11(2):99-104, 2015
© Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau
ISSN : 1829-5460
Siti Robiah
e-mail: sitirubiah99@yahoo.com
ABSTRACT
This study aimed to determine prospective teachers' difficulties in mastering the basic skills of
teaching. The study population was a biology student of Class VI semester FKIP UIR D and E in
Academic Year 2013/2014. which amounts to 87 people. This study starts from January to June 2014
while taking data from Februarit months to May 2014. Data analysis techniques used descriptive
analysis techniques. Based on the results of data analysis can be seen that the prospective teachers are
very experienced difficulty in mastering basic skills related to teaching in terms of Open Learning
72,98%, 77,03% Describes materials, difficulty in performing variation of 69,83%, 75,60% Skill
asked, provide reinforcement of skills 67,28.67%, 70,58% class management skills, learning skills are
close enough 53,67% . It can be concluded that the Prospective teachers have difficulty in mastering
basic skills teaching teachers.
99
Siti : Analysis of Prospective Teacher
100
Siti : Analysis of Prospective Teacher
101
Siti : Analysis of Prospective Teacher
Usman (2005) penyajian suatu penjelasan teknik bertanya juga perlu diperhatikan
dapat ditingkatkan hasilnya dengan bagaimana meningkatkan kualitas pertanyaan
memberikan penjelasan menggunakan bahasa agar mampu menjadi alat untuk
yang mudah dimengerti oleh siswa, meningkatkan kemampuan berpikir dan
penggunaan contoh dan ilustrasi serta meningkatkan kualitas pembelajaran bagi
penggunaan balikan. Darmadi (2010) juga siswa.
menyatakan bahwa keterampilan menyajikan Dalam penguasaan keterampilan
penjelasan mencakup kejelasan, penggunaan memberikan penguatan, calon guru
contoh dan ilustrasi yang mengikuti pola mengalami kesulitan (67,28%), terutama
induktif dan deduktif, pemberian tekanan memberikan penguatan secara non verbal
pada bagian-bagian penting. (dengan mimik, mendekati dan sentuhan).
Penguasaan keterampilan mengadakan Hal ini diperkuat dari hasil pengamatan
variasi calon guru mengalami kesulitan dimana calon guru hampir sebagian besar
(69,83%), terutama dalam hal mimik dan tidak memberikan penguatan baik itu secara
gerak serta penerapan metode dan model- verbal maupun non verbal, alasannya selalu
model pembelajaran. Dari hasil pengamatan, lupa. Menurut Sanjaya (2009) penguatan
sebagian besar calon guru hanya mampu bertujuan untuk meningkatkan perhatian
menerapkan metode ceramah, dan peserta didik terhadap pembelajaran,
penyampaian materi dengan mimik serta meransang dan meningkatkan motivasi
ekspresi wajah yang kadang kelihatan ragu, belajar serta meningkatkan kegiatan belajar,
tegang dan nerves, demikian juga gerakan dan membina perilaku yang produktif.
badan yang kaku. Menurut Usman (2005), Dalam penguasaan keterampilan
variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan mengelola kelas, calon guru mengalami
kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang kesulitan (70,58%), terutama kesulitan dalam
sangat penting dalam berkomunikasi. menegur siswa yang mengganggu. Dari hasil
Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk pengamatan, calon guru lebih memfokuskan
menyampaikan arti dari pesan lisan yang diri mengingat dan menjelaskan materi yang
dimaksudkan. Darmadi (2010) menyatakan diajarkan. Iklim belajar mengajar kurang
bahwa tujuan utama guru mengadakan kondusif, karna siswa kurang memperhatikan
variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk calon guru yang sedang menjelaskan materi.
mengurangi kebosanan siswa sehingga Menurut Sanjaya (2009) untuk menghindari
perhatian mereka terpusat pada pelajaran. perilaku-perilaku yang dapat mengganggu,
Dalam hal penguasaan keterampilan maka dalam pengelolaan kelas dapat
bertanya, calon guru mengalami kesulitan dilakukan teknik-teknik penciptaan kondisi
(75,60%), terutama kesulitan dalam hal belajar yang optimal, menunjukkan sikap
pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam tanggap, memusatkan perhatian, memberikan
mengajukan pertanyaan yang sifatnya petunjuk dan tujuan yang jelas, memberi
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Hal teguran dan penguatan.
ini diperkuat dari hasil pengamatan bahwa Dalam penguasaan menutup
calon guru hanya mampu memberikan pembelajaran, calon guru cukup mengalami
pertanyaan pada kawasan kognitif pada kesulitan (53,67%), terutama kesulitan dalam
tingkat rendah (ingatan). Menurut Mulyasa hal meninjau kembali isi pelajaran dengan
(2009) guru hendaknya mampu mengubah merangkum inti pelajaran. Dari hasil
pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya wawancara dan pengamatan peneliti,
sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan kesulitan calon guru disebabkan karena
aspek kognitif lain, seperti pemahaman, kurang menguasai materi sehingga kesulitan
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. untuk menyimpulkannya dan disamping itu
Sanjaya (2010) menyatakan bahwa dalam disebkan waktu yang sangat terbatas.
102
Siti : Analysis of Prospective Teacher
103
Siti : Analysis of Prospective Teacher
104