Kelas : XI MIPA 10
No. Absen : 07
Kesimpulan:
2ml Urine yang semula berwarna kuning, ketika diberi tetesan Sulphosalicylic
acid kemudian dipanaskan, akan berubah menjadi keputihan atau keruh.
Warna larutan yang keruh, keputihan, atau terdapat endapan dalam larutan
menunjukkan adanya kandungan albumin dalam urine.
Kesimpulan:
2ml HNO3 yang diberi tetesan urine akan menimbulkan cairan berwarna
putih diantara perbatasan kedua lapisan urine dan HNO3.
Cairan putih yang timbul diantara kedua lapisan menunjukkan adanya
kandungan albumin dalam urine.
B. Uji Kandungan Garam Empedu dalam Urine
1. Uji pertama (Uji Urine metode Smith’s test)
Kesimpulan:
Reagen Smith yang diberi tetesan urine akan menimbulkan cairan berwarna
hijau diantara perbatasan kedua lapisan urine dan Reagen Smith.
Cairan hijau yang timbul menunjukkan adanya kandungan garam empedu
dalam urine.
Kesimpulan:
2ml urine yang semula berwarna kuning setelah diberi Sukrosa dan H2SO4
(asam sulfat) akan berubah warna menjadi merah.
Warna merah pada larutan menunjukkan adanya kandungan garam empedu
dalam urine.
C. Uji Kandungan Urea dalam Urine
1. Uji pertama (Uji Urine metode Sodium hypobromite test)
Kesimpulan:
2ml urine yang ditetesi Sodium hypobromite yang bersifat basa akan
menimbulkan gelembung nitrogen yang bergerak.
Gelembung Nitrogen yang timbul menunjukkan adanya kandungan urea dalam
urine
Kesimpulan:
5ml urine yang semula berwarna kuning, ketika diberi tetesan indikator phenol
merah, Na2CO3, acetic acid, dan bubuk urease akan berubah warna menjadi
pink atau merah.
Warna pink atau merah pada larutan menunjukkan adanya kandungan urea
dalam urine
D. Uji Kandungan Gula dalam Urine
1. Uji pertama (Uji Urine metode Benedict's test)
Percobaan 1
Kesimpulan:
2ml urine yang semula berwarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen benedict yang kemudian dipanaskan, akan berubah warna menjadi
kuning pekat.
Warna kuning pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 1-2% gula
dalam urine.
Percobaan 2
Kesimpulan:
2ml urine yang semula berwarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen benedict yang kemudian dipanaskan, akan berubah warna menjadi
hijau pekat.
Warna hijau pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 0,5-1% gula
dalam urine.
Percobaan 3
Kesimpulan:
2ml urine yang semula berwarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen benedict yang kemudian dipanaskan, akan berubah warna menjadi
merah bata.
Warna hijau pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 2% atau
lebih gula dalam urine.
Kesimpulan:
Warna urine thd Reagen Benedict Kandungan gula
Hijau 0,5 – 1%
Kuning 1 – 2%
Merah bata 2% atau lebih
Kesimpulan:
2ml urine yang semula bewarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen larutan fehling A dan fehling B kemudian dipanaskan, akan berubah
warna menjadi kuning pekat.
Warna kuning pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 1-2% gula
dalam urine.
Percobaan 2
Kesimpulan:
2ml urine yang semula bewarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen larutan fehling A dan fehling B kemudian dipanaskan, akan berubah
warna menjadi hijau pekat.
Warna hijau pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 0,5-1% gula
dalam urine.
Percobaan 3
Kesimpulan:
2ml urine yang semula bewarna kuning sedikit kehijauan, ketika diberi tetesan
reagen larutan fehling A dan fehling B kemudian dipanaskan, akan berubah
warna menjadi merah bata.
Warna hijau pekat pada larutan menunjukkan adanya kandungan 2% atau
lebih gula dalam urine.
Kesimpulan:
Warna urine thd Reagen Fehling Kandungan gula
A dan B
Hijau 0,5 – 1%
Kuning 1 – 2%
Merah bata 2% atau lebih