Disusun Oleh : 1. Ricky Davita Sutanto (188115126) 2. Yansen Purwanto (188115138) 3. Benedicta Jati Ayuningtyas (188115143) 4. Harani Wahyuni (188115150) 5. Niken Diaz Tantri (188115151) LATAR BELAKANG Apa itu stress? Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan STRESS kondisi seseorang
STRESSOR Stress yang terlalu besar dapat
mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya STRAIN Sumber stress = Stressor SISTEM Ketegangan akibat stress = Strain SARAF Pada perkembangan ilmu pengetahuan ternyata ditemukan adanya kaitan antara sistem saraf dengan stress. Rumusan Masalah Tujuan 1. Bagaimana cara kerja sistem 1. Mengetahui cara kerja sistem saraf dalam tubuh manusia ? saraf pada tubuh manusia
2. Bagaimana hubungan antara 2. Mengetahui hubungan antara
sistem saraf dengan stress sistem saraf dengan stress dan dan apa gangguan kesehatan mengetahui adanya gangguan yang timbul akibat stress ? kesehatan lain yang timbul akibat stress PEMBAHASAN SISTEM SARAF Sistem Saraf Pusat : Sistem saraf Tepi : • Otak ● Saraf Sadar (Somatis): • Saraf Tulang Belakang 1. Saraf Sensorik 2. Saraf Motorik
1. Diencephalon (antar otak),
2. Telencephalon (serebrum/otak besar), ● Saraf Tak Sadar (Otonom): 1. Simpatis 3. Brainstem (batang otak), 2. Parasimpatis 4. Saraf tulang belakang 5. Serebelum/otak kecil. • Sistem saraf adalah sistem pengaturan tubuh yang untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh tubuh, seperti gerakan-gerakan yang dilakukan, perilaku, proses berpikir, ingatan, emosional dan lain-lain. Hubungan Sistem Saraf dengan Stress
SINYAL
Vasokontriksi Pembuluh Darah
Peningkatan Tekanan Darah Peningkatan Kontraksi Otot Menimbulkan
Pelepasan Hormon Stress
Peningkatan Denyut Jantung “fight or flight” (Gasperin et al., 2009). Fight and Flight Response
• Mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari
ancaman. Stres yang diciptakan oleh situasi sebenarnya dapat membantu, menjadikan kita dapat mengatasi ancaman secara efektif. Pengaruh Stres Terhadap Sistem Saraf
Seseorang yang mengalami stres akan terjadi supresi dari sistem saraf parasimpatis dan aktivitas dari sistem saraf simpatis.
Pada penelitian Adareth dan Purwoko (2017), menunjukkan bahwa stres
mempengaruhi peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian. Hal ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah. KESIMPULAN
1. Sistem saraf mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan tubuh, seperti gerakan-gerakan yang dilakukan, perilaku, proses berpikir, ingatan, emosional dan lain-lain.
2. Sistem saraf pusat merespon stress dengan membuat hipotalamus
memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol sehingga terjadi respon “fight-or-flight” Daftar Pustaka • Adareth,T., dan Purwoko, Y., 2017, Musik Klasik Menurunkan Tingkat Stres Mahasiswa yang akan Menghadapi Ujian, Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol. 6 No. 2, Tembalang-Semarang. • Basu Swasta DH., dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. • Berntson, G.G., 2018. Stress Effect On the Body. Nervous System. https://www.apa.org/helpcenter/stress/effects- nervous diaskes tanggal 28 Februari 2019 • Cherry, Kendra, 2018. How the Fight or Flight Response Works. https://www.verywellmind.com/what-is-the-fight- or-flight-response-2795194diakses tanggal 28 Februari 2019. • James, Alexandra, 2017, The Fight or Flight Response: Understanding and Identifying Stress Indicators.https://www.asi-mag.com/fight-flight-response-understanding-identifying-stress-indicators/ diakses tanggal 28 Februari 2019. • Sarafino, Edward P., et.al., Health Psychology: Biopsychosocial Interactions Seventh Edition, John Wiley & Sons Inc., USA. • Schafer, W., 2000, Stress Management For Wellness, Fourth edition, Wadsmorth, Belmont California. • Wardhana, M., 2016, Pengantar Psikoneuroimunologi, Vaikuntha International Publication, Bali. • https://www.youtube.com/watch?v=WuyPuH9ojCE • https://www.youtube.com/watch?v=wANxsM5Q36c •