Anda di halaman 1dari 24

Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai
(DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit
aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak,2002).
Debit aliran tersebut dipengaruhi dengan adanya siklus hidrologi, salah
satunya yaitu hujan. Pada musim kemarau besar debit air aliran air menyusut drastis
sedangkan pada musim hujan debit aliran akan semakin deras dan dipengaruhi pula
oleh tingkat intensitas hujan yang terjadi. Pada intensitas yang rendah debit aliran
kecil dan pada intensitas hujan tinggi debit aliran akan semakin besar. Besar
kecilnya debit aliran mempengaruhi sedimentasi yang terjadi pada hulu sungai.
Debit aliran sungai dapat diukur, salah satunya menggunakan alat current
meter dengan metode velosity methode. Untuk mengetahui debit aliran sungai
dapat diterapkan metode tersebut, oleh sebab itu perlu diketahui bagaimana cara
pengukuran debit air tersebut

I.2 Maksud dan Tujuan

Mengetahui dan bisa mempraktikan apa yang sudah dipelajari di


laboratorium mengenai pengukuran debit dengan menggunakan metode float dan
Current.
Tujuan dilakukannya lapangan pengukuran debit yaitu:
1. Mengukur dan menghitung debit aliran sungai
2. Mengaplikasikan metode Float dan Current.

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 1
Laboratorium Hidrogeologi 2018
I.3 Lokasi Penelitian
Lokasi pengukuran berada di Sungai Babarsari yang terletak di Jalan Selokan
Mataram, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55281. Lokasi penelitian berada di dekat kolam pemancingan di sekitar sungai
babarsari.

Gambar 1. Lokasi Penelitian Debit Sungai

I.4 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran debit metode float


adalah :
1. Bola Pingpong 4. Meteran
2. Stopwatch
3. Tabulasi data

Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran debit metode


current flow adalah :
1. Milimeter blok 4. Tabulasi data
2. Current meter 5. Penggaris Kayu
3. Meteran

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 2
Laboratorium Hidrogeologi 2018
I.5 Langkah Kerja Penelitian

I.5.1 Metode Current Meter


 Mengukur panjang dan lebar sungai terlebih dahulu.
 Bagi panjang dan lebar sungai menjadi beberapa segmen.
 Mengukur kedalaman sungai per segmen dengan menggunakan tongkat.
 Mengukur kecepatan aliran dengan menggunakan alat Current meter per
segmennya.
 Catat data yang didapat pada tabel pengukuran.

I.5.2 Metode Float


 Tetapkan satu titik pada tepi sungai lalu berikan tanda dapat berupa
patok kayu maupun batu, lalu bentangkan meteran dari titik tersebut ke
tepi sungai lainnya.
 Hanyutkan bola pingpong sebagai media pelampung, lalu hitung berapa
waktu yang diperlukan oleh bola pimpong untuk sampai ke garis akhir
dengan menggunakan stopwatch.
 Catat data yang telah didapat.

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 3
Laboratorium Hidrogeologi 2018
BAB II
DASAR TEORI

II.1 Dasar Pengukuran Debit

Seorang ilmuwan pakar hidraulik dari Perancis bernama Henry Darcy


(1856), memublikasikan hasil percobaannya di laboratorium mengenai aliran air
melalui media berpori berupa pasir. Hasil perkejaannya ini kemudian dikenal
dengan Hukum Darcy. Hukum Darcy ini dianggap sebagai kelahiran dari ilmu
hidrologi aliran air tanah secara kuantitatif. Hukum Darcy ini hanya berlaku pada
aliran air laminar.

Gambar 2. Percobaan Darcy

Dari percobaan tersebut didapatkan suatu persamaan yaitu :

Q=v.A

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 4
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Rumus turunannya adalah :


dh/dl = i
Q = - K . A . hL/ L
Q = - K. A. dh/dl
v = Q/A
v = - K. dh/dl

Q = Debit aliran (m3/hari)


v = Kecepatan Darcy atau specific discharge (m3/hari)
A = Luas Penampang (m2)
K = Konduktifitas hidrolik (m/hari)
i = Landaian hidrolik
hl = head loss = h1- h2 (m)

2.2 Metode Current Meter


Prinsip kerja alat current meter adalah untuk mengukur besarnya kecepatan
arus berdasarkan jumlah putaran kipas dalam alat. Setelah dihitung dari persamaan:
Setelah dihitung dari persamaan :

v=a+b.N

v = kecepatan aliran (m2/s)


a = kecepatan awal yang diperlukan untuk mengatasi gesekan mekanis
b = konstanta yang diperoleh dari kalibrasi alat
N = jumlah putaran kipas perdetik

Jika N < 0,95 maka V = (0,2518 . N) + 0,0121 m/s


Jika N > 0,95 maka V = (0,2518 . N) + 0,0050 m/s
Selain mengetahui kecepatan aliran, data yang diperlukan adalah luas
penampang yang disimbolkan dengan huruf A dengan satuan m2. Luas diketahui
dengan menggunakan rumus luas bangun trapesium. Setelah mengetahui kecepatan
aliran dan luasnya, akan dapat diketahui debit alirannya dengan menggunakan
rumus:

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 5
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Q=v.A

Terdapat beberapa keunggulan Current Meter yaitu alat ini dilengkapi


dengan counter yang menunjukkan jumlah baling-baling, mudah dioperasikan, dan
dapat digunakan untuk berbagai kedalaman

Gambar 3. Alat Current Meter

Gambar 4. Prinsip Kerja Metode Current Meter

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 6
Laboratorium Hidrogeologi 2018
2.2 Metode Float
Metode float hanya melakukan pengukuran kecepatan aliran pada
permukaan saja. Pengukuran menggunakan benda yang diapungkan di atas
permukaan air, sehingga kurang akurat karena benda yang diapungkan dapat
dipengaruhi oleh angin. Selain itu, kecepatan rata-rata pada sungai tidak hanya
terdiri atas kecepatan aliran pada permukaan saja, melainkan kecepatan pada
kedalaman sungai juga diperhitungkan. Persamaan yang digunakan adalah:

V=s/t

V = kecepatan aliran (m2/s)


s = jarak (m)
t = waktu (s)

Gambar 5. Sketsa Pengukuran Metode Float

Dan berikut ini adalah persamaan untuk mencari debit pada metode float.

Q = A . K. V

Q = Debit aliran (m3/hari)


A = Luas penampang (m2)
K = koefisien pelampung
V = kecepatan aliran (m2/s)

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 7
Laboratorium Hidrogeologi 2018
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metode Current Meter

Pada pengukuran terlebih dahulu melakukan pengukuran lebar sungai dan


membaginya menjadi 10 segmen. Kemudian kita menentukan panjang sungai yang
akan di ukur dan membaginya menjadi 2 segmen masing -masing panjangnya 5
meter. Kemudian ukur kecepatan aliran sungai pada setiap lintasan sungai
persegmennya. Karena kita menggunakan alat current meter jadi langsung dapat
diketahui kecepatan rata-rata tiap bagian. Cara menggunakannya adalah dengan
menenggelamkan kincir pada current meter yang ditempatkan diantara segmen
sampai kecepatan yang muncul dilayar stabil pada angka tertentu.

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 8
Laboratorium Hidrogeologi 2018
3.1.1 Perhitungan Current Meter
Lintasan 1
 Luas Penampang

(𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒋𝒂𝒓)


Luas Trapesium = 𝒙 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝟐

Segmen I : A1 = 0,01+0,3
2
𝑥 1,17 = 0,181 𝑚2

Segmen II : A2 = 0,3+0,54
2
𝑥 1,17 = 0,521 𝑚2

Segmen III : A3 = 0,54+0,72


2
𝑥 1,17 = 0,266 𝑚2

Segmen IV : A4 = 0,72+0,96
2
𝑥 1,17 = 0,983 𝑚2

Segmen V : A5 = 0,96+1,4
2
𝑥 1,17 = 1,381𝑚2

Segmen VI : A6 = 1,4+1,5
2
𝑥 1,17 = 1,696 𝑚2

Segmen VII : A7 = 1,5+1,44


2
𝑥 1,17 = 1,710 𝑚2

Segmen VIII : A8 = 1,44+0,86


2
𝑥 1,17 = 1,345 𝑚2

Segmen IX : A9 = 0,86+0,51
2
𝑥 1,17 = 0,801 𝑚2

Segmen X : A10 = 0,51+0,01


2
𝑥 1,17 = 0,304 𝑚2
∑A = 9,188 m2

 Debit

Q=V.X.A

Perhitungan Debit Lintasan 1


m
Segmen I : Q1 = 0,1 𝑥 0,181 𝑚2 = 0,0181 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen II : Q2 = 0,4 𝑥 0,521 𝑚2 = 0,2084 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen III : Q3 = 0,3 𝑥 0,266 𝑚2 = 0,0798 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen IV : Q4 = 0,2 𝑥 0,983𝑚2 = 0,1966 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen V : Q5 = 0,1 𝑥 1,381 𝑚2 = 0,1381 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen VI : Q6 = 0,1 𝑥 1,696 𝑚2 = 0,1696𝑚3/𝑠
s

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 9
Laboratorium Hidrogeologi 2018
m
Segmen VII : Q7 = 0,1 s 𝑥 1,71𝑚2 = 0,171 𝑚3/𝑠
m
Segmen VIII : Q8 = 0 𝑥 1.345 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen IX : Q9 = 0 𝑥 0,801 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen X : Q10 = 0 𝑥 0,304 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s

Qtotal = 0,982 m3/s

Lintasan 2
 Luas Penampang

(𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒋𝒂𝒓)


Luas Trapesium = 𝒙 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝟐

Segmen I : A1 = 0,03+0,29
2
𝑥 1,3 = 0,208 𝑚2

Segmen II : A2 = 0,29+0,66
2
𝑥 1,3 = 0,578 𝑚2

Segmen III : A3 = 0,66+0.59


2
𝑥 1,3 = 0,773𝑚2

Segmen IV : A4 = 0,59+0,55
2
𝑥 1,3 = 0,741 𝑚2

Segmen V : A5 = 0,55+0,8
2
𝑥 1,3 = 0,877 𝑚2

Segmen VI : A6 = 0,8+1
2
𝑥 1,3 = 1,17 𝑚2

Segmen VII : A7 = 1+0,86


2
𝑥 1,3 = 1,209 𝑚2

Segmen VIII : A8 = 0,86+0,62


2
𝑥 1,3 = 0,962𝑚2

Segmen IX : A9 = 0,62+0,47
2
𝑥 1,3 = 0,708 𝑚2

Segmen X : A10 = 0,47+14


2
𝑥 1,3 = 0,396 𝑚2
∑A = 7,102 m2

 Debit

Q=V.X.A

Perhitungan Debit Lintasan 2


m
Segmen I : Q1 = 0 𝑥 0,208 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 10
Laboratorium Hidrogeologi 2018
m
Segmen II : Q2 = 0,2 𝑥 0,578 𝑚2 = 0,1156 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen III : Q3 = 0,3 𝑥 0,773 𝑚2 = 0,231 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen IV : Q4 = 0,2 𝑥 0,741𝑚2 = 0,148 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen V : Q5 = 0,1 𝑥 0,877 𝑚2 = 0,0877 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen VI : Q6 = 0,1 𝑥 1,17 𝑚2 = 0,117 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen VII : Q7 = 0,1 s 𝑥 1,209𝑚2 = 0,1209 𝑚3/𝑠
m
Segmen VIII : Q8 = 0 ,1 s 𝑥 0,962 𝑚2 = 0,0962 𝑚3/𝑠
m
Segmen IX : Q9 = 0,1 𝑥 0,708 𝑚2 = 0,0708 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen X : Q10 = 0 𝑥 0,396 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s

Qtotal = 0,987 m3/s

Lintasan 3
 Luas Penampang

(𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒋𝒂𝒓)


Luas Trapesium = 𝒙 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
𝟐

Segmen I : A1 = 0,01+0,44
2
𝑥 1,28 = 0,288 𝑚2

Segmen II : A2 = 0,44+0,36
2
𝑥 1,28 = 0,512 𝑚2

Segmen III : A3 = 0,36+0.46


2
𝑥 1,28 = 0,525𝑚2

Segmen IV : A4 = 0,46+0,453
2
𝑥 1,28 = 0,573 𝑚2

Segmen V : A5 = 0,453+0,22
2
𝑥 1,28 = 0,419 𝑚2

Segmen VI : A6 = 0,22+0,19
2
𝑥 1,28 = 0,262𝑚2

Segmen VII : A7 = 0,19+0,21


2
𝑥 1,28 = 0,256 𝑚2

Segmen VIII : A8 = 0,21+0,26


2
𝑥 1,28 = 0,3𝑚2

Segmen IX : A9 = 0,26+0,20
2
𝑥 1,28 = 0,294 𝑚2

Segmen X : A10 = 0,20+0,02


2
𝑥 1,28 = 0,1408 𝑚2
∑A = 3,569 m2

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 11
Laboratorium Hidrogeologi 2018
 Debit

Q=V.X. A

Perhitungan Debit Lintasan 3


m
Segmen I : Q1 =0,1 𝑥 0,288 𝑚2 = 0,0288 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen II : Q2 =0,1 𝑥 0,512 𝑚2 = 0,0512 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen III : Q3 =0,3 𝑥 0,525 𝑚2 = 0,1575 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen IV : Q4 =0,4 𝑥 0,573 𝑚2 = 0,2292 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen V : Q5 =0,3 𝑥 0,419 𝑚2 = 0,1257 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen VI : Q6 =0,3 𝑥 0,262 𝑚2 = 0,0786 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen VII : Q7 =0,1 s 𝑥 0,256𝑚2 = 0,0256 𝑚3/𝑠
m
Segmen VIII : Q8 =0 𝑥 0,3 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen IX : Q9 =0 𝑥 0,294 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s
m
Segmen X : Q10 =0 𝑥 0,1408 𝑚2 = 0 𝑚3/𝑠
s

Qtotal = 0,697 m3/s


𝒎𝟑 𝒎𝟑 𝒎𝟑
Qtotal lintasan = 𝟎, 𝟗𝟖𝟐 + 𝟎, 𝟗𝟖𝟕 + 𝟎, 𝟔𝟗𝟕 = 𝟐, 𝟔𝟔𝟔 𝒎𝟑/𝒔
𝒔 𝒔 𝒔

 Penampang Metode Current Meter


1. Penampang 1

Gambar 6. Sayatan Penampang Lintasan 1 Metode Current Meter

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 12
Laboratorium Hidrogeologi 2018
2. Penampang 2

Gambar 7. Sayatan Penampang Lintasan 2 Metode Current Meter

3. Penampang 3

Gambar 8. Sayatan Penampang Lintasan 3 Metode Current Meter

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 13
Laboratorium Hidrogeologi 2018
3.1.1 Tabulasi Data
1. Penampang 1

Lebar Lebar Kecepatan Luas


Dalamnya Dalam
No Sungai Segmen Current Penampang Debit(m3/s)
Kincir (m) sungai(m)
(m) (m) Meter (m/s) Sungai (m2)

1 0,01
2 0,15 0,1 0,181 0,0181 0,3
3 0,295 0,4 0,521 0,2084 0,59
4 0,36 0,3 0,766 0,2296 0,72
5 0,08 0,2 0,983 0,1966 0,96
6 11,7 1,17 0,7 0,1 1,381 0,1381 1,4
7 0,75 0,1 1,696 0,1696 1,5
8 0,72 0,1 1,720 0,1720 1,44
9 0,43 0 1,345 0 0,86
10 0,55 0 0,801 0 0,51
11 0,005 0 0,304 0 0,01

2. Penampang 2

Kecepatan
Lebar Luas
Lebar Dalamnya Current Dalam
No Segmen Penampang Debit(m3/s)
Sungai (m) Kincir (m) Meter sungai(m)
(m) Sungai (m2)
(m/s)
1 0,03
2 0,145 0 0,208 0 0,29
3 0,3 0,2 0,578 0,1156 0,60
4 0,295 0,3 0,773 0,2319 0,59
5 0,275 0,2 0,741 0,1482 0,55
6 13 1,3 0,4 0,1 0,872 0,0872 0,80
7 0,5 0,1 1,170 0,1170 1,00
8 0,43 0,1 1,209 0,1209 0,86
9 0,31 0,1 0,962 0,0963 0,62
10 0,235 0,1 0,708 0,0708 0,47
11 0,07 0 0,396 0 0,14

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 14
Laboratorium Hidrogeologi 2018
3. Penampang 3

Kecepatan Luas
Lebar Lebar Dalamnya
Current Penampang Dalam
No Sungai Segmen Kincir Debit(m3/s)
Meter Sungai sungai(m)
(m) (m) (m)
(m/s) (m2)
1 0,01
2 0,22 0,1 0,288 0,0288 0,44
3 0,18 0,1 0,572 0,0512 0,36
4 0,23 0,3 0,525 0,1575 0,46
5 0,2175 0,4 0,573 0,2292 0,435
6 12,8 1,28 0,11 0,3 0,419 0,1257 0,22
7 0,095 0,3 0,262 0,0786 0,19
8 0,105 0,1 0,256 0,0256 0,21
9 0,13 0 0,300 0 0,26
10 0,10 0 0,294 0 0,20
11 0,01 0 0,141 0 0,02

4. Tabel Data Metode Float Penampang 1 – Penampang 2

Panjang Lebar Sungai Waktu (s) Kecepatan Luas Debit (m3/s)


Lintasan (m) (m) (m/s) Penampang
(m2)
14,3
12,3
11,8
51,2
5 11,7 44,7 0,1445 1,1326
34,8
34,8
31
25,8

5. Tabel Data Metode Float Penampang 2 – Penampang 3

Panjang Lebar Sungai Waktu (s) Kecepatan Luas Debit (m3/s)


Lintasan (m) (m) (m/s) Penampang
(m2)
41,6
27,1
40,2
18,7
5 13 26,8 0,1445 1,1326
20,1
23,2
42,7
20,11

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 15
Laboratorium Hidrogeologi 2018

3.1 Metode Float

Pada Penelitian selanjutnya yaitu menggunakan metode float. Metode Float


digunakan dengan menggunakan suatu benda yang kemudian akan di alirkan pada
permukaan sungai sehingga pada nantinya dapat di ketahui jarak tempuh bola apung
pada tiap segmen yang kemudian akan dikalkulasikan.
Metode ini menggunakan peralatan berupa meteran dengan bola pingpong
sebagai media tolak ukurnya. Untuk mengetahui waktu yang di tempuh bola
pingpong dari lintasan 1 ke lintasan 2 dan lintasan 2 ke lintasan 3. Pengukuran ini
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada bagian kiri sungai, tengah sungai, dan kanan
sungai. .Hitung dengan stopwatch lama bola pingpong mengapung dari titik start ke
titik finish, kemudian catat hasil perhitungan untuk mengetahui kecepatan aliran
sungai.

Gambar 9. Metode Pengukuran Float Float

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 16
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Gambar 10. Bola pingpong sebagai media percoban

3.1.2 Perhitungan
a. Perhitungan Lintasan 1 Tepi Kiri
Waktu Kecepatan A Total
No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 14,3 s
2. 12,3 s 12,8 s 0,39 m/s 9,188 m2

3. 11,8 s
Tabel . Perhitungan Float Lintasan 1 Tepi Kiri

Diketahui :
S:5m
t1 : 14,3 s
t2 : 12,3 s
t3 : 11,8 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
trata-rata = 14,3 s+12,3 s+11,8 s
𝟑
= 12,8 s

Kecepatan :
V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,39 m/s
12,8 𝑠

b. Perhitungan Lintasan 1 Tepi Tengah

Waktu Kecepatan A Total


No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 51,2 s
2. 44,7 s 43,6 s 0,115 m/s 9,188 m2

3. 34,8 s

Tabel . Perhitungan Float Lintasan 1 Tengah

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 17
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Diketahui :
S:5m
t1 : 51,2 s
t2 : 44,7 s
t3 : 34,8 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
51,2 s+44,7 s+34,8 s
trata-rata =
𝟑
= 43,6 s

Kecepatan :
V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,115 m/s
43,6 𝑠

c. Perhitungan Lintasan 1 Tepi Kanan

Waktu Kecepatan A Total


No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 34,8 s
2. 31 s 30,5 s 0,164 m/s 9,188 m2

3. 25,8 s

Tabel . Perhitungan Float Lintasan 1 Kanan


Diketahui :
S:5m
t1 : 34,8 s
t2 : 31 s
t3 : 25,8 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
34,8 s+31 s+25,8 s
trata-rata =
𝟑
= 30,5 s

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 18
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Kecepatan :
V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,164 m/s
30,5 𝑠

d. Perhitungan Lintasan 2 Tepi Kiri

Waktu Kecepatan A Total


No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 41,6 s
2. 27,1 s 36,3 s 0,138 m/s 7,102 m2

3. 40,2 s

Tabel . Perhitungan Float Lintasan 2 Kiri


Diketahui :
S:5m
t1 : 41,6 s
t2 : 27,1 s
t3 : 40,2 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
41,6 s+29,1 s+40,2 s
trata-rata =
𝟑
= 36, ,3 s

Kecepatan :
V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,138 m/s
36,3 𝑠

e. Perhitungan Lintasan 2 Bagian Tengah

Waktu Kecepatan A Total


No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 18,7 s
2. 26,8 s 22,1 s 0,226 m/s 7,102 m2

3. 20,1 s
Nama : Fikri Khaerul Bassor
NIM : 111.160.021
Plug : 08 19
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Tabel . Perhitungan Float Lintasan 2 Tengah

Diketahui :
S:5m
t1 : 18,7 s
t2 : 26,8 s
t3 : 20,1 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
18,7 s+26,8 s+20,1 s
trata-rata =
𝟑
= 22,1 s

Kecepatan :
V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,226 m/s
22,1 𝑠

f. Perhitungan Lintasan 2 Tepi Kanan

Waktu Kecepatan A Total


No. Waktu
Rata-Rata Rata-rata
1. 23,2 s
2. 43,7 s 29,1 s 0,172 m/s 7,102 m2

3. 20,4 s

Tabel . Perhitungan Float Lintasan 2 Kanan

Diketahui :
S:5m
t1 : 23,2 s
t2 : 43,7 s
t3 : 20,4 s
Waktu rata-rata = t1+t2+t3
3
3
23,2 s+43,7 s+20,4 s
trata-rata =
𝟑
= 29,1 s
Nama : Fikri Khaerul Bassor
NIM : 111.160.021
Plug : 08 20
Laboratorium Hidrogeologi 2018

Kecepatan :

V = S/trata-rata
5𝑚
= = 0,172 m/s
29,1 𝑠

𝑚 𝑚
0,39 +0,115 +0,172 𝑚/𝑠
𝑠 𝑠
VLintasan 1 = = 0,226 m/s
3
m
VKoreksi = 0,226 s 𝑥 0,85 = 0,192 𝑚/𝑠

𝑚 𝑚
0,138 +0,266 +0,172 𝑚/𝑠
𝑠 𝑠
VLintasan 2 = = 0,192 m/s
3
m
VKoreksi = 0,192 s 𝑥 0,85 = 0,163 𝑚/𝑠

Perhitungan Debit

Q = vKoreksi x A

m
Q1 = 0,192 s 𝑥 9,188 = 1,764 𝑚3/𝑠
m
Q2 = 0,163 s 𝑥 7,102 = 1,158 𝑚3/𝑠
1,764 𝑚3/𝑠+ 1,158 𝑚3/𝑠
Q = = 1,461 m3/s
2

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 21
Laboratorium Hidrogeologi 2018

 Penampang Metode Float

Gambar 11. Penampang Sungai Babarsari Menggunakan metode Float

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 22
Laboratorium Hidrogeologi 2018

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengambilan data dan
perhitungan debit sungai Metode Current Meter dan Metode Float di Sungai
Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, adalah :
a) Debit aliran Sungai Babarsari pada penampang 1 dengan metode

Current Meter sebesar 0,982 m3/s

b) Debit aliran Sungai Babarsari pada penampang 2 dengan metode

Current Meter sebesar 0,987 m3/s

c) Debit aliran Sungai Babarsari pada penampang 3 dengan metode

Current Meter sebesar 0,697 m3/s


d) Dari perhitungan debit metode Current Meter didapatkan debit aliran
sebesa 2,666 m3/s atau 230.342,4 m3/hari
e) Debit aliran Sungai Babarsari pada lintasan 1 dengan metode float

sebesar 1,764 m3/s

f) Debit aliran Sungai Babarsari pada lintasan 2 dengan metode float

sebesar 1,158 m3/s

g) Dari perhitungan debit metode float didapatkan debit aliran rata-rata


sebesar 1,461 m3/s atau 126.230,4 m3/hari
h) Pengukuran debit sungai dengan menggunakan Metode Current
Meter dan Float menghasilkan nilai yang berbeda namun tidak terlalu
jauh. Metode Current Meter lebih akurat daripada Metode Float yang
hanya mengukur kecepatan pada permukaan air saja karena benda
yang mengambang tersebut dapat dipengaruhi oleh angin.

Nama : Fikri Khaerul Bassor


NIM : 111.160.021
Plug : 08 23
Laboratorium Hidrogeologi 2018

LAMPIRAN

Nama : Cahyo Setiawan


NIM : 111.160.034
Plug : 07 24

Anda mungkin juga menyukai