Anda di halaman 1dari 3

No Prosedur Hasil

1. Uji Pemerian Organoleptik


Serbuk sulfamerazine diamati Didapatkan serbuk sulfamerazine
secara organoleptik warna, dan berwarna putih dan tidak berbau. Hal
bau dari serbuk. ini sesuai dengan literatur (FI V)
2. Uji Kelarutan
a. 100 mg sulfamerazine Didapatkan serbuk sulfamerazin tidak
dilarutkan dalam 1 ml larut sempurna. Hal ini sesuai dengan
etanol literatur (FI V)
b. 100 mg sulfamerazine
dilarutkan dalam 3 ml air.
Identifikasi (Reaksi Warna)
a. Uji Vanilin
- 2 tetes reagen Reaksi berubah warna menjadi jingga,
ditambahkan ke dalam larutan berwarna jingga dan endapan
sampel. berwarna jingga.
- Perubahan warna
yang terjadi dicatat.

b. Uji Koppayi Zwiker


- Sampel diambil Larutan berubah warna menjadi
secukupnya untuk merah muda
identifikasi
- Ditambahkan larutan
koppayi zwiker

c. Uji dengan HCl 6N


- Sampel diambil Larutan berubah warna menjadi
secukupnya untuk kuning-kecoklatan.
identifikasi
- Ditambahkan larutan
HCl 6N.

d. Uji NaOH + Koppayi


Zwikker
- Sampel diambil Larutan berubah warna menjadi biru
secukupnya untuk kehijauan.
identifikasi
- Ditambahkan larutan
NaOH 0,1N.
- Ditambahkan koppayi
zwikker
Pembahasan

Dalam pengujian organoleptis telah sesuai dengan literatur yaitu Farmakope


Indonesia edisi kelima, yang mana sulfamerazine merupakan serbuk berwarna putih
yang tidak berbau. Selain itu, dalam uji kelarutan pun sesuai dengan Farmakope
Indonesia edisi kelima yang menyatakan bahwa kelarutan sulfamerazine itu sangat sukar
larut dalam air, agak sukar larut dalam aseton, sukar larut dalam etanol, sangat sukar
larut dalam eter dan kloroform.

Dalam identifikasi secara kualitatif ini yaitu salah satunya dengan menggunakan
uji warna. Pertama melakukan uji koppayi zwiker, hasil yang didapat yaitu terbentuk
larutan yang berwarna ungu tetapi tidak bercampur. Hal ini dikarenakan terjadinya
reaksi dalam pereaksi antara gugus O=S-NH 2 dalam sulfamerazin dengan pereaksi zwiker
sehingga membentuk warna merah muda. Ketika diuji dengan vanilin, didapatkan warna
jingga (endapan yang terbentuk berwarna jingga sedikit kemerahan. Sulfamerazin dapat
menghasilkan reaksi positif dengan vanilin dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi
terhadap sulfamerazin oleh vanilin sulfat. Kemudian dalam uji dengan alkali hidroksida
dan koppayi zwikker sampel menjadi berwarna biru-kehijauan. Hal ini dikarenakan
terjadinya reaksi antara gugus O=S-NH 2 dalam senyawa sulfamerazin dengan OH dan
koppayi zwikker yang menimbulkan perubahan warna menjadi biru kehijauan. Selain itu
juga dilakukan uji dengan penambahan HCl 6N, sampel berubah warna menjadi kuning-
kecoklatan hal ini dikarenakan terjadinya reaksi antara gugus O=S-NH 2 yang tedapat
dalam sulfamerazin dengan Cl- yang terdapat dalam HCl sehingga menimbulkan
perubahan warna menjadi kuning-kecoklatan.
Lampiran

Sulfamerazin + etanol Sulfamerazin + air

Uji Vanilin Uji Koppayi Zwikker

Uji HCl 6N Uji alkali hidroksida + koppayi zwikker

Anda mungkin juga menyukai