NPM : 260110170065
2.
a. Tuli konduktif
Penyakit ini diakibatkan oleh kondisi patologis pada kanal telinga eksternal,
telinga tengah atau membran timpani. Gangguan pendengaran konduktif ini
tidak melebihi dari 60dB karena dihantarkan menuju koklea melalui hantaran
dari tulang jika intensitasnya tinggi. Penyebab gangguan pendengaran yang
tersering dari jenis ini pada anak adalah otitis media dan disfungsi tuba
eustachius yang diakibatkan oleh otitis media sekretori. Pada kedua kelainan
tersebut jarang mengakibatkan kelainan gangguan yang melebihi dari 40 dB.
b. Tuli sensorineural
Kelainan ini disebabkan oleh multifungsi atau kerusakan dari koklea, saraf
pendengaran dan batang otak sehingga suatu bunyi tidak dapat diproses seperti
orang normal biasanya. Jika kerusakan yang terjadi hanya sebatas pada sel
rambut di koklea, maka sel genglion dapat bertahan atau dapat mengalami
degenerasi transneural. Sebaliknya bila sel ganglion mengalami kerusakan,
maka akan terjadi degenerasi Wallerian dari nervus VIII. Penyebab utama dari
gangguan ini yaitu faktor genetik atau infeksi.
c. Tuli campuran
Bila tuli konduktif dan tuli sensorineural terjadi secara bersamaan.
(Adriztina, 2014)
3. a. Kelenjar sebasea
yaitu merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid
yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum ini dikeluarkan ketika muskulus
arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum ini dikeluarkan
ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum ini merupakan campuran dari
trigliserida , protein, kolesterol dan elektrolit. Sebum ini berfungsi menghambat
pertumbuhan dari bakteri, melumasi dan memproteksi keratin (Tortora, dkk., 2006).
b. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat ini berfungsi sebagai tempat keluarnya air dengan cara menguap.
Kelenjar keringat ini juga mampu mengekskresikan garam, karbondioksida, dan
dua molekul organik dari hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea
(Djuanda, 2007).
Kelenjar keringat terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringan apokrin dan kelenjar
keringan merokrin. Kelenjar keringat apokrin ini terdapat di daerah aksila, payudara
dan pubis. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan
hormon sehingga sel sel dari mioepitel yang terdapat di sekeliling kelenjar dapat
berkontraksi untuk menekan kelenjar keringan apokrin (Djuanda, 2007).