Anda di halaman 1dari 14

Skip to content

Yana Handayana

Farmako Herbalis

Search

 BERANDA
 PENGETAHUAN

  SOAL FARMASI DAN JAWABANNYA


 Arti Mimpi
 salah ketik bikin berantem
 DIALOG RASULULLAH DAN IBLIS / Perlu disimak untuk muslimin dan muslimat
!!!
 Pembuka Rezeki
 WhatsApp jangan sampai di blokir hati-hati
 Sukses di Malaysia, Eira Syazira Lebarkan Sayap ke Indonesia
 14 Fakta Pengaruh Minuman Beralkohol Terhadap Tubuh

 MOTIVASI HIDUP

  3 Prinsip dasar orang Jepang yang ada dalam Islam dan Al-quran
 selebrities health
 Bahagia & Sukses dengan 5 Hukum Penciptaan
 30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM tahukah anda

 INFO KESEHATAN


o FORMULARIUM RUMAH SAKIT
o HINDARI SIMPAN GULA DI TEMPAT BEKAS KALENG SUSU dan
KALENG SEJENIS
o Dalam 4-5 Hari Perut kempes ayo buktikan
o ANDA TERHINDAR DARI KOLESTEROL DAN ASAM URAT
DIABETES DAN PENYAKIT DARAH LAINNYA dengan FLUSHING
GINJAL.
o BANGGA MEMAKAI OBAT PATENT TERNYATA OBAT GENERIK
BER MERK
o 7-14 Hari Kulit Kinclong dengan Collagen Concentrate (Proto Collagen)
o Obat Generik Berlogo
o CHIKUNGUNYA (FLU TULANG)
o Fungsi Ginjal
o Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit
o Nerium Oleander (Bunga Jepun)
o Hati-hati Obat Palsu
o Dokter dan Pasien Cerdas Pilih Obat Generik Berlogo (OGB)
o Farmakologi Dasar
o Yana Handayana/ Pharmacist (Farmako Herbalis)
o MANFAAT DAN KHASIAT KELOR (MARUNDA OLEIFERA) (Miracle
Tree)
o Flushing Kelapa Enzym
o Diet Kentang solusi menurunkan berat badan
o Yana Handayana Pharmacist (Farmako Herbalis)
o Babadotan
o BUAH KERSEN (TALOK)
o Jamu yang mengandung BKO (Bahan Kimia Obat)
o Farmakognosi dasar dari pengobatan Herbal

Search for:

SOAL FARMASI DAN JAWABANNYA


17Mar 2016

Add a comment

3 Votes

1. Fungsi alat-alat di bawah ini

 Gram balance : untuk menyeimbangkan penimbangan obat dalam kadar gram


 Milligram balance : untuk menyeimbangkan penimbangan serbuk obat dalam kadar
miligram
 Mortir : tempat pencampuran obat atau menggerus obat dengan kadar yang telah
ditentukan
 Stamper : alat untuk menggerus obat supaya tercampur merata.
 Waterbath : untuk menghasilkan uap untuk melelehkan basis sediaan padat di mana
diletakkan di atas hotplate
 Panci infus : untuk menyaring kandungan simplisia
 Sonde : selang untuk memasukkan makanan yang berupa cairan
 Hotplate : untuk memanaskan zat-zat kimia
 Desikator : untuk menyerap kelembapan
 Analytical balance : untuk menimbang obat yang beratnya di bawah 1 gram

2. Fungsi beserta cara kerja


 Water wheel, fungsi : roda air, analysis atau alat pengukur kualitas air minum,
digunakan untuk pengujian antidepresan dalam sel motorik.

 Analgesikmete, fungsi : alat untuk menghasilkan rangsangan sakit (untuk hewan


percobaan).

 Spektrofotometer, fungsi : alat untuk melakukan spektrofotometri yang merupakan


metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet untuk
menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.

 HPLC (KCKT), fungsi : metode kromatografi dengan fase gerak berupa cairan dan
fase diam berupa cairan atau padatan untuk mengukur kadar suatu zat berdasarkan
perbedaan kepolaran.

 pH meter, fungsi : untuk mengukur tingkat keasaman suatu zat.

 Potensoimeter, fungsi : suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel
dari suatu sel alektrokimia atau salah satu metode penentuan kosentrasi zat melalui
pengukuran nilai potensial.

 Lemari asam, fungsi : untuk menyimpan zat yang tingkat keasaman atau kadarnya
tinggi (ex : methanol)

 Autoklaf, fungsi : alat untuk mensterilkan bahan kaca atau karet menggunakan
tekanan.

 LAF (Laminar Air Flow), fungsi : alat ruang yang digunakan untuk kebutuhan
ruangan steril menggunakan HEPA Filter sehingga ruangan menjadi klas I (white
area).

 Hardness tester, fungsi : alat untuk mengukur kekerasan tablet.

 Friability tester, fungsi : alat untuk mengukur kerapuhan tablet.

 Disintegration tester, fungsi : alat untuk mengukur waktu hancur tablet.

 Dissolution tester, fungsi : alat untuk mengukur kelarutan tablet.

 Single punch tablet pres, fungsi : alat untuk mencetak tablet secara manual.

 High speed mixer, fungsi : pencampuran granulasi basah kering dalam beberapa
menit.

 V-meter, fungsi : alat untuk pencampuran serbuk obat.

3. Definisi obat di bawah ini

 Obat : suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia.
 Obat jadi : obat dalam kemasan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan,
salep, tablet, pil suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan
Farmakope Indonesia atau buku-buku lain yang ditetapkan pemerintah.
 Obat paten : obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
 Obat baru : obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang
berkhasiat maupun tidak, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau
komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau
kemurniannya
 Obat standart : obat yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu. Memiliki
bioavailability yaitu keseimbangan obat, adanya keamanan, standar potensi yang baik.
 Obat asli : obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alam (Indonesia), terolah
secara sederhana atas dasar pengalaman, dan digunakan dalam pengobatan
tradisional.
 Obat generik : obat yang telah habis masa petennya, sehingga dapat diproduksi oleh
semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generic,
yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan
merek kandungan zat aktifnya.
 Kosmetika : sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetepi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Berdasarkan Permenkes RI
No. 445/Menkes/Per/V/1998)
 Jamu : bahan-bahan dan tumbuh-tumbuhan yang masih berupa bagian-bagian kasar
yang dicampur atau tidak dicampur dengan garam-garam yang kemudian akan dibuat
infusa. Contoh : jamu anti aphtosa, jam laxantes, jamu anti asthmaticus, jamu
diuretica.
 Obat herbal berstandart : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah
distandarisasi.
 Fitofarmaka : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah distandarisasi.

4. Minimal 10 macam sediaan farmasi

 Pulvis (serbuk) merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.
 Pulveres merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contohnya puyer.
 Pil (pilulae) merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan
obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena
tergerus tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
 Kaplet (kapsul tablet) merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.
 Emulsi (emulsiones) merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan
lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
 Galenik merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang disari.
 Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 900C selama 15 menit.
 Kapsul (capsule) merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan atau tujuan sediaan kapsul adalah a.
menutupi bau dan rasa yang tidak enak, b. menghindari kontak langsung dengan udara
dan sinar matahari, c. lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan), d. dapat
untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan
antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama
serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar, e. mudah ditelan.
 Suspensi (suspensiones) merupakan sediaan cair mengandung partikel padat tidak
larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga
termasuk susu atau magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes
telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
 Tablet (compressi) merupakan sediaan padat kompa dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
 Ekstrak (extractum) merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau hewani menggunakan zat pelarut yang
sesuai. Kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
 Imunoserum (immunosera) merupakan sediaan yang mengandung immunoglobulin
khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan
toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.
 Salep (unguenta) merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian
topikal pada kulit atau selaput lender. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut
atau terdispersi homogeny dalam dasar salep yang cocok.
 Larutan (solutiones) merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahanya,
cara peracikan, atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk
lainnya. Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral
(diminum) dan larutan topikal (kulit).
 Suppositoria merupakn sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut
pada suhu tubuh. Tujuan penggunaan adalah : a. penggunaan lokal : memudahkan
defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid; b. penggunaan
sistematik : aminofilin dan teofilin untuk asma, klorpromazin untuk anti muntah,
kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif, aspirin untuk analgesik antipiretik.
 Obat tetes (guttae) merupakan sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense,
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang
dihasilkan penetes baku yang disebutkan Farmakope Indonesia. Sediaan obat tetes
dapat berupa antara lain: guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae
auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes
mata).
 Injeksi (injectiones) merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi, atau suspense
atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lender. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat
diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

Singkatan dan arti dari kata di bawah ini

 aa = ana = masing-masing
 add = addle = tambahkan
 bdd = bis de die = sehari dua kali
 C = cochlear = sendok makan 15 ml
 cp = cochlear pultis = sendok bubur 8 ml
 cth = cochlear these = sendok the 5 ml
 dd = de die = setiap hari
 dtd = denture tales dosis = berikanlah dengan takaran sebanyak itu
 det = detur = serahkan
 mf = misca fac = campur atau buatlah
 S = signa = tanda
 Pulv = pulvis = serbuk
 Pulv adsp = pulvis adspersorius = serbuk tabor
 R/ = recipe= ambilah
 tdd = ter de die = 3 kali sehari
 S.u.c = signa usus cognitus = tandai pemakaian diketahui
 S.u.e = signa usus externus = tandai pemakaian luar
 prn = pro renata = bila perlu
 pro = pro = untuk

7. Definisi dari

 Larutan adalah campuran yang homogen. Larutan merupakan bercampurnya dua


macam zat (pelarut dan terlarut). Dalam hal ini penyebaran molekul-molekul kedua
zat itu merata dan serba sama (homogen).
 Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi
dalam cairan pembawa distbilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, dalam bentuk tetesan kecil yang berukuran 0,1 – 100 mm, yang distabilkan
dengan emulgator/surfaktan yang cocok.
 Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak
boleh cepat mengendap, dan bila dikocok perlahan, endapan harus segera terdispersi
kembali.
 Lotion adalah sediaan cair berupa suspense atau disperse yang digunakan sebagai obat
luar dapat berbentuk suspense zat padat dalam serbuk halus dengan bahan
pensuspensi yang cocok, emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok.
 Mixture adalah (campuran) larutan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu macam
zat yang dapat berupa campuran.
 Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
 Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk pemakaian topical atau luar, dan konsistensinya lebih praktis dari
pada salep.
 Gel adalah sistem semipadat terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik
yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel adalah
seddiaan setengah padat yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar atau saling diserapi
cairan.
 Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga tebuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai.
 Suppositoria merupakan suatu sediaan padat yang melebur pada suhu tubuh, yaitu
suhu sekitar 300C – 360C, atau sediaan padat yang melarut pada tempat ia digunakan.
Suppositoria digunakan melalui rektal yang akan memberikan efek baik secara
sistematik atau local. Ovula merupakan suppositoria yang digunakan melalui
vagina. Suppositoria adalah sediaan obat yang berbentuk padat yang diberikan
melalui rektal (anus), vagina, atau uretra.
 Pil (pilulae) merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan
obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena
tergerus tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
 Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau
tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifisikan sebagai
tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406). Tablet adalah sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4).
Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kompa cetak dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat a
tau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.

8. Bagian-bagian resep

 Incriptio :Berisikan identitas dokter penulis resep, SIP (Surat Ijin Praktek) dokter,
alamat dokter, kota, tanggal penulisan resep dan tanda “R/”.
 Praescriptio: Berisikan inti resep yang terdiri dari : nama obat, bentuk sediaan obat,
dosis obat, jumlah obat.
 Signature: Berisikan petunjuk pemakaian obat, nama pasien, umur pasien, BB (Berat
Badan) pasien, alamat pasien.
 Subscriptio : Berisikan tanda tangan atau paraf dokter.

Bagian-bagian resep menurut SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10)

1. Nama, Alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP)


2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda setiap obat atau komponen obat
4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
5. Tanda tangan tau paraf dokter penulisan resep
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yag mengandung obat dengan jumlah
melebihi dosis maksimum.

9. Rangkuman UU No. 36 Tahun 2009 tentang Farmasi dan tugasnya

Undang-Undang tentang kesehatan telah mengalami revisi yang disesuaikan dengan


kebutuhan dan tuntutan pembangunankesehatan.

Undang-Undang di bidang kesehatan yang menjadi aturan utama saat ini adalah Undang-
Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, yang menggantikan Undang-Undang
sebelumnya, yaitu UU No. 23 Tahun 1992.

A. Ketentuan Umum

 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun social
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonimis.
 Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas kesehatan dan teknologi
yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
penngobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat.
 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
 Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara obat dan
pengobatanya yang mengacu kepada pengalaman dan ketrampilan turun-temurun dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
 Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan, tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
 Alat kesehatan adalah instrument, aparatus, mesin, implant yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada
manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
 Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sedian
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Penjelasan

Pembangunan kesehatan harus memperhatikan berbagai asas, yaitu :


1. Asas perikamusiaan
2. Asas keseimbangan
3. Asas manfaat
4. Asas perlindungan dan kepastian hukum
5. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban
6. Asas keadilan
7. Asas gender dan nondiskriminatif
8. Asas norma agama, yang berarti tidak membedakan agama. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara dan
ekonomis.

C. Upaya Kesehatan

1. Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi


masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau keamanan atau kemanfaatan.

2. Pengamanan Zat Adiktif

Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan agar tidak
mengganggu dan membahayakan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.

3. Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan atau perawatan cara lain di
luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan.

4. Pengamanan Makanan dan Minuman

Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari


makanan yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar atau persyaratan kesehatan.

Makanan dan minuman yang dikemas wajib diberi tanda atau label :

1. Nama dagang
2. Nama jenis makanan
3. Berat bersih atau netto
4. Nama dan alamat pabrik yang membuat
5. Komposisi
6. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
7. Pencantuman tulisan dan logo halal

D. Sumber Daya Kesehatan

1. Tenaga Kesehatan dan Standar Profesi


 Tenaga medis (dokter, dokter gigi)
 Tenaga keperawatan (perawat, bidan, perawat gigi)
 Tenaga kefarmasian (apoteker, medis farmasi, asisten apoteker)
 Tenaga kesehatan masyarakat (epidemiologi kesehatan)
 Tenaga gizi (nutririonis, dietisien)
 Tenaga kerapian fisik (fisioterapi)
 Tenaga keteknisan meddis (radiografer)

2. Sarana Kesehatan

 Upaya peningkatan derajat kesehatan


 Jumlah dan jenis perbekalan kesehatan
 Mutu pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia

3. Perbekalan Kesehatan

4. Peran Serta Masyarakat

10. Keuntungan dan kerugian sediaan obat bentuk, serta contohnya

1. Tablet

Keuntungan :

 Lebih mudah disimpan.


 Memiliki usia pakai yang lebih panjang disbanding obat bentuk lainnya.
 Bentuk obatnya lebih praktis.
 Kosentrasi yang bervariasi.
 Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan
rasa yang enak, di mana dapat diminum, atau memisah di mulut.
 Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet,
maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air leih
dahulu untuk pengolahannya.
 Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan
segelas air.
 Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan,
terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera
terjadi.
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang
terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas
kendungan yang paling lemah.
 Secara umum, bentuk pengobatan dengan menggunakan tablet lebih disukai karena
bersih, praktis dan efisien.
 Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa
kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
 Tablet tidak menngandung alkohol.
 Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.

Kekurangan :
 Warnanya cendurung memberikan bahaya.
 Tablet dan semua obat harus disimpan di luar jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
 Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
 Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
 Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.

2. Sirup

Keuntungan :

 Sesuai untuk pasien yang sulit menelan (pasien usia lanjut, parsikon, anak-anak).
 Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena rasanya
lebih enak dan warna lebih menarik.
 Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higrokopis, deliquescent.

Kekurangan :

 Tidak semua obat ada di pasaran bentuk sediaan sirup.


 Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal, pada umumnya campuran/kombinasi
beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak dibutuhkan pasien
tersebut. Sehingga dokter anak lebih menyukai membuat resep puyer racikan individu
untuk pasien tersebut.
 Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak misal sangat pahit (sebaiknya dibuat
kapsul), rasanya asin (biasanya dibentuk tablet effervescent).
 Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya dibuat suspensi atau
eliksir). Eliksir kurang disukai oleh dokter anak karena mengandung alkohol, suspensi
stabilitasnya lebih rendah tergantung formulasi dan suspending egent yang digunakan.
 Tidak bisa untuk bahan obat yang berbentuk minyak (oily, biasanya dibentuk emulsi
yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah dan tergantung formulasi serta
emulsifying agent yang digunakan).
 Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah dilarutkan (biasanya dibuat
sirup kering yang memerlukan formulasi khusus, berbentuk granul, stabilitas setelah
dilarutkan hanya beberapa hari).
 Harga relatif mahal karena memerlukan formula khusus dan kemasan yang khusus
pula.

3. Suppositoria

Keuntungan :

 Absorpsinya cepat
 Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan oleh asam lambung.
 Tidak mengalami metabolism linta pertama (First Pas Effect).
 Dapat digunakan oleh orang yang sedang bermasalah dengan tenggorokannya.
 Dapat digunakan oleh orang yang sedang muntah atau oang yang tak sadarkan diri.
 Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
 Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
 Obat dapat masuk langsung saluran darah dan berakibat obat dapat member efek lebih
cepat dari pada penggunaan obat per oral.
 Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak.
 Bentuknya seperti torpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik
masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur.

Bisa mengobati secara bertahap. Kalau misal obat menimbulkan kejang, atau panas reaksinya
lebih cepat, dapat memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh : memberikan efek lokal
dulcolax untuk meningkatkan defeksasi.

Kekurangan :

 Tidak menyenangkan pengguna.


 Absorpsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan.

Sakit tidak nyaman daya fiksasi lebih lama dari pada IV. Kalau pemasangan obat tidak benar,
obat akan keluar lagi. Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan
rekrtal.

Sediaan Obat Keuntungan Kerugian


Tablet Lebih mudah disimpan

Memiliki usia yang lebih panjang disbanding obat bentuk lainnya

Bentuk obatnya lebih praktis

Kosentrasi yang bervariasi

Tablet tidak mengandung alcohol

Tablet tidak dibuat dalam berbagai dosisWarnanya cenderung memberikan bahaya

Orang yang sukar menelan atau meminum obat

Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat atau produksi

Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompakSirupSesuai untuk pasien yang
sulit menelan (pasien usia lanjut, parkison, anak-anak)

Meningkatkan kepatuhan minum obat bagi anak-anak karena rasanya lebih enak dan warna
lebih menarik

Sesuai untuk obat yang bersifar sangat higroskopis, deliquescent.Tidak semua obat yang ada
di pasaran berbentuk sirup

Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal

Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak, misal sangat pahit (sebaiknya dibuat
kapsul), rasanya asin (tablet effervescent)SuppositoriaBisa mengobati secara bertahap
– Kalau misal obat menimbulkan kejang, atau panas, reaksinya lebih cepat dapat
memberikan efek local dan sistematik.

Contoh : memberikan efek local dulcolax untuk meningkatkan defeksasi.Sakit tidak nyaman
daya fiksasi lebih lama daripada IV

Kalau pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar lagi

Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan rectal.

11. Beri contoh dan jelaskan perbedaan dari :

1. Obat narkotika golongan I : tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya digunakan untuk
ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : tanaman Papaver
somniferium (opium), koka, ganja, dan heroin.
2. Obat narkotika golongan II : dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : metadon, morfin, opium, petidin.
3. Obat narkotika golongan III : banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan.
Potensi ketergantungan ringan. Contoh : kodein.

13. Berilah contoh minimal 5 macam jenis obat di bawah ini :

1. Obat bebas

Contohya : Obat Batuk Hitam, Obat Batuk Putih, Tablet Parecetamol, Minyak Kayu Putih,
Tablet Vitamin C, Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL,
Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat,
Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi).

2. Obat bebas terbatas (Daftar W/Daftar P)

Contohnya : Antimo, Decolgen, Vicks Formula 44 DT Gargarisma Kan, Tinctura Jodii, Neo
ultrasiline, Sigaret astma, Sulfanilamide steril, Anusol suppositoria, Theophiline, Allerin,
Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza, Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta,
asam acetylsalisil, Asmadex, ephedrin HCL, Dextromethorphan dll (penyebutan merk karena
obat kombinasi).

3. Obat keras

Contohnya : Diazepam, Phenobarbital, Antibiotik, Antihistaminik antibiotika dan obat-obat


berisi hormone (obat anti diabetes, obat untuk gangguan jantung, obat anti kanker, obat untuk
pembesaran kelenjar tiroid, obat gangguan pertumbuhan, dsb), obat anti depressan (seperti :
chlorpromazine, haloperidol), Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam,
Clobazam, Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam, Nitrazepam, Midazolam,
Estrazolam, Fluoxetine, Sertraline HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa,
Benzeraside, Ibuprofen, Ketoprofen dll.

Di dalam Obat Bebas Terbatas terdapat peraturan-peraturan, sebutkan ini dari peraturan
tersebut dan berikan contoh kemasan pada masing-masing peraturan tersebut
1. P1 : Awas! Obat Keras! Baca aturan pakai. Contoh : Paramex
2. P2 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine,
Betadine gargle.
3. P3 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin.
4. P4 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk dibakar.
5. P5 : Awas! Obat Keras! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.
6. P6 : Awas! Obat Keras! Obat wasir, tidak ditelan. Contoh : Anusol suppositoria.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kadar Air
    Kadar Air
    Dokumen17 halaman
    Kadar Air
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • 2 - Agama Dan Ilmu Pengetahuan - 1
    2 - Agama Dan Ilmu Pengetahuan - 1
    Dokumen30 halaman
    2 - Agama Dan Ilmu Pengetahuan - 1
    kloponom
    Belum ada peringkat
  • Biofarmasi 4
    Biofarmasi 4
    Dokumen14 halaman
    Biofarmasi 4
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kadar Air
    Kadar Air
    Dokumen29 halaman
    Kadar Air
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kimed Analgetik Opiat
    Kimed Analgetik Opiat
    Dokumen7 halaman
    Kimed Analgetik Opiat
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • SALEP MENURUT FI IV
    SALEP MENURUT FI IV
    Dokumen9 halaman
    SALEP MENURUT FI IV
    Bayu Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • TOMAT UNTUK KECANTIKAN
    TOMAT UNTUK KECANTIKAN
    Dokumen46 halaman
    TOMAT UNTUK KECANTIKAN
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kadar Air
    Kadar Air
    Dokumen29 halaman
    Kadar Air
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Langkanh Kaki Mu: Sabtu, 17 Desember 2016
    Langkanh Kaki Mu: Sabtu, 17 Desember 2016
    Dokumen23 halaman
    Langkanh Kaki Mu: Sabtu, 17 Desember 2016
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kaffein
    Kaffein
    Dokumen27 halaman
    Kaffein
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Disolusi Tablet
    Disolusi Tablet
    Dokumen7 halaman
    Disolusi Tablet
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Biofarmasi 1
    Biofarmasi 1
    Dokumen19 halaman
    Biofarmasi 1
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Biofarmasi 3
    Biofarmasi 3
    Dokumen8 halaman
    Biofarmasi 3
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kadar Air
    Kadar Air
    Dokumen29 halaman
    Kadar Air
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Kadar Air
    Kadar Air
    Dokumen29 halaman
    Kadar Air
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Gula
    Gula
    Dokumen32 halaman
    Gula
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • 3285 7076 2 PB
    3285 7076 2 PB
    Dokumen11 halaman
    3285 7076 2 PB
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • By Using Our Site You Agree To Our
    By Using Our Site You Agree To Our
    Dokumen25 halaman
    By Using Our Site You Agree To Our
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Materi Pak Syaf
    Materi Pak Syaf
    Dokumen9 halaman
    Materi Pak Syaf
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Tujuan
    Tujuan
    Dokumen2 halaman
    Tujuan
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • 3285 7076 2 PB PDF
    3285 7076 2 PB PDF
    Dokumen7 halaman
    3285 7076 2 PB PDF
    ericha apriyanti
    Belum ada peringkat
  • Disolusi Tablet
    Disolusi Tablet
    Dokumen7 halaman
    Disolusi Tablet
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fitokimia
    Tugas Fitokimia
    Dokumen4 halaman
    Tugas Fitokimia
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • MASKER WAFAH ALAMI
    MASKER WAFAH ALAMI
    Dokumen26 halaman
    MASKER WAFAH ALAMI
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • MC Farland
    MC Farland
    Dokumen3 halaman
    MC Farland
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen1 halaman
    ABSTRAK
    Nie ChYnk KMu
    Belum ada peringkat