Anda di halaman 1dari 7

AMA: AILIN MUVIDAH

MAHASISWA

MANAJEMEN BISNIS ITS 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Mata kuliah dasar akuntansi adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pendataan keuangan suatu bisnis. Materi yang dibahas dalam akuntansi
identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan transaksi. Dalam makalah ini, penyusun mengutarakan
bahasan mengenai Akuntansi dalam suatu perusahaan, khususnya Perusahaan Jasa. Perusahaan Jasa
adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan kepada anggota masyarakat
yang memerlukan. Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan
Jasa, seperti siklus akuntansi perusahaan jasa, jurnal umum, posting serta neraca saldo.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan jasa?

2. Bagaimana urutan siklus akuntansi perusahaan jasa?

3. Bagaimana langkah menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa?

1.3. Tujuan Penyusunan

1. menjelaskan pengertian dan cirri perusahaan jasa

2. menjelaskan urutan siklus akuntansi perusahaan jasa

3. menjelaskan langkah menyusun suklus akuntansi perusahaan jasa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Ciri Perusahaan Jasa


Pengertian perusahaan secara ekonomis, merupakan suatu lembaga atau perkumpulan dari beberapa
orang (selaku pendiri) yang melakukan kegiatan bersifat ekonomi dan sosial pada suatu masyarakat
dengan tujuan memperoleh laba. Jadi, perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang memiliki
kegiatan dibidang jasa atau pelayanan.

Ciri-ciri perusahaan jasa, yaitu:

1. Usahanya terus menerus

2. Secara terang-terangan (mempunyai ijin usaha) dan

3. Yang dihasilkan berupa jasa

Perusahaan jasa dalam kehidupan sehari- hari dapat dengan mudah kita temui, contohnya, akuntansi
publik, servis atau reparasi sepeda motor, salon kecantikan, dan sebagainya. Dalam sebuah perusahaan
tentu saja ada sebuah transaksi keuangan, baik keuangan jasa, dagang dan manufaktur. Untuk lebih
jelasnya Transaksi keuangan perusahaan jasa, sendiri meliputi

a. Investasi pemilik berupa setoran uang maupun barang habis pakai atau aktiva lainnya

b. Membeli aktiva tetap

c. Menerima pinjaman dan membayar utang

d. Menerima pelunasan piutang

e. Menggunakan aktiva yang ada

f. Membuat laporan pertanggungjawaban

Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus demi kelangsungan usaha dengan tujuan
mencari laba. Proses akuntansi berperan pada kegiatan ini, mulai terjadinya transaksi, mencatat
transaksi, melaporkan, menganalisa sampai dengan meramalkan kegiatan mendatang.

2.2. Tahap-Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Gambar 2.2.1

Siklus akuntansi perusahaan jasa


Siklus akuntansi dimulai dengan adanya suatu transaksi / kejadian yang harus dicatat. Tahap pencatatan
meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi / bukti pembukuan yang dicatat di jurnal umum,
lalu memposting nya ke buku besar, dari buku besar dilanjutkan dengan pembuatan neraca saldo yang
di kerjakan pada periode- periode yang telah disepakati, selanjutnya pembuatan jurnal penyesuaian,
kertas kerja serta laporan keuangan yang data dan angka nya selanjutnya dimasukkan dalam buku besar,
lalu terdapat neraca saldo setelah penutupan ( akun riil), dan yang terakhir jurnal pembalik yang dibuat
untuk membalik jurnal penyesuaian dan dibuat pada periode berikutnya.

Secara umum, tahapan akuntansi perusahaan jasa terdiri dari tiga bentuk, tahap pencatatan,
tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Tahap pencatatan terdiri dari pencatatan transaksi dan
pencatatan kejadian. Transaksi sendiri memiliki pengertian tindakan yang mengakibatkan perubahan
aktiva ( kewajiban) dan ekuitas ( modal) yang berhubungan dengan pihak luar.

Contoh :

a. Pembelian barang, perlengkapan, dan peralatan

b. Penjualan barang atau jasa

c. Pembayaran utang usaha

d. Pembayaran beban sewa, gaji

e. Penerimaan pendapatan, piutang usaha

Sedangkan pencatatan Kejadian merupakan tindakan yang terjadi di dalam perusahaan (transaksi
intern).

Contoh :

a. Penyusutan aktiva tetap

b. Pemakaian perlengkapan

c. Pembentukan cadangan piutang tak tertagih

Tahap yang kedua merupakan tahap pengikhtisaran, tahap ini memiliki langkah- langkah yaitu
memproses hasil pencatatan selama periode akuntansi dan menyesuaikannya dengan keadaan yang
sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Tahap ini meliputi penyusunan neraca saldo, jurnal
penyesuaian, penutupan buku besar, dan neraca sisa setelah penutupan.

Tahap yang terakhir adalah tahap pelaporan yang terdiri dari penyusunan laporan keuangan yang
bersumber dari hasil pengikhtisaran dan pembuatan laporan keuangan berdasarkan akun–akun buku
besar. laporan keuangan dapat disusun setelah membuat penyesuaian dan memasukkannya ke dalam
akun buku besar atau setelah menyusun kertas kerja.

2.3. Pencatatan Dalam Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan bukti nyata akan adanya transaksi yang dilakukan dalam suatu bisnis.
Transaksi memiliki beberapa sumber bukti pencatatan yang dapat dibedakan menjadi :

A. Bukti Intern merupakan bukti pencatatan transaksi yang dilakukan di lingkungan perusahaan itu
sendiri. Misalnya, memo pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagian-bagian yang ada di
perusahaan.

B. Bukti Ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar
perusahaan. Bukti ekstern dapat dibedakan lagi menjadi

a. Faktur adalah bukti pembelian atau penjualan barang secara kredit.

b. Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.

c. Nota Kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.

d. Nota Kredit adalah nota yang dibuat perusahaan sehubungan barang yang dijual tidak cocok
dengan pesanan atau rusak.

e. Cek adalah surat perintah bayar kepada bank sebesar jumlah uang yang tercantum dalam cek
tersebut kepada seseorang atau orang yang membawa cek tersebut.

Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisis terlebih dahulu. Hal yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis transaksi :

a. menentukan pengaruh penambahan dan pengurangan harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban.

b. menentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.

c. menentukan debet atau kredit dari akun yang bersangkutan.

d. menentukan jumlah yang harus didebet atau dikredit.

Hal ini merupakan penerapan sistem pembukuan berpasangan, yaitu setiap transaksi yang terjadi akan
dicatat dalam dua sisi, sehingga jelas pengaruhnya terhadap harta, utang, modal, pendapatan, dan
biaya. Prinsip utama sistem ini adalah setiap transaksi akan dicatat dengan mendebet atau mengkredit
dari satu unit atau lebih dengan jumlah yang sama.
Transaksi- transaksi yang dikumpulkan selanjutnya dikumpulkan dalam suatu jurnal. Jurnal
adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan
waktu) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing.
Jurnal sendiri merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan
dalam buku besar, sehingga jurnal sering dikatakan sebagai “the book of original entry”. Jelasnya, Jurnal
umum adalah buku untuk mencatat analisis tiap transaksi secara kronologis atau beraturan sesuai
dengan tanggal kejadian. Jurnal umum perlu dibuat untuk menjaga keseimbangan perkiraan didalam
buku besar, serta untuk menghindari terjadinya kesalahan didalam mendebit dan mengkredit perkiraan-
perkiraan.

Dalam penyusunan jurnal umum terdapat beberapa macam prosedur yang harus dikerjakan yaitu

a. Setiap lembar jurnal harus diberi nomor halaman untuk memudahkan penelusuran transaksi dari
perkiraan ke jurnal.

b. Tahun pembuatan jurnal harus dicantumkan pada awal lembar jurnal sebelah kiri atas.

c. Tanggal dan bulan dicatat pada kolom “ Tanggal “ dan harus berurutan sesuai dengan transaksinya.

d. Perkiraan yang didebit ditulis menepi kekiri pada kolom uraian.

e. Perkiraan yang dikredit ditulis menepi kekanan pada kolom uraian.

f. Jumlah yang didebet ditulis pada kolom debit.

g. Jumlah yang dikredit ditulis pada kolom kredit.

h. Untuk setiap jurnal dibuat garis penutup yang memisahkannya dengan jurnal lain.

i. Kolom referensi akan berguna sebagai referensi silang.

Setelah terjadi proses penjurnalan, terjadi kegiatan posting. Posting merupakan pemindahan catatan
dari jurnal ke buku besar. Buku besar merupakan hasil dari analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar
adalah kumpulan dari akun – akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan, misalnya
pada semua akun yang digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan. Kegiatan posting memerlukan
empat tahap, yaitu:

1. Pembuatan rekapitulasi jurnal

2. Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi

3. Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.

4. Pengembalian rekening terhadap arsip pada urutannya semula.


Sementara langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemindah bukuan kebuku besar adalah sebagai
berikut:

a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal kelajur akun yang bersangkutan.

b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal kelajur debet atau kredit akun yang
bersangkutan. Jika menggunakan bentuk akun yang ada kolom sisanya maka langsung dihitung sisanya.

c. Catat nomor kode akun kedalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah
dipindahkan kebuku besar.

d. Catat nomor halaman jurnal kedalam kolom referensi buku besar setiap pemindah bukuan terjadi.

e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” dapat dipindahkan ke kolom yang sama (
diperkiraan kebanyakan penjelasan ini diabaikan).

Langkah selanjutnya yaitu terjadi kegiatan pencatatan neraca saldo. Neraca saldo merupakan
pencatatan yang terdiri dari semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting. Neraca
saldo berguna untuk menguji pembuatan neraca debit dan kredit dalam akun buku besar,
mempermudah penyusunan laporan keuangan dan memeriksa kembali keseimbangan dan kebenaran
jumlah debet dan kredit setiap akhir periode yang ada dalam buku besar. Pencatatan neraca saldo
diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang belum dilakukan penyesuaian.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa. Siklus Akuntansi
meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan. Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi
perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun
yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing. Jurnal merupakan catatan pertama
setelah adanya bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar, sehingga jurnal sering
dikatakan sebagai “the book of original entry”. Buku besar merupakan hasil dari analisis transaksi
setelah jurnal. Buku besar adalah kumpulan dari akun–akun yang saling berhubungan dan merupakan
suatu kesatuan, misalnya pada semua akun yang digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan.
Neraca Saldo adalah semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting yang berguna untuk
memverivikasikan bahwa saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama dan saldo rekening yang ada
diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang belum dilakukan penyesuaian.

3.2. Saran

Diakhir penyusunan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih memahami dan mengetahui
mengenai akuntansi untuk perusahaan jasa, dimana didalamnya terdapat siklus akuntansinya, jurnal
umum beserta neraca saldonya.

Anda mungkin juga menyukai