Anda di halaman 1dari 4

4.1.

3 Analisa SWOT M3(Method)


Tabel 4.33 Analisa SWOT M3

Penerimaan Pasien Baru

INTERNAL FAKTOR (IFAS)


Strength Bobot Rating Skor
Penerimaan Pasien Baru
1. Di ruang Utsman sudah dilakukan 0,4 4 1,6
penerimaan pasien baru
2. Adanya serah terima pasien oleh perawat 0,2 3 0,6
yang mengantar dengan perawat yang
berjaga
3. Tersedianyaformat lembar serah terima 0,4 4 1,6
pasien masuk rumah sakit, lembar
pengkajian pasien, lembar tata tertib pasien
dan keluarga dan lembar informed consent
sentralisasi obat S–W
Total 1 3,8 3,8 - 1 = 2,8

Weakness (Kelemahan) Bobot Rating Skor


1. Perawat tidak melakukan pengkajian pasien 0,5 1 0,5
baru
2. Perawat tidak meminta inform consent 0,5 1 0,5
sentralisasi obat kepada keluarga pasien
Total 1 1

EKSTERNAL FAKTOR (EFAS)


Opportunity Bobot Rating Skor
1. Adanya mahasiswa keperawatan yang 0,6 3 1,8
praktik manajemen keperawatan
2. Kerjasama antara mahasiswa dengan 0,4 2 0,8
perawat ruangan
Total 1 2,6
O–T
Threat Bobot Rating Skor 2,6 – 2,5 = 0,1
1. Adanya tuntutan masyarakat yang lebih 0,5 2 1,0
tinggi untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional
2. Meningkatnya kesadara masyarakat 0,5 3 1,5
mengenai tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
Total 1 2,5
1.3.1 M3 (Metode)
a. Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di ruang Utsman, belum pernah diadakan
ronde keperawatan. Setelah role play ronde keperawatan yang dilakukan bersama
mahasiswa profesi manejemen dan beberapa tim medis lain, maka menjadi gambaran tentang
pelaksanaan ronde keperawatan, sehingga kedepan jika ada pasien yang perlu untuk
dirondekan maka ruang Utsman siap untuk mengadakannya.
b. Timbang Terima
Tabel 2.4.1.4. Kajian Data Observasi Timbang Terima di Ruang Utsman RSI. Asyiyah
Malang pada Tanggal 27 Januari s/d 2 Februari 2019

Pre Post
No Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
Persiapan
Timbang terima dilaksanakan
1. √ √
setiap pergantian sif/ operan.
Prinsip timbang terima, semua
pasien baru masuk dan pasien
yang dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang
2. √ √
memiliki permasalahan yang
belum/dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih
lanjut.
Perawat yang mengoperkan
3. menyerahkan semua berkas √ √
catatan perawatan
Kegiatan dimulai dengan
menyebut atau
mengidentifikasi secara satu
persatu (berurutan tempat tidur
pasien atau kamar):
a. Jumlah, Identitas pasien
√ √
dan diagnosis medis
b. Data (keluhan/subjektif dan
√ √
4. objektif)
c. Masalah keperawatan yang
√ √
masih muncul
d. Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
√ √
dilaksanakan (secara
umum);
e. Intervensi kolaboratif dan

dependen
f. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
√ √
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan program
lainnya).
Pelaksanaan di nurse station
Kedua kelompok dinas sudah
5. √ √
siap (sif jaga).
Kelompok yang akan bertugas
6. √ √
menyiapkan buku catatan
Kepala ruang membuka acara
7. √ √
timbang terima
Penyampaian yang jelas,
8. singkat dan padat oleh perawat √ √
jaga (nic).
Perawat jaga sif selanjutnya
dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan
9. validasi terhadap hal-hal yang √ √
telah ditimbang terimakan dan
berhak menanyakan mengenai
hal-hal yang kurang jelas.
Pelaksanaan di bed pasien
Mengetuk pintu atau dan
10. √ √
mengucapkan salam
Perawat shift jaga sebelunya
11. memperkenalkan perawat shift √ √
jaga baru
Kemudian menanyakan
keluhan pasien dan
12 menyampaikan program √ √
perawatan yang akan
dilakukan hari ini
Perawat keluar dari kamar
13. pasien dan mengucapkan √ √
salam
Post-timbang terima
14. Diskusi √ √
Pelaporan untuk timbang
terima dituliskan secara
langsung pada format timbang
15. terima yang ditandatangani √ √
oleh pp yang jaga saat itu dan
pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala ruang.
16. Ditutup oleh kepala ruangan √ √
JUMLAH 12 4 14 2
PRESENTASE 75 % 25% 87,5% 12,5%
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di ruang Utsman timbang terima yang
dilakukan sudah dilakukan setiap akan pergantian dinas. Pada pre intervensi, timbang terima
sudah terlaksana dengan cukup baik (75%). Timbang terima yang dilakukan masih terfokus
pada terapi medis saja dan perawat masih jarang menyebutkan diagnosa keperawatan pasien
hanya menyebutkan keluhan pasien saat operan. Serta terapi yang dibacakan hanya terapi
medis sesekali ada terapi keperawatan yang dibacakan. Saat di ruangan pasien tidak
divalidasi keluhan dan kebutuhan pasien. Setelah dilakukan intervensi dengan menerapkan
kembali timbang terima sesuai SOP yang ada di RSI.Aisyiyah, timbang terima sudah
dilakukan dengan baik (87,5%) dengan diagnosa keperawatan di bacakan dan saat operan
keliling pasien semua keluhan dan kebutuhan di validasi ulang, namun hal ini perlu terus
dilakukan karena masih ada beberapa perawat yang terkadang lupa, hal ini terkait dengan
kebiasaan dan efisiensi waktu dari perawat.

Anda mungkin juga menyukai