Anda di halaman 1dari 14

MACAM – MACAM METODE PENELITIAN

A. Pengertian Metode Penelitian

Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau
menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24).

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian


yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian
(research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah
yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan,
dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian
adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat
memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian
yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula
dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu
menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan - urutan
pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti
untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui
kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang
meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data,
serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya
terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.

B. Macam – Macam Metode Penelitian

1. Metode Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan


fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas
desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan
statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang
dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu
metode : deskriptif, survey, ekspos facto, komparatif, korelasional dan penelitian
tindakan.

a. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian


yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena - fenomena yang ada, yang
berlangsung saat ini atau saat yang lampau, misalnya : berapa lama anak-anak usia
pra sekolah menghabiskan waktunya untuk nonton TV

Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian
demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam
penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan
ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.

Tujuan metode deskriptif ini ialah :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala.


2. Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3. Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama
Syarat penelitian deskriptif :

1. Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.


2. Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.
3. Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable

Contoh penelitian : ” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau “

b. Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua
kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam Penelitian
ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari
peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan
menggunakan instrumen yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara
statistik untuk mencari perbedaan diantara variabel-variabel yang diteliti.

c. Penelitian Survey

Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari


sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama
dari survai :

1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan


beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap,
kepercayaan, pengetahuan dari populasi.

2. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis


walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi

3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari
survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.

d. Penelitian Ekspos Facto


Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab -
akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan)
oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program,
kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi, misalnya
penelitian tentang pemberian gizi yang cukup pada waktu hamil menyebabkan
bayi sehat.

e. Penelitian korelasional

Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi


diantara variable - variabel yang dicari. Korelasi antara dua variable atau lebih
dapat berubah, sebagai berikut :

1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat,
maka variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu
variable turun, maka variable yang lain cenderung turun.
2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat,
maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.
3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn
antara keduanya.
4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable
yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.

Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada
satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Metode ini digunakan untuk :

1. Mengukur hubungan antar variable


2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental

f. Penelitian tindakan

Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan


pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan
kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Misalnya : Guru-guru
mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas,
kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.

g. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode


untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg,W.R & Gall,M.D.2001).
Metode ini banyak digunakan di dunia industri. Industri banyak menyediakan
dana untuk penelitian mengevaluasi dan menyempurnakan produk-produk lama,
dan atau mengembangkan produk baru. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media
pembelajaran, insttrumen evaluasi, model-model kurikulum, pembelajaran,
evaluasi, bimbingan, manajemen, pengawasan, pembinaan staff, dll.

2. Penelitian Kuantitatif Eksperimental

Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif,


karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada
metode ini. Penelitian Eksperimental merupakan penelitian labolatorium, walaupun
bisa juga dilakukan diluar labolatorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-
prinsip penelitian labolatorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang
mempengaruhi jalanya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu
menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang
memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan
variabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent
variables). Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : eksperimen
murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.

a. Eksperimen murni

Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan metode


eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat
eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan
pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau manipulasi
kegiatan serta pengujian hasil. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel
independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua
variabel dikontrol atau disamakan arakteristiknya.

b. Eksperimen semu

Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan


eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya
hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling
dominan.

c. Eksperimen lemah

Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen


yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan
variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini sangat lemah kadar
validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk penelitian tesis dan disertasi
juga skipsi sebenarnya.

d. Eksperimen subjek tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen


yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaan eksperimen subjek
tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.

3. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan


untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan


dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan
menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan eksplanatori.

Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif
dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam
menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan
alamiahnya.

a. Metode Etnografis

Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi


budaya, kelompok sosial dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi
bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan
prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di
lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara
alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda
(artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan
menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh penelitian dalam
pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi”.

b. Metode Historis

Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan
dan penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk
merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan ,
menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan
mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis
tertentu.

Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa,


karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini
misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “

c. Metode Fenomenologis

Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang


mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan
dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna
terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah
menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu
pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari
partisipan. Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca
tentang penghayatan kehidupan oranglain.

d. Metode Studi Kasus

Penelitian studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang


individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya,
mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja.
Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam
kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang
dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.

Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa
yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya
terhadap lingkungan. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak
disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa
lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang
berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan
kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat
komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes,
dan lain-lain bergantung kepada kasus yang dipelajari.

Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama
lain, kalau perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik
kesimpulankesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang
ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian
kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat
mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.

Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang
diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan
belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain.
Dengan kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi
kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.

Studi kasus memiliki beberapa kelemahan, antaralain :

1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi


2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif

Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:

1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan


2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari
3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi

e. Metode teori dasar

Metode Teori Dasar ialah metode yang digunakan dalam penelitian dasar yang
diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus
melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:

1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris


2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia
empiris yang dimasuki lapangan
3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil
4. Peneliti harus melakukan ekplorasi
5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi
6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan
untuk bangunan hipotesis barunya.

f. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang
berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari
asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa
masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin,
dll. Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah gender, ras,
sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi social dan
kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antaralain :

1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.


2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus

g. Penelitian noninteraktif

Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis,


mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun,
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian
memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.

Minimal ada 3 macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu analisis :
konsep, historis, dan kebijakan. Analisis konsep, merupakan kajian atau analisis
terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana
secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya : cara
belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi dll.

Berdasarkan dorongannya, terdapat 2 macam penelitian :

1. applied (terapan) --- tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat


2. pure (murni) --- tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan

Berdasarkan perolehan data, terdapat 2 macam jenis penelitian:

1. lapangan (field) (field research)


2. teks (text analysis/studies)

Berdasarkan jenis data yang dikaji, terdapat 3 kelompok besar analisis data
kualitatif:

1. analisis teks dan bahasa


2. analisis tema budaya
3. analisis kinerja, dan pngalaman individual serta perilaku institusi

Berdasarkan metodenya, teks dan bahasa dapat diteliti dengan :

a. Analisis Isi (Content Analysis)


b. Analisis Wacana (Discourse Analysis)
c. Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis)
d. Analisis Bingkai (Framing Analysis)
e. Analisis Semiotik (Semiotic Analysis)
f. Analisis Konstruksi Sosial (Social Construction Analysis)
g. Hermeneutika (Hermeneutics):

- Hermeneutika Intensionalisme --- makna teks ditelusur dari penyusun teks

- Hermeneutika Gadamerian. --- makna teks ditelusur pada pembacanya.

C. Manfaat Metode Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah :

1. Mengetahui arti pentingnya penelitian


2. Menilai hasil-hasil penelitian
3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif
4. Dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research
DAFTAR PUSTAKA

http://karobby.wordpress.com/2012/05/12/konsep-dan-macam-macam-metode-penelitian/

http://wacanakeilmuan.blogspot.com/2011/01/macam-macam-metode-penelitian.html

http://Metode%20penelitian/penelitian_statistika%20%20JENIS-
JENIS%20METODELOGI%20PENELITIAN%20DAN%20MACAM-MACAM-nya.html
PAPER METODE ANALISIS PERENCANAAN 1

METODE – METODE PENELITIAN

DOSEN PENGAJAR

Raymond D. CH. Tarore ST.,MT

DISUSUN OLEH

NAMA : SRI DIAN KRISTI HANDAYANI EATO

NRI : 13021105007

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

2014
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia
dan hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini dibuat untuk memenuhi salah
satu persyaratan tugas Metode Analisis Perencanaan 1. Ucapan terima kasih tak lupa penulis
sampaikan kepada Dosen Pengajar mata kuliah ini Raymond. D. CH. Terore ST,.MT., karena
atas arahan beliau dalam pembuatan paper ini, kepada teman-teman dan pihak-pihak yang
turut mendukung untuk terciptanya paper ini.

Apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, baik dari segi bahasanya
maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya paper yang akan datang.

Manado, 21 September 2014

Anda mungkin juga menyukai