Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HERAWATI SAFITRI

NPM : 1740606013

LOKAL : A1

TEORI PERKEMBANGAN JEAN PIAGET

Piaget lebih menitik beratkan pembahasannya pada struktur kognitif. Ia meneliti dan
menulis subjek perkembangan kognitif ini mulai dari tahun 1927 sampai 1980. Menurut piaget
bahwa cara berfikir anak bukan hanya kurang matang dibandingkan dengan orang dewasa karena
kurng dalam pengetahuan juga berbeda secara kumulatif. Menurut penelitiannya tahap-tahap
perkembangan intelektual individu serta perubahan umur sangat mempengaruhi kemampuan
individu mengamati ilmu pengetahuan. Piaget juga mengemukakan penjelasan struktur kognitif
tentang bagaimana anak mengembangkan konsep dunia disekitar mereka. Teori piaget sering
disebut genetic epistimologi (epistimologi genetik) karena teori ini berusaha melacak
perkembangan kemampuan intelektual bahwa genetic mengacu pada pertumbuhan
developmental bukan warisan biologi (keturunan). Menurut piaget anak dilahirkan dengan
beberapa skema sensori motor, yaitu interaksi awal anak dengan lingkungannya. Pengalaman
awal sianak akan ditentukan oleh skema sensori motor ini. Dengan kata lain hanya kejadian yang
dapat diasimilasikan ke skema itulah yang dapat direspon sianak, dan karenanya kejadian itu
akan menentukan batasan pengalaman anak, melalui pengalaman skema awal ini dimodifikasi.
Pengalaman awal ini mengandung elemen unik yang harus diakomodasi pleh struktur kognitif
anak. Misalnya melalui interaksi sianak dengan lingkungannya, struktur kognitif akan berubah
dan memungkinkan perkembangan pengalaman secara terus menerus. Tetapi menurut piaget ini
adalah proses yang lambat, karena skema yang baru itu selalu berkembang dari skema yang
sudah ada sebelumnya.

 Tahap perkembangan jean piaget


Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingg
dewasa menurut piaget perkembangan yang berlangung mealui 4 tahp yaitu ;
 Tahap sensori motor : 0-2 tahun
Mulai dari lahir hingga berusia dua tahun bayi belajar tentang diri mereka sendiri
dan dunia mereka melalui indera mereka yang seeding berkembang dan melalui
aktivitas motor.
 Tahap pra-operasional : 2-6 tahun
Pada tahap ini anak telah menunjukkan aktivitas kognitif dalam menghadapi
berbagai hal diluar dirinya. Maksudnya adalah anak sudah dapat memahami
realotas dilingkungannya menggunakan tanda-tanda dan symbol. Tapi pada tahap
ini cara berfikir anak bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis
 Tahap operasional konkrit : 6-12 tahun
Pada tahap ini anak sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika
atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini. Egosentrisnya
berkurang dan kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi menjadi lebih baik.
Namun, tanpa objek fisik dihadapan mereka, anak-anak masih mengalami
kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-tugas logika.
 Tahap operasional formal : 12 tahun keatas
Pada umur 12 tahun keatas akan timbul periode operasi yang baru. Kemajuan
pada tahap ini ialah anak tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau
peristiwa konkrit, karena ia sudah mempunyai kemampuan berfikir abstrak.
Maksudnya adalah anak-anak sudah mampu memahami bentuk argument dan
tidak dibingungkan oleh sisi argumen orang lain, karena itulah disebut
operasional formal.

Teori piaget jelas sangat relevan dalam proses perkembangan kognitif anak, karena
dengan menggunakan teori ini manusia dapat mengetahui adanya tahap-tahap
perkembangan tertentu pada kemampuan anak sesuai levelnya.
DAFTAR PUSTAKA

B.R. Hergenhahn & Matthew H. Olson, Theories of learning (Teori Belajar), alih bahasa
Tri Wibowo B.S., Cet. III, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, hal. 313
Diane, E. Papalia, Sally Wendkos Old and Ruth Duskin Feldman, Psikologi
Perkembangan, Cet. I, Jakarta: Kencana, 2018, hal. 212

Anda mungkin juga menyukai