Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN WAHAM

SPTK
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Jiwa
yang dibina oleh Bapak M. Ali sodikin, S.Kp., M.Kep

Oleh :
Heru Nurmansah (1601460001)
Vivian Yessica (1601460015)
Nuri Annisa Faradila (1601460024)
Fanda Eka Desyati (1601460032)
Febyan Trialoka Margaraisa (1601460037)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGAM STUDI D IV KEPERAWATAN MALANG
Maret 2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
WAHAM PERTEMUAN PERTAMA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien mengatakan teman tomy Suharto.
Klien mengatakan sekarang dia berada di penjara.
Klien mengatakan iya pernah dipenjara bersamaa tomy sueharto
Klien Berbicara tidak realistis
Curiga +
2. Diagnosa keperawatan:
Perubahan proses pikir : waham kebesaran.
3. Tujuan SPTK:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien mampu berorientasi kepada realitas secara bertahap.
4. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.
b. Identifikasi kebutuhan klien. Bicara pada konteks realitas (tidak mendukung atau
membantah waham klien).
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik:
“Selamat pagi Pak, saya perawat Feby yang akan merawat bapak mulai hari ini sampai
kedepannya. Kalau boleh tau nama bapak siapa?.... ooh kalau begiru saya panggil
bapak I ya?”
2. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar,mungin kita bisa
berbincang-bincang mengenai masalah yang bapak alami saat ini? Baiklah semoga
setelah bertemu dengan saya masalah bapak akan teratasi. Begitu ya pak?”
3. Kontrak:
 Topik:
“Baik pak.., hari ini kita berbincang-bincang ya supaya kita saling mengenal dan
tambah dekat. Apakah bapak mau?”
 Waktu:
“Bapak mau berbincang-bincang berapa lama? Kalau 15 menit apakah cukup?
Bapak bersedia?”
 Tempat:
“Kita enaknya berbincang dimana ya pak? Oh di taman? Baik pak, mari..”
b. FASE KERJA
- “Nah, tadi saya sudah menyebutkan nama saya, coba ulangi siapa nama saya? Lupa?
Masih sebentar kok sudah lupa? Saya ulangi lagi nama saya Feby, bapak bisa
memanggil saya Feby ya pak? Bapak I , alamat rumah bapak dimana? Ohhh,, dan
tanggal lahir bapak kapan? Oh bagus, jadi usia bapak berapa ya sekarang? Wah bgus
kalo begitu.”
- “Baiklah semoga bapak bisa mengenal saya, begitu pula sebaliknya sehingga bapak
bisa nyaman bercerita dengan saya.”
- “Coba sekarang bapak ceritakan pada saya apa yang bapak alami? Bapak sekarang
tauh bapak ada dimana? Penjara, kenapa bapak bisa masuk penjara. Oooo jadi bapak
korban salah tangkap polisi akibat bapak berada dirumah Tomy Suharto. Memang
bapak ada hubungan apa dengan Tomy Sueharto? Ohh jadi bapak berteman dengan
tomy sueharto dan ibunya merupakan sodara dari ibu bapak.wah,,, saya jadi bingung,
sebnarnya bapak itu teman atau sodara Tomy Sueharto?”
- “Saya mengerti Pak I merasa bahwa Pak I adalah teman dari Tomy Soeharto, tapi
sulit bagi saya untuk mempercayainya, dan kita sekarang tidak berada di penjara
tetapi di Rumah Sakit. Baik pak bisa kita lanjutkan pembicaraan yang terputus?”
- “Pak, apakah bapak tau kenapa bisa masuk kesini? Oh bapak tidak tau?, Baik saya
beri tahu ya pak, bapak dulu masuk Rumah Sakit Jiwa karena Bapak sering marah-
marah tanpa sebab.”
- “Bapak kenapa marah-marah tanpa sebab dan membanting benda dirumah? Bisa
ceritakan kepada saya? Ooooh karena ada yang bilang bahwa barang-barang dirumah
adalah barang curian ? sapa yang bilang pak? Oohhh jadi tetangga ya pak bilang
begitu.”
- “Bapak coba sekarang sebutkan bapak di rumah tinggal dengan siapa? siapa orang
yang paling dekat dengan anda di rumah? Ibu dengan adik anda yang bernama deny.
Apakah anda sayang pada mereka. Lalu bagaimana dengan ayah anda ? ooo, ayah
anda adalah ayah tiri.”
- “Tadi anda dibesuk oleh ibu dan adik bapak. Bagaiman perasannya? Senanglah ya
dibesuk/jenguk. Kalau tadi itu di rumah, bagaimana kalo di sini/di RSJ. Sapa teman
yang paling dekat dengan anda. Ohh,, sudah pulang temannya. Apakah bapak sering
berbicara dengan teman-teman yang lainnya? Ohhh bagus itu, apa yang bapak
bicarakan kepada teman-teman bapak?”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klient terhdap tindakan keperawatan:
 Subjektif (klien):
“Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan
kehadiran saya, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan bercerita
dengan saya? Apakah ada yang belum dimengerti? Bagus, saya berharap bapak
lebih bisa mengungkapkan perasaan bapak dan lebih terbuka dengan harapan agar
masalah bapak dapat teratasi.”
 Objektif (perawat):
“Iya pak, dari yang saya jelaskan tadi sekarang coba sebutkan lagi siapa nama saya?
Bagus sekali. Mulai sekarang kalau ketemu saya jangan lupa panggil saya dengan
panggilan saya ya pak? Bagus”
2. Tindak lanjut:
“Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling mengenal
saat ini, Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat memerlukan
bantuan saya, bapak mau memanggil saya supaya selama bapak di sini dapat
bekerjasama dengan saya serta bapak mampu sembuh kembali.”
3. Kontrak yang akan datang:
“Nah pak, sekarang 15 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini juga sudah
selesai., Bagaimana kalu besok saya datang lagipak? Besok bapak ada waktu? Jam
berapa kira-kira bapak bisa? Baik pak besok jam 10.00 saya akan datang kembali
menemui bapak untuk mendiskusikan masalah yang sedang bapak hadapi sekarang,
nanti dimana kita bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita bertemu lagi disini ya pak?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
WAHAM PERTEMUAN KEDUA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien masih mengatakan mengatakan teman tomy Sueharto.
Klien mengatakan kakinya pegal karena ada yang memindahkan penyakit ke dirinya.
Klien mengatakan kakinya seperti terlilit ular.
Klien mengatakan dirinya kurus akaibat kakaknya mengambil dirinya , sehingga badan
kakaknya gemuk.
Klien masih mengatakan iya berada dipenjara.
Klien masih Berbicara tidak realistis.
2. Diagnosa keperawatan:
Perubahan proses pikir : waham kebesaran.
3. Tujuan SPTK:
a. Klien dapat mengenal dan menjelaskan tentang waham yang merupakan salah satu
bentuk dari perubahan proses pikir.
4. Tindakan keperawatan:
a. Penjelasan mengenai waham dan realita.
b. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian.
c. Diskusikan kemampuan yang dimiliki.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik:
“Selamat pagi Pak . Bagaimana apakah Bapak sudah siap? Saat ini saya datang lagi
untuk menemui bapak sesuai dengan janji saya kemarin. Bagaimana Pak apakah dapat
kita mulai ngobrolnya?”
2. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus,
seratus untuk bapak. Oh iya. Bagaimana, pak perasaan hari ini?”
3. Kontrak:
 Topik:
“Baik, pak sesuai kontrak kita kemarin. Kita akan ngobrol-ngobrol lagi nih.?”
 Waktu:
“Pak I, punya waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 20 menit ya pak.?”
 Tempat:
“Kita mau ngobrol disini lagi atau pindah tempat pak? Oh disini saja ya? Baik pak.”
b. FASE KERJA
- “Bapak, bolehkah saya bertanya? Apakah yang bapak rasakan saat ini? Bapak
menderita pegal-pegal knapa bisa pegal-pegal? Ooh bapak merasa bahwa bapak
mendapat santet atau guna-guna dan ada memindahkan penyakit ke bapak? Hmm,
Mungkin bapak pegal-pegal karena kelelahan atau sakit atau bisa juga karena efek
samping obat pak. selain pegal-pegal apa yang bapak rasakan. Tidak ada.”
- “Saya mau bertanya lagi bapak sekarang ada di mana? Di penjara. Looh kok masih
dipenjara pak, kan saya sudah jelaskan kemaren kalau bapak di RSJ.”
- “Bapak mengenal tomy Suharto? Kerabat bapak? Sepengetahuan saya, tomy sueharto
itu merupakan anggota keluarga cendana pak, apakah bapak merupakan bagian dari
keluarga cendana? Naah kalo bapak bukan bagian dari keluarga cendana, berarti
bapak bukan kerabat Tomy suharto dong?”
- “Baik Pak mari kita lanjutkan pembicaraan yang terputus ya”
- “Baik bapak saya mau jelaskan mengenai penyakit bapak. Bapak tau arti penyakit
waham. Baik saya akan jelaskan. Bapak, Sekarang Bapak mengalami suatu gangguan
proses pikir yang dinamakan waham. Waham adalah gangguan proses pikir terhadap
realita yang meyakini sesuatu yang salah. Jadi bapak, harus bisa membedakan mana
yang nyata dan mana yang bukan nyata.”
- “Coba sekarang bapak bedakan mana realita dan bukan? Misalnya , apakah tomy
sueharto yang bapak pikirkan adalah memang nyata atau Cuma pikiran bapak saja.
Ok, bagus pak. Sekarang Bapak coba jelaskan kembali mengenai waham. Bukan itu
pak, waham bukan penyakit orang mati? Waham yaitu ketidak mampuan seseorang
untuk membedakan isi kehidupan yang sebenarnya. Jadi bapak harus ingat itu ya
pak. Dan bapak harus dapat membedakannya ya.”
- “Nah, sekarang saya mau Tanya. Bapak bias main gitar? Atau bapak punya hobi?
Wah jadi bapak tidak memiliki hobi dong. Nah sekarang saya mau Tanya ? apa bakat
bapa yang bapak miliki? Ya seperti, bapak bias membuat sesuatu? Waahhhh hebat,
Bapak bisa membuat tasbih ya? Baik Pak, Bapak bisa melakukannya untuk mengisi
waktu senggang Bapak ya.”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klient terhdap tindakan keperawatan:
 Subjektif (klien):
“Baiklah saya rasa bapak sudah mulai mengenal tentang realita atau kenyataan
yang ada. Bagaimana perasaan bapak setelah pertemuan kita kali ini? Ok, kalau
begitu apakah nanti bapak mau bertemu saya lagi untuk membahas masalah
bapak?”
 Objektif (perawat):
“Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah
bapak sudah paham tentang yang bapak alami sekarang? Baiklah kalau bapak ada
masalah dan mau bapak ceritakan bapak dapat menemui saya.”
2. Tindak lanjut:
“Saya rasa bapak sudah banyak memahami isi pembicaraan kita kali ini. Saya
berharap agar setiap masalah yang bapak hadapi selalu mendiskusikannya dengan
saya. Agar masalah bapak dapat segera teratasi”
3. Kontrak yang akan datang:
“baik pak, waktu kita sudah selesai? Dan waktu kita juga sudah selesai. dan, sesuai
dengan perjanjian kita tadi yaitu 20 menit. Bagaimana pak kapan kita bisa ketemu
lagi? Baiklah besok jam 10.00 pagi kita ketemu lagi dan di tempat ini saja ya pak.
Nanti kita akan membahas masalah waham dan realita. Baiklah sekian pertemuan kita
kali ini tapi ingat pesan saya pak ya! Selalu mendiskusikan masalah yang bapak
hadapi. Terima kasih atas waktunya.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
WAHAM PERTEMUAN KETIGA

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien masih mengatakan teman tomy Suharto.
Klien masih mengatakan badanya di lili ular pada bagian kaki.
Klien tampak percaya terhadap perawat.
2. Diagnosa keperawatan:
Perubahan proses pikir : waham kebesaran.
3. Tujuan SPTK:
Klien dapat membedakan antara pikiran waham dengan realita
4. Tindakan keperawatan:
d. Evaluasi membedakan antara pikiran waham dengan realita, Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik:
“Selamat Sore Pak . Bagaimana kabar Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya semalam
pak? Bagaimana Apakah bapak sudah siap? Bagus.”
2. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bapak, apakah masih ingat nama saya? Bagus,
Bapak masih hafal nama saya. Oh iya. Pak apakah sudah sarapan pagi? Dengan lauk
dan sayur apa pak? Wah enak sekali ya pak? Ngomong-ngomong bapak apakah masih
ingat apa yang disebut waham itu? Baiklah saya akan menjelaskannya kembali.”
3. Kontrak:
 Topik:
“Baik, pak sesuai kontrak kita kemarin. Kita akan ngobrol-ngobrol lagi yaa?”
 Waktu:
“Pak I, punya waktu berapa menit? Baiklah kalau begitu. 20 menit ya pak.?”
 Tempat:
“Kita mau ngobrol disini lagi atau pindah tempat pak? Oh disini saja ya? Baik pak.”
b. FASE KERJA
- “Bapak, apakah yang bapak rasakan beberapa hari ini? Oh begitu ya? Nah, kemarin
saya sudah jelaskan kepada bapak mengenai waham? Coba bapak
sekarang ulang sekarang saya jelaskan kembali apa yang disebut waham itu. Salah
pak, baik saya ulani lagi ya pak.Waham adalah suatu pemikiran yang salah terhadap
realita yang ada. Misalnya seperti menganggap diri adalah seorang yang sangat
ditakuti oleh bayak orang yang pada kenyataannya tidak begitu. Pak apakah bapak
masih ingat siapa nama bapak sebenarnya? Wah seratus Pak. Bapak sudah ingat ari
dari waham kan.”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klient terhdap tindakan keperawatan:
 Subjektif (klien):
“Ok, saya rasa bapak sudah sedikit mengenal tentang waham dan realita dan bapak
sudah mengenal siapakah bapak sebenarnya.”
 Objektif (perawat):
“Sekarang coba sebutkan apa yang dimaksud dengan waham? Benar sekali, apakah
bapak sudah paham tentang yang bapak alami sekarang?”
2. Tindak lanjut:
“Baiklah pak saya rasa bapak sudah mampu membedakan antara waham dengan
realita nah, saya ingatkan lagi kalau bapak ada masalah tolong paka menemui saya.”
3. Kontrak yang akan datang:
“Bapak saya rasa ngobrol kita kali ini sudah cukup karena sudah 20 menit. Besok sore
saya akan menemui bapak kembali sebelum makan sore jam 15.00 ya pak? Nanti kita
akan membahas cara menghilangkan waham ya pak? Bagaimana apakah bapak
setuju? Baiklah. Terimakasih atas waktu yang telah bapak luangkan.”

Anda mungkin juga menyukai