah-patah
D. Segitiga
E. Garia tebal

Anda mungkin juga menyukai