Anda di halaman 1dari 17

“HAK ASASI MANUSIA”

Dosen:

Bapak Fajar Adi, S.E, M.M

Disusun Oleh:

1. Dea Amelia (2017310319)


2. Nadya P. Gucci (2017310322)
3. Khairunnisa (2017310326)
4. Thania Haerunisya (2017310339)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (C)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga Tim Penyusun dapat menyelesaikan membuat
makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini dengan materi “Hak Asasi Manusia” tanpa ada
kendala suatu apapun. Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini. Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia
lain ataupun di mata Allah SWT, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulisan
dan penyajiannya mengingat akan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita
semua. Aamiin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tangerang Selatan, 7 April 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………….

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...

B. Tujuan Makalah………………………………………………………………………..

BAB II Pembahasan………………………………………………………………………...5

1. Bangsa Indonesia pada era Orde Lama…………………………………………….5


 Pemerintahan Presidensial (1945-1949)……………………………………….5
 sistem Pemerintahan Parlementer semu (1949-1950)…………………………5
 Sistem Pemerintahan Parlementer (1950-1959)……………………………….5
 Sistem Pemerintahan Presidensial 1959-1966 (Orde Lama)…………………..6
2. Asal Mula Pancasila ……………………………………………………………........6
3. Eksistensi Pancasila pada era Orde lama………………………………………..…6
4. Keberadaan Pancasila pada era Orde Lama………………………………………7
5. Pengalaman Pancasila pada era Orde Lama……………………………………....9
6. Kepemilikan Pancasila pada ara Orde lama……………………………….……..10
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa……………………………………………..10
 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab……………………………………....10
 Persatuan Indonesia……………………………………………………….....11
 Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan……………………………………………....11
 Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesi….……………………………........11

BAB III Penutup …………………………………………………………………………...

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak
sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri
kita sendiri.
Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM.
Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”. Sebagai pemenuhan Tugas
Mata Pelajaran PKn.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian HAM?
2. Apa saja contoh pelanggaran dari HAM?
3. Bagaimana saja pengertian Ham menurut para Ahli?
4. Apa saja cirri khusus dari HAM?
5. Apa saja macam-macam dari HAM?
6. Contoh nyata dari pelanggaran HAM di Indonesia

C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi Tugas Kuliah dari Mata Kuliah PKn
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Hak Asasi manusia (HAM)
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh seseorang sejak ia
masih dalam kandungan. Hak asasi manusia dapat berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM
yang tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of Independence
of USA serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti yang terdapat pada
pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1, serta pasal 30 ayat 1.

Dalam teori perjanjian bernegara, terdapat Pactum Unionis serta Pactum Subjectionis. Pactum
unionis merupakan suatu perjanjian antarindividu guna membentuk negara, sedangkan pactum
subjectionis merupakan suatu perjanjian antara individu serta negara yang dibentuk. Thomas
Hobbes mengakui Pactum Subjectionis dan tidak mengakui Pactum Unionis. John Lock
mengakui keduanya yaitu Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis, sedangkan JJ Roessaeu
hanya mengakui Pactum Unionis.

Ketiga paham ini berpendapat demikian. Namun pada dasarnya teori perjanjian tersebut
mengamanahkan adanya suatu perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang wajib dijamin oleh
penguasa dan bentuk jaminan tersebut haruslah tertuang dalam konstitusi.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, HAM merupakan hak fundamental yang tidak dapat
dicabut karena ia adalah seorang manusia. HAM yang dirujuk sekarang merupakan seperangkat
hak yang dikembangkan PBB sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai konsekuensinya,
negara-negara tidak dapat berkelit untuk tidak melindungi hak asasi manusia yang bukan warga
negaranya.

Selama masih menyangkut persoalan HAM pada masing-masing


negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu mempunyai tanggung jawab, khususnya terkait
pemenuhan hak asasi manusia pribadi-pribadi yang terdapat pada jurisdiksinya, termasuk orang
asing. Oleh karena itu, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk menyamakan
antara hak asasi manusia dengan hak-hak lainnya yang dimiliki oleh warga negara. Hak asasi
manusia sudah dimiliki oleh siapa saja
Contoh Pelanggaran HAM

1. Penindasan serta merampas hak rakyat dan oposisi dengan cara yang sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi dalam kebebasan pers, pendapat, serta berkumpul bagi hak
rakyat dan oposisi.
3. Hukum diperlakukan secara tidak adil dan juga tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan-aturan pemilihan umum sesuai dengan keinginan dari
penguasa dan partai otoriter tanpa diikuti oleh rakyat dan oposisi.
5. Penegak hukum atau petugas keamanan melakukan kekerasan terhadap rakyat dan
oposisi.
6. Deskriminasi adalah pembatasan, pengucilan, serta pelecehan yang dilakukan baik itu
secara langsung atau tidak langsung yang didasarkan atas perbedaan manusia suku, ras,
etnis, serta agama.
7. Penyiksaan merupakan suatu perbuatan yang menimbulkan rasa sakit baik itu jasmani
maupun rohani.
Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli

1. UU No. 39 Tahun 1999

Menurut UU No. 39 tahun 1999 HAM ialah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
setiap keberadaan manusia yang merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak
merupakan anugerah-Nya yang haruslah untuk dihormati, dijunjung tinggi, serta
dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang untuk kehormatan serta
perlindungan harkat martabat manusia.

2. John Locke

HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang bersifat kodrati.
Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia menurut kodratnya dan tidak dapat
dipisahkan hakikatnya, sehingga sifatnya adalah suci.

3. David Beetham dan Kevin Boyle

Hak asasi manusia dan kebebasan fundamental adalah hak-hak individual dan berasal
dari berbagai kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.
Ciri Khusus Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia atau HAM mempunya beberapa ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan
hak-hak yang lainnya. Berikut ciri khusus hak asasi manusia.

1. Tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.


2. Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua hak, baik itu hak
sipil, politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada saat manusia itu
lahir.
4. Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status, suku, jenis kelamin,
atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan salah satu dari berbagai ide hak asasi
manusia yang mendasar.
Macam-Macam HAM

Ada bermacam-macam hak asasi manusia dan secara garis besar, hak asasi manusia dapat
digolongkan menjadi 6 macam. Berikut macam-macam HAM.

1. Hak Asasi Pribadi

Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia.
Contoh dari hak asasi pribadi sebagai berikut :

oHak kebebasan untuk dapat bergerak, bepergian, serta berpindah-pindah tempat.


oHak kebebasan dalam mengeluarkan atau menyatakan suatu pendapat.
oHak kebebasan dalam memilih dan juga aktif berorganisasi.
oHak kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama yang diyakini
oleh tiap-tiap manusia.
2. Hak Asasi Politik

Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh dari hak
asasi politik sebagai berikut :

oHak dalam memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan umum.


oHak ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintahan.
oHak guna dalam membuat dan mendirikan partai politik serta mendirikan
organisasi politik lainnya.
o Hak untuk membuat serta mengajukan usulan petisi.
3. Hak Asasi Hukum

Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga pemerintahan, yaitu
hak yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum dan juga pemerintahan.
Contoh dari hak asasi hukum sebagai berikut :
oHak guna mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum serta pemerintahan.
oHak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
oHak untuk mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi

Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan perekonomian.
Contoh dari hak asasi ekonomi sebagai berikut :

oHak kebebasan dalam melakukan berbagai kegiatan jual beli.


oHak kebebasan dalam mengadakan perjanjian kontrak.
oHak kebebasan dalam menyelenggarakan kegiatan sewa-menyewa atau utang
piutang.
o Hak kebebasan untuk mempunyai sesuatu.
o Hak memiliki serta mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan

Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara pengadilan.
Contoh dari hak asasi peradilan sebagai berikut :

oHak dalam mendapatkan pembelaan hukum di depan pengadilan.


oHak persamaan dalam perlakuan penggeledahan, penahanan, penyelidikan,
penangkapan di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya

Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan dalam
bermasyarakat. Contoh hak asasi sosial budaya sebagai berikut :

o Hak dalam memilih, menentukan, serta mendapatkan pendidikan.


o Hak mendapatkan pengajaran.
o Hak dalam mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan juga minat.

HAM ialah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap
manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tentunya dalam kalangan bermasyarakat, kita seharusnya menghormati hak-hak orang lain.
Namun pada kenyataanya sekarang masih banyak terjadi berbagai pelanggaran dengan masalah
hak asasi manusia.
Contoh Nyata dari Pelanggaran HAM di Indonesia

1. Kasus tragedi 1965-1966

Sejumlah jenderal telah dibunuh dalam peristiwa 30 September tahun 1965.


Pemerintahan pada masa orde baru menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai
penyebab masalahnya. Lalu pemerintahan pada saat itu membubarkan organisasi Partai
Komunis Indonesia tersebut serta melakukan berbagai razia terhadap simpatisan partai
tersebut.

Razia tersebut dikenal dengan operasi pembersihan partai komunis Indonesia (PKI).
Komnas HAM telah memperkirakan bahwa setidaknya 500.000 hingga 3 juta warga
tewas dibunuh pada saat itu. Ribuan warga lainnya diasingkan serta jutaan orang lainnya
hidup dibawah bayang-bayang ‘cap PKI’ hingga bertahun-tahun.

Dalam peristiwa tersebut, Komnas HAM malah balik menuding Komando Operasi
Pemulihan Kemanan serta semua panglima militer [ada daerah yang menjabat pada saat
itu sebagai pihak yang bertanggungjawab.

Sampai saat ini, kasus tragedi 1965-1966 masih ditangani oleh Kejaksaan Agung. Akan
tetapi penanganannya lamban dan pada tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan
berkas-berkas tersebut kepada Komnas HAM, dengan alasan data yang di dapat kurang
lengkap.
2. Kasus penembakan misterius (Petrus) pada tahun 1982-1985

Penembakan misterius atau dapat disebut juga dengan Petrus alias operasi clurit
merupakan sebuah operasi rahasia yang digelar oleh mantan Presiden Soeharto dengan
dalih untuk mengatasi tingkat kejahatan yang tinggi pada saat itu.

Operasi tersebut meliputi operasi penangkapan dan juga pembunuhan terhadap orang
yang dianggap mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat, khususnya di daerah
Jakarta dan juga Jawa Tengah. Pelakunya tidak jelas, tidak pernah tertangkap, dan tidak
pernah diadili.

Hasil dari operasi clurit, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah
tersebut, 367 orang tewas yang diakibatkan karena luka tembakan. Kemudian tahun 1984,
tercatat sekitar 107 orang tewas dan di antaranya 15 orang tewas akibat ditembak. Selang
setahun kemudian, tercatat 74 orang tewas dan 28 di antaranya tewas akibat ditembak.

Korban ‘Tembakan Misterius’ tersebut selalu ditemukan dalam keadaan tangan dan
lehernya terikat. Sebagian besar dari korbannya juga dimasukkan ke karung dan ditinggal
di pinggir jalan, depan rumah, buang ke sungai, kebut, laut, dan hutan

3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan pada Mei Tahun 1998


Pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998, terjadi berbagai kerusuhan massif yang terjadi
hampir di seluruh tanah air. Puncaknya kerusuhan ini di Jakarta. Kerusuhan ini diawali
dengan kondisi krisis finansial Asia yang semakin hari semakin memburuk. Dan dipicu
oleh tewasnya 4 anggota mahasiswa Universitas Trisakti yang terkena tembakan dalam
demonstrasi pada 12 Mei tahun 1998.

Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung menyatakan, kasus tersebut dapat ditindak
lanjuti apabila ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum adanya
rekomendasi, Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan tragedi tersebut
kepada Komnas HAM. Namun, Kejaksaan Agung beralasan bahwa kasus ini tidak bisa
ditindak lanjuti karena DPR sudah memutuskannya, bahwa tidak ditemukan pelanggaran
hak asasi manusia berat di dalamnya.

Dalih lainnya, Kejaksaan Agung beranggapan bahwa kasus penembakan Trisakti sudah
diputus oleh Pengadilan Militer pada tahun 1999, sehingga tidak perlu diadili untuk yang
kedua kalinya.

4. Kasus terbunuhnya seorang aktivis HAM Munir Said Thalib


Munir Said Thalib ditemukan meninggal dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam,
pada tanggal 7 September 2004. Pada saat itu ia berumur 38 tahun. Munir Said Thalib
merupakan aktivis HAM paling vokal di tanah air. Jabatan terakhirnya ialah Direktur
Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial.

Saat menjabat menjadi Dewan Kontras, namanya mencuat


sebagai pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada kala itu. Pada saat itu ia
membela para aktivis yang merupakan korban penculikan Tim Mawar dari Kopasus
Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto sudah jatuh tidak menjadi presiden,
penculikan itu menjadi alasan dalam pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto
serta diadilinya para anggota tim Mawar.

Namun, sampai saat ini, kasus tersebut hanya mengadili seorang pilot maskapai Garuda
yang bernama Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapatkan vonis hukuman penjara
selama 14 tahun lamanya karena ia terbukti berperan sebagai salah satu pelaku yang
meracuni Munir dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun, sampai saat ini sudah
banyak pihak yang meyakini bahwa Polly bukan otak pembunuhan tersebut.

5. Tragedi Wamena Berdarah pada tanggal 4 April 2003


Tragedi Wamena berdarah terjadi pada tanggal 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua.
Terdapat sekelompok massa yang tidak dikenal membobol sebuah gudang bersenjata
Markas Kodim 1702/Wamena. Penyerangan tersebut menewaskankan 2 anggota Kodim,
yaitu Lettu TNI AD Napitupulu serta Prajurit Ruben Kana yang keduanya merupakan
penjaga gudang senjata. Kelompok penyerang tersebut diduga membawa lari sejumlah
senjata dan juga amunisi. Dalam rangka pengejaran terhadap pelaku pembobolan gedung
bersenjata tersebut, aparat TNI-Polri diduga melakukan penyisiran, penyiksaan,
perampasan secara paksa, penangkapan sehingga pada saat itu menimbukan korban jiwa
serta pengungsian penduduk yang dilakukan secara paksa.

Tercatat 42 orang meninggal dunia yang disebabkan karena kelaparan dan sebanyak 15
orang jadi korban perampasan. Komnas HAM menemukan pemaksaan penanda tanganan
surat pernyataan dan perusakan fasilitas umum. Proses hukum atas kasus ini sampai saat
ini masih buntu. Terjadi tarik ulur diantara Komnas HAM dengan Kejaksaan Agung.
Sementara tersangka terus dapat menikmati hidupnya, mendapatkan sebuah kehormatan
sebagai pahlawan, dan menerima kenaikan pangkat serta promosi jabatan tanpa tersentuh
hukum sekalipun.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
HAM adalah hakhak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAMnya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran
Islam itu yaitu AlQur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat
dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundangundangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.ujangarisman.com/2016/12/makalah-tentang-ham-di-indonesia.html
2. http://woocara.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-contoh-pelanggaran-
ham.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Terjemahan Visible
    Terjemahan Visible
    Dokumen12 halaman
    Terjemahan Visible
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Imam Bonjol
    Tugas Imam Bonjol
    Dokumen16 halaman
    Tugas Imam Bonjol
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Evaporation
    Evaporation
    Dokumen2 halaman
    Evaporation
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tekpang
    Tekpang
    Dokumen6 halaman
    Tekpang
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Evaporation
    Evaporation
    Dokumen2 halaman
    Evaporation
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Mkalah
    Mkalah
    Dokumen10 halaman
    Mkalah
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Imam Bonjol
    Tugas Imam Bonjol
    Dokumen16 halaman
    Tugas Imam Bonjol
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Games Fix
    Games Fix
    Dokumen24 halaman
    Games Fix
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Resumepip
    Resumepip
    Dokumen14 halaman
    Resumepip
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ekonomi
    Tugas Ekonomi
    Dokumen13 halaman
    Tugas Ekonomi
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Etilen Oxide Gucci
    Etilen Oxide Gucci
    Dokumen11 halaman
    Etilen Oxide Gucci
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Photo Both
    Photo Both
    Dokumen3 halaman
    Photo Both
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Opsim
    Opsim
    Dokumen4 halaman
    Opsim
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen8 halaman
    Daftar Isi
    gucci
    Belum ada peringkat
  • PP Modul 12 (Pancasila Dasar Ilmu)
    PP Modul 12 (Pancasila Dasar Ilmu)
    Dokumen15 halaman
    PP Modul 12 (Pancasila Dasar Ilmu)
    Endang Rosidayanti
    Belum ada peringkat
  • Water
    Water
    Dokumen4 halaman
    Water
    gucci
    Belum ada peringkat
  • ZPT
    ZPT
    Dokumen9 halaman
    ZPT
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Abstract
    Abstract
    Dokumen4 halaman
    Abstract
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Wyda Amrulia M0307072
    Wyda Amrulia M0307072
    Dokumen53 halaman
    Wyda Amrulia M0307072
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Etilen Glikol
    Etilen Glikol
    Dokumen1 halaman
    Etilen Glikol
    gucci
    Belum ada peringkat
  • ZPT
    ZPT
    Dokumen27 halaman
    ZPT
    Aris Handrian
    Belum ada peringkat
  • Photo Both
    Photo Both
    Dokumen3 halaman
    Photo Both
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ekonomi
    Tugas Ekonomi
    Dokumen13 halaman
    Tugas Ekonomi
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pik
    Tugas Pik
    Dokumen8 halaman
    Tugas Pik
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Certa Rakyat Pensi
    Certa Rakyat Pensi
    Dokumen6 halaman
    Certa Rakyat Pensi
    gucci
    Belum ada peringkat
  • Tugas Imam Bonjol
    Tugas Imam Bonjol
    Dokumen16 halaman
    Tugas Imam Bonjol
    gucci
    Belum ada peringkat