Anda di halaman 1dari 36

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU

DENGAN METODA VARIAN DAN


EARNED VALUE
Pengendalian biaya dan waktu dengan
metoda varian dan earned value

Umum
salah satu tujuan pengendalian adalah mengetahui
secara dini penyimpangan yang terjadi terhadap
perencanaan. Penyimpangan yang terjadi baik
terhadap biaya maupun waktu.
Untuk mengetahui secara dini penyimpangan yang
terjadi biasanya dapat digunakan metoda varian
dan metoda Earned Value untuk pengendalian
biaya dan waktu.
1. Pengendalian Biaya dengan Metoda Varian

Pengendalian sejak dini terhadap biaya merupakan


upaya agar proyek dapat dilaksanakan dengan
biaya < biaya rencana. Salah satu cara
pengendalian biaya proyek dengan melakukan
identifikasi varian terhadap data pengeluaran biaya
pelaksanaan terhadap biaya rencana secara
periodik atau dalam kurun waktu tertentu.
Untuk melakukan pengendalian biaya dengan metoda varian,
maka disiapkan langkah-langkah sebelumnya:

◼ Sistem Akuntansi pengeluaran keuangan untuk setiap jenis


pekerjaan yang dirinci untuk:
- Bahan/material
- Upah tenaga
- Alat
◼ Setiap pekerjaan menggunakan kode/koding tertentu
 Membuat Rencana Anggaran pelaksanaan (RAP)
 Biaya langsung/fisik
 Biaya overhead
◼ Membuat schedule (jadual) Rencana Keja Pelaksanaan untuk
setiap jenis pekerjaan.
 Berdasarkan RAP mingguan
 Berdasarakan RAP komulatif mingguan
◼ Evaluasi terhadap varian biaya dilakukan secara
periodik→ mingguan/bulanan
Adanya varian biaya berarti ada perbedaan/penyimpangan biaya
antara pelaksanaan dengan rencana.

Dengan diketahuinya penyimpangan sejak dini, dapat


diantisipasi/diperbaiki utuk tahap-tahap berikutnya dengan
mencari penyebab penyimpangan sejak dini, dapat
diantisipasi/diperbaiki untuk tahap-tahap berikutnya dengan
mencari penyebab penyimpangan tersebut, apakah karena:
◼ Material

◼ Tenaga

◼ Manajeman

Contoh:
Suatu proyek dengan RAP dan pelaporan sebagai berikut:
Tabel 1 Contoh varian terhadap biaya
LINGKUP KERJA BIAYA MINGGU KE (DALAM Rp X 104)
KODE URAIAN
KONSTRUKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
001 Pek. Tanah & Pondasi Anggaran 600 1400 2400
Pengeluaran 900 2100 3500
varian
-300 -700 -1100

002 Pek. Pasangan Anggaran 400 900 1200


Pengeluaran Varian
600 1500 2000
-200 -600 -800
003 Pek. Beton Anggaran 1500 1800 2100
Pengeluaran Varian
1400 1500

+100 +300
004 Pek. Kayu Anggaran 1200 2200 3000
Pengeluaran Varian
1400
-200
005 Pek. Lantai Anggaran 800 1500 2100
Pengeluaran varian

006 Pek. Listrik Anggaran 400 1200


Pengeluaran varian

600 1400 2800 4800 6600 8700 10200 11200 1200


TOTAL BIAYA Anggaran
900 2100 4100 6400 8400
KONSTRUKSI Pengeluaran Varian
-300 -700 -1300 -1300 -1800

Total Varian : 1.800


→ Rp. 18.000.000
Contoh di atas adalah analisis varian

Biaya riel/pelaksanaan terhadap RAP. Analisis varian pada Time


Schedule (Bar Chart, Curve S) dengan bobot ( dapat
ditentukan rupiahnya) dan waktunya untuk tiap item pekerjaan
◼ Satuan waktu yang digunakan dapat minggu atau bulan
(dalam contoh ini diambil minggu)
◼ Besarnya biaya tiap minggu untuk tiap item pekerjaan
didasarkan bobot pekerjaan → diubah dalam bentuk rupiah,
kemudian diratakan untuk jangka waktu tiap pekerjaan
tersebut, atau dapat juga tidak diratakan, dibuat pola
tersendiri.
◼ Besarnya anggaran tiap item pekerjaan dapat ditulis dalam
bentuk rencana tiap minggu atau merupakan komulatifnya.
Misal : untuk pekerjaan tanah & pondasi
Waktu yang direncanakan 3 minggu
RAP total (komulatif) = Rp. 24.000.000
Minggu I = Rp. 6.000.000,-
Minggu II = Komulatifnya = Rp 14.000.000
→Jadi minggu II = Rp. 8.000.000
Minggu III komulatifnya = Rp 24.000.000
Pengeluarannya/pelaksanaannya riil
Minggu I = Rp. 9.000.000
Sehingga ada varian (teknik) + Rp. 9.000.000 – Rp 6.000.000 =
Rp. 3.000.000
Pada minggu II pekerjaan tanah dan pondasi total
pengeluarannya (komulatif) = Rp. 21.000.000 padahal RAP-nya
= Rp. 14.000.000 sehingga ada varian sebesar = Rp. 7.000.000
Pada minggu III untuk pekerjaan Tanah & pondasi total
pengeluaran Rp 35 .000.000 (pekerjaan tanah & Pondasi
selesai), sehingga ada varian untuk pekerjaan ini pada akhir
pelaksanaan Rp. 35.000.000- Rp 24.000.000 = Rp. 11.000.000.
Dan untuk pekerjaan pasangan yang sudah dimulai pada
minggu III juga terdapat varian untuk pekerjaan Rp 6.000.000 –
Rp. 4.000.000 = Rp. 2.000.000
Sehingga varian komulatif untuk minggu III saja sudah
mencapai Rp. 11.000.000 + Rp. 2.000.000 = Rp. 13.000.000
Begitu seterusnya, saampai saat evaluasi pada minggu V
ternyata sudah terdapat/terjadi varian (penyimpangan) biaya
→ sebesar Rp. 84.000.000 – Rp. 66.000.000 = Rp 18.000.000
Dari saat evaluasi (pelaporan) minggu V ternyata untuk
kelompok pekerjaan sudah terdapat varian (penyimpangan)
sebesar Rp. 18.000.000 atau 10,15% dari tabel RAP sampai
minggu ke IX sebesar RP. 120.000.000
Dari laporan ini setiap minggu dapat dilihat varian, kemudian
dicari penyebab-penyebabnya apakah karena:
◼ Bahan
◼ Tenaga kerja
◼ Alat
◼ Metoda/teknologi
◼ Manajemen
◼ Waktu
Sehingga dapat cepat diantisipasi sejak dini → (paling tidak
setiap minggu), sehingga varian tidak makin membesar yang
merupakan kerugian bagi kontraktor. Gambar varian biaya
dapat dilihat pada gambar 1

Ini baru contoh varian biaya pelaksanaan terhadap RAB,


didasarkan RAB tiap item pekerjaan secara komulatif, dapat
juga hanya didasarkan RAB dan pengeluaran tiap minggu,
tentunya format laporannya juga berbeda
Selain itu juga dapat dibuat format untuk varian waktu
pelaksanaan terhadap tiem schedule, yang didasarkan time
schedule Bar Chart atau S Curve
Jika ada varian, dicari penyebabnya, apakah karena:
◼ Tenaga kerja

◼ Bahan

◼ Alat

◼ Teknologi

◼ Dana

◼ Manajemen

◼ Kondisi alam

Begitu juga dapat dibuat varian penggunaan tenaga


kerja terhadap rencana
Rp 104

12.000

11.000

10.000

9.000

8.000
Varian biaya = (6600-8400) x Rp 104
7.000 = Rp 18.000.000
6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 1. Varian Biaya
2. Pengendalian biaya dan waktu dengan
Metoda Konsep Nilai Hasil (Earned
Value Concept)
2.1 Dasar dan tujuan
Metoda ini merupakan pengembangan dari metoda
identifikasi varian.
Metoda nilai hasil digunakan untuk:
1) Mengetahui Performance Proyek dari sisi biaya
pada suatu waktu
◼ Apakah pengeluaran biaya < dari rencana
◼ Apakah pengeluaran biaya > dari rencana
◼ Apakah pengeluaran biaya = dari rencana
2) Mengetahui Performance Proyek dari sisi jadwal/waktu
pada suatu waktu
 Apakah waktu pelaksanaan lebih cepat dibanding rencana
 Apakah waktu pelaksanaan lebih lambat dibanding
rencana
 Apakah waktu pelaksanaan sama dengan rencana

3) Prediksi biaya untuk mnyelesaiakan proyek setelah


waktu evaluasi
- Proyek untung
- Proyek rugi
4) Prediksi waktu untuk menyelesaikan proyek setelah
evaluasi
- Proyek lebih cepat
- Proyek terlambat

Prediksi didasarkan pada asumsi pada waktu evaluasi/pelaporan


pada waktu tertentu
Konsep nilai hasil didasarkan pada:

a) Waktu dan biaya rencana menggunkan Kurva S dan


Barchart
b) Prestasi penyelesaian setiap pekerjaan setiap satuan
waktu(minggu/bulan)→ berdasarkan laporan prestasi
mingguan
c) Laporan akuntansi aktual untuk setiap jenis pekerjaan
- Tiap jenis pekerjaan
- Bahan
- Upah
- Tenaga
- Komulatif pengeluaran mingguan
2.2 Indikator-indikator yang digunakan
Konsep nilai hasil digunakan untuk menganalisis
performance/kinerja proyek dan prakiraan pencapaian
sasaran, dengan menggunakan 3 indikator, yaitu:

1) ACWP (Actual Cost of Work Performed) yaitu jumlah biaya


actual/riel yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.

2) BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) yaitu jumlah


nilai hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk suatu
pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.
→ Prestasi riel dalam kurun waktu tertentu

3) BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled) yaitu biaya


/anggaran yang direncakan untuk menyelesiakan suatu
pekerjaan
ACWP → didapat dari laporan akuntansi
BCWP → didapat dari laporan prestasi mingguan
BCWS → didapat dari time schedule Bar Chart & Kurve S

Dengan menggunakan 3 indikator tersebut dapat


ditentukan kinerja pelaksanaan proyek seperti:

1) Varian Biaya (Cost Varian = CV ) dan varian


jadwal (Schedule Varian = SV)
2) Memantau perubahan varian terhadap nilai
standar
3) Index Produktifitas dan Kinerja (performance)
4) Prakiran biaya dan waktu
2.3 Varian Biaya dan Varian waktu

Varian Biaya adalah penyimpangan pengeluaran


biaya aktual untuk pelaksanaan pekerjaan terhadap
prestasi riel dalam satuan biaya
Varian biaya = Cost Varian = CV
CV = BCWP – ACWP

Varian jadwal/waktu adalah penyimpangan prestasi


riel (dalam satuan biaya) terhadap biaya rencana.
Varian Jadual = Schedule Varian = SV
SV = BCWP – BCWS
CV positif = berarti pekerjaan dilaksanakan dengan biaya kurang
dari rencana anggaran → proyek untung

CV negatif = berarti pekerjaan dilaksanakan dengan biaya lebih


besar dari anggaran → proyek rugi

CV nol = berarti pekerjaan dilaksanakan dengan biaya sama


dengan anggaran

SV positif + berarti pekerjaan dilaksankan lebih cepat

SV negatif = berarti pekerjaan dilasanakan terlambat

SV nol = berarti pekerjaan dilaksanakan sesuai waktu rencana

Performance/kinerja proyek dari analisis varians yang


mungkin terjadi seperti pada tabel2
Tabel 2 Analisis Varians
N Varians Jadwal Varians Biaya
Keterangan
o SV = BCWP -BCWS CV=BCWP -ACWP
Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal
1. Positif Positif dengan biaya kecil dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan
2. Nol Positif biaya lebih rendah dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran dan
3. Positif Nol selesai lebih cepat dan anggaran
Pekerjaan terlaksanan sesuai
4. Nol Nol
jadwal dan anggaran
Pekerjaan selesai terlambat dan biaya lebih
5. Negatif Negatif tinggi dari anggaran
Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan
6. Nol Negatif biaya di atas anggaran
Pekerjaan selesai terlambat dan biaya sesuai
7. Negatif Nol anggaran
Pekerjaan selesai lebih cepat dari rencana
8. Positif Negatif dengan biaya di atas anggaran
Pekerjaan selesai terlambat denganbiaya
9. Negatif Positif lebih rendah dari anggaran
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nop

Prakiraan pengeluaran pada akhir proyek


Kenaikan biaya
Batas Anggaran EAC
B
Kenaikan jadwal
(keterlambatan)

Varians biaya

Prakiraan Jadwal Penyelesaian Proyekv


JADWAL PENYELESAIAN PROYEK
Varians jadwal
Biaya

SAAT PELAPORAN

Waktu
Gambar 2 Prakiraan Jadwal dan biaya pada akhir proyek
2.4 Indek Kinerja (Performance Index)
Untuk mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya pada
proyek, maka digunakan index kinerja biaya dan index kinerja
jadwal
Index kinerja ini digunakan untuk memprediksi performance
proyek setelah evaluasi dengan asumsi kinerja proyek tidak
berubah
Indek Kinerja Biaya = Cost Performace Index = CPI
BCWP
CPI=
ACWP
Indek Kinerja Jadwal = Schedule Perrformance Index = SPI
SPI = BCWP
BCWS
Jika CPI < 1 → Pengeluaran lebih besar dari anggaran
(cost overrun) → dalam pelaksanaan ada yang tidak
benar
Jika CPI > 1 → Pengeluaran lebih kecil dari anggaran
(cost underrun) → Pelaksanaan lebih baik
Jika CPI = 1 → Pengeluaran sesuai anggaran
Jika SPI < 1 → Pekerjaan terlambat
Jika SPI > 1 → Pekerjaan lebih cepat
Jika SPI = 1 → Pekerjaan sesuai rencana
Makin besar perbedaanya dari 1 maka makin besar
penyimpangannya →
- Positif
- Negatif
Untuk memprediksi waktu penyelesaian dan
biaya penyelesaian proyek digunakn SPI dan
CPI

Perkiraan Biaya Penyelesaian Proyek


Anggaran Total = X
Evaluasi pada suatu waktu:
◼ ACWP1

◼ BCWP1

◼ BCWS1
◼ Anggaran pekerjaan tersisa = Anggaran Total – BCWP1

CPI = BCWP1= C1
ACWP1
- Perkiraan biaya pekerjaan tersisa (Estimate To Complete =
ETC)

ETC =Anggaran – BCWP


CPI
= X-BCWP1
C1
 Perkiraan biaya sampai akhir proyek (Estimate At
Completion = EAC)

EAC = ETC + ACWP1


 Keuntungan/Rugi = Anggaran – EAC
Perkiraan waktu sampai Penyelesaian Proyek
Rencana waktu keseluruhan = X bulan
Waktu tersisa = X – waktu pelaporan
Waktu pelaporan = t1
= X – t1
Indek Kinerja Jadwal SPI = BCWP
1
BCWS
1
= S1
Perkiraan waktu pekerjaan tersisa (Estimate To Schedule = ETS)
ETS = Rencana – Waktu Pelaporan
SP1
= X – t1
S1
Perkiraan waktu sampai akhir proyek (Estimate At Schedule = EAS)
EAS = ETS + Waktu pelaporan
= ETS + t1
Keterlambatan/cepat =rencana waktu - EAS
Contoh Proyek Jalan
5.2 Analisa Pada Proyek Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan Nasioanal seksi Sleman DIY
KEGIATAN KONSTRUKSI
N Macam Juli ‘96 Agt’96 Sept’96 Okt’96 Nop’96 Des’96
o Pekerjaan
(Kumulatif dalam rupiah)
Anggaran 6.457.000
1 Mobilisasi Pengeluaran 6.037.300
Varian
+419.700
2 Pekerjaan Anggaran 661.826 19.277.447 33.880.720
tanah pengeluaran 662.650 19.255.000 33.541.900
varian

3 Perkerasan Anggaran -824 +22.447 +338.820 32.213.600


Aspal pengeluaran 12.973.419 29.969.997,43
varian 12.941.100 27.107.700

Pengerasan Anggaran +32.319 +2.862.297,43


4
aspal pengeluaran
varian 51.060.680,79 199.774.502 316.093.727 313.500.778
25.363.800
+25.363.800

5 Struktur Anggaran 1.943.662 5.748.922


Pengeluaran 1.948.500 5.375.200
varian
-4.878 +373.722
KEGIATAN KONSTRUKSI
N MaCam Juli ‘96 Agt’96 Sept’96 Okt’96 Nop’96 Des’96
o Pekerjaan
(Kumulatif dalam rupiah)
6 Pengembalian Anggaran 1.431.301 11.233.278 17.543.998,43 20.464.791 23.324.578. 27.103.000
kondisi Pengeluaran 1.438.475 11.279.425 16.099.200
PekerjaanMinor varian
-7.174 -56.147 +1.444.798,43 4.255.061 4.425.766 4.176.800
7 Pekerjaan Anggaran 2.115.336 3.664.332 3.878.116,18
Harian pengeluaran 2.115.350 2.664.325 2.758.600
varian

-14 +1.000.007 +1.119.0516,18 2.633.002 3.298.517 3.603.685’


Pekerjaan Anggaran 69
8
Pemeliharaan pengeluaran 756.727 1.362.109 2.118.836,017
rutin varian 756.750 1.362.150

-23 -41 +691.836,017

TOTAL BIAYA Jml Kumulatif


KONSTRUKSI Anggaran 11.422.190 1.943.662 144.201.270,8 305.427.596 419.692.908 426.6985,69

Pengeluaran 11.010.525 1.948.500 117.710.700


Varian
+411.665 +1.413.407 +26.490.570,8
Varians (kumulatif)=Rp. 26.490.570,8
Atau 26.490.570,8/144.201.270,8 (100%) = 18,27055 dari anggaran
Tabel 5.2.2 Nilai saat pelaporan pada proyek rehabilitasi dan pemeliharaan
jalan nasional seksi Sleman DIY

Anggran Bobot Penyelesaian Fisik (%)


N
Macam Pekerjaan (dalam
o (dlm rupiah) Bagian Konstruksi
%)
1. Mobilisasi 6.457.000 1.513 100 1,513
2. Pekerjaan tanah 33.880.720 7.94 32,443 22,576
3. Pekrkerasan butir 32.213.600 73,474 20,4556 5,954

4. Pengerasan aspal 5.748.9.22 1,347 15,0345

5. Struktur 27.103.000 1,347 89,258 1,2023


6. Pengembalian kondisi dlm pekerjaan minor 4.176.800 6,352 22.207 1,4106
7. Pekerjaan harian 40176.800 0,979 90,6837 0,8887
8. Pekerjan pemeliharaan rutin 3.603.665,69 0,845 49,6217 0,4198

Total 426.684.485,69 100 28,9994


Penyelesaian fisik total konstruksi = 28,9994%
BCWP =Anggaran X%penyelesaian
=Rp.426.684.485,69 x 28,9994%
=123.735.940,7
Tabel 5.2.3 varians biaya dan jadual pada proeyek rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan nasioanal seksi Sleman DIY

Juli Agustus September


Anggaran (BCWS) Rp. 11.422.190 Rp.56.901.207 Rp 144.201.270,8
Pengeluaran (ACWP) Rp. 11.010.525 Rp 56.487.800 Rp 117.710.700
%Penyelesaian 0,988 % 7,8233 % 28,9994 %
Nilai hasil (BCWP) Rp 4.215.642,712 Rp 33.380.807,36 Rp 123.735.940,7
Varians Biaya (CV) -Rp 6.794.884.,228 -Rp 22.106.992,64 +Rp 6.025.240,7
Varians Jadual (SV) -Rp 7.206.547,288 -Rp 23.520.339,64 -RP. 20.465.330,1

Rumus
CV =BCWP –ACWP
SV = BCWP-BCWS
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai CV = positif dan
nilai SV = negatif, maka dapat disimpulkan bahwa proyek ini pekerjaan
terlambat dan biaya lebih kecil daripada anggaran
Indeks Kinerja Biaya = BCWP/ACWP
= 123.735.940,7/117.710.700
= 1,0512
Indeks Kinerja Jadual = BCWP/BCWS
= 123.735.940,7/144.210.270,8
= 0,8580
Dari perhitungan, angka indeks kinerja biaya lebih dari satu, maka
berarti proyek ini pengeluarannya lebih kecil dari anggaran.
Sedangkan indeks kinerja jadual kurang dari satu, maka pekerjaan
dari proyek ini terlambat
Analisis
Aspek biaya
Anggaran keseluruhan = Anggaran
= Rp. 426.684.485,69
Anggaran untuk pekerjaan tersisa =Anggaran –BCWP
= 426.684.485,69 –123.735,940,7
= Rp 302.948.544,9
Indeks Kinerja Biaya (CPI) = BCWP/ACWP
= 123.735.940,7/117.710.700
= 1,0512
Prakiraan biaya untuk pekerjaan tesisa (ETC)
=(ang-BCWP)/CPI
= 302.984.544,9/1,0512
= Rp 288.193.060,2
Prakiraan biaya sampai akhir waktu proyek (EAC)
= ETC + ACWP
=288.193.060,2 + 117.710.700
= Rp405.903.760,2
Keuntunan = Anggaran –EAC
= 426.684.485,69 – 405.903.760,2
Rp 20.780,725,49
◼ Aspek waktu
◼ Waktu keseluruhan = Rencana
= 6 bulan
Waktu pekerjaan tersisa =Rencana waktu –waktu
pelaporan
= 6-3 =3 bulan
Indeks Kinerja Jadual (SPI) = BCWP/BCWS
= 123.735.940,7/144.201.270,8
= 0,8580
Prakiraan waktu untuk pekerjaan tersisa
= (rencana-waktu pelaporan)/SPI
= 3/0,8580
= 3,4965 bulan = 3,5 bulan
Prakiraan total waktu sampai akhir proyek (EAS)
= ETS + waktu pelaporan
= 3,5 +3
=6,5 bulan
• Keterlambatan = waktu rencana –EAS
◼ = 6-6,5
◼ = -0,5 (terlambat 0,5 bulan)
c. Aspek Kinerja
Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya terlihat
indeks kinerja biaya>1, dari indeks kinerja terjadual
<1. Hal ini berarti proyek ini pengeluaran lebih kecil
dari anggaran dan pekerjaan terlambat
Gambar 3.1 Prakiraan (forecast) jadual dan biaya (EAC) pada akhir
proyek Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan Nasional Seksi Sleman DIY

Batas Anggaran Rp. 426.648.485,69

500
terlambat

400
Prakiraan pengeluaran pd akhir proyek
Dalam juatan rupiah

Saat pelaporan
300

200
144
--- Varians jadual
123
117 --- Varians biaya
100

Juli Agus Sept Okt Nop Des Jan


BCWS
Waktu BCWP
ACWP

Anda mungkin juga menyukai