Anda di halaman 1dari 9

SAP EDUKASI KESEHATAN

SENAM DIABETES MELITUS

Oleh :

INDA FEBRIANA DEWI


NIM. PO.62.20.1.15.124

KEMENTERIAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
Tahun 2019
LEMBAR PENGESAHAN

SAP EDUKASI KESEHATAN

__________________________________________

disahkan di Palangka Raya tanggal _________________

Pembimbing Klinik ,

.......................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Diabetes Melitus


SUBPOKOK BAHASAN : Senam Diabetes Melitus
SASARAN :
TEMPAT :
WAKTU : 30 menit
PEMATERI : Inda Febriana Dewi
HARI/TANGGAL :

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti ceramah, dan tanya jawab selama 30 menit diharapkan peserta
didik mampu menjelaskan tentang diabetes mellitus dan melakukan gerakan senam
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah ceramah dan tanya jawab selama 30 menit diharapkan peserta didik
mampu :
1. Menjelaskan pengertian Senam DM
2. Menjelaskan manfaat senam DM
3. Menjelaskan Prosedur tindakan senam DM
III. STRATEGI PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon Waktu

1. Pendahuluan : a. Membalas salam


a. Menyampaikan b. Mendengarkan 2 menit
salam c. Memberikan respon
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
2. Penjelasan Materi
a. Menjelaskan apa itu
Mendengar dan
senam DM
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
senam DM
25 menit
c. Menjelaskan
Prosedur tindakan
3. Penutup : a. Menanyakan hal 2 menit
a. Tanya jawab yang belum jelas
meenyimpulkan hasil b. Aktif dalam
penyuluhan menyimpulkan
b. Memberi salam c. Membalas salam

IV. GARIS BESAR MATERI (MATERI TERLAMPIR)


1. Menjelaskan pengertian Senam DM
2. Menjelaskan manfaat senam DM
3. Menjelaskan Prosedur tindakan senam DM

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktek

VI. MEDIA
1. Leaflet (terlampir)

VII. EVALUASI
Evaluasi dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai manajemen
diabetes dengan gaya hidup sehat.
A. Evaluasi Proses
1. Audiensi antusias terhadap materi penyuluhan
2. Audiensi tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Audiensi mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan
penyuluh
4. Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan dengan
suasana rileks
B. Evaluasi Hasil
Audiensi dapat menjelaskan menjelaskan pengertian, manfaat senam, dan prosedur
tindakan senam DM.

LAMPIRAN MATERI
A. Senam DM

1. Pengertian

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik

dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2000). Penggunaan

olah raga dalam pengobatan diabetes mellitus sudah bukan hal yang baru, dan justru

dipergunakan sebelum ditemukannya insulin pada tahun 1921. WHO (1985) dalam

laporannya mengenai mellitus mengatakan bahwa aktivitas fisik yang dirancang menurut

usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes mellitus.

Senam mempunyai efek menaikkan aksi insulin di jaringan, sehingga kebutuhan akan

insulin menurun.

2. Manfaat Senam DM

Manfaat tersebut didapat karena olah raga memberi pengaruh pada:

a) Jantung

Otot jantung bertambah kuat dan bilik jantung bertambah besar, sehingga denyutan

kuat dan daya tampung besar. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung.

Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu sering (Strauss,

1979 dalam Kushartanti, 2007).

b) Pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah, karena berkurangnya timbunan lemak dan

penambahan kontraktilitas otot dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh darah

yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya hipertensi

(Sukarman, 1987 dalam Kushartanti, 2007).

c) Paru-paru

Elatisitas paru-paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang kempis juga

akan bertambah (McArdle, 1986 dalam Kushartanti, 2007).

d) Otot

Kekuatan, kelentukan dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh

bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi di otot

(Brooks, 1984 dalam Kushartanti, 2007).

e) Tulang

Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kekuatan, kepadatan dan

besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang (Fox, 1988 dalam Kushartanti,

2007).

3. Tips Aman Melakukan Senam Diabetes dan Latihan Pendukung Lainnya

Untuk meminimalisir risiko, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum
melakukan senam diabetes atau latihan lainnya, antara lain:

a) Periksa gula darah sebelum dan sesudah berbagai senam diabetes atau latihan lainnya
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap latihan yang di lakukan.
b) Bagi pasien diabetes tipe I dan II, pastikan kadar gula darah di angka kurang dari 250
mg/dl sebelum berolah raga. Karena berolah raga dengan kadar gula darah lebih dari
250 mg/dl berisiko ketoasidosis yang dapat mengancam nyawa lantaran kurangnya
insulin dalam darah.
c) Lakukan pemanasan dan pendinginan masing-masing selama lima menit.
d) Minum banyak air sebelum, selama dan sesudah berolahraga untuk mencegah dehidrasi.
e) Untuk menghindari kadar gula terlalu rendah, siapkan sesuatu yang dapat dengan cepat
menaikan kadar gula darah Anda, seperti permen, tablet glukosa, ataupun jus.
f) Gunakan sepatu dan kaos kaki yang nyaman dan menutupi kaki.
g) Hentikan aktivitas olahraga ketika merasa pusing atau sesak napas secara tiba-tiba.

4. Tahap-tahap Senam DM

a) Pemanasan 1

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan keatas seluruh bahu. Kedua tangan bertautan.
Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.

b) Pemanasan 2
Berdiri di tempat, angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu. Kemudian,
gerakkan kedua jari seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara
bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.

c) Inti 1
Posisi tegap berdiri, kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat.
Tangan kanan diangkat diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri
ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.

d) Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90 derajat.
Kaki kiri tetap ditempat. Tangan kanan diangkat kekanan tubuh selurus bahu.
Sedangkan tangan kiri di tekuk hingga telapak tagan mendekati dada. Lakukan secara
bergantian.
e) Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus kedepan selurus bahu.
Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian.

f) Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk hurut V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan
membentuk huruf V.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rifka Kumala. 2014. Diabetes Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta : FMedia

Soegondo, Sidartawan. Dkk. 2014. Diabetes Melitus Pelaksanaan Terpadu. Jakata : FKUI

Asdie, A.H. 2015. Patogenesis dan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2. Yogyakarta: Medika

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai