Anda di halaman 1dari 10

Asosiasi Internasional Federasi Atletik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Asosiasi Internasional Federasi Atletik, disingkat IAAF (International Association of Athletics
Federations) atau sering diterjemahkan sebagai Federasi Atletik Internasionaladalah badan
pengelola internasional dibentuk olahraga atletik. Badan ini didirikan pada kongres pertama
tahun 1912 di Stockholm, Swedia sebagai Federasi Atletik Amatir Internasional (International
Amateur Athletics Federation). Sejak bulan Oktober 1993, IAAF bermarkas besar di Monako.
IAAF beranggotakan persatuan atletik nasional di 212 negara.[1] Selain melakukan standardisasi
pencatatan waktu dan rekor dunia, IAAF menyelenggarakan berbagai kompetisi atletik di seluruh
dunia, antara lain:
Kompetisi Frekuensi
Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2 tahun sekali
Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruang IAAF 2 tahun sekali
Kejuaraan Dunia Lintas Alam IAAF Setahun sekali
Kejuaraan Dunia Setengah Maraton IAAF Tidak lagi dilangsungkan
Kejuaraan Dunia Lari Jalan Raya IAAF Setahun sekali
Kejuaraan Dunia Atletik Junior IAAF 2 tahun sekali
Kejuraan Dunia Atletik Remaja IAAF 2 tahun sekali
Kejuaraan Dunia Jalan Cepat IAAF 2 tahun sekali
Piala Dunia Atletik IAAF 4 tahun sekali
Liga Emas IAAF Setahun sekali
Final Atletik Dunia IAAF Setahun sekali
Sejak tahun 1982, IAAF telah meloloskan sejumlah amendemen yang mengizinkan atlet
menerima hadiah uang dan kompensasi atas partisipasi dalam kompetisi atletik internasional.
Walaupun pesertanya boleh menerima hadiah, nama Federasi Atletik Amatir Internasional tetap
dipertahankan hingga diganti menjadi Asosiasi Internasional Federasi Atletik pada tahun 2001.
Ketua IAAF yang sekarang bernama Lamine Diack dari Senegal yang dipilih pada kongres
IAAF tahun 2001. Sebelumnya, Diack bertindak sebagai Penjabat Ketua setelah Ketua IAAF
sebelumnya, Primo Nebiolo dari Italia tutup usia pada tahun bulan November 1999.

Daftar isi
 1Asosiasi regional
 2Ketua
 3Sponsor
 4Referensi
 5Pranala luar
Asosiasi regional[sunting | sunting sumber]
 Confédération africaine d'athlétisme (CAA)
 Asian Athletics Association (AAA)
 European Athletic Association (EAA)
 North American, Central American and Caribbean Athletic Association (NACACAA)
 Oceania Athletic Association (OAA)
 Confederación Sudamericana de Atletismo (CONSUDATLE)
Ketua[sunting | sunting sumber]
Sejak didirikan, IAAF telah memiliki 5 orang ketua:
Nama Negara Masa jabatan
Sigfrid Edström Swedia 1912-1946
Lord Burghley Britania Raya 1946-1976
Adriaan Paulen Belanda 1976-1981
Primo Nebiolo Italia 1981-1999
Lamine Diack Senegal 1999-
Sponsor[sunting | sunting sumber]
 Coca-Cola
 Epson
 Mizuno (April 2004 - Maret 2008)
 Nikon
 Seiko
 TDK
 Toyota
 VTB
 Eurovision Network
 TBS

Kejuaraan Dunia Atletik IAAF


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Kejuaraan Dunia Atletik IAAF (bahasa Inggris: IAAF World Championships in Athletics)
adalah kompetisi atletik yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh Asosiasi Internasional
Federasi Atletik (IIAF).

Daftar isi
 1Sejarah
 2Kejuaraan
 3Referensi
 4Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Kejuaraan dunia atletik pertama kali dilangsungkan di Helsinki pada tahun 1983. Kejuaraan
Dunia Atletik pertama berlangsung setelah disetujui Pertemuan Dewan IAAF di Puerto
Rico pada tahun 1976. Walaupun demikian, ide mengadakan kejuaraan dunia untuk olahraga
atletik mulai ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu, negara-negara anggota IAAF tidak
sependapat lagi dengan keputusan IAAF tahun 1913 yang menyamakan Olimpiade Musim
Panas dengan kejuaraan dunia atletik.
Setelah kota Stuttgart, Jerman Barat dan Helsinki, Finlandia mencalonkan diri, Dewan IAAF
memutuskan Helsinki sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan dunia yang pertama. Kejuaraan
dilangsungkan di Stadion Olimpiade Helsinki, tempat Olimpiade Helsinki 1952 dilangsungkan.
Atlet dan jumlah negara peserta terus bertambah setiap kali kejuaraan dilangsungkan. Kejuaraan
Dunia Atletik yang pertama pada tahun 1983 hanya diikuti 1.300 atlet dari 154 negara,
sedangkan pada tahun 2003 diikuti 1.907 atlet dari 203 negara.
Mulai tahun 2005, setiap nomor pertandingan tersedia sekaligus untuk pria dan wanita, kecuali
nomor Jalan Cepat 50 km yang hanya tersedia untuk pria. Selain itu, wanita bertanding pada
nomor Lari Gawang 100 m dan Heptatlon, sedangkan pria memiliki pertandingan Lari Gawang
100 m dan Dekatlon.
Pertambahan nomor yang dipertandingkan bagi wanita dari tahun ke tahun:
 1987: Lari 10.000 m putri dan Jalan cepat 10 km putri
 1993: Loncat jangkit putri
 1995: Lari 5.000 m putri
 1999: Lompat galah putri dan lempar martil putri
 2005: Lari halang rintang 3000 m putri
Kejuaraan[sunting | sunting sumber]
Daftar berikut ini dari Sejarah Kejuaraan Dunia Atletik IAAF.[1][2]
Jumla Jumla
K Tahu
Kota Negara Tanggal Stadion h h
e n
nomor atlet
1 1983 Helsinki Finlandi 7 Agustus - 14 Olympiastadio 41 1.355
a Agustus 1983 n
28 Agustus - 6
Stadion
2 1987 Roma Italia September 198 43 1.451
Olimpico
7
23 Agustus - 11 Stadion
3 1991 Tokyo Jepang September 199 Olimpiade 43 1.517
1 Tokyo
Stadion
13 Agustus - 22
4 1993 Stuttgart Jerman Gottlieb- 44 1.689
Agustus 1993
Daimler
Gothenbur 5 Agustus - 13
5 1995 Swedia Ullevi 44 1.804
g Agustus 1995
Stadion
1 Agustus - 10
6 1997 Athena Yunani Olimpiade 44 1.882
Agustus 1997
Athena
Stadion
20 Agustus - 29
7 1999 Sevilla Spanyol Olimpiade 46 1.821
Agustus 1999
Sevilla
Stadion
3 Agustus - 21
8 2001 Edmonton Kanada Persemakmura 46 1.677
Agustus 2001
n
23 Agustus - 31 Stade de
9 2003 Saint-Denis Prancis 46 1.679
Agustus 2003 France
Finlandi 6 Agustus - 14 Olympiastadio
10 2005 Helsinki 47 1,688
a Agustus 2005 n
24 Agustus - 2
11 2007 Osaka Jepang September 200 Stadion Nagai 47 1.981
7
15 Agustus - 23 Olympiastadio
12 2009 Berlin Jerman
Agustus 2009 n
Korea Stadion Piala
13 2011 Daegu 2011
Selatan Dunia
Stadion
14 2013 Moskwa Rusia 2013
Luzhniki

Sprinter Indonesia Raih Emas di Kejuaraan Dunia Atletik U-20

Lalu Muhammad Zohri


mengalahkan dua sprinter Amerika Serikat (Foto: Stephen Pond/Getty Images for IAAF)
Tampere - Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, meraih prestasi gemilang di Kejuaraan
Dunia Atletik U-20. Lalu merebut medali emas di nomor bergengsi, lari 100 meter putra.
Lalu Muhammad Zohri memenangi medali emas setelah finis terdepan dalam final lari 100 meter
putra yang dilangsungkan di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018).

Lalu mencapai garis finis dalam waktu 10,18 detik. Atlet berusia 18 tahun itu mengalahkan dua
pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatat waktu
10,22 detik.
Tonton juga video 'Top! Sprinter Indonesia Juara Dunia Atletik U-20':
Pencapaian Lalu merupakan sejarah baru dalam dunia atletik Indonesia. Sebelumnya, prestasi
terbaik atlet Indonesia di nomor lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 adalah finis
kedelapan di babak penyisihan pada 1986.

What a historical moment!

Lalu Muhammad Zohri becomes the first Indonesian ever to win any medal of any kind at these
championships#IAAFworlds

Dengan catatan waktu 10,18 detik, Lalu juga mempertajam catatan waktu terbaiknya
(personal best).

"Saya sangat gembira dengan catatan waktu terbaik saya dan rekor junior nasional. Sekarang,
saya akan mempersiapkan diri untuk Asian Games bulan depan," kata Lalu Muhammad Zohri di
situs resmi Federasi Atletik Dunia (IAAF).

"Saya sangat bangga. Ini adalah sebuah pengalaman luar biasa dan ini sangat bagus untuk karier
saya," ujarnya.

Lalu Muhammad Zohri bersujud


sebagai rasa syukur atas kemenangannya (Foto: Charlie Crowhurst/Getty Images for
IAAF)
Mendalami Sejarah Atletik Dunia
dan Indonesia Beserta
Pengertiannya

Share

newbie.blogspot.co.id

SEJARAH ATLETIK – Hai sobat satu jam! tahukah anda mengenai sejarah
atletik dan semua yang berkaitan tentangnya? Nah, untuk anda yang belum
tahu, dan penasaran untuk mengenal bagaimana awal mula terjadinya
sejarah atletik, anda perlu menyimak penjelasan berikut ini.

Sejarah atletik merupakan sebuah cabang olahraga yang sudah sangat


populer di belahan dunia sekarang ini. Atletik memiliki beberapa cabang
olahraga yang memiliki peraturan dan cara bermain tersendiri. Untuk lebih
jelasnya, kita akan bahas pengertian lengkap dari atletik beserta sejarahnya.

Pengertian Olahraga Atletik


newbie.blogspot.co.id

Olahraga tersebut dinamakan atletik karena nama itu gabungan dari


beberapa jenis olahraga yang bisa dikelompokkan menjadi lari, lempar dan
lompat. Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang mempunyai
makna berlomba. Kita bisa menjumpai pada kata “penthalton” yang terbagi
pada kata “pentha” yang bermakna lima atau panca dan kata “athlon” yang
bermakna lomba.

Makna lebih detailnya yaitu “panca lomba” atau perlombaan yang terbagi
dalam lima nomor. Nah, jika kita membahas mengenai perlombaan atletik,
maka pengertiannya akan mencakup perlombaan lari, lompat, jalan cepat,
dan juga lempar. Dan kalaupun jika disebut pada bahasa inggris dengan
sebutan “track and field”.

Jika makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,


maka mempunyai makna perlombaan yang dilaksanakan di
lintasan (track) serta di lapangan (field). Kata atletik pada 2 negara yaitu
negara Inggris dan Jerman akan mempunyai pengertian yang sangat luas.
Yang mencakup berbagai macam olahraga, termasuk juga padanya
sepakbola, senam, renang, bola basket, dan olahraga semacamnya.
Itulah pengertian mengenai pengertian dari atletik di kalangan Indonesia serta
di kalangan negara-negara lain. Sekarang kita sudah mengetahui pengertian
dari atletik, selanjutnya kita harus mengetahui sejarah dari olahraga atletik.
Berikut penjelasannya.

Sejarah Atletik

sultengekspres.com

Atletik adalah suatu event asli dari perlombaan Olimpiade pertama yang
dilaksanakan pada tahun 776 sebelum Masehi yang mana satu-satunya event
adalah perlombaan lari atau stade.

Namun, ada beberapa kali perlombaan/game yang diselenggarakan pada era


klasik Eropa, antara lain : PaPanhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6
SM) yang diselenggarakan di daerah Argolid setiap dua tahunnya. The
Isthmian Game(dimulai 523 SM) yang digelar di daerah Isthmus dari Corinth
setiap dua tahunnya dan masih ada beberapa perlombaan lagi selama era
klasik Eropa.

Olahraga atletik pertama kali dipopulerkan oleh orang-orang Yunani yaitu kira-
kira pada masa abad 6 SM. Namun, atletik yang terdapat sekarang ini tak
sama lagi dengan atletik pada zaman dahulu. Banyak sekali perubahan-
perubahan atau ralat yang terjadi sebagaimana yang kita ketahui sekarang
ini.

Adapun perlombaan ataupun olahraga yang dimainkan tetap sama, yaitu lari,
lompat, lempar dan berjalan. Dari itu semua lah atletik disebut menjadi Ibu
dari beberapa cabang olahraga yang terdapat unsur padanya gerakan sehari-
hari manusia.

Di antara orang-orang yang berjasa mempopulerkan atletik adalah Iccus dan


Herodicus. Mereka adalah orang-orang yang berjasa mempopulerkan
olahraga atletik.

Sejarah Atletik di Indonesia

wikimedia.org

Di negeri kita tercinta (Indonesia) mengenal atletik lewat bangsa Belanda


yang selama tiga setengah abad menjajah negeri kita. Namun demikian atletik
tidak dikenal secara menyeluruh. Dan yang mendapat kesempatan
melakukan latihan-latihan atletik hanyalah anak-anak sekolah ataupun
kemiliteran saja, Itupun hanya sekedar untuk melengkapi kegiatan pendidikan
jasmani saja.

Organisasi atletik yang pertama kali diadakan di Indonesia pada Zaman


Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat
menjadi NIAU. Dalam bahasa Indonesia bermakna: Perserikatan Atletik
Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917.

Dalam rangka mempropagandakan penyebaran bidang atletik memang ada.


Namun, usaha untuk mendirikan organisasi-organisasi atletik atau cabang
dari NIAU hanya bisa terlaksana di beberapa kota besar yang terdapat
sekolah-sekolah lanjutan ataupun yang terdapat tangsi-tangsi militernya,
antara lain daerah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan,
Semarang, dan Solo.
Pada masa-masa itu, di setiap tahunnya diadakan perlombaan/kejuaraan
atletik di Jakarta yang biasanya disenggelarakan bertepatan dengan
penyelenggaraan Pasar Gambir (semacam Jakarta fair sekarang). Yaitu pada
akhir bulan Agustus atau awal September.

Atlet/pemain yang menonjol/terlihat prestasinya pada masa penjajahan


Belanda antara lain: Mohammad Noerbambang, pelari 100 m yang katanya
pernah berlari dengan menghabiskan hanya 10,8 detik dan Harun Alrasyid
atlet pelompat tinggi yang pernah melompati mistar/dinding yang tingginya
mencapai 1,80m dan lompat jauhnya mendekati 7,00 m.

Kemudian, di masa pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun yang


dimulai pada awal tahun 1942 sampai Agustus 1945 , keolahragaan pada
umumnya mengalami perkembangan dan peningkatan. Semua pelajar
mahasiswa melalui siaran radio yang dikenal dengan 22 nama Radio Taiso
mengadakan dan membuka latihan-latihan dari berbagai cabang olahraga,
termasuk juga padanya senam dan atletik.

Atletik mendapat perhatian yang cukup baik di masa itu. Bahkan, hampir di
setiap menjelang selesainya tahun ajaran pendidikan diadakan pertandingan-
pertandingan/perlombaan olahraga. Dan yang paling diutamakan adalah
olahraga atletik. Entah itu perlombaan yang berbentuk pertandingan antar
kelas, antar sekolah maupun antar kota.

Suatu kali pernah diselenggarkannya perlombaan atletik segitiga antar pelajar


Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo. Perlombaan tersebut
diselenggarakan dan berlangsung di Kota Solo pada tahun 1943. Anak-anak
pelajar yang datang dari Bandung di bawah panji GASEMBA (Gabungan
Sekolah Menengah Bandung ) dari Yogya GASEMMA ( Gabungan Sekolah
Menengah Mataram ) dan dari Solo sendiri adalah GASEMBO (Gabungan
Sekolah Menengah Solo ).

Perlombaan-perlombaan atletik untuk umum juga sering diselenggarakan.


Dan olahraga yang sering sekali diperlombakan adalah lari jarak jauh dan lari
jarak pendek dengan membawa beban. Kemajuan dalam bidang organisasi
semakin nampak saat kependudukan Jepang di Indonesia.
Dan himpunan-himpunan atletik pun juga bermunculan di beberapa kota-kota
besar, antara lain IKADA ( Ikatan Atletik Djakarta ), GABA ( Gabungan Atletik
Bandung ), IKASO ( Ikatan Atletik Solo) IPAS ( Ikatan Perhimpunan Atletik
Surabaya ) dan lain-lain. Pada tahun 1949 oleh ISI ( Iakatan Sport Indonesia )
diselenggarakan pekan Olahraga di lapangan IKADA yang diturut sertai oleh
sejumlah atlet-atlet seluruh Jawa.

Adapun nama-nama atlet perlombaan atletik yang menonjol di masa


pendudukan Jepang antara lain : Soetantio, pelari 100m yang mencapai finish
hanya dengan waktu 11,00 detik. Soetrisno , atlet Pancalomba dan Bram
Matulessi, pelempar Lembing. Lebih umumnya, atletik memiliki cabang
olahraga yang sangat banyak. Berikut macam-macam olahraga atletik ;

1. Lari Estafet
2. Lompat Gala
3. Maraton
4. Lompat Jauh
5. Lempar Lembing
6. Lari Gawang
7. Jalan Cepat
8. Sprint atau Lari Jarak Dekat
9. Tolak Peluru, dan masih banyak lagi cabang olahraga yang lain.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian dan sejarah atletik dunia maupun
sejarah atletik di negara kita tercinta ini (Indonesia) serta cabang-cabang dari
atletik. Sekiranya tulisan dan penjelasan yang terdapat di atas sudah bisa
memahamkan anda. Semoga dengan ini semua bisa bermanfaat serta
menambah ilmu pengetahuan kita tentang sejarah atletik.

Anda mungkin juga menyukai