Anda di halaman 1dari 3

Aplikasi Analitik Reaksi Nuklir

Bab ini berkaitan dengan metode analisis nuklir (analisis aktivasi, partikel induksi
emisi sinar-X (PIXE), hamburan balik Rutherford (RBS), di mana
reaksi nuklir merupakan langkah penting pertamadalam prosedur analisis. Semua teknik ini
adalah teknik analisisunsur secara umum, teknik ini dapat memberikan informasi tentang
bentuk kimia unsur, setiap ligan terpasang, dan sejenisnya.
A. Analisis Aktivasi
1. Dasar Deskripsi Metode
Analisis Aktivasi Neutron (AAN) adalah salah satu teknik nuklir yangdigunakan
untuk mengkuantifikasi unsur-unsur kimia yang terkandung dalam suatu materi.
Teknik ini didasarkan pada reaksi penangkapan neutron termaloleh inti atom yang
terkandung dalam materi uji. Reaksi inti ini berlangsung di fasiltas iradiasi yang
menyediakan sumber neutron. Hasil interaksi tersebut menghasilkan spesi atom
baru yang kelebihan satu buah neutron dan dalam keadaan tidak stabil. Untuk
mencapai ke keadaan stabil, spesi tidak stabil tersebut melepaskan partikel beta
yang umumnya diikuti oleh emisi
sinar gamma. Sinar gamma yang diemisikan adalah bersifat khas untuk setiap
radionuklida, dan umumnya akan membentuk suatu spektrum yang disebut sebagai
spektrum gamma.
Berikut adalah langkah skematis untuk analisis neutron:

Dimana AX* adalah aktivitas x pada td waktu setelah akhir tembakan. NX adalah
jumlah x inti awal, s adalah penampang reaksi nuklir, f adalah fluks mengaktifkan
partikel, ti adalah panjang iradiasi, dan 𝜆X* adalah konstanta peluruhan dari X*. Dari
persamaan ini dapat dihitung NX dari AX*. Metode analisis ini disebut analisis aktivasi
mutlak dan jaang dilakukan. Alasannya adalah untuk hal ini perlu pengetahuan rinci tentang
fluks dan energi tembakan partikel dalam sampel serta beberapa hal lainnya.
Teknik yang lebih sederhana adalah dengan iradiasi dan menghitung jumlah X murni
yang diketahui dalam kondisi yang sama yang digunakan untuk campuran X dalam Y.
Kemudian :

Ini dikenal sebagai teknik pembanding dan merupakan metode analisis aktivasi yang
paling banyak digunakan. Itu tergantung pada iradiasi dan penghitungan standar jumlah
bahan murni yang diketahui menggunakan kondisi yang sama dengan sampel yang
dianalisis.
2. Keunggulan dan Kelemahan
Teknik ini mempunyai berbagai keunggulan, yaitu pengujian yangbersifat tidak
merusak, sensitivitas pengukuran yang relatif tinggi sampainanogram (10-12 g),
selektivitas yang tinggi dengan kemampuan identifikasiunsur secara simultan. Dengan
demikian evaluasi unsur-unsur yang terdapatdalam materi dapat ditentukan secara
serempak dalam jumlah cuplikan yangrelatif sedikit (50 - 100 mg).
Kelemahan teknik ini diantaranya adalah perlu menggunakan peralatan mahal dan
fasilitas iradiasi, ketidak mampuan untuk menentukan keadaan kimia unsur-unsur tersebut,
kebutuhan untuk bekerjadengan signifikan tingkat radioaktivitas, dan juga dengan
keselamatan radiasi peneliti.
3. Pertimbangan praktis dalam Analisis Aktivasi
Beberapa pertimbangan dalam prosedur analisis aktivasi diantaranya persiapan sampel.
Sampel yang tidak diketahui dan diketahui harus memiliki ukuran yang sama, komposisi,
dan homogenitas sejauh mungkin untuk memastikan bahwa setiap redaman dari radiasi
yang masuk , atau radiasi sampel sebelum dihitung , atau efek nilai, yang persis sama.
Dalam prakteknya , langkah ini dilakukan dengan memastikan bahwa sampel yang tidak
diketahui dan diketahui memiliki volume fisik yang sama, yang disinari dalam fluks
homogen, dan dihitung secara tepat dalam kondisi yang sama ( geometri , detektor , dll ).
4. Aplikasi Analisis Aktivasi
Aplikasi analisis aktivasi hampir tak terhitung . Dalam ilmu fisik, analisis aktivasi
digunakan dalam analisis jejak - unsur semikonduktor, logam , meteorit , sampel lunar ,
dan batuan terestrial. Dalam kebanyakan kasus, fitur analisis multielemental analisis
aktivasi digunakan untuk mengukur konsentrasi beberapa jejak - elemen secara bersamaan.
Penggunaan analisis aktivasi dalam investigasi kriminal (aktivasi forensik analisis) juga tak
dapat di pungkiri. Ide dasar di sini adalah untuk mencocokkan jejak-elemen. Identifikasi
tersebut berlangsung cepat dan tidak merusak ( memungkinkan bukti aktual). Selain itu,
kemungkinan kebenarannya dapat dipastikan kuantitatif.
B. PARTIKEL - INDUKSI EMISISINAR - X (PIXE)
1. Prinsip Kerja
Metode ini didasarkan pada pendeteksian sinar X dari de-eksitasiatom akibat interaksi
dengan partikel bermuatan. Ketika partikel bermuatanberinteraksi dengan atom maka akan
menyebabkan elektron pada tingkattenaga bagian dalam terlepas (tereksitasi ketingkat
tenaga bagian luar) yangmenyebabkan kekosongan pada tingkat tenaga itu. Terlepasnya
elektron dari suatu atom disebut peristiwa ionisasi, yang masing-
masing atom mempunyaitampang lintang ionisasi tertentu. Kekosongan ini akan diisi oleh
elektronberasal dari tingkat tenaga diatasnya yang dalam waktu bersamaandipancaran sinar
X. Perpindahan elektron dari tingkat tenaga lebih tinggi ketingkat lebih rendah disebut de-
eksitasi atom. Pancaran sinar X pada prosesde- eksitasi atom ini sangat spesifik untuk
masing-masing unsur sehingga sering disebut sinar X karakterisitik.
2. Keunggulan dan Kelemahan
keunggulan metode ini adalah PIXE digunakan terutama untuk analisis unsur kelumit
dengan sensitivitas umumnya 1 ppm. Teknik PIXE dan PIGE dapat digabungkan dan
sangat berguna untuk analisis sampel geologi. Gabungan dua teknik ini memberikan hasil
analisis yang akurat untuk sampel dengan struktur yang sangat rumit. Juga PIXE dan RBS
bisa digunakan secara bersamaan, maka dalam hal ini berkas partikel alpha digunakan
untuk mengeksitasi atom sampel dan banyak digunakan dalam bidang mikroelektronik.
Untuk analisis sampel tebal seperti sampel geologi, biologi dan sebagainya tidak
memerlukan preparasi, seandainya memerlukan hanya ala kadarnya untuk memudahkan
percobaan.
Kelemahan dari teknik ini pelaksanaan analisis unsur menggunakan PIXE harus
memperhitungan tebal tipis sampel dalam menentukan kandungan unsur dalam sampel
sehinggaada dua formulasi analisis PIXE, yaitu formulasi PIXE untuk sampel tipis dan
formulasi PIXE untuk sampel tebal.
3. Aplikasi PIXE
Salah satu aplikasi dari akselerator ini digunakan untuk
external PIXE untuk menganalisis suatu permukaan benda seni yang langka. Dengancara
ini PIXE dapat digunakan untuk menentukan keaslian benda seni dengancara menganilisis
komposisi unsur-unsur secara akurat dan tanpa
merusak. Akselerator lainnya digunakan untuk analisis unsur kelumit dari sampelbiologi
misal unsur-unsur berat dalam gigi manusia, untuk analisis bendaarkeologi seperti keramik
dari kuburan prasejarah, dan masih banyak lainnya.
C. HAMBURAN BALIK RUTHERFORD(RBS)
1. Prinsip Kerja
Pada interaksi berkas partikel dengan inti atom, peristiwa yang mungkin terjadi adalah
hamburan elastik,hamburan inelastik, maupun reaksi nuklir. Hamburan elastik terjadi bila
berkas partikel oleh inti atom dihamburkan selama proses dan berkas partikel maupun inti atom
tidak mengalami eksitasi internal. Hamburan balik Rutherford (RBS) menggunakan ion Helium
pada energi 2–3 MeV yang ditembakan ke sampel untuk menentukan profil kedalaman suatu
unsur berdasarkan dari spektrum hamburan balik elastik ion Helium yang berseuaian dengan
faktor kinematik tumbukan. Konsentrasi ditentukan dari perhitungan tampang lintang
Rutherford sedangkan kedalaman ditentukan berdasarkan energi ion yang hilang dalam sampel.
2. Keunggulan dan Kelemahan
RBS sangat berguna untuk mengukur secara kuantitatif unsur berat di dalam substrat
unsur ringan. Disamping itu sampel dapat dimanipulasi pada goniometer untuk mengijinkan
ion terdivergensi kecil agar mengkanal ke sampel. Dengan memutar sampel arah kanal dapat
dipetakan dengan akurat. Selain dari pada
itu pengotor dan cacat kristal dapat dilihat dengan jelas diatas latar pengkanalan rendah. Ini
memungkinkan unsur ringan seperti karbon dan oksigen untuk diukur pada substrat kristal.
Kelemahan aplikasi ini adalah hasil hamburan balik sangat sedikit ketika berkas ion
sejajar dengan kanal kristal.
3. Aplikasi
RBS banyak digunakan digunakan dalam industri semikonduktor untuk mengevaluasi
prosedur manufaktur dan untuk menyelidiki kemungkinan kontaminasi. Teknik RBS juga telah
digunakan untuk menentukan masa molekul polimer panjang, laju difusi polimer bervariasi
dengan panjang polimer, waktu dan temperature. RBS telah diterima sebagai alat analisis
materi. Di Amerika ada sekitar 10 institusi yang menggunakan RBS untuk keperluan analisis
materi. Bahkan sejumlah perusahan swasta menggunakan RBS untuk riset aplikasi dan kontrol
kualitas secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai