Dalam identifikasi secara kualitatif ini yaitu salah satunya dengan menggunakan
uji warna. Pertama melakukan uji koppayi zwiker, hasil yang didapat yaitu terbentuk
larutan yang berwarna ungu tetapi tidak bercampur. Hal ini dikarenakan terjadinya
reaksi dalam pereaksi antara gugus O=S-NH 2 dalam sulfamerazin dengan pereaksi zwiker
sehingga membentuk warna merah muda. Ketika diuji dengan vanilin, didapatkan warna
jingga (endapan yang terbentuk berwarna jingga sedikit kemerahan. Sulfamerazin dapat
menghasilkan reaksi positif dengan vanilin dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi
terhadap sulfamerazin oleh vanilin sulfat. Kemudian dalam uji dengan alkali hidroksida
dan koppayi zwikker sampel menjadi berwarna biru-kehijauan. Hal ini dikarenakan
terjadinya reaksi antara gugus O=S-NH 2 dalam senyawa sulfamerazin dengan OH dan
koppayi zwikker yang menimbulkan perubahan warna menjadi biru kehijauan. Selain itu
juga dilakukan uji dengan penambahan HCl 6N, sampel berubah warna menjadi kuning-
kecoklatan hal ini dikarenakan terjadinya reaksi antara gugus O=S-NH 2 yang tedapat
dalam sulfamerazin dengan Cl- yang terdapat dalam HCl sehingga menimbulkan
perubahan warna menjadi kuning-kecoklatan.
Lampiran