Anda di halaman 1dari 1

BAB II

Tarsal Tunnel Syndrome ; Terobosan Baru Untuk Mendiagnosis


Masalah Lama

Conor O'Brien, Rob Byrden

Abstrak

Tarsal Tunnel Syndrome [TTS] adalah fokus neuropati ekstremitas bawah yang
paling umum tetapi memiliki pick up tingkat rendah di sebagian elektrodiagnostik
(EXD) Laboratorium. Tidak ada gold standar untuk menilai TTS. Nervus tibialis
memiliki sistem percabangan yang kompleks dengan 4 cabang utama dan 9 pola
yang berbeda divisi. Studi ini mengevaluasi potensi TTS dengan penilaian serupa
dan luas nervus tibialis. Protokol ini melibatkan 2 studi tibialis motor ke adductor
longus halusis (AH) dan adduktor muskulus digiti quinti (ADQ), menilai
amplitudo dan latency distal; plantar medial, lateral dan plantar sensorik
kalkanealis menilai amplitudo dan latency distal. Sebuah jarum EMG ke tibialis
dipersarafi AH dan muskulus ADQ. Protokol ini dievaluasi melalui 12 parameter
yang berbeda yang secara signifikan meningkatkan hasil diagnostik. Diagnosis
TTS menggunakan metode penilaian standar saat ini terhitung antara 0,5% dan
0,6% dari kasus positif dalam laboratorium electrodiagnostic. Penelitian ini
memiliki mengambil sampel dari 3,3% dengan 40 kasus positif diidentifikasi dari
populasi 1210 pasien yang dirujuk ke laboratorium electrodiagnostic dalam satu
tahun kalender. Kombinasi temuan positif diamati. Ada rata-rata 4,3 parameter
positif. Studi sensorik kalkanealis dan jarum EMG ke distal AH dan muskulus
ADQ adalah tes yang paling sensitif. Ke tiga tes tidak rutin dilakukan di sebagian
besar laboratorium. Dari 40 kasus TTS lebih dari 80% memiliki riwayat cedera
sebelumnya atau operasi yang berhubungan dengan ekstremitas bawah. Studi ini
menunjukkan bahwa penilaian 12 parameter ini akan meningkatkan sensitivitas
diagnostik.

Kata kunci
Tarsal Tunnel Syndrome, elektrodiagnostik, nervus tibialis, Focal Neuropathy, adduktor longus
halusis, adduktor digiti QUINTI

Anda mungkin juga menyukai