Umum
salah satu tujuan pengendalian adalah mengetahui
secara dini penyimpangan yang terjadi terhadap
perencanaan. Penyimpangan yang terjadi baik
terhadap biaya maupun waktu.
Untuk mengetahui secara dini penyimpangan yang
terjadi biasanya dapat digunakan metoda varian
dan metoda Earned Value untuk pengendalian
biaya dan waktu.
1. Pengendalian Biaya dengan Metoda Varian
◼ Tenaga
◼ Manajeman
Contoh:
Suatu proyek dengan RAP dan pelaporan sebagai berikut:
Tabel 1 Contoh varian terhadap biaya
LINGKUP KERJA BIAYA MINGGU KE (DALAM Rp X 104)
KODE URAIAN
KONSTRUKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
001 Pek. Tanah & Pondasi Anggaran 600 1400 2400
Pengeluaran 900 2100 3500
varian
-300 -700 -1100
+100 +300
004 Pek. Kayu Anggaran 1200 2200 3000
Pengeluaran Varian
1400
-200
005 Pek. Lantai Anggaran 800 1500 2100
Pengeluaran varian
◼ Bahan
◼ Alat
◼ Teknologi
◼ Dana
◼ Manajemen
◼ Kondisi alam
12.000
11.000
10.000
9.000
8.000
Varian biaya = (6600-8400) x Rp 104
7.000 = Rp 18.000.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 1. Varian Biaya
2. Pengendalian biaya dan waktu dengan
Metoda Konsep Nilai Hasil (Earned
Value Concept)
2.1 Dasar dan tujuan
Metoda ini merupakan pengembangan dari metoda
identifikasi varian.
Metoda nilai hasil digunakan untuk:
1) Mengetahui Performance Proyek dari sisi biaya
pada suatu waktu
◼ Apakah pengeluaran biaya < dari rencana
◼ Apakah pengeluaran biaya > dari rencana
◼ Apakah pengeluaran biaya = dari rencana
2) Mengetahui Performance Proyek dari sisi jadwal/waktu
pada suatu waktu
Apakah waktu pelaksanaan lebih cepat dibanding rencana
Apakah waktu pelaksanaan lebih lambat dibanding
rencana
Apakah waktu pelaksanaan sama dengan rencana
Varians biaya
SAAT PELAPORAN
Waktu
Gambar 2 Prakiraan Jadwal dan biaya pada akhir proyek
2.4 Indek Kinerja (Performance Index)
Untuk mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya pada
proyek, maka digunakan index kinerja biaya dan index kinerja
jadwal
Index kinerja ini digunakan untuk memprediksi performance
proyek setelah evaluasi dengan asumsi kinerja proyek tidak
berubah
Indek Kinerja Biaya = Cost Performace Index = CPI
BCWP
CPI=
ACWP
Indek Kinerja Jadwal = Schedule Perrformance Index = SPI
SPI = BCWP
BCWS
Jika CPI < 1 → Pengeluaran lebih besar dari anggaran
(cost overrun) → dalam pelaksanaan ada yang tidak
benar
Jika CPI > 1 → Pengeluaran lebih kecil dari anggaran
(cost underrun) → Pelaksanaan lebih baik
Jika CPI = 1 → Pengeluaran sesuai anggaran
Jika SPI < 1 → Pekerjaan terlambat
Jika SPI > 1 → Pekerjaan lebih cepat
Jika SPI = 1 → Pekerjaan sesuai rencana
Makin besar perbedaanya dari 1 maka makin besar
penyimpangannya →
- Positif
- Negatif
Untuk memprediksi waktu penyelesaian dan
biaya penyelesaian proyek digunakn SPI dan
CPI
◼ BCWP1
◼ BCWS1
◼ Anggaran pekerjaan tersisa = Anggaran Total – BCWP1
CPI = BCWP1= C1
ACWP1
- Perkiraan biaya pekerjaan tersisa (Estimate To Complete =
ETC)
Rumus
CV =BCWP –ACWP
SV = BCWP-BCWS
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai CV = positif dan
nilai SV = negatif, maka dapat disimpulkan bahwa proyek ini pekerjaan
terlambat dan biaya lebih kecil daripada anggaran
Indeks Kinerja Biaya = BCWP/ACWP
= 123.735.940,7/117.710.700
= 1,0512
Indeks Kinerja Jadual = BCWP/BCWS
= 123.735.940,7/144.210.270,8
= 0,8580
Dari perhitungan, angka indeks kinerja biaya lebih dari satu, maka
berarti proyek ini pengeluarannya lebih kecil dari anggaran.
Sedangkan indeks kinerja jadual kurang dari satu, maka pekerjaan
dari proyek ini terlambat
Analisis
Aspek biaya
Anggaran keseluruhan = Anggaran
= Rp. 426.684.485,69
Anggaran untuk pekerjaan tersisa =Anggaran –BCWP
= 426.684.485,69 –123.735,940,7
= Rp 302.948.544,9
Indeks Kinerja Biaya (CPI) = BCWP/ACWP
= 123.735.940,7/117.710.700
= 1,0512
Prakiraan biaya untuk pekerjaan tesisa (ETC)
=(ang-BCWP)/CPI
= 302.984.544,9/1,0512
= Rp 288.193.060,2
Prakiraan biaya sampai akhir waktu proyek (EAC)
= ETC + ACWP
=288.193.060,2 + 117.710.700
= Rp405.903.760,2
Keuntunan = Anggaran –EAC
= 426.684.485,69 – 405.903.760,2
Rp 20.780,725,49
◼ Aspek waktu
◼ Waktu keseluruhan = Rencana
= 6 bulan
Waktu pekerjaan tersisa =Rencana waktu –waktu
pelaporan
= 6-3 =3 bulan
Indeks Kinerja Jadual (SPI) = BCWP/BCWS
= 123.735.940,7/144.201.270,8
= 0,8580
Prakiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
= (rencana-waktu pelaporan)/SPI
= 3/0,8580
= 3,4965 bulan = 3,5 bulan
Prakiraan total waktu sampai akhir proyek (EAS)
= ETS + waktu pelaporan
= 3,5 +3
=6,5 bulan
• Keterlambatan = waktu rencana –EAS
◼ = 6-6,5
◼ = -0,5 (terlambat 0,5 bulan)
c. Aspek Kinerja
Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya terlihat
indeks kinerja biaya>1, dari indeks kinerja terjadual
<1. Hal ini berarti proyek ini pengeluaran lebih kecil
dari anggaran dan pekerjaan terlambat
Gambar 3.1 Prakiraan (forecast) jadual dan biaya (EAC) pada akhir
proyek Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan Nasional Seksi Sleman DIY
500
terlambat
400
Prakiraan pengeluaran pd akhir proyek
Dalam juatan rupiah
Saat pelaporan
300
200
144
--- Varians jadual
123
117 --- Varians biaya
100