Disusun Oleh :
Kelas 3A
F. Penutup
Setelah dilakukan pendkes keluarga Ny.A menjadi tahu tentang pengertian nafsu
makan dan cara meningkatkan nafsu makan pada lansia
A. Definisi
Nafsu makan merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan
keinginannya untuk makan selain rasa lapar (Guyton, 1990; Hall, 2011). Gangguan nafsu makan
sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali diabaikan (Grilo dan
Mitchell, 2010). Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak sebanyak kondisi
sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan tertentu.
Anda harus menghafalkan kebiasaan makan lansia. Misalnya lansia cepat bosan dengan menu
yang itu-itu saja. Usahakan untuk menghadirkan menu makanan yang beragam dan bervariasi
setiap harinya. Anda bahkan bisa mencoba untuk merancang menu makan bulanan dengan
orang terkasih Anda. Dengan begitu, ia bisa merasa lebih terlibat dan punya kendali atas
makanannya. Sementara kalau lansia adalah tipe orang yang pilih-pilih makanan, hidangkan
makanan yang memang ia sukai dan sudah tahu rasanya. Jangan terlalu sering menyajikan
makanan baru yang belum pernah ia coba. Saat ini, kebutuhan gizinya lebih penting daripada
risiko lansia tidak mau makan karena takut mencoba menu baru.
Mungkin orang terkasih Anda sebenarnya merasa lapar dan mau makan, tetapi kesulitan
melakukannya. Karena itu, temani lansia setiap makan dan perhatikan apa saja kebutuhannya.
Anda sendiri harus peka terhadap kebutuhannya, jangan sampai lansia harus berkali-kali
memberi tahu Anda apa yang ia butuhkan. Ini karena lama-lama ia akan takut merepotkan
Anda atau merasa bahwa Anda sebenarnya tidak ingin membantunya. Misalnya lansia
kesulitan untuk memotong makanan seperti daging. Sebaiknya bantu potong makanannya jadi
lebih kecil. Kalau lansia kesulitan mengangkat gelas minum, sediakan sedotan dan bantu
orang terkasih Anda untuk minum.
Lansia tidak harus langsung makan banyak sekaligus. Boleh makan sedikit-sedikit, tapi
kuncinya adalah pastikan makanannya padat gizi. Setiap makan, lansia harus mendapatkan
asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan jenis makanan apa
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi lansia serta minta panduan untuk
memenuhi kebutuhan gizi lansia.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian. Kesulitan
mengunyah dan tidak mau makan bisa karena rasa tidak nyaman di mulut, mulut
kering, sariawan, gigi goyang, dan kebersihan yang buruk (termasuk perawatan gigi palsu
yang kurang baik) bisa memengaruhi kenyamanan makan. Selain itu, gigi ompong pada lansia
juga memengaruhi pemilihan makanan. Karena itu, sebaiknya temani lansia untuk periksa ke
dokter gigi kalau ada keluhan tertentu dan untuk kontrol rutin.
Karena itu, catat semua jenis obat yang digunakan oleh orang terkasih Anda dan beri tahu
dokter kalau ada perubahan pola makan pada lansia. Misalnya kalau lansia jadi tidak mau
makan.
Sebelum mengonsumsi jenis obat baru, Anda juga sebaiknya tanya dulu ke dokter dan
apoteker apakah akan menimbulkan efek samping yaitu kehilangan nafsu makan.
Coba ingat-ingat waktu Anda masih kecil dulu. Semakin dipaksa dan dimarah-marahi agar
makan, Anda semakin tidak nafsu makan, bukan? Begitu juga dengan lansia.
Karena itu, saat membujuk lansia agar mau makan, Anda harus banyak bersabar dan selalu
gunakan nada bicara yang positif, enteng, dan ceria. Jangan malah diancam seperti, “Kalau
ayah tidak makan sekarang juga, nanti aku tidak akan siapkan makanan apa pun buat ayah.”
Sepiring besar nasi beserta lauk pauk mungkin terasa sulit untuk Anda habiskan dalam satu
kali makan, tapi gagasan “ngemil” mungkin terlalu menggoda untuk ditinggalkan begitu saja.
Jadi, daripada memaksakan diri untuk tiga kali makan besar dalam satu hari, camil 6-7 porsi
makanan ringan sepanjang hari sebagai gantinya. Makanan dalam porsi yang lebih kecil juga
lebih mudah untuk dipersiapkan.
9. Minum air di antara waktu makan, bukan selama makan
Minum air tepat sebelum dan selama makan mungkin mengurangi jumlah makanan yang
Anda akan makan karena terganggu oleh tambahan volume cairan
Olahraga akan merangsang nafsu makan Anda. Pada saat berolahraga, kalori yang terdapat di
dalam tubuh akan terbakar. Setelah olahraga, tubuh memerlukan energi lagi, sehingga Anda
akan merasa lapar.
DAFTAR PUSAKA
Siti Setiati, Czeresna Heriawan Soejono, Tribudi W. Rahardjo. “Pedoman praktis perawatan kese
hatan untuk pengasuhan orang usia lanjut”. Edisi pertama. FKUI : Jakarta. 2000
. Eating habits and appetite control in the elderly : the anorexia of aging. Volume 15, issue 1. M
journals/international-psychogeriatrics/article/eating-habits-and-appetite-control-in-the-elderly-th
7.
Tanvir Ahmed, Nadim Haboubi. Clinical Interventions in Aging. Assessment and management of
nutrition in older people and its importance to health. 2010; 5: 207-216. [Diambil dari : https://w