Anda di halaman 1dari 52

CRASH PROGRAM /TIME-COST

TRADE OFF
TIME-COST TRADE OFF
1. Kurva dan Analisis Durasi-
Durasi-Biaya
 Perencanaan waktu (time scheduling) proyek
didasarkan pada durasi (waktu) normal untuk
kegiatan (pekerjaan)

 Durasi normal adalah durasi yang dibutuhkan


untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
berdasarkan pengalaman pada proyek-proyek
sebelumnya, dengan menggunakan sumber
daya secara normal
- SDM pada batas kepadatan
- Alat umum/biasa
- Teknologi umum/biasa
 Dalam perencanaan waktu/durasi setiap kegiatan
dipengaruhi oleh:
- Alokasi dan kualifikasi SDM
- Alokasi dan spesifikasi alat
- Jam Kerja
- Metoda/teknologi, kondisi lapangan

 Penentuan waktu/durasi proyek berpengaruh


terhadap cost/biaya proyek, baik biaya untuk
masing-masing kegiatan maupun untuk biaya
total proyek
 Dalam keadaan tertentu durasi normal proyek
dijadikan durasi crash

 Durasi crash yaitu durasi /waktu untuk setiap


kegiatan dipersingkat dari durasi normalnya

 Jika setiap kegiatan dilakukan durasi


crash(pemendekan durasi) maka waktu total proyek
akan menjadi lebih singkat (durasi crash proyek)

 Akibat penerapan durasi crash maka cost setiap


kegiatan yang dicrash dan cost total proyek akan
berubah
 Akibat pemendekan durasi maka:
- Biaya langsung proyek akan
meningkat/menurun/tetap
- Biaya tak langsung (overhead) proyek akan
menurun
 Perubahan (naik/turun) biaya langsung pada durasi
crash adalah
- Biaya upah tenaga kerja
- Biaya alat
 Durasi Crash dapat dilakukan dengan
⃟ Shift tenaga kerja  malam, Produkfitas
menurun, biaya upah tenaga lebih besar

⃟ Kerja lembur produktivitas lebih kecil dan


upah lebih besarefektifitas 0,9;0,8;0,7;dan 06
untuk lembur 1 ; 2 ; 3 ; dan 4 jam/hari
Pengaruh/kerja lembur terhadap produktifitas:
 Kerja lembur mempunyai indikasi penurunan produktifitas
(berdasarkan penelitian)

 Tapi kadang-kadang tetap dilakukan demi mengejar schedule proyek


Indeks Produktifitas

1.4

1.3

1.2

1.1

1 2 3 Jam Lembur

Gambar 1 .Indikasi penurunan produktifitas karena kerja lembur


Untuk Durasi Crash dapat digunakan rumus :
(Dh x h ) dimana : Dh = durasi normal
Dc = -------------- h = jam kerja normal
(h + ho x e ) ho = jam kerja lembur
e = efisiensi lembur
Atau dihitung secara sederhana :
- Dicari produktifitas normal dan produktifitas n jam
sehari  Produktifitas total tiap hari  dapat dihitung
durasi crash dengan lembur tersebut menggunakan
rumus :
V
D = ----
P

⃟ Penambahan tenaga kerja produktivitas


menurun, akibat kepadatan tenaga kerja  cost
tambah
300

250

200

150

100

50
Gambar 5. Pengaruh satuan luas tenaga dengan produktifitas

1 1,1 1,2 1,3

Gambar 2. Pengaruh satuan luas tenaga dengan produktifitas

 Proyek besar di USA


 Titik optimal 200 ft2/tenaga kerja Indekx Produktifitasnya maksimal =1
 Jika makin padat 150 ft2/tenaga kerja atau 100ft2/tenaga kerja, maka Indeks Produktifitasnya akan
turun
⃟ Penambahan Alat
⃟ Kombinasi alat dan tenaga kerja

 Penurunan biaya tak langsung (overhead)


proyek akibat durasi crash yaitu pada:
 Gaji pegawai harian /tetap
 Biaya konsumsi pegawai
 Biaya sewa kantor
 Biaya listrik, telpon dsb

 Hubungan antara waktu/durasi dengan biaya


/cost (biaya langsung) dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar.3. Hubungan Durasi –Cost Linear

Minimum Time

Cij
c

Rij

Cij
N
Minimum Cost

Dij Dij Waktu


c N
Hubungan perubahan durasi (waktu) dengan
cost (biaya) dianggap linear 
c

Cij Cij
c N

Rij = Cij
c
= Cij
N
+ Rij (Dij - Dij)
N c

Dij Dij
N c

Rij = Cost slope =Arah kemiringan biaya


 Cost/time=Rp/Sat. Waktu  Rp/minggu

Cij
N

Cij
c
= Durasi Normal = Durasi Crash
Cij Cij
N c
= Cost Normal = Cost Crash
Gambar 4. Hubungan Durasi – Cost Linear (biaya langsung)
Untuk Crash bertahap
Rij dari crash berbeda
c2
Cost
Cij Crash Point
- Lebih kecil  kemiringan /slope kecil
- Lebih besar  kemiringan /slope besar
- Cost slope kecil = pertambahan biaya Crash kecil
- Cost Slope besar = pertambahan biaya Crash besar
- Rij tergantung jenis pekerjaan yang di crash

Cij
C
1

Cij
N
Normal Point

c2

Dij Dij Dij Durasi


C N
1
Gambar 5 hubungan Durasi – Cost Non Linear
(biaya langsung)

Hubungan perubahan durasi (waktu) dengan cost (biaya)


dianggap non linear,seperti pada gambar:

Cij
c

Cij
N

Dij Dij Durasi


c N
Gambar 6 Hubungan Durasi - Cost (Biaya Tak Langsung)

Untuk biaya tak langsung (overhead)


hubungan durasi cost, seperti gambar:

Cost

Cij
N

Cij
C

Dij Dij Durasi


c N
 Jika pertambahan biaya langsung crash lebih kecil
dibanding pengurangan biaya tak langsung crash,
maka biaya total crash akan lebih kecil dibanding
biaya normal

Crash untuk suatu kegiatan biaya totalnya dapat


- Meningkat
- Menurun
- Tetap
yang tergantung pada besarnya perubahan
- biaya langsung
- biaya tak langsung
- durasi crash
Gambar 7. Curve perubahan durasi terhadap
cost/biaya langsung dan tak langsung

Total cost
C2
Biaya tak langsung
C3 (overhead cost)

C1
Biaya langsung
(direct cost)
C4

D2 D1 Durasi
 Untuk melakukan crashing harus dilakukan
secara selektif kegiatan-kegiatan mana yang
dilakukan crash agar pertambahan biayanya
minimal (minimal cost)

 Pertambahan biaya minimal ditunjukkan oleh


Cost Slope (R ij atau S ij minimal paling kecil)

 Untuk melakukan selektif crash maka semua


kegiatan, durasi normal, durasi crash, cost
normal, cost crash dan cost slope disusun dalam
sebuah tabel, misal seperti dalam tabel berikut
8
A 2 B
8

0 8/4 4/2
12
1 4

. 0 12
C D
3
3/2 3 6/3
6

TABEL 1. DURASI – BIAYA NORMAL COST

COST COST
DURASI DURASI COST
NO AKTIVITAS NORMAL CRASH
NORMAL CRASH SLOPE
($) ($)
1 A 8 4 500 800 75
2 B 4 2 300 400 50
3 C 3 2 300 500 200
4 D 6 3 800 1000 66.67

TOTAL 1900 2700


Metode crash
Penggunaan Crash Program
- Crash (pemendekan) untuk pemendekan
/mempercepat durasi karena sesuatu hal,
dilakukan sebelum proyek dimulai/proyek baru
dimulai.
- Crash untuk mengatasi /mengejar proyek terlambat

- Orientasi crash
1. Mencari durasi crash optimal yang akan menghasilkan
biaya/cost minimal  orientasi cost minimal
2. Durasi crash proyek sudah ditentukan orientasi pada
durasi proyek
• Metoda crashing:

1. Jalur kritis Heuristic Crash yaitu dengan


metoda jalur kritis secara bertahap dengan
tetap mempertahankan jalur kritisnya
2. All crash yaitu melakukan crash untuk semua
kegiatan yang dapat dicrash
3. Dengan metode/model program linear.
4. Algoritma genetik (soft ware)
5. Metoda Float negatif
Prosedur Pemendekan Durasi Proyek Metoda Jalur Kritis

1.Tentukan durasi dan cost normal proyek


2.Identifikasi durasi normal jalur kritis
3.Sisihkan semua kegiatan non kritis yang tidak
memerlukan crash, karena ini berpengaruh
terhadap keberhasilan dengan membandingkan
dengan jalur kritis yang sejajar.
4.Tabulasikan durasi dan cost normal dan crash
untuk semua kegiatan
5. Hitung dan tabulasikan cost slope dari masing-
masing kegiatan yang dicrash dengan formula:
c N
Ci Ci
Ri = N C
Di Di
Prosedur pemendekan Durasi Proyek (lanjutan)
6. Proses menetapkan crash untuk membuat curva durasi-
cost dengan mulai crash pada kegiatan kritis yang
mempunyai cost slope terkecil dan di (waktu yang dapat
crash) > 0, dengan tetap mempertahankan jalur kritis dan
membentuk jalur kritis baru.

7. Bila jalur kritis baru yang terbentuk, maka kombinasi


pemendekan yang mempunyai slope terkecil dengan
memperhatikan pemendekan secara simultan untuk
aktivitas jalur kritis paralel, yang kan mengurangi waktu
proyek

8. Masing-masing step cek terhadap float time dalam


beberapa aktivitas yang dapat mengurangi cost.
Prosedur pemendekan Durasi Proyek (lanjutan)

9. Masing-masing tahap perhitungan pemendekan durasi dan cost


proyek tabulasikan dan gambar pada grafik durasi cost

10. Teruskan pemendekan sampai yang masih mungkin sebagai


titik Crash.

11. Gambarkan untuk direct cost (biaya langsung) dan overhead


cost (biaya tak langsung) untuk masing-masing durasi.

12. Gambarkan total cost proyek berdasarkan direct dan indirect


cost tersebut, untuk masing-masing durasi.

13. Hitung dan gambarkan durasi All Crash Proyek

14. Bandingkan durasi-cost yang optimum


Contoh: suatu Proyek dengan kegiatan-kegiatan hubungan
seperti pada gambar network dibawah ini.
Gambar1

B
A

E
F G
C D
Proyek mempunyai data waktu (durasi) dan biaya (cost)
kegiatan seperti dalam Tabel 1

Minimum cost Normal Crash Cost Crash


Kegiatan
(Rp.1 juta) Durasi (Rp. 1 juta) Durasi

A 8 6 14 4

B 4 1 4 1

C 8 8 24 4

D 10 5 24 3

E 10 9 18 5

F 20 12 36 6

G 10 3 18 2
Hitung : durasi proyek setelah di crass (minimum) dengan costnya
(minimum cost) dn gambarkan ke dalam grafik
Catt: Crash secara: - Jalur kritis heuristik Crash
- All Crash
Penyelesaian
1) Keterangan, rumus dan langkah yang dipakai.
đi
i
Di
Ri
i = aktivitas/kegiatan  A,B, C,…..G
Dni = Durasi normal untuk aktivitas i  (Minggu)
Dci = Durasi Crash untuk ativitas i  (minggu)
Cni = cost normal untuk ativitas i  (Rp juta)
Cci = Cost crash untuk ativitas i  (Rp Juta)
Ri= Crash Slope  (Rp juta/minggu)
di = maksimal durasi yang dapat di crash untuk kegiatan i
đi=Dni - Dci
Misal untuk kegiatan A đA = DnA – DcA =6-4 = 2 minggu
` `
c
Ri= Cci Cn
` i
c
Dni Dci
Misal : untuk kegiatan A:
` `
c c
14 8`
RA= Cc i `C 6
` `
` ` i= ` = = 3 juta /minggu
DNA DAc 6 4 2
Cost
CcA RA

CcA

2) Hitung Ri dan di dalam tabel dengan rumus-rumus di atas Durasi


_
C C
Tabel 2: I,Di, Ci,Ci, di dan Ri
Aktivitas Normal Crash Min. Cost Crash di Ri
(i) Durasi Durasi Cost (Ming) (juta/minggu)
c c
(Di) (D i) (Ci) (c i)
(ming) (Mingg) X(jt) X(jt)
5-4
1 2 3 4 5 (2-3)
2-3
A 6 4 8 14 2 3
B 1 1 4 4 0 0
C 8 4 8 24 4 4
D 5 3 10 24 2 7
E 9 5 10 18 4 2
F 12 6 20 36 6 2 2/3
G 3 2 10 18 1 8
c
Σci = 70 x Rp. Juta Σc i = 138 x Rp. Juta
3) Hitung waktu penyelesaian proyek normal dan biaya proyek
Gambar. Network Diagram Normal Proyek

0
6 B1
1
A6
2 7 0 8 di
3 3 4
8 E9
Di
0 0 2 6 1
X0 F12 G3
0 4
32
c8 0 17 29
0 2
4 5 6
D5
17 2 29 8 32
4 8 23
7
2 Ri
7

Waktu penyelesaian Proyek = 32 minggu


Cost Proyek = Σ Ci = 70 x Rp juta
Lintasan kritis = C–
C–X–E–F-G
CRASH PROGRAM
 Cara Jalur Kritis
4) Lintasan Kritis normal: C-X-E-F-G
Urut Ri dari Ri terkecil dari aktivitas lintasan kritis dan harga đ nya
dalam tabel

i x E F C G
Ri 0 2 2 2/3 4 8
đi 0 4 6 4 1

Pilih Jalur terkecil pada lintasan kritis dengan đi> 0


 RE = 2; đE = 4
5) Sebagai catatan dan pertimbangan, tentukan kemungkinan
lintasan yang dapat kritis pada proyek agar dapat dianalis setelah di
crash waktu berkurang walau biaya bertambah minimal, sehingga
tidak terjadi biaya bertambah, tetapi waktu tidak berkurang
A B

C X
F G

D
A–B –E –F–G
C – X – E – F- G
C–D–F-G
6) Berdasar Algoritma Heuristic  di crash dahulu aktivitas
pada jalur kritis yang mempunyai Ri terkecil.
 Dari tabel 3 langkah 4 
Ri terkecil : RE =2
đE =4
Berarti di crash dahulu aktifitas E
7) Crash aktivitas E
Mempertimbangkan langkah 5, agar aktifitas E tetap pada jalur kritis, maka berapa
waktu aktifitas E yang masih di crash,
 berpengaruh terhadap C –D: ά =17-13=4 minggu đE = 4 minggu  dE dapat
di crash maksimal yaitu 4 minggu

C X E
F G

Penambahan biaya = đE x RE = 4 x 2 = 8 Rp juta


Pengurangan waktu = 4 minggu

Biaya proyek = 70+8 =78 juta rupiah


Waktu proyek = 32-4 = 28 minggu
0
6 B1
1
2 7 8
A6 0 di
3 3 0
8 E5
Di
0 0 2 6 1
X0 F12 G3
0 4
c8 0 13 25 28
0 2 6
D5 4 5
13 2 25 8 28
4 23
8 7
2 8 Ri

 Lintasan yang baru: C – X – E – F – G


C–D–F-G
8) Dari lintasan kritis baru buat tabel Ri dan đi
Aktivitas kritis dengan urutan Ri terkecil

i x E F C D G
Ri 0 2 2 2/3 4 7 8
đi 0 0 6 4 2 1

Ri terkecil dengan di > 0


0
2
RF = 2 3

đF = 6
 Di crash aktivitas F
9) Crash Aktivitas F
Karena aktivitas tidak paralel  tidak akan dipengaruhi menjadi tidak
kritis 
đF = 6 minggu –(ambil max crash untuk F)
Penambahan biaya = đF x RF = 6 x 8/3 = Rp. 16 juta
Pengurangan waktu = đF = 6 minggu
Biaya proyek = 78 + 16 = Rp 94 juta
Waktu proyek = 28 – 6 = 22 minggu
} Titik III
Lintasan kritis tetap : C – X – E – F – G
C–D–F-G
10) Buat tabel Ri dan đi yang baru

i x E F C D G
Ri 0 2 2 2/3 4 7 8
đi 0 0 0 4 2 1
Ri terkecil dengan đi >0  Rc = 4
đi = 4 minggu
Aktivitas yang crash di  C
11) Crash Aktivitas C
Karena ada lintasan yang sejajar/paralel yang akan mempengaruhi 
(pertimbangan langkah 5), maka
A B

C X

Ditentukan waktu aktivitas C yang bisa di crash agar C tetap dalam


lintasan kritis.
ΣDc + X = 8 + 0 = 8  ά =8 -7 = 1 minggu
ΣDA + B = 6 + 1 = 7
ά < đc1 =  waktu c yang bisa crash
 đc1 = ά =1 minggu
Penambahan biaya = đc1 x Rc = 1x4 = 4 x Rp. 1 juta
Pengurangan waktu = đc1 = 1 minggu

Biaya proyek = 94 + 4 = 98 x Rp 1 juta


Waktu proyek = 22-1 = 21 minggu } Titik IV
0
6 B1
1
2 6 0 7
A6
3 3 0
7 E5
0 0 2 0 1
X0 F6 G3
0 3
c7 0 12 18 21
0 2 6
D5 4 5
12 2 18 8 21
4 23
8 7
Lintasan kritis yang
2 baru
8: C–X–E–F–G
C – D- F- G
A – B – E – F -G
12) Buat tabel Ri & đi yang baru
I B X E F A C D G
Ri 0 0 2 2 2/3 3 4 7 8
đi 0 0 0 0 2 3 2 1

Ri terkecil dengan đi > 0  RA =3


dA =2
Aktivitas A yang di crash  tapi ada lintasan paralel yang
harus dipertimbangkan, agar tidak merubah lintasan kritis 
đA = 2 minggu
đc = 3 minggu
aktivitas A di cash bersama-sama
dengan aktivitas C  đA+C = 2 minggu
RA+C = 3 + 4 = 7
Penambahan biaya = đA+C x RA+C = 2x7 =14 x rp 1 juta
Pengurangan Waktu = 2 minggu

Biaya proyek = 98 +14 = 112 x Rp 1 juta


Waktu Proyek = 21 – 2 = 19 minggu
Lintasan kritis yang baru  tetap
} Titik V
C-X-E-F-G
C-D-F-G
A-B-E-F-G
13) Buat tabel Ri dan di yang baru
i B X E F A C D G
Ri 0 0 0 2 2/3 3 4 7 8
đi 0 0 0 0 0 1 2 1
C  paralel dengan A
D  paralel dengan E langkah 5) dipertimbangkan
A B
E
C X F G
D

đA=0 dA+C = 0  C tidak bisa di crash lagi


đE=0 dE+D = 0  D tidak bisa di crash lagi

 akan merubah lintasan G  Rg = 8


đi = 1
 Aktifitas G di crash
14) Crash G di crash
Penambahan biaya =đG x R0 = 1x8 = 8 x Rp 1 jutan waktu =
Pengurang đG = 1 minggu
Biay aproyek =112+ 8 =120x Rp 1 juta
Waktu proyek =19 -1 = 18 minggu } Titik V
0
4 B1
1
0 4 0 5
A4
3 3 0
5 E5
0 0 2 0 0
X0 F6 G2
0 1
c5 0 10 16 18
0 2 6
D5 4 5
10 2 16 8 18
4 23
5 7
2 5
Lintasan kritis C-X-F-G
C-D-F-G
A-B-E-F-G
15) Buat tabel Ri dan đi baru

I B X E F A C D G

Ri 0 0 2 2 2/3 3 4 7 8
đi 0 0 0 0 0 1 2 0

Karena đi dan đD tidak bisa dicrash lagi, maka crash program


sudah selesai
Dengan kegiatan-
kegiatan-kegiatan yang di crash seperti pada langkah
14) pada Diagram Network,
Kesimpulan
Waktu proyek = 18 minggu
Biaya Proyek =Rp 120 juta
Dikontrol dengan cara All crash:
0
4 B1
1
0 4 0 5
A4
3 3 0
5 E5
0 0 2 0 0
X0 F6 G2
0 0
c4 0 10 16 18
0 6
D3 4 5
10 16 18
4
Ternyata :Waktu 2Proyek
7 = 18 minggu
Biaya proyek =Σ Cic = Rp. 138 juta
Waktu proyek sama dengan cara  jalur kritis, yaitu = 18 Titik VII }
Minggu, waktu biaya lebih tinggi = Rp 138. juta
#Crashing yang digunakan adalah dengan cara jalur kritis:
#Waktu Proyek = 18 minggu
Biaya Proyek = 120 juta rupiah
138 VII
134
130
126
122
118 VI
V R6
Dalam jutaan rupiah

114
110
106 RA+C
102
Cost

IV RC
98
III
94
90
86
RF
82 II
78 RE
74
70 I
66
62
58
54
50
15 17 18 19 21 22 23 25 27 28 29 31 32 33
Total cost = cost of crashing + cost of overhead
=0 + (12 days) ($4.50/day)
= $ 54

a
c d

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

FIGURE 5-5. Schedule Graph for Example Network


Total cost = cost of crashing + cost of overhead
= 0(2 days) ($2/days)+ (10 days) ($4.50/day)
= $ 49

Although
The CPM Model
The cost of
b crashing $4,
a The overhead
costs decrease
$9, for net
improvement
of $5
c d

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

FIGURE 5-6. Ten Day Schedule


Total cost = cost of crashing b and d+ cost of overhead
= [(1 days) ($1/day)+ (3 days) ($2/day)] +
(9 days)($4.50)]
= $ 47.50

The CPM Model

b
a

c d

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

FIGURE 5-7. Seven-Day Schedule


Total cost = cost of crashing a,b and d+ cost of overhead
= [(2 days) ($4/day)+ (1 day) ($1/day)] +
(3 days)($2/days)]+(7 days)($4.50/day)
= $ 46.50

b
a

c d

0 1 2 3 4 5 6 7

FIGURE 5-8. Seven-Day Schedule


Total cost = cost of crashing a,b,c and d+ cost of overhead
= [(2 days) ($4/day)+ (3 days) ($1/day)] +
(2 days)($4/day)+(3 days)($2/day)]+
(5 days) ($4.50/day)
= $ 47.50

Which,as
b anticipated,
a exceeds the
cost of the
previous
c d
schedule

0 1 2 3 4 5 The6 CPM7Model

FIGURE 5-9. Five-Day Schedule


FIGURE 5-10. Project Cost-Time Curve
Total Schedule cost (dollars)

.
54

52

50

48
46

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Schedule Length (days)

Anda mungkin juga menyukai