Anda di halaman 1dari 7

Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

SINTESIS BAHAN ANTI JAMUR NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN DAUN


KEMANGI PADA CAT TEMBOK

Dosen Pendamping: Prof. Amun Amri, MT.,PhD


Rahmat Kurniawan Nasution1, Toni Ardi2, Farah Aulia Prihasti3
Program Studi Sarjana Teknik Kimia , Fakultas Teknik, Universitas Riau
1
email: rahmat.kurniawannasution@student.unri.ac.id
2
email: toni.ardi@student.unri.ac.id
3
email: farah.aulia2999@student.unri.ac.id

ABSTRAK
Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tumbuhan alam yang mudah
diperoleh di Asia seperti Indonesia. Daun kemangi bukan hanya dikenal sebagai bahan makanan, tetapi
juga dikenal sebagai bahan pengobatan tradisional. Hal ini karena ekstrak daun kemangi mengandung zat
aktif eugenol yang dapat merusak dan mengganggu aktivitas sistem biologis dari mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Didalam struktur eugenol juga terdapat alkohol yang membantu mereduksi suatu
perkusor, sehingga daun kemangi dapat digunakan sebagai bahan bioreduktor dalam sintesis larutan
nanopartikel perak. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh komposisi rasio ekstrak kemangi dalam
larutan nanopartikel perak sebagai bahan anti jamur dan mengetahui apakah ekstrak perak dapat
digunakan sebagai bioreduktor. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan campuran ekstrak kemangi
dan larutan AgNO3 dengan perbandingan rasio 1:1, 1:2 dan 1:3 selama 1 jam, dan didapatkan larutan
nanopartikel perak yang diuji menggunakan UV-Vis, FT-IR dan uji aplikasi cat tembok. Hasil yang
diperoleh pada penelitian ini didapatkan, dalam analisa UV-Vis panjang gelombang untuk tiap sampel
sebesar 384 nm dan besar nilai transmitan untuk ketiga variasi masing-masing nya sebesar 0,5355,
0,6881 dan 0,8725.

Kata Kunci : Anti Jamur, Bioreduktor, Eugenol, Ocimum basilicum L, Nanopartikel Perak

ABSTRACT
Basil Leaf (Ocimum basilicum L.) is one of the most accessible natural plant in Asia such as Indonesia.
Basil leaf is not only known as a foodstuff, but it is also known as a traditional medicine ingredient. This
is because the basil leaf extract contains eugenol-active substances that can damage and interfere with
the biological system activity of undesirable microorganisms. In the structure of eugenol there is also an
alcohol which helps reduce a percussion, so that basil leaves can be used as bioreductors in the synthesis
of silver nanoparticles solution. The purpose of this research is to study the effect of basil extract ratio in
the composition of silver nanoparticle soultion as antifungal material and to know whether silver extract
can be used as bioreductors. The experiment was conducted by heating the mixture of basil extract and
AgNO3 solution with ratio of 1: 1, 1: 2 and 1: 3 ratio for 1 hour, and obtained silver nanoparticle
solution tested using UV-Vis, FT-IR and wall paint application test. The results that were obtained from
this research were, in the UV-Vis analysis of wavelength for each sample of 384 nm and the value of
transmittance for the three variations respectively 0.5355, 0.6881 and 0.8725.

Keywords: Anti Fungi, Bioreductor, Eugenol, Ocimum basilicum L, Silver Nanoparticles

1
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

1. PENDAHULUAN jamur[5]. Dengan sifat anti mikroba inilah


Tembok berjamur atau berlumut bisa yang menjadi dasar penelitian ini dilakukan,
menjadi aib bagi rumah dan penghuninya. guna untuk menghambat pertumbuhan jamur
Warnanya yang tidak enak dilihat, baunya pada cat dinding, dengan cara mensintesis
menyengat, akarnya merusak dinding, belum larutan nanopartikel perak yang dikombinasi
lagi risiko alergi jika sporanya terhirup dengan ekstrak daun kemangi (Ocimum
adalah permasalahan yang selalu basilicum L.) yang juga merupakan bahan
dikhawatirkan. Mengapa hal ini dapat memiliki kandungan aktif penghambat
terjadi, jamur tumbuh dari spora yang pertumbuhan mikroorganisme, dimana
menyebar melalui udara. Jamur biasanya kombinasi keduanya ditambahkan ke dalam
tumbuh di lingkungan yang lembap, dan cat dinding sebagai zat aditif tambahan.
tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Sehingga, pertumbuhan jamur pada tembok
Jamur sendiri dapat berkembang biak hanya rumah bukan lagi permasalahan tahunan
dalam 24 sampai 48 jam[5]. Oleh karena itu, keluarga di seluruh Dunia.
dinding kamar mandi rawan ditumbuhi 2. METODE
jamur. Pertumbuhan jamur pada dinding 2.1 Bahan dan Alat
sering kali dipicu oleh kondisi yang lembap Bahan yang digunakan pada penelitian
dan kurangnya ventilasi, namun bisa juga pembuatan bahan anti jamur berbasis
disebabkan oleh rembesan air, baik air nanopartikel perak ini yaitu padatan AgNO3
tanah, air hujan, maupun bocoran pipa. AC 0,847 gr, ekstrak kemangi dan aquadest.
yang tidak dipasang secara benar juga Adapun alat yang digunakan terdiri dari labu
berpotensi menimbulkan jamur karena takar, gelas beaker, gelas ukur, magnetic
tetesan airnya. stirrer, timbangan, spatula, corong dan
Berdasarkan dari permasalahan tabung reaksi.
tersebut. Saat ini, nanoteknologi terus
2.2 Persiapan Bioreduktor
dikembangkan oleh para peneliti dari Bioreduktor yang digunakan dalam
seluruh penjuru dunia. Para peneliti penelitian ini adalah daun kemangi (Ocimum
berlomba untuk mewujudkan penemuan dan basilicum L.) yang diperoleh dari pedagang
karya baru. Salah satu bagian yang menarik
sayur di pasar Kodim Pekanbaru. Daun yang
dari nanoteknologi adalah penelitian tentang digunakan merupakan daun segar dan bersih
proses sintesis nanopartikel. Salah satunya
adalah sintesis nanopartikel perak, sintesis 2.3 Pembuatan Ekstrak Kemangi
nanopartikel perak telah menarik banyak Ekstrak kemangi dibuat dengan cara
perhatian karena tingginya aspek rasio merebus daun kemangi yang telah
struktur, besarnya luas permukaan, sifat-sifat dibersihkan dan dikecilkan ukurannya
fisik yang unik termasuk karakter optis, dengan cara peremasan. Kemudian daun
magnetik dan elektronnya. kemangi direbus menggunakan Aqua DM
hingga daun kemangi terendam secara
Nanopartikal perak memiliki stabilitas
keseluruhan. Daun kemangi yang digunakan
kimia yang baik dan sifat anti mikroba yang
sebanyak 500 gr dalam 4 liter Aqua DM.
efektif terhadap berbagai bakteri dan

2
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

Perebusan dilakukan selama 1 jam. Setelah Pencampuran dilakukan hingga warna


selesai, daun kemangi kemudian diperas dan campuran berubah dari bening menjadi hijau
disaring hingga didapatkan ekstrak daun tua, perubahan ini menandakan bahwa
kemangi. Ekstrak daun kemangi ini dapat proses reduksi berlangsung dan terjadinya
disimpan dalam jangka waktu yang panjang proses pembentukan larutan nanopartikel
tanpa takut basi atau terkontaminasi. perak. Proses ini sama dilakukan untuk
perbandingan rasio 1:2 dan 1:3 dengan
2.4 Pembuatan Larutan AgNO3 0,05 M
penambahan 1 ml : 8 ml dan 1 ml : 12 ml.
Mula – mula padatan AgNO3
sebanyak 0,847 gr ditimbang, dan dilarutkan 2.6 Analisa Efektifitas Produk
kedalam aquades sebanyak 250 ml pada labu a. Spektrofotometer Ultra Violet ~
takar, kemudian AgNO3 dilarutkan hingga Visible (UV~VIS)
homogen dan didapatkan larutan AgNO3 Spektrofotometri sinar tampak
0,05 M (UV~Vis) adalah pengukuran energi cahaya
oleh suatu sistem kimia pada panjang
2.5 Sintesis Larutan Nanopartikel
gelombang tertentu. Sinar ultaviolet
Perak
mempunyai panjang gelombang antara 200
Larutan AgNO3 0,05 M disintesis
nm – 400 nm dan sinar tampak (Visible)
menggunakan ekstrak daun kemangi. Dalam
mempunyai panjang gelombang 400 nm –
penelitian ini campuran antar larutan AgNO3
750 nm. Spektrofotometri UV~Vis
dan ekstrak ditambahkan dengan
merupakan analisa yang digunakan untuk
perbandingan rasio 1:1 , 1:2 dan 1:3, dimana
bahan yang memiliki warna.
untuk rasio 1:1 sebanyak 1 ml larutan
AgNO3 0,05 M dicampur dengan ekstrak b. Fourier Transform Infrared
sebanyak 4 ml. Kemudian campuran Spectrofotometer (FTIR)
tersebut dipanaskan dengan suhu ±110℃ Fourier Transform Infrared
selama 32 menit. Spectrofotometer (FTIR) adalah sebuah
teknik analisa yang digunakan untuk
Keterangan :
mendapatkan spektrum infra merah dari
3
1. Magnetic Stirrer absorbansi, emisi, fotokonduktivitas atau
2. Gelas Beaker 500 ml
5
1:3 1:2 3. Tabung Reaksi 20 ml raman scatering dari sampel padat, cari, dan
1:1
4. Ekstrak Kemangi gas. FTIR digunakan untuk mengamati
4 5. Larutan AgNO3
2 interaksi molekul dengan menggunakan
6 0,05 M Ratio 1:1,
1:2 dan 1:3 radiasi elektromagnetik yang berada pada
6. Aquadest 350 ml panjang gelombang 0,75 – 1000 m atau pada
1 bilangan gelombang 13.000-10 cm-1.
1 1 0
c. Uji Aplikasi Cat Tembok
Uji aplikasi ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan
Gambar 2.1 Rangkaian Alat Sintesis bahan aditif nanopartikel perak yang
Larutan Nanopartikel Perak ditambahkan ke dalam cat tembok untuk

3
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

dapat menghambat pertumbuhan jamur pada


tembok.
3. HASIL DAN PEMBAHSAN
Hasil yang dicapai dari penelitian ini
berupa larutan aditif anti jamur berbasis
formulasi campuran larutan AgNO3 dan
ekstrak kemangi. Semua variabel penelitian
ratio AgNO3:Ekstrak Kemangi telah
dilangsungkan, sehingga menghasilkan 3
jenis larutan aditif nanopartikel perak yang
berbeda dengan ratio 1:1,1:2 dan 1:3. Dalam
penelitian ini menggunakan daun kemangi
(Ocimum basilicum L.) sebagai bioreduktor
dari sintesis larutan nanopartikel perak.
Gambar 3.2 (a) merupakan bahan yang
digunakan dalam penelitian dan gambar 3.2
(b) merupakan proses pembuatan ekstrak
daun kemangi.

Gambat 3.2 Daun Kemangi (a) Sebelum


perebusan (b) Saat perebusan

3.1 Hasil Karakterisasi FT-IR


Analisa FT-IR dilakukan untuk
mengetahui panjang daerah penyerapan
sinar inframerah untuk tiap molekul dalam
tiap sampel gambar menunjukan daerah
penyerapan pada tiap panjang gelombang
dalam sampel yang dihasilkan.
Gambar 3.3 Hasil Spektrofotometer FT~IR
Larutan Nanopartikel Perak Rasio 1:1,1:2
dan 1:3

4
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

Pada Gambar 3.3 di atas hasil yang membentuk larutan nanopartikel perak,
diperoleh menunjukan bahwa pada sampel sementara untuk rasio dengan perbandingan
untuk rasio 1:1, 1:2 dan 1:3 masih terdapat 1:3 reaksi antara ekstrak dengan perak nitrat
gugus fungsi eugenol didalamnya, ini terlalu berlebih sehingga dalam reaksi arah
menjelaskan bahwa penelitian sintesis perak kesetimbangan berubah arah.
nitrat menjadi larutan nanopartikel
3.2 Hasil Karakteristik UV-Vis
menggunakan daun kemangi sebagai Analisa UV~Vis (Ultra Violet ~
bioreduktor berhasil dilakukan karena dalam Visible) dilakukan untuk mengetahui
penelitian ini diharapkan bahwa dalam panjang gelombang penyerapan senyawa
produk atau sampel yang dihasilkan pada sampel produk. Gambar 4.4
memiliki gugug fungsi eugenol, dimana
menunjukan panjang gelombang UV~Vis
eugenol ini yang membantu proses dari produk yang dihasilkan.
penghambatan pertumbuhan jamur pada
tembok rumah. Berdasarkan nilai bilangan
gelombang dan kekuatan gugus fungsi
dalam sampel yang dianalisa dapat dilihat
pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Hasil Identifikasi Gugus-Gugus
Fungsi Eugenol Pada Rasio 1:1, 1:2 dan 1:3
Ratio Bilangan Karakteristik Itensitas
Gelomban Gugus Fungsi
g cm-1 Gambar 3.4 Hasil Spektrofotometer
3399,68 OH Lemah UV~Vis Larutan Nanopartikel Perak dengan
2090,93 CH – Alifatik Lemah Konsentrasi 0,05 M
1:1
1558,55 CH = CH Sedang
1174,7 C–O–C Sedang Pada gambar 3.4 diatas didapatkan
3569,43 OH Sedang
1:2 2854,77 CH – Alifatik Sedang hasil bahwa semakin besar rasio
1636,67 CH = CH Sedang pebandingan ekstrak dan perak maka nilai
3303,24 OH Kuat penyerapan (absorbsi) yang terukur semakin
1:3 2854,77 CH – Alifatik Sedang besar pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi
1171,81 C–O–C Lemah
untuk ketiga rasio semakin meningkat atau
Pada tabel .1 diatas dapat diambil pekat. Untuk nilai absorbansi ketiga rasio
kesimpulan bahwa dari berbagai rasio yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
dianalisa, hanya rasio 1:2 yang memiliki Tabel 3.2 Nilai Serapan UV-Vis Eugenol
itensitas gugus fungsi eugenol yang kuat, yang Diukur pada Panjang Gelombang 384
sementara untuk rasio 1:1 dan 1:3 gugus nm
fungsi dalam itensitas rendah, ini disebabkan Ratio Nilai Serapan (A)*
untuk rasio yang memiliki perbandingan 1:1 0,5355
tetap reaksi antara perak dan senyawa 1:2 0,6881
eugenol daun kemangi tepat bereaksi 1:3 0,8725

5
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

3.3 Uji Aplikasi Cat Tembok 4. KESIMPULAN


Uji aplikasi cat tembok dilakukan pada Berdasarkan pada hasil yang telah
bidang tembok yang memiliki tingkat diperoleh menunjukan bahwa bahan anti
kelembapan tinggi, dalam pengujian ini jamur sebagai aditif pada cat tembok telah
telah dilakukan berjalan 3 minggu dan berhasil dibuat dengan memanfaatkan daun
didapatkan penampakan bidang tembok kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai
pada Gambar 3.5 dibawah ini. bioreduktor dalam sintesis nanopartikel
perak. Keberhasilan akan bahan aditif dalam
menghambat pertumbuhan jamur ini terlihat
pada uji aplikasi yang dilakukan, dimana
bidang bersih pertumbuhan jamur pada ratio
1:3 lebih baik dibandingkan kedua ratio
lainnya terlihat hingga minggu ketiga, ini
disebabkan pada ratio 1:3 kekuatan itensitas
senyawa eugenol pada bahan aditif jauh
Gambar 3.5Bidang Bersih (a) Saat lebih besar dari kedua ratio lainnya.
Pemberiaan Bahan Aditif (b) Minggu ke-1 Penelitian ini merupakan pemanfaatan baru
(c) Minggu ke-2 (c) Minggu ke-3 dalam bahan tambahan bioreduktor pada
proses sintesis nanopartikel perak.
Berdasarkan Gambar 3.5 diatas
didapatkan hasil pengamatan bahwa untuk 5. UCAPAN TERIMA KASIH
tembok yang tidak diberikan bahan anti Penulis menyampaikan ucapan Terima
jamur, pertumbuhan jamur lebih cepat Kasih kepada Kementerian Riset dan
dibandingkan yang diberikan bahan anti Teknologi Pendidikan Tinggi Indonesia
jamur. Pada tembok yang diberikan bahan yang telah membiayai penelitian kami
anti jamur pertumbuhan jamur untuk ketiga melalui Hibah Program Kreativitas
rasio berbeda masing-masingnya. Mahasiswa (PKM-PE) tahun Anggaran
Pertumbuhan jamur yang teramati 2018.
diidentifikasi dari perubahan warna masing- 6. DAFTAR PUSTAKA
masing tembok. Untuk tembok yang diberi [1] Baraldi Pietro, Susanna Baracci et al.
bahan anti jamur dengan perbandingan 1:3 2016. Pigment Characterization of
lebih bersih dibandingkan kedua Drawings and Painted Layers Under
perbandingan, ini dapat dibuktikan dari kuat 5th–7th Centuries Wall Mosaics from
itensitas kandungan eugenol dalam bahan Ravenna (Italy). Cultural Heritage.
anti jamur yang ditambahkan kedalam cat, Elsevier Journal. No 7.
dimana gugus eugenol pada ratio 1:3 lebih
[2] Dwandaru Brams, Putri Chrishar et al.
kuat sehingga senyawa yang bertindak
2016. Pengaruh Variasi Konsentrasi
sebagai penghambat pada bahan lebih baik
Bahan Baku Aditif Larutan
dari rasio lainnya.
Nanopartikel Perak Terhadap Sifat
Anti-Jamur Cat Dinding Sebagai

6
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok

Aplikasi Teknologi Nano Dalam Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium


Industri Cat Dinding. Vol 1: pp 1-16 aromaticum). Rekayasa Kimia dan
[3] Jemi Renhart, Syafii Wasrin et al. Lingkungan, Vol: 12, pp 15-21
2013. Antivitas Anti Jamur 2,3- [10] Rodrigues Lindaiane, Dwi Ardiyanto
dihydroxyoctadecanoic acid dari Kayu et al. Anti – Inflamation and
Palepek Beringin (Shorea Laevis Antiedematogenic Activity of The
Ridl). Kimia terapan Jurnal, Vol 1: pp. Ocimum Basilicum Essential Oil and
79 its Main Compound Estragole: In Vivo
[4] Junaidi Ahmad, Ari Whyudi et al. Mouse Models. Chemico-Biological
2015. Kajian Sintesis Nanopartikel Interactions. Elsevier Journal. pp. 14-
Perak Pada Komposite Kitosan dan 25.
Polietilena Glikol : Efek Jenis Agen [11] Seo Mihwa, Kim Soo Jung et al. 2015.
Preduksi Organik. Seminas Nasional The Effect of Silver Particle Size and
Kimia, pp. 148-155 Organic Stabilizers on Conductivity of
[5] Leventin Estelle, Elliot Horner et al. Silver Particulate Films in Thermal
2015. Taxonomy of Allergenic Fungi. Sintering Processes. Thin Solid Films.
Biological Science Tusla University. pp 366-374.
Article In Press [12] Varga Filip, Made Sumadyasa et al.
[6] Liu Xiuju, Gan Kang et al. 2017. 2016. Morphological and Biochemical
Antibacterical Properties of Nano- Intraspecific Characterization of
Silver Coated PEEK Prepared Though Ocimum Basilicum L. Industrial Crops
Magnetron Sputtering. Dental and products. Elsevier Journal. pp
Materials. Elsevier Journal. No.13 611-618.
[7] Ming Li Zhihan, Zhang Dong et al.
2016. Preparation of Silver nano-
particles Immobilized onto Chitin
nano-crystals and Their Application to
Cellulose Paper for Imparting
Antimicrobial Activity. University of
New Tianjin China.
[8] Purnomo Septiana, Hapsari Widya et
al. 2016. Sintesis Nanopartikel Perak
Dengan Metode Biologi Menggunakan
Ekstrak Tanaman Sambiloto
(Andrographis Paniculata Ness), Vol
18: pp. 6-11
[9] Rangga Wara, Hari Wahyudi et al.
2016. Sintesis nanopartikel Tembaga
Dari Larutan CuNO3 Menggunakan

Anda mungkin juga menyukai