PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu tanaman serealia penting yang
tumbuh hampir di seluruh dunia dan digunakan sebagai bahan makanan baik
jumlah besar dan terus meningkat, namun tidak diikuti oleh peningkatan produksi,
sehingga terjadi kekurangan sekitar 1,3 juta ton setiap tahun dan harus dipenuhi
meningkat, terutama untuk pakan dan industri. Untuk pakan permintaan jagung
sudah mencapai lebih dari 50% kebutuhan nasional. Hal ini menuntut perlunya
merakit varietas unggul baru. Prinsip dasar dalam pemuliaan adalah adanya
populasi tinggi, maka seleksi yang dilakukan akan lebih efektif. Keragaman
tersebut bisa didapatkan dalam dari koleksi plasma nutfah, atau melalui
sendiri (tidak ada perbedaan antara genotipe kedua tanaman yang disilangkan).
(Zea mays L.). Tanaman jagung dipilih karena penyerbukan buatan yang dapat
dilakukan reatif mudah. Selain itu, periode tumbuh atau masa tanam jagung juga
tidak terlalu lama, sekitar lebih kurang 2 bulan lamanya (Hasan, 2014).
Tujuan Penulisan
persilangan pada tanaman menyerbuk silang jagung (Zea mays L.) galur cimmit
dengan galur C#
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
percabangan yang amat lebat, yang menyerap hara pada tanaman. Akar laying
penyerapan unsur hara. Akar laying ini tumbuh di atas permukaan tanah, tumbuh
rapat pada buku-buku dasar dan tidak bercabang sebelum masuk ke tanah
Batang tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa ruas
dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi
sehingga terjadi kekurangan sekitar 1,3 juta ton setiap tahun dan harus dipenuhi
Daun tanaman jagung berbentuk pita atau garis, mempunyai ibi tukang
daun yang terletak tepat di tengahtengah daun. Tangkai daun merupakan peleph
yang biasanya berfungsi untuk membungkus batang tanaman jagung. Daun pada
jantan dan bunga betina (tongkol) muncul dari axillary apical tajuk. Bunga jantan
(tassel) berkembang dari titik tumbuh apical di ujung tanamn. Rambut jagung
(silk) adalah pemanjangan dari saluranstylar ovary yang matang pada tongkol.
Hampir 95% dari persariannya berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan hanya
5% yang berasal dari serbuk sari tanamn sendiri. Karena itu disebut juga tanaman
Buah jagung terdiri dari tongkol, biji, dan daun pembungkus. Biji jagung
pada jenisnya. Pada umumnya, biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat
secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji
(Rukmana, 2007).
Biji jagung berkeping satu (monokotil), tumbuh berderet rapi pada suatu
poros yang disebut janggel. Di setiap janggel terdapat10-16 deret biji (selalu
genap) dan masing-masing deret terdiri atas 200-400 butir biji. Adanya kelobot
serangan berbagai hama di lapangan. Bentuk biji jagung ada yang membulat atau
berbentuk gigi tergantung pada varietasnya dan naman biji bervariasi dari putih,
Syarat Tumbuh
Iklim
rendah sampai ketinggian 750 m dpl. Suhu udara ideal untuk perkecambahan
tidak diikuti oleh peningkatan produksi, sehingga terjadi kekurangan sekitar 1,3
juta ton setiap tahun dan harus dipenuhi melalui import. (Zakariah, 2012).
tanaman jagung menghendaki suhu antara 23-27oC .namun tidak diikuti oleh
peningkatan produksi, sehingga terjadi kekurangan sekitar 1,3 juta ton setiap
tahun dan harus dipenuhi melalui import. (Redaksi Ciptawidiya Swara, 2008).
Penanaman dimulai bila curah hujan sudah mencapai 100 mm/bulan. Untuk
mengetahui itu perlu dilakukan pengamatan curah hujan dan pola distribusinya
Pada jagung Suhu udara ideal untuk perkecambahan benih adalalah 30oC–
32oC dengan kapsitas air tanah 25%-60% Selama pertumbuhan tanaman jagung
populasi tinggi, maka seleksi yang dilakukan akan lebih efektif. Keragaman
tersebut bisa didapatkan dalam dari koleksi plasma nutfah, atau melalui
(Zakariah, 2012).
6
Tanah
Tetapi ketinggian optimal adalah 50-600 m dpl. Untuk berproduksi secara optimal
terjadi kekurangan sekitar 1,3 juta ton setiap tahun dan harus dipenuhi melalui
import.yang gembur, subur, dan kaya akan unsur hara, aereesi dan drainase baik,
kaya akan bahan organic dengan keasaman tanah (pH) antara 5,6-7,5 (Redaksi
baik. Hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsure hara terutama
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena
pada umumnya tanah di Indonesia miskin hara dan rendah bahan organiknya,
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, Latosol dan
Grumosol. Tanah bertekstur lempung atau liat berdebu (Latosol) merupakan jenis
tanah yang terbaik namun tidak diikuti oleh peningkatan produksi, sehingga
terjadi kekurangan sekitar 1,3 juta ton setiap tahun dan harus dipenuhi melalui
import. untuk pertumbuhan tanaman jagung. Tanaman jagung akan tumbuh baik
dan kaya akan unsur hara, Salah satu upaya untuk meningkatkan kadar protein biji
dengan cara menyerbuki tongkol tanaman sesuai dengan perlakuan tertentu yang
7
pollen atau serbuk sari pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal berisi
cairan kental agak lengket sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya
(Sandra, 2008).
berbunga yang tidak sinkron antar tetua (jantan dan betina). Selain itu ada
beberapa faktor seperti kegagalan tanaman untuk berbunga populasi tanaman akan
(Mangoendidjojo, 2003).
Salah satu upaya untuk meningkatkan kadar protein biji jagung adalah
ditentukan. nasional terus meningkat, terutama untuk pakan dan industri. Hal ini
Sewaktu reseptif rambut sutra ini lengket, sehingga serbuk sari manapun
yang tertiup kearah rambut ini akan melekat. Setiap rambut dihubungkan oleh
8
tangkai putik yang panjang kebakal buah tunggal yang setelah dibuahi menjadi
biji atau inti biji (kernel). Pada bunga jantan biasanya memancarkan serbuk sari
sebelum bunga betina pada tanaman yang sama masak. Ketika kepala sari bunga
betina menjadi reseptif maka serbuk sari dari tanaman jagung yang bersebelahan
tertiup angin dan akan menempel padanya sehingga terjadi penyerbukan silang
(Loveless, 1989).
Teknik Persilangan
Pemilihan tetua menjadi salah satu tahap yang krusial dalam proses
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tetua antara lain:
1) Salah satu tetua memiliki dan membawa karakter unggul atau karakter yang
menjadi target pemuliaan; 2) Salah satu atau kedua tetua memiliki adaptasi dan
penampilan agronomis yang baik, dan 3) Kedua tetua sebaiknya memiliki jarak
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat
Penyerbukan sendiri pada jagung akan menghasilkan produksi yang rendah dan
tanaman tidak dapat tumbuh tinggi, padahal penyerbukan sendiri memiliki vigor
Memanfaatkan vigor hibrida, dan 4. Menguji potensi tetua (uji turunan) nasional
terus meningkat, terutama untuk pakan dan industri. Untuk pakan permintaan
jagung sudah mencapai lebih dari 50% kebutuhan nasional. (Ashari, 1998).
terutama untuk pakan dan industri. Untuk pakan permintaan jagung sudah
mencapai lebih dari 50% kebutuhan nasional. Waktu yang optimal untuk
melakukan proses penyerbukan pada tanaman jagung (Zea mays L.) adalah pada
Salah satu upaya untuk meningkatkan kadar protein biji jagung adalah
khusus untuk melindungi dari penyerbukan oleh tepung sari bunga lain
(Wijaya, 2007).
10
galur cimmit dengan galur c# berfungsi sebahai bahan percobaan persilangan, top
soil media tanam jagung yg dicampur dengan tanah, pupuk KCl untuk memenuhi
kebutuhan hara yang dibutuhkan oleh tanaman, pupuk urea hara yang dibutuhkan
oleh tanaman, pupuk TSP hara yang dibutuhkan oleh tanaman, sebagai pupuk
dasar hara yang dibutuhkan oleh tanaman, , dan plang digunakan untuk label
pemberi nama tanaman , air untuk kebutuhan nutrisi bagi tanaman agar tidak
kekeringan, kertas label untuk pemberi naman , amplop coklat digunakan untuk
membungkus bunga jantan pada saat disilangkan, plastik putih digunakann untuk
melapisa amplop agar tidak mudah basah, tali plstik digunakan untuk mengikat
amplop pada saat persilangan, dithane sebagai larutan perendam biji yang akan
pembukaan dan pengolahan lahan, meteran untuk mengukur luas plot, parang
untuk membersihkan lahan dari gulma, gembor sebagai alat untuk menyiran
tanaman, gunting berfungsi dalam proses penyerbukan, , dan alat tulis untuk
11
mencatat hasil pengamatan dan buku data sebagai tempat penulisan hasil
pengamatan.
12
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
Pembentukan plot
rendam dengan dithane. Benih yang dipilih adalah benih yang tidak terapung
setelah direndam. Dan dibentuk plot dengan adanya ketentuan ukuran dan dengan
Penanaman
Sebelum ditanam benih jagung (Zea mays L.) terlebih dahulu di rendam
dengan dithane. Benih yang dipilih adalah benih yang tidak terapung setelah
direndam.
Pemupukan
diberikan adalah pupuk urea dengan dosis 300 kg/Ha, pupuk TSP dengan dosis
200kg/Ha, dan KCl dengan dosis 100 kg/Ha. Masing-masing pupuk yang
Pemeliharaan Tanaman
agar tanaman senantiasa berada dalam kondisi yang baik, sehingga dapat dicapai
- Penyiraman
Penyiraman tanaman jagung dilakukan setiap hari, tepatnya pada sore hari
dengan banyak air yang diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan air perpolibag.
merata.
-Penyiangan
pembersihan lahan dari gulma dapat dilakukan dengan tangan. Penyiangan jangan
sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut belum kuat
mencengkeram tanah
-Pembubunan
Penyulaman benih yang tidak tumbuh dilakukan pada umur satu minggu
setelah tanam. Lubang tanam diperiksa, benih yang tidak tumbuh dibuang, dan
Pemanenan
Umur panen jagung adalah 96 hari. jagung yang telah siap panen
Perubahan Anatomi
- Tinggi tanaman
14
Tinggi tanaman jagung diambil satu minggu sekali dan pengukuran tinggi
jagung mulai dilakukan 14 HST atau pada saat tanaman jagung berumur 2 MST
hingga ± 7 MST.
- Jumlah daun
Jumlah daun dihitung setiap satu minggu sekali dimuali dari 2 MST
hingga ± 5 MST. Perhitungan jumlah daun dimulai dari daun yang terletak di
- Umur bunga
Hasil
Persentase Perkecambahan
= 10 / 10 x 100%
= 100 %
Sampel
Umur Tanaman Total Rataan
I II III IV V
Sampel
Umur Tanaman Total Rataan
I II III IV V
Sampel
Umur Tanaman Total Rataan
I II III IV V
1 MST 2 - - - 2 4 0,8
2 MST 2 - - - 3 5 1
3 MST 5 1 2 3 3 14 2,8
4 MST 6 2 3 4 4 19 3,8
5 MST 7 4 4 5 5 25 5
6 MST 8 4 6 6 7 31 6,2
7 MST - 5 7 7 8 27 5,4
Sampel
Umur Tanaman Total Rataan
I II III IV V
1 MST 2 - 2 - 2 6 1,2
17
2 MST 2 - 2 - 2 6 1,2
3 MST 4 4 4 3 4 19 3,8
4 MST 5 4 6 3 6 24 4,8
5 MST 6 5 7 4 7 29 5,8
6 MST 9 6 9 6 9 39 7,8
7 MST - 7 - 7 - 14 2,8
Tanggal Tanggal
Sampel Sampel
berbunga berbunga
1 2 1 29
Desember november
2018 2018
3 28
novermber
2018
5 27
november
2018
Tabel
Jumlah hibridisasi
Persentase Hibridisasi = x 100 %
Jumlah tanaman seluruhnya
= 2/10 x 100%
= 0,2%
Jumlah yang berhasil disilangkan
Persentase Keberhasilan Pesilangan = x 100%
Jumlah yang disilangkan
= 2/2 x 100%
= 100 %
18
Pembahasan
Dari persilangan yang dilakukan diperoleh data keberhasilan persilangan
tanaman jagung (Zea mays L.) varietas bonanza adalah sebesar 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa ada beberapa tanaman yang tidak berhasil disilangkan yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tanaman tetua yang digunakan dalam
persilangan, baik sebagai tetua jantan penyedia polen maupun tetua betina,
dilakukan pada saat pagi hari dan beberapa faktor lain. Hal ini sesuai dengan
terjaga, bebas hama dan penyakit. Agar persilangan dapat dilakukan dengan
efektif, waktu penanaman tetua jantan dan betina diatur sehingga diperoleh waktu
berbunga yang tepat, dimana putik bunga tetua betina telah reseptif dan polen
Rata – rata tinggi tanaman yaitu 7,2, 11,78, 37,16, 54,88, 66,64, 103,88,
89,24 Dari MST 2 sampe 7 MST Jadi setiap minggu rata – rata tinggi tanaman
akan naik salah satunya dikarenakan tekstur tanah yg sesuai. Hal ini didukung
oleh Zakariah (2012) yang menyatakan bahwa tanah bertekstur lempung atau liat
berdebu merupakan jenis tanah yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman jagung.
Tanaman jagung akan tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, dan kaya
humus.
Persilangan baik dilakukan pada saat pagi hari karena waktu yang paling
baik dan efektif adalah pagi hari (sekitar jam 08.00-09.00 WIB). Hal ini sesuai
polinasi yang efektif adalah pagi hari kira-kira pukul 08.00-09.00 WIB, dimana
benang sari jatuh dan menempel ke kepala putik dimana lebih sering secara silang
(penyerbuakan silang), hal ini sesuai dengan literature Subekti dkk. (2006) yang
menyatakan bahwa hamper 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari
tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh
karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop),
dimana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain.
Adapun kendala dalam persilangan kedua spesies ini adalah cuaca yang
buruk, waktu persilangan yang kurang tepat, kondisi bunga jantan dan betina
hingga pemulianya itu sendiri kurang teliti. Hal ini sesuai dengan literatur
Wijaya (2007) yang menyatakan bahwa untuk melaksanakan polinasi adalah pagi
hari, dimana bunga betina belum sempurna, kondisi bunga jantan dan betina yang
belum matang, cuaca pada saat hujan sehingga tanaman jagung membusuk.
organisme hibrid melalui perkawinan tetua-tetua yang berbeda secara genetik. Hal
Ini Sesuai Dengan Literatur (Handayani, 2014). Apabila keragaman dalam suatu
populasi tinggi, maka seleksi yang dilakukan akan lebih efektif. Keragaman
tersebut bisa didapatkan dalam dari koleksi plasma nutfah, atau melalui
tanaman jagung (Zea mays L.) varietas bonanza adalah sebesar 100%.
2. Persilangan dapat efektif, jika putik bunga tetua betina telah reseptif dan
dimana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain.
Saran
Adapun saran penulis untuk pembaca adalah agar seluruh data yang ada
pada praktikum diambil dengan sebaik baiknya karena dapat menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan data.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fernandes, A. A. 2006. Jagung (Zea mays L.) Kantor Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan. Teknologi MIG
Crop. Jakarta.
Purwono dan Hartono. 2006. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Rofia dan B. S. Daryono. 2009. Pewarisan Gen Opaque 2 (O-2) pada Persilangan
Jagung Lokal Madura (Zea mays L. cv. Guluk-guluk) dengan Jagung
Unggul (Zea mays L. cv. Srikandi kuning). UIN Maulana Malik Ibrahim.
Malang.
Wijaya, A. R. 2007. Efek Xenia Pada Persilangan Jagung. Jurnal Akta Agrosia
Edisi Khusus 2 : 199-203. Bandung.
LAMPIRAN
DENAH PLOT
Plot jagung Plot jagung
PLOT 5 Plot jagung Plot jagung
kelompok kelompok 4A
JAGUNG kelompok 1B kelompok 4B
1A
15cm
50 cm
1m 25 cm 2m
= sampel
24