Yana Handayana
Farmako Herbalis
Search
BERANDA
PENGETAHUAN
MOTIVASI HIDUP
3 Prinsip dasar orang Jepang yang ada dalam Islam dan Al-quran
selebrities health
Bahagia & Sukses dengan 5 Hukum Penciptaan
30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM tahukah anda
INFO KESEHATAN
o FORMULARIUM RUMAH SAKIT
o HINDARI SIMPAN GULA DI TEMPAT BEKAS KALENG SUSU dan
KALENG SEJENIS
o Dalam 4-5 Hari Perut kempes ayo buktikan
o ANDA TERHINDAR DARI KOLESTEROL DAN ASAM URAT
DIABETES DAN PENYAKIT DARAH LAINNYA dengan FLUSHING
GINJAL.
o BANGGA MEMAKAI OBAT PATENT TERNYATA OBAT GENERIK
BER MERK
o 7-14 Hari Kulit Kinclong dengan Collagen Concentrate (Proto Collagen)
o Obat Generik Berlogo
o CHIKUNGUNYA (FLU TULANG)
o Fungsi Ginjal
o Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit
o Nerium Oleander (Bunga Jepun)
o Hati-hati Obat Palsu
o Dokter dan Pasien Cerdas Pilih Obat Generik Berlogo (OGB)
o Farmakologi Dasar
o Yana Handayana/ Pharmacist (Farmako Herbalis)
o MANFAAT DAN KHASIAT KELOR (MARUNDA OLEIFERA) (Miracle
Tree)
o Flushing Kelapa Enzym
o Diet Kentang solusi menurunkan berat badan
o Yana Handayana Pharmacist (Farmako Herbalis)
o Babadotan
o BUAH KERSEN (TALOK)
o Jamu yang mengandung BKO (Bahan Kimia Obat)
o Farmakognosi dasar dari pengobatan Herbal
Search for:
Add a comment
3 Votes
HPLC (KCKT), fungsi : metode kromatografi dengan fase gerak berupa cairan dan
fase diam berupa cairan atau padatan untuk mengukur kadar suatu zat berdasarkan
perbedaan kepolaran.
Potensoimeter, fungsi : suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel
dari suatu sel alektrokimia atau salah satu metode penentuan kosentrasi zat melalui
pengukuran nilai potensial.
Lemari asam, fungsi : untuk menyimpan zat yang tingkat keasaman atau kadarnya
tinggi (ex : methanol)
Autoklaf, fungsi : alat untuk mensterilkan bahan kaca atau karet menggunakan
tekanan.
LAF (Laminar Air Flow), fungsi : alat ruang yang digunakan untuk kebutuhan
ruangan steril menggunakan HEPA Filter sehingga ruangan menjadi klas I (white
area).
Single punch tablet pres, fungsi : alat untuk mencetak tablet secara manual.
High speed mixer, fungsi : pencampuran granulasi basah kering dalam beberapa
menit.
Obat : suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia.
Obat jadi : obat dalam kemasan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan,
salep, tablet, pil suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan
Farmakope Indonesia atau buku-buku lain yang ditetapkan pemerintah.
Obat paten : obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
Obat baru : obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang
berkhasiat maupun tidak, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau
komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau
kemurniannya
Obat standart : obat yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu. Memiliki
bioavailability yaitu keseimbangan obat, adanya keamanan, standar potensi yang baik.
Obat asli : obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alam (Indonesia), terolah
secara sederhana atas dasar pengalaman, dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
Obat generik : obat yang telah habis masa petennya, sehingga dapat diproduksi oleh
semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generic,
yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan
merek kandungan zat aktifnya.
Kosmetika : sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetepi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Berdasarkan Permenkes RI
No. 445/Menkes/Per/V/1998)
Jamu : bahan-bahan dan tumbuh-tumbuhan yang masih berupa bagian-bagian kasar
yang dicampur atau tidak dicampur dengan garam-garam yang kemudian akan dibuat
infusa. Contoh : jamu anti aphtosa, jam laxantes, jamu anti asthmaticus, jamu
diuretica.
Obat herbal berstandart : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah
distandarisasi.
Fitofarmaka : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah distandarisasi.
Pulvis (serbuk) merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
Pulveres merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contohnya puyer.
Pil (pilulae) merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan
obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena
tergerus tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
Kaplet (kapsul tablet) merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.
Emulsi (emulsiones) merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan
lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
Galenik merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang disari.
Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 900C selama 15 menit.
Kapsul (capsule) merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan atau tujuan sediaan kapsul adalah a.
menutupi bau dan rasa yang tidak enak, b. menghindari kontak langsung dengan udara
dan sinar matahari, c. lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan), d. dapat
untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan
antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama
serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar, e. mudah ditelan.
Suspensi (suspensiones) merupakan sediaan cair mengandung partikel padat tidak
larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga
termasuk susu atau magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes
telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
Tablet (compressi) merupakan sediaan padat kompa dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
Ekstrak (extractum) merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau hewani menggunakan zat pelarut yang
sesuai. Kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
Imunoserum (immunosera) merupakan sediaan yang mengandung immunoglobulin
khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan
toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.
Salep (unguenta) merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian
topikal pada kulit atau selaput lender. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut
atau terdispersi homogeny dalam dasar salep yang cocok.
Larutan (solutiones) merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahanya,
cara peracikan, atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk
lainnya. Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral
(diminum) dan larutan topikal (kulit).
Suppositoria merupakn sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut
pada suhu tubuh. Tujuan penggunaan adalah : a. penggunaan lokal : memudahkan
defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid; b. penggunaan
sistematik : aminofilin dan teofilin untuk asma, klorpromazin untuk anti muntah,
kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif, aspirin untuk analgesik antipiretik.
Obat tetes (guttae) merupakan sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense,
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang
dihasilkan penetes baku yang disebutkan Farmakope Indonesia. Sediaan obat tetes
dapat berupa antara lain: guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae
auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes
mata).
Injeksi (injectiones) merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi, atau suspense
atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lender. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat
diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
aa = ana = masing-masing
add = addle = tambahkan
bdd = bis de die = sehari dua kali
C = cochlear = sendok makan 15 ml
cp = cochlear pultis = sendok bubur 8 ml
cth = cochlear these = sendok the 5 ml
dd = de die = setiap hari
dtd = denture tales dosis = berikanlah dengan takaran sebanyak itu
det = detur = serahkan
mf = misca fac = campur atau buatlah
S = signa = tanda
Pulv = pulvis = serbuk
Pulv adsp = pulvis adspersorius = serbuk tabor
R/ = recipe= ambilah
tdd = ter de die = 3 kali sehari
S.u.c = signa usus cognitus = tandai pemakaian diketahui
S.u.e = signa usus externus = tandai pemakaian luar
prn = pro renata = bila perlu
pro = pro = untuk
7. Definisi dari
8. Bagian-bagian resep
Incriptio :Berisikan identitas dokter penulis resep, SIP (Surat Ijin Praktek) dokter,
alamat dokter, kota, tanggal penulisan resep dan tanda “R/”.
Praescriptio: Berisikan inti resep yang terdiri dari : nama obat, bentuk sediaan obat,
dosis obat, jumlah obat.
Signature: Berisikan petunjuk pemakaian obat, nama pasien, umur pasien, BB (Berat
Badan) pasien, alamat pasien.
Subscriptio : Berisikan tanda tangan atau paraf dokter.
Bagian-bagian resep menurut SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10)
Undang-Undang di bidang kesehatan yang menjadi aturan utama saat ini adalah Undang-
Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, yang menggantikan Undang-Undang
sebelumnya, yaitu UU No. 23 Tahun 1992.
A. Ketentuan Umum
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun social
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonimis.
Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas kesehatan dan teknologi
yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
penngobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara obat dan
pengobatanya yang mengacu kepada pengalaman dan ketrampilan turun-temurun dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan, tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Alat kesehatan adalah instrument, aparatus, mesin, implant yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada
manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sedian
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Penjelasan
C. Upaya Kesehatan
Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan agar tidak
mengganggu dan membahayakan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
3. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan atau perawatan cara lain di
luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan.
Makanan dan minuman yang dikemas wajib diberi tanda atau label :
1. Nama dagang
2. Nama jenis makanan
3. Berat bersih atau netto
4. Nama dan alamat pabrik yang membuat
5. Komposisi
6. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
7. Pencantuman tulisan dan logo halal
2. Sarana Kesehatan
3. Perbekalan Kesehatan
1. Tablet
Keuntungan :
Kekurangan :
Warnanya cendurung memberikan bahaya.
Tablet dan semua obat harus disimpan di luar jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
2. Sirup
Keuntungan :
Sesuai untuk pasien yang sulit menelan (pasien usia lanjut, parsikon, anak-anak).
Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena rasanya
lebih enak dan warna lebih menarik.
Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higrokopis, deliquescent.
Kekurangan :
3. Suppositoria
Keuntungan :
Absorpsinya cepat
Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan oleh asam lambung.
Tidak mengalami metabolism linta pertama (First Pas Effect).
Dapat digunakan oleh orang yang sedang bermasalah dengan tenggorokannya.
Dapat digunakan oleh orang yang sedang muntah atau oang yang tak sadarkan diri.
Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
Obat dapat masuk langsung saluran darah dan berakibat obat dapat member efek lebih
cepat dari pada penggunaan obat per oral.
Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak.
Bentuknya seperti torpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik
masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur.
Bisa mengobati secara bertahap. Kalau misal obat menimbulkan kejang, atau panas reaksinya
lebih cepat, dapat memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh : memberikan efek lokal
dulcolax untuk meningkatkan defeksasi.
Kekurangan :
Sakit tidak nyaman daya fiksasi lebih lama dari pada IV. Kalau pemasangan obat tidak benar,
obat akan keluar lagi. Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan
rekrtal.
Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompakSirupSesuai untuk pasien yang
sulit menelan (pasien usia lanjut, parkison, anak-anak)
Meningkatkan kepatuhan minum obat bagi anak-anak karena rasanya lebih enak dan warna
lebih menarik
Sesuai untuk obat yang bersifar sangat higroskopis, deliquescent.Tidak semua obat yang ada
di pasaran berbentuk sirup
Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak, misal sangat pahit (sebaiknya dibuat
kapsul), rasanya asin (tablet effervescent)SuppositoriaBisa mengobati secara bertahap
– Kalau misal obat menimbulkan kejang, atau panas, reaksinya lebih cepat dapat
memberikan efek local dan sistematik.
Contoh : memberikan efek local dulcolax untuk meningkatkan defeksasi.Sakit tidak nyaman
daya fiksasi lebih lama daripada IV
1. Obat narkotika golongan I : tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya digunakan untuk
ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : tanaman Papaver
somniferium (opium), koka, ganja, dan heroin.
2. Obat narkotika golongan II : dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : metadon, morfin, opium, petidin.
3. Obat narkotika golongan III : banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi ketergantungan ringan. Contoh : kodein.
1. Obat bebas
Contohya : Obat Batuk Hitam, Obat Batuk Putih, Tablet Parecetamol, Minyak Kayu Putih,
Tablet Vitamin C, Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL,
Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat,
Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi).
Contohnya : Antimo, Decolgen, Vicks Formula 44 DT Gargarisma Kan, Tinctura Jodii, Neo
ultrasiline, Sigaret astma, Sulfanilamide steril, Anusol suppositoria, Theophiline, Allerin,
Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza, Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta,
asam acetylsalisil, Asmadex, ephedrin HCL, Dextromethorphan dll (penyebutan merk karena
obat kombinasi).
3. Obat keras
Di dalam Obat Bebas Terbatas terdapat peraturan-peraturan, sebutkan ini dari peraturan
tersebut dan berikan contoh kemasan pada masing-masing peraturan tersebut
1. P1 : Awas! Obat Keras! Baca aturan pakai. Contoh : Paramex
2. P2 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine,
Betadine gargle.
3. P3 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin.
4. P4 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk dibakar.
5. P5 : Awas! Obat Keras! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.
6. P6 : Awas! Obat Keras! Obat wasir, tidak ditelan. Contoh : Anusol suppositoria.