PILIHAN KE 3
Sembuh
Sempurna
VASKULARISASI OTAK
Fisiologi otak
Otak 2% dari berat badan manusia
Pembuluh darah
Penyebab stroke
Dibagi menjadi:
Stroke Perdarahan
Perdarahan intraserebral/intraventrikuler.
Perdarahan subarakhnoid
Stroke Infark
Stroke infark trombotik
Stroke infark embolik
KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan perjalanan penyakit dan stadium
TIA (Trans Iskemic Attack)
Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa
menit samapai beberapa jam saja.
Gejala yang muncul akan hilang sengan spontandan sempurna
dalam tempo kurang dari 24 jam
Stroke in volusi
Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk
(beberapa jam – hari)
Stroke Komplit
Ganguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen
GEJALA :
-Usia relatif lebih tua
-Sadar
-Tidak ada sakit kepala
-Tidak ada kejang
-Tidak ada muntah
-Faktor risiko : hipertensi,
DM, dislipidemia, obesitas,
rokok,
PATOFISIOLOGI
Diawali dengan adanya faktor risiko
(HT, DM, dislipidemia, obesitas,
kurang olah raga, merokok dll).
HEMATOMA
OEDEMA PERI FOKAL
ISKEMI
BAGAIMANA MANAGEMENT STROKE
???
Pembagian stroke infarct base on time
1. Hyperacute – acut : hours after onset
2. Accute – subacute : several 8 – 24 hours
3. chronik : 4 weeks – 3 month
Accute brain vascular disruption
CT Scan
TIA/
progress/rind/
prind
Emergency management of Stroke
Time is brain
Nadi
Gula darah
Temperatur tubuh
Saturasi oksigen
Transportasi pasien
Dugaan stroke rujuk ke pusat perawatan
stroke
Deteksi dini
Vital sign
D. Brain stem
1.tidak sadar,tdk ada kemampuan bicara
2.paralisis 1 atau 2 sisi tubuh(tgt luas)
3.sulit nafas, menelan, gerak bola mata, nadi tak
teratur, tensi fluktuasi
Pengkajian Keperawatan
Riwayat Keperawatan
Hemoragik :
serangan mendadak, saat aktifitas mengalami sakit
kepala, mual/muntah, penurunan tingkat kesadaran
Pendarahan subarachnoid :
sakit kepala hebat, nausea/ muntah , penurunan
kesadaran atau kejang. Ada keluhan kaku pada leher
Emboli TIA :
adanya keluhan sesaat ggn memori, ggn penglihatan ,
mati rasa atau paralise
Con”t
Trombosis
gejala nya berjalan perlahan, pusing, ggn
mental atau kejang, ggn bicara, paralise di
bagian kiri atau kanan, atau parastesi
Riwayat :
arterosklerosis, hipertensi, diabetes,
emboli pada area tubuh lain, sakit
kepala, injuri kepala atau epilepsi
Adakah kebiasaan merokok, kegemukan
atau mempunyai masalah kronik paru
Adanya keluarga mempunyai penyakit
cerebrovaskuler.
Pemeriksaan Fisik
- Periksa kepala: adakah kejadian injuri
- Catat ukuran & reaksi pupil :
penyimpangan pupil, umumnya searah lesi
pd hemisfer abnormal
- Kaji karakter pernafasan, denyut nadi, TD.
-Peningkatan suhu → indikasi adanya ggn pusat
termoregulasi (TTV mungkin normal pd
perdarahan sedikit)
- JVP mengindikasikan aterosklerosis
- Status Neurologi : adanya hemiplegia, perubahan
refleks
Pemeriksaan Diagnostik
- Rontgen kepala & medula spinalis
- Elektro encephalografi
- Punksi lumbal
- Angiografi
- Ct- scan (Computerized Tomografi
Scanning)
- Magnetic resonance Imaging (MRI)
KEGAWATAN NEUROLOGI
PENINGKATAN TIK
HERNIASI
Penyebab peningkatan TIK
Edema otak
Pembedahan otak
Hidrocepalus
Massa di otak
Perdarahan di otak
AUTOREGULASI TEKANAN.
Autoregulasi tekanan berfungsi mempertahankan aliran darah ke otak dan
CPP dalam range MAP tertentu
Kemampuan otak mempertahankan CBF pada MAP antara 50 – 150 mmHg,
proses ini karena kontraksi otot polos dinding pembuluh darah otak sebagai
jawaban atas terjadinya perubahan tekanan .
Bila MAP < 50 mmhg terjadi cerebral ischemia
Bila MAP > 150 mmhg terjadi kerusakan daya kontriksi pembuluh darah dan
CBF akan naik dengan tiba tiba, terjadi kerusakan blood brain barier dan
terjadi cerebral edema dan perdarahan otak
Pada kondisi patologis autoregulasi ini akan hilang seperti trauma kepala,
trepanasi, perdarahan, hipertensi kronis, serebral ischemia, cerebral infarct,
edema sekeliling tumor otak
Pada kondisi kehilangan autoregulasi bila terjadi hipertensi akan terjadi
peningkatan CBF dan hipotensi akan terjadi ischemia → kedua hal ini
mengakibatkan peningkatan TIK
AUTOREGULASI KIMIA
DIPERANKAN OLEH PACO2 DAN PAO2
2. Fase Pemulihan.
Pasien Sdh Sadar , Tdk Mengalami Dysfagia , Makanan Per
Oral Cair – Makanan Biasa
3.
BILA DYSFAGIA MODIFIKASI DIIT
PARENTERAL + ENTERAL :
Tahap I : Parenteral
Tahap 2 : ¼ Per Oral ¾ Ngt
Tahap 3 : ½ Per Oral ½ Ngt
Tahap 4 : Diit Per Oral + Air Ngt
Tahap 5 : Diit Lengkap Per Oral
Penatalaksanaan keperawatan
terhadap Defisit Neurologi &
Reaksi Emosional Pasien Stroke
Defisit Motorik
Defisit Sensori
Defisit Bahasa
Defisit Intelektual
Defisit Emosional
Defisit Kandung kemih & usus
PRE REHABILITASI
1. Segera
2. Bed rest total
3. Pasiv ROM
4. Aman secara medikal sebelum mobilisasi
5. Pertahankan “ body-alignment “
6. Hati-hati pada pasien dengan IVH-SAH-AVM walau
suspended diagnostic
7. Edukasi / kie terhadap keluarga
Rehabilitasi di RS
1. Anjurkan pasien u/ mengerjakan sendiri
“personal hygiene” semampunya
2. Ajarkan ADL dg m’hargai cara pasien
m’kompensasi ketdk mampuan pasien
3. Anjurkan pasien u/ latihan ditempat tidur
4. Ajarkan pasien tehnik berpindah
5. Lakukan perawatan kulit
6. Pakaikan pasien dg bajunya sendiri
7. Berikan pasien privacy
8. Berikan support emosional
lanjutan
1. Imobilisasi :
infeksi pernapasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi, tromboflebitis.
2. Paralisis :
nyeri daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas, terjatuh.
3. Kerusakan otak :
epilepsi, sakit kepala.
4. Hidrosepalus.
PERSIAPAN PINDAH
RUANG
Melewati fase akut post akut
Stabilitas kondisi pasien
Acc secara medikal
KIE / edukasi pasien dan keluarga
Petugas pengantar
Serah terima oleh petugas
Tujuan perencanaan pulang
1. m’persiapkan pasien u/ menyusaikan diri dirumah &
masyarakat
2. Spy pasien & keluarga mempunyai pengetahuan &
ketrampilan serta sikap dlm memperbaiki &
mempertahankan status kesehatannya
3. Agar pasien & keluarga dpt menerima keadaan diri pasien
jika terdpt gejala sisa/cacat
4. M’bantu merujuk px kepelayanan keseht lain
Informasi untuk pasien