Anda di halaman 1dari 5

PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global atau global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan. Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian
cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas
dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut,
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna
tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit).
Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi: gangguan terhadap
fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti
jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan
produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL WARMING


A. Efek Rumah Kaca
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomenapeningkatan temperatur
global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan
temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir
abad 21.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca
ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini
akan menjadi sangat dingin. Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi,
akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
B. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat
oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan
antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas
Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.
Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak
akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan
lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi
mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas
gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun
1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
C. Dampak Global Warming
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain
seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggi permukaan air laut,
hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerahlain di Bumi.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim
dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin
apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih
jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya
akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga
akan memantulkan cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan
proses pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata,
sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia
telahmeningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi
lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daeraakan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih
kencang danmungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang
memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola
cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi Permukaan LautPerubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan
lingkungan yang stabilsecara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan
juga akanmenghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaanlaut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia
telahmeningkat 10-25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCCmemprediksi
peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,
17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan.Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat
besar untuk melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat
melakukanevakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan
sangatmempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan
menenggelamkanseparuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga
akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikanmuka
laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air laut menjadi lebihhangat,
sehingga meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yangmenjadi putih. Pada
proses ini karang-karang melepaskas ganggang yang memberikan warna dan makanan pada
karang, sehingga karang menjadi putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam laut.
Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan
lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapatempat.
Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungandari lebih tingginya
curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat
tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir
alami, akan mencair sebelum puncak bulanbulan masa tanam.Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih hebat.
Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar
dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan
akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi
terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-
lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Beberapa spesies sangat sulit untuk dapat
bertahan di habitatnya sekarang. Beberapa tanaman bunga tidak dapat berbunga tanpa
mengalami musim dingin yang benar-benar dingin. Dan kegiatan manusia telah mempersulit
tumbuhan dan binatang untuk mencapai habitat barunya bahkan tidak memungkinkan bagi
tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat baru.
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang
yangterkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan
di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit
lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka dapat
tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen
jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue,
demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara
yang lebih hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker
kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit
dankematian. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang
sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras
masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudahterhitung musim
kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim kemarau ke musim penghujan
terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan normal.Serangkaian
bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir, kebakaran hutan, longsor,
kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungan dengan parahnya keadaan hutan
kita.Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,” Indonesia pantas
malu karena telah menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca
dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut yang diubah menjadi pemukiman atau hutan
industri. Jika kita tidak bisa menyelamatkan hutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun lagi
hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi
seluruh hutan di Indonesiatidak akan tersisa dan disaat itulah kita semua tidak bisa lagi
menghirup udara bersih.
D. Cara mengatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya
adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni
mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan
yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energy nuklir, dan
panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari juga
dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bias dimanfaatkan seperti pemanas
air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bias dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namun penelitian lebih
lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya. Emisi CO2 dapat dikurangi jika mobil-mobil
bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur telah bekerja untuk menciptakan mesin
yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan
mesin pembakaran atau menggunakan mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga
batery listrik telah memasuki pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar
minyak.
Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadienergi listrik bisa
dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan. Menyembunyikan karbon yang juga
membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada.
Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah tanah atau penyimpanan
air tanah dan penyimpanan didalam tumbuhan hidup.
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2ke dalam
lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan
alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam
tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan
minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon.
Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belumdapat
menetapkan pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut. Tumbuhan hijau menyerap
CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk
membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Setelah tanaman mati maka
tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang
berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi
manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika tidak maka karbon
yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke atmosfer.
Adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam upaya mengantisipasi pemanasan global adalah
dengan mengubah perilaku sehari-hari agar hemat energi. Antara lain dengan cara berikut: a.
Menghemat listrik. Contohnya gunakan televise seperlunya, Biasakan mematikan televisi bila
tidak digunakan, demikian pula dengan perangkat lainnya seperti DVD, HiFi dan Home Theater,
gunakan seterika listrik yang menggunakan sistem pengatur panas otomatis dan aturlah tingkat
panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaiannya, ganti bohlam lampu dengan jenis CFL
dan bersihkan lampu karena debu dapat mengurangi tingkat penerangan hingga 5%.
Jikamenggunakan AC, tutup pintu dan jendela selama AC menyala dan atur suhu secukupnya
atau sekitar 21-24ºC lalu matikan AC jika tidak digunakan. c. Tanam pohon sebanyak mungkin
di lingkungan anda. d. Menjemur pakaian diluar, karena angin dan panas lebih baik dari pada
menggunakan mesin dryer (pengering) yang banyak mengeluarkan emisi karbon. e. Gunakan
kendaraan umum yang bebas emisi. Bike for work salah satu alternatifnya. f. Menghemat
penggunaan kertas, karena bahan bakunya berasal dari kayu. g. Say no to plastic, karena hampir
semua sampah plastic menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar (plastic tersebut didaur
ulang)
2.3 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL WARMING
Pemanasan Global (Global Warming) dan Krisis Iklim (Climate Crisis) adalah dua isu global
yang semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini. Tetapi sayangnya porsi
pemberitaan kedua topik yang sangat mendesak ini di media massa masih sangat minim. Seluruh
manusia di bumi sedang gempar-gemparnya meneliti glbal warming ini. Tidak hany7a ahli saja
yang harus bekerja untuk mencegahnya, kitapun harus ikutserta. Berikut adalah beberapa tips
yang ckup mudah dan berguna untuk mencegah terjadinya global warming.
1. Kurangi konsumsi daging.
2. Beli produk local.
3. Turunkan suhu AC Anda.
4. Gunakan lampu hemat energi.
5. Kurangi pemakaian listrik.
6. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
7. Maksimalkan pencahayaan dari alam.

Anda mungkin juga menyukai