Anda di halaman 1dari 3

ASI EKSKLUSIF

Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung
komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
selama 6 bulan pertama. Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air
susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,2004). Seperti halnya ketika
bayi didalam kandungan, kandungan gizi yang tinggi juga diperlukan ketika anak pertama kali
menghirup udara di dunia. Kebutuhan Nutrisi
bayi sampai 6 bulan dapat dipenuhi hanyadengan memberikan air susu ibu (ASI) saja atau
yang dikenal dengan “ASI Eksklusif”. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan (Yuliarti, 2010).

ASI tak ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara
optimal, ASI juga membuat anak potensial, memiliki emosi yang stabil,spiritual yang matang,
serta memiliki perkembangan sosial yang baik (Roesli,2000). Delapan puluh persen
perkembanganotak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal
dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan
dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan ASI
mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yangdibutuhkan bayi dalam jumlah yang
seimbang (Depkes, 2011).

Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, secara khusus mengamanatkan


setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai dengan 6 (enam) bulan
setelah dilahirkan, kecuali bila ada indikasi medis lain. Selama pemberian ASI eksklusif
ini, pihak keluarga, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat harus mendukung
ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktudan fasilitas khusus, misalnya di tempat kerja
maupun tempat sarana umum.

Manfaat Pemberian ASI

1. Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh Bayi


Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya
melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang
penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi,
sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih
rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang
tidak diberikan ASI eksklusif.

2. Membuat Anak Cerdas


Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi
kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Ibu dan Bayi yang terjalin
selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif. Berbagai penelitian juga
menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki
tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

3. Tulang bayi lebih kuat.


Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang belakang
lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali.
Karena itu ASI eksklusif berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang
kuat.

4. Mendapat limpahan kolesterol.


Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku
pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat
ini banyak ditemukan pada ASI.

5. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).


ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si
Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya
SIDS baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

6. Memperkuat hubungan ibu dan anak.


Saat menyusui, Ibu akan bersentuhan dengan kulit bayi dan saling bertatapan. Hal ini bisa
memperkuat hubungan Ibu dengan bayinya.

7. Mengurangi stres.
Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa membuat ibu merasa rileks.

8. Mengurangi perdarahan.
Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal
ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat
kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil.

9. Menghemat Finansial
Selama memberikan ASI eksklusif, Ibu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu
formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Ibu.

Anda mungkin juga menyukai