E. DASAR TEORI
1. HIDROGEN
Hidrogen adalah unsur teringan yang terdapat dalam tabel periodik dan
merupakan unsur yang paling banyak terdapat di jagat raya dengan presentase
kadar hidrogen di jagat raya adalah 75% berat atau 93% mol. Hidrogen terdapat
di bumi sampai diruang angkasa sebagai penyusun bintang. Hidrogen dalam
bentuk unsurnya berupa gas diatomik (H2), gas H2 merupakan gas yang paling
ringan, tidak berwarna, dan tidak berbau, dan gas ini bersifat mudah terbakar
dengan adanya oksigen. Gas hidrogen di alam terdapat dalam dua bentuk
molekular yaitu orthohidrogen dan parahidrogen, kedua bentuk molekular ini
berbeda dalam hal spin relatif elektron dan inti atomnya. Pada ortohidrogen spin
dua protonnya adalah parallel sehingga membentuk keadaan olekular yang
disebut sebagai “triplet dengan bilangan kuantum spin 1 (1/2+1/2), pada
parahidrogen maka spin protonya antiparalel sehingga membentuk keadaan
“singlet” dan bilangan kuantum spinnya 0 (1/2-1/2). Pada keadaan STP
(Standard Temperature Pressure) gas hydrogen tersusun dari 25% bentuk para
dan 75% bentuk ortho. Bentuk orto tidak dapat dimurnikan, disebabkan
perbedaan kedua bentuk hydrogen tersebut maka sifat fisika keduanya juga
berbeda.
Hidrogen memiliki nomor atom 1 dan nomor massa 1,008. Dengan
nomor atom ini maka hidrogen memiliki konfigurasi electron 1s1 dan jumlah
electron dalam kulit atomnya 1. Hidrogen diletakkan dibagian atas bersama
dengan golongan 1A, tapi perlu diingat bahwa hidrogen bukan merupakan
anggota golongan 1A dan hidrogen bukan anggota golongan manapun di dalam
tabel periodik. Hidrogen diletakkan dalam periode 1 bersama dengan helium,
dan blok tempat hidrogen berada pada sistem periodik adalah pada blok s.
(Partana, 2003)
Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan
dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Isotop hidrogen yang
paling banyak dijumpai di alam adalah protium, yang inti atomnya hanya
mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat
bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen sangat penting
dalam reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran
proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya
atom netral yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik,
kajian pada energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat
penting dalam perkembangan mekanika kuantum.
Gas hidrogen adalah gas yang mudah terbakar. Gas hidrogen bersifat
eksplosif jika membentuk campuran dengan udara dengan perbandingan volume
4%-75% dan dengan klorin dengan perbandingan volume 5%-95%. Disebabkan
gas hidrogen sangat ringan maka api yang disebabkan pembakaran gas hidrogen
cenderung bergerak ke atas dengan cepat sehingga mengakibatan kerusakan
yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan api yang berasal dari pembakaran
hidrokarbon. Reaksi spontanitas ini biasanya di picu oleh adanya kilatan api,
panas, atau cahaya matahari. Entalpi pembakaran gas hidrogen adalah -256
kJ/mol dengan reaksi:
2 H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) + 572 kJ
Hidrogen sangat reaktif dan bereaksi dengan setiap unsur yang bersifat
oksidator dan bersifat lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen seperti
golongan halide. Hidrogen dapat bereaksi secara spontan dengan klorin dan
florin pada temperature kamar membentuk hydrogen halide. Hidrogen juga
dapat membentuk senyawa dengan unsur yang kurang bersifat elektronegatif
misalnya logam dengan membentuk hidrida. (Cotton, 2003)
Kelarutan hidrogen dalam pelarut organik sangat kecil jika dibandingkan
dengan kelarutannya dalam air. Hidrogen dapat terserap dalam metal seperti
baja. Penyerapan hidrogen oleh baja ini menyebabkan baja bersifat mudah patah
sehingga menyebabkan kerusakan dalam pembuatan peralatan. Dengan sifat ini
maka ilmuwan dapat menyimpan gas hidrogen dalam logam platinum.
Pada suhu normal hidrogen terdapat dalam bentuk diatomiknya akan
tetapi pada suhu yang sangat tinggi hidrogen terdisosiasi menjadi atom-
ataomnya. Atom hydrogen sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan oksida
logam seperti perak, tembaga, timbal, bismuth, dan raksa untuk menghasilkan
logam bebasnya.
Atom hidrogen juga dapat bereaksi dengan senyawa organik untuk
membentuk kompleks seperti dengan C2H4 membentuk C2H6 dan C4H10. Pada
tekanan yang sangat tinggi hydrogen bisa memiliki sifat seperti logam.
Sifat Molekul Hidrogen
Hidrogen adalah gas ringan yang memiliki kepadatan rendah, digunakan
sebagai pengganti helium untuk mengisi balon untuk meteorologi. Hidrogen
tidak berwarna, tidak berbau dan hampir tidak larut dalam air. Hidrogen
membentuk molekul diatomik H2, dan dua atom bergabung dengan ikatan
kovalen yang sangat kuat (energi ikat 435,9 kJ/mol).
Hidrogen tidak terlalu reaktif dalam kondisi normal. Kurangnya
reaktivitas disebabkan kinetika daripada termodinamika, dan berhubungan
dengan kekuatan ikatan H-H. Langkah penting dalam reaksi H 2 dengan unsur
lain adalah pemutusan ikatan H-H untuk menghasilkan atom hidrogen. Ini
membutuhkan 435,9 kJ/mol, maka ada energi aktivasi tinggi untuk reaksi
tersebut. Akibatnya banyak reaksi yang lambat, atau memerlukan suhu tinggi,
atau katalis (sering logam transisi). Reaksi penting dari hidrogen melibatkan
katalisis heterogen, di mana katalis yang pertama bereaksi dengan H2 dan
memutuskan atau melemahkan ikatan H-H dan dengan demikian menurunkan
energi aktivasi. (Anonim, 2004)
Hidrogen terbakar di udara atau oksigen, membentuk air dan
membebaskan sejumlah besar energi. Ini digunakan dalam api oxyi-hydrogen
untuk pengelasan dan pemotongan logam. Suhu hampir 3000°C dapat dicapai
dan campuran H2 dan O2 dengan rasio 2:1 sering meledak. Persamaan reaksi
antara gas hydrogen dan gas oksigen adalah sebagai berikut :
2H2 (g) + O2 (g) H2O (l)
2. OKSIGEN
Oksigen (O2) adalah gas tak berwarna dan tak berbau dengan titik didih
sekitar -183.0oC, menempati 21% karena atom oksigen juga komponen utama
air dan batuan, oksigen adalah unsur yang paling melimpah di kerak bumi.
Walaupun unsur ini melimpah, oksigen dibuktikan sebagai unsur baru di abad
ke-18. Karena kini sejumlah besar oksigen digunakan untuk produksi baja,
oksigen dipisahkan dalam jumlah besar dari udara yang dicairkan. (Saito, 2009)
Isotop oksigen 16O (kelimpahan 99.762%), 17O (0.038%), dan 18O
(0.200%). 17O memiliki spin I = 5/2 dan isotop ini adalah nuklida yang penting
dalam pengukuran NMR. 18O digunakan sebagai perunut dalam studi mekanisme
reaksi. Isotop ini juga bermanfaat untuk penandaan garis absorpsi spektrum IR
atau Raman dengan cara efek isotop.
Oksigen merupakan unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur yang
sangat penting bagi kehidupan terutama dalam proses pernapasan.
Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (menjadi oksida). Semua
kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Oksigen
merupakan bahan atau senyawa yang sangat penting dalam proses respirasi.
Oksigen bereaksi dengan glukosa membentuk gas karbondioksida, air dan
energy dengan persamaan reaksi :
Oksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium dan dapat juga
dibuat dalam skala besar di industri.
Di laboratorium :
1) Dekomposisi termal dari KClO3 (dengan MnO2 sebagai katalis), meskipun
produk tersebut sering mengandung Cl2 atau ClO2. Reaksi yang terjadi
yaitu:
2KClO3 (aq) MnO 2 3O2 (g) + 2KCl (aq)
→
BAHAN :
1. Logam kalsium 3 potong
2. Serbuk Magnesium setengah sesendok
3. Serbuk seng 0,02 gram
4. Larutan H2O2 3% 2 tetes
5. Larutan H2O2 4,5% 8 mL
6. Larutan KI 0,1 M 2 mL
7. Kapas kaca 3 lembar
8. Larutan amilum 1 tetes
9. Indikator PP 2 tetes
10. Larutan HCl 4 M 3 mL
11. Kristal Kalium klorat secukupnya
12. Kertas lakmus 2 lembar
13. Kayu 3 buah
14. Serbuk batu kawi ½ sendok kecil
15. Tisu secukupnya
16. Korek api 1 buah
G. ALUR PERCOBAAN
1. Reaksi antara serbuk Ca dengan air
1 sendok serbuk Ca
Dimasukkan ke dalam cawan
porselin
Disiram dengan aquades
Diamati yang terjadi
Diuji dengan kertas lakmus
Warna kertas lakmus dari
merah menjadi biru
2. Reaksi antara serbuk Mg dengan air
1 sendok serbuk Mg
Dimasukkan ke dalam cawan porselin
yang berisi sedikit aquades
Dipanaskan di atas nyala bunsen kecil
Diamati yang terjadi
Diperiksa larutan dengan PP 3 tetes
Dicatat yang terjadi
3. ReaksiLarutan
antara berwarna
serbuk Znmerah
denganmuda
uap air panas
Hasil
6. Reaksi pemanasan kalium klorat dengan katalis Mangan(IV)Oksida.
Kalium klorat
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
setinggi ±0,5 cm dari dasar tabung
Ditambahkan sedikit batu kawi
Dipanaskan dengan nyala kecil
Dikumpulkan gas oksigen yang didapat
dengan memindahkan ke dalam air
Dibiarkan ±10 menit
Diuji dengan sebilah kayu berpijar
Diamati yang terjadi
Api membesar
5. Reaksi antara Kalium Iodida dengan Larutan KI (aq) = KI + indikator 2KI(aq) + H2O2(aq) → Berdasarkan percobaan
Hidrogen Peroksida larutan tidak amilum = 2KOH(aq) + I2(aq) + H2(g)↑ yang telah dilakukan
berwarna larutan tidak didapatkan kesimpulan
1 mL larutan KI + larutan amilum 5 tetes berwarna - -
I2 (aq) + I (aq) → I3 bahwa percobaan ini
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Indikator amilum (aq) menghasilkan gas H2
Ditambahkan 3-5 tetes larutan H2O2 (aq) = tidak Ditambah H2O2 ditandai dengan adanya
-
3% berwarna 3% = larutan I3 (aq) + amilum → gelembung dan
berwarna ungu kompleks iod-amilum menghasilkan larutan
Diamati yang terjadi
H2O2 3% (aq) = kompleks Iod-amilum
Hasil larutan tak -
2I (aq) → I2 (aq) + e -
berwarna ungu.
berwarna
B. Oksigen Kalium klorat (s) Kalium klorat + KClO3 (s) + MnO2 (s) → Berdasarkan percobaan
1. Reaksi Pemanasan Kalium Klorat dengan = serbuk MnO2 + 2KCl (aq) + 3O2 (g) ↑ yang telah dilakukan
Katalis Mangan (IV) Oksida berwarna putih dipanaskan = didapatkan kesimpulan
abu – abu MnO2 bertindak sebagai yaitu pada percobaan ini
Kalium klorat
MnO2 (s) = kehitaman katalis yang menghasilkan
Dimasukkan gas tabung
ke dalam O2 reaksi
serbuk berwarna mempercepat reaksi setinggi
ditandai
±0,5dengan
cm dariadanya
dasar tabung
abu-abu Diuji dengan gelembung dan ketika
Ditambahkan sedikit batu kawi
sebilah kayu Sifat gas oksigen yaitu diuji dengan nyala api
berpijar = api reaktif dan dapat Dipanaskan
semakin dengan nyala kecil
membesar,
membesar lebih bereaksi dengan logam Dikumpulkan
karena gasgas O2oksigen
mudahyang didapat
lama maupun non logam terbakar.
dengan memindahkan ke dalam air
Fungsi dari penataan kapas kaca dan serbuk seng adalah untuk mempermudah
terjadinya rekasi yang menghasilkan gas hidrogen. Serbuk seng yang
dimasukkan dalam kapas kaca yang berlapis-lapis bertujuan agar menghindari
reaksi antara serbuk seng dengan air karena Zn sangat reaktif. Kapas kaca
berfungsi sebagai katalis pada pelepasan hidrogen. Fungsi kapas kaca basah
adalah untuk menguapkan air karena Zn sangat reaktif sedangkan kapas kaca
kering berfungsi untuk menahan uap air yang terbentuk dalam tabung reaksi
agar dapat bereaksi sempurna dengan Zn dan menghasilkan gas hidrogen.
Reaksi nya yaitu :
Zn(s) + 2H2O(l) Zn(OH)2(aq) + H2(g)
Apabila gas hidrogen dibakar maka akan terbentuk molekul air. Reaksinya yaitu:
H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Saat gas Hidrogen bereaksi dengan Oksigen dalam berbagai perbandingan, gas
Hidrogen akan menyala bahkan dapat meledak jika disulut nyala api.
2. OKSIGEN
Reaksi Pemanasan Kalium Klorat Dengan Katalis Mangan (IV)
Oksida
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas
oksigen. Gas oksigen dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorat
(KClO3) berwarna putih dengan katalis MnO2 dan penambahan kalor. Kalium
Klorat (KClO3) yang berupa serbuk putih dimasukkan kedalam tabung reaksi (±
0,5 cm dari dasar tabung) kemudian ditambahkan MnO2 berwarna abu-abu
kehitaman dan menghubungkan tabung dengan selang dengan gelas ukur yang
berisi air yang diletakkan terbalik yang kemudian ditutup dengan karet (sumbat)
pada tabung reaksi dan dipanaskan dengan pembakar spirtus selama 10 menit.
Ketika proses pemanasan campuran KClO3 dengan MnO2 menghasilakn
campuran padatan berwarna abu-abu dan menghasilkan gas yang ditampung
pada gelas ukur berisi air. MnO2 merupakan katalis untuk mempercepat
terjadinya reaksi saat pemanasan. Dengan adanya katalis MnO2 dan pemanasan
mempercepat terjadinya reaksi yaitu terbentuknya gas oksigen. Reaksi yang
terjadi yaitu:
2KClO3(s) + MnO2(s) → KCl(s) + MnCl2(s) + 3O2(g)
Kemudian gas yang terbentuk diuji coba dengan sebilah kayu berpijar. Hasilnya
adalah nyala api semakin membesar yang diakibatkan adanya gas oksigen yang
terbentuk dan ditampung pada gelas ukur.
J. DISKUSI
Pada percobaan “Hidrogen” dengan sub judul “reaksi antara serbuk seng dengan
uap air panas” terjadi ketidaksesuaian antara hasil percobaan dengan hasil teori.
Pada hasil teori pada percobaan tersebut akan menghasilkan letupan apabila
disulut dengan api tetapi pada hasil percobaan terjadi pembesaran nyala api. Hal
ini dapat terjadi karena reaksi yang terjadi kurang sempurna dan dapat
diakibatkan pada saat pemanasan tabung reaksi tidak merata.
K. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Gas hidrogen dapat dibuat secara laboratorium dengan :
Mereaksikan logam Ca dengan air
Mereaksikan logam Mg dengan air melalui pemanasan.
Mereaksikan logam Zn dengan uap air
Mereaksikan logam Zn dengan HCl
Mereaksikan KI dengan H2O2
Hal ini sesuai dengan tingkat kereaktifan logam yang digunakan. Dan
reaksi ini akan membentuk gas hidrogen.
2. Gas hidrogen dapat menimbulkan letupan dan menyebabkan nyala api
semakin besar apabila dibakar.
3. Gas oksigen dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorat dengan
batu kawi (MnO2) pada pemanasan.
4. Gas oksigen dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium permanganat
dengan hidrogen peroksida.
5. Gas oksigen yang terbentuk melalui reaksi dengan pemanasan lebih cepat
dan banyak dibandingkan tanpa pemanasan.
6. Pengujian gas oksigen dapat dilakukan dengan uji nyala api, nyala api
akan membesar jika gas hidrogen atau gas oksigen terbentuk.
L. JAWABAN PERTANYAAN
HIDROGEN
1. Jelaskan apa itu gas letup dan apa kegunaannya?
Jawab: Gas letup ini timbul dikarenakan adanya reaksi antara gas H 2
dengan api, yang pada dasarnya gas H2 ini memang sangat reaktif
terhadap api karena bereaksi dengan dengan O2. Dan pada skala
laboratorium letupan ini digunakan untuk mengidentifikasi
adanya gas H2
OKSIGEN
1. Hitunglah volume gas oksigen bila KClO3 yang tersedia 1 gram!
Jawab:
Mol KClO3: 1/122,5 = 0,008 mol
2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2
m: 0,008 - - - -
r: 0,008 0,004 0,008 0,012 0,004
s: - 0,004 0,008 0,012 0,004
V O2 = 0,012 x 22,4
= 0,2688 L = 268,8 mL
Jawab:
3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2!
Jawab:
Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
gas oksigen dengan pemanasan. Yang pertama dilakukan adalah
kalium klorat dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi ±0,5
cm dari dasar tabung. Kemudian ditambahkan sedikit serbuk batu
kawi MnO2 lalu ditutup dengan karet penutup sehingga serbuk
putih dari KClO3 dan serbuk hitam MnO2 bercampur. Setelah itu
dihubungkan tabung dengan gelas ukur yang dialetakkan terbalik
dalam wadah berisi air melalui selang. Kemudian tabung
diapanskan di atas nyala api dan dibiarkan selama 10 menit. Hasil
pemanasan ini adalah timbulnya gelembung gas dan warna
larutan menjadi hitam. Dilakukan uji nyala pada gas yang
terkumpul dengan sebilah kayu yang membara, hasilnya nyaal api
pada ujung kayu semakin besar dan didapatkan volume gas O 2
sebanyak 100 ml. Reaksi yang terjadi adalah sebagai beriku :
2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2.
Pada percobaan kedua bertujuan untuk menegtahui cara
pembuatan gas oksigen tanpa pemanasan dan mengetahui adanya
oksigen. Langkah pertama adalah memasukkan 0,5 gram
permanganat ke dalam tabung reaksi berpipa yang sudah
dirangkai dengan selang serta dihubungkan dengan wadah. Allau
ditetesi dengan H2O2 4,5 % dengan hati-hati. Penambahan H2O2
4,5 % menyebabkan timbul gelembung gas dan larutan berwarna
ungu kehitaman. Kemudian tabung ditutup dengan karet penutup
dibiarkan selama 10 menit kemudian diuji nyala dengan kayu
berpijar dan didapatkan nyala api semakin besar serta volume
yang didapat sebanyak 8 ml.
Menyiapkan peralatan
yang akan digunakan
sepanjang percobaan
Larutan kalsium
diperiksa dengan kertas
lakmus merah kemudian
berubah biru. Larutan
kalsium bersifat basa
3. Mengetahui cara pembuatan gas hidrogen dan
mengetahui sifat senyawanya
Serbuk Mg berupa
serbuk berwarna abu-abu
Serbuk Mg ditambah
dengan air suling
kemudian dipanaskan
dan terbentuk gelembung
gas H2
Larutan kemudian
diperiksa dengan
indikator PP= larutan
berwarna merah jambu
Serbuk kalium
permanganat berupa
serbuk berwarna ungu
kehitaman
Permanganat ditetesi
H2O2 = timbul
gelembung gas dan
larutan berwarna ungu
kehitaman