Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIPEUNDEUY
KECAMATAN CIPEUNDEUY
Jl.Cipeundeuy Rajamandala No. 604 Telp. (022) 6970210 Kode Pos 40558
Email pkmcipeundeuy@yahoo.com.id

TAHAPAN ATAU ALUR KEGIATAN PROGRAM UKM

No Program Kegiatan Alur


1 PROMKES Pembinaan dan  Mendatangi tempat pelaku UKK
pendataan pelaku UKK  Membina dan mendata pelaku UKK
 Meminta cap dan tanda tangan pelaku UKK
di surat tugas
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan program
apabila ada masalah
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan program
apabila ada masalah
Pemantauan jentik oleh  Melaksanakan pertemuan persiapan
kader jumantik pemantauan jentik dengan kader jumantik
 Memberikan format dan menerangkan cara
pengisian format pemantauan jentik kepada
kader
 Memantau pelaksanaan pemantauan jentik
oleh kader
 Mengumpulkan hasil pemantauan jentik
sekaligus merekap dan menghitung ABJ
 Mengevaluasi kegiatan program
 Menyusun dan membuat laporan
 Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
 Melaksanakan tindak lanjut kegiatan program
apabila ada masalah
 Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan program
apabila ada masalah
2 KESLING Penyehatan Air Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau
penilaian Desa/kelurahan
secara Partisiatif Merupakan teknik penilaian
yang relative terbuka ,cepat dan bersih RRA
menggabungkan beberap teknik yang terdiri dari :
 Review atau telaah data sekunder,termasuk
peta wilayah dan pengamatan
 Observasi lapangan secara langsung
 Wawancara dengan pemilik/pengelola
 Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik
 Lokakarya
 Pembuatan Laporan
.Metode Partisipatory Rapid Appraisal (PRA).
Merupakan metode pengkajian penyehatan
lingkungan yang lebih banyak melibatkan pihak
dalam yang terdiri dari stakeholder( pemangku
Kepetingan kegiatan ) dengan difasilitasi pihak
luar yang berfungsi sebagai narasumber atau
fasilitator.PRA merupkan metode penilaian
keaadaan secara partisipatif yang dilakukan pada
tahap awal perencanan kegiatan. Adapun langkah
langkah metode PRA meliputi:
 Penelusuran sejarah di wilayah
 Pembuatan Bagan kecenderungan dan
perubahan
 Analisis Penggunaan waktu
 Observasi langsung terhadap dinamika
social
 Transect (Penelusuran wilayah Desa) dan
pembuatan gamabar lingkungan (
Pemetaan prasarana,bangunan,ruangan
,sumber daya alam dan lokasi )
 Pembuatan bagan alur input dan output
 Mengkaji mata pencaharian di masyarakat
 Membuat matrik dan peringkat
permasalahan yang dihadapi dan
ditemukan masyarakat
 Diskusi Terarah
 Analisis pola Keputusan
 Studi kasus ,peta mobilisasi masyarakat
 Pengurutan potensi
 Pengorganisasian Masalah.
LANGKAH LANGKAH
 Persiapan
a. Desiminasi informasi penyehatan
lingkungan bidang kesehatan di tingkat
rt,rw,kelurahan kecamatan dan pihak
lain yang terkait
b. Perencanaan
1. Merencanakan teknis kegiatan
Penyehatan Lingkungan dengan
lintassektor terkait
2. Anggaran untuk kegiatan
penyehatan lingkungan bidang
kesehatanyang bersumber dari
dana penyehatan Lingkungan
dari masing masing sekor untuk
kegiatan terintegrasi
3. Pelaksananan
Menentukan ekanisme
koordinasi antar sektor terakit
dengan leading sektor
daripuskesmas (Penanggung
jawab Penyelatan Lingkungan)
 Melaksanakan kegiatan Penyeahatan
lingkungan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun
 Monitoring Evaluasi
1. Monitoring pelaksananan kegiatan
penyehatan lingkungan
2. Melaporkan pelaksanaan kegiatan
penyehatan lingkungan.

3 KESGA-ZI Kelas ibu hamil  melakukan identifikasi/mendaftar semua ibu


hamil yang ada di wilayah binaan
 mempersiapkan tempat dan sarana
pelaksanaan kelas ibu hamil
 mempersiapkan materi, alat bantu
penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas
ibu hamil serta mempelajari materi yang
akan di sampaikan
 mempersiapkan peserta kelas ibu hamil,
mengundang ibu hamil dengan umur
kehamilan 4-36 migggu
 mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu
hamil

Pertemuan promosi 1. Membuat surat pemberitahuan ke


ASI eksklusif dan MP- Kades,mengundang ketua kelompok kader
ASI posyandu untuk mengikuti pertemuan
2. mempersiapkan alat audio visual dan
tempat pertemuan
3. Melaksanakan pertemuan kegiatan di aula
puskesmas Kragan I
4. Meminta bukti Stempel pada surat Tugas
5. Mengevaluasi kegiatan
6. menyusun dan membuat laporan
7. Merencanakan tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
8. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
9. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
apabila ada masalah
Kunjungan Balita Gizi 1. Mengunjungi balita Gizi kurang/buruk
kurang/Buruk 2. Melakukan pengukuran antropometri pada
Balita Gizi kurang/buruk
3. Mengisi Kuesioner Balita Gizi kurang/buruk
4. Mengevaluasi kegiatan program
5. Menyusun dan membuat laporan
6. Merencanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
7. Melaksanakan tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
8. Mengevaluasi tindak lanjut kegiatan
program apabila ada masalah
4 P3M Penjaringan TB paru  Persiapan
1. Koordinasi dengan dokter di BP Umum,
bidan desa untuk dapat menjaring
suspek TB paru dengan gejala batuk > 2
minggu
2. Pengobatan OAT pada pasien yang
positif TB Paru selama 6 – 7 bulan.
3. Koordinasi dengan lintas program dan
lintas sektor lainnya dalam kegiatan
sosialisasi dan penjaringan suspek TB
Paru
 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan
penjaringan TB Paru
1. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
dilakukan di dalam gedung bekerjasama
dengan kader, bidan desa dan dokter
2. Pelaksanaan penjaringan suspek TB
Paru dapat dilakukan di BP Umum dan
juga di desa – desa
3. Penjaringan suspek TB Paru dapat
diakukan dengan cara screning sesuai
dengan format yang ada
4. Penjaringan TB Paru dapat dilakukan
Bidan desa, kader dan petugas P2
Imunisasi Pemberian imunisasi HB Unijeck

1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menjelaskan kepada ibu anak
tersebut, umur anak (0-7 hari)
mendapatkan imunisasi Hepatitis dosis
0.5 ml dalam kemasan PID
3. Petugas mengambil vaksin Hepatitis B
dalam Kemasan dalam Previl Injection
Device (PID)
4. Petugas membuka Kantong aluminium
/plastic dan keluarkan Uniject
5. Petugas memegang Uniject pada leher
dan tutup jarum dengan memegang
keduanya diantara jari telunjuk dan jempol
6. Petugas mendorong tutup jarum kearah
leher
7. Petugas meneruskan mendorong sampai
tidak ada jarak antara tutup jarum dan
leher
8. Petugas membuka tutup jarum
9. Petugas menyuntikkan jarum pada pasien,
Untuk imunisasi ini aspirasi tidak perlu
dilakukan
10. Petugas memijit reservoir dengan kuat
untuk menyuntik. Setelah reservoir kempis
mencabut uniject
11. Petugas membuang uniject yang telah
dipakai kedalam wadah alat suntik bekas
sesuai persyaratan yang berlaku
12. Petugas menerangkan kepada ibu anak
tersebut, tentang reaksi local seperti rasa
sakit, kemerahan dan pembengkakan
disekitar tempat penyuntikan
13. Petugas merapikan alat-alat
14. Petugas mencatat dalam buku KIA / KMS
Anak dan buku kunjungan / Regester
15. Petugas mencuci tangan
Pemberian Imunisasi BCG

1. Petugas Mencuci tangan


2. Petugas memastikan anak belum pernah
di BCG dengan menanyakan pada orang
tua anak tersebut
3. Petugas menyiapkan vaksin dan spuit
yang akan di gunakan
4. Petugas melarutkan vaksin dengan cairan
pelarut BCG 1 ampul atau 1 vial dengan
pelarut BCG
5. Petugas mengambil 0.05 cc vaksin BCG
yang telah kita larutkan tadi
6. Petugas membersihkan lengan dengan
kapas yang telah dibasahi air bersih
7. Petugas menyuntikan vaksin tersebut
sepertiga bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertio musculus
deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah
kulit
8. Petugas merapikan alat-alat
9. Petugas mencatat dalam buku
10. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi Polio
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin polio dalam
keadaan baik (perhatikan nomor ,
kadaluarsa dan VVM / vaksin vial monitor)
3. Petugas membuka tutup vaksin dengan
menggunakan pinset / gunting kecil
4. Petugas memasang pipet diatas botol
vaksin
5. Petugas mengatur anak pada posisi yang
senyaman mungkin
6. Petugas membuka mulut anak dan
teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
7. Petugas memastikan vaksin yang telah
diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
8. Petugas mengulang lagi penetesan polio
,jika di muntahkan atau di keluarkan oleh
anak.
9. Petugas menjaga agar vaksin tetap steril
saat meneteskan vaksin ke mulut.
10. Petugas merapikan alat
11. Petugas mencuci tangan
Pemberian imunisasi DPT/HB/Hib
1. Petugas mencuci tangan

2. Petugas memastikan vaksin yang akan di


gunakan

3. Petugas menjelaskan kepada ibu anak


tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah
suntikan 3x untuk imunisasi DPT – HB- Hib
ini

4. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin DPT –


HB- Hib

5. Petugas membersihkan 1/3 paha bagian


luar dengan kapas yang telah di basahi air
bersih

6. Petugas menyuntikan secara intra


muskuler (im) atau sub kutan (sc)dalam.

7. Petugas menerangkan kepada ibu anak


tersebut, tentang panas akibat DPT – HB-
Hib

8. Petugas memberikan resep obat penurun


panas / antipiretik kepada ibu anak
tersebut bila anak panas tinggi .

9. Petugas merapikan alat-alat

10. Petugas mencatat dalam buku KIA dan


buku kunjungan / Regester

11. Petugas mencuci tangan

Pemberian imunisasi campak

1. Petugas mencuci tangan

2. Petugas memastikan vaksin dalam


keadaan baik (no batch / exp / vvm)

3. Petugas membuka tutup vaksin dengan


menggunakan Pinset

4. Petugas melarutkan dengan cairan pelarut


campak yang sudah ada (5 cc)

5. Petugas memastikan umur anak tepat


untuk di imunisasi campak (9 bulan)

6. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin campak


yang telah dilarutkan tadi

7. Petugas membersihkan lengan kiri bagian


atas anak dengan kapas yang telah di
basahi air bersih

8. Petugas menyuntikan secara subcutan


(sc)

9. Petugas merapikan alat

10. Petugas cuci tangan

Pemberian imunisasi TT

1. Petugas cuci tangan


2. Petugas melakukan identifikasi dan
anamnesa dengan menanyakan pada
pasien : Nama, Umur dan alamat,
Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
3. Petugas memastikan kondisi pasien
dalam keadaan sehat
4. Petugas menyiapkan bahan dan alat suntik
5. Petugas mengambil vaksin dengan jarum
dan semprit disposible sebanyak 0,5 ml
6. Petugas mempersilahkan pasien duduk
7. Petugas mengoleskan kapas basah pada
lengan kiri bagian atas
8. Petugas menyuntik pada lengan kiri
bagian atas secara intra muscular
9. Petugas mengolesi bekas suntikan
dengan kapas
10. Petugas membuang jarum bekas suntikan
ke dalam kotak / Safety box.
11. Petugas mempersilahkan pasien
menunggu 15 menit dan jika tidak terjadi
efek samping pasien boleh pulang
12. Petugas mencatat pada kartu TT atau
buku ibu hamil / buku KIA
13. Petugas cuci tangan
BIAS (Bulan Imunisasi anak Sekolah)
1. Petugas memastikan jumlah sasaran BIAS
2. Petugas mengambil vaksin , logistic
imunisasi sesuai Sasaran BIAS
3. Petugas membawa Surat Tugas
4. Petugas membawa Buku Register BIAS,
Safety Box & Alat KIPI Set
5. Petugas melaksanaan prosedur Imunisasi
sesuai jenis Vaksinnya
6. Petugas menunggu 2 Jam Post Imunisasi
di UKS Sekolah
Pemberian imunisasi DT/TD
1. Petugas cuci tangan
2. Petugas melakukan identifikasi dan
anamnesa dengan menanyakan pada
pasien : Nama, Umur dan alamat,
Apakah ada alergi terhadap obat-obatan
3. Petugas memastikan kondisi anak dalam
keadaan sehat
4. Petugas menyiapkan bahan dan alat suntik
5. Petugas mengambil vaksin dengan jarum
dan semprit disposible 0,5 ml
6. Petugas mempersilahkan anak duduk
7. Petugas mengoleskan kapas steril pada
lengan kiri bagian atas
8. Petugas menyuntik pada lengan kiri
bagian atas secara intra muscular
9. Petugas mengolesi bekas suntikan
dengan kapas steril
10. Petugas membuang jarum bekas suntikan
ke dalam kotak / Safety box.
11. Petugas mempersilahkan anak menunggu
15 menit
12. Petugas mencatat pada buku Regester
BIAS
13. Petugas cuci tangan
Pendistribusian vaksin ke puskesmas/ posyandu
1. Petugas mengisi formulir permintaan
vaksin sesuai sasaran imunisasi
2. Petugas menyiapkan cold Box / Vaksin
Carrier berisi 2 buah cool Pack
3. Petugas memastikan jenis dan jumlah
Vaksin dengan menggunakan VVM
4. Petugas mencatat Jenis & Jumlah, No
Batch, tanggal kadaluarsa vaksin yang
diterima
5. Petugas memasukkan vaksin kedalam
Cool box
6. Petugas tanda tangan SBBK vaksin
7. Petugas mendistribusi ke Posyandu /
Pelayanan Imunisasi
6 PTM Pelatihan dokter kecil. Dilakukan melalui pertemuan dengan
menyampaikan materi melalui LCD dengan
metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Penjaringan kesehatan Penjaringan dilakukan 1 tahun sekali pada awal


tahun pelajaran ( Agustus –september) Pada
murid SD/MI, kelas VII SMP/MTS dan kelas X
SMA/MA negeri dan swasta.
Penjaringan peserta didik meliputi :
1. Pemeriksaan keadaan umum
2. Pengukuran tekanan darah dan denyut
nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Pemeriksaan indera (penglihatan,
pendengaran)
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengukuran kesegaran jasmani
8. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional

Pemeriksaan Berkala peserta didik meliputi :


1. Pemeriksaan keadaan umum
2. Pengukuran tekanan darah dan denyut
nadi
3. Penilaian status gizi
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
5. Pemeriksaan indera (penglihatan,
pendengaran)
6. Pemeriksaan laboratorium
7. Pengukuran kesegaran jasmani
8. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional

7 Lansia Posyandu lansia 1. Kegiatan posyandu lansia dilaksanakan 1


kali dalam sebulan sepanjang tahun di
semua desa wilayah puskesmas Kragan I.
2. Kegiatan posyandu lansia meliputi
pemeriksaan satus gizi lansia dengan
melakukan penimbangan berat badan dan
mengisi KMS Lansia.
3. Pemeriksaan status kesehatan lansia
meliputi pemeriksaan tekanan darah dan
pemeriksan lab sederhana jika perlu .
4. Konslutasi kesehatan dilakukan untuk
memberikan konseling tentang penyakit
yang diderita oleh lansia

Penyuluhan 1. Kegiatan penyuluhan pada lansia adalah


upaya memberikan informasi kepada
lansia dan keluarga dalam upya
peningkatan kemampuan dan kemandirian
mereka dalam memelihara kesehatan
lansia.
2. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan
cara menyampaikan informasi melalui
metode ceramah, diskusi atau tanya jawab
3. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan posyandu lansia.
Senam 1. Senam dilakukan setiap hari rabu dan
sehat sabtu di halaman Puskesmas Cipeundeuy
Indonesia jam 06.00 WIB sampai selesai
2. Setelah senam dilakukan pemeriksaan
tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai