ABSTRAK
Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tumbuhan alam yang mudah
diperoleh di Asia seperti Indonesia. Daun kemangi bukan hanya dikenal sebagai bahan makanan, tetapi
juga dikenal sebagai bahan pengobatan tradisional. Hal ini karena ekstrak daun kemangi mengandung zat
aktif eugenol yang dapat merusak dan mengganggu aktivitas sistem biologis dari mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Didalam struktur eugenol juga terdapat alkohol yang membantu mereduksi suatu
perkusor, sehingga daun kemangi dapat digunakan sebagai bahan bioreduktor dalam sintesis larutan
nanopartikel perak. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh komposisi rasio ekstrak kemangi dalam
larutan nanopartikel perak sebagai bahan anti jamur dan mengetahui apakah ekstrak perak dapat
digunakan sebagai bioreduktor. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan campuran ekstrak kemangi
dan larutan AgNO3 dengan perbandingan rasio 1:1, 1:2 dan 1:3 selama 1 jam, dan didapatkan larutan
nanopartikel perak yang diuji menggunakan UV-Vis, FT-IR dan uji aplikasi cat tembok. Hasil yang
diperoleh pada penelitian ini didapatkan, dalam analisa UV-Vis panjang gelombang untuk tiap sampel
sebesar 384 nm dan besar nilai transmitan untuk ketiga variasi masing-masing nya sebesar 0,5355,
0,6881 dan 0,8725.
Kata Kunci : Anti Jamur, Bioreduktor, Eugenol, Ocimum basilicum L, Nanopartikel Perak
ABSTRACT
Basil Leaf (Ocimum basilicum L.) is one of the most accessible natural plant in Asia such as Indonesia.
Basil leaf is not only known as a foodstuff, but it is also known as a traditional medicine ingredient. This
is because the basil leaf extract contains eugenol-active substances that can damage and interfere with
the biological system activity of undesirable microorganisms. In the structure of eugenol there is also an
alcohol which helps reduce a percussion, so that basil leaves can be used as bioreductors in the synthesis
of silver nanoparticles solution. The purpose of this research is to study the effect of basil extract ratio in
the composition of silver nanoparticle soultion as antifungal material and to know whether silver extract
can be used as bioreductors. The experiment was conducted by heating the mixture of basil extract and
AgNO3 solution with ratio of 1: 1, 1: 2 and 1: 3 ratio for 1 hour, and obtained silver nanoparticle
solution tested using UV-Vis, FT-IR and wall paint application test. The results that were obtained from
this research were, in the UV-Vis analysis of wavelength for each sample of 384 nm and the value of
transmittance for the three variations respectively 0.5355, 0.6881 and 0.8725.
1
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok
2
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok
3
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok
4
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok
Pada Gambar 3.3 di atas hasil yang membentuk larutan nanopartikel perak,
diperoleh menunjukan bahwa pada sampel sementara untuk rasio dengan perbandingan
untuk rasio 1:1, 1:2 dan 1:3 masih terdapat 1:3 reaksi antara ekstrak dengan perak nitrat
gugus fungsi eugenol didalamnya, ini terlalu berlebih sehingga dalam reaksi arah
menjelaskan bahwa penelitian sintesis perak kesetimbangan berubah arah.
nitrat menjadi larutan nanopartikel
3.2 Hasil Karakteristik UV-Vis
menggunakan daun kemangi sebagai Analisa UV~Vis (Ultra Violet ~
bioreduktor berhasil dilakukan karena dalam Visible) dilakukan untuk mengetahui
penelitian ini diharapkan bahwa dalam panjang gelombang penyerapan senyawa
produk atau sampel yang dihasilkan pada sampel produk. Gambar 4.4
memiliki gugug fungsi eugenol, dimana
menunjukan panjang gelombang UV~Vis
eugenol ini yang membantu proses dari produk yang dihasilkan.
penghambatan pertumbuhan jamur pada
tembok rumah. Berdasarkan nilai bilangan
gelombang dan kekuatan gugus fungsi
dalam sampel yang dianalisa dapat dilihat
pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Hasil Identifikasi Gugus-Gugus
Fungsi Eugenol Pada Rasio 1:1, 1:2 dan 1:3
Ratio Bilangan Karakteristik Itensitas
Gelomban Gugus Fungsi
g cm-1 Gambar 3.4 Hasil Spektrofotometer
3399,68 OH Lemah UV~Vis Larutan Nanopartikel Perak dengan
2090,93 CH – Alifatik Lemah Konsentrasi 0,05 M
1:1
1558,55 CH = CH Sedang
1174,7 C–O–C Sedang Pada gambar 3.4 diatas didapatkan
3569,43 OH Sedang
1:2 2854,77 CH – Alifatik Sedang hasil bahwa semakin besar rasio
1636,67 CH = CH Sedang pebandingan ekstrak dan perak maka nilai
3303,24 OH Kuat penyerapan (absorbsi) yang terukur semakin
1:3 2854,77 CH – Alifatik Sedang besar pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi
1171,81 C–O–C Lemah
untuk ketiga rasio semakin meningkat atau
Pada tabel .1 diatas dapat diambil pekat. Untuk nilai absorbansi ketiga rasio
kesimpulan bahwa dari berbagai rasio yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
dianalisa, hanya rasio 1:2 yang memiliki Tabel 3.2 Nilai Serapan UV-Vis Eugenol
itensitas gugus fungsi eugenol yang kuat, yang Diukur pada Panjang Gelombang 384
sementara untuk rasio 1:1 dan 1:3 gugus nm
fungsi dalam itensitas rendah, ini disebabkan Ratio Nilai Serapan (A)*
untuk rasio yang memiliki perbandingan 1:1 0,5355
tetap reaksi antara perak dan senyawa 1:2 0,6881
eugenol daun kemangi tepat bereaksi 1:3 0,8725
5
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok
6
Kurniawan/Sintesis Bahan Anti Jamur Nanopartikel Merak Menggunakan Daun Kemangi Pada Cat Tembok