Logika dalam menghitung Rencana Anggaran dan Biaya sebenarnya sangatlah sederhana
dimana rumus dasar dalam penghitungan adalah:
Cukup simple bukan? Nah dari rumus dasar tersebut mari kita urai satu per satu.
A. GAMBAR RENCANA
Untuk mengetahui atau menghitung volume pekerjaan, dasar acuan yang akan kita pakai
adalah gambar rencana. Gambar rencana merupakan kunci dalam proses penghitungan
volume kegiatan. Semakin detail gambar yang kita sajikan, akan semakin mudah dalam
menghitung volume pekerjaan. Lalu gambar apa saja yang harus ada? Dalam kasus ini,
minimal harus ada gambar denah lokasi pekerjaan dan gambar potongan. Berikut contoh
gambar rencana:
Gambar Denah Lokasi
GAMBAR POTONGAN
Dari gambar kelihatan bahwa panjang jalan 125m dengan lebar 1,2m. Adapun lokasi kegiatan
dapat dilihat pada gambar diatas.
Ukuran:
Tinggi = 0,05
Lebar = 0,10
Panjang = 125m
Jumlah = 2 (sisi kanan + kiri)
Maka volume pekerjaan urugan pasir adalah:
Volume = (P x L x T ) x 2
= (125 x 0,1 x 0,05) x 2
= 1,25 m3
Ukuran:
Lebar = 0,10 + 0,11 = 0,21
Panjang = 125m
Jumlah = 2 (sisi kanan + kiri)
Maka volume pekerjaan plesteran adalah:
Volume = (P x L ) x 2
= (125 x 0,21 ) x 2
= 52,50 m2
e. Pekerjaan Acian
Volume acian = Volume Plesteran = 52,50 m2
Dari analisa diatas terlihat bahwa koefisien pekerja adalah 0,75 dan koefisien mandor 0,025
untuk pekerjaan 1,00 M3 galian tanah. Ini maksudnya adalah dalam satu hari, dengan pekerja
sejumlah 0,75 orang dan mandor sejumlah 0,025 orang dapat mengerjakan 1,00 M3. Barangkali
dengan penjelasan tadi masih ada yang bingung juga. Pertanyaannya apakah mungkin orang
dipecah menjadi 0,75 atau menjadi 0,025? Cara mecahnya bagaimana? Baiklah akan kita
jelaskan dengan ukuran yang lebih besar.
Memang orang tidak mungkin bisa kita pecah menjadi 0,75 atau 0,025 bagian. Tetapi angka-
angka itu adalah sebuah asumsi penghitungan dimana asumsi itu berdasarkan dari hasil
penelitian. Bahwa hasil penelitian untuk menyelesaikan pekerjaan galian tanah dengan volume
1.000 M3 dalam waktu satu hari dapat dikerjakan oleh 750 orang pekerja dan 25 orang mandor.
Hasil penelitian tersebut dijadikan standar penghitungan untuk pekerjaan galian tanah. Karena
dijadikan standar penghitungan, maka dikonversikan menjadi satu satuan pekerjaan atau
menjadi 1,00 M3. Jadi, ketika 1.000 M3 membutuhkan 750 orang pekerja dan 25 orang mandor
maka dalam 1,00 M3 dibutuhkan 0,75 orang pekerja dan 0,025 mandor. Itu tadi sekilas
penjelasan terkait dengan angka-angka koefisien dalam analisa galian tanah yang juga berlaku
untuk semua jenis pekerjaan yang lain. Tentunya dengan skala penelitian yang berbeda pula,
sehingga didapatkan angka-angka koefisien yang berbeda pada setiap jenis pekerjaan.
Apakah koefisien ini bersifat universal, dalam artian dapat dipakai di semua wilayah yang ada di
Indonesia? Jelas tidak terutama koefisien pada tenaga kerja. Kenapa? Kemampuan atau
kekuatan secara fisik untuk bekerja antara orang jawa tentunya berbeda dengan orang yang
diluar pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dll. Jangankan antar pulau,
antar kabupaten dalam satu provinsi saja kekuatan orang dalam bekerja sudah berbeda.
Makanya diawal sudah disampaikan agar analisa pekerjaan mengacu pada standar analisa di
masing-masing kabupaten/kota. Kiranya penjelasan mengenai koefisien pada analisa pekerjaan
sudah cukup.
Catatan: sebagai contoh pekerjaan swakelola, harga satuan mandor tidak dimasukkan dalam
hitungan. Tetapi jika ingin dimasukkan silahkan sesuaikan dengan harga standar
kabupaten/kota.
d. Pekerjaan Plesteran
Volume Pekerjaan = 52,50 M2
Harga Satuan = 37.392,-
Jadi biaya yang dibutuhkan untuk Plesteran adalah = 52,50 x 37.392,- =
Rp.1.963.070,-
e. Pekerjaan Acian
Volume Pekerjaan = 52,50 M2
Harga Satuan = 19.375,-
Jadi biaya yang dibutuhkan untuk Plesteran adalah = 52,50 x 19.375,- =
Rp.1.017.188,-
Terbilang: #Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah#
Lakukan penghitungan untuk semua pekerjaan yang lain dengan mengacu pada daftar analisa
pekerjaan diatas dan hasil perhitungan volume. Untuk memudahkan penghitungan, kita akan
memakai tabel seperti dibawah ini:
Terbilang: #Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah#
Dengan cara yang sama, lakukan penjumlahan semua kebutuhan tenaga, material / bahan.
Untuk memudahkan penghitungan silahkan memakai tabel seperti dibawah ini.
MATERIAL START
Terbilang: #Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah#
Validasi Penghitungan:
Rencana Anggaran Biaya (RAB) = 25.556.000
Perhitungan Per Item Pekerjaan = 25.556.000
Material Start = 25.556.000
Catatan : jika salah satu hasil perhitungan ada selisih, sudah dipastikan ada yang salah dalam
penghitungan
Semoga bermanfaat…
Salam Desa Mandiri…