Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

PENINGKATKAN NAFSU MAKAN

Disusun Oleh :

Kelas 3A

Cindy Octavian Anggraini (211116043)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-III)


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI 2017-2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Peningkatkan nafsu makan pada lansia


Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan cara meningkatkan nafsu makan pada lansia
Sasaran : Keluarga Ny.S
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Februari 2019
Tempat : RSUD Cibatat Cimahi gedung A ruang 3
Jam/Waktu : 15 menit.

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU).

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15 menit, diharapkan keluarga Ny.S


dapat memahami pengertian dan cara meningkatkan nafsu makan pada lansia

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Meningkatkan nafsu makan,


diharapkan keluarga Ny.A mampu :

1. Menjelaskan pengertian nafsu makan


2. Menjelaskan cara cara menigkatkan nafsu makan pada lansia
A. Pokok Bahasan.
1. Pengertian nafsu makan
2. Cara cara meningkatkan nafsu makan pada lansia

B. Metode Pendidikan Kesehatan


Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan kesehatan adalah
ceramah dan tanya jawab.

C. Media dan Alat peraga


Media yang diguanakan untuk menyampaikan materi memakai poster.
D. Proses Kegiatan Pendidikan Kesehatan

No Kegiatan Respon Waktu Keterangan


1. Pembukaan:
a. Mengucapkan salam dan a. Menjawab salam 3 menit
memperkenalkan diri. b. Menyimak
b. Menjelaskan latar penjelasan penyuluh
belakang pendidikan c. Menyimak
kesehatan penjelasan
c. Menjelaskan tujuan penyuluh.
pendidikan kesehatan. d. Menyimak
d. Apersepsi penjelasan penyuluh
.
2. Inti:
a. Menjelaskan pengertian a. Keluarga Ny.A 4 menit
nafsu makan dengan menjawab
metode tanya jawab pertanyaan penyuluh
b. Menjelaskan cara cara denga aktif.
meningkatkan nafsu
makan.
3. Penutup: a. Keluarga Ny.A 3 menit
a. Melakukan evaluasi menjawab
pendidikan kesehatan pertanyaan evaluasi
b. Memberikan kesimpulan dengan benar
pendidikan kesehatan. b. Menyimak
c. Mengucapkan salam kesimpulan yang
penutup disampaikan
penyuluh
c. Menjawab salam
penutup dengan
semangat
E. Evaluasi
Alat metode yang digunakan untuk
Lisan: 1. Sebutkan pengertian nafsu makan !
2. Sebutkan cara cara meningkatkan nafsu makan !

F. Penutup

Setelah dilakukan pendkes keluarga Ny.A menjadi tahu tentang pengertian nafsu
makan dan cara meningkatkan nafsu makan pada lansia

Menyetujui Cimah, 19 Januari 2019


Pembimbing Pemberi Pendidikan Kesehatan

Tria Firza, S.Kep.,Ners.,M.Biomed. Cindy Octavian Anggraini


MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Nafsu makan merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan
keinginannya untuk makan selain rasa lapar (Guyton, 1990; Hall, 2011). Gangguan nafsu makan
sendiri merupakan gangguan klinis yang penting namun sering kali diabaikan (Grilo dan
Mitchell, 2010). Nafsu makan berkurang ketika keinginan untuk makan tidak sebanyak kondisi
sebelumnya, atau disebabkan oleh suatu penyakit atau kelainan tertentu.

B. Cara cara meningkatkan nafsu makan


1. Jadikan waktu makan sebagai waktu berkumpul bersama
Lansia sering merasa kesepian bahkan saat makan memberikan kesan waktu makan sebagai
momen yang selalu lansia nantikan.

2. Perhatikan kebiasaan makan orang tercinta Anda

Anda harus menghafalkan kebiasaan makan lansia. Misalnya lansia cepat bosan dengan menu
yang itu-itu saja. Usahakan untuk menghadirkan menu makanan yang beragam dan bervariasi
setiap harinya. Anda bahkan bisa mencoba untuk merancang menu makan bulanan dengan
orang terkasih Anda. Dengan begitu, ia bisa merasa lebih terlibat dan punya kendali atas
makanannya. Sementara kalau lansia adalah tipe orang yang pilih-pilih makanan, hidangkan
makanan yang memang ia sukai dan sudah tahu rasanya. Jangan terlalu sering menyajikan
makanan baru yang belum pernah ia coba. Saat ini, kebutuhan gizinya lebih penting daripada
risiko lansia tidak mau makan karena takut mencoba menu baru.

3. Bantu lansia untuk makan

Mungkin orang terkasih Anda sebenarnya merasa lapar dan mau makan, tetapi kesulitan
melakukannya. Karena itu, temani lansia setiap makan dan perhatikan apa saja kebutuhannya.
Anda sendiri harus peka terhadap kebutuhannya, jangan sampai lansia harus berkali-kali
memberi tahu Anda apa yang ia butuhkan. Ini karena lama-lama ia akan takut merepotkan
Anda atau merasa bahwa Anda sebenarnya tidak ingin membantunya. Misalnya lansia
kesulitan untuk memotong makanan seperti daging. Sebaiknya bantu potong makanannya jadi
lebih kecil. Kalau lansia kesulitan mengangkat gelas minum, sediakan sedotan dan bantu
orang terkasih Anda untuk minum.

4. Penuhi kebutuhan gizinya

Lansia tidak harus langsung makan banyak sekaligus. Boleh makan sedikit-sedikit, tapi
kuncinya adalah pastikan makanannya padat gizi. Setiap makan, lansia harus mendapatkan
asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan jenis makanan apa
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi lansia serta minta panduan untuk
memenuhi kebutuhan gizi lansia.

5. Jaga kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian. Kesulitan
mengunyah dan tidak mau makan bisa karena rasa tidak nyaman di mulut, mulut
kering, sariawan, gigi goyang, dan kebersihan yang buruk (termasuk perawatan gigi palsu
yang kurang baik) bisa memengaruhi kenyamanan makan. Selain itu, gigi ompong pada lansia
juga memengaruhi pemilihan makanan. Karena itu, sebaiknya temani lansia untuk periksa ke
dokter gigi kalau ada keluhan tertentu dan untuk kontrol rutin.

6. Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi lansia

Penggunaan obat-obatan untuk kondisi tertentu bisa menyebabkan menurunnya kemampuan


tubuh dalam menyerap nutrisi tertentu, gangguan pencernaan, dan penurunan nafsu makan.

Karena itu, catat semua jenis obat yang digunakan oleh orang terkasih Anda dan beri tahu
dokter kalau ada perubahan pola makan pada lansia. Misalnya kalau lansia jadi tidak mau
makan.

Sebelum mengonsumsi jenis obat baru, Anda juga sebaiknya tanya dulu ke dokter dan
apoteker apakah akan menimbulkan efek samping yaitu kehilangan nafsu makan.

7. Bujuk lansia agar mau makan dengan penuh kesabaran

Coba ingat-ingat waktu Anda masih kecil dulu. Semakin dipaksa dan dimarah-marahi agar
makan, Anda semakin tidak nafsu makan, bukan? Begitu juga dengan lansia.

Karena itu, saat membujuk lansia agar mau makan, Anda harus banyak bersabar dan selalu
gunakan nada bicara yang positif, enteng, dan ceria. Jangan malah diancam seperti, “Kalau
ayah tidak makan sekarang juga, nanti aku tidak akan siapkan makanan apa pun buat ayah.”

8. Makan lebih sering dalam porsi kecil

Sepiring besar nasi beserta lauk pauk mungkin terasa sulit untuk Anda habiskan dalam satu
kali makan, tapi gagasan “ngemil” mungkin terlalu menggoda untuk ditinggalkan begitu saja.
Jadi, daripada memaksakan diri untuk tiga kali makan besar dalam satu hari, camil 6-7 porsi
makanan ringan sepanjang hari sebagai gantinya. Makanan dalam porsi yang lebih kecil juga
lebih mudah untuk dipersiapkan.
9. Minum air di antara waktu makan, bukan selama makan

Minum air tepat sebelum dan selama makan mungkin mengurangi jumlah makanan yang
Anda akan makan karena terganggu oleh tambahan volume cairan

10. Lakukan aktivitas olahraga ringan

Olahraga akan merangsang nafsu makan Anda. Pada saat berolahraga, kalori yang terdapat di
dalam tubuh akan terbakar. Setelah olahraga, tubuh memerlukan energi lagi, sehingga Anda
akan merasa lapar.
DAFTAR PUSAKA

Siti Setiati, Czeresna Heriawan Soejono, Tribudi W. Rahardjo. “Pedoman praktis perawatan kese

hatan untuk pengasuhan orang usia lanjut”. Edisi pertama. FKUI : Jakarta. 2000

Lorenzo M. Donini, Claudia Savina, Carlo Cannella. International Psychogeriatric Association

. Eating habits and appetite control in the elderly : the anorexia of aging. Volume 15, issue 1. M

arch 2003, p 73-87. Published 10 January 2005. [Diambil dari : https://www.cambridge.org/core/

journals/international-psychogeriatrics/article/eating-habits-and-appetite-control-in-the-elderly-th

e-anorexia-of-aging/EE98D71DAEF5225F6DE8405E0807BFC2]. Diakses pada 28 Oktober 201

7.

Tanvir Ahmed, Nadim Haboubi. Clinical Interventions in Aging. Assessment and management of

nutrition in older people and its importance to health. 2010; 5: 207-216. [Diambil dari : https://w

ww.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2920201/]. Diakses pada 29 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai