Anda di halaman 1dari 5

1.

Apa itu PINA Day 2018

- 5W+1H PINA Day 2018

- Target PINA Day 2018 (angka investasi)

- Rencana yang akan dilakukan pada tahun 2018 – Quote dari Menteri PPN/Kepala Bappenas
Bambang Brodjonegoro

- Ajang ini mengundang investor dari mana saja

Bambang

Pina dibuat dr tahun 2016. Sering muncul pertanyaan di media baik cetak atau elektronik bahkan medsos
kenapa kita hrs memabangun infradtruktur padahal jangka waktu pembangunan itu menangah dan bahkan
jauh. Kita membutuhkan input memadai utk jd negara maju,pertama human resource maka itulah prndidikan
kemiskinan selalu jd masalah pembangunan tp kt jg hrs sadari bahwa output itu ditentukan oleh capital labour
dan lab. Capital srg diterjemahkan sederhana ke uang. Tp itu tdk semata membangun perekonomian. Itu bs
dioptimilisasi adalah dgn environment yg mendukung. Nah lewat infrastruktur ini hal itu bs terjadi.

Mengrnai kemiskinan kita jg dpt data bahwa tingkat kemiskinan kita terendah sepanjang sejarah. Tp 10.12
persen itu setara 26 jt jiwa. Msh besar. Kita terus berupaya bagaimana kemiskinan ini terus menurun. Slah
satu syarat utj mengentaskan hal itu adalah infrastruktur dasar. Jd i fraatruktur hrs jd prasyarat pembangunan.
Rumah irigasi jalanan sanitasi dll. Itu adlh i fradtruktur dasar. Dan disitulah apbn disalurkan. Meskipun tiap
tahun mrningkat scr nominal,ya alokadinya ke sana.

Kita hrs melihat potensi swasta,bumn,dlm investasi infrastryktur yg nantinya merujuk kr pembangunan
ekonomi. Krn apbn terbata maka may tdk mau kita hrs kreatif. Ada dua cara yg pertama kita pasarah tunggu
sampe cukup. Tp kalo kt mau progresif kita harus melakukan creative/alternative financing yg baik berlaku utj
swasta atau bumn. Bisa dsingkron di ojk makanya diikutsertakan.

Finansial injection kita anggap apbn. Setuap rupiah pnm diberika itu namanya menambah utang kita. Itu
budget defisiti. Apalagi menambah pnm yg sifatnya below the line artinya utang yg muncul akibat defisit, gara2
pnm makin besar lg jumlahnya. Itulah yg kita hindari.

Hutang hrs diperlakukan sewcara wise efektif dan manajemennya harus efisien
Pina harus utama khususnya utk i frastruktur yg bs menarik minat swasta atau bumn. Kami ingin trs
menggerakkan semangat bahwa i frastruktur adlh lahan investasi yg menjanjikan di infonesia berdasarkan
kemajuan perekonomian beberapa belakangan terakhir.

Di zaman orde baru posisi stock infrastructure itu hampi separuh dr pdb negara. Terjadilah krisis, dlm tol trans
jawa itu konsesinya sblm tahun 98. Gara2 tahun tsb semua jd collapse.

Pertumbuhan gdp tdk diikuti pertumbuhan i frastruktur. Akibatnya pertumbuhan tifak akan sustainable.

Input caputal itu pending utk mendorong oytput atau pertumbuhan ekonomi. Lama2 i frastruktur bs jd
pengambat bukan pendorong ekonomi.
Rata2 stabdar global stock infra itu 70 persen. Nah indonesia cuma 30 persen. Dibawah standar global. Jepa g
di atas 10p persen lbh besar dr gdp. China 80 persen. Amerika 70 sampe 75 . Artinya kalo mau jd negara maju
ya kita hrs punya stock itu.

Knp kita hrs bangun skrg? Ini proyek yg jangka waktunya menengah panjang. Contoh pembangkit listrik spt 3-4
tahun. Apalagi jalan tol. Pemerintahan yg peduli thdp masa depan negara adlh pemerintah yg berpikir bahwa
infra itu hrs dibangun skrg. Jd artinya hrs ada yg berpikir ke depan dan berkorban mengenai image,alokasi
demi indonesia 20 -30 thn ke depan. Kalo infra dibangun terlambat, misal mrt direncanain thn 90. Tp ternyata
ga dibangun2 dan br msk thn 2013. Akibatnya kemacetan keburu parah. Kedua masyarakat makin menderita
terkait kemacetan. Biaya pembebasan dan teknomogi mjd lbh mahal. Wasting resources , energy, kita nyia2in
potensi ekonomi.

Financial benefit itu jarang dpt profit misalnya mrt. Makanya cara berpikir spt itu menghambat. Seharungnya
berpikir economic benefit vs economic cost.

Jd pada kesempatan hr ini kita akan bicara bagaimana semangat investasi di infrastruktur itu muncul dan artiny
bapak ibu membantu indonesia maju. Kita bangun stock i nfra agar tdk jauh dgn 5000 t dan hanya 41 persen dr
apbn dan apbd.

1740 trilun.

Kenapa kita mengarah pd pina knp merangkul bumn yg tdk mencari pnm.

Di negara lain hal ini sdh jd best practice. Poin dr ini adalah peranan dengan jangka panjang utamanya adalah
dana pensiun yg jd cikal bakal bpjs. Yg lainnya mungki adlh life i surance. Di negara2 maju peranan swasta di
infra bs cukup masif krn keterlibatan dana pensiun mereka. Dana ini tugasnya memberikan manfaat
sebesar2nya pada peserta. Utk bs memberikan prlayanan terbaik pd peserta maka hasil investasi hrs
maksimal. Nah gmn cara dpt yg maksimal?
Banyaj orang malah menyimpan deposito. Tp yg masuk investasi langsung ke proyek itu dikit. Pemerintah
brsm ojk dan bi, menurunkan suku bunga.

Di negara2 ini,dana jd investasi langsung. Tingkat return nya lbh tinggi dripada deposito. Jeoang korea kanada
amerika, investro terbesar datang dari dana prnsiun. Dana pensiun hanya utk guru. Jd jumlah lbh kecil lg di
kanada.

Pina kita dirong krn sdh ada di perpres. Ada dua jns investor. Dia akan bener2 mcr majority yg sanggup nyuntik
modal yg gede. Kt jg ingin memperkenalkan project recycle dr segi finance. Swasta atau bumn bs partisipasi dr
project. Brownfield ini lbh low risk dibanding greenfield tp lbh mahal. Sementara itu, operasional sudah lama
operasi kemudian ingin nyari midal baru tp pasti harganya mahal namun kepastian revenuenya dijamin. Limited
consesi ini sujses besar mengembangkan bandara di turkey. Dan skrg istanbul.

Pltu di aceh itu proyek paling drkat. Direct equity partucipation atau melalui i strumen.

Semangat berinvestasi di i fraatruktur dan menciptakan awareness. Mindset lama hrs diubah. I fra dibangun
lbh cepat kalo didukung penuh sektor bumn dan swasta. Ada player dan konglomerat infra.
2. 23 Januari 2018 (Liputan Aji)
- Artikel peliputan perspektif Direktur MandiriDarmawan

Mandiri melihat bahwa pembiayaan infrastruktur adalah opportunity. Sampai dengan saat ini kita
melihat bahwa Kendala terbesar adalah kecukupan pendanaan. Sementara ini mandiri sdh membiyai
proyek infrastruktur sejak 2015 sampai dengan sekarang sudah tumbuh menjadi portfolio bank mandiri
sekitar 15 persen. Dan juga komposisi yang tadinya tidak banyak project2 jangka yang sifatnya panjang
tidak lebih dr 5 tahun skrg sudah meningkat yang sebelumnya sekitar 15 persen skrg sudah menjadi 30
persen jauh tenornya lbh ke jangka panjang.

Kita melihat beberapa project kendalanya adalah penyediaan lahan. Biasanya itu kendala utama,
sehingga saya melihat bahwa peranan pina ke depan Bukan hanya untuk memenuhi kecukupan dari sisi
ekuitas dan capital dari masing-masing perusahaan besar yang mengerjakan proyek infrastruktur tp jg
mungkin ini mengenai kerjasama pina, pemerintah,lembaga keuangan, dan kami jg ingin terobosan2
agar kesinambungan dari proyek infra ini terus terjadi dan dapat didanai oleh berbagai sumber.

Beberapa alternantif secara grup bersama2 dengan mandiri sekuritas juga sudah melakukan berbagai
langkah, tidak hanya dari sisi financing. Tetapi juga kita coba untuk di domestic mendukung temen2
kontraktor untuk mendapatkan pendanaan dr domestic market tetapi juga kita sudah mulai melihat
potensi investasi asing melalui penerbitan berbagai surat berharga dr rekan2 kita karya2 bumn saat ini
blm terlihat dr private sector. Tapi Ini mrypakan satu langkah utk buka wawasan kita, bagaimana
caranya menarik investor asing utk masuk pada ponds demonatic rupiah. Jasamarga contohnya
mencatatkan insurance 4 trilun rupiah. Dan risiko ditanggung sendiri oleh investor tersebut, profit 4 t
diterima oleh jaasa marga dengan tenor 3 tahun. Proftnya juga sangat kompetitif, nah ini merupakan
terobosan yang ke depan bisa terus kita lanjutkan.

Saat ini secara portfolio, mandiri memiliki porsi yang tidak memilih, artinya semua proyek infrastruktur
apapun ada di portfolio kita. Mulai dr pembiyaan jalan tol, pelabuhan ,bandara, berbagai project power
dan energy juga sudah dimulai dengan jangka waktu yang bervariasi. Paling panjang itu 15 tahun jangka
waktu, ada jg 6-7 tahun. Dr sisi rrgulator jg siap mendukung kita. Mungkin regulasi blm tersedia dan kita
harus cepat merancangnya. Berbagai sumber akan kita akses bukan hanya di pasar domestic tapi juga
potensi-potensi yang ada di keuangan.

Terkait PINA ini, fungsi Mandiri lebih pada dukungan untuk mendapatkan sumber alternatif pembiayaan.

Royke Tumilaar, Direktur Bank Mandiri mengatakan, dalam proyek PINA, Mandiri juga masuk dengan
strategi pembiayaan kombinasi.

"PINA ini merupakan pembiayaan yang lebih menggunakan ekuitas dalam pembiayaan proyek," kata
Royke kepada kontan.co.id, setelah acara diskusi mengenai infrastruktur, Rabu (22/11).
Dengan adanya PINA ini nantinya pelaksana proyek infrastruktur bisa mendapatkan keuntungan yaitu
tenor pembiayaannya bisa lebih panjang. Selain itu dalam PINA, kenaikan nilai dari proyek bisa
digunakan untuk memperoleh keuntungan.

Sebagai gambaran pembiayaan infrastruktur Mandiri tiap tahun diperkirakan mencapai Rp 50 triliun
sampai Rp 100 triliun. Sampai 2019, Mandiri optimis masih memiliki cukup likuiditas untuk mencapai
target pembiayaan di sektor ini.

Sebagai gambaran, pembiayaan infrastruktur diluar APBN ini tercatat mempunyai beberapa syarat
diantaranya adalah memiliki IRR atau internal rate of return diatas 13%.

Proyek yang bisa didanai PINA adalah proyek bussiness to business dengan opsi pembiayaan mayoritas
dari ekuitas.

Demi mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur Indonesia, Mandiri Sekuritas melakukan inovasi
alternatif pendanaan di pasar modal. Adapun inovasi instrumen yang diperkenalkan tersebut antara lain
sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek (project bond), serta Global IDR Bonds. Inovasi pendanaan ini
memberikan lebih banyak pilihan skema bagi korporasi untuk mendapatkan akses pendanaan serta
memberikan ragam portofolio investasi bagi para investor. Melalui mekanisme sekuritisasi aset dan
skema project bond, Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas terbaik telah sukses mengantarkan
dua perusahaan meraih pendanaan. Debut sukses dua instrumen pendanaan ini mendapat sambutan
positif dari para investor serta mendapat dukungan penuh oleh pemerintah.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, “Mandiri Sekuritas berkomitmen
menghadirkan layanan investment banking dan brokerage terlengkap dengan akses hingga ke pasar
global. Sejumlah inovasi pendanaan yang kami hadirkan merupakan kontribusi nyata dalam mendukung
program Pemerintah, khususnya dalam memberikan solusi pendanaan terbaik melalui alternatif
pembiayaan dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing Nasional,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah membutuhkan dana untuk investasi di sektor
infrastruktur sekitar Rp 5.500 triliun untuk 5 tahun ke depan atau Rp 1.100 triliun per tahun. Dari
kebutuhan dana per tahun itu, sebesar Rp 900 triliun dibiayai oleh pembiayaan konvensional yaitu
menggunakan APBN dan perbankan. Dengan demikian, terdapat potensi sebesar Rp 200 triliun per
tahun kebutuhan investasi untuk infrastruktur yang dapat dibiayai dari non APBN dan non perbankan,
yaitu melalui pasar modal baik dalam negeri maupun offshore funding.
Selain berinovasi melalui sekuritisasi aset dan project bond, perusahaan sekuritas terbaik ini juga mulai
memperkenalkan peluang pendanaan Global IDR Bonds secara luas sejak kuartal ketiga tahun 2017.
Global IDR Bonds merupakan efek bersifat utang berdenominasi rupiah yang dapat ditawarkan tidak
hanya kepada investor domestik, namun juga terutama kepada investor global. Secara umum,
penawaran Global IDR Bonds diharapkan mampu meningkatkan partisipasi investor global dalam
mendukung pembangunan nasional.

“Instrumen Global IDR Bonds diharapkan dapat memberikan akses, sumber, serta diversifikasi
pendanaan berbasis rupiah bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor,
khususnya sektor infrastruktur. Dan bagi investor, instrumen ini memberikan diversifikasi portofolio
yang berkualitas,” tutur Silvano.

Ia menambahkan bahwa Mandiri Sekuritas terus memperluas akses hingga ke pasar global dengan
mendirikan anak perusahaan Mandiri Securities Pte Ltd di Singapura, sehingga semakin mengukuhkan
gelarnya sebagai investment bank terbaik. Selain itu Mandiri Sekuritas juga bermitra dengan Jefferies,
investment bank yang berbasis di Amerika Serikat, dalam mendistribusikan laporan riset kepada basis
klien global.

Bank Mandiri Group mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui pendanaan
di pasar modal internasional. Salah satu peluang pendanaan global yang diperkenalkan pada hari ini
adalah Global IDR Bonds.

Global IDR Bonds merupakan efek bersifat utang berdenominasi rupiah yang dapat ditawarkan tidak
hanya kepada investor domestik tapi juga terutama kepada investor global. Secara umum, penawaran
Global IDR Bonds diharapkan mampu meningkatkan partisipasi investor global dalam mendukung
pembangunan nasional dan bisa memberikan akses serta diversifikasi sumber pendanaan berbasis
rupiah bagi perusahaan di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, khususnya sektor infrastruktur.

Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan Mandiri Group berkomitmen
memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program Pemerintah. Khususnya dalam memberikan
solusi pendanaan terbaik melalui pembiayaan kredit maupun alternatif pembiayaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai