Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH SIKAT GIGI MASSAL

I. PENDAHULUAN
Masalah klasik yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah penyebaran tenaga
kesehatan gigi dan peralatan yang belum merata seperti penempatan tenaga
kesehatan gigi di puskesmas yang tidak memiliki peralatan padahal ratio tenaga
kesehatan gigi dan peralatan sudah memadai. Juga ada beberapa puskesmas yang
belum ada saluran listrik, tetapi mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan gigi (dental
unit).
Disamping itu, perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi masih belum
mendukung, yang dapat dilihat dengan masih banyaknya permintaan pencabutan
daripada penambalan.
Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang optimal, yang
mudah dilakukan oleh tenaga non-profesional dan tanpa disertai perlengkapan
kedokteran gigi yang relative mahal, telah dikembangkan teknik baru dalam
mengatasi masalah karies gigi yaitu penggunaan ART (Atraumatic Restorative
Treatment).
Penumpatan dengan cara ART adalah suatu prosedur penumpatan sederhana yang
dilakukan dengan mengexcavir lesi karies gigi dan hanya menggunakan hand-
instrument dan memakai bahan tumpatan yang mempunyai sifat adhesive yaitu glass
ionomer.
Teknik ART ini dipakai hanya untuk lesi karies satu permukaan. Pada karies dengan
lesi yang meliputi 2 permukaan atau lebih, akan menghasilkan tumpatan yang tidak
terlalu kuat. Oleh karena itu, keberhasilan tumpatan ini tergantung pada ukuran atau
luasnya kavitas dan keterampilan operatornya.

II. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi – tingginya dapat terwujud.
Undang – undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 93 dan 94, menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi,
pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah, serta
pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat
dan obat kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Upaya pelaksanaan kesehatan gigi di Indonesia dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun
swasta. Upaya pelaksanaan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah selama ini
mengacu pada pendekatan yang meliputi tindakan promotif, preventif, deteksi dini, kuratif dan
rehabilitative yaitu merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan
yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.

.
III. DASAR HUKUM

1. Undang-undang RI nomor 38 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2.Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk


Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten /Kota.

3.Peraturan Mentri Kesehatan No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.

4.Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), Kementrian Kesehatan RI


Tahun 2012

IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Terciptanya derajat kesehatan gigi dan mulut yang baik pada
B. T U J U AN K H U S U S :
Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yang aman,
bermanfaat, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat Kecamatan Maja akan kesehatan gigi dan mulut
Menurunkan jumlah penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1 Melakukan perencanaan 1. Penyusun KAK


program ART tahunan 2. Penyusunan jadwal kegiatan promkes
3. Pelaksaan kegiantan promkes
4. Pencatatan dan pelaporan
2 Memberikan penyuluhan 1. Membuat jadwal penyuluhan
2. Membuat dan mengantar surat
pemberitahuan anak sekolah
3. Melaksanakan penyuluhan sesuai jadwal
4. Membuat hasil kegiatan
3 Melakukan tindakan ART 1. Melakukan anamnesa
2. Melakukan pemeriksaan klinis
3. Menegakkan diagnosa dan rencana
perawatan
4. Meminta persetujuan/ penolakan pasien
untuk melakukan tindakan
5. Bila pasien menyetujui tindakan, maka
dilakukan tindakan sesuai dengan
indikasi dan rencana perawatan
6. Selesai tindakan, pasien menerima
instruksi post tindakan dan
membereskan administrasi lainnya
VI. TATA NILAI
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemipinan

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan Koordinasi dengan Tim
2. Membuat surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan ke SD/MI
3. Mempersiapkan alat dan bahan di Puskesmas
4. Mendatangi lokasi / sekolah bersama Tim dan berkoordinasi dengan kepala
sekolah/guru.
5. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : penyuluhan di dalam
kelas dengan metode ceramah dan demonstrasi.
6. Pemeriksaan gigi dan mulut siswa sekolah dasar : dengan memeriksa kondisi
jaringan keras dan jaringan lunak pada siswa dan mencatat jenis diagnosanya
secara keseluruhan pada lembar pemeriksaan.
7. Koordinasi dengan kepala sekolah/guru untuk siswa yang memerlukan
perawatan lebih lanjut yaitu ART diruangan sekolah dan menjelaskan
pentingnya perawatan yang perlu dilakukan pada siswa.
8. Kegiatan ART yaitu
a. preparasi
1) Preparasi lubang gigi jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tak ada lagi
dentin lunak, untuk memudahkan pembersihan lubang sekali-kali dibasahi, keringkan
lubang.
2) Setelah preparasi selesai pasien dianjurkan oklusi untuk melihat kontak lubang.
3) Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air dibasahi pada kapas kecil
dan diolesi pada cavitas yang sudah disiapkan selama 10 – 15 detik. Maksud pemberian
ini adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi tambalan yang akan digunakan. Sesudah
pengolesan dengan dentin conditioner maka cavitas haus diolesi kapas sebanyak 3 kali
untuk mengurangi contioner yang berlebihan, selanjutnya dikeringkan dengan kapas
dan cavitas siap ditambal.
b. Pengadukan
1) Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi menjadi dua bagian yang
sama, kemudian letakkan satu tetes liquid disebelah bubuk itu.
2) Botol cairan dipegang sebentar dalam keadaan horizontal untuk mengeluarkan udara
dari bagian ujungnya dan kemudian dalam posisi vertikal dikeluarkan satu tetes cairan
pada papper pad. Bila perlu botol ditekan sedikit, tapi cairan jangan tertekan keluar.
3) Mula-mula cairan disebarkan dengan spatula pada suatu permukaan sebesar 1,5 cm2.
Pengadukan dimulai dengan mencampur setengah dari bubuk dengan cairan yang
menggunakan spatula.
4) Bubuk dicampur dengan gerakan menggulung sehingga partikel-partikel bubuk secara
perlahan-lahan terbasahi tanpa tersebar.
5) Jika seluruh bubuk telah basah, bagian kedua dicampur dalam adukan tersebut setelah
itu diaduk kuat sambil menjaga agar adukannya tetap berupa satu kesatuan massa.
6) Pengadukan harus selesai 20 – 30 detik, hasil adukan yang baik harus licin seperti
permen karet.
7) Penumpatan dapat langsung dilakukan pada cavitas tanpa preparasi terlebih dahulu,
digunakan Vaseline agar tambalan tidak mudah melengket dan untuk menghaluskan.
c. Penumpatan
1) Masukan bahan pengisi ke dalam lubang, pit dan fissure dengan carver dengan tekanan
ringan.
2) Tekan dengan jari (30”)yang sudah memakai sarung tangan.
3) Buang bahan yang berlebih.
4) Oles dengan Vaseline.
5) Periksa gigitan.
6) Dianjurkan pasien agar tidak makan selama kurang lebih satu jam.

9. Meminta tanda tangan kepala sekolah : Di Kantor guru/kepala sekolah


10. Mengisi buku tamu sekolah : Di kantor guru / kepala sekolah

VIII. SASARAN
Siswa SD dapat melakukan proses menggosok gigi dengan benar dan
tindak lanjut yang dilakukan bila ada gangguan kesehatan gigi dan mulut.

IX. JADWAL PELAKSANAAN


Pelaksanaan Sikat Gigi Massal UKGS dilaksanakan pada bulan Desember 2016
(didanai BOK)
No Nama Sekolah jan feb mar apr mei jun jul agu sep okt nov des

1 SDN 188/VI M. 21
Belengo
2 MIN Pamenang 22

3 SDN 63/VI 23
Rejosari
4 MIS 24
Darussa’adah
5 SDN 67/VI T. 28
Gedang
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

XI. PEMBIAYAN DAN ANGGARAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

XII. XI. PEMBIAYAAN

Angaran kegiatan ini terutama dibebankan kepada dana APBD Tahun 2018
Dengan rincian sebagai sebagai berikut :
no Kegiatan Dana
1 Penyuluhan UKGS SIKAT GIGI MASAL Rp .13.200.000,-
Sekolah 44 X 3 orang X Rp.100.00,-
Jumlah Rp.13.200.000,-

Anda mungkin juga menyukai