Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

TUGAS PRAKTIKUM JARINGAN PADA HEWAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Disusun Oleh :

Made Rio Fransisco

Kelas : XII IPA 1

Guru Pembimbing : Made Pujangga S,Pd

SMAN 1 BASARANG

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


1
I. JUDUL
Praktikum Jaringan Pada Hewan

II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini siswa diharapkan dapat menjelaskan jaringan- jaringan
penyusun pada hewan.

III. DASAR TEORI


Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Pada saat perkembangan embrio, jaringan mudah (germ
layers) berdiferensiasi dan spesialisasi menjadi empat macam jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
Sekelompok sel mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada
garis besarnya, jaringan hewan dibagi menjadi empat kelompok :
1. Jaringan epitel : susunannya rapat sehinggatidak terdapat ruang antar sel.
Berdasarkan bentuk susunannya, jaringan epitel terdiri atas :
a) Epitel pipih selapis
b) Epitel kubus selapis
c) Epitel kolumner (memanjang)
2. Jaringan ikat : letak sel nya berjauhan
Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :
a) Jaringan ikat longgar
b) Jaringan ikat padat
c) Jaringan lemak
d) Jaringan rawan
e) Tulang
f) Darah
3. Jaringan otot : sel nya memanjang berbentuk serabut.
Macam-macam jaringan otot :
a) Otot polos
b) Otot bergaris melintang
c) Otot jantung

1
4. Jaringan saraf : terdiri atas neuron dan neuroglia.

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi bagian luar dan bagian dalam
rongga tubuh di dalam tubuh. Jaringan epitel melindungi permukaan terhadap
mikooranisme penginvaks kehilangan air dan cidera fisik. Sebagian epitel dikhususkan
untuk menyerap zat gizi dan menyekresikan suatu larutan untuk menjaga agar
permukaan tetap basah dan terlumasi.
Jaringan epitel selapis mempunyai berbagai bentuk, yaitu epitel skuamosa, epitel
selapis kubus, dan epitel selapis silindris. Epitel selapis silindris merupakan jaringan
yang melapisi saluran pencernaanyang terdiri atas sel absortif dan sel goblet yang
berfungsi untuk membungkus pembatas usus halus dan usus besar. Selain terletak di
saluran pencernaan jaringan epitel silindris selapis ini juga terletak pada saluran
kelenjar, kandung empedu, dan duktus papilaris di sistem urinarius.
Saluran pernapasan bagian atas mempunyai lapisan permukaan jaringan epitel
berbulu getar (silia) yang disebut sikat pembatas (brush border), berfungsi sebagai
penyaring utama pada jaringan sistem saluran pernapasan.bulu getar pada epitel saluran
pernapasan merupakan struktur yang tidak dimiliki oleh jarngan epitel lain.
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan
tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak),
mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar,
dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar),
jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasma nya.
Jarngan ikat padat mempunyai matris dalam jumlah banyak yang mengandung
serabut kolagen. Jaringan ikat ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot
dan tulang serta membentuk ligamen sebagai tempat persendian antar tulang. Jaringan
ikat padat dibagi menjad dua, yaitu teratur dan tidak teratur dengan komponen seluler
yang relatif sedikit dan di dominasi oleh komponen fibrosa yang terdiri dari fibroplast
atau sel pembentuk serabut. Biasanya jaringan ikat tidak teratur terletak pada kulit dan
jaringan ikat teratur terletak pada tendon, selain itu jaringan ikat ini juga terletak pada
dermis tunica submucosa pada pencernaan.
Jaringan otot terbentuk dari serabut-serabut dengan ukuran yang bervariasi dan
dapat dikatakan tidak mengandung matris. Setiap sel atau serat dilapisi oleh jatingan
pengikat yang disebut endomisium. Jaringan pengikat ini berfungsi sebagai pelindung

2
yang memungkinkan fasikel dan sel yang bergerak bebas dan membantu transmisi
tenaga pada kontraksi otot
Fungsi otot polos adalah menyempitkan dan melonggarkan suatu rongga dan
saluran. Biasanya otot polos terletak di saluran kelenjar, kulit, dan lain-lain. Fungsi otot
jantung sama hal nya dengan otot polos yaitu menyempitkan dan melonggarkan rongga
atau saluran. Hal ini dikarenakan otot jantung dapat mengkerut dengan teratur dan tidak
kenal lelah karena otot jantung bekerja dibawah kesadaran otak.

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Mikroskop minokuler CX21.

Bahan :

 Preparat awetan jaringan ikat padat tidak teratur pada kulit


 Preparat awetan jaringan ikat padat pada tendon
 Preparat awetan jaringan epitelium selapis silindris pada duodenum
 Preparat awetan jaringan otot polos
 Preparat awetan jaringan otot lurik
 Preparat awetan jaringan saraf

V. PROSEDUR KERJA
1) Menyiapkan mikroskop terlebih dahulu dan menghubungkan mikroskop pada
aliran listrik, selanjutnya menghidupkan tombol ON pada bagian bawah
mikroskop.
2) Langkah selanjutnya menurunkan meja preparat dan mengatur cahaya pada
bagian bawah meja preparat.
3) Setelah itu ambil bahan untuk diamati, bahan yang pertama yaitu menggunakan
preparat awetan otot polos.
4) Letakkan bahan pada meja preparat kemudian atur meja preparat ke atas dengan
perbesaran paling lemah terlebih dahulu, kemudian amati otot polos tersebut
menggunakan mikroskop.

3
5) Setelah selesai mengamati turunkan meja preparat lalu pindahkan perbesaran
lensa objektif yang kecil tadi ke lensa objektif yang lebih besar, setelah
dipindahkan angkat kembali meja preparat ke atas lalu fokuskan menggunakan
makrodemikro meter.
6) Setelah selesai mengamati bahan pertama, turunkan meja preparat lalu ambil
bahan pertama tadi kemudian coba lagi menggunakan bahan kedua dan diamati
menggunakan langkah langkah yang sama seperti di awal tadi sampai semua
bahan telah di amati.
7) Kemudian setelah semua bahan telah di amati, pencet tombol OFF pada bagian
bawah mikroskop setelah itu mencabut kabel dari sumber listrik lalu tata kabel
dgn cara di lilitkan di bagian bawah mikroskop dan simpan mikroskop di tempat
semula.

4
VI. HASIL PENGAMATAN
 Jaringan ikat padat tidak teratur pada kulit
Perbesaran 4 x 10 Keterangan :
1. Sel-sel menanduk
4
2. Jaringan epitel
3. Saluran lemak
3
4. Serabut kolagen

 Jaringan ikat padat pada tendon


Perbesaran 10 x 10 Keterangan :
1. Substansi dasar
2. Serabut kolagen

5
 Jaringan epitelium selapis silindris pada duodenum
Perbesaran 10 x 10 Keterangan :
1. Nukleus
2. Epitelium silindris selapis
3. Lumen
1

 Jaringan otot polos


Perbesaran 4 X 10 Keterangan :
1. Nukleus
2. Lumen
1

 Jaringan otot lurik


Perbesaran 10 x 10 Keterangan :
1. Nukleus
2. Serat otot
1
3. Garis lurik

6
 Jaringan saraf
Perbesaran 10 x 10 Keterangan :
1. Badan sel
2. Perpanjangan
3. Nukleus

VII. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini, kami mengamati mengenai jaringan-jaringan penyusun
pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan
ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
Jaringan ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini
mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel
dan rongga/ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan dibawahnya terhadap
kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet, dan beragam bakteri.
Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis
organ dan rongga tubuh bagian luar.
Bentuk jaringan epitel pada dasarnya dapat dibedakan atas dasar bentukan sel dan
jumlah lapisan. Jaringan epitel dapat terdiri atas lapisan sel atau bertingkat yang terdiri
atas dua atau lebih lapisan. Bentuk sel individu dapat berbentuk pipih (squamosa),
kubus (epitel kuboida), dan kolumnar (epitel kolumnar).
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan
tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak),
mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar,
dan epitelium.

7
Bentuk-bentuk jaringan ikat yang lain adalah darah, kartilago tulang rawan (zat
penyokong yang keras namun fleksibel yang menyusun, misalnya telinga), dan
berbagai jenis serat penyokong yang memberikan kekuatan dan terkadang elastis bagi
tubuh dan kerap kali menghubungkan suatu jaringan dengan jaringan lain (misalnya
saja tendon, yang melekatkan otot ke tulang).
Jaringan otot terdiri atas sel sel yang fungsinya menggerakkan oran-organ tubuh.
Sel otot dapat berkontraksi karena meengandung protein kontraktif miofibril. Miofibril
terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin.
Jaringan saraf terdiri atas neuron (sel-sel saraf), beberapa diantaranya dapat
mencapai semeter panjangnya. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron melalui
akson-nya dan menuju badan ssel neuron melalui salah satu dendrit-nya.
Pengamatan pertama adalah pengamatan terhadap jaringan padat ikat tidak
teratur pada kulit dengan perbesaran 40 kali. Jaringan ini mempunyai berkas kolagen
yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat. Jaringan ikat ini berfungsi
mengikatkan kulit pada jaringan dibawahnya.
Pengamatan kedua adalah pengamatan terhadap jaringan ikat teratur pada tendon
dengan perbesaran 100 kali. Tendon yang mlekatkan otot ke tulang dan ligamen yang
menghubungkan tulang dengan tulang persediaan keduanya dibentuk dari jaringan ikat
padat ini.
Pengamatan ketiga yaitu pengamatan terhadap jarigan epitelium silindris selapis
pada duodenum dengan mkenggunakan perbesaran 100 kali. Fungsi dari jaringan epitel
pada duodenum ini adalah sebagai penyerap sari-sari makanan di usus, pelindung,
pelicin, dan sekresi.
Pengamatan keempat adalah pegamatan terhadap jaringan otot polos dengan
perbesaran 40 kali. Struktur otot polos memanjang. Terletak pada saluran pencernaan,
saluran pernapasan, pembuluh darah, dan pembuluh limfe.
Pengamatan kelima yaitu mengamati preparat awetan otot lurik. Pengamatan ini
mnggunakan perbesaran 1000 kali. Otot ini bekerja secara sadar dan biasanya terdapat
pada rangka. Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat tetapi tidak dapat tetap dalam
keadaan kontraksi. Otot lurik harus beristirahat dahulu sebelum dapat berkontraksi lagi.
Pengamatan keenam yaitu mengamati jaringan saraf dengan perbesaran 100 kali.
Fungsi jaringan saraf adalah menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suaru
rangsang.

8
VIII. SIMPULAN
Jaringan penyususun pada hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan otot,
jaringan ikat, dan jaringan saraf. Jaringan epitel merupakan jaringan penyusun tubuh
hewan yang tersusun rapat dan tidak terdapat ruang antar sel. Jaringan otot merupakan
jaringan penyususun organa hewan yang sel-selnya berbentuk serabut memanjang.
Jaringan ikat merupakan jaringan yang sel-sel penyusunnya memiliki letak berjauhan
antara satu dan yangt lainnya. Jaringan saraf merupakan jaringan yang mengkoordinasi
segala kegiatan dan tanggapan terhadap apa yang terjadi pada tubuh kita.

IX. REFERENSI

https://www.academia.edu/36486841/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMU
M_JARIGAN_PADA_HEWAN

https://m.youtube.com/watch?v=sPd8RjpXmJY

9
X. LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai